Tri Tung Gal

  • Uploaded by: nandonoya
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tri Tung Gal as PDF for free.

More details

  • Words: 2,839
  • Pages: 21
Loading documents preview...
TRITUNGGAL

Tritunggal - Sebagaimana kita mengerti bahwa belajar atau mengenal tentang Allah sangatlah tidak mungkin, sepanjang Ia menyatakan Diri-Nya kepada kita (umat Allah), jika kita melihat referensi buku-buku sistematika teologi tentang Allah, maka kita dapati berbagai macam pembelajaran tentang Allah seperti hakikat Allah, sifat dasar Allah, nama dan gelar Allah, dan sifat dasar Allah, dll. - Materi ini fokus pada sifat Allah, dan difokuskan lagi tentang tritunggal.

 Sebagaimana doktrin Tritunggal telah menjadi doktrin yang paling esensi bagi kekristenan namun juga yang paling dikecam oleh sekte-sekte dan

agama-agam lain (yang menganut monotheisme). Maka dari itu makalah ini ingin menjawab seputar ke Tritunggalan antara lain:  Konsep Tritunggal

 Sekte-sekte yang menolak konsep Tritunggal  Jawaban Bapa-bapa gereja terhadap sekte-sekte yang menolak Tritunggal

 Konsep Trtitunggal merujuk pada Perjanjian lama & Baru.  Nilai-nilai Tritunggal yang dapat menjadi peganggan setiap orang percaya.

 Konsep TritunggaL  Dari berbagai banyak ajaran dalam Kekristenan, hanya ajaran trinitaslah yang merupakan sebuah misteri, dalam kata lain sebuah pelajaran yang tidak bisa dimengerti secara akal budi manusia karena ajaran ini merupakan sebuah pernyataan wahyu yang khusus.  Tetapi kita tidak mungkin meninggalkan begitu saja tanpa mengerti penjelasan mengapa Allah kita dikatakan tritunggal? Sedangkan dengan tegas dikatakan bahwa “Kristen” adalah agama yang mengabut monotheisme.  Ditambah jika kita mencari kata tritunggal dari kitab Kejadian sampai Wahyu, jawabannya dengan tegas adalah “tidak ada”. Oleh sebab itu ajaran tritunggal merupakan sebuah misteri, seperti pernyataan Dr. Herbert Lockyer dalam menyimpulkan ajaran Tritunggal dengan “The sacred mystery of the Trinity” tetapi bagaimana dengan kita apakah meninggalkan iman kepercayaan kita dengan sebuah kesimpulan “misteri”?.  oleh karena itu alasan yang biasa tidak dapat memahami penjelasan tentang konsep tritunggal karena (tiga dalam satu) merupakan melebihi pengertian manusia. Ernest William dalam systematic theology

 Jadi darimana kata tritunggal ini berasal? Kata Trintunggal berasal dari bentuk Yunani “trias” dipakai pertama kali oleh Teofilus dari Anthiokia (wafat tahun 181 M), namun dalam bentuk latinnya “trinitas” dipakai oleh Tetulianus (wafat ±220 M) kata ini dipakai karena satu alasan yaitu untuk melawan ajaran sesat didalam kekristenan sendiri (Arius) yang membedakan keilahian Yesus kepada Allah Bapa. Dari kontroversi inilah akhirnya lahir konsili (konsili Nicea pada abad ke-4 yang fokus membahas tentang tritunggal.  Lepas dari itu misteri kudus akan tritunggal kita bisa melihat konsep tritunggal menurut Henry C. Thiessen, trinitas adalah ada tiga oknum kekal dalam hakikat ilahi yang satu itu, yang masing-masing dikenal sebagai Allah Bapa, Allah anak, dan Allah Roh Kudus. Tiga oknum ini dikatakan sebagai tiga kepribadian Allah. Sedangkan Wayne Guydem dalam systematic theology mendefinisikan tritunggal dengan “God eternally as three persons, Father, Son, and Holy Spirit, and each person is fully God, and there is one God” (Allah selamanya hidup sebagai tiga pribadi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus, diantara pribadi secara penuh adalah Allah, dan ada hanya ada satu Allah).

 Sekte-sekte yang menolak konsep Tritunggal  Arius (± 260-336) belajar di Antiochia dan menjadi presbyter di Baucalis kurang lebih pada tahun 313, dan disinilah ia menjadi pengkhotbah yang terkenal, namun karena pemahamannya menolak kehakikatan Allah dengan Anak, dan Roh Kudus. Dimana Allah anak tidak bisa diciptakan tanpa kehendak Allah Bapa, Allah anak diciptakan untuk tujuan penciptaan dan Ia bukan bagian dari hakikat ilahi Allah Bapa. Pendapatnya melahirkan kontroversi yang sengit pada dekade tersebut, akhirnya ia dikutuk atas keputusan Kaisar Alexander dan ia mengucilkan dirinya sendiri atau direhabilitasi namun beberapa tahun kemudian ia kembali lagi pada konsili Tyre pada 335, dan akhirnya ia meninggal pada tahun 336 sebelum ia kembali ke Alexandria  (Menentang kemanusiaan Kristus) Apollinarius mengajarkan bahwa dalam pribadi Kristus, perkataan ilahi mengambil tempat dalam pikiran manusia. Ini mengajarkan menolak Kristus memiliki sifat-sifat dasar (natur) kemanusiaan, dengan pernyataan jika ia tidak memiliki pikiran manusia, maka Ia bukan sesungguhnya manusia.

 Dualisme (Nestorius) mengajarkan Yesus memiliki natur manusia yang sempurna dan natur yang ilahi juga, tetapi dipisahkan menjadi dua (dualisme) pribadi manusia dan pribadi Tuhan. Jadi Nestorius beranggapan bahwa dua pribadi tidaklah satu hakikat melainkan dua substansi (Godhead dan manhood) terdapat dua pribadi dalam satu tubuh, padahal dua pribadi tersebut adalah satu hakikat, tanpa dipisahkan, dibagi-bagi, dan dibedakan.  (Sabelianisme) Sabellius adalah seorang penduduk asli Mesir yang tinggal di Roma sekitar tahun 220, ia juga dipanggil “Modalism”, modal artinya terdiri atas bentuk tanpa hakikat realita. Yang dimaksud adalah Yesus adalah manusia dan Roh Kudus adalah pengahruh ilahi, dan melihat Bapa, Anak, dan Roh Kudus sebagai tiga mode, hasil dari manifestasi berturutturut Allah. Bahkan juga diasumsikan tiga mode itu adalah rupa Allah yang hilang dari kesatuan Allah dan diperluas dalam pemahaman Triteisme.  (Ebionites) Kelompok Yahudi pengikut Yesus, ia mengasingkan diri dan benar terasing dari dunia, oleh mereka Yesus adalah manusia belaka, sebagaimana Ia telah lahir. Pada saat dibaptis Yesus mendapatkan kekuatan ilahi untuk menjalankan tugasnya. Ebionites merupakan pengikut Hukum Musa yang keras dan mempercayai bahwa Tuhan KeAllahan hanya satu pribadi. Kemudian pada abad keempat sekte ini menghilang.

 Gnostic) menolak realita badan manusia Kristus dimana kebangkitab Yesus hanya badan ilahi saja dan tidak lagi memiliki badan manusia yang nyata, dan membedakan antara Jesus dan Kristus, Jesus menjadi manusia khusus (super) maka kata mereka Yesus tidak makan dan minum smaa seperti orang lainnya, dan mereka menolak kelahiran dan kematian bahkan penyaliban-Nya. Sedangkan Kristus memiliki roh dan kuasa diturunkan saat baptisan-Nya. Dan Alkitab menyanggah paham ini dalam (1 Yoh 4:3). (Ernest William, systematic theology)  Jean-Yves Lacoste dalam Encyclopedia of Christian Theology Vol 2, menyebut beberapa karakter Gnostik antara lain a) Memelihara sebuah faktor dualistic yang memisahkan penebusan, yaitu memisahkan material dunia dengan sepenuhnya, yang dikuasai kejahatan dan kekuatan yang terbatas dengan dunia rohani. Maka dari itu pola penebusannya merupakan dunia jiwa manusia keluar, jiwa-jiwa hakikat rohani, tertahan di dunia bumi. Maka dari itu “penyelamat” diturunkan untuk mengembalikan dunia yang tertinggi jiwa-jiwa yang terpilih. b) sebuah pengetahuan yang istimewa, dipancarkan lewat rahasia dan membuka elubung misteri dunia sorga. c) pemikiran, dimana menjelajahi kelihaian yang berlimpah (Pleroma), mencoba menemukan sesuatu yang sungguh ada “entities” (aeons) dimana membentuk sebuah cara yang cenderung menuju mythologizing (memitologikan). d) sebagai bentuk anti Yudaisme dengan menyatakan “Allah yahudi” hanya sebuah demiurge, pencipta alam semesta. Menurutn Adolf von Harnack fenomena gnostik adalah sebuah intelektual atau sikap spiritual dengan pengaruh dan jangkauan alam semesta (agama sinkritisme).

 Jawaban Bapa-bapa gereja terhadap sekte-sekte yang menolak Tritunggal.  Tidaklah mungkin untuk mengembalikan sejarah gereja yang panjang yang menceritakan kisah aploget Kristen atau Bapa-bapa gereja melawan serangan sekte-sekte. Namun secara khusus Bapa-bapa atas respon ajaran yang menentang Tritunggal telah menetapkan pengakuan iman dalam konsili Nicea pada tahun 325. Dimana ditujukan kepada mereka yang meragukan keilahian Kristus, kalimat demi kalimat disusun untuk menekankan keilahian Kristus, Ia kekal, dan hakikat-Nya sama dengan hakikat ilahi Sang Bapa. Kalimat-kalimat lain juga ditujukan bagi kaum Gnostik (Dualisme) baik dan buruk.

 Maka dari itu berikut susunan kalimat hasil konsili Nicea:  Aku percaya kepada satu Allah Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi, dan segala yang kelihatan dan yang tidak kelihatan.  Dan kepada satu Tuhan Yesus Kristus, satu-satunya Anak Allah yang diperanakkan, diperanakkan dari Bapa sebelum alam semesta, Allah dari Allah, terang dari terang, Allah yang sejati dari Allah yang sejati, diperanakkan, bukan dicipta, sehakekat dengan sang Bapa, oleh siapa segala sesuatu dicipta; yang untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita telah turun dari sorga, dan diinkarnasikan oleh Roh Kudus dari anak dara Maria, dan dijadikan manusia; Ia telah disalibkan, juga bagi kita, di bawah pemerintahan Pontius Pilatus.  Ia menderita dan dikuburkan; dan pada hari ketiga Ia bangkit kembali, sesuai dengan kitab suci, dan naik ke sorga; dan duduk di sebelah kanan Bapa. dan Ia akan datang kembali dengan kemuliaan untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati; yang kerajaanNya takkan berakhir.  Dan aku percaya kepada Roh Kudus, Tuhan dan pemberi kehidupan, yang keluar dari Bapa dan Anak, yang bersama-sama dengan Bapa dan Anak disembah dan dimuliakan, yang telah berfirman dengan perantaraan para nabi.  Dan aku percaya satu gereja yang am dan rasuli, aku mengakui satu baptisan untuk pengampunan dosa, dan aku menantikan kebangkitan orang mati, dan kehidupan di dunia yang akan datang.  AMIN. 

 Konsep Trtitunggal merujuk pada Perjanjian lama & Baru.  Dalam Kejadian 1:26 God said “let us” make man in our image. Penekananya pada kata “let us” dan “our”, ada yang menganggap kata plural keagunggan, seperti pidato raja menggunakan kata “we” are pleased grant your request, namun dalam PL tidak terdapat raja menggunakan kata “we” untuk plural verb atau kata ganti dirinya. Kemudian ada yang mengganggap kata plural ini adalah Allah berbicara kepada malaikat, namun nyatanya malaikat tidak menciptkan makhluk hidup dan seluruh bumi, oleh sebab itu anjuran yang lebih baik adalah kata plural tersebut memang berimplikasi terdapat lebih dari pribadi dari ayat kejadian 1:26.  Kemudian bentuk jamak ini berdinamis lewat ayat-ayat PL yang mengindikasikan Allah tritunggal, yang pertama Tuhan dibeda-bedakan dari Tuhan (Allah) Kej 19:24; Hosea 1:7; bdg 2 Tim 1:18.  Allah anak dibeda-bedakan dari Allah Bapa Yes 48:16, bdg Mzm 45:7-8. Kemudian dalam Maz 2:7 “kata Anak” dalam Roma 1:4 Yesus disebut Anak Allah, dan Anak tunggal Allah (Yoh 3:16,18).  Roh juga dibedakan dari Allah Bapa, pada Kejadian 1:1 Pada Mulanya Allah menciptakan langit dan bumi, kemudian ayat 2 dan “Roh” Allah melayang-layang di atas permukaan air. Kemdia dalam Kej 6:3 “Roh-Ku”, bdg Bilangan 27:18; Maz 51:13; Yes 40:13.  Kata “Kudus” mengindikasikan tritunggal dalam Yesaya 6:3, bdg Wahyu

 Berkhof dan Henry Thiesen menyatakan bahwa “Perjanjian Lama dengan jelas mengantisipasi datangnya pernyataan yang lebih lengkap tentang Trinitas dalam Perjanjian Baru. Kemudian dalam PB ajaran trintitas diuraikan secara lengkap, dan pemahaman ini menurut Henry Thiessen dapat dibuktikan dengan dua cara yaitu: melalui pernyataan-pernyataan dan kiasan-kiasan umum dan dengan menunjukkan bahwa ada tiga pribadi ke-Allahan yang diakui sebagai Allah.

 Berkhof dan Henry Thiesen menyatakan bahwa “Perjanjian Lama dengan jelas mengantisipasi datangnya pernyataan yang lebih lengkap tentang Trinitas dalam Perjanjian Baru. Kemudian dalam PB ajaran trintitas diuraikan secara lengkap, dan pemahaman ini menurut Henry Thiessen dapat dibuktikan dengan dua cara yaitu: melalui pernyataan-pernyataan dan kiasan-kiasan umum dan dengan menunjukkan bahwa ada tiga pribadi ke-Allahan yang diakui sebagai Allah.

 Kemudian Nigel Turner menentang dalam The Evangelical Quarterly (1950) dalam Ernest William dengan menyatakan bahwa, pada saat penulisan kitab Yohanes kemungkinan ia berada di Efesus, sebuah kota didalamnya tempatnya perkumpulan para filsuf (kota filsuf) oleh karena itu Yohanes memakai kata “Logos” untuk menekankan ke Allahan Kristus, sesuai dengan pemakaian “logos” pada umumnya yang lebih khusus menurut Plato logos adalah sebuah akal budi yang hadir hanya dalam pikiran Allah, tetapi logos hanya materi penciptaan dan ia diciptakan, oleh karena itu menurut Nigel Truner menekankan pada Yoh 1:1 “pada mulanya” sebuah “absolute eternity” kekekalan yang mutlak, dan “with God” menyatakan sebuah eksistensi yang hidup dan berfelowship dengan Allah. Jadi menyangkal semua pemikiran Plato tentang logos yang “diciptakan”, jadi kembali lagi Yohanes menggunakan sebuah aplogetika doktrin mengenai Yesus dengan meminjam filsafat Yunani namun di demitologi (dibuang mitos yang tidak baik) dan menjadi sebuah teologi Kristen yang baru.

 Inkaransi adalah kesatuan antara ilahi dan manusia, konsep ini banyak mengundang kontroversi yang menyerang kekristenan, tetapi bijak sekali perkataan Ernest William “But God has told us only what the incarnation was, leaving to us duty of believing what He said. God is pleased, however, when men of holy heart and purpose devote themselves to prayerful consideration of such a marvelous mystery”.  Suatu pegangan bagi orang percaya ditengah-tengah harus merasionalkan semua doktrin Kristen, ditekankan kembali Tritunggal maupun ikarnasi adalah produk dari yang tak terbatas, bagaimana mungkin manusia merupakan produk yang terbatas bisa memahaminya secara rasional. Untuk itu sepanjang kita mengenal Tritunggal biarlah Alkitab sendiri lewat sistematikan teologi yang mengsistematikan pernyataan di Alkitab memberikan penerangan kepada kita. Seperti penyatuan keTuhanan Kristus dan kemanusiaan dari bukti nubuatan Yesaya 7:114 tergenapi dalam Mat 1:23, dan juga Yesaya 9:6-7 ; Mika 5:2. Penulis Perjanjian baru

 Alllah anak (Yesus):  Pernyataan-pernyataan dan kiasan-kiasan umum, yang menyatakan ketiga pribadi tritunggal ditampilkan bersama dan setaraf dengan yang lain (Pada saat Yesus dibaptis, Roh turun, dan suara terdengar dari surga (Mat 3:1617), kemudian Bapa berdoa untuk mengutus penolong yang lain (Yoh 14:16), kemudian para murid ditugaskan untuk membaptis orang dalam Allah, Anak, dan Roh Kudus (Mat 28:19) dan akhirnya doa berkat rasuli memperstukan ketiga oknum tritunggal tersebut 2 Kor 13:13.  Dalam PB banyak penekanan Bapa dikenal sebagai Allah Bapa dikenal sebagai Allah (Yoh 6:27; Rom 1:7; Gal 1:). Kemudian Anak juga dikenal sebagai Allah (Mat 16:15; 22:42).  Ia disamakan dengan Yehova dari PL, Ia adalah pencipta (Maz 102:6; bdg Ibrani 1:10-12, seorang pelopor (Yesaya 40:3; Mat 3:3), mendisiplinkan umat-Nya (Bilangan 21:6-7; 1 Kor 10:9), harus dipandang sebagai yang kudus (Yesaya 8:13; 1 Pet 3:15), menguasau tawanan (Maz 68:19; Efesus 4:8), menjadi sasaran iman (Yoel 2:32; Roma 10:9,13).

 Dan beberapa sifat Kristus yang menekankan keilahian-Nya dan juga menentang setiap ajaran yang menekankan Kristus adalah manusia biasa, Yesus lebih rendah dari Allah Bapa, Yesus adalah ciptaan dll.  Kristus memiliki lima sifat ilahi : 1. Kekal, sudah ada sebelum semuanya ada (Yoh 1:15; 17:5,24; Kolose 1:15). 2. Mahahadir, Ia berada di Surga sekalipun berada di bumi (Yoh 3:13; Mat 18:20; 28:20). 3. Mahatahu, Yesus tahu segala sesuatu (Yoh 16:30; 21:17), di dalam Dia tersembunyi segala hikmat dan pengetahuan (Kol 2:3), Ia mengetahui riwayat hidup wanita Samaria (Yoh 4:29). 4. Mahakuasa, Allah perkasa (Yesaya 9:5, bdg Wah 1:8) Ia berkuasa atas segalanya (kematian, setan-setan, dan unsur-unsur ilmiah), kemudian Yoh 5:19 (keseteraan Allah dengan Yesus).  Kemudian Yesus juga sebagai pencipta (Yohanes 1:3; Kol 1:16; Ibrani 1:10). Ia juga mengampuni dosa (Mat 9:2), membangkitkan orang mati (Yoh 5:25-29)

 Allah Roh Kudus:  Harus ditetapkan dahulu bahwa Roh Kudus adalah berkepribadian bukan sekedar pengaruh atau kuasa ilahi seperti serangan Arius dan Sabellius, pernyataan ini dibuktikan dari.  Roh Kudus disebut penolong, isitilah dipakai untuk Roh Kudus maupun untuk Allah (Yoh 14:16, 26; 1 Yohanes 2:1), kemudian karena kata ini digunakan untuk kepribadian, maka jika kata ini dipakai menunjuk pribadi Kristus maka hak sama yang juga diberikan kepada Roh Kudus.  Kata ganti Dia dalam Yoh 14:26 walaupun dalam istilah Yunani roh itu “netral” namun dalam ayat pemakaian kata Roh Kudus memakai kata demonstratif “Dia” dalam bentuk “maskulin”. Yang sama dengan pribadi Yesus.  Roh Kudus melakukan tiindakan-tindakan yang menunjukkan bahwa Ia berkepribadian. Seperti Ia mengadakan kelahiran kembali (Yoh 3:5), mengajar (Yoh 14:26), bersaksi (Yoh 15:26), menginsafkan akan dosa (Yoh 16:8-11), menuntun dalam kebenaran (Yoh 16:13), memanjatkan doa syafaat (Roma 8:26) memuliakan Kristus (Yoh 16:14), mengarahkan pelayanan seseorang (Kisah 16:6), menyelidiki segala sesuatu (1 Kor 2:10), dan berkarya (1 Kor 12:11).

 Roh Kudus berhubungan dengan Allah Bapa dan Allah Anak sebagai pribadi, terlihat dalam formula baptisan (Mat 28:18), berkat rasuli (2 Kor 13:13), dan dalam tugas-Nya dalam pembina gereja (1 Kor 12:4-6; bdg 1 Pet 1:1-2; Yudas 20,21).  Roh kudus juga sensitif terhadap perlakukan pribadi. Ia dapat dicobai (Kis 5:9), didustai ( Kis 5:3), didukakan (Efesus 4:30), ditentang (Kisah 7:51), dihina (Ibrani 10:29), dan dihujat (Mat 12:31-32).  Dia juga Allah dilihat dari: sifat-sifat Allah juga ada didalamNya (kekal, mahatahu, mahakuasa, mahahadir Ibr 19:14; 1 Kor 2:10-11; Yoh 14:26, dll), dan melakukan pekerjan ilahi (penciptaan Kej 1:2; Ayub 33:4; Mzm 104:30), kelahiran kembali (Yoh 3:5), perngilhaman Alkitab (2 Pet 1:21).

 Kesimpulan yang dapat menjadi peganggan setiap orang percaya.  Ajaran tritunggal tidak bertentangan dengan ajaran mengenai keesaan Allah: Sekalipun pengalaman manusia tidak dapat menjelaskan ajaran trinitas, namun menurut Henry Thiessen setidaknya dalam analogi manusia, akal manusia sanggup berdialog dengan dirinya sendiri dan pada saat yang sama mampu memberi putusan terhadap apa yang dipertimbangkannya. Kemudian G M Bowers dalam bukunya "Faith and doctrine of the early shurch" mengilustrasikan ajaran trinitas ini yang menekankan Allah menerangi manusia, Allah digambarkan sebagai pembangkit listrik yang menerangi, kemudian Yesus adalah electric power, dan manusia adalah bohlam lampu yang menerima penerangan (Mat 5:14).

 Kesimpulan yang dapat menjadi peganggan setiap orang percaya.  Ajaran tritunggal tidak bertentangan dengan ajaran mengenai keesaan Allah: Sekalipun pengalaman manusia tidak dapat menjelaskan ajaran trinitas, namun menurut Henry Thiessen setidaknya dalam analogi manusia, akal manusia sanggup berdialog dengan dirinya sendiri dan pada saat yang sama mampu memberi putusan terhadap apa yang dipertimbangkannya. Kemudian G M Bowers dalam bukunya Faith and doctrine of the early shurch mengilustrasikan ajaran trinitas ini yang menekankan Allah menerangi manusia, Allah digambarkan sebagai pembangkit listrik yang menerangi, kemudian Yesus adalah electric power, dan manusia adalah bohlam lampu yang menerima penerangan (Mat 5:14).

 Perbedaan-perbedaan pribadi tersebut sifatnya adalah kekal, dilihat dari ayat-ayat yang menyatakan bahwa Yesus sudah ada bersama dengan Bapa sejak dahulu 9Yoh 1:1-2; 17:5) kemudian juga menunjukkan kabadian Roh Kudus (Kej 1:2; Ibr 9:14), hubungan antara Bapa dan anak biasanya disebut “generation” pancaran atau emanasi kekal, kemudian Bapa, Anak, dan Roh Kudus disebut “procession”: (hal berasal dari).  Ketiga oknum trinitas adalah sederajat. Tiga oknum pribadi dilihat dari bukti ayat-ayat Alkitab tidak bersifat hirarki, berbeda rendah dan tinggi kemulianNya, melainkan satu dan sederajat. Walaupun dalam Filipi 2:5-7 menyatakan semua tunduk kepada Bapa, sikap tunduk adalah sikap sukarela dan bukan terpaksa.  Ajaran ini memiliki nilai praktis yang tinggi. Terlihat dari sifat penebusan dalam Perjanjian dimana berasal dari kasih Allah, namun kasih itu memerlukan objek, dan kasih itu senantiasa mengalir di antara ketiga oknum trinitas

Related Documents

Tri Tung Gal
February 2021 0
Marquesina Con Gal
January 2021 1
Modelagem Tri
February 2021 1
Eco-gal-por-15 +
February 2021 1
Acupuntura Tung
February 2021 0
Master Tung Zones
February 2021 0

More Documents from "David Drepak"

Tri Tung Gal
February 2021 0