05. Clutch And Transmission

  • Uploaded by: Angga Budi Pratama
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 05. Clutch And Transmission as PDF for free.

More details

  • Words: 2,768
  • Pages: 96
Loading documents preview...
HQS SENIOR TECHNICIAN COURSE

CLUTCH

1. KOPLING (CLUTCH) 1. GARIS BESAR & STRUKTUR RELEASE LEVER CLUTCH DISK

PRESSURE PLATE

CLUTCH COVER

RELEASE BEARING

CLUTCH SPRING

LEVER PLATE

TIPE COIL SPRING

FLYWHEEL

CLUTCH COVER DIAPHRAGM SPRING RELEASE BEARING BEARING HUB

CLUTCH DISK PRESSURE PLATE RELEASE FORK

TIPE DIAPHRAGM SPRING

CLUTCH FACING

CLUTCH PLATE DAMPER SPRING

CUSHION PLATE

FRICTION SPRING SPLINE HUB

DAMPER COVER FRICTION PLATE

PLAT KOPLING & KANVAS (FACING)

2. KOPLING GANDA (DOUBLE CLUTCH)

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Relase sleeve & Bearing assembly Bolt-Patch-Lock Wear Compensator Flywheel Ring Spring Pivot Pressure Spring

7. Release Sleeve Retainer 8. Release Sleeve Ring 9. Snap Ring 10. Lever 11. Adjusting Ring 12. Return Spring

13. 14. 15. 16. 17.

Pressure Plate Rear Disc Assembly Intermediate Plate Front Disc Assembly Positive Separator Pin

CAST ANGLE-SPRING & EASY PEDAL CLUTCHES PADA UNIT SS330 PRINSIP DASAR PENGOPERASIAN : Bagaimana Kopling Bekerja?

Prinsip dasar kopling spacer double clutch pada unit SS330KA, sebenarnya sama dengan prinsip kopling pada unit lainnya. Hanya saja, pada Angle-spring clutch bekerja dengan tekanan tidak langsung. Tiga pasang pressure spring terletak jauh dari pressure plate, secara langsung sedikit bekerja. Dan spring load dipasangkan pada enam tuas (levers). Ini sangat berbeda dari kebanyakan kopling tipe konvensional dimana plate load dan release bearing load tidak sebanding secara langsung pada spring load.

SAAT KOPLING BERHUBUNGAN

Beban pressure plate adalah hasil dari beban axial multi spring (spring multiplied) oleh perbandingan lever. Pressure spring terletak miring dari titik pusat kopling dengan ujungnya dipegang oleh flywheel ring (cover) dan release bearing retainer. Seperti release bearing retainer, juga termasuk release sleeve dan release bearing, bergerak terhadap flywheel, spring pivot bergerak secara bebas tanpa bengkok atau melengkung.

SAAT KOPLING BEBAS

Saat pedal kopling dibebaskan, beban spring bertambah tetapi beban axial berkurang menghasilkan usaha pedal berkurang. Beban plate tercapai dari gaya axial komponen spring oleh perbandingan lever. Gaya axial komponen spring berubah dengan gerakan release bearing, tetapi tidak secara langsung ke beban spring.

KONDISI HUBUNGAN SAAT KANVAS KOPLING AUS Sebelum Penyetelan Saat kanvas aus, beban spring berkurang tetapi beban axial masih konstan. Seperti kopling aus, release sleeve assy bergerak kearah flywheel, dan pressure spring memanjang dan beban mengendor. Komponen axial mengurangi gaya spring, bagaimanapun sisanya tetap konstan. Karena itu, beban plate tetap konstan selama umur pemakaian koling. Pada kondisi aus, spring pembantu memerlukan beban yang berlebihan, ini menunjukkan bahwa saat untuk melakukan penyetelan. Setelah Penyetelan Saat kopling disetel untuk mengkondisikan keausan kanvas kopling, posisi pressure plate tidak bergerak, tetapi memutar adjusting ring menggerakkan lever kearah transmisi, kemudian mendorong release sleeve dan bearing assy kearah yang sama. Ini mengembalikan posisi internal spring pada setelan baru untuk melanjutkan penggunaan kopling.

PETUNJUK PENYETELAN : Pertimbangan-Pertimbangan Sebelum Penyetelan : Sebelum melakukan penyetelan, periksalah kondisi berikut untuk memastikan performa kopling secara optimal : 1. Langkah pembebasan adalah total jarak release bearing bergerak, saat pedal ditekan penuh. Langkah pembebasan sebesar ½” ~ 9/16”, diperlukan untuk menjamin bahwa release bearing terbebas dengan cukup guna menghindari kopling bergetar. 2. Pedal bebas, atau besar play pedal kopling pada kabin menunjukkan penyetelan kopling. Pedal bebas sekitar 1½” ~ 2”. Prosedur penyetelan harus dilakukan sebelum pedal bebas tidak standard. (Seperti ditunjukkan dalam spesifikasi) 3. Langkah bebas adalah jarak celah antara release yoke dengan release bearing pad. Dimensi ini merupakan besar pedal bebas. Besar optimal langkah bebas adalah 1/8”. 4. Tekanan clutch brake dimulai pada titik tersebut dimana clutch brake secara bersamaan berhubungan. Tekanan clutch brake optimal dimulai pada jarak ½” ~ 1” dari akhir langkah pedal. 5. Penyetelan internal pada adjusting ring harus dilakukan sebelum penyetelan sambungan (linkage). 6. Semua penyetelan internal kopling harus dilakukan pada saat kopling bebas. 7. Putaran adjusting ring searah jarum jam menggerakkan release bearing kearah transmisi atau sebaliknya. 8. Penyetelan sambungan (linkage) hanya dilakukan pada saat berikut ini : a. Pada dealer pertama saat menyetel total langkah pedal dan yoke. b. Mengganti sambungan (linkage) yang aus, clutch brake aus atau bearing transmisi aus atau penggantian komponen yang berhubungan dengan kopling atau sambungan.

Petunjuk Penyetelan Internal Mekanis : Ada 3 tipe penyetelan mekanis yang digunakan pada Spicer Angle-Spring and Easy Pedal Clutch – 2 (dua) secara manual dan 1 (satu) self adjusting. Ketika melakukan penyetelan internal kopling ikuti petunjuk yang dijelaskan menurut tipe mekanisnya : 1. Komponen lockstrap (gbr. 1)

a. b. c.

Bukalah lockstrap Majukan/putar adjusting ring seperlunya dengan menggunakan SST Pasang kembali lockstrap dan kencangkan bautnya.

Gbr. 1

Gbr. 2

2. Komponen Kwik-Adjust (gbr. 2) a. b.

Gunakan socket ukuran 5/8” poin 8, tekan kepala bautnya dan putar seperlunya (Kunci pas tidak direkomendasi). Pastikan bahwa kepala baut terkunci pada posisi yang benar dengan bracketnya.

3. Komponen Wear Compensator (gbr. 3)

a. b. c. d. e. f.

Bukalah baut yang kanan dan kendorkan baut yang kiri satu putaran. Putarlah wear compensator keatas untuk memutuskan hubungan dengan adjusting ring. Putarlah adjusting ring seperlunya. Putar kebawah untuk menghubungkan kembali dengan adjusting ring. Pasang baut yang kanan dan kencangkan kedua baut. Secara visual periksa bahwa actuator arm sudah terselip pada release sleeve retainer.

Gbr. 3

CATATAN : Kopling tidak akan menunjukkan keausan apabila actuator arm tidak masuk dalam release sleeve retainer, atau langkah release bearing kurang dari ½”.

Penyetelan Internal untuk Manual dan Self Adjusting : 1. 2. 3. 4.

Lepaskan inspection cover pada bagian bawah housing kopling. Dengan posisi kopling off, ukurlah celah antara release bearing housing dengan clutch cover. Bebaskan kopling dengan menekan penuh pedal kopling Berdasarkan petunjuk & penyetelan mekanis (diatas) sesuai dengan tipe, majukan/putar adjusting ring sehingga tercapai celah 1 7/8” untuk single disc atau ¾” untuk double disc. a. Apabila celah antara release bearing housing dan clutch cover kurang dari 1 7/8” untuk single disc atau ¾” untuk double disc, putarlah adjusting ring berlawanan arah jarum jam untuk menggerakkan release bearing kearah mesin b. Apabila celah antara release bearing housing dan clutch cover lebih besar dari 1 7/8” untuk single disc atau ¾” untuk double disc, putarlah adjusting ring searah jarum jam untuk menggerakkan release bearing kearah transmisi

5.

Berilah sedikit grease diatara release bearing pad dan clutch release fork. Lakukan hal ini setiap melakukan perawatan berkala. Lakukan penyetelan sambungan (linkage)

6.

Petunjuk Penyetelan Mekanis Sambungan (Linkage Mechanism) : Ada 3 tipe mekanis sambungan yang digunakan pada Spicer Angle-Spring and Easy Pedal Clutch – mechanical linkage, hydraulic linkage dan Cable linkage. Tetapi di Indonesia yang digunakan hanya tipe mechanical linkage, untuk itu hanya dipelajari pada kasus mechanical linkage. Saat melakukan penyetelan sambungan ikuti petunjuk sesuai dengan tipenya. Catatan : Saat pemeriksaan langkah pembebasan ½”, bebaskan free travel dengan menarik release fork berlawanan clutch bearing. Ini untuk menghindari bearing bergerak.

1.

Dengan kopling terhubung (pedal diatas) ukur celah antara release yoke dengan wear pad pada release bearing housing pada kedua bagian housing secara bersamaan. Jika celah lebih besar atau kurang dari 1/8”, maka setel sehingga tercapai 1/8”. (gbr. 4) Gbr. 4

2.

Ukuran ini harus sesuai dengan pedal bebas (free pedal) sekitar 1 ½” – 2” pada kabin. Jika tidak lakukan penyesuaian sehingga tercapai. (gbr. 5)

Gbr. 5

3.

Berilah sedikit grease diantara release bearing pad dan clutch release fork dan lakukan setiap melakukan perawatan berkala.

4.

Kencangkan semua baut pengunci.

PEMERIKSAAN CATATAN : Kesalahan pemeriksaan mungkin pemakaian disc/damper menjadi pendek. 1. 2. 3.

4.

5. 6.

akan

menyebabkan

umur

Bersihkanlah pada permukaan yang akan diukur, sebelum pengukuran. Tempatkan dial indicator pada flywheel housing dan ujung pengukur ke flywheel dekat sekitar ujungnya. Putarlah flywheel. Perbedaan total kerataan antara pada bagian flywheel 0.007” atau kurang untuk kopling ukuran 14”, dan 0.008” atau kurang untuk kopling ukuran 15 ½”. Kemudian, tempatkan dial indicator pada crankshaft. Dengan ujung pengukur berlawanan pada housing pilot, putarlah crankshaft. Gunakan penanda atau sabun padat untuk memberi tanda titik kerataan. Total perbedaan kerataan tidak melebihi 0.008”. Gerakkan ujung pengukur menyentuh permukaan flywheel housing mesin. Lalu, putarlah crankshaft dan kemudian tandai titik kerataan. Total perbedaan titik kerataan tidak boleh melebihi 0.008”.

Pelumasan : Berikan pelumas sampai bersih dari bearing housing pada clutch brake dan input shaft. Secara manual berikan pelumas pada bagian transmisi pada clutch brake dan pada input shaft antara brake dan bearing. (Ini akan melumasi bagian dalam bushing sleeve – kekurangan pelumas akan menyebabkan bushing dan sleeve rusak).

1) POIN PENTING : Clutch (1) LIMIT KE AUSAN CLUTCH DISK

TERDAPAT PADA BAGIAN ULIR

(2) LURUSKAN TANDA PADA PRESSURE PLATE & CLUTCH COVER

MATCH MARKS

(3) PERIKSA CLUTCH DISK DARI KEBENGKOKKAN/KEAUSAN

(4) MENGUKUR PEGAS CLUTCH 1

FREE LENGTH

(4) MENGUKUR PEGAS CLUTCH 2

BESAR SUDUT

(4) MENGUKUR PEGAS CLUTCH 3

TEKAN PEGAS, PANJANG PEGAS SAAT DITEKAN

BESAR TEKANAN SAAT PEGAS DIBERI BEBAN

(5) MELEPAS SERVICE BOLTS SERVICE BOLTS

(6) MENGUKUR KETINGGIAN RELEASE LEVER

RELEASE LEVER HEIGHT

RELEASE LEVER

RELEASE LEVER HIGHT GAUGE

ADJUST BOLT

(1) Apa yang terjadi bila service bolts tidak dilepas saat perakitan clucth setelah dipasang?

SERVICE BOLTS

JAWABAN :

KOPLING AKAN TETAP TERLEPAS/TIDAK TERHUBUNG DAN KENDARAAN TIDAK AKAN DAPAT BERGERAK.

SERVICE BOLTS

(2) Apa yang akan terjadi jika tinggi release lever tidaksama dengan nilai yang ditetapkan ?

Lever height is not same.

JAWABAN :

Clutch bergetar, saat start getaran kasar, gear noise. ( Ketika perpindahan gigi gears. )

TINGGI LEVER TIDAK SAMA

(3) Apa yang terjadi jika memasang Disc terbalik?

JAWABAN :

Bos kopling yang terhubung gigi dengan flywheel dan kopling

terlepaskan, sehingga mesin tidak dapat dijalankan.

(4) Apa yang mungkin menyebabkan pegas peredam kopling dapat lemah/rusak?

DAMPER SPRING

JAWABAN :

MENGGUNAKAN/MELEPAS KOPLING DENGAN CEPAT/KASAR

(5) JIKA PEMAKAIAN CLUTCH DISK HABIS/AUS SEBELUM WAKTUNYA, APA YANG ANDA

PIKIRKAN KEMUNGKINAN PENYEBABNYA?

JAWABAN :

PENYETELAN YANG SALAH, MENGEMUDI YANG SALAH/KASAR, KOPLING MENGGANTUNG.

(6) DALAM KONDISI APA KITA BISA MELIHAT BAHWA KOPLING ITU SELIP?

JAWABAN :

KENDARAAN TIDAK DAPAT BERGERAK KETIKA MEMBAWA BEBAN.

(7) Apa yang akan terjadi jika clutch disk secara signifikan mengalami kebengkokan?

JAWABAN : CLUTCH BERGETAR, GEAR NOISE. (KETIKA PERPINDAHAN GIGI.)

(8) Apa yang menyebabkan tekanan panjang bebas pegas menjadi pendek dan apa yang akan terjadi?

FREE LENGTH

JAWABAN : GANGGUAN PEGAS KARENA PANAS YANG DIHASILKAN OLEH CLUTCH DISK TIDAK DAPAT DISALURKAN, KOPLING TERGELINCIR.

(9) Apa yang menyebabkan pemasangan pressure plate turun dan apa gejala akan yang dihasilkan ?

INSTALLATION LOAD

JAWABAN : GANGGUAN PEGAS KARENA PANAS YANG DIHASILKAN OLEH CLUTCH DISK TIDAK DAPAT DISALURKAN, KOPLING TERGELINCIR.

3-2 CLUTCH CONTROL 1)OUTLINE AND STRUCTURE MASTER CYLINDER FLEXIBLE HOSE

HYDRAULIC OPERATING

CLUTCH PEDAL PIPE

MECHANISM

RELEASE CYLINDER RELEASE BEARING RELEASE LEVER

(1) MASTER CYLINDER 1

KETIKA CLUTCH PEDAL BEBAS FROM RESERVOIR VALVE SPRING RETURN SPRING

PUSH ROD PISTON & VALVEASSEMBLY

STOPER VOLT

VALVE VALVE PIN

VALVE PIN

MASTER CYLINDER

(1) MASTER CYLINDER 2

KETIKA CLUTCH PEDAL DITEKAN RETURN PORT VALVE VALVE SPRING

PUSH ROD

VALVE PIN

PISTON & VALVEASSEMBLY

OIL CYLINDER

STOPER VOLT

MASTER CYLINDER OPERATING MECHANISM

KETIKA RELEASE CLUTCH PEDAL DILEPAS SECARA TIBATIBA/PERLAHAN

VALVE SPRING OIL CYLINDER

PISTON & VALVEASSEMBLY

RETURN SPRING RETURN PORT

(2)CLUTCH BOOSTER

COMPRESSED AIR TYPE

VACUUM TYPE

(2)CLUTCH BOOSTER (COMPRESSED AIR TYPE)

CLUTCH BOOSTER

CLUTCH BOOSTER OPERATING MECHANISM

RELAY VALVE PISTON

DIAPHRAGM & STEM ADAPTER POPPET VALVE

OIL FROM MASTER CYLINDER WHEN STEP ON THE CLUTCH PEDAL

CLUTCH BOOSTER OPERATING MECHANISM

DIAPHRAGM & STEM ADAPTER RELAY VALVE PISTON

POPPET VALVE(OPEN)

ORIFICE COMPRESSD AIR VENTILATION HOLE

POWER PISTON

HYDRAULIC PISTON PUSH ROD

OIL FROM MASTER CYLINDER

CLUTCH BOOSTER OPERATING MECHANISM

EXHAUST PORT RETURN SPRING RELAY VALVE PISTON

POPPET VALVE POPPET VALVE SPRING

POWER PISTON

CLUTCH BOOSTER OPERATING MECHANISM

1) POIN PENTING (1) PASTIKAN TERDAPAT CELAH PADA MASTER CYLINDER PUSH ROD

(2) PASTIKAN MELAKUKAN AIR BLEEDING

PUSH ROD TRAVEL

(3) SETEL CELAH CLUTCH PEDAL PLAY

CLUTCH PEDAL PLAY PUSH ROD PLAY

CLEARANCE

RELEASE BEARING

(4) MINYAK REM

JIKA MINYAK REM (MINYAK NON-MINERAL) DICAMPUR DENGAN OLI GEAR (MINYAK MINERAL) MAKA PISTON CAP YANG AKAN TERLEBIH DAHULU MENGALAMI KERUSAKAN, SEHINGGA TERJADI KEBOCORAN CAIRAN.

(5)AIR BLEEDING OPERATION

(1) Ada minyak kopling yang cukup dalam reservoir tetapi air bleeding tidak dapat dilakukan. Apa pendapat anda tentang penyebab kejadian ini?

JAWABAN :

Tidak ada play pada master silinder, piston tidak kembali hingga mencapai posisi teratas nya, dan saluran pengembali terhubung.

(2) Jika pemasangan flywheel cenderung miring, apa masalah yang akan terjadi?

JAWABAN :

Clutch bergetar, pilot bearing aus, kesalahan pada saat bergeser.

(3) clutch disk aus karena pemakaian, apakah hal tersebut akan mengubah pedal kopling?

JAWABAN :

Titik pertautan pedal kopling dan kopling akan menjadi lebih tinggi.

(4) Jika air bleeding tidak komplit/sempurna, bagaimana kendaraan berjalan?

JAWABAN :

Kesalahan dalam melepaskan kopling, kebisingan selama pemindahan gigi.

(5) Berapa interfal penggantian piston cup, dan apa yang terjadi jika piston cup lama tidak diganti?

JAWABAN :

Dua tahun, piston cup akan mengeras dan kemampuan elastisitasnya sudah tidak ada sehingga mengakibatkan kebocoran pada clutch.

INTERMEDIATE TECHNICIAN COURSE TRANSMISSION

B. TRANSMISSION 1. GARIS BESAR & STRUKTUR

D

Prinsip Kerja Transmisi GIGI PEMUTAR (DRIVE GEAR)

A GIGI YANG DIPUTAR (DRIVEN GEAR)

C B

GEAR RATIO

TORQUE DRIVEN SHAFT

=

GIGI B GIGI A

X GIGI D X GIGI C

TORQUE

=

DRIVE SHAFT

GEAR

X

RATIO

Model

Persneling

Tipe T/M Gigi satu Gigi dua Gigi tiga Gigi empat Fifth gear Gigi lima Gigi mundur Kapasitas oli ( l ) (+0.5 l with PTO) Center distance

FD2J, FD/GD1J LF06 7.818 4.957 2.992 1.866 1.312 1.000 7.445

LF06 6.098 3.858 2.340 1.422 1.000 0.761 5.672

7

7

8

8

123mm

123mm

130mm

130mm

FD1J

FF1J,FF17 FD/GD1J /FL17 LJ06 LJ06 6.893 8.189 4.274 4.847 2.607 2.912 1.564 1.858 1.000 1.294 0.770 1.000 6.453 7.666

2. UNIT TRANSMISI SHIFT & SELECT SHAFT LEVER LOCK BOLL

SHIFTER SHAFT FIRST GEAR

FRONT BEARING RETAINER

REVERSE GEAR OIL SEAL

INPUT SHAFT

MAIN SHAFT

COUNTER SHAFT REAR BEARING

COUNTER SHAFT DRIVE GEAR

COUNTER SHAFT Transmisi 6 percepatan (LJ06)

b. MEKANISME SYNCHROMESH TIPE KEY

SYNCHRONIZER RING

SLEEVE

SYNCHRO CONE

SYNCHRONIZER KEY

SYNCHRONIZER PIN

SPRING Kerja Syncromesh ( Neutral )

KERJA SYNCHROMESH

TAHAP SATU

TAHAP KEDUA

TAHAP KETIGA

c. KOMPONEN MEKANISME SYNCHROMESH

PIN:F

HUB:B

KYE:E

MAIN SHAFT GEAR:D

SPRING:G

F SLEEVE:A

G

A

E

SYNCHRONIZER KEY:E

C D

B

d. TAPERED SLEEVE UNTUK MENGHINDARI LEPAS GIGI (SLIPOUT)

GEAR SPLINE SLEEVE SPLINE

e. MEKANISME SYNCHROMESH DOUBLE-CONE SYNCHRONIZER CONE

SLEEVE GEAR DOG SYNCHRONIZER RING DOUBLE CONE

INNER CONE

HUB

PIN

DOUBLE CONE Mekanisme synchromesh double-cone

f. SYNCHROMESH TIPE INERTIAL LOCK PIN

SYNCHRONIZER CONE

SYNCHRONIZER RING

SLEEVE

KOMPONEN TIPE INERTIA LOCK PIN SYNCHRONIZER CONE SYNCHRONIZER RING

GUIDE PIN

SYNCHRONIZER CONE SYNCHRONIZER HUB

SLEEVE

SYNCHRONIZER PIN

g. TUTUP TRANSMISI (TRANSMISSION COVER) A

INTERLOCK PIN

REVERSE

FIRST & SECOND GEARS

THIRD & FOURTH GEARS

FIFTH & SIXTH GEARS Shifter cover

SHIFTER FORK SHAFT

Mekanisme Inter lock

INTER LOCK PIN FIFTH GEAR LOW GEAR

FIXED

REVERSE GEAR SECOND GEAR

FIXED

Peralatan untuk mencegah gear slip out INTERLOCK PLUNGER

SPRING

STEEL BALL

SHIFTER SHAFT

INTERLOCK PIN

h. TRANSFER

TRANSMISSION

TRANSFER

PROPELLER SHAFT

PROPELLER SHAFT

REAR WHEELS

FRONT WHEELS Transfer terpisah dari transmisi

DRIVE GEAR IDLE GEAR DOG CLUTCH INPUT SHAFT REAR OUTPUT SHAFT FRONT OUTPUT SHAFT

OUTPUT HIGH GEAR

OUTPUT LOW GEAR SHIFTER ROD

SHIFTER FORK Struktur Transfer ( Tipe Separated )

TRANSMISSION TRANSFER

TO FRONT AXLE

Struktur Transfer ( Tipe Integrated )

TO REAR AXLE

TRANSFER

MAIN DRIVE SHAFT IDLE GEAR MAIN DRIVE GEAR FRONT DRIVE SHAFT ROD

IDLE SHAFT FRONT & REAR DRIVE SHAFT

OUT PUT GEAR DRIVE GEAR

FRONT DRAVE SLEEVE

KERJA FRONT DRIVE

KECEPATAN TINGGI

KECEPATAN RENDAH

INPUT

INPUT

CARA KERJA TRANSFER

1) POIN PENTING : TRANSMISSION (1) Sistem kopling juga harus disesuaikan karena penyesuaian kontrol sistem kopling juga memiliki pengaruh yang signifikan/pasti terhadap penyebab kesalahan saat pergeseran dan kebisingan gigi.

1 PENYETELAN PADA TINGGI RELEASE LEVER 2 PASTIKAN ADA CELAH PADA MASTER CYLINDER PUSH ROD 3 PERIKSA/SETEL CLUTCH PEDAL PLAY. 4 PERIKSA/SETEL TINGGI DAN LANGKAH CLUTCH PEDAL

(2) Untuk memeriksa kondisi sebelum pembongkaran, penutup bagian atas harus dilepas dan semua dimensi penting yang harus diukur.

GEAR BACKLASH

GEAR END PLAY

RADIAL PLAY

(3) SIAPKAN OIL HEATER UNTUK BAGIAN YANG MEMBUTUHKAN PANAS YANG SEDANG SELAMA PERAKITAN.

(4) UNTUK MENGUKUR CELAH RING SYNCHRONIZER, GUNAKAN ALAT

PENGUKUR KETEBALAN (THICKNESS GAUGE) DAN PERIKSA CELAH TERSEBUT SEPERTI DITUNJUKKAN PADA GAMBAR DI BAWAH INI. PERIKSA KEAUSAN INNER FACE JUGA. clearance

synchronizer ring

(5) JIKA ADA KEBOCORAN OLI DARI DEPAN ATAU BELAKANG SEAL OLI, PERIKSA PIPA AIR BREATHER DARI TERSUMBAT.

(1) Mengapa gear backlash diperlukan dan apa yang akan terjadi jika backlash terlalu besar atau terlalu kecil?

JAWABAN :

Celah jika terjadi pemuaian, jika terlalu besar, berisik. Jika terlalu kecil akan aus

(2) Mengapa thrust play dibutuhkan dan apa yang akan terjadi jika thrust play terlalu besar atau terlalu kecil?

JAWABAN :

Untuk Celah Jika Terjadi Pemuaian, Terlalu Besar: Gigi Akan Slipout; Terlalu Kecil; Terjadi Keausan (Face Thrust).

(3) Mengapa radial play diperlukan dan apa yang akan terjadi jika play terlalu besar atau terlalu kecil?

JAWABAN :

Untuk Celah Jika Terjadi Pemuaian, Terlalu Besar; Gigi Akan Slipout, Terlalu Kecil; Terjadi Keausan Pada Bearing

(4) Apa hubungannya antara penyumbatan air breather dan kebocoran oli?

JAWABAN :

Tekanan Internal Transmisi Akan Naik Dan Minyak Akan Bocor Keluar Melalui Oil Seal.

Related Documents


More Documents from "Balakrishnan"