Analisis Tutupnya Gerai Matahari

  • Uploaded by: IvanPamuji
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Tutupnya Gerai Matahari as PDF for free.

More details

  • Words: 867
  • Pages: 6
Loading documents preview...
Analisis Penutupan Gerai Matahari Dan Format Retail

Dosen Pengampu : Penny Rahmawati, M. Si.

Disusun Oleh : Ivan Pamuji 15810134003

Manajemen Pemasaran Universitas Negeri Yogyakarta

1. Klasifikasi Retailing Berdasarkan Produk atau Jasa yang Dijual Berdasarkan kriteria produk atau jasa yang dijual, retailing dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni service retailing dan product retailing.

a. Service Retailing Terdapat tiga jenis service retailing, yaitu rented goods services, ownedgoods service dan non goods services. 1) Rented Goods Service Dalam jenis rented goods service, para konsumen menyewa dan memakai produk produk tertentu. Contohnya seperti penyewaan mobil, kaset video, laser disc, dan apartemen. Dalam hal ini suatu produk fisik tertentu disewakan dengan tarif tertentu untuk jangka waktu tertentu. Konsumen dapat memakai produk tersebut akan tetapi kepeilikannya tetap berada pada pihak retailer.

2) Owned Goods Service Pada owned goods service, produk-produk yang dimiliki oleh para konsumen akan direparasi, ditingkatka maupun dikembangkan untuk kerjanya, atau dipelihara maupun dirawat. Owned goods service juga mencakup perubahan bentuk pada produk yang sudah dimiliki oleh konsumen. Contohnya jasa reparasi (jam tangan, sepeda motor, mobil, komputer, dan lain sebagainya), pencucian mobil, perawatan taman, dry cleanin perawatan rumput lapangan golf, dan lain-lain.

3) Non Goods Service Karakteristik khusus pada jenis non goods service ialah jasa personal yang memiliki sifat intangible (tidak berbentk produk fisik) ditawarkan kepada konsumen. Contohnya seperti babysitter, tutor, supir, pemandu wisata, ahli kecantikan, tukang cukur, dan lain-lain.

b. Product Retailing Product retaiing terdiri atas beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Toko serba ada (Deparment Store)

Department store adalah suatu perusahaan eceran yang mepekerjakan paling sedikit 25 orang dan mempunyai penjualan pakaian dan peralatan rumah tangga sejumlah 20% atau lebih dari penjualan totalnya. Sebuah toserba juga harus menjual barang-barang tertentu dalam lini produknya, diantaranya yaitu perabotan, mebel, pakaian, perlengkapan dan peralatan rumah tangga. Umumnya toserba yang bersar terdiri atas beberapa divisi dan departemen. Setiap divisi merupakan gabungan dari beberapa departemen yang menjual lini produk dagangan yang saling berhubungan.

2) Specialty Store Ciri khas dari specialty sore ialah konsentrasinya pada jenis barang dagang yang terbatas atau sedikit. Contohnya seperti Computer Land (Komputerkomputer kecil), Toys “R” Us (mainan anak-anak), H&M (pakaian), The Body Shop (produk kecantikan), dan Sports Station (perlengkapan olahraga). Specialty store unumnya berlokasi di pusat-pusat perbelanjaan yang besar.

3) Catalog Showroom Catalog showroom menawarkan merk nasional, harga yang rendah, dan daerah perbelanjaan yang kecil yang berdekatan dengan tempat pajangan ecerannya. Biasanya pembeli akan menelaah katalog-katalog yang terdistribusi luas sebelum akhirnya mengunjungi toko tersebut. Pembeli atau konsumen harus melengkapi blanko pemesanan, yang akan diproses sebelum item yang dibeli diserahkan kepadanya di lokasi pusar. Dengan membatasi pajangan produknya, catalog show room dapat mengurangi resiko kehilangan atau pencurian.

4) Food and Drug Retailer Terdapat tiga jenis utama food and drug retailer, yakni pasar swalayan (supermarket) dan dusperdrug store, convenience store, serta combination store. Pasar swalayan dan superdrug store merupakan toko-toko besar yang menjual makanan ataupun obat-obatan dalam jumlah besar dengan harga yang rendah. Para konsumen akan memilih barang dagangan yang tersusun rapi dalam rak-rak tertentu dan bisa menempatkannya pada kereta dorong

ataupun keranjang, kemudian membawanya dan melakukan pembayaran di kasir.

2. Perbedaan Services Retailer dan Product Retalier Perbedaan services retailing dengan product retailing antara lain bentuk produk yang dijual. Jika produk retailing berupa barang, sedangkan service retailing berupa jasa. Perbedaanya cukup jelas, dalam hal services konsumen hanya mendapatkan jasa atau barang yang disewakan. Sedangkan untuk product, tentu saja konsumen mendapatkan barang fisiknya. Konsep penataan tokonya pun berbeda, jika product retailing tentu saja produk ditampilkan kepada calon konsumen sedangkan services retailing tergantung kepada jasa apa yang dijual. Services retailing pasti menekankan kepada pelayanan, sedangkan product retailing akan menekankan pada kualitas produk.

3. Analisis Tutupnya Gerai Matahari Kabar penurunan kinerja sektor ritel di Indonesia ramai dibicarakan akhir-akhir ini. Terakhir, PT Matahari Department Store Tbk menutup 2 gerainya di Pasaraya Blok M dan Manggarai. Banyak yang menyebut, penutupan toko ritel ini sebagai dampak berkembangnya toko online, yang mengubah pola belanja masyarakat. Di Indonesia sendiri pertumbuhan belanja online ialah yang tertinggi di dunia, rata-rata sekitar 37% per tahun sejak 2013. Pertumbuhan pesat ini dikarenakan pangsa belanja online di Indonesia masih sangat kecil. Pada 2016, pangsa tersebut baru sekitar 2,2% dari penjualan ritel. Dengan kecilnya pangsa pasar yang ada, pangsa belanja online memiliki peluang yang sangat besar untukt terus tumbuh dan berkembang, didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin pesat. Menurut Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan, daya beli masyarakat saat ini lesu. Kenaikan harga barang tidak diikuti oleh kenaikan pendapatan masyarakat. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tutupnya toko ritel matahari di beberapa tempat, antara lain : 1. Ada penurunan daya beli masyarakat, yang bersumber dai ketidakstabilan perekonomian nasional.

2. Persaingan antar pusat perbelanjaan yang semakin ketat. Perkembangan kawasan-kawasan baru tidak dibarengi dengan pertumbuhan konsumen di sektor ritel. 3. Banyaknya barang-barang yang sejenis. Belum lagi, banyaknya produk luar negeri. Harga yang lebih murah menjadi pilihan bagi konsumen. 4. Tumbuhnya pasar e-commerce. Mulai banyak masyarakat yang menjadi konsumen di pasar online. 5. Pertumbuhan industri ritel sedang melambat. 6. Gerai di beberapa lokasi tidak memberikan kontribusi yang besar pada perusahaan. 7. Merupakan strategi operasional dari perusahaan. Karena matahati masih mencatatkan kenaikan keuntungan yang signifikan. Penutupan gerai sematamata untuk menghindari kerugian yang lebih besar, dengan mengalihkannya ke tempat-tempat yang lebih menguntungkan.

Sumber : http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/12/pengertian-retail-dan-5-jenis-retail.html https://tirto.id/di-balik-tutupnya-2-gerai-ikonik-matahari-di-pasaraya-cwWY http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/09/19/gerai-matahari-dan-ramayana-tutup-mendagenggartiasto-bukan-karena-daya-beli-turun-tapi https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3647495/tutupnya-2-gerai-matahari-danlesunya-sektor-ritel-ada-apa https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3647893/tutup-2-toko-di-jakarta-beginikinerja-keuangan-matahari

Related Documents


More Documents from "Miguel Ivan Acosta Mondragon"