Loading documents preview...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN ABDOMEN
Tina Muzaenah
Stetoskop
ALAT
Bolpoint dan kertas (buku catatan) Jam Tangan
Tahapan dalam pemeriksaan abdomen
Pra Interaksi
Orientasi
Kerja
Terminasi
Tahap Pra Interaksi
Melakukan verifikasi data Mencuci tangan Menempatkan alat di dekat pasien
Tahap Kerja
Bentuk abdomen Ada tidaknya luka Warna kulit Protrusions/ tonjolan (hernia) Ada tidaknya ketidak simetrisan
Inspeksi
Ada tidaknya asites
Auskultasi dilakukan pada keempat kuadran abdomen. Peristaltic usus (ada tidak, frekuensinya, pitch/tinggi rendahnya suara), Dengarkan peristaltik ususnya selama satu menit penuh.
Auskultasi
Bising usus normalnya 5-30 kali/menit. Jika kurang dari itu atau tidak ada sama sekali kemungkinan ada peristaltik ileus, konstipasi, peritonitis, atau obstruksi. Jika peristaltik usus terdengar lebih dari normal kemungkinan klien sedang mengalami diare
Bunyi Bruits (aorta, iliac, femoral, renal) (adanya penyempitan pembuluh darah, hipertensi portal, renal, dan arteriosclerosis)
Lakukan perkusi pada kesembilan regio abdomen.
Perkusi
Jika perkusi terdengar timpani berarti perkusi dilakukan di atas organ yang berisi udara. Jika terdengar pekak, berarti perkusi mengenai organ padat
Mendeteksi adanya Ascites (Shifting Dullnes, Fluid wave, Puddle sign) Mendeteksi Appendiksitis (The Psoas sign, The Obturator sign)
Shifting Dullnes
Mendeteksi adanya Ascites
Perkusi mulai daerah midabdomen ke arah lateral, tentukan batas bunyi timpani dan redup Minta pasien berbaring pada posisi lateral Ascites (+) bila terjadi perubahan bunyi dari timpani ke redup pada lokasi yang sama
Fluid wave
Pemeriksaan asites bisa dilakukan dengan cara menekan secara dalam ke arah garis tengah dinding abdomen (untuk mencegah vibrasi sepanjang dinding abdomen) Letakkan telapak tangan yang satu berlawanan dengan telapak tangan yang lain untuk mendengarkan adanya cairan asites.
Baringkan pasien dengan proneposisi (siku dan lutut naik/tiarap) selama 5 menit Letakkan diafragma stetoskop di permukaan tengah bawah perut (tempat pengumpulan cairan terbanyak)
Puddle sign
Dengarkan suara yang dibuat oleh jari-jari yang diketukkan pada sisi lateral abdomen Ketukan dilanjutkan terus sambil steteskop digerakkan menjauhi pemeriksa Bila pinggir dari kumpulan (puddle) cairan dicapai, intensitas suara ketukan akan lebih keras
Mendeteksi Appendiksitis
Psoas sign atau Obraztsova’s sign
• Pasien dibaringkan pada sisi supinasi, kemudian dilakukan ekstensi dari panggul kanan. Positif jika timbul nyeri pada kanan bawah.
Obturator sign • Pasien dibaringkan pada sisi kiri, lakukan fleksi panggul dan dilakukan rotasi internal pada panggul. Positif jika timbul nyeri pada hipogastrium atau vagina.
Palpasi
Palpasi ringan: Untuk mengetahui adanya massa dan respon nyeri tekan , letakkan telapak tangan pada abdomen secara berhimpitan dan tekan secara merata sesuai kuadran. Palpasi dalam: Untuk mengetahui posisi organ dalam seperi hepar, ginjal, limpa dengan metode bimanual 1/2 tangan.
Palpasi batas hati dan ginjal (ada tidak pembesaran hati atau pembesaran ginjal/hidro nefrosis) Pemeriksaan Rebound tenderness (Peritonitis) Pemeriksaan McBurny point tenderness (Appendikcitis) Pemeriksaan Murphy’s sign for Cholecystitis
Cara kerja palpasi pada HEPAR
Palpasi Hepar, Limpa, Renalis
Cara kerja palpasi pada LIMPA
Cara kerja palpasi pada RENALIS
• Letakkan tangan pemeriksa dengan posisi ujung jari keatas pada bagian hipokondria kanan, kira-kira pada interkosta ke 11-12. • Tekan saat pasien inhalasi kira-kira sedalam 4-5 cm, rasakan adanya organ hepar. • Kaji hepatomegali. • Metode yang digunakkan seperti pada pemeriksaan hapar. • Anjurkan pasien miring kanan dan letakkan tangan pada bawah interkosta kiri dan minta pasien mengambil nafas dalam kemudian tekan saat inhalasi tentukkan adanya limpa. • Pada orang dewasa normal tidak teraba • Untuk palpasi ginjal kanan letakkan tangan pada atas dan bawah perut setinggi Lumbal 3-4 dibawah kosta kanan. • Untuk palpasi ginjal kiri letakkan tangan setinggi Lumbal 1-2 di bawah kosta kiri. • Tekan sedalam 4-5 cm setelah pasien inhalasi jika teraba adanya ginjal rasakan bentuk, kontur, ukuran, dan respon nyeri.
Pemeriksaan Rebound tenderness (Peritonitis) • Rebound tenderness atau release sign atau Blumberg sign, juga merupakan salah satu tanda dari appendicitis yang terlihat dengan cara menekan abdomen kanan bawah sedalam mungkin, lalu melepaskannya secara tiba-tiba. Tanda ini positif apabila pasien merasa kesakitan (saat dilepaskan terasa lebih sakit dibandingkan saat ditekan)
Pemeriksaan McBurny point tenderness (Appendikcitis)
Pemeriksaan Murphy’s sign for Cholecystitis
Didapatkan titik nyeri tekan kuadran kanan bawah atau titik Mc. Burney dan ini merupakan tanda kunci diagnosis
pemeriksaan ini dilakukan dengan cara menekan perut di bagian bawah tulang iga kanan pasien. Saat pasien menarik napas, kantong empedu akan bergeser dan menyentuh tekanan tangan dokter. Bila pasien menderita kolesistitis, pasien akan merasakan nyeri saat pemeriksaan dilakukan.
Pasien dibaringkan pada sisi supinasi, lakukan tekanan pada kuadran kiri bawah dan timbul nyeri pada sisi kanan (Rovsing sign).
Merapihkan pasien
Tahap Terminasi
Berpamitan dengan pasien Mencuci tangan Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Wassalaamu’alaikum.Wr.Wb. Selamat Belajar