Rahasia Sukses Para Jutawan Dunia

  • Uploaded by: Rusman Ho
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rahasia Sukses Para Jutawan Dunia as PDF for free.

More details

  • Words: 15,515
  • Pages: 39
Loading documents preview...
RAHASIA SUKSES PARA JUTAWAN DUNIA

YANG TIDAK PERNAH DIUNGKAPKAN

The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

PENDAHULUAN Perumpamaan Pipa Saluran

Pada tahun 1801, di sebuah lembah di Italia, ada dua orang saudara sepupu yang sangat ambisius. Yang pertama bernama Pablo, yang kedua Bruno. Mereka tinggal berdampingan di sebuah desa kecil di Italia. Kedua orang itu merupakan anak – anak muda yang sangat berkualitas. Mereka juga memiliki cita – cita yang tinggi. Mereka sering berkhayal bagaimana kalau suatu hari nanti mereka menjadi orang terkaya di desanya. Keduanya merupakan orang yang sangat cemerlang dan amat tekun bekerja. Yang mereka perlukan adalah kesempatan. Pada suatu hari kesempatan itu pun datang. Kepala desa itu memutuskan untuk mempekerjakan dua orang untuk membawa air dari sungai ke sebuah penampungan air di tengah desa itu. Pekerjaan itu dipercayakan kepada Pablo dan Bruno. Keduanya masing – masing membawa dua buah ember dan segera menuju ke sungai. Menjelang sore hari, keduanya telah mengisi penampungan air sampai mencapai sisi – sisi permukaannya. Kepala desa menggaji mereka masing – masing berdasarkan jumlah ember air yang mereka bawa. “Wah, ini berarti cita – cita kita terkabul ! “ seru Bruno. “ Saya tidak bisa percaya bahwa kita bisa mendapat rezeki sebanyak ini.” Tapi Pablo tidak ingin yakin begitu saja. Punggungnya nyeri dan kedua telapak tangannya lecet – lecet. Itu akibat ia membawa dua buah ember yang berat. Keesokan paginya merasa takut saat harus pergi kerja. Karena itu, ia berpikir keras mencari akal bagaimana cara membawa air dari sungai ke desanya. Pablo, Manusia Saluran Pipa “Bruno, saya punya rencana,” kata Pablo keesokan harinya saat mereka mengambil ember – ember dan berangkat menuju ke sungai. “Daripada lita mondar – mandir membawa – bawa ember hanya untuk mendapatkan beberapa penny per hari. Kenapa kita tidak sekalian saja membuat sebuah saluran dari sungai ke desa kita?.” Bruno menghentikan langkahnya seketika. “Saluran pipa! Ide dari mana itu?”seru Bruno.”Kita ‘kan sudah mempunyai pekerjaan yang sangat bagus, Pablo. Saya bisa membawa seratus ember sehari. Dengan upah satu penny per ember, berarti penghasilan kita bisa satu dolar per hari. Saya akan menjadi orang kaya! Dan pada akhir minggu, saya bisa membeli sepatu baru. Pada akhir bulan saya bisa membeli seekor sapi. Dan pada akhir bulan keenam, saya sudah bisa membangun sebuah gubuk baru. Tidak ada pekerjaan semenguntungkan ini di desa ini. Pada akhir minggu kita dapat libur. Dan setiap tahun kita juga berhak cuti selama du minggu dengan gaji utuh. Kita akan memiliki kehidupan yang layak! Jadi buang jauh – jauh pikiran untuk membangun saluran pipa itu.” Tapi Pablo tidak mudah putus asa. Ia dengan sabar menerangkan tentang rencana pembuatan pipa salurannya kepada sahabatnya itu. Akhirnya Pablo memutuskan untuk bekerja paruh waktu. Ia tetap bekerja mengangkut ember – ember air. Separuh waktunya, serta di akhir minggu dia luangkan untuk membangun saluran pipanya. Dari awal, dia sudah menyadari bahwa akan sangat sulit baginya untuk menggali saluran di tanah yang mengandung batu karang itu. Ia pun menyadari, lantaran upahnya itu berdasarkan jumlah ember yang diangkutnya, maka The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

penghasilannya pun otomatis menurun. Dia paham benar bahwa dibutuhkan waktu satu tahun atau bahkan dua tahun, sebelum sakuran pipanya bisa menghasilkan sesuaut yang berarti. Tetapi Pablo yakin akan impian dan cita – citanya. Karena itu, dia terus giat bekerja. Bruno dan orang – orang desa yang lainnya mulai mengejek Pablo. Dia menyebutnya “Pablo manusia saluran pipa”. Bruno yang berpenghasilan hamper dua kali lipat dari pada Pablo, terus membangga – banggakan barang – barang baru yang telah berhasil dibelinya. Dia sudah membeli seekor keledai yang dilengkapi dengan sadel kulit yang baru. Dia memarkir keledai barunya yang terdiri dari dua lantai. Dia juga membeli baju – baju indah dan bisa makan mewah di kedai. Orang – orang di desa menyebutnya “Mr. Bruno”. Mereka selalu menyambutnya kalau dia mentraktir mereka minim – minim di bar dan ikut tertawa – tawa saat dia menceritakan lelucon – leluconnya. Tindakan – Tindakan Kecil Membuahkan Hasil Yang Besar Sementara Bruno berbaring santai di hammock (jaring gantungan) di sore hari, pada akhir minggu, Pablo terus saja menggali saluran pipanya. Pada bulan – bulan pertamanya, Pablo memang tidak bisa menunjukkan hasil dari usahanya. Pekerjaannya memang sangat berat. Bahkan lebih berat daripada Bruno, karena Pablo juga harus bekerja pada malam hari, demikian pula di akhir minggu. Tapi Pablo selalu mengingatkan pada diri sendiri bahwa cita – cita masa depa itu sesungguhnya dibangun berdasarkan pada perjuangan yang dilakukan hari ini. Dari hari ke hari dia terus menggali. Inci per inci. “Sedikit demi sedikit lama – lama menjadi bukit” Katanya sambil bersenandung saat dia mengayunkan cangkulnya pada tanah yang mengandung batu karang. Dari satu inci kemudian menjadi satu kaki, kemudian menjadi 10 kaki, kemudian menjadi 20 kaki, lalu 100 kaki dan seterusnya…. “Bersakit – sakit dahulu, bersenang – senang kemudian,” Kata – kata itulah yang selalu dicamkan pada dirinya sendiri saat dia kembali ke gubuknya yang sederhana. Tubuhnya amat lelah setelah seharian bekerja. Dia sudah bisa memperkirakan keberhasilan yang akan dicapainya. Caranya adalah setiap hari dia menetapkan sasaran yang akan dicapainya hari itu. Lalu dia akan berusaha keras untuk mencapainya. Dia juga selalu yakin bahwa lama kelamaan hasil yang dicapainya akan jauh lebih besar daripada perjuangan yang dilakukannya. “Fokuskan selalu pada imbalan yang akan diperoleh,,” Kata – kata itu senantiasa ia ulang – ulang saat dia pergi tidur. Sementara dari bar di desa terdengar gelak tawa mengiringinya kea lam mimpi. “Fokuskan selalu pada imbalan yang akan diperoleh……” Keadaan Menjadi Terbalik Hari berganti bulan. Pada suatu hari, Pablo menyadari bahwa saluran pipanya sudah setengah jadi. Berati, dia hanya perlu berjalan setengahnya dari jarak yang biasa dia tempuh untuk mengisi ember – embernya. Dan waktu yang tersisa digunakannya untuk menyelesaikan saluran pipanya. Saat – saat penyelesaian saluran pipanya pun semakin mendekat. Saat beristirahat, Pablo menyaksikan sahabatnya Bruno yang terus saja mengangkut ember – ember. Bahu Bruno tampak semakin lama semakin membungkuk. Dia menyeringai kesakitan, langkahnya semakin lamban akibat kerja keras setiap hari. Bruno merasa sedih dan kecewa karena dia menyadari bahwa dia ditakdirkan untuk terus mengangkut ember – ember setiap hari sepanjang hidupnya. The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

Dia semakin jarang bersantai – santai di tempat tidur gantungnya. Dia lebih sering terlihat di bar. Saat pengunjung bar melihat Bruno, mereka saling berbisik, “Nah, ini dia Bruno si manusia ember.” Dan mereka tersenyum geli saat beberapa orang mabuk meniru postur tubuh Bruno ysng sudah membungkuk dan cara jalannnya yang terseok – seok. Bruno tidak lagi suka mentraktir minum teman – temannya atau menceritakan lagi lelucon – lelucon. Dia lebih suka duduk sendiri di sudut yag gelap ditemani botol – botol kosong disekelilingnya. Akhirnya, saat bahagia Pablo pun tiba. Saluran pipanya sudah rampung. Orang – orang desa berkumpul saat air mulai mengalir dari saluran pipanya menuju ke penampungan air di desa. Sekarang, desa itu sudah bisa mendapat pasokan air bersih secara tetap. Bahkan orang – orang yang semula tinggal di sekeliling desa tersebut sengaja pindah ke sana. Desa itu pun kemudian terus tumbuh dan semakin makmur. Setelah saluran pipa itu selesai, Pablo tidak perlu lagi membawa – bawa ember, airnya akan terus mengalir, baik dia sedang bekerja maupun tidak. Air itu mengalir saat dia makan dan saat dia tidur. Air itu mengalir di akhir minggi ketika dia asyik bermain. Semakin banyak air yang mengalir ke desa itu, semakin banyak pula uang yang mengalir ke kantong Pablo. Pablo yang tadinya terkenal dengan julukan si manusia saluran pipa, sekarang menjadi lebih terkenal dengan sebutan Si Manusia Ajaib. Para politisi memujinya karena mempunyai visi yang baik. Mereka bahkan memintanya mencalonkan diri sebagai wali kota. Tapi Pablo paham sekali bahwa apa yang capai bukan sebuah keajaiban. Hal ini hanyalah merupakan langkah awal dari pencapaian suatu cita – cita yang besar. Memang benar, nyatanya Pablo memiliki rencana yang jauh lebih besar daripada yang sudah dilaksanakan di desanya. Pablo berencana untuk membangun saluran pipa di seluruh dunia! Mengajak Temannya Untuk Membantu Saluran pipa membuat Bruno si pembawa ember kehilangan pekerjaannya. Pablo merasa sangat prihatin melihat sahabatnya itu sampai harus mengemis – ngemis minuman di bar. Karena itulah Pablo berencana untuk menemui Bruno. “Bruno, saya datang ke sini untuk meminta bantuanmu.” Bruno meluruskan bahunya yang bongkok. Matanya yang tampak kelam pun mengecil. “Jangan menghina saya, ya” Kata Bruno. “Tidak, saya datang ke sini bukan untuk menghina kamu” Kata Pablo. “Justru saya mau menawarkan peluang bisnis yang amat bagus. Dua tahun lamanya saya bekerja untuk bisa menyelesaikan pembangunan pipa saya yang pertama. Tapi, dalam masa dua tahun tersebut saya belajar banyak hal. Saya jadi tahu alat – alat apa saja yang harus digunakan. Saya jadi lebih paham di tempat mana saja sebaiknya saya harus mencangkul dan menggali. Saya juga mengerti di mana saja sebaiknya pipa – pipa itu harus dipasang. Dan selama saya bekerja, saya juga rajin mencatat mengenai semua itu. Oleh karena itu, sekarang ini saya sudah mampu mengembangkan cara yang lebih baik untuk membangun saluran – saluran pipa lainnya. “Sebetulnya, bisa saja saya membangun pipa itu sendirian dalam waktu setahun. Tetapi rasanya, untuk apa saya menghabiskan waktu satu tahun hanya untuk membangun satu saluran pipa itu. Rencana saya adalah mengajari kamu dan yang lainnya cara – cara membangun pipa. Nantinya kamu dan yang lainnya itu mengajarkan kepada orang – orang baru lainnya lagi.begitu seterusnya….sampai suatu saat nantisetiap desa di wilayah ini memiliki saluran pipa. Lalu, saluran pipa ini menyebar di setiap desa diseluruh dunia.” The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

“Coba saja kamu renungkan,” Kata Pablo melanjutkan, “Kita nantinya bisa mengutip sejumlah uang untuk setiap gallon air yang dialirkan melalui saluran – saluran pipa air tersebut. Semakin banyak air yang mengalir melalui saluran – saluran pipa, semakin banyak uang yang masuk ke kantong kita. Pipa yang baru saya buat ini sebenarnya bukanlah akhir dari suatu cita – cita. Justru pipa saya itu merupakan awal dari cita – cita.” Akhirnya Bruno menyadari juga betapa besarpotensi bisnis yang ditawarkan sahabatnya itu. Dia tersenyum sambil mengasongkan tangannya yang lecet –lecet itu kepada sahabatnya. Mereka berjabatan tangan kemudian berpelukan. Bagaikan dua orang sahabat lama yang sudah lama tidak berjumpa. Peluang Usaha Saluran Pipa di Dunia Yang Didominasi Pembawa Ember. Tahun – tahun pun berlalu. Pablo dan Bruno sudah lama pensiun. Usaha saluran pipanya yang mendunia terus saja mengalirkan ratusan juta dolar setahun melalui rekening bank mereka. Ketika mereka berjalan – jalan di desa, kadang – kadang mereka melihat beberapa pemuda. Mereka tampak sibuk mengangkut air dengan ember. Kedua sahabat dari masa kecil tersebut lalu mengajak berbincang – bincang dengan pemuda – pemudatersebut. Mereka menceritakan kisah hidup mereka. Lalu, mereka menawarka bantuan mereka untuk membangun saluran pipa. Tetapi, hanya sedikit saja yang mau, mendengarkan nasehat mereka dan bersedia meraih peluang untuk melakukan usaha di saluran pipa ini. Sedihnya, kebanyakan para pengangkut ember tersebut langsung menolak tawaran ini. Pablo da Bruno juga sering sekali mendengar alasan – alasan yang mereka ungkapkan. “Saya tidak ada waktu.” “Temansaya bilang bahwa dia kenal orang yang berusaha untuk membangun saluran pipa tetapi ternyata gagal.” “Cuma mereka yang lebih dahulu terjun di saluran pipa ini yang akhirnya bisa sukses.” “Seumur hidup saya pekerjaan saya adalah mengangkut ember. Saya ingin tetap mempertahankan profesi saya itu.” “Saya tahu ada orang – orang yang akhirnya merugi gara – gara usaha saluran pipa. Saya tidak mau hal itu terjadi pada diri saya.” Pablo dan Bruno benar – benar merasa prihatin bahwa banyak sekali orang yang tidak punya visi. Tetapi akhirnya mereka pasrah saja. Mereka sadar bahwa mereka hidup di dunia yang masih didominasi dengan mental pembawa ember tersebut. Hanya sedikit saja persentase orang – orang yang berani berambisi untuk mencapai kesuksesan melalui usaha saluran pipa.

The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

BAGIAN PERTAMA

Kita Hidup di Dunia yang Didominasi dengan Mental Pembawa Ember

The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

PELAJARAN PERTAMA Siapa Diri Anda, Seorang Pembawa Ember Ataukah Seorang Pembuat Saluran Pipa Siapa Anda?.... Seorang pembawa ember ataukah seorang pembuat saluranpipa?Apakah Anda hanya mendapatkan gaji kalau Anda datang ke tempat pekerjaan, seperti Bruno pengangkat ember? Ataukah Anda termasuk orang yang bekerja hanya sekali saja kemudian Anda dibayar terus menerus, seperti Pablo pembuat saluran pipa? Jika Anda termasuk orang kebanyakan, itu berarti Anda bekerja dengan menggunakan pola pembawa ember. Saya menyebutnya dengan istilah “Jebakan Barter Waktu dan Uang.” Anda pun mungkin sudah paham maksudnya:  Bekerja satu jam dibayar per jam.  Bekerja satu bulan dibayar per bulan.  Bekerja setahun dibayar per tahun pula. Logis, kan? Masalahnya, dengan system pembawa ember ini, masuknya uang akan berhenti saat kita berhenti melakukan kegiatan membawa ember. Karena itu, konsep “pekerjaan yang mantap” yang didambakan semua orang tidak akan menjadi kenyataan di sini. Bahaya yang jelas dari sistem pembawa ember ini adalah bahwa pendapatan kita itu hanya sementara alias tidak langgeng. Kalau di suatu pagi Bruno bangun dan punggungnya terasa sakit sehingga dia tidak bisa bangkit dari tempat tidurnya, berapa uang yang dia dapat hari itu?Nol Besar! Jika tidak bekerja, otomatis uang pun tidak ada. Hal ini sama juga dengan pekerjaan – pekerjaan lain yang konsepnya seperti model pembawa ember itu. Biar pun mereka menggunakan enam hari kerjanya dan juga hari liburnya untuk bekerja, mereka tidak akan mendapat bayaran, seAndainya mereka kemudian tidak bisa bekerja lagi, titik! Seorang Dokter Gigi Tidak Lagi Bisa Membawa Ember Kisah berikut ini adalah contoh kisah nyata yang pernah saya temui. Dokter gigi saya dulu adalah seorang dokter gigi wanita terbaik yang pernah saya tahu. Dia sangat professional dan memiliki sikap yang sangat baik pula. Kepribadiannya luar biasa. Dia juga seorang teknisi yang amat hebat. Karena itu, setiap kita berobat, kita tidak akan pernah merasa sakit sama sekali. Selain itu, dia juga sangat menyukai pekerjaanya itu. Hebatnya, dia juga bisa mengatur jadwalnya (Kliniknya hanya buka tiga hari seminggu, sehingga dia bisa meluangkan empat hari dengan keluarganya). Penghasilannya mencapai lebih dari 100,000 dolar setahun. Padahal ia membuka praktek Cuma tiga hari seminggu. Dan dia juga sangat mencintai pekerjaannya. Pekerjaan seperti itu kelihatannya merupakan pekerjaan model pembawa ember yang diidam – idamkan semua orang. Itu pun kalau jenis ini memang ada. Tapi masalah pun datang. Sebelum ia mencapai usia empat puluh tahun, dia menderita penyakit radang sendi di tangannya. Akibatnya, dia tidak bisa lagi bekerja. Kini dia mengajar di Universitas setempat. Pendapatannya hanya sepertiga dari pendapatannya sebagai seorang dokter gigi. Walaupun bukan kesalahan dia, yang jelas pekerjaan idaman itu lenyap sudah. The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

Mudah – mudahan sekarang Anda paham, mengapa tadi saya bilang tidak ada pekerjaan model pembawa ember yang betul – betul aman. Anda juga akan sadar betapa rawannya pekerjaan model pembawa ember ini. Masalah dengan jebakan barter waktu dengan uang ini adalah, bahwa kalau kita tidak bisa membarterkan waktu kita maka kita tidak akan mendapatkan uang. Pablo si manusia saluran pipa, jauh hari sudah menyadari betapa terbatasnya sistem bekerja model pembawa ember itu. Karena itulah dia langsung berpikir untuk menciptakan suatu sistem yang memungkinkan dia untuk terus mendapatkan bayaran. Baik dengan cara membarterkan waktu ataupun tidak. Pablo memahami benar bahwa tidak ada jaminan sama sekali dalam pekerjaan model pembawa ember. Dia sadar bahwa saluran pipa merupakan saluran kehidupan kita. Apakah yang Akan Terjadi Kalau Anda Tidak Lagi Bisa Membarterkan Waktu Anda? Bagaimana dengan Anda sendiri? Anda mau apa kalau besok penghasilan Anda terhenti? Apa yang akan terjadi kalau Anda dipecat? Apa yang akan terjadi kalau kemudian Anda sakit atau cacat sehingga tidak bisa membawa ember lagi? Bagaimana seAndainya perawatan kesehatan yang mendadak yang harus Anda jalani menghabiskan uang tabungan Anda? Apa yang akan terjadi bila uang tabungan Anda itu langsung menguap dalam semalam? Kalau penghasilan Anda berhenti besok, untuk berapa lama Anda bisa membayar hipotik Anda, cicilan mobil Anda, ataupun untuk biaya sekolah anak – anak Anda? Enam bulan? Tiga bulan? Atau tiga minggu? Kalau ada bencana yang menimpa, apakah Anda memiliki saluran kehidupan yang bisa melindungi Anda dan keluarga Anda? Atau Anda hanya sekedar untung – untungan dan menganggap bahwa dengan bekerja dengan membawa air itu berarti penghasilan Anda akan datang terus menerus tanpa henti selama Anda perlukan? Jelasnya, apakah Anda bekerja sebagai penyapu jalan, atau bekerja sebagai pengumpul kertas atau mempunyai profesi tertentu, tetap saja Anda membarterkan antara satuan waktu dengan satuan uang. Apakah dengan cara demikian Anda akan aman? Dengan Saluran Pipa Ibaratnya Sambil Anda Berdendang uang Datang Seperti yang dikatakan oleh Pablo, “Pasti ada jalan yang lebih baik.” Dan kebetulan memang benar ada. Namanya adalah saluran pipa. Yaitu penghasilan yang datang terus menerus dan tetap akan datang, baik Anda membarterkan waktu Anda maupun tidak. Jadi satu – satunya jalan untuk menciptakan keamanan yang sesungguhnya adalah seperti yang dilakukan oleh Pablo. Yakni membangun saluran pipa saat Anda masih bekerja sebagai pembawa ember. Saluran pipa adalah saluran kehidupan. Pasalnya, saluran pipa tersebut memungkinkan manusia untuk terlepas dari jebakan barter uang dengan waktu. Dengan membangun sebuah saluran pipa, Anda cukup mengerjakan pekerjaan sekali saja, tetapi Anda akan dibayar terus menerus. Saluran pipa itu juga selalu tersedia selama 24 jam, 7 hari seminggu, dan 365 hari setahun. Jadi artinya, saluran pipa ini akan memberikan Anda penghasilan walaupun Anda sedang tidur atau Anda sedang main. Penghasilan ini juga akan Anda terus peroleh setelah Anda pension, pada saat Anda sedang sakit atau cacat sehingga tidak bisa bekerja, dan juga dalam situasi darurat. Karena itulah saya katakana bahwa pipa saluran merupakan saluran kehidupan. The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

PELAJARAN KEDUA Kita Hidup di Sebuah Dunia yang Didominasi dengan Mental Pembawa Ember Seorang dokter mengantarkan anak perempuannya yang berumur empat tahun dengan mobil menuju ke tempat penitipan. Dia meningggalkan stetoskopnya di mobil. Lalu anak itu meraih stetoskop itu dan mulai memainkannya. “Anak saya ini ingin mengikuti jejak saya,” kata dokter dalam hatinya. “Ini merupakan saat yang paling membanggakan bagi saya.” Anak itu kemudian melingkarkan stetoskop itu di lehernya lalu memgang sensor stetoskop itu di depannya seolah – olah sedang berbicara di depan mikrofon. “Selamat datang di McDonald’s, Anda mau pesan apa?” Ini merupakan cerita yang menarik yang menggambarkan mengapa kita selama ini cenderung untuk mengambil pekerjaan seperti penganngkut ember. Dalam peribahasa dikatakan “Kera melihat dank era melakukan.” Anak itu agaknya sudah sering diajak ke McDonald”s. Karenanya dia menganggap bahwa stetoskop itu seperti headset. Sehingga dia ingin meniru cara pegawai McDonal’s berbicara kepada para pelanggannya. Seperti halnya anak kecil itu, kebanyakan orang telah salah langkah. Mereka lebih senang bekerja dengan membawa ember daripada bekerja dengan membangun saluran pipa. Kita perhatikan bahwa 99 % orang umumnya bekerja dengan membawa ember – ember tersebut. Sehingga wajar saja kalau kita mengira bahwa bekerja membawa ember merupakan satu – satunya cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan dalam kehidupan ini. Karenanya tidak mengherankan kalau Bruno begitu sulit memahami kehebatan saluran pipa ini. Maklumlah Pablo merupakan pembuat saluran pipa yang pertama yang dikenal oleh Bruno. Bruno menolak gagasan pembuatan pipa karena berbeda dengan apa – apa yang dia ketahui sebelumnya. Bagi Bruno, saluran – saluran pipa ini belum teruji atau terbukti kaempuhannya. Bruno menganggap saluran – saluran pipa itu merupakan perubahan total yang beresiko tinggi. Memang benar bahwa sebagian besar orang itu berpikiran seperti Bruno. Kita hidup di dunia yang dipenuhi para pengangkut ember yang hidup miskin. Sehingga wajarlah kalau kita menganggap bahwa memang begitulah kehidupan di dunia ini. Hal ini mengingatkan saya pada sebuah stiker yang saya lihat baru – baru ini: 100,000 tikus tidak mungkin salah ! Orang pun berpikiran yang sama tentang pekerjaan membawa ember ini – kalau ada seratus orang yang bekerja membawa ember tentunya mereka tidak mungkin salah langkah! Tapi ternyata mereka salah juga. Masuk Dalam Dunia Pembawa Ember Mari kita amati kenyataam yang ada sekarang ini. Di dunia ini jumlah orang yang menjalankan pekerjaan model si pembawa ember jauh lebih banyak daripada yang membangun saluran – saluran air. Mengapa demikian? Pasalnya pekerjaan membawa ember itu ditiru oleh orang – orang tua kita dari kakek atau nenek kita. Lalu ayah dan ibu kita menularkan pula pada kita. Model pembawa ember ini telah sangat meyakinkan kita bahwa cuma model inilah yang harus kita ikuti kalau kita ingin maju. Ayo ke sekolah, belajarlah cara – cara mengangkut ember. Coba giat bekerja, usahakan dalam dunia kerja nanti kamu mendapat posisi sebagai pembawa ember The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

yang besar. Keluar saja dari perusahaan model pembawa ember A, lalu pindah ke perusahaan model pembawa ember B, agar kamu bisa membawa ember – ember yang lebih besar. Tambah jam kerja kamu agar bisa membawa lebih banyak lagi ember. Masukkan anak – anak kamu ke sekolah yang mengajarkan cara – cara membawa ember. Coba ganti profesi, kalau sekarang kamu membawa ember kaleng, coba tingkatkan agar bisa menjadi pembawa ember plastik, dan kalau mungkin.....ember digital. Kamu boleh berhenti bekerja kalau sudah masa pensiun nanti. Sebelum itu, kamu harus terus giat bekerja. Ayo angkut terus ember – ember itu. Apa yang didapatkan oleh para pengangkut ember atas kerja keras mereka itu? Yang memprihatinkan, ternyata yang mereka peroleh amat sedikit. Menurut penelitian tahunan ”What the People Earn” (Pendapatan Masyarakat) yang dilakukan oleh majalah Parade, rata – rata pekerja di Amerika berpenghasilan 28,500 dolar per tahun. Setelah dikurangi pajak 20 %, sisanya tinggal 22,500 dolar. Jumlah inilah yang dipakai menopang kehidupan mereka. Ciba kita hitung, 22,500 dolar gaji bersih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga yang terdiri dari empat orang. Artinya sebagian besar orang itu masih memerlukan uang yang lebih untuk bisa hidup layak. Barisan Para Pembawa Ember Apa yang dilakukan oleh seorang pembawa ember kalau ingin berpenghasilan lebih? Berhubung sudah terlanjur mempunyai mentalitas pembawa ember, tentunya cara mencari jalan keluarnya juga khas pembawa ember. Kalau ingin berpenghasilan lebih, angkut saja lebih banyak ember – ember. ”Selain pekerjaan yang sekarang, saya ingin kerja paruh waktu. Saya bisa membawa ember di malam hari dan di hari libur,” kata seorang Ayah, pembawa ember. ”Saya akan kembali lagi ke pekerjaan lama sebagai pembawa ember yang sempat saya tekuni waktu anak – anak belum lahir,” kata Ibu pembawa ember. ”Anak – anak bisa bekerja sebagai pembawa ember setelah pulang sekolah atau di musim pnas,” kata orang tua pembawa ember. Dan hal ini benar – benar mereka laksanakan. Apa akibatnya? Sekarang ini orang – orang Amerika tercatat sebagai yang paling banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja. Jumlah jam kerja mereka bahkan lebih daripada orang Jepang. Padahal, orang Jepang sering disebut – sebut sebagai yang paling gila kerja. Apakah pola meningkatkan penghasilan dengan cara membawa lebih banyak lagi ember itu bisa efisien? Jawabannya adalah ”TIDAK.” Inilah fakta – fakta menyedihkan yang bisa kita simak:  Hutang konsumen tercatat tinggi. Hutang rumah tangga di Amerika Serikat meningkat empat kali lipat dalam tujuh belas tahun terakhir ini. Rata – rata rumah tangga mempunyai hutang 95 sen dari setiap satu dolar penghasilannya.  Proporsi jumlah wanita yang bekerja untuk membantu keuangan keluarga meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 20 tahun terakhir ini. Dari 19 % pada tahun 1980 menjadi 46 % sekarang ini.  Semakin banyak orang yang mengambil hipotik ke dua atau ke tiga agar bisa membayar aset mereka yang terbesar yaitu berupa rumah.  Jumlah orang – orang yang mengalami kebangkrutan semakin meningkat setiap tahunnya, sampai mencapai 1,4 juta orang pada tahun 2000. padahal perekonomian justru sedang meningkat pesat. Kalau begitu apa yang menyebabkan munculnya gambaran di atas? The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

Kekeliruan Dalam Hal Membawa Ember – ember Yang Lebih Besar Para pembawa ember itu berpikir, dengan membawa ember yang lebih besar mereka akan mendapatkan penghasilkan yang lebih besar pula. Oleh karena itu, para pembawa ember ini meyakinkan didinya sendiri bahwa segalanya akan beres kalau mendapatkan pekerjaan yang memungkinkan mereka membawa ember – ember yang lebih besar. Para pembawa ember ini selalu saja ingin tahu berapa penghasilan orang – orang lain yang juga sama – sama bekerja sebagai pembawa ember. Kantor Statistik Pekerja Amerika Serikat (The U.S Bureau of Labor Statistics) mencatat penghasilan per jam dari ratusan jenis pekerjaan di Amerika Serikat. Dengan demikian, kita bisa membandingkan bedanya upah per jam kita dengan orang lain yang mengerjakan pekerjaan yang berbeda. Upah Per Jam (dari U.S Bureau of Labor Statistics) Pekerjaan

Upah/jam

Juru masak di restauran fast food Penjaga pompa bensin Penjaga sekolah Wiraniaga Sekretaris Tukang pasang genting dan langit - langit Mekanik mobil Sopir truk Petugas pemadam kebakaran Tukang pos Petugas peminjaman uang Programer komputer Insinyur kimia Psikolog Pengacara Dokter gigi Dokter ahli bedah

$ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $

6,29 7,34 8,44 9,12 11,86 13,63 13,97 14,08 15,63 16,39 20,05 25,67 29,44 33,23 36,49 44,40 49,05

Anggap saja orang – orang itu digaji karena bekerja selama 40 jam seminggu (walaupun mungkin saja ada yang bekerja selama 50 jam seminggu atau bahkan lebih). Mereka juga berhak cuti selama dua minggu dalam setahun dengan tetap digaji penuh. Setelah dihitung, inilah penghasilan tahunan dari lima jenis yang tersebut di atas. Penghasilan Tahunan 1. Juru Masak 2. Wiraniaga 3. Tukang Pos 4. Pengacara 5. Psikolog

$ $ $ $ $

13,083 18,970 34,091 75,899 102,024

Misalnya Andal adalah seorang juru masak, seorang niaga, atau seorang tukang pos. mungkin Anda akan melirik penghasilan tahunan dari seorang pengacara atau The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

seorang dokter. Boleh jadi Anda akan berpikir,”Wah, seAndainya saya bias berpenghasilan seperti itu, tentu saya tidak lagi punya masalah keuangan. Saya tidak perlu lagi sampai tidak bias tidur semalaman karena memikirkan berbagai pengeluaran yang harus dibayarkan!” Memang benar, ember seorang dokter itu jauh lebih besar darpada yang dibawa oleh seorang juru masak. Jumlahnya bahkan 10 kali lebih besar. Tapi tidak berarti bahwa seorang dokter itu tidak tergantung secara keuangan. Tingkat ketergantungannya terhadap pekerjaan jenis pembawa ember itu sama saja dengan juru masak atau tukang pos. Mengapa demikian? Jawabannya mudah saja. Memang benar para profesional itu berpenghasilan lebih banyak dari pada orang rata – rata. Tetapi masalahnya kebutuhan mereka juga lebih besar. Para dokter atau para pengacara yang berpenghasilan besar itu menghabiskan sebagian dari penghasilannya itu untuk menunjang gaya hidup mereka yang tinggi. Sekarang, coba kita bandingkan pengeluaran seorang pekerja rata – rata dengan pengeluaran dari para profesional. Pekerja rata – rata memiliki mobil bekas yang berharga sekitar 5,000 dolar. Para dokter dan pengacara memiliki mobil mewah yang berharga 45,000 dolar. Pekerja rata – rata menyekolahkan anak – anaknya ke sekolah umum yang gratis. Para dikter dan pengacara menyekolahkan anak – anaknya di sekolah – sekolah swasta yang mahal. Pekerja rata – rata memiliki rumah senilai 75,000 dolar. Para dokter dan pengacara memiliki rumah senilai 350,000 dolar. Pekerja rata – rata makan di Pizza Hut seminggu sekali. Para dokter dan pengacara makan di luar dua kali seminggu di restoran – restoran yang mewah. Pekerja rata – rata tidak mampu berlibur. Para dokter dan pengacara membawa keluarganya untuk bermain ski di tempat ski yang mahal setiap tahun. Pekerja rata – rata bermain golf di tempat – tempat umum. Para dokter dan pengacara biasanya anggota dari satu atau beberapa klub golf yang mahal. Orang sering merasa iri kepada dokter, pengacara atau akuntan karena mereka bias membawa ember yang besar sekali.memang benar, ember yang dibawa oleh seorang dokter itu bisa jadi 10 kali lebih besar daripada yang bisa dibawa oleh seorang juru masak. Tetapi seorang dokter juga membelanjakan 10 kali lebih banyak . Mereka juga pada akhirnya kembali pada pola yang sama. Yaitu hidup dari gaji ke gaji. Ember – ember Akhirnya Akan Mengering Thomas J. Stanley dan William D. Danko pengarang buku laris yang berjudul The Millionaire Next Door (Seorang Jutawan di Sebelah Rumah) mengamati bahwa membawa ember – ember besar itu tidak sama dengan menciptakan kekayaan. Para penulis tersebut akhirnya sadar setelah melakukan penelitian pada orang – orang yang tergolong kaya. Semula mereka mengira bahwa orang – orang yang bisa memiliki mobil mewah dan mampu hidup di rimah – rumah yang mewah adalah orang – orang yang kaya raya. Tetapi, ternyata ini adalah perkiraan yang keliru! Stanley dan Danko akhirnya mengambil kesimpulan di bawah ini mengenai penciptaan kekayaan: “Banyak orang yang menyalah – artikan tentang kekayaan di Amerika. Kekayaan itu tidak sama dengan penghasilan. Jika Anda memiliki penghasilan yang besar setiap tahunnya dan kemudian menghabiskan semuanya, tidak berarti Anda makin kaya. Itu hanya berarti bahwa Anda hidup dengan stAndar yang tinggi. The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

Kekayaan adalah uang atau benda yang Anda peroleh dan bukan benda atau uang yang Anda keluarkan. ” “Bagaimana Anda bisa menjadi kaya? Dalam hal ini pun banyak orang yang keliru. Kebanyakan orang berpikir bahwa kekayaan itu bisa dihasilkan karena keberuntungan, warisan, pendidikan yang tinggi dan kecerdasan yang memunginkan kita bisa mengumpulkan kekayaan. Sebetulnya, kekayaan itu adalah hasil dari kerja keras, keuletan, perencanaan, dan yang utama disiplin diri.” Dengan kata lain, ember – ember itu walau bagaimana pun besarnya, lama – lama juga akan kering. Sementara saluran pipa itu bekerja dengan memasok diri sendiri. Tetapi, untuk memperoleh saluran pipa diperlukan pengorbanan. Saluran – saluran pipa itu tidak membangun diri sendiri. Andalah yang harus meluangkan waktu dan berusaha untuk membangunnya. Ember Yang Lebih Besar Tidak Menyelesaikan Masalah Setiap orang memang selalu berkeinginan untuk memperbesar ukuran ember – embernya. Tentunya tidak ada seorang pun yang akan menolak jika gaji tahunannya dinaikan. Semua orang pasti menerima dengan suka hati kalau ditawari pekerjaan yang lebih baik dengan penghasilan yang lebih besar. Kalau pekerjaan membawa ember itu merupakan satu – satunya sumber penghasilan Anda. Anjuran saya bawalah ember – ember yang paling besar yang mampu Anda bawa. Sangat wajar, kan? Tetapi, kenyataan pekerjaan membawa ember itu tidak akan pernah membuat Anda bebas dari masalah keuangan. Pekerjaan membawa ember tidak akan membuat keluarga Anda aman dan tenang, bagaimana pun besarnya ember – ember yang mampu Anda bawa. Mengapa demikian? Karena, selama Anda membawa ember – ember itu, Anda wajib datang ke tempat pekerjaan dan melakukan pekerjaan Anda kalau mau mendapat gaji. Kalau Anda berhenti bekerja dan tidak lagi mengangkut ember – ember itu, saat itu juga uang tidak akan datang lagi. Banyak sekali para pembawa ember yang tadinya mendapat julukan “Jutawan di Sebelah Rumah” menjadi “Si Bangkrut di Sebelah Rumah”. Karena orang ini tidak mau membangun saluran pipa pada saat dia masih bekerja sebagai pembawa ember. Ketika embernya mongering gaya hidupnya pun ikut mengering. “Saluran pipa merupakan saluran kehidupan kita,” kata ayah saya dulu. Apakah Anda sudah bisa mulai memahami artinya?

The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

BAGIAN KEDUA

Saluran Pipa Anda Merupakan Saluran Kehidupan Anda

The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

PELAJARAN KETIGA Kekuatan Saluran Pipa Berikut ini adalah dua kisah dari dua kutub yang amat berbeda. Kisah seorang pemain baseball yang terkenal dan seorang guru desa yang mengajar di Sekolah Dasar (SD). Jelas keduanya amat berbeda. Yang satu seorang laki – laki muda dan yang seorang lagi seorang perempuan tua. Yang satu berpenghasilan jutaan dolar setahun dan yang satunya tidak pernah berpenghasilan lebih dari 10,000 dolar setahun. Yang satu hidup di bawah kemilau lampu spotlight dan yang satunya lagi hidup di suatu desa kecil di Massachusetts. Tapi dalam hal pilihan pribadi dan keuangan, perbedaan diantara mereka tidaklah jauh. Dari kedua orang yang kisah hidupnya akan saya ceritakan, salah satunya membangun sebuah saluran pipa dan akhirnya menjadi seorang multi jutawan setelah pension. Sedangkan yang lainnya tetap menjadi seorang pembawa ember. Dan pada saat saya menulis buku ini, orang ini sedang menuju kebangkrutan. Kisah ini mengenai dua orang yang sangat berbeda. Tetapi perbedaan itu bukan yang paling penting untuk diungkapkan. Yang penting bagi kita adalah, menyimak pilihan yang mereka ambil. Dengan demikian, kita bisa belajar dari pilihan – pilihan tersebut. Setelah mendengarkan kedua kisah berikut ini, akan Anda lihat bahwa membangun saluran – saluran pipa merupakan satu – satunya cara yang sungguh – sungguh bisa menciptakan ketenangan serta kemantapan dari segi keuangan. Kisah Seorang Pemain Baseball Kita mulai dengan kisah seorang pemain baseball terkenal. Selama bertahun – tahun atlet yang sangat berbakat ini telah mengambil pilihan yang salah. Baik dalam hal kehidupan pribadinya maupun segi keuangannya. Gaya hidup pribadi yang dia pilih, akhirnya mengakibatkan perkawinannya menjadi gagal. Dia juga bahkan menjadi seorang pecandu alkohol dan narkoba. Tragis memang! Tapi pilihannya dalam segi keuangan juga ternyata tidak lebih baik. Nyatanya, kemudian ia bangkrut dan miskin. Saya yakin Andasudah pernah mendengar kisah mengenai atlet ini. Dia aktif hamper selama dua puluh tahun. Namanya adalah Darryl Strawberry. Kisahnya merupakan peringatan agar Anda tahu apa – apa yang sebaiknya jangan Anda lakukan agar terbebas dari masalah keuangan. Darryl Strawberry telah bermain sebagai pemain baseball profesional selama separuh dari masa hidupnya. Pemain yang sekarang berusia 38 tahun itu merupakan pemain lapangan tengah. Ia berhasil masuk di liga – liga utama ketika dia masih berusia belasan tahun. Saat itu ia sudah diramalkan menjadi Ted Williams ke – dua”. Selama karierny, Strawberry berhasil mengumpulkan kekayaan yang bernilai antara dua sampai lima juta dolar setahunnya. Dan itu hanya pendapatnya dari bermain baseball. Selain itu, ada tambahan lagi dua juta dolar per tahun dari iklan, penampilan di depan umum, pidato, dan juga dari tAnda tangan. Dan dia sudah berpenghasilan antara 50 juta sampai 100 juta dolar selagi usianya belum mencapai 40 tahun. Strawberry Tidak Bisa Hidup Mapan Untuk Selamanya Orang seperti ini pastinya hidupnya akan mapan seumur hidupnya, kan? Tidak juga! The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

Menurut laporan sebuah surat kabar setempat “Strawberry kini tidak mempunyai penghasilan atau tabungan untukmenunjang kehidupannya dengan istrinya yang sekarang, Charisse, dan ketiga anaknya…” Dengan uang sebesar 100 juta dolar, tetapi sekarang sudah tidak bersisa? Mengapa bisa demikian? Dia sudah menghabiskannya untuk membeli rumah – rumah dan mobil mewah…ongkos pengacara yang mahal untuk membelanya dalam berbagai perkara…biaya perceraian yang mahal…biaya perawatan di klinik – klinik rehabilitasi alcohol dan narkoba yang juga mahal. Ketika saya menulis buku ini, Strawberry sedang diistirahatkan dari kegiatannya bermain baseball. Ini artinya, penghasilannya tidak masuk lagi. Satu – satunya yang masuk adalah berbagai rekening tagihan yang sedang secara teratur hari ke hari, bulan per bulan. Bagaimana Menjadi Seorang Jutawan di Sebelah Rumah Babak akhir kisah kedua amatlah berbeda dari kisah yang pertama. Kisahnya mengenai seorang guru SD di pedesaan yang bernama Margaret O’Donnel. Orang ini telah membuktikan bahwa kita tidak perlu membawa ember – ember yang besar untuk bisa membangun saluran – saluran pipa yang besar. Margaret telah mengajar di SD selama lebih dari 50 tahun. Ketika dia pensiun pada usianya yang ke 70, penghasilannya hanya sekitar 8,500 dolar setahun. Tetapi, waktu dia meninggal pada usia 100 tahun, dia bisa mewariskan uang sebesar dua juta dolar. Uang sebesar itu disumbangkan ke sepuluh badan – badan social, termasuk gereja, sekolah – sekolah tempat dia pernah mengajar dan pramuka. Bagaimana mungkin seorang wanita yang cuma berpenghasilan kurang dari 10,000 dolar setahun bisa mengumpulkan harta sebesar itu? Sederhana saja! Dia membangun saluran pipa berisi modal jangka panjang. Untuk itu, setiap bulannya ia menginvestasikan sebagian uangnya dalam bentuk investasi jangka panjang. Dengan berjalannya waktu, uangnya berkembang menjadi berkali – kali lipat. “Margaret sangat suka saham,” kata Bob Wolanske, pialang sahamya. “Ketika pertama kali saya mengenalnya, dia melemparkan tiga buah kertas di meja saya. Ia lalu berkata “Harus saya apakan kertas – kertas sialan ini? Kertas – kertas itu adalah saham – saham yang saat itu kurang menguntungkan.” Dua puluh tahun setelah itu, portofolio Margaret pun berkembang pesat. Pada saat itu, dia sudah mengoleksi saham – saham blue chip, obligasi bebas pajak dan saham – saham utility koleksinya terus bertahan sampai akhir hayatnya. Dia jarang sekali mengambil modalnya. Oleh sebab itulah saluran pipa masa pensiunnya terus berkembang dari tahun ke tahun. Perjuangan Kecil, Hasil Yang Besar Mungkin Anda mengira bahwa Margaret itu orang super hemat, yang hobinya mengumpulkan kupon – kupon diskon belajna, atau menggunakan satu the celup berkali – kali. Kalau Anda berpikir demikian, Anda keliru! Dia sering makan – makan di restoran bersama teman – temannya. Dia juga memiliki mobil merek Buick model terakhir. Selain itu, dia juga sering pergi ke Eropa selama liburan panjang. Dia bisa menikmati hidup. Tapi, dia juga disiplin dan berhati – hati dalam pengeluaran uangnya. Karena itu, dia selalu menabung dan menanamkan uangnya setiap bulan walaupun dia sudah pension. Seperti yang Anda lihat, Margaret merupakan suatu contoh klasik dari seorang pembangun saluran pipa jangka panjang. Dia mulai menabung dan menanamkan The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

modalnya pada saat ia menginjak usia 20 tahunan. Kebiasaan itu ia lanjutkan terus sampai dia meninggal di usia 100 tahun (dalam bab – bab berikut ini, Anda akan mempelajari bagaimana saluran – saluran pipa akan terus menjadi besar dengan berjalannya waktu). Sama seperti kisah Pablo, di hari – hari atau bahkan di tahun – tahun pertama, mungkin belum banyak hal yang bisa dinikmati para pembuat saluran pipa ini atas usaha – usahanya. Tetapi, dengan berjalannya waktu, usaha – usaha yang penuh disiplin dan konsisten itu akan berbuah menjadi penghasilan yang besar sekali. Saluran – saluran Pipa Akan Terus Memompa Airnya Setelah Ember – ember Mengering Sekarang, tentunya Anda sudah lebih paham apa yang saya maksud ketika saya membahas tentang kekuatan yang dikandung saluran pipa. Selama bertahun – tahun, Darryl Strawberry telah membawa – bawa ember yang besar. Tapi, apa yang ia dapatkan sekarang ini? Nol besar! Kecuali cek – cek kosong belaka! Sebetulnya Strawberry telah memiliki kesempatan selama 20 tahun untuk membangun saluran pipanya. SeAndainya dia mau menyisihkan 10 % saja dari penghasilannya. Lalu, ia tanamkan dalam bursa saham dengan model saluran pipa. Tentunya, sekarang dia sudah memiliki saluran kehidupan yang bernilai 20 juta sampai 100 juta dolar. Sayangnya, hal itu tidak dia lakukan. Strawberry menyangka bahwa embernya yang besar itu tidak akan pernah kering. Ini adalah anggapan yang keliru! Walaupun bagaimana besarnya, ember – ember tentunya tidak bisa mengisi dirinya sendiri. Karena memang si pembawa emberlah yang bertanggung jawab untuk mengisinya. Jadi, kalau si pembawanya sudah tidak mengisinya lagi, baik karena pension…sakit…atau cedera…atau mungkin sudah tidak mampu lagi, maka emer – embernya pun tentunya akan mongering. Sebaliknya, saluran akan pipa terus saja memompakan keuntungan, sementara ember – ember sudah lama mengering. Dan hal ini sama – sama berlaku, baik bagi pembawa ember besar maupun kecil. Seperti yang sudah saya katakana, besar kecil embernya sendiri tidak banyak berpengaruh. Karena orang yang mempunyai ember yang besar juga cenderung boros. Jadi, kunci untuk terbebas dari masalah keuangan adalah kita harus memiliki mental pembuat saluran pipa dulu. Setelah itu, segera wujudkan pembuatan pipa yang sudah Anda rencanakan. Semakin Kecil Ember yang Dimiliki Semakin Besar Alasan Anda Untuk Membangun Saluran Pipa Biar kita berpenghasilan besar, tidak menjamin bisa terus terbebas dari masalah keuangan. Jaminan akan diperoleh hanya kalau kita membangun saluran pipa. Jika Anda tidak menggunakan strategi saluran pipa, ember kita lama kelamaan akan mongering juga. Saya sengaja menceritakan kisah Darryl Strawberry, karena merupakan contoh yang amat ekstrem. Sekarang, coba Anda bayangkan! Kalau ember besar milik Darryl Strawberry saja bisa mongering, apalagi ember Anda. Coba Anda renungkan sekali lagi! Strawberry jelas hidup dari gaji ke gaji. Bagaimana dengan Anda? Strawberry berperilaku seolah – olah pekerjaannya sebagai pembawa ember itu akan abadi. Bagaimana dengan Anda? Strawberry karena kelalaiannya menghabiskan uang dan waktunya yang sebetulnya dia bisa pakai secara bijak untuk membangun saluran kehidupan. Bagaimana dengan Anda? The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

Strawberry telah melakukan pilihan yang keliru, sehingga uangnya menguap begitu saja. Tapi, kekeliruan terbesarnya adalah karena ia tidak mau membangun saluran – saluran pipa. Dan hal ini fatal akibatnya. Bagaimana jalan pikiran Anda? Lain halnya dengan Margaret O’Donnel. Dia telah bertindak bijaksana dengan membangun saluran – saluran pipa ketika dia masih bekerja sebagai pembawa ember. Setelah pekerjaannya sebagai pembawa ember itu berakhir, saluran – saluran pipanya tetap memompa airnya. Dengan demikian, uang penghasilannya tetap mengalir ke kantongnya. Sekarang Giliran Anda Untuk Memilih Sekarang saya ingin bertanya kepada Anda. Apakah dari segi keuangan Anda lebih memilih seperti Darryl Strawberry atau Margaret O’Donnel? Jika pilihan Anda adalah Margaret O’Donnel, Anda harus segera membangun saluran – saluran pipa Anda. Saluran – saluran pipa merupakan saluran – saluran kehidupan, karena saluran – saluran ini mampu memasok diri sendiri. Memang benar bahwa mungkin saluran – saluran ini perlu diperbaiki dan dirawat sewaktu – waktu. Bahkan, mungkin saja Anda perlu membangunnya kembali dari awal. Tetapi, yang jelas, saluran – saluran pipa mampu memompakan keuntungan terus menerus, dari tahun ke tahun. Baik Darryl Strawberry maupun Margaret O’Donnel sebetulnya bebas menentukan pilihan. Darryl Strawberry memilih ember, Margaret O’Donnel memilih saluran pipa. Mereka masing – masing mempunyai pilihan sendiri – sendiri. Sekarang giliran Andalah untuk memilih.

The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

PELAJARAN KEEMPAT Efisiensi: Kekuatan Di Balik Saluran Pipa

Efisiensi merupakan sebuah konsep yang dahsyat. Konsep ini bahkan mampu mengubah suatu kebudayaan. Kalau tidak memakai konsep efisiensi, Anda tidak akan pernah memiliki buku yang sedang Anda pegang ini! Bahkan! Sekarang coba terangkan pada Anda. Pada tahun 1440, seorang wiraswartawan muda berbangsa Jerman yang bernama Johannes Gutenberg merubah alat pemeras anggur menjadi mesin cetak komersial pertama di dunia. Dia mampu mengkopi sebanyak 180 eksempar buku Injil Gutenberg. Dalam waktu beberapa hari saja, ia berhasil menjual semuanya. Dalam waktu singkat, mesin cetak karya Gutenberg ini mencapai sukses. Hanya dalam beberapa dasawarsa saja mesin – mesin cetak ini sudah menyebar ke seluruh Eropa. Pada pertengahan tahun 1600an, sudah tercetak 8 jutaan buku yang tersebar di seluruh Eropa. Jumlah ini ternyata sepuluh kali lipat lebih banyak dari jumlah keseluruhan buku yang pernah diterbitkan selama ribuan tahun sebelumnya. Penulisan Buku Dibuat oleh Pembawa Ember VS Penerbit Buku Dibuat Oleh Pembuat Saluran Pipa Mesin cetak buatan Gutenberg mengalahkan kegiatan penyalinan buku. Pasalnya, kegiatan penyalinan buku ini mirip pekerjaan yang dilakukan oleh pembawa ember. Sebelum ditemukannya mesin cetak buatan Gutenberg, buku – buku disalin dengan tulisan tangan oleh para penyalin dan biarawan. Sebuah buku salinan memerlukan bertahun – tahun untuk menyelesaikannya. Selain itu harganya pun sangat mahal sehingga hanya kalangan kerajaan saja yang mampu membelinya. Kehadiran mesin cetak temuan Gutenberg mengubah segalanya. Berkat mesin cetak, petugas cetak cuma perlu mengatur sekali saja setelan cetakannya yang memang bisa diubah – ubah. Setelah itu, dia dengan mudah bisa memproduksi ribuan kopi yang sama. Mesin cetak mampu mengefisienkan kerja para petugas cetak dari segi waktu dan biaya. Hasilnya, mereka bisa mampu meningkatkan produktivitas secara dramatis. Pada konsep pembawa ember yang diterapkan dalam penyalinan buku, terlihat adanya rasio satu berbanding satu antara usaha dan hasil. Artinya, usaha yang dilakukan satu jam akan mendatangkan hasil yang bernilai satu jam pula. Jadi, jika seorang penyalin menghabiskan satu hari untuk menyalin satu halaman buku, maka dia memerlukan 100 hari untuk menghasilkan 100 halaman. Bagaimana dengan mesin cetak yang menggunakan konsep saluran pipa? Sekarang, anggap saja bahwa seorang petugas cetak di abad ke 16 itu memerlukan satu hari untuk membuat satu halaman. Artinya, pada hari itu ia hanya bisa menghasilkan satu lembar yang sudah diperiksa dan dikoreksi. Tapi lihat, apa yang terjadi pada hari kedua? Dari lembaran tersebut di atas, petugas cetak akan mampu mencetak 100 lembar kopi. Ini artinya, dalam dua hari seorang petugas cetak akan menghasilkan jumlah yang sama seperti yang dihasilkan oleh para penyalin dalam 100 hari. Inilah yang dimaksud dengan kekuatan efisiensi. Dalam model pembuat saluran pipa, rasio antara usaha dan hasil tidak lagi 1 banding satu (1:1). Dengan menggunakan efisiensi, usahanya akan tetap sama, tapi hasilnya akan menjadi 100 kali lipat lebih besar…atau bisa pula 1000 kali lebih besar dan bahkan jutaan kali lebih besar! The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

Dua Jenis Efisiensi Uang dan Waktu Kata efisiensi (dari bahasa Inggris LEVERAGE) berasal dari kata behasa Perancis kuno, LEVER yang artinya “membuat jadi ringan”. Hal ini sangat cocok dengan gambaran dari kekuatan efisiensi ini. Sehingga, anak kecil pun akan dengan mudah mengangkatnya. Kalau prinsip efisiensi diterapkan pada waktu dan uang, hal yang sama akan terjadi. Yakni, hasil yang akan diperoleh akan menjadi berlipat gAnda. Misalnya, dalam hal mengefisienkan waktu, usaha yang kita luangkan dalam wakktu satu jam akan menghasilkan 100 jam produksi. Pekerjaan yang dilakukan dalam waktu satu minggu dapat menghasilkan produksi selama satu tahun. Dalam hal mengefisienkan uang, setiap dolar yang kita tanamkan, nantinya akan menjadi berlipat gAnda sehingga terus saja tumbuh berkali – kali dibandingkan dengan modal awalny. Contoh Klasik dari Efisiensi Mesin cetak merupakan contoh yang membuktikan bagaimana manusia bisa mengefisienkan waktu, uang dan usaha mereka. Efisiensi mengubah perbandingan antara satu satuan waktu dengan satu satuan uang. Efisiensi memungkinkan manusia untuk bekerja dengan lebih efisien (bukan bekerja lebih keras). Dan efisiensi ini merupakan kekuatan yang ada di balik setiap saluran pipa. Mengefisienkan Waktu: Merekrut pegawai, merupakan contoh klasik bagaimana orang bisa mengefisienkan waktunya. Misalnya Anda membuka sebuah restoran. Tentunya Anda tidak mungkin bisa bekerja sekaligus sebagai pemilik…sebagai pelayan…sebagai juru masak…sebagai pencuci piring…sebagai bagian pembukuan, sementara keuntungan terus masuk. Masalahnya Anda hanya bisa berada di suatu tempat di waktu tertentu. Oleh karena itu, Anda harus merekrut orang – orang untuk melakukan tugas – tugas tertentu. Jika Anda menggaji pegawai Anda yang berjumlah 10 orang masing – masing 10 orang per dolar per jam, berarti Anda harus mengeluarkan biaya 100 dolar per jam. Jika restoran Anda bisa menghasilkan rata – rata 1,000 dolar per jam, maka sisanya, setelah dikurangi berbagai pengeluaran, masuk ke kantonh Anda. Mengefisienkan Uang: Contoh klasik dari mengefisienkan uang adalah menanamkan modal di bursa saham. Tentunya Anda sudah pernah mendengar nama Warren Bufet. Dia merupakan legenda di bursa saham Wall Street. Selain itu, dia merupakan orang kedua atau ketiga terkaya di dunia. Dia memperoleh kekayaan itu dengan cara kuno. Dia mengefisienkan uang orang lain. Dan dalam prosesnya, dia berhasil mengubah dirinya dan para investornya menjadi orang kaya Seberapa kayanya? Cobak simak ini! Kalau Anda menanamkan 10,000 dolar pada saham perusahaan Berkshire Hathway milik Buffet, di tahun 1965an. Lalu Anda membiarkan modal Anda itu tumbuh dari tahun ke tahun. Hasilnya, pada tahun 1998 jumlah investasi Anda akan meningkat dan mencapai nilai 51 juta dolar! Tidak inginkah Anda memiliki saluran pipa seperti itu? Tiga puluh lima tahun yang lalu, selembar saham perusahaan Berkshire Hathway hanya berharga 19 dolar saja. Pada akhir tahun 1998, saham itu nilainya sudah mencapai 70,000 dolar. Artinya, Anda bisa mengefisienkan investasi Anda yang bernilai 300 dolar pada tahun 1965 menjadi satu juta dolar sekarang ini! Fantastik sekali !!

The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

Saluran Pipa Patut Dibangun Apakah sekarang Anda sudah memahami kekuatan efisiensi ini? Saham Berkshire Hathway merupakan bukti nyata tentang hebatnya efisiensi. Dan hasil yang diperoleh jelas jauh lebih besar daripada usaha yang dilakukan. Sekarang coba renungkan! Berapa banyak usaha yang harus kita lakukan untuk mengumpulkan 300 dolar pada tahun 1965? Dua atau tiga hari kerja…atau mungkin seminggu. Cobalah bayangkan! Setelah uang sebanyak 300 dolar itu ditanamkan, Anda tidak perlu melakukan apa – apa lagi karena saluran pipa Anda sudah dibangun. Satu – satunya hal yang harus Anda lakukan adalah sesekali memeriksa harga saham di surat kabar. Coba tanyakan pada diri Anda sendiri! Senangkah Anda kalau Anda bisa mengubah 300 dolar menjadi 1 juta dolar tanpa susah payah? Mengertikah Anda bahwa dengan menggunakan rasa bijak dan efisiensi, uang atau waktu yang sedikit bisa mendatangkan hasil berlipat gAnda? Bukankah lebih baik menemukan suatu cara yang bisa mengefisienkan satu dolar menjadi 100 dolar?...atau satu jam menjadi 100 jam? Bukankah lebih baik kalau kita melakukan pekerjaan hanya sekali kemudian membiarkan efisiensi untuk melanjutkan pekerjaan Anda? Pembaca sekalian, kalau Anda ingin memanfaatkan keuntungan dari efisiensi ini, sebaiknya Anda meniru para pembuat saluran pipa seperti Pablo dan Warren Buffet. Carilah cara atau mekanisme untuk mengefisienkan waktu dan uang Anda hari ini juga dan…setelah itu Anda tinggal menikmati hasilnya!

The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

PELAJARAN KELIMA Efisiensi Uang: Saluran Pipa Palm Beach Menurut legenda, ada seorang kaisar Cina yang tergila – gila pada suatu permainan baru. Namanya permainan catur. Karena itu, sang Kaisar berniat memberikan hadiah kepada pencipta permainan ini. Ia memanggil si pencipta ini ke istana raja. Ia lalu mengumumkan pada Dewan Kerajaan bahwa ia akan mengabulkan satu permintaan si pencipta. “Saya sangat merasa mendapat kehormatan, Yang Mulia,” kata si pencipta permainan dengan penuh kerendahan hati. “Keingin saya adalah bahwa Yang Mulia sudi memberikan saya cukup satu butir beras.” “Hanya satu butir beras?” kata sang Kaisar keheranan. “Ya, hanya satu butir beras untuk kotak pertama papan catur,” kata si pencipta. “Kemudian dikalikan dua pada kotak kedua, lalu dikalikan dua lagi sehingga ada…empat butir di kotak ketiga… dan begitu seterusnya sehingga mencakup keseluruhan kotak yang ada di papan catur. Itulah permintaan saya yang sederhana.” Sang Kaisar merasa sangat gembira. “Tolong bawakan papan catur dan suruh semuanya menyaksikan kesepakatan kami ini.” Penghuni istana berkumpul mengelilingi papan catur. Pelayan yang bertugas di dapur menyiapkan satu tas ukuran satu kilo beras. Ia lalu menyerahkannya kepada pencipta. Sang pencipta tersenyum saat membuka tas tersebut. “Rasanya Anda harus kembali lagi ke dapur untuk mengambil tas yang lebih besar lagi,” kata si pencipta kepada pelayan. Orang – orang istana tertawa sinis. Kemudian pencipta mulai menaruh butir – butir beras itu di papan catur. Setiap pindah kotak, jumlah bitur – butir berasnya ia kalikan dua. Yang hadir tertawa dan saling memAndang satu sama lainnya saat barisan pertama dari keempat kotak itu sudah terisi, yaitu 1 … 2 … 4 … 8 … 16 … 32 … 64 … 128 butir beras. Tetapi, mereka yang tertawa geli itu tak lama kemudian menjadi menahan napas pada saat hitungan mencapai pertengahan baris ke dua. Ternyata, gundukan kecil beras setelah dikalikan dua segera menjadi beras dalam tas – tas kecil…kemudian dikalikan dua lagi menjadi beras di kantong ukuran sedang … dan kemudian dikalikan dua lagi sehingga menjadi kantong besar. Pada akhir baris ke dua, barulah sang Kaisar menyadari bahwa dia telah membuat kesalahan yang besar. Butir – butir beras yang harus dia berikan kepada si pencipta kalau dihitung jumlahnya adalah 32,768 butir beras. Padahal masih ada sisa 48 kotak lagi yang belum dihitung! Sang Kaisar meminta untuk menghentikan permainan ini. Ia lalu memanggil para pakar matematika di negeri itu. Para ahli matematika itu mengocok alat sempoanya. Kemudian mereka menuliskan angka – angkanya di papan. Setelah berdiskusi sekian lama, akhirnya para ahli matematika mencapai kesepakatan. Sebutir beras yang di kalikan dua untuk setiap kotak pada 64 buah kotak papan catur akan berjumlah 18 juta triliun butir beras, jumlahnya sama dengan jumlah beras yang ada di dunia ini dikalikan 10! Sang Kaisar segera menghentikan demonstrasi ini. Lalu, menawarkan sesuatu yang sulit ditolak oleh si pencipta. Syaratnya, sang Kaisar harus dibebaskan dari janjinya. Tawaran itu berupa lahan persawahan seluas ratusan hektar. Tentu saja si pencipta menerimanya dengan senang hati. Semua orang memuji si pencipta dan mengucapkan selamat atas kebijaksanaan dan kecerdasannya. Dia hidup bahagia The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

berkat lahan yang diterimanya itu. Selama bertahun – tahun lamanya, dia hidup dengan penuh kemewahan. Konsep PenggAndaan: Keajaiban Dunia Yang Ke Delapan Kisah mengenai kaisar dan pencipta permainan catur memberikan pelajaran kepada kita mengenai betapa menakjubkan konsep penggAndaan ini. Konsep ini sudah dikenal sejak bank membayarkan bunga pada seorang saudagar kaya yang mendepositokan uangnya, jadi jelas konsep ini sudah dari zaman dahulu terbukti kehebatannya. Boleh jadi, pencipta catur dan para ahli matematika Cina adalah orang – orang pertama yang mengakui kekuatan penggAndaan ini. Tetapi, jelas mereka bukan orang yang terakhir. Beberapa abad kemudian, seorang ahli matemaika terkenal, Albert Einstein, mengakui betapa hebatnya kekuatan yang terkandung dalam penggAndaan. Begitu hebatnya sampai penggAndaan ini sering disebut – sebut sebagai “Konsep bunga berbunga,” atau juga “Keajaiban dunia yang ke delapan” Konsep penggAndaan merupakan unsur utama untuk menciptakan kekayaan. Karenanya, saya bahkan berani menyebutnya sebagai “The Palm Beach Pipeline,” (Saluran Pipa Palm Beach). Saya menyebutnya demikian, karena Palm Beach merupakan sebuah kawasan mewah di Florida. Di sana ratusan orang terkaya di dunia memiliki real estate yang menghadap laut Atlantik. Orang – orang kaya yang tinggal di Palm Beach tidak bekerja untuk mendapatkan uang.justru sebaliknya, mereka membuat agar uang mereka bekerja untuk mereka! Bagaimana caranya? Mereka menanamkan uang dalam jumlah yang sangat besar pada saluran – saluran pipa. Setelah itu, pipa – pipa ini mengakirkan keuntungan terus menerus pada mereka. Selain itu, pipa – pipa ini juga terus saja berfungsi. Baik saat para investor itu sedang bekerja maupun sedang istirahat. Saluran – saluran pipa Palm Beach ini diisi dengan konsep penggAndaan. Dengan demikian, para hartawan yang bernasib baik ini bisa menikmati gaya hidup super mewah. Dalam waktu yang bersamaan, kekayaan mereka terus saja bertambah. Karena itu, saya menyebutnya dengan istilah “Kue yang tetap utuh walaupun terus menerus dinikmati”. Peraturan 72: Peraturan Orang Kaya Agar lebih paham bagaimana caranya orang – orang kaya itu bisa bertambah kaya, marilah kita simak “Peraturan 72,” Peraturan ini merupakan konsep penciptaan kekayaan yang telah diajarkan oleh para pialang investasi kepada para lengganannya dari golongan kaya. Peraturan 72 ini merupakan formula yang sederhana. Formula ini dipakai untuk menghitung berapa tahun yang diperlukan agar investasi Anda nilainya bisa meningkat menjadi dua kali lipat. Berikut ini adalah keterangan mengenai bagaimana kerja peraturan 72 ini. Konsep PenggAndaan Atau Peraturan 72 1) Menentukan bunga tahunan pada investasi Anda. 2) Membagi bunga dengan 72. 3) Hasilnya adalah jumlah tahun yang diperlukan bagi Anda untuk menggAndakan investasi Anda.

The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

Misalnya, seorang kaya menginvestasikan uangnya sebesar 100,000 dolar dalam bentuk saham. Bunga 10 % per tahun. Dengan penerapan peraturan 72, hasilnya adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Langkah 2: Langkah 3: Hasilnya =

Peraturan 82 Dalam Penerapan 100,000 dolar investasi awal 10 % bunga setahun 71 dibagi 10 = 7,2 tahun 100,000 dolar akan menjadi 200,000 dolar dalam 7,2 tahun

Kalau orang tersebut tidak mengambil uangnya, termasuk bunga dan modalnya, modalnya yang 100,000 dolar itu akan bernilai dua kali lipat, atau menjadi 200,000 dolar dalam waktu 7,2 tahun…kemudian menjadi 400,000 dolar dalam 14,4 tahun…dan menjadi 800,000 dolar 21,6 tahun…dan menjadi 1,600,000 dolar dalam 28,8 tahun…dan begitulah seterusnya. Seperti yang Anda lihat, semakin lama uang itu dibiarkan berkembang, semakin besar pula ukuran saluran pipanya. Dengan mengefisienkan kekuatan penggAndaan ini, orang – orang yang kebetulan mewarisi harta jutaan dolar bisa hidup bagaikan raja. Setelah meninggal pun, mereka bisa meninggalkan warisan yang lebih besar lagi untuk anak – anak mereka. Keajaiban dari penggAndaan inilah yang membuat ribuan orang – orang kaya seperti Kennedy…DuPont…Firestone…Ford…Rockefellr…dan Getty dapat terus hidup mewah. Mereka pun tidak pernah habis – habisnya. Dan ember – ember mereka tidak pernah menjadi kering, karena saluran pipanya terus memompakan keuangan selama bertahun – tahun atau berpuluh – puluh tahun. Bahkan, pada keluarga Rothschild asal Eropa bisa bertahan sampai lebih dari dua abad lamanya! Anak – anak dan Uang Untungnya sistem pembuatan saluran pipa dengan mengefisienkan uang tidak hanya diperuntukkan bagi orang kaya saja. Orang – orang biasa pun bisa memanfaatkan konsep penggAndaan ini. Contohnya, kisat tentang Margaret O’Donnel. Seperti yang Anda ketahui, ia adalah seorang guru desa berpenghasilan rendah yang berhasil mengumpulkan harta yang bernilai jutaan dolar. Kesuksesannya diperoleh karena ia rajin mengefisienkan uangnya di bursa saham. Kalua begitu, bagaimana caranya agar orang – orang biasa bisa mengefisienkan uang mereka agar dapat menciptakan saluran pipa jangka panjang? Untuk menjawab pertanyaan ini, sebaiknya saya menceritakan kepada Anda tentang sebuah buku kecil berjudul Kids And Money (Anak – anak dan Uang). Buku yang isinya luar biasa ini ditulis oleh Michael J. Searls. Menurut saya, buku ini sebenarnya bisa juga diberi judul People and Money (Manusia dan Uang) karena sebetulnya prinsip – prinsip yang dijabarkan oleh Searls itu cocok untuk anak – anak maupun dewasa. Searls yang mantan pialang piawai di Wall Street mempunyai empat orang anak. Ia menganjurkan suatu sistem sedeharna yang dapat dipakai oleh anak – anak. Dengan sistem ini anak – anak diharapkan dapat mengatur uang mereka secara lebih bertanggung jawab. Dia menganjurkan kepada orang – orang tua untuk menyediakan tiga duah stoples plastik. Lalu, stoples pertama diberi label “mengeluarkan dan menerima”, The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

stoples kedua diberi label “menabung”, yang ketiga “investasi”. Ketika orang tua memberi uang saku mingguan kepada anak – anak, mereka diminta memisah – misahkan uangnya secara merata di masing – masing stoples. Stoples yang bertulisan “mengeluarkan dan menerima” gunanya untuk pengeluaran yang harus segera dilakukan. Misalnya, untuk membeli permen karet, kartu baseball, dll. Uang di dalam stoples pertama juga bisa dipakai untuk amal di rumah – rumah ibadah dan sumbangan – sumbangan lainnya. Stoples yang bertulisan “menabung” digunakan untuk belanja barang – barang yang harganya lebih mahal. Misalnya untuk membeli CD baru atau Video Game. Stoples yang bertulisan “investasi” berbeda dari kedua stoples lainnya. Uang yang ada di stoples ini sama sekali tidak boleh dibelanjakan. Searls menyebut stoples ini sebagai “bagian terpenting.” Dengan mempunyai stoples ketiga, kita akan selalu mempunyai tabungan yang bisa dipakai dalam keadaan darurat. Harus diingat, bahwa berbagai masalah yang memerlukan uang sebagai penyelesaiannya bisa timbul mendadak sewaktu – waktu. Orang – orang dewasa yang serius dalam membangun saluran – saluran pipa jangka panjang harus mengatur uangnya seperti sistem ketiga stoples tersebut. Tapi tentunya mereka tidak menaruh uangnya di stoples. Mereka bisa menyimpannya di bank atau di bursa saham. Anda Harus Mengeluarkan Uang Dulu Seperti halnya kebanyakan orang –orang kaya, untuk mengefisienkan uang Anda harus mengeluarkan uang lebih dahulu. Yaitu dengan memasukkan uang Anda pada rekening investasi setiap bulan. Setelah itu, biarkan saja uangnya berkembang sendiri. Cara terbaik untuk mengisi saluran – saluran pipa investasi Anda adalah dengan mengambil uang dari ember penghasilan Anda sendiri. Kemudian, Anda mendepositokan uang tersebut pada saluran – saluran pipa Anda. Kiat Agar Orang Biasa – Biasa Menjadi Jutawan Sayangnya waktu kita dilahirkan dulu, kita tidak bisa memilih untuk menjadi anak orang kaya. Kalau bisa seperti itu, tentunya kita tidak perlu lagi harus bersusah payah menabung. Kita juga tidak perlu sedih karena gaji kita dipotong untuk pajak. Tapi sebenarnya, sebagian besar jutawan yang ada di Amerika Serikat ini tidaklah mewarisi kekayaannya dari orang tua mereka. Statistik menunjukkan bahwa empat dari lima orang jutawan tidak pernah menerima warisan bernilai lebih dari 10,000 dolar dari orang tua mereka. Tapi, kemudian mereka meniru strategi investasi yang diterapkan keluarga Rockefeller dan Kennedy. Dengan kata lain, jutawan – jutawan tersebut bisa sekaya sekarang karena menginvestasikan uang mereka dengan menciptakan sendiri saluran – saluran pipa jenis Palm Beach! Bagaimana caranya? Yaitu dengan menggunakan “sistem tiga stoples”. Mereka tidak membelanjakan semua uang yang mereka dapat. Mereka menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka dalam “stoples investasi”. Kemudian mereka membiarkan uang itu terus tumbuh dari tahun ke tahun. Umumnya para jutawan itu menabungkan antara 15 % sampai dengan 20 % dari penghasilan kotornya. Selain itu, mereka juga dengan bijak menginvestasikan uang mereka dalam saluran – saluran pipa. Misalnya dalam bentuk saham, obligasi, usaha – usaha yang mudah dijalankan, usaha – usaha jasa penyewaan, real estate untuk pusat perdagangan, dana pensiun dan lain sebagaianya. The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

Karena itu, sebagian besar jutawan itu tidak menjadi kaya sebelum mencapai usia 50 atau 60 tahun. Wajar saja, karena diperlukan beberapa dasawarsa agar investasi mereka berkembang menjadi sangat besar. Misalnya uang 10,000 dolar dengan bunga 10 %. Nilainya baru bisa menjadi 20,000 dolar setelah 7,2 tahun. Tapi, dalam waktu 50 tahun, nilainya akan menjadi tujuh kali lipat sehingga mencapai 1,3 juta dolar. Kalau Tidak PunyaUang, Apa Yang Bisa Diefisiensikan? Enak kan, kalau kita menjadi seorang jutawa? Ternyata Anda pun bisa menjadi seorang jutawan. Dan Anda tidak perlu memenangkan lotere untuk mencapai hal itu. Dulunya, Klub Para Jutawan merupakan kelompok yang sangat eksklusif. Syaratnya, Anda harus dilahirkan di keluarga jutawan pula. Lalu, Anda juga harus medapatkan pendidikan di sekolah – sekolah yang terbaik. Tapi, sekarang keadaannya tidak seperti itu lagi. Sekarang ini, orang – orang biasa saja bisa bergabung dalam kelompok jutawan juga. Klub ini terbuka bagi siapa saja. Asal saja, peminat mempunyai disiplin untuk menginvestasikan dengan teratur sebagian dari penghasilannya. Setelah itu, biarkan saja uangnya berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Tapi marilah kita renungkan bersama! Tampaknya, tidak ada orang yang cukup sabar untuk menunggu 40 – 50 tahun sebelum saluran pipanya menghasilkan uang. Selain itu, tidak semua orang mempunyai cukup uang untuk membangun saluran pipa model Palm Beach dalam waktu semalam. Apakah tidak hebat kalau ada saluran pipa yang pembangunannya Cuma memerlukan waktu 5 tahun? Lalu, saluran pipa ini juga bisa dikerjakan orang biasa – biasa saja untuk menciptakan penghasilan yang berkesinambungan tanpa harus menginvestasikan harta kita? Jawabannya adalah ada! Namanya Rencana Pembangunan Saluran Pipa Lima Tahun. Untuk membangun saluran pipa ini, tidak diperlukan uang dalam jumlah besar. Pasalnya, dalam pola ini Anda perlukan adalah mengefisienkan waktu Anda!

The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

PELAJARAN KEENAM Efisiensi Waktu: Saluran Pipa Orang – orang Ada ungkapan kuno dari bahasa Indian Appalachian yang menyimpulkan bedanya antara efisiensi uang dan efisiensi waktu. Bunyinya adalah sebagai berikut: Ada dua cara untuk mencapai bagian tertinggi dari sebuah pohon beringin yang besar. Anda bisa duduk di buah – buah beringin itu sambil menunggu arau Anda naik pohon itu. Kalau orang mengefisienkan uang mereka selama beberapa dasawarsa dalam rangka membangun saluran – saluran pipa, berarti ia memilih untuk duduk di buah beringin itu dan menunggu. Saya menyebutnya “Rencana Pembangunan Saluran Pipa 50 tahun” Inilah yang dinamakan penggAndaan. Artinya, kita menunggu dengan sabar sementara uang kita berkembang terus menerus dari tahun ke tahun. Tidak bisa dibantah lagi bahwa “Rencana Pembangunan Saluran Pipa 50 tahun” memang benar akan berfungsi dengan baik. Masih ingat bagaimana Margaret O’Donnel yang mantan guru miskin berubah menjadi multi jutawan berkat saluran pipa yang dibangunnya?! Seperti hanya O’Donnel, saya juga termasuk yang percaya pada saluran – saluran pipa jangja panjang. Saya sendiri sudah betahun – tahun mengefisienkan sebagian dari pendapatan saya untuk membangun saluran – saluran pipa jenis Palm Beach. Saluran – saluran pipa saya sangat bervariasi. Dari mulai dana pensiun, bursa saham, sampai real estate. Inilah yang disebut diversifikasi. Yang saya lakukan itu adalah apa yang dinamakan pembangunan saluran kehidupan. Tapi saya juga percaya dengan sistem naik pohon beringin itu sebagai “Rencana Pembangunan Saluran Pipa 5 tahun.” Dengan sistem ini, sasaran yang ingin dicapai sebetulnya sama saja dengan “Rencana Pembangunan Saluran Pipa 50 tahun.” Yakni, agar kita terbebas dari masalah keuangan serta memperoleh ketenangan hidup. Perbedaannya, waktu yang diperlukan untuk mencapainya hanya 10 %nya saja! Oleh sebab itu, saya banyak memanfaatkan waktu dan uang saya untuk menjalankan berbagai jenis usaha. Saya pili jenis usaha yang perkembangannya cepat. Jadi, saya tidak perlu menunggu sampai 50 tahun untuk sampai ke puncak pohon. Saya memang lebih suka membangun bisnis yang bisa membawa saya ke puncak sukses dalam waktu dua sampai lima tahun saja. Waktu Yang Dimiliki Sama Untuk Semua Orang Hal yang positif dalam hal efisiensi waktu itu adalah bahwa kita semua diberikan jumlah waktu yang sama. Jelasnya, waktu yang dimiliki oleh orang kaya dan orang miskin itu sebenarnya jumlahnya sama saja. Baik itu Anda seorang Donald Trump…atau Donald supir truk…semua orang diberikan waktu yang sama setiap harinya. Karena itu, saya menyebut efisiensi waktu itu sebagai “Saluran Pipa Masyarakat Banyak”. Waktu yang tersedia sama banyaknya bagi semua orang . Baik Anda orang kaya atau orang miskin…laki – laki atau perempuan…berkulit hitam atau putih…sarjana atau tamatan SMA…anak muda atau orang tua. Kalau dari segi keuangan, tentunya masing – msing orang memiliki jumlah uang yang berbeda – beda. Sekarang coba kita pikirkan! Apakah tidak nikmat kalau Anda dan orang – orang lainnya setiap hari menerima 1,440 dolar di rekening bank Anda? Dan Anda bebas untuk melakukan apa saja dengan uang itu. Anda bisa membelanjakan The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

semuanya … menginvestasikan … membuangnya … membakarnya … menyumbangkannya … terserah Anda! Karena, keesokan paginya, saat Anda bangun, Anda tahu bahwa uang sebesar 1,440 dolar sudah masuk lagi di rekening Anda. Kalau saja orang – orang bisa memulai hari – harinya dengan uang sebesar 1,440 dolar di rekening banknya, pasti dunia ini akan lebih ceria, ya kan? Tetapi, pada kenyataannya, keadaannya tidaklah demikian. Dalam masalah uang, sepertinya dunia itu sering tidak adil. Sebagian orang sudah lahir dalam keadaan kaya. Bahkan sewaktu kecil mereka sudah menggunakan sendok mahal terbuat dari perak. Anak – anak lain, cukup makan dengan sendok plastik. Malahan ada juga yang tidak mampu makan dengan sendok. Sehingga cukup makan dengan tangan saja. Adilkah yang seperti itu? Mungkin tidak! Tetapi, mau apa lagi? Seperti yang dikatakan dalam lagu, “That’s Life.” (Itulah Kehidupan) Tidak semua dari kita bisa memulai hari – hari kita dengan uang 1,440 dolar di kantong atau di rekening bank. Itu sudah jelas! Tapi kalau mengenai waktu, itu lain lagi ceritanya! Setiap harinya, dalam “rekening” waktu, kita semua sama – sama memiliki waktu sebanyak 1,440 menit (24 jam x 60 menit). Berhubung kita semua mempunyai jumlah waktu yang sama, kalau ada perbedaan antara orang yang hidup dari gaji ke gaji dengan orang yang hidup senang karena tidak punya masalah keuangan adalah dari cara mereka menggunakan waktu yang 1,440 menit tersebut. Waktu Yang Anda Miliki Lebih Banyak Dari Yang Anda Sangka Sebagian orang menunda rencana pembangunan saluran – saluran pipa. Alasannya, “Sekarang ini keadaan masih kacau. Belum tepat waktunya!” Tapi harus diingat. Zaman sekarang ini, semua orang memang sedang kacau. Banyak orang stress. Semua sibuk! Selalu berhadapan dengan segala resiko dan hal – hal yang tidak terduga. Untuk melukiskan keadaan kacau ini, ada satu kata yang cocok, yaitu That’s Life, Inilah Kehidupan! Sebagian orang menunggu “waktu yang tepat” untuk melakukan berbagai hal! Kalau sikap mereka terus seperti itu, sampai kapan pun mereka akan terus menunda – nunda. Sesungguhnya tidak ada istilah “waktu yang tepat”. Coba, kalau ada orang yang bilang kepada Anda, “Ayo, saya beri uang satu juta dolar. Syaratnya, Anda harus mau duduk di pojok sambil merajut. Pekerjaan ini Anda lakukan dua jam sehari, selama setahun.” Kalau ada penawaran seperti itu, pasti Anda akan menyediakan waktu untuk merajut, ya kan? Anda pun tidak akan peduli pada hal – hal lainnya. Mungkin tangan anak Anda patah saat bermain. Atau pun mobil Anda mogok setelah Anda pulang kerja. Daripada mengorbankan uang 1 juta dolar, pasti Anda lebih suka untuk menghabiskan waktu dua jam itu untuk merajut. Dan Anda pun tidak mau ambil pusing apakah waktunya sudah tepat atau belum. Seorang pelawak, Art Buchwald melukiskan keadaan ini seperti: “Baik bagus maupun buruk, tetap saja waktu itu milik kita.” Sedihnya, sebagian besar orang tidak terlalu peduli dalam menghitung waktu, lebih – lebih kalau satuannya kecil. Umumnya kita semua mengukur waktu berdasarkan hitungan hari, minggu, bulan, atau tahun. Sedangkan satuan menit atau jam kurang diperhitungkan. Kita bekerja dari jam 9 sampai jam 5. senin sampai jumat. Perencanaan kehidupan kita pun dibuat secara bulanan. Kita merayakan ulang tahun atau perayaan – perayaan lain satu tahun sekali. Tapi, kita akan merasa takjub saat mengetahui bahwa waktu yang Cuma beberapa menit itu, kalau dijumlahkan keseluruhannya akan menjadi besar. Sebagai contoh, tahukan Anda berapa lama umumnya manusia makan dalam seumur The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

hidupnya? Mungkin Anda akan menebak satu tahun? Atau dua tahun? Padahal jawaban yang benar adalah enam tahun! Aneh, kan? Berikut ini adalah daftar waktu yang dipakai untuk mengerjakan pekerjaan sehari – hari. Kalau waktunya dijumlahkan, ternyata akan menjadi suatu jumlah waktu yang besar: Jumlah Keseluruhan Waktu Yang Kita Gunakan Untuk Melakukan Pekerjaan – pekerjaan Ringan Sehari – hari Seumur Hidup Kita 6 tahun ………………… makan 5 tahun ………………… mengantri 4 tahun ………………… membersihkan rumah 3 tahun ………………… meneydiakan makanan 2 tahun ………………… berusaha untuk menjawab telepon 1 tahun ………………… mencari barang – barang yang lupa ditaruh 8 bulan ………………… membuka surat – surat komersial 6 bulan ………………… menunggu di lampu merah

Kalau semua itu dijumlahkan, maka akan menjadi 22 tahun dari seluruh kehidupan Anda! Hal ini membuktikan bahwa lima belas menit di sana atau dua jam di sana, kalau di gabungkan akan menjadi jumlah waktu yang sangat besar. Beberapa Jam Akan Bisa Berubah Menjadi Beberapa Bulan Mari kita pikirkan sejenak. Apa yang bisa kita peroleh kalau kita mau menggunakan dua jam setiap malamnya serta hari – hari libur untuk membangun saluran pipa? Kalau Anda mau menyisihkan dua jam saja, yaitu satu jam di pagi hari sebelum bekerja, dan satu jam lagi di sore hari. Kemudian ditamah tiga jam pada hari sabtu dan minggu. Itu berarti Anda akan punya waktu tambahan 16 jam seminggu yang bisa digunakan untuk hal – hal yang produktif. Enam belas jam per minggu, 50 minggu per tahun. Berarti 800 jam tambahan per tahun. Kalau hari kerja dianggap delapan jam per hari, maka berarti kita punya tambahan hari kerja sebanyak 100 hari, atau 3 bulan 10 hari setiap tahunnya. Jumlah ini akan diperoleh cukup dengan menyisihkan dua jam saja sehari. Hasilnya, kita akan memperoleh tiga bulan masa produktif per tahunnya. Aneh, kan? Waktu Adalah Uang Nah, sekarang saya akan membuka sedikit rahasia. Menggunakan waktu luang secara produktifNah, sekarang saya akan membuka sedikit rahasia. Menggunakan waktu luang secara produktif adalah salah satu rahasia yang membuat orang – orang sukses bisa melakukan hal- hal yang lebih dari orang pada umumnya. Dan tentunya, mereka akhirnya mendapatkan lebih banyak pula dalam kehidupannya dibandingkan orang – orang biasa. Apa Anda piker Bill Gates setiap hari pulang ke rumah jam 5 sore, dan kemudian menonton TV selama tujuh jam seperti kebiasaan pria – pria Amerika? Saya rasa tidak …… Artikel yang baru – baru ini terbit di Wall Street Journal mengungkapkan bahwa 10 % dari orang – orang yang berpenghasilan terbesar di Amerika bekerja 52 jam per minggu. Sedangkan mereka yang dibawah 10 % itu bekerja hanya 45 jam per minggu. The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

Yang termasuk 10 % itu bukan hanya bekerja lebih lama. Melainkan mere juga bekerja lebih efisien! Jadi, dalam hal ini mereka tidak menukarkan waktu dengan uang. Tidak mungkin Anda akan bertemu Michael Jordan di sebuah toko sedang melayani para pembeli yang membeli tiket lotre atau bir. Orang – orang yang sukses, apa pun jenis pekerjaan mereka pasti menghargai waktu mereka! Mantap Sementara Sering orang bertanya pada saya, buat apa mereka bersusah payah membuat saluran – saluran pipa kalau pada saat ini usahanya sedang sangat lancer? Mereka bilang, mereka berhak bersantai – santai setelah kerja keras di kantor. Mereka sengaja memanjakan diri. Santai bersAndar di kursi malas sambil menonton TV sampai tiba waktu tidur. “Hidup ini Indah,” kata mereka kepada saya. “Saya punya pekerjaan. Saya punya sejumlah uang di bank. Anak – anak beres – beres saja di sekolahnya. Buat apa pusing – pusing mencari yang lain?” Tapi, justru kalau mereka demikian itu, saya langsung memberi tanggapan. Saya katakan bahwa justru pada saat segalanya berjalan lancer itulah saat yang paling tepat untuk mulai membangun saluran – saluran pipa. Mengapa demikian? Karena, kalau kita menunggu sampai musibah datang, bisa saja segalanya sudah terlambat! Lalu, saya ceritakan pada mereka sebuah lelucon kuno: Seorang laki –laki berada di tingkat 30, di sebuah hotel mewah yang menghadap ke Central Park, Manhattan. Dia menarik gorden, lalu membuka jendelautk menikmati pemAndangan. Ketika dia menengok melalui jendela, dia terkejut melihat seorang laki – laki yang terjun bebas tepat melalui kamarnya. “Bagaimana rasanya?” dia bertanya kepada orang yang jatuh itu. “Baik, sementara ini baik – baik saja,” jawab laki – laki itu. Yang penting disimak di sini adalah di dunia ini banyak sekali orang – orang bermental pembawa ember yang merasa dirinya sedang baik – baik saja sementara ini. Tapi, mereka tidak mungkin bisa luput dari kegagalan untuk selama – lamanya. Selama orang menggunakan sistem barter waktu dan uang, tidak ada jaminan yang pasti bagi kelangsungan kehidupan mereka. Mengapa? Bagaimana seAndainya mereka tidak bisa lagi memberikan waktunya karena penyakit … atau cedera … atau dipecat? Otomatis penghasilannya pun terhenti. Bagaimana para pembawa ember seperti ini, tidak ada gaji berarti tidak ada pula rasa tenang dan aman menghadapi kehidupannya. Dongeng Tentang Semut Dan Belalang. Ketika saya menulis buku ini, kepercayaan konsumen sedang tinggi – tingginya. Angka pengangguran rendah. Pendapatan meningkat. Penjualan rumah mencatat rekor tinggi. Penjualan mobil sedang melesat tinggi. Banyak orang – orang yang merasa baik – baik saja sementara ini. Tetapi kita jangan sampai terjebak dalam suasana yang kadang menipu. “Sementara ini” jangan disamakan dengan “Selamanya”. Semua orang pun sudah tahu bahwa hidup it uterus berputar. Begitu juga dengan perekonomian. Sekarang ini perputaran bisnis sedang mencapai puncaknya. Dan siklus kehidupan pribadi Anda pun mungkin sedang tinggi – tingginya pula. Tetapi segala sesuatu yang meningkat itu pasti lama kelamaan pasti akan menurun pula. Dan pada saat terjadi penurunan, orang – orang akan dihadapkan berbagai kenyataan pahit: pemecatan, perubahan karier, hutang – hutang di kartu The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

kredit, biaya untuk pengobatan darurat, biaya pengobatan orang tua kita yang sudah tua. Sebagian orang sadar bahwa waktu yang paling tepat untuk berjaga – jaga adalah kalau bisnis kita justru sedang meningkat. Orang – orang yang cerdik, akan membangun jalur – jalur pengaman sebelum resesi terjadi, jadi bukan saat resesi terjadi. Karena itu, saya katakana pada orang – oran itu. Saat inilah waktu yang paling tepat untuk membangun saluran – saluran pipa mereka. Bukannya pada saat ekonomi sedang parah. Hal ini mirip dongeng tentang semut dan belalang. Semut adalah binatang pembuat saluran pipa. Selama musim panas, semut giat menyimpan biji – bijian untuk musiam dingin yang akan datang. Tentunya dia juga tetap bisa menikmati musim panas. Tapi dia bujaksana, ia mau menyisihkan waktunya untuk membangun saluran pipanya. Sebaliknya, belalang termasuk binatang bermental pembawa ember. Binatang ini, begitu ia mendapatkan makanan langsung ia habiskan. Ia langsung menghabiskan seluruh waktunya untuk bermain – main di bawah sinar matahari. Dia tidak peduli bahwa musim dingin akan tiba. Dan ketika musim dingin tiba, dia tidak punya saluran pipa. Akhirnya dia mati kelaparan. Bayar Saya Sekarang … Atau Bayar Saya Nanti! Anda masih ingat slogan iklan yang terkenal, “Bayar saya sekarang … atau bayar saya nanti?” Hal ini sama juga dengan membangun saluran pipa. Anda dapat “membayar sedikit sekarang” dengan meluangkan sedikit waktu Anda dan uang Anda untuk membangun saluran pipa sekarang. Atau Anda juga bisa “membayar mahal di kemudian hari”. Yakni, Anda terpaksa harus berjuang mempertahankan hidup Cuma dengan mengAndalkan uang tunjangan dari pemerintah di usia 60 atau 70 tahun. Coba renungkan! Kalau Anda sudah memilikisal – saluran pipa dalam keadaan terpasang, di kemudian hari Anda tidak perlu membayar lagi … Anda malah justru akan mendapatkan bayaran! Sebuah konsep yang luar biasa! Efisiensi Waktu: Saluran Pipa Masyarakat Harap dicamkan bahwa waktu yang dimiliki itu sama jumlahnya bagi semua orang! Jumlah uang yang diefisienkan memang tidak sama bagi semua orang, tetapi jumlah waktu yang dimiliki pasti sama. Kalau Anda mau mengefisienkan sebagian dari waktu luang Anda secara bijak, Anda bisa membangun saluran pipa. Dan saluran pipa ini akan terus menerus memberikan pemasukan dari tahun ke tahun. Kita sebenarnya beruntung hidup di zaman sekarang. Karena bisa dikatakan, setiap orang bisa mengefisienkan waktunya untuk membangun saluran pipa. Padahal pada zaman dahulu keadaannya tidak seperti itu. Memasuki abad ke 20, hanya orang – orang kaya saja yang bisa mengefisienkan waktu mereka. Pada tahun 1890 umumnya orang bekerja 10 jam sehari sebagai buruh. Mereka begitu sibuk karena harus mengurus kehidupan sehari – hari. Karena itu, mereka tidak sempat lagi memikirkan tentang efisiensi ini. Tapi, dibandingkan dahulu, sekarang ini makin banyak orang yang memiliki waktu luang. Waktu merupakan alat penyeimbang yang luar biasa! Waktu memungkinkan seorang pria kecil untuk bersaing dengan pria yang besar. Orang kaya tidak mungkin memiliki 48 jam sehari. Sebaliknya, orang miskin tidak mungkin The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

Cuma memiliki 12 jam sehari. Mereka sama – sama memiliki jumlah waktu yang sama, yaitu 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, dan 365 hari setahun. Alat Pengefisien Waktu Yang Paling Hebat Dalam Sejarah Sekarang ini saluran – saluran pipa tidak lagi menjadi monopoli orang – orang kaya. Setiap orang yang memiliki sedikit waktu … tetapi memiliki semangat yang tinggi … dapat mengefisienkan waktunya. Semua orang bisa membangun “saluran pipa masyarakat banyak” dalam waktu dua sampai lima tahun. Kemudian hasilnya akan terus mengalir selama bertahun tahun atau, bahkan beberapa dasawarsa! Peralatan efisiensi waktu yang paling canggih, sekarang ini sudah hadir di tengah – tengah kita. Alat efisiensi waktu ini telah menciptakan banyak jutawan dalam waktu lebih singkat dari pada penemuan – penemuan canggih lainnya. Saya menyebut peralatan yang ajaib ini sebagai “e – pipeline” (e – saluran pipa) karena alat ini merupakan alat yang luar biasa dalam hal efisiensi waktu. Anda mungkin sudah mengenal e – saluran pipa ini walaupun mungkin istilahnya berbeda – beda. Nama alat ini banyak terlihat di halaman depan surat – surat kabar, di layer TV selama 24 jam sehari! Apa namaya? INTERNET.

The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

BAGIAN KETIGA

Saluran Pipa Tercanggih

The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

PELAJARAN KETUJUH e - penggAndaan: Saluran Pipa Tercanggih Sejauh ini, kita telah banyak membicarakan tentang cara – cara mengefisienkan waktu dan uang kita untuk membangun saluran – saluran pipa yang amat menguntungkan. Kalau ditanyakan, “Apaka saluran pipa yang paling produktif dan paling besar kekuatannya di zaman ekonomi baru ini? Jawabannya sudah tentu internet! Karena ini merupakan terobosan dalam bidang teknologi. Saya menyebutnya “saluran pipa-e” di zaman Ekonomi Baru. Para pembaca yang budiman, internet telah mengubah cara dunia kita bergerak, bekerja dan bermain. Dengan kata lain, internet merupakan masa depan kita, dan masa depan kita itu, ya sekarang ini! Dalam bab ini saya akan menunjukkan bagaimana Anda bisa memanfaatkan internet, sebagai sarana pengefisiensi waktu paling canggih yang pernah ada. Tujuannya adalah agar Anda dapat membangun saluran pipa berisi penghasilan yang berkesinambungan hanya dalam waktu 2 sampai 5 tahun. Jadi tidak perlu menunggu sampai 50 tahun! Revolusi Internet Baru Dimulai Zaman internet meurpakan zaman yang amat revolusioner. Hal ini tidak bisa dibantah lagi. Jack Welch, pimpinan General Electric, mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa internet membawa perubahan terbesar dalam dunia bisnis yang selama ini ia jalani. Untuk Anda ketahui, Welch adalah kelahiran tahun 1936! Andy Grove, seorang direktur perusahaan, bahkan lebih tegas lagi dalam penilaiannya: “Dalam lima tahun mendatang setiap perusahaan merupakan perusahaan berbasis internet. Tanpa menggunakan internet, suatu perusahaan tidak akan bisa bertahan”. Dunia Yang Berada Dalam Jaringan Apa yang membuat saluran pipa internet itu begitu dahsyat? Coba Anda berpikir sejenak! Apa peranan internet? Dengan internet, jutaan orang di seluruh dunia bisa saling berhubungan melalui komputer atau telepon genggam. Mereka bisa saling mengirim kabar atau melakukan transaksi jual – beli selama 24 jam / 7 hari / 365 hari dengan biaya seperti telepon local. Sungguh menakjubkan! Internet bekerja secepat cahaya. Biaya pemakain sehari – harinya hanya beberapa dolar saja. Internet selalu dalam keadaan “tersambung.” Pemakaiannya pun tidak terbatas serta selalu tersambung ke seluruh dunia. Hebatnya lagi, 100 juta orang bisa dijaring dalam web internet dalam waktu singkat. Bahkan, waktu yang diperlukan untuk menjaring orang sebanyak itu kurang dari setengah dari waktu yang dipakai untuk membangun jembatan Brooklyn. Pada tahun 2003, lebih dari satu milyar orang akan online melalui e-commerce bernilai satu triliun dolar. Tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa internet memicu revolusi dunia.

The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

Masalah Dengan Internet Internet memang sungguh revolusioner! Tetapi, masih jauh dari sempurna. Nyatanya internet juga bermasalah. Masalah yang besar sekali! Kekuatan terbesar dari internet itu justru merupakan kelemahannya yang terbesar pula. Sarana internet terlalu besar! Terlalu ramai! Terlalu membungungkan! Terlalu kompetitif! Terlalu berteknologi tinggi. Di situs mana Anda sebaiknya belanja? Bagaimana caranya pembelian dilakukan? Siapa yang Anda harus percaya? Menurut para pakar, situs – situs e-commerce menghadapi tiga tantangan besar: 1) Mereka perlu menjangkau konsumen yang lebih luas. 2) Mereka membutuhkan jumlah penjualan yang lebih besar. 3) Mereka memerlukan pembeli yang tidak cuma bertransaksi satu kali saja. Internet Memerlukan Pelanggan Yang Setia Bisa dikatakan bahwa sebagian besar dari situs – situs e-commerce itu kekurangan pelanggan. Khususnya pelanggan setia. Yang dimaksud dengan pelanggan setia adalah orang – orang yang membeli melalui situs e-commerce dari minggu ke minggu atau bulan ke bulan. Jadi, bukan yang hanya melakukan transaksi pembelian sekali saja. Kita sering mendengan bahwa situs – situs e-commerce banyak dikunjungi oleh para pengguna internet. Tetapi sekedar kunjungan, semacam itu tidak mendatangkan penghasilan. Kunjungan – kunjungan tersebut dapat diibaratkan seperti anggota klub olah raga. Setiap pagi mereka bertemu di depan mal. Lalu, mereka menggunakan halaman mal tesebut sebagai tempat untuk beroleh raga. Bukan dengan tujuan berbelanja. Setelah mereka selesai berolah raga, mereka masuk ke mobil masing – masing. Lalu mereka berbelanja ke tempat lain. Jadi, masuknya mereka pada situs – situs internet tersebut hanya sekedar mengunjungi saja. Kinjungan ini jelas tidak mendatangkan keuntungan. Transaksi pembelianlah yang mendatangkan penghasilan. Tetapi, pada kenyataannya kebanyakan situs – situs e-commerce yang ada mengalami kesulitan dalam penjualannya. Mengapa demikian? Alasannya, sebagian besar situs – situs e-commerce tidak memberikan insentif bagi pembeli yang berbelanja mingguan atau bulanan. Para pengguna internet umumnya tidak memiliki kesetiaan. Penyebabnya karena sebagian besar situs ecommerce lebih mementingkan penawaran harga serendah mungkin daripada berusaha membangun hubungan jangka panjang dengan para pembeli. Bisnis Baru Dalam Milenium Baru Gary Hamel, penulis buku laris yang berjudul Leading the Revolution (Memimpin Revolusi), mengatakan bahwa di dunia yang berteknologi tinggi. “Hanya perusahaan – perusahaan yang mampu menciptakan revolusi dalam sektor industri yang akan maju di zaman ekonomi baru ini.” Hamel berpendapat bahwa sekarang ini perusahaan – perusahaan akan bersaing keras. Tapi, bukan dalam produk dan jasa, melainkan dalam kemampuannya untuk menciptakan ide – ide inovatif di dunia bisnis. Selanjutnya ia mengatakan bahwa penciptaan konsep – konsep bisnis baru sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sebagai contoh, adalah konsep terobosan yang diperkenalkan oleh Henry Ford membuat mobil yang bisa cocok untuk kebutuhan semua orang. “Kalau mau beli mobil model T, warna yang tersedia Cuma ada hitam, “ kata Ford ketika ada permintaan untuk memvariasikan warnanya. The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

Alfred Sloan di General Motor menyempurnakan konsep Ford. Dia memahami bahwa konsumen itu adalah raja. Untuk itu, dia mencari jalan agar bisa memenuhi kebutuhan dan selera para pembeli. Slogan Sloan yang sekarang terkenal adalah “Mobil yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kantong pembeli.” Karena konsep bisnis Sloan lebih baik,General Motor akhirnya bisa mengalahkan Ford. Sekarang ini General Motor merupakan salah satu perusahaan di dunia yang paling banyak memperoleh keuntungan. Model Yang Baru dan Yang Diperbaharui Sama halnya dengan GM, e-penggAndaan juga merupakan penyempurnaan dari konsep e-commerce yang asli. Cara ini terbukti lebih efektif dalam menarik konsumen baru dan meningkatkan kesetiaan mereka. E-penggAndaan ini mengingatkan saya pada film kartun The Family Circus. Film ini menceritakan tentang seorang anak berumur lima tahun yang bernama Dolly. Ia menerangkan kepada adik laki – lakinya tentang dari mana asalnya kupu – kupu: “Kupu – kupu merupakan ulat – ulat baru dan disempurnakani,” katanya. Demikan juga dengan e-penggAndaan yang merupakan e-commerce yang baru dan disempurnakan. Tanpa pemasaran dari mulut ke mulut … tanpa komisi … dan tanpa kekuatan penggAndaan, niscaya e-commerce tidak akan pernah keluar dari kepompongnya. E-penggAndaan menawarkan kepada e-commerce cara baru yang disempurnakan sehingga potensinya bisa berkembang secara maksimal. Hasilnya, perusahaan – perusahaan melalui internet yang menggunakan kebijakan komisi, bisa maju pesat. Sebaliknya, ratusan perusahaan sejenis yang cuma mengAndalkan diskon – diskon menarik, justru merugi dan banyak terlibat hutang. Tetapi, berbeda dengan mobil yang dirancang berdasarkan kebutuhan dan kemampuan kantong pelanggan, e-penggAndaan ini merupakan saluran pipa untuk semua keperluan dan semua kondisi kantong. Misalnya, ada diantara Anda yang ingin sekedar punya uang lebih agar bisa merayakan hari Natal dengan lebih meriah. Tetapi, ada juga yang ingin terbebas dari pekerjaan yang banyak menyita waktu, sehingga mereka bertekad membuat saluran pipa yang canggih dan mendunia. Mungkin dari segi keuangan Anda hanya ingin sekedar punya uang ekstra bebrapa dolar sebulan. Tapi, mungkin juga ada yang berniat menjadi jutawan. E-penggAndaan merupakan saluran pipa yang canggih. Besar kecilnya saluran pipa yang ingin Anda bangun, semuanya terserah pada Anda sendiri.

The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

PENUTUP Banyak Orang Yang Tenggelam Apa yang nampak oleh mata sering menipu kita. Hal ini juga bisa terjadi dalam hal keuangan. Orang – orang yang mengenakan jam Rolex dan baju – baju buatan perancang terkenal kelihatannya tidak mempunyai masalah keuangan. Tetapi kenyataannya, banyak diantara mereka yang hutangnya banyak! Thomas J. Stanley dan William D. Danko pengarang buku The Millionaire Nex Door (Jutawan Sebelah Rumah), sebelum menulis bukunya melakukan penelitian terlebih dahulu. Antara lain, dengan melakukan berbagai wawancara. Mereka sengaja mewawancarai orang – orang yang tampaknya berpenghasilan jutaan dolar atau lebih. Orang – orang yang diwawancarai dipilih dari mereka yang tinggal di daerah – daerah mewah di seluruh Amerika Serikat. Perkiraan mereka, orang – orang yang tinggal di rumah – rumah mewah dan mahal harganya pasti orang kaya. Tetapi, kenyataannya tidak seperti itu. Ternyata, banyak orang yang tinggal di rumah – rumah mewah dan memiliki mobil – mobil mahal yang sebenarnya tidak sedang memupuk kekayaan. Mengapa? Karena mereka menghabiskan uangnya untuk menunjang gaya hidup mereka yang tinggi. Karena itu, mereka tidak mampu menyisihkan uangnya untuk membangun saluran – saluran pipa. Sehubungan dengan itu, Stanley dan Danko meminjam peribahasa rakyat Texas untuk melukiskan orang – orang kaya tersebut: “Topi boleh besar, tetapi ternak tak punya.” Metafora koboi ini ternyata tepat juga untuk diterapkan di situasi tersebut.ya kan? Kekuatan Rencana Pembangunan Saluran Pipa 50 Tahun Segi positif renana pembangunan saluran pipa 50 tahun.ini adalah konsep ini dijamin 100 % keberhasilannya. Menabung dan menginvestasikan sedikit uang di bursa saham secara bulanan merupakan cara yang tepat bagi orang yang uangnya pas – pasan untuk terbebas dari segi keuangan. Kunci yang penting bagi investasi jangka panjang ini adalah menabung secara teratur selama kurun waktu tertentu. Lalu, biarkan tabungan itu berkembang sendiri dari tahun ke tahun. Kalau orang itu memulainya dalam usia yang lebih muda. Lalu, ia setia pada rencana pembangunan saluran pipanya. Maka ia akan menjadi jutawan. Cukup mengherankan bahwa ternyata menjadi jutawan itu cukup mudah! Apalagi kalau saluran pipa jangka panjang itu kita bangun saat kita masih muda. Boleh dikatakan bahwa setiap orang yang hidup di atas garis kemiskinan bisa melakukannya. Kita cukup menginvestasikan 3,57 dolar sehari, dengan tingkat bunga 12 %. Biarkan investasi Anda itu berkembang selama 40 tahun. Setelah itu “Selamat Anda menjadi jutawan dadakan” (Mungkin memang bukan dadakan tetapi yang jelas tetap saja jutawan). Coba Anda pikir! Satu dari tiga orang Amerika merokok. Di Florida, satu bungkus rokok harganya 3,57 dolar. Jika saja setiap perokok menghentikan kebiasaan merokoknya pada usia 25 tahun. Lalu, menginvestasikan uang yang seharusnya dipakai untuk membeli rokok itu di bursa saham. Setelah itu, mereka membiarkannya berkembang selama 40 tahun. Hasilnya, sepertiga dari penduduk Amerika akan menjadi jutawan di usia mereka yang ke 65 tahun. Menakjubkan, bukan? Tentunya Anda senang kalau berita ini disampaikan kepada Anda, saat usia Anda masih 25 tahun. Nahkan, di usia 35 tahun atau 45 tahun sekali pun masih memungkinkan bagi rumah tangga rata – rata untuk membangun saluran pipa The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

jutawan. Tetapi, kalau kita menunggu sampai berusia 55 tahun baru mulai menabung, kita akan menghadapi masalah besar. Hal ini tak bisa dibantah lagi! Resiko yang Terbesar Bukanlah dengan Menginvestasikan di Bursa Saham Banyak orang yang berpikiran bahwa menginvestasikan uang di bursa saham itu resikonya cukup tinggi. Memang benar, ada saham – saham tertentu yang cenderung menurun. Dan bahkan kadang – kadang keseluruhan bursa saham itu menurun. Contohnya, saat terjadi musibah pada tahun 1929. Tetapi semua pelaku Wall Street sepakat. Menurut mereka, pengalaman membuktikan bahwa berinvestasi di bursa saham tetap merupakan jalan termudah dan pasti dalam membangun saluran pipa yang memompakan keuntungan. Berikut ini adalah bebrapa fakta yang menunjang pernyataan para ahli tersebut di atas: Selama 200 tahun lebih keberadaan Bursa Saham New York, saham – sahamnya rata – rata naik dua poin setiap tiga hari. Sejak Perang Dunia Ke II, bursa saham naik menjadi 71 kali lipat. Padahal dalam kurun waktu 55 tahun itu, telah terjadi lima kali resesi. Menurut buku Stock for the Long Run (Saham untuk Jangka Panjang) karangan Jeremy Siegel, selama kurun waktu 195 tahun (dari tahun 1802 sampai tahun 1997), uang satu dolar yang diinvestasikan dalam bentuk emas akan tumbuh menjadi 11,17 dolar saja. Sedangkan jumlah yang sama yang diinvestasikan dalam bursa saham akan berkembang menjadi 7,5 juta dolar. Yang penting ditekankan di sini adalah bahwa Rencana Pembangunan Saluran Pipa 50 tahun itu jelas akan berhasil. Hal ini tidak bisa diragukan lagi. Kebanyakan orang sedang membangun beberapa saluran pipa 50 tahun. Rumah mereka merupakan saluran pipa jangka panjang utama mereka. Yang kedua adalah saluran pipa jangka panjang untuk tunjangan sosial. Hanya sayangnya, kebanyakan mereka hanya berhenti pada saluran pipa itu saja. Sebaliknya orang – orang yang cerdik, membuat saluran – saluran pipa jangka panjang tambahan. Antara lain saluran pipa portofolio, tunjangan, pensiun, dan lain – lain. Saluran – saluran pipa tersebut merupakan saluran – saluran pipa jangka panjang yang baik. Dan saluran – saluran pipa tersebut bisa dibuat oleh siapa saja. Asalkan memiliki niat baik dan disiplin tinggi untuk membangunnya. Hal Negatif Berkenaan dengan Rencana Pembangunan Saluran Pipa 50 Tahun Boleh dikatakan semua keluarga yang punya pekerjaan pasti bisa membangun saluran pipa bernilai 1 juta dolar. Asalkan, mereka mulai menabung bulanan sehingga investasi mereka berkembang dengan berjalannya waktu. Tapi, hal negatifnya adalah kebanyakan orang ingin segera menikmati keuntungan – keuntungan yang dihasilkan oleh saluran pipa itu sekarang ini. Mereka tidak mau menunggu sampai 20, 30, 40, atau bahkan sampai 50 tahun. Saya juga sependapat dengan mereka, saya juga ingin mersakan berbagai kenikmatan hidup sekarang ini. Saya tidak ingin menunggu sampai 50 tahun lagi. Saya memang percaya betapa positifnya kegiatan membangun saluran – saluran pipa jangka panjang. Karena itu, saya juga sedang membangun berbagai saluran pipa jangka panjang. Tetapi, jujur saja saya lebih senang membelanjakan uang saya dari pada menabungnya. Saya ingin menggunakan uang saya untuk membeli apa pun yang saya mau. Dan saya yakin Anda pun demikian. Saya senang makan makanan yang enak di restoran – restoran kelas satu. Saya senang membawa keluarga saya berlibur main ski dan bertamasya dengan kapal – The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

kapal pesiar yang mewah. Kegiatan – kegiatan semacam itu selalu saja meninggalkan kenangan – kenangan yang sangat indah. Saya juga senang bau khas ruangan dalam mobil yang masih baru. Saya lebih suka mengendarai mobil merek Mercedes dari pada mobil Mazda yang sempit. Saya ingin menggunakan telepon genggam saya setiap waktu. Jadi tidak hanya di malam hari atau di akhir – akhir minggu yang pulsanya murah. Saya lebih suka membayar 20 dolar untuk menonton film bagus yang baru beredar. Saya malas menunggu sampai tiga bulan hanya gara – gara cuma ingin bayar tiga dolar untuk menyewa film tersebut di tempat – tempat penyewaan video. Intinya adalah sebagai berikut: Saluran – saluran pipa jangka panjang berguna bagi orang – orang yang ingin bisa menikmati hidup mapan setelah pensiun nanti. Karena itu, semua orang sebaiknya punya saluran pipa jangka 50 tahun. Tetapi kita harus realistis saja, memangnya Anda mau menunggu 50 tahun untuk bisa menikmati keuntungan – keuntungan yang diberikan oleh sebuah saluran pipa? Kalau saya pribadi, jelas menolak! Saya mau saja berkorban dengan membangun saluran pipa yang akan dimanfaatkan setelah pensiun nanti. Tapi saya tidak mau hidup seperti biarawan selama 50 tahun untuk mencapainya. Saya ingin merasakan kenikmatan kehidupan sekarang ini. Saat saya masih muda dan anak – anak masih tinggal di rumah saya. Saya tidak mau menunggu sampai usia saya mencapai 65 tahun atau 70 tahun untuk bisa menikmati semua itu. Saya yakin jalan pikiran Anda juga sama dengan saya. Milikilah Kue yang Utuh Sementara Anda Asyik Menikmatinya Seperti yang sudah saya kemukakan, saluran pipa berjangka panjang itu hanya merupakan salah satu dari saluran – saluran pipa yang anda harus buat. Tetapi, jangan sampai saluran jenis ini dijadikan satu – satunya saluran pipa yang anda bangun. Ibaratnya, jangan menaruh semua telur – telur anda di satu keranjang saja. Artinya, jangan menggantungkan keuntungan – keuntungan itu hanya melalui satu saluran pipa saja. Dengan konsep Rencana Pembangunan Saluran Pipa Lima Tahun, anda bisa melakukan diversifikasi portofolio saluran – saluran pipa anda. Dalam saat yang sama, anda juga bisa segera mewujudkan segala idaman anda. Jadi, anda tidak perlu menunggu sampai berumur 60 tahun atau 70 tahunan. Ibaratnya, anda bisa tetap memiliki kue yang utuh, sementara anda asyik menikmatinya juga. Coba sekarang anda renungkan! Maukah anda bebas dari segala masalah keuangan dalam waktu lima tahun mendatang dari pada harus menunggu sampai 50 tahun? Tentunya anda mau, kan? Siapa yang tidak mau? Karena itu, anjuran saya adalah agar anda segera membuat Rencana Pembangunan Saluran Pipa Lima Tahun. Dalam waktu yang bersamaan, anda juga harus membuat Rencana Pembangunan Saluran Pipa 50 Tahun.

The Parable Of The Pipeline, karya Burke Gedges (dari INTI PUBLISING) Dapatkan buku-buku bermutu lainnya di http://www.ebookgratis.co.cc

Related Documents

Rahasia Affiliate Sukses
January 2021 3
Sukses
February 2021 3
Rahasia Huruf
January 2021 1
Rahasia Youtube.pdf
February 2021 1

More Documents from "RhoAldo"