265675_blok 11

  • Uploaded by: Hilma
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 265675_blok 11 as PDF for free.

More details

  • Words: 7,454
  • Pages: 40
Loading documents preview...
BUKU PANDUAN TUTORIAL KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DENGAN METODE PROBLEM -BASED LEARNING

BLOK 11 DIGESTIF, ENDOKRIN DAN METABOLIK KLINIS

BUKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA SEMESTER IV- GENAP 2018/2019

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH

BUKU MAHASISWA

BLOK 11 DIGESTIF, ENDOKRIN DAN METABOLIK KLINIS

©2019, MEDICAL EDUCATION UNIT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Darussalam-Banda Aceh 23111 Telepon / Fax: (0651) 7551843 Home Page : www.fk-unsyiah.com Email : [email protected]

i

BLOK 11 DIGESTIF, ENDOKRIN DAN METABOLIK KLINIS

BUKU MAHASISWA Edisi Kelima

Copyright ®2019 oleh Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Cetakan Pertama : Februari 2019

Diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Semua hak cipta terpelihara

Penerbitan ini dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta dan harus ada izin oleh penerbit sebelum memperbanyak, disimpan, atau disebar dalam bentuk elektronik, mekanik, foto kopi, dan rekaman atau bentuk lainnya. ii

TIM KOORDINATOR BLOK 11

KETUA Dr. dr. Fauzi Yusuf, Sp.PD, KGEH,FACG,FINASIM Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA SEKRETARIS dr. Masra Lena Siregar, Sp.PD, FINASIM Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA ANGGOTA Dr. dr. Sulaiman Yusuf, Sp.A (K) Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA dr. Rusdi Andid, Sp.A Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA dr. M. Yusuf, Sp.B-KBD Bagian/SMF Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA

iii

PENYUSUN BUKU Dr. dr. Fauzi Yusuf, Sp.PD, KGEH,FACG,FINASIM Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA dr. Masra Lena Siregar, Sp.PD, FINASIM Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA Dr. dr. Sulaiman Yusuf, Sp.A (K) Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA dr.Rusdi Andid, Sp.A Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA dr. M. Yusuf, Sp.B-KBD Bagian/SMF Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA

dr. Jufitriany Ismi, M.Kes., M.Ked(Ped)., Sp.A Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala dr. Sarah Firdausa, M.Md.Sc., SpPD Unit Manajemen PBL Bagian/ SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

iv

KATA PENGANTAR Pendidikan metode Problem Based Learning (PBL) dilaksanakan dengan pendekatan utama berpusat pada aktivitas belajar secara mandiri oleh mahasiswa, terstruktur dengan baik, berdasarkan masalah nyata, terintegrasi, berbasis masyarakat dan pendekatan klinis yang terintegrasi sejak awal. Di Indonesia pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan menggunakan metode PBL berpedoman pada SK Menteri Kesehatan No. 1457/MOH/SK/X/2003, dan SK Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tentang Standar Kompetensi Dokter yang diterbitkan pada Desember 2012. Pelaksanaan metode PBL diharapkan dapat menghasilkan dokter layanan primer/keluarga yang profesional, serta mampu mengembangkan, menerapkan serta mengikuti perkembangan ilmu kedokteran mutakhir. Penerapan KBK menggunakan metode PBL untuk pendidikan kedokteran dasar di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah dilaksanakan sejak tahun akademik 2006/2007. Diharapkan metode ini akan menghasilkan kemampuan komunikasi dan keterampilan belajar yang optimal, sejak pendidikan hingga dalam profesi memberi pelayanan sebagai dokter dikemudian hari. Untuk mencapai hal tersebut telah dibuat pemetaan kurikulum yang berkesinambungan dimulai dengan Blok Komunikasi dan keterampilan belajar, berikutnya beberapa blok dasar, dilanjutkan dengan blok sistim organ, blok kesehatan masyarakat, serta blok riset dan penulisan ilmiah. Untuk kisi materi setiap blok, dibuat buku panduan untuk mahasiswa dan tutor. Dengan adanya buku panduan blok, diharapkan dapat menuntun mahasiswa dan tutor dalam mencari referensi lebih lanjut, untuk pencapaian tujuan belajar yang maksimal.

Darussalam, Februari 2019 D e k a n,

Prof. Dr. dr. Maimun Syukri, Sp.PD-KGH, FINASIM NIP. 19611225 199002 1 001

v

DAFTAR ISI Halaman Judul .........................................................................................

i

Halaman Keterangan Cetak ......................................................................

ii

Koordinator Blok ....................................................................................

iii

Penyusun Buku .......................................................................................

iv

Kata Pengantar ........................................................................................

v

Daftar Isi..................................................................................................

vi

Gambaran Umum Blok 11 .....................................................................

1

Area Kompetensi.....................................................................................

2

Daftar Penyakit........................................................................................

6

Modul dan Topik.....................................................................................

10

Topic Tree ...............................................................................................

11

Format Aktifitas Belajar..........................................................................

12

Penilaian ..................................................................................................

18

Sumber Belajar........................................................................................

18

Skenario 1 Dada Saya Terasa Seperti Terbakar, Dok.............................

21

Skenario 2 Kuning dan Gatal-gatal……………......................................

22

Skenario 3 Keluar Benjolan dari Anus Saya...........................................

23

Skenario 4 Dokter, kenapa berat badan anak saya menurun terus?.........

24

Skenario 5 Berapa berat badan ideal saya dok?........................................

25

The Seven Jumps .....................................................................................

26

Jadwal Kegiatan Blok 11 ........................................................................

27

vi

GAMBARAN UMUM BLOK 11 Blok Digestif Endokrin dan Metabolik Klinis merupakan blok ke sebelas dari kurikulum berbasis kompetensi dengan metoda Problem-Based Learning. Kegiatan blok ini berjumlah 5 SKS dan membutuhkan waktu 5 minggu ditambah 1 minggu untuk evaluasi, dengan muatan tutorial 10 kali pertemuan, kuliah pakar 18 kali pertemuan, pleno 5 kali pertemuan, praktikum 3 kali pertemuan, dan Patient Encounter 1 kali pertemuan di Poli Endokrin dan Poli Endokrin-Gastro Anak – RSUDZA. Blok Digestif Endokrin dan Metabolik Klinis ini adalah blok ke sebelas pada semester ke empat di tahun kedua pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Blok ini akan memperkenalkan Sistem gastrointestinal, hepatobilier dan metabolik sebagai salah satu komponen terpenting dalam tubuh manusia. URGENSI DIGESTIF, ENDOKRIN DAN METABOLIK KLINIS Blok Digestif Endokrin dan Metabolik Klinis ini penting dalam proses pembelajaran untuk menjadi dokter yang berkompeten. Dengan mempelajari blok ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan kaitan antara keadaan dasar berupa anatomi, histologi, fisiologi, patofisiologi dan farmakologi dengan keadaan klinis pada sistem digestif, endokrin serta metabolik pada tubuh manusia. Selain itu mahasiswa juga mengetahui masalah dan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan keadaan patologis pada sistem di blok ini, sehingga nantinya dapat menunjang kompetensi yang harus dimiliki seorang dokter yang sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012. HUBUNGAN DENGAN BLOK SEBELUMNYA Blok sebelumnya, yakni Digestif Endokrin dan Metabolik Dasar, telah memperkenalkan topik yang sangat terkait dengan blok ini mengenai keadaan dasar berupa anatomi, histologi, fisiologi, patofisiologi dan farmakologi pada sistem organ yang terkait pada blok ini. HUBUNGAN DENGAN BLOK BERIKUTNYA Tema di semester 11 ini adalah keadaan klinis pada tubuh manusia. Dengan bermodalkan materi dari blok ini, maka diharapkan mahasiswa akan lebih mudah memahami proses fisiologis dan patologis pada berbagai organ tubuh manusia. Setelah mempelajari Digestif Endokrin dan Metabolik Klinis, pemahaman di tingkat klinis akan dibangun terus sepanjang tahun ke-2 ini. Blok 11 akan menjadi

1

pembelajaran klinis mengenai masalah dan penyakit yang ada di blok-blok selanjutnya seperti Blok 15 ( Kegawatdaruratan dan metodologi riset) dan blok 20 (Masalah kesehatan spesifik dan preclerckship). TUJUAN UMUM Pada akhir blok ini, mahasiswa diharapkan akan dapat mengenali, memahami, menjelaskan dan menganalisa masalah dan penyakit yang berkaitan dengan sistem digestif, endokrin dan metabolik mulai dari diagnosa hingga penatalaksanaan sesuai SKDI 2012. Serta mampu menerapkan aspek etika dan humaniora pada setiap masalah dan penyakit yang ada pada blok ini. TUJUAN KHUSUS. 1. Mampu menjelaskan masalah dan penyakit yang berkaitan dengan sistem gastrointestinal. 2. Mampu menjelaskan masalah dan penyakit yang berhubungan dengan sistem hepatobilier dan pankreas. 3. Mampu menjelaskan masalah dan penyakit yang berkaitan dengan sistem endokrin, gizi, dan metabolisme. AREA KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI OLEH MAHASISWA : 1. Profesionalitas yang Luhur 1.1. Kompetensi Inti Mampu melaksanakan praktik kedokteran yang profesional sesuai dengan nilai dan prinsip ke-Tuhan-an, moral luhur, etika, disiplin, hukum, dan sosial budaya. 1.2. Lulusan Dokter Mampu A. Berke-Tuhan-an (Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa) Bersikap dan berperilaku yang berke-Tuhan-an dalam praktik kedokteran B. Bermoral, beretika, dan berdisiplin

2

a. Bersikap sesuai dengan prinsip dasar etika kedokteran dan kode etik kedokteran Indonesia. b. Mampu mengambil keputusan terhadap dilema etik yang terjadi pada pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat. C. Berwawasan sosial budaya a. Mengenali sosial-budaya-ekonomi masyarakat yang dilayani. b. Menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh agama, usia, gender, etnis, difabilitas, dan sosial-budaya-ekonomi dalam menjalankan praktik kedokteran dan bermasyarakat. D. Berperilaku profesional a. Menunjukkan karakter sebagai dokter yang profesional. b. Bersikap dan berbudaya menolong. c. Mengutamakan keselamatan pasien. d. Mampu bekerja sama intra- dan interprofesional dalam tim pelayanan kesehatan demi keselamatan pasien. e. Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dalam kerangka sistem kesehatan nasional dan global. 2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri 2.1. Kompetensi Inti Mampu melakukan praktik kedokteran dengan menyadari keterbatasan, mengatasi masalah personal, mengembangkan diri, mengikuti penyegaran dan peningkatan pengetahuan secara berkesinambungan serta mengembangkan pengetahuan demi keselamatan pasien. 2.2. Lulusan Dokter Mampu E. Menerapkan mawas diri a. Mengenali dan mengatasi masalah keterbatasan fisik, psikis, sosial dan budaya diri sendiri. b. Menyadari keterbatasan kemampuan diri dan merujuk kepada yang lebih mampu.

3

3. Komunikasi Efektif 3.1. Kompetensi Inti Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi lain. 3.2. Lulusan Dokter Mampu A. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya a. Membangun hubungan melalui komunikasi verbal dan nonverbal. b. Berempati secara verbal dan nonverbal. c. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti. d. Mendengarkan dengan aktif untuk menggali permasalahan kesehatan secara holistik dan komprehensif. e. Menyampaikan informasi yang terkait kesehatan (termasuk berita buruk, informed consent) dan melakukan konseling dengan cara yang santun, baik dan benar. f. Menunjukkan kepekaan terhadap aspek biopsikososiokultural dan spiritual pasien dan keluarga. 4. Pengelolaan Informasi 4.1. Kompetensi Inti Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan dalam praktik kedokteran. 4.2. Lulusan Dokter Mampu A. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan a. Memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. b. Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi kesehatan untuk dapat belajar sepanjang hayat. B. Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif kepada profesi kesehatan lain, pasien, masyarakat dan pihak terkait untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi untuk diseminasi informasi dalam bidang kesehatan.

4

5. Pengelolaan Masalah Kesehatan 5.1. Kompetensi Inti Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan dalam konteks pelayanan kesehatan primer. 5.2. Lulusan Dokter Mampu A. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat a. Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis. b. Memilih dan menerapkan strategi penatalaksanaan yang paling tepat berdasarkan prinsip kendali mutu, biaya, dan berbasis bukti. c. Mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab (lihat Daftar Pokok Bahasan dan Daftar Penyakit) dengan memperhatikan prinsip keselamatan pasien. d. Mengkonsultasikan dan/atau merujuk sesuai dengan standar pelayanan medis yang berlaku (lihat Daftar Penyakit). DAFTAR MASALAH Dalam melakukan profesinya, seorang dokter memulai dengan pengumpulan data dari keluhan atau masalah pasien. Pengambilan data melalui penelusuran riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan tambahan/penunjang, serta karakteristik pasien, keluarga dan lingkungannya. Dokter melakukan analisis masalah kesehatan untuk kemudian melakukan diagnostik langkah dan tindakan dalam rangka penyelesaian masalah tersebut. Selama pendidikan, mahasiswa dihadapkan pada berbagai masalah, keluhan atau gejala yang terkait, serta perlu dilatih bagaimana menyelesaikan masalah tersebut dengan lebih baik. Masalah individu perlu dipahami oleh lulusan dokter, karena merupakan masalah dan keluhan yang akan sering dijumpai pada tingkat pelayanan primer. Daftar masalah individu mencakup keluhan, gejala maupun hal yang membuat individu sebagai pasien atau klien mendatangi dokter atau institusi pelayanan kesehatan. Tabel 1.1. Daftar Masalah pada Blok 11

No Masalah sistem gastrointestinal, hepatobilier dan pankreas Mata kuning 15 Perut berbunyi 1 No Mulut kering 16 Benjolan di daerah perut 2

5

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Mulut berbau Sakit gigi Gusi bengkak Sariawan Bibir pecah-pecah Bibir sumbing Sulit menelan Cegukan/hiccup Nyeri perut Nyeri ulu hati Perut kram Perut kembung

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Muntah Muntah darah Sembelit atau tidak dapat berak Diare Berak berlendir dan berdarah Berak berwarna hitam Berak seperti dempul Gatal daerah anus Nyeri daerah anus Benjolan di anus Keluar cacing Air kencing seperti the

No Masalah sistem endokrin, metabolism dan nutrisi 1 Nafsu makan hilang 6 Tremor 2 Gangguan gizi (gizi buruk, 7 Gangguan pertumbuhan kurang, berlebih) 3 Berat bayi lahir rendah 8 Benjolan di leher 4 Kelelahan 9 Berkeringat banyak 5 Penurunan berat badan 10 Polifagi, polidipsi drastis/mendadak DAFTAR PENYAKIT Daftar penyakit merupakan penyakit-penyakit yang dipilih menurut beban penyakit yang timbul berdasarkan perkiraan data kesakitan, data kematian serta case fatality rate di Indonesia pada tingkat pelayanan primer, tingkat keseriusan problem yang ditimbulkan dan efeknya terhadap individu, keluarga dan masyarakat. Lulusan dokter yang akan bekerja di tingkat pelayanan primer harus mempunyai tingkat kemampuan yang memadai agar mampu merujuk, membuat diagnosis yang tepat, memberi penanganan awal atau penanganan tuntas. Ada 4 kelompok penyakit yang harus dikuasai pada blok 11 ini sesuai dengan 4 tingkat kemampuan seorang dokter layanan primer : Tabel 1.2. Daftar Penyakit Blok 11 dan kompetensi No Mulut 1 2 3 4 5 6

Sumbing pada bibir dan palatum Micrognatia and macrognatia Kandidiasis mulut Ulkus mulut (aptosa, herpes) Glositis Leukoplakia

Tingkat Kompetensi 2 2 4A 4A 3A 2

6

7 8 9

Angina Ludwig Parotitis Karies gigi

3A 4A 3A Esofagus

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

Atresia esofagus Akalasia Esofagitis refluks Lesi korosif pada esofagus Varises esofagus Ruptur esofagus Dinding, Rongga Abdomen, dan Hernia Hernia (inguinalis, femoralis, skrotalis) reponibilis, irreponibilis Hernia (inguinalis, femoralis, skrotalis) strangulata, inkarserata Hernia (diaframatika, hiatus) Hernia umbilikalis Peritonitis Perforasi usus Malrotasi traktus gastro-intestinal Infeksi pada umbilikus Sindrom Reye Lambung, Duodenum, Jejunum, Ileum Gastritis Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) Refluks gastroesofagus Ulkus (gaster, duodenum) Stenosis pilorik Atresia intestinal Divertikulum Meckel Fistula umbilikal, omphalocoelegastroschisis Apendisitis akut Abses apendiks Demam tifoid Perdarahan gastrointestinal Ileus Malabsorbsi Intoleransi makanan Alergi makanan Keracunan makanan Botulisme

2 2 3A 3B 2 1 2 3B 2 3A 3B 2 2 4A 1 4A 4A 4A 3A 2 2 2 2 3B 3B 4A 3B 2 3A 4A 4A 4A 3B 7

43 44 45 46 47 48

Infestasi Cacing dan Lainnya Penyakit cacing tambang Strongiloidiasis Askariasis Skistosomiasis Taeniasis Pes

49

Hepatitis A

4A

50 51 52 53 54 55 56

Hepatitis B Hepatitis C Abses hepar amoeba Perlemakan hepar Sirosis hepatis Gagal hepar Neoplasma hepar

3A 2 3A 3A 2 2 2

4A 4A 4A 4A 4A 1

Hepar

Kandung Empedu, Saluran Empedu, dan Pankreas 57 58 59 60 61 62

Kolesistitis Kole(doko)litiasis Empiema dan hidrops kandung empedu Atresia biliaris Pankreatitis Karsinoma pankreas

3B 2 2 2 2 2

Kolon 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79

Divertikulosis/divertikulitis Kolitis Disentri basiler, disentri amuba Penyakit Crohn Kolitis ulseratif Irritable Bowel Syndrome Polip/adenoma Karsinoma kolon Penyakit Hirschsprung Enterokolitis nekrotik Intususepsi atau invaginasi Atresia anus Proktitis Abses (peri)anal Hemoroid grade 1-2 Hemoroid grade 3-4 Fistula

3A 3A 4A 1 1 3A 2 2 2 1 3B 2 3A 3A 4A 3A 2

8

80 81

Fisura anus Prolaps rektum, anus

2 3A Neoplasma Gastrointestinal

82 83

Limfoma Gastrointestinal Stromal Tumor (GIST)

2 2

Kelenjar Endokrin 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 103 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116

Diabetes melitus tipe 1 Diabetes melitus tipe 2 Diabetes melitus tipe lain (intoleransi glukosa akibat penyakit lain atau obat-obatan) Ketoasidosis diabetikum nonketotik Hiperglikemi hiperosmolar Hipoglikemia ringan Hipoglikemia berat Diabetes insipidus Akromegali, gigantisme Defisiensi hormon pertumbuhan Hiperparatiroid Hipoparatiroid Hipertiroid Tirotoksikosis Hipotiroid Goiter Tiroiditis Cushing’s disease Krisis adrenal Addison’s disease Pubertas prekoks Hipogonadisme Prolaktinemia Adenoma tiroid Karsinoma tiroid Gizi dan Metabollisme Malnutrisi energi-protein Defisiensi vitamin Defisiensi mineral Dislipidemia Porfiria Hiperurisemia Obesitas Sindrom metabolik

4A 4A 3A 3B 3B 4A 3B 1 1 1 1 3A 3A 3B 2 3A 2 3B 3B 1 2 2 1 2 2 4A 4A 4A 4A 1 4A 4A 3B

9

*Tingkat kemampuan di bagi menjadi 4 tingkatan : Tingkat Kemampuan 1 Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika membaca literatur. Dalam korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinis dan tahu bagaimana menempatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan overview level. Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya. Dokter segera merujuk. Tingkat Kemampuan 2 Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya. Tingkat Kemampuan 3 3a. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus darurat) 3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus darurat) Tingkat Kemampuan 4 Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang di minta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas. MODUL dan TOPIK Tabel 1.3. Modul dan topik Blok 11 No 1 2 3

Modul Penyakit pada sistem gastrointestinal Gangguan hepatobilier dan pankreas Kelainan endokrin, gizi, dan metabolisme

Kuliah

Tutorial

Praktikum

√ √ √

√ √ √



10

TOPIC TREE Penyakit Gigi dan Mulut Kelainan infeksi oesofagus, gaster dan usus halus

PENYAKIT pada SISTEM GASTRO INTESTINAL

Kelainan gastrointestinal dan kolorektal Intoleransi, alergi dan keracunan makanan Farmakologi obat dan saluran cerna

Kelainan kolon, anorectal dan dinding abdomen Kelainan Abdomen

Digestif, Endokrin dan Metabolik Klinis

Gangguan Hepatobilier dan Pankreas

Kelainan HEPAR

Kelainan BILIER dan PANKREAS

DIABETES MELLITUS

Kelainan Endokrin lainnya Kelainan Endokrin, Gizi dan Metabolisme

Farmakologi Obat yang berpengaruh terhadap Endokrin dan metabolisme SINDROM METABOLIK DIETETIK

11

FORMAT AKTIVITAS BELAJAR Aktifitas belajar dirancang dalam bentuk Problem Based Learning (PBL) dengan beberapa aktivitas belajar dipersiapkan untuk mencapai kompetensi pada blok ini berupa : 1. Diskusi tutorial 2. Belajar mandiri 3. Kuliah pakar 4. Praktikum 5. Konsultasi pakar 6. Diskusi Pleno Ad.1. Diskusi Tutorial • Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang semua mahasiswa agar antusias dalam mencari dan menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi. Jawaban terhadap masalah yang didapatkan melalui proses diskusi dan belajar mandiri. • Diskusi bersama tutor sebanyak 2x2 jam tiap minggu dengan menjalankan prinsip 7 langkah / the seven jump. • Diskusi tutorial pertama dalam tiap skenario hanya menjalankan langkah 1-5, selanjutnya pada diskusi tutorial kedua akan menyelesaikan langkah 6 dan 7. • Diskusi membahas tentang skenario yang telah ditetapkan. Ad.2. Belajar Mandiri Pada format belajar mandiri ini diharapkan mahasiswa mampu untuk mencari, memahami, mensintesa serta merekonstruksi pengetahuan yang baru diperoleh dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Belajar mandiri terdiri dari 50% dari total waktu belajar, yaitu 20-25 jam dalam seminggu (waktu belajar seminggu 45 jam). Belajar mandiri merupakan format utama dalam PBL. Topiktopik yang perlu dipelajari secara mandiri dapat dilihat pada topic tree. Ad.3. Kuliah Pakar Kuliah pakar diberikan oleh seorang yang dianggap memiliki kompetensi akademik dalam bidang yang menjadi topik masalah yang dibahas dalam diskusi dan tutorial. Kuliah pakar seminggu dapat berlangsung 2 – 3 kali, di ruang kuliah. Kuliah pakar ini dikemas dalam bentuk komunikasi dua arah. Kuliah pakar ini akan membantu mahasiswa mengintegrasikan pengetahuan yang didapatnya melalui proses belajar mandiri, praktikum maupun diskusi. Kegiatan perkuliahan pada blok 11 ini yaitu :

12

Tabel 1.4. Daftar Materi dan Pemberi Kuliah Pakar No

1.

Topik Kuliah Introduksi Blok 11 dan Kuliah Kelainan hepar, bilier dan pankreas 1  Hepatitis A (4A)  Hepatitis B (3A)  Hepatitis C (2)  Sirosis hepatis (2)  Gagal hepar (2)  Neoplasma hepar (2)

2.

Kelainan hepar, bilier dan pankreas 2 • Kolesistitis (3B) • Kole(doko)litiasis (2) • Empiema dan hidrops kandung empedu (2) • Atresia biliaris (2)

3.

Kelainan hepar,bilier, dan pancreas 3 : • Abses hepar amoeba (3A) • Perlemakan hepar (3A) • Pankreatitis (2) • Karsinoma pankreas (2)

4.

Kelainan Gastrointestinal dan kolorektal :  Ulkus (gaster, duodenum) (3A)  Irritable Bowel Syndrome (3A)  Kolitis (3A)  Proktitis (3A)

5.

6.

Kelainan Gastrointestinal dan kolorektal :  Gastritis (4A)  Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) (4A) Penyakit Gigi Mulut :  Ulkus mulut (aptosa, herpes) (4A)  Glositis (3A)  Leukoplakia (2)  Angina Ludwig (3A)  Karies gigi (3A)

Bagian

Pemberi Kuliah

Ilmu Penyakit Dalam

Dr.dr. Fauzi Yusuf, Sp.PD-KGEH, FINASIM

Ilmu Penyakit Dalam

Dr.dr. Fauzi Yusuf, Sp.PD-KGEH, FINASIM

Ilmu Penyakit Dalam

dr. Azzaki Abubakar, Sp.PD-KGEH, FINASIM

Ilmu Penyakit Dalam

dr. Azzaki Abubakar, Sp.PD-KGEH, FINASIM

Ilmu Penyakit Dalam dr. Masra Lena Siregar, Sp.PD, FINASIM

Penyakit Gigi dan Mulut

drg.Sri Rezeki

13

7.

8.

Kelainan dan infeksi oesophagus, gaster, dan usus halus 1  Esofagitis refluks (3A)  Lesi korosif pada esofagus (3B)  Refluks gastroesofagus (4A)  Gastritis (4A)  Disentri basiler, disentri amoeba (4A) Kelainan dan infeksi oesophagus, gaster dan usus halus 2  Hernia (inguinalis, femoralis, skrotalis), reponibilis, irreponibilis (2)  Hernia (inguinalis, femoralis, skrotalis),strangulate, inkarserata (3B)  Hernia (diaframatika, hiatus) (2)  Hernia umbilikalis (3A)  Malrotasi traktus gastro-intestinal (2)  Infeksi pada umbilicus (4A)  Divertikulum Meckel (2)  Fistula Umbilikal, omphalocoelegastroschisis (2)

9.

Intoleransi, alergi dan keracunan makanan • Intoleransi makanan (4A) • Alergi makanan (4A) • Keracunan makanan (4A) • Botulisme (3B)

10.

Farmakologi obat saluran cerna

11.

Kelainan Kolon, anorektal dan dinding abdomen • Polip/adenoma (2) • Karsinoma kolon (2) • Penyakit Hirschsprung (2) • Intususepsi atau invaginasi (3B) • Abses (peri)anal (3A) • Hemoroid grade 1-2 (4A) • Hemoroid grade 3-4 (3A) • Fistula (2) • Fisura anus (2) • Prolaps rektum, anus (3A) • Parotitis (4A)

Ilmu Kesehatan Anak

Dr. dr. Sulaiman Yusuf, Sp.A(K)

Ilmu Bedah

dr. Ferry Erdani, Sp.BKBD

Ilmu Kesehatan Anak

Dr. dr. Mulya Safri, M.Kes, Sp.A (K)

Farmakologi

dr. Fahrul Amri, M.Sc

Ilmu Bedah

dr. M. Yusuf, Sp.B, KBD

14

12.

13.

14.

15.

16.

17.

Akut abdomen • Peritonitis (3B) • Perforasi usus (2) • Atresia intestinal (2) • Apendisitis akut (3B) • Abses apendiks (3B) • Stenosis pilorik (2)

Ilmu Bedah

dr.Muslim, Sp.B-KBD

dr.Fajriah, Sp.PA Neoplasia digestif dan endokrin Kelainan Endokrin 1  DM tipe 1 (4A)  Akromegali, gigantisme (1)  Defisiensi hormone pertumbuhan 1  Hipertiroid (3A)  Addison disease (1)  Pubertas prekoks (2)

Patologi Anatomi

Ilmu Kesehatan Anak

Diabetes Melitus • Diabetes melitus tipe 2 (4A) Ilmu Penyakit Dalam • Diabetes melitus tipe lain (intoleransi glukosa akibat penyakit lain atau obatobatan) (3A) • Ketoasidosis diabetikum nonketotik (3B) • Hiperglikemi hiperosmolar (3B) • Hipoglikemia ringan (4A) • Hipoglikemia berat (3B) • Diabetes insipidus (1) Kelainan endokrin 2 • Goiter (3A) • Krisis adrenal (3B) • Cushing’s disease (3B) • Adenoma tiroid (2) • Karsinoma tiroid (2) • Tirotoksikosis (3B) • Tiroiditis (2) • Hipogonadisme (2) • Prolaktinemia (1) Farmakologi obat yang berpengaruh terhadap endokrin dan metabolisme

dr. Rusdi Andit, Sp.A

dr.Sarah Firdausa, M.Sc, Sp.PD

Ilmu Penyakit Dalam

dr. Hendra Zufry, Sp.PD-KEMD, FINASIM

Farmakologi

dr. Fahrul Amri, M.Sc

15

Sindrom metabolik • Malnutrisi energi-protein (4A) • Defisiensi vitamin (4A) • Defisiensi mineral (4A) • Dislipidemia (4A) • Hiperurisemia (4A) • Obesitas (4A) • Sindrom metabolik (3B)

18.

Dietetik • Diet pada gangguan sistem saluran cerna dan hati • Diet pada penyakit endokrin

19.

Ilmu Penyakit Dalam

dr. Hendra Zufry, Sp.PD-KEMD, FINASIM

Ilmu Gizi

dr. Husnah, MPH

Ad.4. Praktikum Praktikum dilakukan di laboratorium yang terkait dengan blok digestif, endokrin dan metabolik klinis, dan bertujuan untuk membantu mahasiswa memahami topik- topik dalam blok ini. Tabel 1.5. Judul materi praktikum No Materi praktikum

Waktu (menit)

1.

Pemeriksaan Urin dan Feses

2 x 50 menit

2

Praktikum Patologi Anatomi digestif dan endokrin sistem

2 x 50 menit

3

Praktikum Parasitologi Identifikasi parasit: protozoa usus

2 x 50 menit

Laboratorium Patologi Klinik

Kelompok 4 kelompok

Patologi Anatomi 4 kelompok

Parasit

4 kelompok

Ad.5. Patient Encounter Patient Encounter dilaksanakan 1 kali di Unit Endoskopi dan Poliklinik Ilmu Kesehatan Anak. Mahasiswa RSUDZA dimana mahasiswa akan dibagi kedalam dua kelompok. Setiap kelompok akan akan melakukan observasi pasien pada Unit Endoskopi dan Poliklinik Ilmu Kesehatan Anak sebagai bagian mekanisme pembelajaran. Penanggung Jawab patient Encounter: 1. Dr. dr. Fauzi Yusuf, Sp.PD-KGEH, FACG, FINASIM 2. Dr. dr. Sulaiman Yusuf, Sp.A (K)

16

Ad.6 Diskusi Pleno •





Format belajar ini diadakan dengan mengumpulkan sepuluh kelas tutorial dalam satu diskusi besar. Manajemen PBL (PJ Pleno) menunjuk satu kelas tutorial untuk mempresentasikan hasil diskusi di kelas tutorialnya dalam bentuk power point dihadapan narasumber dan kelas lainnya. Kelompok presentan wajib mengirimkan file elektroniknya kepada PJ Pleno dan Narasumber sehari sebelum diskusi pleno dan juga mengirimkannya ke email MEU dengan alamat [email protected]. Presentasi juga di print out dan diberikan pada narasumber pada hari presentasi. Mahasiswa lain diberi kesempatan untuk bertanya dan kelompok presentan diberi kesempatan untuk menjawab semampu mereka. Narasumber memberi komentar setelah kelompok presentan menjawab pertanyaan.

Ad.7. Konsultasi Pakar Konsultasi pakar betujuan untuk membantu mahasiswa yang menghadapi kesulitan dalam memahami materi yang ada maupun tidak terdapat dalam materi kuliah. Konsultasi pakar dibagi dalam maksimal 2 kelompok, dan setiap kelompok menghubungi pakar untuk dibuat perjanjian waktu konsultasi. Perjanjian ini harus di ketahui pihak manajemen PBL. Tabel 1.6. Nama Tim pakar dalam blok 11 No Nama 1 Dr.dr. Fauzi Yusuf, SpPDKGEH, FACG, FINASIM 2 dr. Azzaki Abubakar, SpPDKGEH, FINASIM 3 dr. Masra Lena Siregar, SpPD, FINASIM Dr. dr. Sulaiman Yusuf, Sp.A 4 (K) 5 dr. Rusdi Andid, Sp.A 6 dr. Hendra Zufry, Sp.PDKEMD, FINASIM 7 dr. Sarah Firdausa, M. Sc, SpPD 8 9 10 11 12 13

Dr. dr. Mulya Safri , M.Kes, Sp.A (K) dr. M Yusuf, Sp.B-KBD dr. Ferry Erdani, Sp.B-KBD dr Muslim, Sp.B-KBD dr. Fachrul Amri, M.Sc dr. Husnah, MPH

Bagian Ilmu Penyakit Dalam

Mobile Phone 0811683514

Ilmu Penyakit Dalam

081325622253

Ilmu Penyakit Dalam

08126926799

Ilmu Kesehatan Anak

0811683194

Ilmu Kesehatan Anak Ilmu Penyakit Dalam

081360666199 08126909131

Ilmu Penyakit Dalam

0811689770

Ilmu Kesehatan Anak

08122067920

Ilmu Bedah Ilmu Bedah Ilmu Bedah Farmakologi Ilmu Gizi

085260142197 0811719880 085328009187 0811684892

17

No 12 13 14 15

Nama dr. Fahrul Amri, M.Sc dr. Husnah, MPH drg. Sri Rezeki dr. Fajriah, Sp.PA

Bagian Farmakologi Ilmu Gizi Kes. Gigi dan Mulut Patologi Anatomi

Mobile Phone 085328009187 0811684892 081383940991 08136108173

PENILAIAN Nilai akhir terdiri atas : Nilai proses (40%),terdiri atas nilai : • Diskusi tutorial (80%) • Praktikum (20%) Nilai Ujian akhir blok (60%) SUMBER BELAJAR 1. Banerjee S, La Mont JT. Treatment of gastrointestinal infections. Gastroenterology. 2000 Feb. 118(2 Suppl 1): S48-67. 2. Bhadada S, Bhansali A, Velayutham P, Masoodi SR. Juvenile hyperthyroidism: An experience. indian pediatrics. 2006; 43: 301-7. 3. Birrel G, Cheetam T. Juvenile thyrotoxicosis; can we do better?. Arch Dis Child. 2004; 89: 745-50 4. Brittenden J, Heys S, Eremin O. Femoral hernia: Mortlity and morbidity following elective and emergency surgery. J R Coll Surg Edinb. ; 1991 5. Brown RS, Huang S. The thyroid and its disorders. Dalam : Brook CGD, Clayton PE, Brown RS, penyunting. Brook‟s clinical pediatric endocrinology. Massachusetts: Blackwell Publishing Ltd; 2005. h. 218-51. 6. Chan W. Opthalmopathy in childhood graves disease and its ophthalmic complication: The ꞌꞌEuropean Wayꞌꞌ Eur J Endocrinol. 2004; 150: 407-14. 7. Centre for Disease Control and Prevention. Shigella-Shigellosis. July 2016 8. Chambers HF. Infectious diseases: bacterial and chlamydial. In: Tierney LM, McPhee SJ, Papadakis MA, editors. Current Medical Diagnostic and Treatment. 43th ed. USA: Mc Graw Hill. 2004. P.1363-4. 9. Cheney CF. Overview hepatitis A in adults. Diunduh dari: www.uptodate.com desktop. Last updated 9 February 2009 10. Charles B, Dana K, John G. Schwartz’s principles of surgery. New York: McGrawHill Books Company; 2010. 11. Cooper DS. Drug therapy: anti thyroid drugs. N Engl J Med. 2005; 352: 905-17 12. Dallas JS. Hyperthyroidism. Dalam: Lifshitz F, penyunting. Pediatric endocrinology. New York: Informa; 2007. h. 415-37. 13. Dallas JS, Foley TP. Hyperthyroidism. Dalam: Lifshitz F, penyunting. Pediatric endocrinology. New York: Marcel Dekker; 1996. h. 401-14. 14. Dienstag JL. Acute viral hepatitis. In: Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, et al, eds. Harrison‟s Principles of Internal Medicine. 17th ed. New York: McGraw-Hill Companies; 2008.p.1932-48. 18

15. Entamoebiasis. Diunduh dari www.ncbi.nlm.nih.gov. 2015 16. Fisher DA. Thyroid disorders in childhood and adolescence. Dalam: Sperling MA, penyunting. Pediatric endocrinology. Philadelphia: W.B. Saunders; 2002. h. 187207. 17. Fisher DA. Disorders of the thyroid in the newborn and infant. Dalam: Sperling MA, penyunting. Pediatric endocrinology. Philadelphia: W.B. Saunders; 2002.h 161-82. 18. Farrar J, Hotez P, Junghass T, Kang g, Lalloo D, White NJ. Manson‟s Tropical Diseases. Elsevier Health Sciences. 2013.p.664-71. 19. Gold JG, Sadeghi-Nejad A. Hyperthyroidism. Diakses 5 Juni 2006]. Diunduh dari: http://www.emedicine.com/PED/topic1099.htm. 20. Haque R, Huston CD, Hughes M, Houpt E, Petri WA. Amoebiasis. NEJM. 2003.348(16):1565-73. 21. Hachisuka T. Femoral hernia repair. The Surgical clinics of North America. 2003;83:1189-1205 22. Henry M, Thompson J. Principle of surgery. Elsevier Sounders; 2005 23. Idrus Alwi dkk, Penatalaksanaan dibidang Ilmu Penyakit Dalam, panduan praktis klinis, Interna Publishing, 2015 24. Kawai H, Feinstone SM. Acute viral hepatitis. In: Mandell, Douglas, Bennet. Principles and practice of infectious disease. 5th ed. Churcill livingstone. 2000.p.1169-79 25. Krassas GE. Treatment of juvenile graves‟ disease and its opthalmic complication: The „European Way”. Eur J Endocrinol. 2004; 150: 407-14. 26. Laurence dkk, Goodman & Gilman Manual Farmakolsogi & Terapi , Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2011 27. Lazar I. Thyrotoxicosis in prepubertal children compared with pubertal and postpubertal Patients. J Clin Endocrinol Metab. 2000; 85: 3678-82. 28. Lavard L. Incidence of juvenile thyrotoxicosis in denmark, 1982-1988. a nationwide study. Eur J Endocrinol. 1994; 130(6): 565-8. 29. Levitsky LL. Graves disease. [Diakses 5 juni 2006]. Diunduh dari: http://www.emedicine.com/PED/topic899.htm. 30. Lesmana T. Buku bedah. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga; 2008. 31. Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WK, Setiowulan W. Kapita selekta kedokteran. Jakarta: Penerbit Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2000. 32. McVay C, Savage L. Etiology of femoral hernia. Ann Surg. ; 1961. 33. Nicholson S, Keane T, Devlin H. Femoral hernia : An avoidable source of surgical mortalty. Br j Surg.; 1990. 34. Noer S, Sundoro J. Hepatitis A. Dalam: Sulaiman A, Akbar N, Lesmana LA, Noer S, ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Edisi 1. Jayabadi. Jakarta. 2007. hal. 193-9. 35. Ponka J, Brush B. Problem of femoral hernia. Arch Surg. ; 1971. 36. Prabhakar BS, Bahn RS, Smith TJ. Current perspective on pathogenesis of graves‟ disease and opthalmopathy. Endocrine Rev. 2003; 24(6): 802-35. 37. Rahman MAS, Birrell G, Lucraft H, Cheetam TD. Successful radioiodine treatment in a 3 Years old child with graves disease following antithyroid medication induced neutropenia. Arch Dis Child. 2003; 88: 158-9. 19

38. Rossi WC, Caplin N, Alter CA. Thyroid disorders in children. Dalam: Moshang T, penyunting. Pediatric endocrinology – the requisites in pediatrics. St Louis : Elsevier Mosby; 2005. h. 171-90. 39. Sanityoso A. Hepatitis viral akut. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. Pusat penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta. 2006. hal. 429-34. 40. Sya‟roni A. Disentri Basiler. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. Pusat penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta. 2006. hal. 1839-41. 41. Sjamsuhidayat R, Wim de Jong. Buku ajar ilmu bedah. Jakarta: EGC; 2011. 42. Singh U. Diagnosis and Management of Amoebiasis. Clin Infect Dis. 29.1999:117. 43. Skandalakis JE, Skandalakis PN, LJ S. Abdominal wall and hernias : Surgical and technique a pocket manual. New York: Springer-Verlag; 1995. 44. Siti Setiati dkk, Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI, Interna Publishing, 2014 45. Styne DM. Disorders of the thyroid gland. Dalam: Core handbooks in pediatrics – pediatric endocrinology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2004. h. 83108 46. Sylvia A. Price; Patofisiolgi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2009, hal. 1088 47. Todar, Kenneth. Shigella and Shigellosis. Todars online Textbook of Bacteriology. February 2012. 48. Weetman AP. Graves‟ disease. N Engl J Med. 2000; 343(17): 1236-48. 49. Wingo ST, Bruch HB. Hyperthyroidism. Dalam: McDermott MT, penyunting. Endocrine secrets. Philadelphia: Hanley & Belfus; 2002. h. 273-8. 50. Zuckerman JN, Zuckerman AJ. Hepatitis viruses. In: Cohen J, Powderly G, Berkley SF, Calandra T, Clumeck N, Finch RG et al, eds. Infectious disease. 2nd ed. Mosby: Elsevier. 2004.p.2007-20

20

Skenario 1 Dada Saya Terasa Seperti Terbakar, Dok Ny. B Seorang ibu rumah tangga berusia 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan utama adalah rasa nyeri dan rasa terbakar di daerah dada (heartburn), tidak enak di ulu hati sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluhkan jantung kadang terasa berdebar-debar. Mual juga dikeluhkan tetapi tidak ada muntah, lidah terasa pahit dan asam (regurgitasi) kadang-kadang pasien merasa sulit untuk menelan makanan (dysphagia), kadang juga disertai kembung bila makan agak banyak. Nyeri pada saat menelan makanan tidak ada. Tidak ada keluhan batuk, pilek, sesak nafas atau sakit kepala. Buang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum tampak sakit sedang, tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 86 kali/menit, frekuensi nafas 18 kali/menit, suhu 36,8 oC, pada kedua mata konjungtiva tampak biasa, pucat tidak ada, kulit tidak tampak kuning. Pemeriksaan fisik abdomen dalam batas normal. Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan Hb> 12,8 gr/dl, hematokrit 43 %, leukosit 7.500 / L, trombosit 255.000 L. Apakah pemeriksaaan penunjang yang sesuai untuk kasus diatas? Apakah diagnosis dan diagnosis banding kasus diatas serta jelaskan tatalaksana awal ?

21

Skenario 2 Kuning dan Gatal-gatal Anak berusia 9 tahun dirujuk ke Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan kuning disertai gatal-gatal seluruh tubuh. Kuning mula-mula nampak pada mata (sklera ikterik) kemudian nampak jelas pada seluruh tubuh disertai gejala mual dan muntah. Sebelum muncul kuning penderita juga mengalami demam selama 3 hari. Gatal-gatal juga dirasakan 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan ALT (SGPT) 164 IU/L dan AST (SGOT) 126 IU/L, biliburin serum 8,2 mg/dL, IgM Anti-HAV positif. Kawan sekolahnya juga mengalami penyakit kuning satu minggu sebelumnya. 1. Apa yang harus segera dilakukan untuk menilai keadaan anak tersebut ? 2. Berdasarkan temuan yang ada, apakah etiologi, diagnosis dan tatalaksana pada anak tersebut? 3. Apakah yang harus dipantau untuk penatalaksanaan lebih lanjut?

22

Skenario 3 Keluar Benjolan dari Anus Saya

Seorang laki-laki, 58 tahun, datang ke Poliklinik Bedah Rumah Sakit dengan keluhan keluar benjolan dari anus yang sudah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Awal benjolan keluar masuk setiap kali BAB disertai darah merah segar menetes di akhir BAB. Tiga hari belakangan ini pasien mengeluh benjolan menetap dan terasa agak mengganjal. Keluhan nyeri pada daerah anus disangkal. Riwayat Sulit BAB juga dikeluhkan oleh pasien sejak 1 tahun ini Hasil status generalis, Keadaan umum Sedang, TD 148/85 mmHg, N 78 x/menit, RR 20 x/menit, Temp 36,0 oC. Dari hasil pemeriksaan fisik anus ditemukan Inspeksi tampak benjolan dari arah dalam anus, multiple, tidak tampak luka di sekitar anus, Rectal toucher : TSA ketat, ampula tidak kolaps, teraba benjolan pada arah jam 5 dan 11, mukosa licin, nyeri (-), feses (+), darah (-) pada sarung tangan. Dari hasil pemeriksaan darah didapatkan Hb 10,4 gr/dl, Ht 31%, Eritrosit 4.400/mm3, Trombosit 269.000/mm3, Leukosit 7.000/mm3. Apa yang terjadi pada pasien diatas ? Bagaimana tatalaksana awal pada pasien tersebut?

23

Skenario 4 Dokter, kenapa berat badan anak saya menurun terus? Muhammad Taufiq, usia 9 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas Kuta Alam dengan keluhan anaknya semakin kurus sejak 2 bulan terakhir, meskipun nafsu makannya biasa bahkan kesannya makan cukup, sering merasa lapar serta haus. Gejala lain adalah sering kencing dan kadang-kadang mengompol. Prestasi sekolah baik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil : anak sadar, tidak demam, nafas terlihat lebih cepat dengan frekuensi 40 x/mnt. BB : 26 kg, TB : 135 cm. Lain-lain dalam batas normal. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil : Hb 11,5 g/dl; leukosit 7800/mm3; dengan hitung jenis 0/3/0/45/45/2; LED 7 mm/jam, Kadar gula darah sewaktu 350 mg/dl. Bagaimana menegakkan diagnosis, tatalaksana awal, dan edukasi pada kasus diatas?

24

Skenario 5 Berapa berat badan ideal saya Dok? Tn. Prasa, 45 tahun datang ke Praktik Dokter Umum dengan membawa dengan membawa hasil laboratorium dari perusahaannya. Dari anamnesis diketahui bahwa pasien mengalami kenaikan berat badan sejak menikah 5 tahun yang lalu. Istrinya sering masak makanan yang mengandung santan dan gorengan untuk snack sore. Ayahnya dulu gemuk dan perokok, sudah meninggal karena stroke, Ibunya sehat dan juga gemuk. Dari pemeriksaan fisik didapatkan BB 88 kg, TB 165 cm, lingkar pinggang 110cm,TD 135/90 mmHg, nadi 88x/mnit, pernafasan 18x/menit Hasil lab yang dibawanya menunjukkan gula darah puasa 115 mg/dl, HbA1C 6,2% dan profil lipid (total kolesterol 280 mg/dL, kolesterol LDL 220 mg/dL, kolesterol HDL 35 mg/dL, Trigliserida 325 mg/dL). Ia bertanya pada Dokter, “Bagaimana hasil screening-nya Dok? Apakah saya Obesitas? Saya tidak mau stroke seperti Ayah saya...”  1. Bagaimana mekanisme peningkatan berat badan dan hubungan antara hasil labortorium dengan berat badan? 2. Bagaimana komplikasi yang

akan terjadi dan penatalaksanaan

selanjutnya Tn. Prasa?

25

THE SEVEN JUMPS

No

Langkah

Uraian

1

Identifikasi Istilah/konsep

2

Identifikasi Masalah Analisa Masalah

Agar dapat memahami, mahasiswa perlu berusaha mencari istilah dan konsep yang belum jelas atau asing, dari scenario, kemudian menjelaskannya untuk menyamakan persepsi Mahasiswa berusaha mencari masalah inti dan masalah tambahan dalam skenario Brainstorming/ curah pendapat dengan menggali masalah dan berusaha menjelaskan konsep dengan menggunakan pengetahuan yang mereka kuasai sebelumnya (walaupun konsep dan penjelasannya salah, tutor tidak perlu segera berkomentar) Berdasarkan langkah 2 dan 3, mahasiswa menelompokkan masalah dan konsep lalu membentuk pola/skema yang sistematis dan terangkai secara logis Merumuskan hal-hal yang perlu dipelajari lebih lanjut secara mandiri Mencari referensi di perpustakaan, diskusi kelompok kecil, internet, konsultasi pakar dsb

3

4

Strukturisasi

5

Identifikasi tujuan belajar MASA BELAJAR MANDIRI 6

7

Presentasi hasil belajar mandiri Sintesis

Melaporkan hasil belajar mandiri/ temuan informasi terkait dengan tujuan belajar yang dirumuskan bersama langkah ke 5 Menyusun kembali pengetahuan yang telah diperoleh

26

Blok 11. Digestif, Endokrin dan Metabolik Klinis

Minggu I - 18 Maret s.d 22 Maret 2019 KEGIATAN JAM

08.00 10.00

10.15– 12.00

Senin, 18 Mar

S K I L L L A B

Selasa, 19 Maret

Tutorial Kelas A Skenario 1 - Pertemuan 1 Dada Saya Terasa Seperti Terbakar, Dok Gedung F Lt.I

Tutorial Kelas B Skenario 1 - Pertemuan 1 Dada Saya Terasa Seperti Terbakar, Dok Gedung F Lt.I

12.00– 14.00

14.00– 16.00

Rabu 20 Mar

S K I L L L A B

Kamis, 21 Maret Kuliah 2 Introduksi Blok 11 & Kuliah Kelainan hepar, bilier dan pankreas 2 Dr. dr. Fauzi Yusuf, Sp.PD, KGEH, FINASIM Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III Kuliah 3 Introduksi Blok 11 & Kuliah Kelainan hepar, bilier dan pankreas 3 dr. Azzaki Abubakar, Sp.PD, KGEH, FINASIM Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III

Jum’at, 22 Maret

Tutorial Kelas A Skenario 1 - Pertemuan 2 Dada Saya Terasa Seperti Terbakar, Dok Gedung F Lt.I

Tutorial Kelas B Skenario 1 - Pertemuan 2 Dada Saya Terasa Seperti Terbakar, Dok Gedung F Lt.I

ISTIRAHAT Kuliah 1 Introduksi Blok 11 & Kuliah Kelainan hepar, bilier dan pankreas 1 Dr. dr. Fauzi Yusuf, Sp.PD, KGEH, FINASIM Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III

Kuliah 4 Penyakit Gigi Mulut drg. Sri Rezeki Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III

87

Kuliah 5 Kelainan Gastrointestinal dan kolorektal 1 dr. Azzaki Abubakar, Sp.PD, KGEH, FINASIM Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III

Blok 11. Digestif, Endokrin dan Metabolik Klinis

Minggu II - 25 Maret s.d 29 Maret 2019 JAM

08.00 10.00

10.15– 12.00

KEGIATAN Senin 26 Mar

S K I L L L A B

Selasa, 26 Maret Tutorial Kelas A Skenario 2 Pertemuan 1 Kuning dan Gatalgatal Gedung F Lt.I Tutorial Kelas B Skenario 2 Pertemuan 1 Kuning dan Gatalgatal Gedung F Lt.I

Praktikum Patologi Klinik Pemeriksaan Urin dan Feses Kelompok B1-B4 Lab Patologi Praktikum Patologi Klinik Pemeriksaan Urin dan Feses Kelompok A1-A4 Lab Patologi

12.00– 14.00

14.00– 16.00

Rabu 27 Mar

S K I L L L A B

Kamis, 28 Maret Kuliah 6 Kelainan Gastrointestinal dan kolorektal 2 dr. Masra Lena Siregar, SpPD, FINASIM Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III Kuliah 7 Kelainan dan infeksi oesophagus, gaster, dan usus halus 1 Dr. dr. Sulaiman Yusuf, Sp.A(K) Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III

Jum’at, 29 Maret Tutorial Kelas A Skenario 2 Pertemuan 1 Kuning dan Gatalgatal Gedung F Lt.I Tutorial Kelas B Skenario 2 Pertemuan 1 Kuning dan Gatalgatal Gedung F Lt.I

Praktikum Patologi Klinik Pemeriksaan Urin dan Feses Kelompok B5-B8 Lab Patologi Praktikum Patologi Klinik Pemeriksaan Urin dan Feses Kelompok A5-A8 Lab Patologi

ISTIRAHAT Pleno Skenario 1 Kelas A & B Dada Saya Terasa Seperti Terbakar, Dok Dr. dr. Fauzi Yusuf, SpPD, KGEH, FACG, FINASIM Gedung F1 Lt. 3

Kuliah 8 Kelainan dan infeksi oesophagus, gaster, dan usus halus 2 dr. Ferry Erdani, SpB, KBD Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III

16.00– 18.00 88

Kuliah 9

Intoleransi, alergi dan keracunan makanan Dr. dr. Mulya Safri, M.Kes, Sp.A (K) Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III

Blok 11. Digestif, Endokrin dan Metabolik Klinis

Minggu III - 1 April s.d 5 April 2019 JAM

08.00 10.00

10.15 – 12.00

KEGIATAN Senin 1 Apr

S K I L L L A B

Selasa 2 April Tutorial Kelas A Skenario 3 - Pertemuan 1 Keluar Benjolan dari Anus Saya Gedung F Lt.I

Tutorial Kelas B Skenario 3 - Pertemuan 1 Keluar Benjolan dari Anus Saya Gedung F Lt.I

12.00– 14.00

Rabu 3 April

S K I L L L A B

Kuliah 10 Farmakologi obat saluran cerna dr. Fahrul Amri, M.Sc Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III Kuliah 11 Kelainan Kolon, anorektal dan dinding abdomen dr. M. Yusuf, Sp.B, KBD Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III

Tutorial Kelas A Skenario 3 Pertemuan 2 Keluar Benjolan dari Anus Saya Gedung F Lt.I Tutorial Kelas B Skenario 3 Pertemuan 2 Keluar Benjolan dari Anus Saya Gedung F Lt.I

Praktikum Parasitologi Identifikasi Protozoa Usus Kelompok B1-B4 Gedung D Lab Parasitologi Praktikum Parasitologi Identifikasi Protozoa Usus Kelompok A1-A4 Gedung D Lab Parasitologi

ISTIRAHAT Pleno Skenario 2

14.00 – 16.00

Jum’at 5 April

Kamis 4 April

Kuliah 12 Akut abdomen dr.Muslim, Sp.B,KBD Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III

Kelas A & B Kuning dan Gatal-gatal Dr. dr. Sulaiman Yusuf, Sp.A(K) Gedung F1 Lt. 3

16.00 – 18.0 89

Kuliah 13 Neoplasia digestif dan endokrin dr.Fajriah, Sp.PA/ dr. Vera Dewi Mulia, Sp.PA Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III

Blok 11. Digestif, Endokrin dan Metabolik Klinis

Minggu IV - 8 April s.d 12 April 2019 KEGIATAN JAM

08.00 10.00

10.15 – 12.00

Senin 8 Apr

S K I L L L A B

Selasa 9 April Tutorial Kelas A Skenario 4Pertemuan 1 Dokter, kenapa berat badan anak saya menurun terus? Gedung F Lt.I Tutorial Kelas B Skenario 4Pertemuan 1 Dokter, kenapa berat badan anak saya menurun terus? Gedung F Lt.I

Rabu 10 Apr

Praktikum Patologi Anatomi Sistem Digestif dan Endokrin Kelompok B1-B4

Lab Patologi

Praktikum Patologi Anatomi Sistem Digestif dan Endokrin Kelompok A1-A4

Lab Patologi

12.00 – 14.00

14.00 – 16.00

S K I L L L A B

Kamis 11 Apr

Kuliah 14 Kelainan Endokrin 1 dr. Rusdi Andid, Sp.A Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III

Kuliah 15 Diabetes Melitus dr. Sarah Firdausa, M.Md.Sc., Sp.PD Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III

Jum’at 12 Apr Tutorial Kelas A Skenario 4 Pertemuan 2 Dokter, kenapa berat badan anak saya menurun terus? Gedung F Lt.I Tutorial Kelas B Skenario 4 Pertemuan 2 Dokter, kenapa berat badan anak saya menurun terus? Gedung F Lt.I

Praktikum Parasitologi Identifikasi Protozoa Usus Kelompok B5-B8 Gedung D Lab Parasitologi

Praktikum Parasitologi Identifikasi Protozoa Usus Kelompok A5-A8 Gedung D Lab Parasitologi

ISTIRAHAT Pleno Skenario 3 Kelas A & B Keluar Benjolan dari Anus Saya dr. M. Yusuf, SpB, KBD Gedung F1 Lt. 3

Kuliah 16 Kelainan Endokrin 2 dr. Hendra Zufry, Sp.PD, KEMD Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III

90

Kuliah 17 Farmakologi obat yang berpengaruh terhadap endokrin dan metabolisme dr. Fahrul Amri, M.Sc Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III

Blok 11. Digestif, Endokrin dan Metabolik Klinis

Minggu V - 15 April s.d 19 April 2019 JAM

08.00 - 10.00

10.15 – 12.00

12.00 – 14.00

14.00 – 16.00

KEGIATAN Senin, 15 Apr

S K I L L L A B

Selasa, 16 April Tutorial Kelas A Skenario 5 - Pertemuan 1 Berapa berat badan ideal saya Dok? Gedung F Lt.I

Praktikum Patologi Anatomi Sistem Digestif dan Endokrin Kelompok B5-B8 Lab Patologi

Tutorial Kelas B Skenario 5 - Pertemuan 1 Berapa berat badan ideal saya Dok? Gedung F Lt.I

Praktikum Patologi Anatomi Sistem Digestif dan Endokrin Kelompok A5-A8 Lab Patologi

Rabu 17 Apr

S K I L L L A B

Kamis, 18 April PATIENT ENCOUNTER KELOMPOK A dr. Hendra Zufry,Sp.PD, KEMD, FINASIM/ Dr. dr. Sulaiman Yusuf, Sp.A (K) PATIENT ENCOUNTER KELOMPOK B dr. Hendra Zufry,Sp.PD, KEMD, FINASIM/ Dr. dr. Sulaiman Yusuf, Sp.A (K)

ISTIRAHAT Pleno Skenario 4 Kelas A & B Dokter, kenapa berat badan anak saya menurun terus? dr. Rusdi Andid, SpA Gedung F1 Lt. 3

Kuliah 18 Sindrom metabolik dr. Hendra Zufry, Sp.PD, KEMD Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III

16.00 – 18.00 91

Jum’at, 19 April

HARI LIBUR NASIONAL WAFAT ISA AL MASIH

Blok 11. Digestif, Endokrin dan Metabolik Klinis

Minggu VI - 22 April s.d 26 April 2019 JAM

08.00 - 10.00

10.15 – 12.00

Senin 22 Apr

S K I L L L A B

Selasa 23 Apr

KEGIATAN Rabu 24 Apr

Tutorial Kelas A Skenario 5 - Pertemuan 2 Berapa berat badan ideal saya Dok? Gedung F Lt.I Ujian Blok 11 Tutorial Kelas B Skenario 5 - Pertemuan 2 Berapa berat badan ideal saya Dok? Gedung F Lt.I

12.00 – 14.00

14.00 – 16.00

16.00 – 18.00

ISTIRAHAT Kuliah 19 Dietetik dr. Husnah, MPH Kelas A dan B Gedung F1 Lt. III Pleno Skenario 5 Kelas A & B Berapa berat badan ideal saya Dok? dr. Sarah Firdausa, M.Md.Sc., SpPD Gedung F1 Lt. 3 PENGUMPULAN KARTU BLOK 92

Kamis 25 April

Jum’at 26 April

Related Documents

11-11 Marca True
January 2021 0
11
February 2021 3
#11
March 2021 0
Bill-2019-11-11
February 2021 0
Chapter 11
January 2021 1

More Documents from "Khay Ong"

265675_blok 11
February 2021 0
Omset Melejit.pdf
January 2021 1