Prospek Dan Potensi Ukm: Dr.elisabeth Siahaan,se,m.ec

  • Uploaded by: Dicky Yudistira Ardi
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Prospek Dan Potensi Ukm: Dr.elisabeth Siahaan,se,m.ec as PDF for free.

More details

  • Words: 1,904
  • Pages: 41
Loading documents preview...
Prospek dan Potensi UKM

Dr.Elisabeth Siahaan,SE,M.Ec

Kondisi Perekonomian Indonesia

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% pada 2018 didukung oleh fundamental ekonomi yang kuat. Kekuatan fundamental ekonomi Indonesia didukung oleh konsumsi swasta, pertumbuhan pembelanjaan investasi serta peningkatan kinerja ekspor yang berkelanjutan. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Kondisi Perekonomian Indonesia

Tiga sektor utama yang akan terus memberikan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018, yaitu pertambangan (batu bara, logam,emas, batu permata ), infrastruktur, dan jasa (pariwisata & ekonomi global). Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Kemiskinan dan tingkat Pengangguran yang tinggi merupakan alasan perlunya memberdayakan UMKM • Pada 1999 Indonesia mencatat persentase kemiskinan paling tinggi, sebesar 23,43 persen atau setara dengan 47,97 juta penduduk miskin. • Angka kemiskinan pada tahun-tahun berikutnya secara bertahap menurun meski sempat beberapa kali naik pada periode tertentu. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Badan Pusat Statistik ( BPS) mencatat Indonesia mengalami titik terendah dalam hal persentase kemiskinan sejak tahun 1999, yakni sebesar 9,82 persen pada Maret 2018. Dengan persentase kemiskinan 9,82 persen, jumlah penduduk miskin atau yang pengeluaran per kapita tiap bulan di bawah garis kemiskinan mencapai 25,95 juta orang. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Baca Buku Koperasi dan UMKM halaman 98-100 • Tentang Kemiskinan

Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

PENDAHULUAN  Karakteristik UKM  Bersifat padat karya  Berbasis sumberdaya lokal  Menggunakan teknologi tepat guna  Bersifat fleksibel  Karakteristik UB  Bersifat padat modal  Berbasis sumberdaya impor  Menggunakan teknologi maju  Bersifat kurang fleksibel Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

POTENSI UKM DITINJAU DARI ASPEK:  Jumlah Usaha/Perusahaan  Jumlah Tenaga Kerja  Kontibusi Terhadap PDB  Kontribusi Terhadap Devisa Negara  Profil Investasi Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

TUJUAN  Mengulas potensi dan prospek UKM dalam perekonomian Indonesia  Mendiskusikan strategi pengembangan produksi dan pemasaran produk-produk UMKM Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Jumlah pelaku usaha industri UMKM Indonesia paling banyak di antara negara lainnya, terutama sejak tahun 2014.

Dari seluruh populasi yang ada, sekitar 261,1 juta (data Badan Pusat Statistik, 2017), jumlah pengusaha baru pada sektor ini mencapai 3,1 persen atau rerata pertumbuhan sejak 2014 adalah sekitar 2,69 juta per tahun.

Jumlah itu melampaui target 1 juta pengusaha baru per tahun yang ditetapkan sebelumnya.

Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Meski begitu, pencapaian penyerapan tenaga kerja masih terus akan digenjot mengingat Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) naik 6 persen hingga 2019. Jumlah UMKM di Indonesia terus mengalami perkembangan dari tahun 2015, 2016 ,2017 hingga tahun 2018 jumlah pelaku UMKM di Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan. Beberapa tahun belakangan, populasi penduduk dengan usia produktif lebih banyak daripada jumlah lapangan kerja yang tersedia. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Hal ini memicu khususnya para pemuda untuk menciptakan peluangnya sendiri dengan membuka bisnis. Jumlah wirausaha baru diupayakan bisa tumbuh 5 persen dari jumlah penduduk (hingga akhir 2019), yang sebagai besar sebagai pelaku usaha sektor industri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tahun 2014, terdapat sekitar 57,8 juta pelaku UMKM di Indonesia.

Di 2017 serta beberapa tahun ke depan diperkirakan jumlah pelaku UMKM akan terus bertambah. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Kementerian UMKM • • • • •

Sebanyak 59.267.759 (99%) unit usaha mikro Sebanyak 681.522 (1.15%) unit usaha kecil Sebanyak 59.263 (0.10%) unit usaha menengah Sabanyak 4.987 (0.1%) unit usaha besar Adanya ketidakseimbangan jumlah diantara pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. • Ada 34 propinsi dan 514 kabupaten/kota. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

• Data BPS 2016 yang diolah Lokadata Beritagar.id menunjukkan, jumlah tenaga kerja di bidang usaha mikro dan kecil mencapai 53,4 juta (sekitar 44,3 persen dari seluruh populasi pekerja di Indonesia, disusul pekerja sektor pertanian dan lainnya dengan 51 juta (42,2 persen), dan pekerja di bidang usaha menengah dan besar dengan 16,3 juta (13,5 persen). • Penyerapan TK Oleh UK>UM>UBB→ Penyerapan TK UKM jauh lebih besar dari UB. Jadi, persentase penyerapan tenaga kerja UKM cederung meningkat, sementara persentase penyerapan tenaga kerja UB cenderung menurun Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

UU no. 20 thn 2008 Membedakan usaha berdasarkan kategori mikro, kecil, menengah, dan besar. • Mikro adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih tak lebih dari Rp50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300 juta. • Kecil adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih dengan rentang Rp50 juta - Rp500 juta atau penjualan tahunan sekitar Rp300 juta-Rp2,5 miliar. • usaha mikro dan kecil yang hanya mampu menyerap satu hingga tiga tenaga kerja pada setiap satu perusahaan. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Pangsa penyerapan tenaga kerja oleh UKM didominasi oleh sektor pertanian, sektor perdagangan hotel dan restoran, dan sektor industri pengolahan. Pangsa penyerapan tenaga kerja UB didominasi oleh sektor industri pengolahan Kurang solid kaitan antara industri pengolahan dengan sektor primer, khususnya sektor pertanian, dimana kosentrasi UKM cukup besar.

Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Contoh Usaha Mikro dan KEcil • Petani • perdagangan besar dan eceran; reparasi; perawatan mobil dan sepeda motor. • Kios kelontong dan bengkel, warung makan, pengolahan ikan, atau pun pengolahan bahan kimia berskala mikro. • pengolahan bahan menjadi produk baru dengan menggunakan tangan atau kegiatan penjualan produk yang dibuat di tempat yang sama dengan tempat penjualannya. • Provinsi yang paling banyak memiliki usaha mikro dan kecil untuk kategori ini adalah Jawa Barat, dengan 2.161.276 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja mencapai 3.468.815. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

• Menengah adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500 juta sampai dengan Rp10 miliar atau hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2,5 miliar sampai dengan Rp50 miliar. Sementara, besar adalah usaha yang melampaui batas minimum menengah.

Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

• Jika dirunut berdasarkan kriteria tadi, maka Jawa Timur adalah provinsi dengan jumlah tenaga kerja usaha mikro dan kecil terbanyak, yakni sejumlah 11 juta. Kemudian disusul Jawa Barat dengan 8,5 juta pekerja, Jawa Tengah dengan 7,6 juta pekerja, dan DKI Jakarta dengan 2,3 juta pekerja. • Dua provinsi dengan jumlah pekerja usaha mikro dan kecil paling sedikit adalah Papua Barat dengan 16,1 ribu pekerja dan Kalimantan Utara dengan 11,2 ribu pekerja. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Peranan UMKM pada PDB

Selama ini UMKM telah memberikan kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PBD) sebesar 57-60% dan tingkat penyerapan tenaga kerja sekitar 97% dari seluruh tenaga kerja nasional (Profil Bisnis UMKM oleh LPPI dan BI tahun 2015).

Tidak jauh berbeda dengan catatan Kadin (Kamar Dagang Indonesia), kontribusi sektor UMKM terhadap produk domestik bruto meningkat 57,84% menjadi 60,34% dalam lima tahun terakhir. Serapan tenaga kerja di sektor ini juga meningkat dari 96,99% menjadi 97,22% pada periode yang sama. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Kontribusi PDB oleh UB>UK>UM→UKM. Harapan setelah krisis kontribusi UKM terhadap PDB meningkat, namun dalam kenyataannya kontribusi UKM menurun sedangkan UB meningkat. Pola ini akan mengulangi pola pertumbuhan ekonomi seperti pada masa lalu. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

• Pada akhir 2016, Kementerian Perindustrian mencatat kontribusi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap PDB meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen (sekitar US $562,54 miliar atau setara Rp7.633,10 triliun). • Besarnya kontribusi terhadap PDB itu boleh jadi karena memang jumlah pekerja khususnya di bidang usaha mikro dan kecil jauh melampaui jumlah pekerja sektor usaha menengah dan besar serta pekerja pada sektor pertanian dan lainnya. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Kontribusi UK terhadap PDB didominasi oleh sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Kontribusi UM terhadap PDB didominasi oleh sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Kontribusi UB terhadap PDB didominasi oleh sektor listrik, gas dan air bersih, sektor pertambangan dan penggalian dan sektor industri pengolahan Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Kotribusi Koperasi thd PDB • Saat ini kontribusi koperasi sebagai institusi masih relatif kecil terhadap pembangunan khususnya pada produk domestik bruto sebesar 4% tapi penguatan koperasi di massa depan akan meningkatkan kontribusi koperasi terhadap pembangunan • Pertumbuhan Indonesia tergantung pada aktivitas pelaku ekonomi. Koperasi termasuk pelaku ekonomi yang akan dorong pertumbuhan pembangunan nasional. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan koperasi positif. Tergambar dari pertumbuhan unit koperasi aktif rata-rata setiap tahun mencapai 2,5%. Peningkatan jumlah koperasi aktif juga mendorong aktivitas koperasi sehingga volume usaha koperasi dan sisa hasil usaha dalam 4 tahun terakhir naik masingmasing mencapai 16,9% dan 14,3%. Sebaran koperasi di Indonesia hanya terpusat pada pulau Sumatera dan Jawa. Hal ini harus menjadi perhatian agar tidak terjadi ketimpangan distribusi koperasi di Indonesia. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Hingga Juli 2017 terdapat 152 ribu unit koperasi aktif dengan volume usaha Rp 176,3 triliun.

Koperasi harus mampu dukung perkembangan usaha dan kesejahteraan anggota.

Untuk menguatkan internal koperasi perlu dilakukan pengembangan edukasi, kepemimpinan, kewirausahaan, kepedulian sosial, inovasi, kontribusi, serta kerja sama antar anggota dan lembaga. Pemerintah telah memberikan upaya penguatan koperasi melalui tiga program yakni peningkatan kehidupan berkelanjutan berbasis usaha mikro, program peningkatan daya saing UMKM dan koperasi dan terakhir program penguatan kelembagaan koperasi. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

• Peran koperasi dalam arah pembangunan nasional adalah mewujudkan koperasi sebagai penggerak ekonomi nasional berdaya saing dan berkelanjutan. • Upaya ini dilakukan dengan peningkatan ekspor koperasi, kontribusi koperasi dalam infrastruktur nasional, peranan koperasi dalam keuangan inklusif, berperan dalam produksi global, serta sinergi kerja sama koperasi dengan badan usaha desa. • Menurut data per 5 Juli 2017 terdapat 10,7 juta anggota koperasi yang aktif melakukan simpan pinjam pada koperasi simpan pinjam (KSP). Ada pun total modal usaha KSP ini sebesar Rp 57,8 T. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Peran UMKM bagi Devisa Indonesia • Salah satu Peran UMKM adalah memberikan pemasukan bagi negara dalam bentuk devisa. • Saat ini, UMKM Indonesia memang sudah sangat maju. Pangsa pasarnya tidak hanya skala nasional, tapi internasional. • Data dari Kementerian Koperasi dan UKM di tahun 2017 menunjukkan tingginya devisa negara dari para pelaku UMKM. Angkanya pun sangat tinggi, mencapai Rp88,45 miliar. Angka ini mengalami peningkatan hingga delapan kali lipat dibandingkan tahun 2016. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Kontribusi terhadap devisa negara oleh UB>UM>UK→UB>UK Secara nominal kontribusi UKM dan UB terhadap devisa negara cenderung meningkat, namun persentase kontribusi UKM cenderung menurun sedangkan persentase kontribusi UB cenderung meningkat

Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

• Perkembangan potensi UMKM di Indonesia tidak terlepas dari dukungan perbankan dalam penyaluran kredit kepada pelaku UMKM. • Menurut data Bank BI, setiap tahunnya kredit kepada UMKM mengalami pertumbuhan. Walaupun pada 2015, sekitar 60%-70% dari seluruh sektor UMKM belum mempunyai akses pembiayaan melalui perbankan. • Bank Indonesia telah mengeluarkan ketentuan yang mewajibkan kepada perbankan untuk menyalurkan kredit kepada UMKM mulai tahun 2015 sebesar 5%, tahun 2016 sebesar 10%, tahun 2017 sebesar 15% dan pada akhir tahun 2018 sebesar 20%. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

• Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 17/12/PBI/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Perubahan atas Peraturan bank Indonesia No. 14/22/PBI/2012, dan PBI No. 14/22/PBI/2012 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang disertai ketentuan pendukungnya, yang mana dalam PBI dimaksud diwajibkan untuk mengalokasikan kredit/pembiayaan kepada UMKM, secara bertahap mulai dari 5% pada tahun 2015 hingga mencapai 20% akhir tahun 2018. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

• Selain bank, banyak perusahaan BUMN dan swasta yang ikut serta untuk membantu peningkatan UMKM di Indonesia, antara lain PT. Telkom Indonesia dan PT. Pegadaian yang memberikan bantuan berupa permodalan dan akses pasar.

Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

• MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) sudah diberlakukan sejak awal tahun 2016. • Hal ini menuntut para pelaku UMKM agar bisa bersaing dengan para pengusaha dari negara ASEAN lainnya. • Oleh karena itu dukungan penuh dari pemerintah, pelaku usaha besar dan masyarakat sangat diperlukan untuk mendongkrak pertumbuhan UMKM supaya tidak sampai banyak yang tumbang di 2017. Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

KESIMPULAN  UKM mampu menyerap banyak tenaga kerja (mengatasi pengangguran) dan menciptakan distribusi pendapatan yang merata, namun kontibusi terhadap pertumbuhan ekonomi masih belum optimal  UB mampu mewujud pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja rendah dan distribusi pendapatan tidak merata Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

TERIMA KASIH KECERDASAN BERASAL DARI KETEKUNAN UNTUK RAJIN MEMBACA DAN KETEKUNAN MENCARI DAN MENGEMBANGKAN ILMU PENGETAHUAN (ELISABET SIAHAAN) Dr.Elisabet Siahaan,SE,M.Ec

Related Documents


More Documents from "Hariadi Yuss"