Bab 6 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang

  • Uploaded by: Elia Deardy
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 6 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang as PDF for free.

More details

  • Words: 13,022
  • Pages: 183
Loading documents preview...
BAB 6 Akuntansi untuk Perusahaan Dagang

• Karakteristik Perusahaan Dagang • Seputar Bisnis: Telkom versus Ace Hardware • Transaksi Perusahaan Dagang • Transaksi Pembelian • Transaksi Penjualan • Integritas, Objektivitas, dan Etika dalam Bisnis: Kasus Kecurangan pada Label Harga • Ongkos Kirim • Ringkasan: Pencatatan Transaksi Persediaan • Dua Karakteristik Transaksi Dagang

• • • • • • • • • • • • •

Bagan Akun untuk Perusahaan Dagang Pajak Penjualan dan Diskon Dagang Seputar Bisnis: Pajak Penjualan Laporan Keuangan untuk Perusahaan Dagang Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak Langsung Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Posisi Keuangan Proses Penyesuaian dan Penutupan Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Kehilangan Persediaan Ayat Jurnal Penutup Analisis dan Interpretasi Keuangan: Rasio Penjualan Bersih terhadap Aset

• Integritas, Objektivitas, dan Etika dalam Bisnis: Kerugian Akibat Pencurian oleh Karyawan 306 • Lampiran: Sistem Persediaan Periodik • Beban Pokok Penjualan Menggunakan Sistem Persediaan Periodik • Bagan Akun dalam Sistem Persediaan Periodik • Mencatat Transaksi Dagang dalam Sistem • Persediaan Periodik • Proses Penyesuaian dalam Sistem Persediaan Periodik • Laporan Keuangan dalam Sistem Persediaan Periodik • Ayat Jurnal Penutup dalam Sistem Persediaan Periodik

Karakteristik Perusahaan Dagang • Aktivitas perusahaan jasa berbeda dengan aktivitas perusahaan dagang. Perbedaanperbedaan • tersebut dijelaskan melalui ilustrasi Laporan Laba Rugi berikut ini.

• Aktivitas pendapatan perusahaan jasa melibatkan pemberian jasa ke pelanggan. Dalam laporan laba ruginya, pendapatan atas pelayanan yang diberikan dilaporkan sebagai pendapatan jasa. Beban operasi yang muncul dalam penyediaan jasa dikurangkan dari pendapatan jasa, menghasilkan laba bersih. • Sebaliknya, aktivitas pendapatan perusahaan dagang melibatkan pembelian dan penjualan barang dagang. Awalnya, perusahaan dagang harus membeli barang untuk dijual ke pelanggan. Ketika barang tersebut terjual, pendapatan dilaporkan sebagai penjualan (sales) dan biayanya diakui sebagai beban yang disebut beban pokok penjualan (cost of merchandise sold). Biaya barang-barang yang terjual dikurangkan dari penjualan dan menghasilkan laba kotor (gross profit). Jumlah ini disebut laba kotor karena masih harus dikurangi dengan beban operasi. Sisa barang dagang (belum terjual) di akhir periode akuntansi disebut sebagai persediaan barang (merchandise inventory). Persediaan barang dagang dilaporkan sebagai aset lancar di laporan posisi keuangan.

Transaksi Perusahaan Dagang • Transaksi perusahaan dagang dicatat di akun- akun dengan menggunakan aturan debit dan kredit seperti yang telah dijelaskan dan dicontohkan di Bab 2. Sebagian besar perusahaan dagang menggunakan sistem akuntansi terkomputerisasi yang dilengkapi laporan seperti jurnal khusus dan buku besar pembantu. Sebagai contoh, sistem akuntansi perusahaan dagang akan menghasilkan laporan penjualan dan persediaan. Namun demikian, untuk alasan penyederhanaan, ayat jurnal di bab ini akan dicontohkan menggunakan jurnal umum dua kolom.

Transaksi Pembelian • Terdapat dua sistem untuk akuntasi transaksi dagang: perpetual dan periodik. Dalam sistem persediaan perpetual (perpetual inventory system), setiap pembelian dan penjualan barang dicatat dalam akun Persediaan dan buku besar yang berkaitan. Jadi, jumlah barang tersedia untuk dijual dan jumlah yang terjual dilaporkan dalam catatan persediaan secara terus-menerus (perpetual). Dalam sistem persediaan periodik (periodic inventory system), catatan persediaan tidak menunjukkan jumlah yang tersedia untuk dijual atau jumlah terjual selama periode tertentu. Sebagai gantinya, sebuah daftar persediaan yang tersedia, yang disebut persediaan fisik (physical inventory), disiapkan pada akhir periode akuntansi. Persediaan fisik digunakan untuk menentukan nilai persediaan yang tersedia pada akhir periode dan nilai persediaan yang terjual selama periode tersebut.



Dalam sistem persediaan perpetual ini, pembelian barang secara tunai dicatat sebagai berikut.



Pembelian barang secara kredit dicatat sebagai berikut.

TAMPILAN 1 Faktur

• Syarat untuk waktu pembayaran yang disepakati oleh pembeli dan penjual disebut syarat kredit (credit terms). Jika pembayaran dilakukan saat pengiriman, syaratnya adalah tunai atau tunai bersih. Sebaliknya, pembeli yang diperbolehkan mendapat kelonggaran waktu untuk membayar dikenal sebagai periode kredit (credit period). Periode tersebut biasanya dimulai dengan tanggal penjualan seperti ditunjukkan dalam faktur. Jika pembayaran jatuh tempo dalam beberapa hari yang disebutkan setelah tanggal faktur, seperti 30 hari, syaratnya adalah 30 hari bersih, yang ditulis sebagai n/30. • Jika pembayaran jatuh tempo pada akhir bulan yang sama dengan bulan penjualan, syaratnya ditulis sebagai n/eom (end-of-month).

• Diskon Pembelian Untuk mendorong pembeli agar membayar sebelum batas akhir periode kredit, penjual tidak jarang memberikan diskon. Sebagai contoh, penjual dapat menawarkan diskon 2% jika pembeli membayar dalam 10 hari setelah tanggal faktur. Jika pembeli tidak mengambil diskonnya, jumlah yang tertera di faktur akan jatuh tempo dalam waktu 30 hari. Syarat ini ditulis sebagai 2/10, n/30 dan dibaca sebagai diskon 2% jika dibayar dalam 10 hari, jumlah bersih jatuh tempo dalam 30 hari.

• Diskon yang diambil pembeli atas pembayaran lebih awal dicatat sebagai diskon pembelian. Diskon pembelian yang diambil oleh pembeli untuk pembayaran faktur lebih awal mengurangi harga pokok pembelian. Bahkan jika pembeli harus meminjam uang untuk membayar dalam periode diskon, hal ini tetap menjadi keuntungan bagi pembeli. Kebanyakan perusahaan merancang sistem akuntansi mereka sehingga semua diskon yang tersedia diambil.

TAMPILAN 2 Syarat Kredit

• Pada sistem persediaan perpetual, pembeli awalnya mendebit akun Persediaan untuk jumlah yang tertera di faktur. Saat membayar faktur, pembeli mengkredit akun • Persediaan untuk jumlah diskon. Dalam hal ini, persediaan menunjukkan biaya bersih terhadap pembeli. Sebagai contoh, SolusiNet akan mencatat faktur Omega Technologies dan pembayarannya pada akhir periode diskon sebagai berikut.

• Jika SolusiNet tidak mengambil diskon karena SolusiNet tidak membayar faktur sampai dengan tanggal 4 Februari, maka pencatatan pembayarannya adalah sebagai berikut.

• Retur dan Potongan Pembelian Seorang pembeli bisa saja mengajukan pengembalian persediaan yang merupakan retur pembelian (purchases return) atau permintaan potongan harga yaitu potongan pembelian (purchases allowance) ketika terdapat persediaan yang rusak. Dari perspektif pembeli (debitur), pengembalian atau potongan biasa disebut retur pembelian dan potongan pembelian. Biasanya, pembeli mengirimkan surat atau memorandum debit ke penjual untuk memberitahukan kepada penjual alasan mengembalikan (retur pengembalian) atau untuk mengajukan penurunan harga ( potongan pembelian).

TAMPILAN 3 Debit Memo

• Sebagai ilustrasi, SolusiNet mencatat pengembalian barang yang ditunjukkan dalam memo debit di Tampilan 3 sebagai berikut.



Seorang pembeli boleh mengembalikan persediaan atau mendapat potongan pembelian sebelum membayar faktur. Dalam hal ini, jumlah memo debit dikurangkan dari tagihan. Jumlah dikurangkan sebelum diskon pembelian dihitung. Sebagai contoh, diasumsikan data berikut berkaitan dengan pembelian persediaan oleh SolusiNet pada tanggal 2 Mei: 2 Mei SolusiNet membeli barang senilai Rp5.000.000 dari Aipel Data Link dengan syarat 2/10, n/30. – 4 Mei SolusiNet mengembalikan barang senilai Rp3.000.000 yang dibeli tanggal 2 Mei – 12 Mei SolusiNet membayar faktur awal dikurangi retur dan diskon. SolusiNet akan mencatat transaksi-transaksi tersebut sebagai berikut.

Transaksi Penjualan • Pendapatan dari penjualan persediaan biasanya dicatat sebagai Penjualan. Kadangkadang, perusahaan menggunakan Penjualan Persediaan (Sales of Merchandise). •

Penjualan Tunai Perusahaan dapat menjual barang secara tunai maupun kredit. Penjualan tunai biasanya dimasukkan ke mesin kasir dan dicatat dalam akun- akun. Sebagai ilustrasi, diasumsikan bahwa pada tanggal 3 Maret, SolusiNet menjual barang seharga Rp1.800.000. Penjualan ini dapat dicatat sebagai berikut.

• Sebagai ilustrasi, diasumsikan jika beban pokok penjualan pada tanggal 3 Maret adalah Rp1.200.000. Ayat jurnal untuk mencatat beban pokok penjualan dan pengurangan dalam persediaan adalah sebagai berikut.

• Penjualan ritel dilakukan kepada pelanggan yang menggunakan kartu kredit, seperti MasterCard atau VISA. Penjualan seperti ini dicatat sebagai penjualan tunai. Hal ini karena penjualan akan diproses oleh sebuah lembaga kliring yang menghubung bank penerbit kartu kredit. Bank inilah yang akan mentransfer uang tunai hasil penjualan secara elektronik ke rekening bank perusahaan ritel.

Dengan demikian, pengecer biasanya baru menerima kas dalam beberapa hari setelah melakukan penjualan menggunakan kartu kredit.





Jika pelanggan membayar tunai maupun menggunakan MasterCard untuk membayar pembelanjaannya, penjualan akan dicatat seperti ditunjukkan di jurnal tanggal 3 Maret di atas. Beban pemprosesan yang dikenakan oleh lembaga kliring atau bank penerbit kartu kredit dicatat secara periodik sebagai beban. Beban ini biasanya dilaporkan di laporan laba rugi sebagai beban administrasi. Sebagai contoh: asumsikan bahwa SolusiNet membayar beban pemprosesan kartu kredit senilai Rp4.150.000 pada 31 Maret. Beban ini akan dicatat sebagai berikut.





Penjualan Kredit Perusahaan dapat menjual barang secara kredit. Penjual mencatat penjualan sebagai debit pada Piutang Usaha dan kredit pada Penjualan. Contoh ayat jurnal untuk penjualan secara kredit senilai Rp18.000.000 untuk SolusiNet adalah sebagai berikut. Beban pokok penjualannya adalah Rp10.800.000.





Diskon Penjualan Seperti yang telah disebutkan di pembahasan transaksi pembelian, seorang penjual dapat menawarkan syarat kredit kepada pembeli yaitu diskon untuk pembayaran awal. Penjual menyebut diskon tersebut sebagai diskon penjualan (sales discount). Diskon penjualan akan mengurangi pendapatan penjualan. Untuk menguranginya, akun penjualan dapat didebitkan. Namun, para manajer biasanya ingin mengetahui jumlah diskon penjualan selama periode tertentu. Oleh karena itu, diskon penjualan dicatat di akun diskon penjualan yang terpisah, akun Diskon Penjualan merupakan akun kontra terhadap Penjualan.



Sebagai ilustrasi, SolusiNet menjual persediaan sebesar Rp18.000.000 kepada CV Surya Digital pada 10 Maret dengan syarat kredit 2/10, n/30. Berdasarkan syarat kredit, CV Surya Digital memiliki waktu sampai 20 Maret (10 Maret ditambah 10 hari) untuk membayar dalam periode diskon. Asumsikan CV Digital Surya membayar pada tanggal 19 Maret. Ketika faktur dibayar dalam periode diskon (10 hari), Surya Digital akan mengurangi Rp360.000 (Rp18.000.000 × 2%) dari jumlah faktur Rp18.000.000 dan membayar Rp17.640.000. SolusiNet akan mencatat penerimaan kas sebagai berikut.

• Retur dan Potongan Penjualan Barang yang sudah terjual dapat dikembalikan oleh pembeli kepada penjual, yang dari sisi penjual merupakan retur penjualan (sales return). Di samping itu, karena barang rusak, cacat, atau alasan lain, penjual dapat mengurangi harga barang, yang disebut sebagai potongan penjualan (sales allowance). Dari perspektif penjual, pengembalian dan potongan ini disebut retur dan potongan penjualan (sales return and allowances). • Jika retur atau potongan penjualan terjadi pada penjualan kredit, penjual biasanya mengeluarkan memo kredit atau memorandum kredit (credit memorandum) untuk pembeli. Memo ini menunjukkan jumlah dan alasan kredit penjual terhadap piutang usaha (yang jika dikredit berarti berkurang jumlahnya). Memorandum kredit yang dikeluarkan oleh SolusiNet digambarkan di Tampilan 4.

TAMPILAN 4 Memorandum Kredit

• Seperti diskon penjualan, retur dan potongan penjualan mengurangi pendapatan. Keduanya juga menambah ongkos kirim penjualan dan beban lainnya. Oleh karena manajer perlu mengetahui jumlah retur dan potongan penjualan dalam suatu periode, penjual biasanya mencatat retur dan potongan penjualan di akun terpisah. Retur dan Potongan Penjualan merupakan akun kontra terhadap Penjualan. Penjual mendebit Retur dan Potongan Penjualan dengan jumlah tertentu. Jika penjualan awal secara kredit, maka penjual mengkredit Piutang Usaha. • Oleh karena persediaan selalu diperbarui dalam sistem perpetual, maka penjual mencatat jumlah barang yang dikembalikan ke dalam akun persediaan ( debit). Penjual harus mengkredit jumlah (biaya) barang yang dikembalikan pada akun Beban pokok penjualan. Akibatnya, beban pokok penjualan berkurang karena akun ini didebit saat penjualan awal dicatat.



Sebagai ilustrasi, diperlihatkan memo kredit yang ada pada Tampilan 4. Harga jual barang yang dikembalikan di Tampilan 4 adalah Rp2.250.000. Dengan asumsi bahwa beban pokok penjualan yang dikembalikan adalah Rp1.600.000, maka retur dan potongan penjualan akan dicatat sebagai berikut.

• Pembeli mungkin saja membayar barang yang dibeli dan kemudian barang tersebut dikembalikan. Dalam kasus ini, penjual dapat melakukan salah satu hal berikut.



1.

Mengeluarkan memo piutang pembeli, atau

kredit untuk mengurangi jumlah

2.

Mengembalikan uang tunai kepada pembeli.

Jika memo kredit digunakan terhadap piutang pembeli, penjual mencatat ayat jurnal yang sama dengan ayat jurnal sebelumnya. Namun, jika penjual mengembalikan uang tunai kepada pembeli sebagai potongan harga atau penggantian harga barang yang diretur, maka penjual akan mendebit Retur dan Potongan Penjualan dan mengkredit Kas.

Ongkos Kirim • Pembelian dan penjualan sering kali termasuk ongkos kirim. Syarat penjualan harus menunjukkan saat kepemilikan barang diserahkan kepada pembeli. Titik ini menentukan pihak mana pun, pembeli atau penjual yang harus membayar ongkos kirim (transportation cost) Kepemilikan barang dapat beralih kepada pembeli saat penjual mengirim barang ke perusahaan pengangkutan atau ekspedisi. Dalam kasus ini, syaratnya dikatakan FOB (free on board) titik pengiriman (FOB shipping point). Syarat ini berarti bahwa pembeli menanggung ongkos kirim dari titik pengiriman (pabrik) ke tujuan akhir. Biaya-biaya ini menjadi bagian dari keseluruhan biaya pembelian persediaan diler dan harus ditambahkan ke dalam biaya persediaan dengan mendebit Persediaan

• Sebagai ilustrasi, diasumsikan pada tanggal 10 Juni, SolusiNet membeli barang sebagai berikut. 10 Juni Membeli barang dari Cyber Data sebesar Rp900.000 dengan syarat FOB titik pengiriman. 10 Membayar ongkos kirim sebesar Rp50.000. SolusiNet mencatat dua transaksi ini sebagai berikut.

• Kepemilikan barang dapat dialihkan pada pembeli ketika pembeli menerima barang. Dalam hal ini, syaratnya dikatakan sebagai FOB (free on board) tujuan (FOB destination). Syarat ini berarti penjual bertanggung jawab mengirimkan barang sampai ke tujuan akhir pembeli. Oleh karena itu, penjual harus menanggung ongkos kirim hingga sampai ke tujuan akhir. Ketika penjual membayar ongkos kirim, penjual mendebit akun Ongkos Kirim Penjualan (Delivery Expense atau Freight Out), yang dilaporkan di laporan laba rugi penjual sebagai beban penjualan. Sebagai ilustrasi, diasumsikan SolusiNet menjual barang sebagai berikut. –

15 Juni Menjual kepada Kiki secara kredit senilai Rp700.000 dengan syarat FOB tujuan. Beban pokok penjualannya sebesar Rp480.000.



15 SolusiNet membayar ongkos kirim sebesar Rp40.000. SolusiNet mencatat beban pokok penjualan, dan ongkos kirim sebagai berikut.

penjualan,

• Penjual dapat membayarkan ongkos kirim terlebih dahulu meskipun syarat pengirimannya adalah FOB titik pengiriman. Penjual kemudian akan menambahkanongkos kirim ini dalam faktur. Pembeli akan mendebit Persediaan sejumlah yang tertera dalam faktur, termasuk ongkos kirim. Syarat diskon atas pembayaran lebih awal tidak akan dikenakan pada ongkos kirim yang dibayar di muka.

• •

Sebagai ilustrasi, diasumsikan SolusiNet menjual barang sebagai berikut. 20 Juni Menjual barang kepada Permadi secara kredit senilai Rp800.000 dengan syarat FOB titik pengiriman. SolusiNet membayar ongkos kirim sebesar Rp45.000 dan menambahkannya dalam faktur. Beban pokok penjualannya adalah sebesar Rp360.000. SolusiNet mencatat transaksitransaksi ini sebagai berikut.

TAMPILAN 5 Syarat Pengiriman

Ringkasan: Pencatatan Transaksi Persediaan • Pencatatan transaksi persediaan dengan menggunakan sistem persediaan perpetual telah dijelaskan dan diilustrasikan di bagian sebelumnya. Transaksi-transaksi tersebut meliputi pembelian, diskon pembelian, retur dan potongan pembelian, ongkos kirim, penjualan, dan retur penjualan dari pelanggan. Tampilan 6 meringkas bagaimana transaksitransaksi tersebut dicatat di akun T.

TAMPILAN 6 Pencatatan Transaksi Persediaan

Dua Karakteristik Transaksi Dagang • Setiap transaksi dagang memengaruhi pembeli dan penjual. Dalam ilustrasi di halamanberikut, kita lihat bagaimana transaksi yang sama dicatat dari sisi penjual dan sisi pembeli.Dalam contoh ini, Santi adalah penjual dan Budiman adalah pembeli.

• Bagan akun untuk perusahaan dagang harus mencerminkan elemenelemen dari laporan keuangan seperti yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya. Bagan akun untuk SolusiNet ditunjukkan di Tampilan 7. Akun- akun yang terkait dengan transaksi dagang adalah yang dicetak tebal.

TAMPILAN 7 Badan Akun untuk Perusahaan Dagang SolusiNet

Pajak Penjualan dan Diskon Dagang •

Pajak Penjualan Kebanyakan produk yang dijual oleh perusahaan dagang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10%. Kewajiban atas pajak penjualan timbul saat penjualan terjadi. Saat penjualan tunai, penjual memotong pajak penjualan. Saat penjualan dilakukan secara kredit , penjual membebankan pajak penjualan kepada pembeli dengan mendebit Piutang Usaha. Penjual mengkredit akun penjualan sejumlah nilai penjualan dan mengkredit pajak pada Utang Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Sebagai contoh, penjual akan mencatat penjualan kredit senilai Rp100.000 yang dikenakan pajak 6% sebagai berikut

• Diskon Dagang Pedagang besar atau pedagang grosir adalah pedagang yang menjual barang ke pedagang lain, selain masyarakat umum. Kebanyakan pedagang besar menerbitkan katalog. Alih-alih memperbarui katalognya secara berkala, pedagang besar sering menerbitkan perubahan harga yang mencakup diskon besar dari daftar harga katalog. • Di samping itu, pedagang besar dapat menawarkan diskon khusus bagi kelompok pembeli tertentu, seperti badan pemerintah atau pedagang lain yang membeli dalam jumlah besar. Diskon seperti ini disebut diskon dagang (trade discounts).

• Penjual dan pembeli biasanya tidak mencatat harga barang sesuai katalog dan diskon dagang terkait ke dalam jurnal transaksi. Sebagai contoh, diasumsikan suatu barang memiliki harga katalog Rp1.000.000 dan 40% diskon dagang. • Penjual mencatat penjualan barang tersebut pada nilai neto Rp600.000 [Rp1.000.000 dikurangi diskon dagang Rp400.000 (Rp1.000.000 × 40%)]. Sama halnya, pembeli mencatat pembelian pada harga neto Rp600.000.

Laporan Keuangan untuk Perusahaan Dagang • Meskipun transaksi persediaan memengaruhi Laporan Posisi Keuangan di pelaporan persediaan, transaksitransaksi tersebut lebih memengaruhi Laporan Laba Rugi. Laporan Laba Rugi perusahaan dagang biasanya disiapkan dalam dua format: Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak Langsung dan Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung.

Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak Langsung • Pendapatan dari Penjualan (Revenue from Sales) Bagian dari laporan laba rugi tidak langsung ini terdiri atas penjualan, retur dan potongan penjualan, diskon penjualan, serta penjualan bersih. Total jumlah yang dibebankan pada pelanggan atas barang terjual, baik penjualan kas maupun kredit , dilaporkan dalam bagian ini. Baik retur dan potongan penjualan maupun diskon penjualan dikurangkan dari penjualan untuk menghasilkan penjualan bersih (net sales).

TAMPILAN 8 Laporan Laba Rugi Tidak Langsung

• Beban Pokok Penjualan (Cost of Merchandise Sold) Seperti yang ditunjukkan pada Tampilan 8, SolusiNet melaporkan beban pokok penjualan sebesar Rp525.305.000 selama tahun 2016. Jumlah ini merupakan biaya barang yang terjual ke pelanggan. • Beban pokok penjualan juga biasa disebut cost of goods sold atau cost of sales. Laba Kotor (Gross Profit) Selisih lebih atas penjualan bersih dan beban pokok penjualan adalah laba kotor. Seperti yang ditampilkan di Tampilan 8, SolusiNet melaporka laba kotor sebesar Rp182.950.000 pada tahun 2016. • Laba Operasi (Operating Income) Kadang disebut laba dari kegiatan operasi (income from operations), dihitung dengan mengurangkan beban operasi dari laba kotor. Kebanyakan perusahaan dagang menggolongkan beban operasi sebagai beban penjualan atau beban administrasi.

• Beban yang terjadi secara langsung dalam menjual barang disebut beban penjualan (selling expenses). Dalam beban ini termasuk gaji tenaga penjual, bahan habis pakai yang digunakan di toko, penyusutan peralatan dan perabotan toko, ongkos kirim penjualan, dan beban iklan. Beban yang muncul dalam administrasi atau kegiatan operasi umum perusahaan adalahb eban administrasi (administrative expenses) atau beban umum (general expenses). Contohnya adalah gaji karyawan, penyusutan peralatan kantor, dan beban bahan habis pakai yang digunakan.

• Pendapatan dan Beban Lainnya (Other Income and Expenses) Pendapatan dan beban lainnya merupakan komponen yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan. • Pendapatan dari sumber selain kegiatan operasi utama perusahaan digolongkan sebagai pendapatan lainnya (other income). Dalam perusahaan dagang, pos-pos ini termasuk pendapatan dari bunga, sewa, dan laba dari penjualan aset tetap. • Beban- beban yang tidak berhubungan langsung dengan operasi diidentifikasi sebagai beban lainnya (other expenses). Beban bunga yang berasal dari beban bunga (kegiatan pendanaan) dan kerugian atas penjualan aset tetap merupakan contoh dari pos ini.

Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung • Salah satu bentuk laporan laba rugi yang lain adalah laporan laba rugi bentuk langsung (singlestep income statement). Seperti ditunjukkan di Tampilan 9, laporan laba rugi untuk SolusiNet mengurangkan jumlah seluruh beban dari jumlah seluruh pendapatan.

TAMPILAN 9 Laporan Laba RugiBnetuk Langsung

Laporan Perubahan Ekuitas • Laporan ekuitas pemilik untuk SolusiNet ditunjukkan pada Tampilan 10. Laporan ini disiapkan dengan cara yang sama dengan materi yang telah kita pelajari sebelumnya untuk perusahaan jasa.

TAMPILAN 10 Laporan Perubahan Ekuitas untuk Perusahaan Dagang

Laporan Posisi Keuangan • Laporan posisi keuangan dapat disajikan dengan aset berada di sisi kiri serta liabilitas dan ekuitas pemilik di sisi kanan. Bentuk laporan posisi keuangan seperti ini disebut bentuk akun (account form). Laporan posisi keuangan juga dapat disajikan secara berurut ke bawah dalam tiga bagian. Bentuk laporan posisi keuangan seperti ini disebut bentuk laporan (report form). • Laporan posisi keuangan bentuk laporan untuk SolusiNet ditunjukkan pada Tampilan 11. Di laporan posisi keuangan ini, perhatikan bahwa persediaan pada akhir periode dilaporkan sebagai aset lancar dan bagian lancar wesel bayar sebesar Rp5.000.000 dilaporkan sebagai liabilitas lancar.

TAMPILAN 11 Posisi Keuangan Bentuk Laporan

Proses Penyesuaian dan Penutupan • Sejauh ini, pencatatan transaksi untuk perusahaan dagang, bagan akun, dan laporan keuangan untuk sebuah perusahaan dagang ( SolusiNet) telah dibahas dan dicontohkan.

Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Kehilangan Persediaan • Dalam sistem persediaan perpetual, akun Persediaan yang terpisah dikelola dalam buku besar dan diperbaharui secara terus-menerus ketika terdapat transaksi penjualan dan pembelian. Selama periode akuntansi, akun ini akan menunjukkan jumlah persediaan yang terjual setiap saat. Namun, perusahaan dagang mungkin mengalami kehilangan persediaan karena pencurian di toko, pencurian oleh karyawan, atau kesalahan dalam pencatatan atau penghitungan persediaan. • Akibatnya, penghitungan persediaan secara fisik yang dilakukan pada akhir periode akuntansi dapat berbeda dengan jumlah persediaan yang ditunjukkan dalam catatan persediaan. • Oleh karena alasan ini, selisih tersebut sering dinamakan penyusutan persediaan (inventory shrinkage) atau kehilangan persediaan (inventory shortage).

• Sebagai ilustrasi, catatan persediaan SolusiNet per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut.

• Pada akhir periode, jumlah kehilangan tersebut dicatat dalam ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut.

• Setelah ayat jurnal tersebut dicatat, catatan akuntansi menjadi sama dengan hasil penghitungan fisik persediaan pada akhir periode. • Oleh karena tidak ada prosedur atau pengamanan yang dapat menihilkan kemungkinan kehilangan persediaan hingga ke angka nol persen, maka hal ini sering dianggap biaya operasi normal. • Jika jumlah persediaan yang hilang sangat besar hingga dianggap abnormal, maka jumlah tersebut dapat diungkapkan secara terpisah di laporan laba rugi. Dalam kasus semacam ini, kehilangan persediaan dapat dicatat dalam akun terpisah, misalnya Kerugian atas Kehilangan Persediaan

Ayat Jurnal Penutup • Ayat jurnal penutup untuk perusahaan dagang sama dengan ayat jurnal untuk perusahaan jasa. Empat ayat jurnal penutup untuk perusahaan dagang adalah sebagai berikut. 1. Mendebit akun- akun sementara dengan saldo kredit seperti Penjualan dan mengkreditkan Ikhtisar Laba Rugi. 2. Mendebit akun- akun sementara dengan saldo debit seperti berbagai macam beban termasuk Retur dan Potongan Penjualan, DiskonPenjualan, dan Beban pokok penjualan dan mendebit akun Ikhtisar Laba Rugi. 3. Mendebit akun Ikhtisar Laba Rugi sebesar saldonya ( laba bersih) dan mengkredit akun Modal Pemilik. Jika perusahaan mengalami rugi bersih, maka yang dikredit adalah akun Ikhtisar Laba Rugi sebesar saldonya dan yang didebit akun Modal Pemilik. 4. Mendebit akun Modal Pemilik sebesar saldo akun Prive dan mengkredit akun Prive.

Berikut empat ayat jurnal untuk SolusiNet.

• Akun Ikhtisar Laba Rugi setelah ayat jurnal penutup diposting adalah sebagai berikut.

Analisis dan Interpretasi Keuangan: Rasio Penjualan Bersih terhadap Aset • Rasio penjualan bersih terhadap aset mengukur seberapa efektif suatu perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan. Rasio yang tinggi menunjukkan penggunaan aset yang efektif. Aset yang digunakan untuk menghitung rasio ini dapat berupa jumlah aset pada akhir tahun, rata-rata jumlah aset pada awal dan akhir tahun, atau rata-rata aset bulanan. Untuk tujuan tersebut, kita akan menggunakan rata-rata jumlah aset pada awal dan akhir tahun. Rasionya dihitung sebagai berikut.

LAMPIRAN Sistem Persediaan Periodik • Dalam bab ini, kita telah menekankan pada sistem persediaan perpetual untuk mencatat pembelian dan penjualan barang. Namun, tidak semua perusahaan dagang menggunakansistem persediaan perpetual. Sebagai contoh, beberapa perusahaan dagang kecil, seperti toko peranti keras lokal, menggunakan sistem akuntansi manual. • Oleh karena sistem persediaan perpetual manual sangat memakan waktu dan biaya jika dilakukan, maka sistem persediaan periodik dalam hal ini akan digunakan. Dalam lampiran ini, kita akan mempelajari kegunaan sistem persediaan periodik untuk mencatat transaksi dagang.

Beban Pokok Penjualan Menggunakan Sistem Persediaan Periodik • Pada sistem persediaan periodik, pencatatan pendapatan dari penjualan dilakukan dalam cara yang sama dengan sistem persediaan perpetual, yaitu setiap kali terjadi penjualan. • Namun, beban pokok penjualan tidak ikut dicatat setiap kali terjadi penjualan. Beban pokok penjualan dihitung seperti yang ditunjukkan pada Tampilan 12 untuk SolusiNet.

TAMPILAN 12. Menghitung Beban Pokok Penjualan pada Sistem Periodik

Bagan Akun dalam Sistem Persediaan Periodik • Bagan akun dalam sistem persediaan periodik ditunjukkan pada Tampilan 13. Akun yang digunakan untuk mencatat transaksi dalam sistem persediaan periodik dicetak tebal pada Tampilan 13.

TAMPILAN 13 Bagan Akun dalam Sistem Persediaan Periodik

Mencatat Transaksi Dagang dalam Sistem Persediaan Periodik • Dengan menggunakan sistem persediaan periodik, pembelian persediaan tidak dicatat dalam akun Persediaan melaikan melainkan dicatat dengan menggunakan akun Pembelian, • Diskon Pembelian, serta Retur dan Potongan Pembelian. Selain itu, penjualan persediaan juga tidak dicatat dalam akun Persediaan. Dengan demikian, tidak terdapat catatan rinci mengenai jumlah persediaan yang tersedia pada saat tertentu. Pada akhir periode, penghitungan fisik persediaan dilakukan dan selanjutnya hasil penghitungan ini digunakan untuk menentukan beban pokok penjualan seperti ditunjukkan pada Tampilan 12.

• Pembelian Pembelian persediaan dicatat pada akun Pembelian bukan pada akun Persediaan. Akun Pembelian didebit sebesar jumlah faktur sebelum diskon pembelian dimasukkan. • Diskon Pembelian Diskon pembelian biasanya dicatat secara terpisah dalam akun Diskon Pembelian. Kemudian, saldo akun ini dilaporkan sebagai pengurang dari jumlah yang telah dicatat dalam akun Pembelian untuk periode tersebut. Oleh karena itu, akun Diskon Pembelian dipandang sebagai akun kontra terhadap Pembelian.

• Retur dan Potongan Pembelian Retur dan potongan pembelian dicatat dalam cara yang sama dengan diskon pembelian. Akun Retur dan Potongan Pembelian dicatat terpisah untuk menyimpan catatan jumlah retur dan potongan pembelian selama periode tertentu. • Retur dan potongan pembelian dilaporkan sebagai pengurang dari jumlah yang telah dicatat sebagai Pembelian. Sama seperti diskon pembelian, akun ini merupakan akun kontra terhadap pembelian. Ongkos Kirim Saat barang dibeli dengan syarat FOB titik pengiriman, pembeli bertanggung jawab untuk membayar ongkos kirim. • Dalam sistem persediaan periodik, biaya pengiriman dibayar saat pembelian barang secara FOB titik pengiriman didebit pada akun Ongkos Kirim Pembelian (transportation in atau freight in) atau nama akun sejenisnya.

Proses Penyesuaian dalam Sistem Persediaan Periodik • Proses penyesuaian yang sama dilakukan dalam sistem persediaan periodik dan perpetual, kecuali untuk penyesuaian atas kehilangan persediaan. Dalam kedua sistem, persediaan akhir ditentukan melalui penghitungan fisik. • Dalam sistem persediaan perpetual, hasil penghitungan fisik persediaan akhir dibandingkan dengan jumlah dalam buku besar persediaan, sehingga jumlah kehilangan persediaan dapat ditentukan. Kehilangan ini akan dicatat sebagai debit pada Beban pokok penjualan dan kredit pada Persediaan. • Dalam sistem persediaan periodik, buku besar persediaan yang terpisah tidak dibuat selama tahun berjalan. Bahkan, pembelian persediaan dicatat dalam akun pembelian.

Laporan Keuangan dalam Sistem Persediaan Periodik • Pada dasarnya, laporan keuangan yang dihasilkan dalam sistem persediaan periodik dan perpetual adalah sama.

Ayat Jurnal Penutup dalam Sistem Persediaan Periodik • Ayat jurnal penutup dalam sistem persediaan periodik berbeda karena tidak terdapat akun Beban pokok penjualan untuk ditutup ke Ikhtisar Laba Rugi. • Sebagai gantinya, akun Pembelian, Diskon Pembelian, Retur dan Potongan Pembelian, serta Ongkos Kirim Pembelian ditutup ke Ikhtisar Laba Rugi. Selain itu, akun Persediaan disesuaikan dengan hasil penghitungan fisik dalam proses penutupan.

• 1.

2.

3.

4.

Empat ayat jurnal penutup dalam sistem persediaan periodik adalah sebagai berikut. Mendebit masing-masing akun sementara dengan saldo kredit seperti Penjualan sebesar saldonya dan mengkredit Ikhtisar Laba Rugi. Oleh karena Diskon Pembelian, Retur dan Potongan Pembelian adalah akun sementara dengan saldo kredit , maka akun- akun tersebut didebit sebesar saldonya. Selain itu, Persediaan didebit sebesar saldo akhir periode berdasarkan penghitungan fisik persediaan. Mengkredit masing-masing akun sementara dengan saldo debit seperti Berbagai Macam Beban dan mendebit Ikhtisar Laba Rugi. Oleh karena Diskon Penjualan, Retur dan Potongan Penjualan, dan Ongkos Kirim adalah akun sementara dengan saldo debit, maka akun- akun tersebut dikreditkan sebesar saldonya. Selain itu, Persediaan dikredit sebesar saldo awal periode. Mendebit akun Ikhtisar Laba Rugi sebesar saldonya ( laba bersih) dan mengkredit akun Modal Pemilik. Jika perusahaan mengalami rugi bersih maka, mengkredit akun Ikhtisar Laba Rugi sebesar saldonya dan mendebit akun Modal Pemilik. Mendebit akun Modal Pemilik sebesar saldo akun Prive dan mengkredit akun Prive

• •

Sebagai ilustrasi, empat ayat jurnal penutup untuk SolusiNet dalam sistem persediaan periodik ditunjukkan sebagai berikut.

RANGKUMAN • TUJUAN 1. Membedakan aktivitas dan laporan keuangan untuk perusahaan jasa dan perusahaan dagang. • Perusahaan dagang membeli barang untuk dijual kembali ke pelanggan. Dalam laporan laba rugi perusahaan dagang, pendapatan dari menjual barang dilaporkan sebagai penjualan. Beban pokok penjualan dikurangkan dari penjualan untuk menghasilkan laba kotor. Beban operasi dikurangkan dari laba kotor untuk menghasilkan laba bersih. Persediaan, yang merupakan barang belum dijual, dilaporkan sebagai aset lancar dalam laporan posisi keuangan.

• TUJUAN 2. Menjelaskan dan memberi ilustrasi akuntansi untuk transaksi persediaan. • Poin Penting. Pembelian barang secara kas atau kredit akan dicatat sebagai persediaan. Diskon untuk pembayaran yang lebih awal untuk pembelian secara kredit disebut Diskon Pembelian dan dicatat dengan mengkredit Persediaan. Penyesuaian harga atau pengembalian barang disebut retur dan potongan pembelian yang juga dicatat dengan mengkredit Persediaan. Penjualan secara kas atau kredit dicatat sebagai Penjualan. Beban pokok penjualan dan pengurangan persediaan juga dicatat ketika terjadi penjualan. Diskon untuk pembayaran yang lebih awal atas penjualan secara kredit dicatat sebagai Diskon Penjualan. Penyesuaian harga atau pengembalian barang dicatat sebagai retur dan potongan penjualan. Ketika barang dikirimkan dengan syarat FOB titik pengiriman, pembeli membayar ongkos kirim dan mendebit Persediaan. Jika barang dikirimkan dengan syarat FOB tujuan, maka penjual membayar ongkos kirim dan mendebit Beban Pengiriman atau Ongkos Kirim.

• TUJUAN 3.Menjelaskan dan memberikan ilustrasi tentang laporan keuangan dari perusahaan dagang. • Laporan laba rugi bentuk tidak langsung milik perusahaan dagang melaporkan penjualan, retur dan potongan penjualan, diskon penjualan, dan penjualan bersih. Beban pokok penjualan dikurangkan dari penjualan bersih untuk menentukan laba kotor. Laba operasi ditentukan dengan mengurangkan beban penjualan dan beban administrasi dari laba kotor. Laba bersih ditentukan dengan menambah atau mengurangkan pendapatan atau beban lain-lain bersih. Laporan laba rugi juga dapat dilaporkan dalam format bentuk langsung. Laporan perubahan ekuitas untuk perusahaan dagang sama dengan laporan untuk perusahaan jasa. Laporan posisi keuangan melaporkan persediaan pada akhir periode sebagai aset lancar.

• TUJUAN 4. Menjelaskan proses penyesuaian dan penutupan untuk perusahaan dagang. • Jurnal penyesuaian normal untuk kehilangan persediaan didebit di Beban pokok penjualan dan dikredit di Persediaan. Ayat jurnal penutupan untuk perusahaan dagang sama seperti perusahaan jasa dan untuk akun Beban pokok penjualan, Diskon Penjualan, dan Retur Dan Potongan Pembelian juga ditutup ke akun Ikhtisar Laba Rugi.





TUJUAN 5. Menjelaskan dan memberikan ilustrasi penggunaan rasio penjualan bersih terhadap aset dalam mengevaluasi kinerja operasi perusahaan. Rasio penjualan bersih terhadap aset mengukur seberapa efektif suatuperusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan. Rasio yang tinggi mengindikasikan penggunaan aset yang efektif. Dengan menggunakan rata-rata total aset pada awal dan akhir tahun, perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut.

Soal Ilustratif • Transaksi-transaksi berikut ini dilakukan oleh Toserba Hasanudin selama bulan Mei tahun berjalan. Toserba Hasanudin menggunakan sistem persediaan perpetual. – Mei 3 Membeli barang secara kredit dari Fina senilai Rp4.000.000 dengan syarat FOB titik pengiriman 2/10 n/30 dan ongkos kirim yang dibayar lebih dulu sebesar Rp120.000 ditambahkan dalam faktur. – 5 Membeli barang secara kredit dari Kramat senilai Rp8.500.000 dengan syarat FOB tujuan 1/10 n/30. – 6 Menjual barang secara kredit kepada Hutomo dengan harga daftar Rp4.000.000 diskon penjualan 30% dengan syarat 2/10 n/30. Beban pokok penjualan adalah Rp1.125.000. – 8 Membeli bahan habis pakai secara tunai sebesar Rp150.000. – 10 Mengembalikan barang yang dibeli dari Kramat pada tanggal 5 Mei sebesar Rp1.300.000. – 13 Membayar Fina atas pembelian secara kredit pada tanggal 3 Mei setelah dikurangi diskon. – 14 Membeli barang secara tunai senilai Rp10.500.000. – 15 Membayar Kramat atas pembelian secara kredit ada tanggal 5 Mei dikurangi retur tanggal 10 Mei dan diskon.

– 16 Menerima tunai atas penjualan secara kredit kepada Hutomo pada tanggal – 6 Mei dikurangi diskon. – 19 Menjual barang melalui kartu kredit MasterCard senilai Rp2.450.000. Beban pokok penjualan adalah Rp980.000. – 22 Menjual barang secara kredit kepada Cantika Wangi senilai Rp3.480.000 dengan syarat 2/10 n/30. Beban pokok penjualan adalah Rp1.400.000. – 24 Menjual barang secara tunai senilai Rp4.350.000. Beban pokok penjualan sebesar Rp1.750.000. – 25 Menerima barang yang diretur oleh Cantika Wangi dari penjualan tanggal – 22Mei sebesar Rp1.480.000. Harga pokok barang yang diretur sebesar Rp600.000. – 31 Membayar biaya jasa pemrosesan sebesar Rp140.000 atas penjualan dengan menggunakan MasterCard

• Instruksi • 1. Buatlah ayat jurnal untuk transaksitransaksi tersebut. • 2. Buatlah ayat jurnal penyesuaian untuk kehilangan persediaan sebesar Rp3.750.000.

Soal Diskusi 1. Sebutkan perbedaan antara perusahaan dagang dan perusahaanjasa? 2. Apakah perusahaan dapat menghasilkan laba kotor, tapi mengalami rugi bersih? Jelaskan 3. Pada tanggal berapakah biasanya periode diperbolehkan membayar dimulai?

kredit saat pembeli barang

4. Apakah arti dari (a) 2/10, n/60; (b) n/30; (c) n/eom? 5. Bagaimana penjualan kepada pelanggan dengan menggunakan kartu kredit MasterCard dan VISA dicatat? 6. Apakah karakteristik dari (a) memorandum kredit yang dikeluarkan oleh penjual barang, (b) memorandum debit yang dikeluarkan oleh pembeli barang? 7. Siapakah yang menanggung ongkos kirim saat syarat penjualan adalah (a) FOB titik pengiriman, (b) FOB tujuan?

8. Sebutkan paling tidak tiga akun yang biasanya akan muncul dalam bagan akun perusahaan dagang, tapi tidak akan muncul dalam bagan akun perusahaan jasa. 9. Probowangi, yang menggunakan sistem persediaan perpetual, mengalami kehilangan persediaan normal sebesar Rp13.675.000. Akun apakah yang akan didebit dan dikredit untuk mencatat penyesuaian untuk kehilangan persediaan pada akhir periode akuntansi? 10.Asumsikan bahwa Probowangi di Soal Diskusi No. 9 mengalami kehilangan persediaan tidak normal sebesar Rp98.600.000. Probowangi memutuskan untukmencatat kehilangan persediaan tidak normal sehingga hal ini akan diungkapkansecara terpisah dalam laporan laba rugi. Akun apakah yang akan didebit untukkehilangan persediaan tidak normal?

• LP 6-1A Laba kotor TJN. 1 • Selama tahun berjalan, barang dijual senilai Rp450.000.000 secara tunai dan Rp1.350.000.000 secara kredit. Beban pokok penjualan sebesar Rp1.100.00.000. Berapakah jumlah laba kotor? • LP 6-1B Laba kotor TJN. 1 • Selama tahun berjalan, barang dijual senilai Rp18.300.000 secara tunai dan Rp295.700.000 secara kredit. Beban pokok penjualan sebesar Rp188.000.000. Berapakah jumlah laba kotor?

• LP 6-2A Transaksi pembelian TJN. 2 • Perusahaan Wamena membeli barang secara kredit dari pemasok senilai Rp12.650.000, dengan syarat 2/10, n/30. Perusahaan Wamena mengembalikan barang senilai Rp3.950.000 dan mendapat kredit penuh. a. jika Perusahaan Wamena membayar faktur dalam periode diskon, berapakah jumlah uang yang diperlukan untuk pembayaran? b. Dalam sistem persediaan perpetual, akun apakah yang dikreditkan oleh Perusahaan Wamena untuk mencatat retur?

• LP 6-2B Transaksi pembelian TJN. 2 • Perusahaan Gorontalo membeli barang secara kredit dari pemasok senilai Rp65.000.000, dengan syarat 1/10, n/30. Perusahaan Gorontalo mengembalikan barang senilai Rp7.500.000 dan mendapat kredit penuh. a. Jika Perusahaan Gorontalo membayar faktur dalam periode diskon, berapakah jumlah uang yang diperlukan untuk pembayaran? b. Dalam sistem persediaan perpetual, akun apakah yang didebit oleh Perusahaan Gorontalo untuk mencatat retur? • LP 6-3A Transaksi penjualan TJN. 2 • Buatlah ayat jurnal untuk transaksi dagang berikut ini. a. Menjual barang secara kredit senilai Rp41.100.000 dengan syarat 2/10, n/30. Beban pokok penjualan adalah Rp26.750.000. b. Menerima pembayaran setelah dikurangi diskon.

• LP 6-3B Transaksi penjualan TJN. 2 • Buatlah ayat jurnal untuk transaksi dagang berikut ini. a. Menjual barang secara kredit senilai Rp92.500.000 dengan syarat 1/10, n/30. Beban pokok penjualan adalah Rp55.500.000. b. Menerima pembayaran setelah dikurangi diskon.

• LP 6-4A Ongkos kirim TJN. 2 • Tentukan jumlah yang akan dibayarkan untuk pelunasan setiap faktur (a) dan (b). Asumsikan bahwa kredit untuk Retur dan Potongan Penjualan diterima sebelum pembayaran dan semua faktur dibayar dalam periode diskon.

• LP 6-4B Ongkos kirim TJN. 2 • Tentukan jumlah yang akan dibayarkan untuk pelunasan setiap faktur (a) dan (b). Asumsikan bahwa kredit untuk Retur dan Potongan Penjualan diterima sebelum pembayaran dan semua faktur dibayar dalam periode diskon.

• LP 6-5A Transaksi untuk pembeli dan penjual TJN. 2 • Lumpia Semarang menjual barang kepada Peuyeum Bandung secara kredit senilai Rp16.800.000 dengan syarat 2/15, n/30. Beban pokok penjualan adalah Rp12.600.000. Lumpia Semarang mengeluarkan memorandum kredit sebesar Rp3.800.000 untuk barang retur, dan selanjutnya menerima jumlah yang jatuh tempo dalam periode diskon. Beban pokok penjualan barang retur adalah Rp2.850.000. Buatlah ayat jurnal untuk Lumpia Semarang dan Peuyeum Bandung untuk penerimaan cek untuk jumlah yang jatuh tempo dari Peuyeum Bandung.

• LP 6-5B Transaksi untuk pembeli dan penjual TJN. 2 • Bengkel Sragen menjual barang kepada Bengkel Batam secara kredit senilai Rp112.000.000,dengan syarat FOB titik pengiriman, 2/10, n/30. Beban pokok penjualan sebesarRp67.200.000. Bengkel Sragen membayar ongkos kirim sebesar Rp1.800.000, dan selanjutnyamenerima jumlah yang jatuh tempo dalam periode diskon. Buatlah ayat jurnal untuk Bengkel Sragen dan Bengkel Batamuntuk penerimaan cek atas jumlah yang jatuh tempo dari Bengkel Batam. • LP 6-6A Kehilangan persediaan TJN. 2 • Catatan persediaan perpetual milik Toko Segitiga menunjukkan sisa persediaan seharusnya per 30 April 2015 adalah Rp890.000.000. Penghitungan persediaan menunjukkan sisa persediaan sebenarnya sebesar Rp876.250.000. Buatlah ayat jurnal penyesuaian untuk kehilangan persediaan Toko Segitiga untuk tahun yang berakhir pada 30 April 2015. Asumsikan bahwa kehilangan persediaan tersebut adalah normal.

• LP 6-6B Kehilangan persediaan TJN. 4 • Catatan persediaan perpetual milik Tiga Penyu menunjukkan sisa persediaan seharusnya per 31 Desember 2015 adalah Rp1.333.150.000. Penghitungan persediaan menunjukkan sisa persediaan sebenarnya adalah Rp1.309.900.000. Buatlah ayat jurnal penyesuaian untuk kehilangan persediaan Tiga Penyu untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015. • Asumsikan bahwa kehilangan persediaan tersebut adalah normal.

• LP 6-7A Rasio penjualan bersih terhadap aset TJN. 5 • Berikut adalah data dari laporan keuangan akhir tahun tanggal 31 Desember untuk Perusahaan Laluna.

a. Tentukan rasio penjualan bersih terhadap aset untuk 2015 dan 2014. b. Apakah perubahan rasio penjualan bersih terhadap aset dari 2015 ke 2014 mengindikasikan suatu tren yang menguntungkan atau tidak?

• LP 6-7B Rasio penjualan bersih terhadap aset TJN. 5 • Berikut adalah data dari laporan keuangan akhir tahun tanggal 31 Desember untuk Perusahaan Eliana.

a. Tentukan rasio penjualan bersih terhadap aset untuk 2015 dan 2014. b. Apakah perubahan rasio penjualan bersih terhadap aset dari 2015 ke 2014 mengindikasikan suatu tren yang menguntungkan atau tidak?

Latihan • L 6-1 Menentukan laba kotor TJN. 1 • Selama tahun berjalan, barang dijual senilai Rp2.450.000.000. Beban pokok penjualan sebesar Rp1.519.000.000. a. Berapakah jumlah laba kotor? b. Hitunglah persentase laba kotor (laba kotor dibagi dengan penjualan). c. Apakah laporan laba rugi perlu melaporkan laba bersih? Jelaskan.

• L 6-2 Menentukan beban pokok penjualan TJN. 1 • Baru-baru ini Matahari Department Store melaporkan pendapatan sebesar Rp5.616.932 juta dan laba kotor sejumlah Rp3.706.143 juta. Berapa jumlah beban pokok penjualan Matahari Department Store? • L 6-3 Transaksi yang berkaitan dengan pembelian TJN. 1 • Hary Roeslan membeli barang secara kredit dari pemasok senilai Rp34.900.000 dengan syarat 1/10, n/30. Hary Roeslan mengembalikan barang yang telah dibeli sebesar Rp6.400.000 dan menerima kredit secara penuh. a. Jika Hary Roeslan membayar faktur dalam periode diskon, berapakah jumlah uang yang harus dibayarkan? b. Dalam sistem persediaan perpetual, akun apakah yang dikredit oleh Hary Roeslan untuk mencatat retur?

• L 6-4 Transaksi yang berkaitan dengan pembelian TJN. 2 • Seorang peritel mempertimbangkan untuk membeli 250 unit barang dari salah satu dari dua pemasok. Penawaran mereka adalah sebagai berikut. • Pemasok Pertama: Rp400.000 per unit, jumlah Rp100.000.000, 1/10, n/30, tanpa dikenakan ongkos kirim. • Pemasok Kedua: Rp399.000 per unit, jumlah Rp99.750.000, 2/10, n/30, ditambah ongkos kirim sebesar Rp975.000. • Dari dua tawaran tersebut, Pemasok Pertama atau Kedua, tawaran manakah yang menghasilkan harga lebih rendah?

• L 6-5 Transaksi yang berkaitan dengan pembelian TJN. 2 • Pencatatan debit dan kredit dari empat transaksi yang berhubungan disajikan dalam akun T berikut. Jelaskan setiap transaksi.

• L 6-6 Transaksi yang berkaitan dengan pembelian TJN. 2 • Putri Solo, sebuah toko pakaian wanita, membeli barang dari pemasok secara kredit senilai Rp60.000.000 dengan syarat FOB tujuan, 2/10, n/30. Putri Solo mengembalikan barang senilai Rp12.000.000, menerima memorandum kredit, dan membayar jumlah yang jatuh tempo dalam periode diskon. Buatlah ayat jurnal untuk Putri Solo yang mencatat (a) pembelian, (b) retur barang, dan (c) pembayaran. • c. Kas, cr. Rp47.040.000

• L 6-7 Transaksi yang berkaitan dengan pembelian TJN. 2 • Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi berikut yang dilakukan oleh Lampung Jaya. a. Membeli barang secara kredit dari Handoko senilai Rp71.500.000 dengan syarat 1/10, n/30. b. Membayar jumlah terutang dalam periode diskon. c. Menemukan bahwa terdapat barang rusak senilai Rp13.500.000 (sebelum diskon pembelian 1%) dan mengembalikannya, serta menerima kredit. d. Membeli barang secara kredit dari Handoko senilai Rp9.000.000 dengan syarat n/30. e. Menerima cek atas pengembalian barang di (c), setelah mengurangi pembelian di (d). • e. Kas, dr. Rp4.365.000

• L 6-8 Transaksi yang berkaitan dengan penjualan termasuk penggunaan kartu kredit TJN. 2 • Buatlah ayat jurnal untuk transaksi berikut ini. a. Menjual barang secara tunai senilai Rp45.000.000. Beban pokok penjualan adalah Rp27.000.000. b. Menjual barang secara kredit senilai Rp115.000.000. Beban pokok penjualan adalah Rp69.000.000. c. Menjual barang kepada pelanggan yang menggunakan MasterCard dan VISA sebesar Rp130.000.000. Beban pokok penjualan adalah Rp78.000.000. d. Menjual barang kepada pelanggan yang menggunakan American Express sebesar Rp100.000.000. Beban pokok penjualan adalah Rp60.000.000. e. Menerima tagihan dari National Credit Co. senilai Rp9.200.000 atas beban jasa untuk memproses penjualan dengan menggunakan MasterCard, VISA, dan American Express.

• L 6-9 Retur dan potongan penjualan TJN. 2 • Selama tahun berjalan, retur dan potongan penjualan berjumlah Rp55.000.000. Beban pokok penjualan barang yang diretur adalah sebesar Rp33.000.000. Akuntan mencatat seluruh retur dan potongan penjualan dengan mendebit akun Penjualan dan mengkredit Beban pokok penjualan sebesar Rp55.000.000. 1. Apakah metode pencatatan retur yang dilakukan akuntan dapat diterima? Jelaskan. Dalam penjelasan Anda, uraikan juga mengenai keuntungan dengan menggunakan akun Retur dan Potongan Penjualan.

• L 6-10 Transaksi yang berhubungan dengan penjualan TJN. 2 • Setelah jumlah jatuh tempo atas penjualan senilai Rp28.000.000 dengan syarat 2/10, n/eom, diterima dari pelanggan dalam periode diskon, penjual memperbolehkan adanyapengembalian dari seluruh pengiriman barang. Beban pokok penjualan barang yang diretur sebesar Rp16.800.000. (a) Berapakah jumlah uang yang harus dikembalikan pada pelanggan? (b) Buatlah ayat jurnal yang dibuat oleh penjual untuk mencatat pengembalianbarang dan pengembalian uang.

• L 6-11 Transaksi yang berhubungan dengan penjualan TJN. 2 • Pencatatan debit dan kredit untuk tiga transaksi yang berhubungan disajikan dalam akun T berikut. Jelaskan setiap transaksi.

• L 6-12 Transaksi yang berhubungan dengan penjualan TJN. 2 • Persediaan dijual secara kredit kepada pelanggan senilai Rp24.000.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, 2/10, n/30. Penjual membayar ongkos kirim sebesar Rp425.000. • Tentukan: (a) nilai penjualan, (b) jumlah yang didebit pada Piutang Usaha, (c) jumlah diskon untuk pembayaran awal, dan (d) jumlah yang jatuh tempo dalam periode diskon. • d. Rp23.945.000

• L 6-13 Menghitung jumlah yang dibayarkan atas faktur TJN. 2 • Tentukan jumlah yang harus dibayarkan untuk pelunasan faktur berikut, asumsikan bahwa kredit atas retur dan potongan pembelian diterima sebelum pembayaran dan semua faktur dibayar dalam periode diskon.

• a. Rp49.600.000

• L 6-14 Transaksi yang berhubungan dengan penjualan • Surabaya, sebuah perusahaan penjual perabotan rumah tangga, menjual barang secara kredit ke Bandung senilai Rp64.300.000 dengan syarat 2/10, n/30. Beban pokok penjualan sebesar Rp38.000.000. Surabaya mengeluarkan memorandum kredit sebesar Rp13.300.000 atas barang yang diretur, dan selanjutnya menerima jumlah yang terutang dalam periode diskon. Beban pokok penjualan barang yang diretur adalah Rp8.000.000. Buatlah ayat jurnal untuk Surabaya untuk (a) penjualan, termasuk beban pokok penjualan, (b) memorandum kredit, termasuk beban pokok penjualan barang yang diretur, dan (c) penerimaan cek dari Bandung atas jumlah yang telah jatuh tempo.

• L 4-15 Transaksi yang berkaitan dengan pembelian TJN. 2 • Berdasarkan data di Latihan 4-14, buatlah ayat jurnal untuk Bandung untuk (a) pembelian, (b) pengembalian barang yang dikredit, dan (c) pembayaran faktur dalam periode diskon.

• L 6-16 Bagan akun • TJN. 2 • Garuda Perkasa merupakan perusahaan yang baru dijalankan dan memiliki akunakun berurut mengikuti abjad sebagai berikut. – Akumulasi Penyusutan—Peralatan Kantor Beban pokok penjualan – Akumulasi Penyusutan—Peralatan Toko Ikhtisar Laba Rugi – Asuransi Dibayar di Muka Kas – Bahan Habis Pakai Modal, Jelita Sari – Beban Administrasi Lain-lain Ongkos Kirim Penjualan – Beban Asuransi Penjualan – Beban Bahan Habis Pakai Kantor Peralatan Kantor – Beban Bunga Peralatan Toko – Beban Gaji Kantor Persediaan – Beban Gaji Penjualan Persediaan Toko – Beban Iklan Piutang Usaha – Beban Penjualan Lain-lain Prive, Jelita Sari – Beban Penyusutan—Peralatan Kantor Retur dan Potongan Penjualan – Beban Penyusutan—Peralatan Toko Tanah – Beban Persediaan Toko Utang Gaji – Beban Sewa Utang Usaha – Diskon Penjualan Wesel Bayar Kantor

• Buatlah bagan akun dengan memberikan nomor akun dan mengurutkan akun- akun tersebut untuk menyusun laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi, seperti yang digambarkan di Tampilan 7. Setiap nomor akun terdiri atas tiga digit: digit pertama menunjukkan klasifikasi utama (1 untuk aset dan seterusnya); digit kedua untuk menunjukkan subklasifikasi (11 untuk aset lancar dan seterusnya); dan digit ketiga untuk menunjukkan akun spesifik (110 untuk kas, 112 untuk piutang usaha, 114 untuk persediaan, 115 untuk bahan habis pakai toko, dan seterusnya).

• L 6-17 Pajak penjualan TJN. 2 • Penjualan barang secara kredit senilai Rp36.000.000 dikenakan pajak penjualan 10%. (a) Apakah pajak penjualan harus dicatat pada saat penjualan atau pembayaran diterima? (b) Berapakah nilai penjualan? (c) Berapakah jumlah yang didebit pada Piutang Usaha? (d) Apakah nama akun yang digunakan untuk mengkredit Rp3.600.000 (Rp36.000.000 × 10%)? c. Rp39.600.000

• L 6-18 Transaksi pajak penjualan TJN. 2 • Buatlah ayat jurnal untuk mencata transaksi berikut ini. a. Menjual barang secara kredit senilai Rp22.600.000, yang dikenakan pajak penjualan 10%. Beban pokok penjualan adalah sebesar Rp13.600.000. b. Menyetor pajak penjualan yang telah dipotong ke kantor pajak sebesar Rp51.668.000.

• L 6-19 Saldo normal akun persediaan TJN. 2 • Apakah saldo normal dari akun- akun berikut: (a) Beban pokok penjualan, (b) Ongkos Kirim Penjualan (c) Persediaan, (d) Penjualan, (e) Diskon Penjualan, (f ) Retur dan Potongan Penjualan, (g) Utang PPN? • L 6-20 Laporan laba rugi untuk perusahaan dagang TJN. 3 • Untuk tahun fiskal, penjualan sebesar Rp8.135.000.000, diskon penjualan Rp795.000.000, retur dan potongan penjualan Rp475.000.000, dan beban pokok penjualan sebesar Rp5.100.000.000. a. b. c.

Berapakah jumlah penjualan bersih? Berapakah jumlah laba kotor? Jika total beban operasi adalah Rp1.350.000.000, tentukan besarnya laba bersih.

• L 6-21 Laporan laba rugi untuk perusahaan dagang TJN. 3 • Beban- beban berikut ini muncul dalam perusahaan dagang selama tahun berjalan. Dalam bagian beban dalam laporan laba rugi yang manakah, setiap beban tersebut harus dilaporkan: (a) penjualan, (b) administrasi, atau (c) lainnya? – 1. Beban iklan. – 2. Beban penyusutan untuk peralatan toko. – 3. Beban asuransi untuk peralatan kantor. – 4. Beban bunga pada wesel bayar. – 5. Beban sewa gedung kantor. – 6. Gaji karyawan kantor. – 7. Gaji manajer penjualan. – 8. Persediaan penjualan yang digunakan.

• L 6-22 Menentukan jumlah pos-pos yang dihilangkan dari laporan laba rugi TJN. 3 • Dua pos dihilangkan dari setiap deret data laporan laba rugi berikut ini. Tentukan jumlah pos-pos yang hilang yang ditunjukkan dengan huruf.

• a. Rp20.250.000 • h. Rp1.500.000.000

• L 6-23 Laporan laba rugi bentuk tidak langsung TJN. 3 (spreadsheet) • Pada tanggal 28 Februari 2015, saldo akun yang muncul dalam buku besar Bogor Jaya, sebuah perusahaan penjual perabotan rumah tangga adalah sebagai berikut.

a. Siapkan laporan laba rugi bentuk tidak langsung untuk tahun yang berakhir pada 28 Februari 2015. b. Bandingkan kelebihan dan kekurangan utama dari laporan laba rugi bentuk tidak langsung dan bentuk langsung. • a. Laba bersih Rp475.000.000

• L 6-24 Laporan laba rugi bentuk tidak langsung TJN. 3 • Tunjukkan kesalahan dalam laporan laba rugi berikut ini.

• •

• • •

L 6-25 Laporan laba rugi bentuk tidak langsung TJN. 3 Rangkuman data operasi Toko Mainan Angklung selama tahun berjalan yang berakhir pada 30 Juni 2015 adalah sebagai berikut: beban pokok penjualan Rp2.400.000.000; beban administrasi Rp420.000.000; beban bunga Rp30.000.000; pendapatan sewa Rp125.000.000; penjualan bersih Rp3.750.000.000; dan beban penjualan Rp550.000.000. Siapkan laporan l aba rugi bentuk langsung. Laba bersih Rp475.000.000 L 6-26 Ayat jurnal penyesuaian untuk kehilangan persediaan TJN. 4 Catatan persediaan perpetual Ternate menunjukkan bahwa sisa persediaan per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.498.200.000. Penghitungan secara fisik menunjukkan bahwa sisapersediaan yang sebenarnya adalah Rp1.483.750.000. Buatlah ayat jurnal penyesuaian untukkehilangan persediaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015.

• L 6-27 Ayat jurnal penutup untuk perusahaan dagang TJN. 4 • Dari data berikut ini, tunjukkan akun- akun yang harus ditutup ke Ikhtisar Laba Rugi padaakhir tahun fiskal dalam sistem persediaan perpetual: (a) Utang Usaha, (b) Beban Iklan (c) Beban pokok penjualan, (d) Persediaan, (e) Penjualan, (f ) Diskon Penjualan, (g) Returdan Potongan Penjualan, (h) Bahan Habis Pakai, (i) Beban Bahan Habis Pakai, (j) Prive, Valery Lavine, (k) Utang Gaji. • L 6-28 Ayat jurnal penutup; laba bersih TJN. 4 • Berdasarkan data di Latihan 6-23, buatlah ayat jurnal penutupnya.

• L 6-29 Ayat jurnal penutup TJN. 4 • Pada tanggal 31 Oktober 2015, saldo akun- akun yang muncul dalam buku besar Kartawijaya, sebuah perusahaan perabotan rumah tangga, adalah sebagai berikut. Akumulasi Penyusutan—Bangunan Rp142.000,000 Wesel Bayar Rp 125.000.000 – – – – – – – – – – – – – – –

Beban Administrasi 300.000.000 Penjualan 1.375.000.000 Bangunan 446.000.000 Diskon Penjualan 20.000.000 Kas 60.000.000 Retur dan Potongan Penjualan 13.000.000 Beban pokok penjualan 650.000.000 Pajak Penjualan 3.000.000 Beban Bunga 10.000.000 Beban Penjualan 140.000.000 Modal, Lily Kertawijaya 180.000.000 Bahan Habis Pakai Toko 23.000.000 Prive, Lily Kertawijaya 25.000.000 Beban Bahan Habis Pakai Toko 12.000.000 Persediaan 126.000.000

• Siapkan ayat jurnal penutup untuk Kartawijaya per 31 Oktober 2015.

• L 6-30 Rasio penjualan bersih terhadap aset TJN. 5 • PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk melaporkan data berikut dalam laporan keuangannya:

a. Tentukan rasio penjualan bersih terhadap jumlah aset Ramayana untuk tahun 2 dan tahun 1. Bulatkan hasilnya dalam 2 angka desimal. b. Kesimpulan apakah yang dapat ditarik dari rasio tersebut dengan mempertimbangkan kecenderungan kemampuan Ramayana untuk menggunakan asetnya secara efektif untuk menghasilkan penjualan?

• L 6-31 Rasio penjualan bersih terhadap aset TJN. 5 • PT Matahari Putra Prima Tbk, perusahaan ritel nasional melaporkan data berikut dalam laporan keuangannya yang terbaru:

a. Hitung rasio penjualan bersih terhadap aset tahun tersebut. Bulatkan hasilnya dalam dua angka desimal. b. PT Metro Supermarket Reality Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manajemen supermarket dan properti dengan rasio penjualan bersih terhadap aset sebesar 0,21. Mengapa besar rasio penjualan bersih terhadap asetnya lebih rendah daripada Matahari?

• Lampiran • L 6-32 Menunjukkan pos yang terlewat dalam menentukan beban pokok penjualan • Untuk (a) sampai (d), hitunglah pos-pos yang dimaksud dengan “X” dan “Y”. a. b. c. d.

Pembelian - (X + Y) = Pembelian bersih. Pembelian bersih + X = Harga pokok pembelian. Persediaan (awal) + Harga pokok pembelian = X. Barang tersedia untuk dijual - X = Beban pokok penjualan.

• Lampiran • L 6-33 Beban pokok penjualan dan pos-pos terkait • Data berikut ini diambil dari catatan akuntansi milik CV Haryanto untuk tahun yang berakhir pada 30 April 2015: – Persediaan, 1 Mei 2014 Rp 380.000.000 – Persediaan, 30 April 2015 415.000.000 – Pembelian 3.800.000.000 – Retur dan potongan pembelian 150.000.000 – Diskon pembelian 80.000.000 – Penjualan 5.850.000.000 – Ongkos kirim pembelian 16.600.000

a. Siapkan bagian beban pokok penjualan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada 30 April 2015 dengan menggunakan sistem persediaan periodik. b. Hitunglah laba kotor untuk dilaporkan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada 30 April 2015. c. Apakah laba kotor akan berbeda jika menggunakan sistem persediaan perpetual? • a. Beban pokok penjualan, Rp3.551.600.000

• Lampiran • L 6-34 Beban pokok penjualan • Berdasarkan data berikut ini, tentukan beban pokok penjualan bulan November. – – – – – –

Persediaan, 1 November Rp28.000.000 Persediaan, 30 November 31.500.000 Pembelian 475.000.000 Retur dan potongan pembelian 15.000.000 Diskon pembelian 9.000.000 Ongkos kirim pembelian 7.000.000

• Lampiran • L 6-35 Beban pokok penjualan • Berdasarkan data berikut ini, tentukan beban pokok penjualan bulan Juli. • • • • • •

Persediaan, 1 Juli Rp190.850.000 Persediaan, 31 Juli 160.450.000 Pembelian 1.126.000.000 Retur dan potongan pembelian 46.000.000 Diskon pembelian 23.000.000 Ongkos kirim pembelian 17.500.000

• Lampiran • L 6-36 Beban pokok penjualan • Tunjukkan kesalahan dalam penghitungan beban pokok penjualan berikut untuk tahun yang berakhir pada 31 Mei 2015.

• Beban pokok penjualan yang tepat, Rp1.033.300.000

• • •

Lampiran L 6-37 Aturan debit dan kredit untuk akun persediaan periodik Lengkapi tabel berikut ini dengan menyebutkan jawaban yang sesuai bagi (a) sampai (g), adalah debit atau kredit.

• Lampiran • L 6-38 Ayat jurnal dengan menggunakan sistem persediaan periodik • Transaksi berikut ini dilakukan oleh Lombok Sejati selama bulan Januari tahun berjalan. Lombok Sejati menggunakan sistem persediaan periodik. – 2 Agt. Membeli barang secara kredit senilai Rp18.200.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, 2/15, n/30. – 5 Membayar ongkos kirim sebesar Rp190.000 untuk pembelian tanggal 2 Januari. – 6 Mengembalikan barang yang dibeli tanggal 2 Januari senilai Rp2.750.000. – 13 Menjual barang secara kredit senilai Rp37.300.000 dengan syarat FOB tujuan, 1/10, n/30. Beban pokok penjualan sebesar Rp22.400.000. – 15 Membayar ongkos kirim sebesar Rp215.000 untuk penjualan tanggal 13 Januari. – 17 Membayar faktur pembelian tanggal 2 Januari dikurangi retur dan diskon. – 23 Menerima pembayaran atas penjualan tanggal 13 Januari dikurangi diskon.

• Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi yang dilakukan Lombok Sejati.

• • •

Lampiran L 6-39 Ayat jurnal dengan menggunakan sistem persediaan perpetual Dengan menggunakan data yang ditunjukkan di Latihan 6-38, buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi jika diasumsikan Lombok Sejati menggunakan sistem persediaan perpetual.

• Lampiran • L 6-40 Ayat jurnal penutup dengan menggunakan sistem persediaan periodik • Gisela Jaya adalah sebuah peritel permadani kecil yang dimiliki dan dikelola oleh Lorena Gisela. Setelah akun- akun disesuaikan pada tanggal 31 Desember, saldo akun berikut diambil dari buku besar: – Beban Iklan Rp 36.000.000 – Beban Penyusutan 13.000.000 – Ongkos Kirim Pembelian 17.000.000 – Persediaan, 1 Desember 375.000.000 – Persediaan, 31 Desember 460.000.000 – Beban Lain-lain 9.000.000 – Pembelian 1.760.000.000 – Diskon Pembelian 35.000.000 – Retur dan Potongan Pembelian 45.000.000 – Prive, Lorene Gisela 65.000.000 – Beban Gaji 375.000.000 – Penjualan 2.300.000.000 – Diskon Penjualan 30.000.000 – Retur dan Potongan Penjualan 50.000.000

• Buatlah ayat jurnal penutup per 31 Desember.

Soal Seri A • S 6-1A Transaksi yang berkaitan dengan pembelian TJN. 2 (Buku Besar) • Transaksi-transaksi berikut ini dilakukan oleh Samarinda Perkasa selama bulan Oktober • tahun berjalan. – 1 Okt. Membeli barang dari Kuta Indah senilai Rp14.448.000 dengan syarat FOB tujuan, n/30. – 3 Membeli barang dari Batam senilai Rp9.950.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, 2/10, n/eom. Ongkos kirim dibayar di muka sebesar Rp220.000 ditambahkan pada faktur. – 4 Membeli barang dari Palembang senilai Rp13.650.000 dengan syarat FOB tujuan, 2/10, n/30. – 6 Mengeluarkan memorandum debit untuk Palembang sebesar Rp4.550.000 atas barang yang diretur dari pembelian tanggal 4 Oktober. – 13 Membayar faktur dari Batam untuk pembelian tanggal 3 Oktober, dikurangidiskon. – 14 Membayar faktur dari Palembang untuk pembelian tanggal 4 Oktober, dikurangi – memorandum debit tanggal 6 Oktober dan diskon. – 19 Membeli barang dari Cisarua senilai Rp27.300.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, n/eom. – 19 Membayar biaya tranportasi sebesar Rp400.000 untuk pembelian dari Cisarua tanggal 19 Oktober. – 20 Membeli barang dari Gilimanuk senilai Rp22.000.000 dengan syarat FOB tujuan, 1/10, n/30. – 30 Membayar faktur dari Gilimanuk untuk pembelian tanggal 20 Oktober, dikurangi diskon. – 31 Membayar faktur dari Kuta Indah untuk pembelian tanggal 1 Oktober. – 31 Membayar faktur dari Cisarua untuk pembelian tanggal 19 Oktober.

• Instruksi • Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh Samarinda Perkasa selama bulan Oktober.

• S 6-2A Transaksi yang berhubungan dengan penjualan TJN. 2 (Buku Besar & Spreadsheet) • Transaksi-transaksi berikut ini dilakukan oleh Anastasia yang kebanyakan menjual bahan habis pakai kepada pedagang besar dan terkadang kepada konsumen ritel. – Maret 2 Menjual barang secara kredit kepada Ekanita senilai Rp18.900.000 dengan syarat FOB tujuan, 1/10, n/30. Beban pokok penjualan adalah Rp13.300.000. – 3 Menjual barang secara tunai kepada pelanggan senilai Rp11.350.000 ditambah pajak penjualan 6%. Beban pokok penjualan adalah Rp7.000.000. – 4 Menjual barang secara kredit kepada Diandra senilai Rp55.400.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, n/eom. Beban pokok penjualan sebesar Rp33.200.000. – 5 Menjual barang kepada pelanggan yang menggunakan MasterCard senilai Rp30.000.000 ditambah pajak penjualan 6%. Beban pokok penjualan adalah Rp19.400.000. – 12 Menerima cek sejumlah faktur jatuh tempo dari Ekanita untuk penjualan tanggal 2 Maret. – 14 Menjual barang kepada pelanggan yang menggunakan kartu VISA senilai Rp13.700.000. Beban pokok penjualan adalah Rp8.350.000.

– 16 Menjual barang secara kredit kepada Tantri senilai Rp27.500.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, 1/10, n/30. Beban pokok penjualan sebesar Rp16.000.000. – 18 Mengeluarkan memorandum kredit untuk Tantri sebesar Rp4.800.000 atas barang yang diretur dari penjualan tanggal 16 Maret. Beban pokok penjualan barang yang diretur sebesar Rp2.900.000. – 19 Menjual barang secara kredit kepada Vinda senilai Rp8.250.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, 2/10, n/30. Ongkos kirim yang dibayar terlebih dahulu sebesar Rp75.000 ditambahkan pada nilai faktur. Beban pokok penjualan sebesar Rp5.000.000. – 26 Menerima cek sejumlah faktur jatuh tempo dari Tantri untuk penjualan tanggal 16 Maret, dikurangi memorandum kredit tanggal 18 Maret dan diskon. – 28 Menerima cek sejumlah faktur jatuh tempo dari Vinda untuk penjualan tanggal 19 Maret. – 31 Menerima cek sebesar faktur jatuh tempo dari Diandra untuk penjualan tanggal 4 Maret. – 31 Membayar Jasa Pengiriman Fantasi sebesar Rp5.600.000 untuk pengiriman barang ke pelanggan dengan syarat FOB tujuan selama bulan Maret. – April 3 Membayar Bank City sebesar Rp940.000 untuk jasa pemrosesan penjualan dengan menggunakan MasterCard dan VISA selama bulan Maret. – 15 Membayar pajak penjualan terutang ke kantor pajak sebesar Rp6.544.000.

• Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh Anastasia.

• S 6-3A Transaksi yang berkaitan dengan penjualan dan pembelian TJN. 2 (Buku Besar) • Transaksi-trasnsaksi berikut ini dilakukan oleh Budi selama bulan November tahun berjalan. – Nov. 3 Membeli barang secara kredit dari Maharani, harga sesuai daftar Rp85.000.000, diskon dagang 25% dengan syarat FOB tujuan, 2/10, n/30. – 4 Menjual barang secara tunai senilai Rp37.680.000. Beban pokok penjualan sebesar Rp22.600.000. – 5 Membeli barang secara kredit dari Panama sebesar Rp47.500.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, 2/10, n/30. Ongkos kirim dibayar di muka sebesar Rp810.000 ditambahkan pada faktur. – 6 Mengembalikan barang yang dibeli tanggal 3 November dari Maharani sebesar Rp13.500.000 (Rp18.000.000 dikurangi diskon dagang 25%). – 11 Menjual barang secara kredit kepada Ratu, harga sesuai daftar Rp24.000.000, diskon dagang 35% dengan syarat 1/10, n/30. Beban pokok penjualan adalah Rp9.400.000. – 13 Membayar Maharani atas pembelian tanggal 3 November, dikurangi retur tanggal 6 November dan diskon. – 14 Menjual barang kepada pelanggan yang membayar menggunakan kartu VISA sebesar Rp236.000.000. Beban pokok penjualan sebesar Rp140.000.000. – 15 Membayar kepada Panama pembelian kredit tanggal 5 November dikurangi diskon.

– 21 Menerima kas dari Ratu atas penjualan tanggal 11 November, dikurangi diskon. – 24 Menjual barang secara kredit kepada Razuardi senilai Rp56.900.000, 1/10, n/30. Beban pokok penjualan adalah Rp34.000.000. – 28 Membayar beban jasa VISA sebesar Rp3.540.000. – 30 Menerima barang yang diretur oleh Razuardi dari penjualan tanggal 24 November sebesar Rp8.400.000. Beban pokok penjualan barang yang diretur adalah Rp5.000.000.

• Instruksi • Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas.

• S 6-4A Transaksi yang berkaitan dengan penjualan dan pembelian TJN. 2 • Transaksi-transaksi berikut ini dilakukan antara Sulis dan Baskoro selama bulan Agustus. – Agt. 1 Sulis menjual barang secara kredit kepada Baskoro senilai Rp48.000.000 dengan syarat FOB tujuan, 2/15, n/eom. Beban pokok penjualan adalah Rp28.800.000. – 2 Sulis membayar ongkos kirim sebesar Rp1.150.000 untuk pengiriman barang yang dijual kepada Baskoro tanggal 1 Agustus. – 5 Sulis menjual barang secara kredit kepada Baskoro sebesar Rp66.000.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, n/eom. Beban pokok penjualan sebesar Rp40.000.000 – 6 Baskoro mengembalikan barang yang telah dibeli secara kredit dari Sulis tanggal 1 Agustus senilai Rp10.500.000. Beban pokok penjualan barang yang diretur adalah Rp6.300.000. – 9 Baskoro membayar ongkos kirim sebesar Rp2.300.000 untuk pembelian barang dari Sulis tanggal 5 Agustus.

• Instruksi • Sulis menjual barang secara kredit kepada Baskoro senilai Rp58.700.000, dengan syarat FOB titik pengiriman, 1/10, n/30. Sulis membayarkan lebih dulu ongkos kirim sebesar Rp1.675.000, yang ditambahkan pada nilai faktur. Beban pokok penjualan adalah sebesar Rp35.000.000. Baskoro membayar Sulis untuk pembelian tanggal 1 Agustus, dikurangi diskon dan retur tanggal 6 Agustus. Baskoro membayar Sulis untuk pembelian tanggal 15 Agustus, dikurangi diskon. Baskoro membayar Sulis untuk pembelian tanggal 5 Agustus. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi untuk (1) Sulis dan (2) Baskoro selama bulan Agustus.

• •

S 6-5A Laporan laba rugi bentuk tidak langsung dan laporan posisi keuangan bentuk laporan TJN. 3 Akun- akun dan saldo berikut ini muncul dalam buku besar Halimah untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Agustus 2015:

• Instruksi 1. Siapkan laporan laba rugi bentuk tidak langsung. 2. Siapkan laporan perubahan ekuitas. 3. Siapkan laporan posisi keuangan bentuk laporan, asumsikan bahwa porsi wesel bayar jangka pendek adalah Rp16.000.000. 4. Jelaskan secara singkat (a) bagaimana perbedaan laporan laba rugi bentuk tidak langsung dan bentuk langsung dan (b) bagaimana perbedaan laporan posisi keuangan bentuk laporan dan bentuk akun • 1. Laba bersih Rp310.000.000

• S 6-6A Laporan laba rugi bentuk langsung dan laporan posisi TJN. 3 (Spreadsheet) • keuangan bentuk akun • Akun- akun dan saldo terkait milik Halimah untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Agustus 2015 disajikan di Soal 6-5A. • Instruksi – Siapkan laporan laba rugi bentuk langsung dalam format yang ditunjukkan di Tampilan 9. – Siapkan laporan perubahan ekuitas. – Siapkan laporan posisi keuangan bentuk akun, asumsikan bahwa porsi wesel bayar jangka pendek adalah Rp16.000.000. – Siapkan ayat jurnal penutup per 31 Agustus 2015.

• 3. Total asetRp1.515.000

• Lampiran • S 6-7A Transaksi yang berhubungan dengan pembelian dalam sistem persediaan periodik • Transaksi yang dilakukan oleh Samarinda selama bulan Oktober tahun berjalan disajikan di Soal 6-1A. • Instruksi • Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh Samarinda selama bulan Oktober dengan menggunakan sistem persediaanperiodik.

• Lampiran • S 6-8A Transaksi yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan dalam sistem persediaan periodik • Transaksi yang dilakukan oleh Budi selama bulan November tahun berjalan disajikan di Soal 6-3A. • Instruksi • Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh Budi selama bulan November dengan menggunakan sistem persediaan periodik.

• Lampiran • S 6-9A Transaksi yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan untuk penjual dan pembeli dalam sistem persediaan periodik • Transaksi yang dilakukan oleh Sulis dan Baskoro selama bulan Agustus disajikan di Soal 6-4A. • Instruksi • Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi untuk (1) Sulis dan (2) Baskoro, asumsikan bahwa kedua perusahaan menggunakan sistem persediaan periodik.

• • •

Lampiran S 6-10A Akun persediaan periodik, laporan laba rugi bentuk tidak langsung, dan ayat jurnal penutup (Spreadsheet) Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo akun- akun yang muncul dalam buku besar Wahida adalah sebagai berikut.

• Instruksi 1. Apakah Wahid menggunakan sistem persediaan periodik atau perpetual? Jelaskan. 2. Siapkan laporan laba rugi bentuk tidak langsung untuk Wahida untuk tahun yangberakhir pada 31 Desember 2015. Persediaan per 31 Desember 2015 adalah Rp305.000.000. 3. Siapkan ayat jurnal penutup untuk Wahida per 31 Desember 2015. 4. Berapakah jumlah laba bersih jika sistem persediaan perpetual digunakan? • 2. Laba bersih Rp180.000.000

Soal Seri B • S 6-1B Transaksi yang berkaitan dengan pembelian TJN. 2 • Transaksi-transaksi berikut ini dilakukan oleh Nina selama bulan Maret tahun berjalan. – Mar. 1 Membeli barang dari Handoko senilai Rp43.250.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, 2/10, n/eom. Ongkos kirim dibayar di muka sebesar Rp650.000 ditambahkan pada faktur. – 5 Membeli barang dari Windy senilai Rp19.175.000 dengan syarat FOB tujuan, n/30. – 10 Membayar faktur dari Handoko untuk pembelian tanggal 1 Maret, dikurangi diskon. – 13 Membeli barang dari Jokowi senilai Rp15.550.000 dengan syarat FOB tujuan, 2/10, n/30.

– – – – – – – –

14 Mengeluarkan memorandum debit untuk Jokowi sebesar Rp3.750.000 atas barang yang diretur dari pembelian tanggal 3 Maret. 18 Membeli barang dari Fania senilai Rp13.560.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, n/eom. 18 Membayar biaya tranportasi sebesar Rp140.000 untuk pembelian dari Fania tanggal 18 Maret. 19 Membeli barang dari Bambang senilai Rp6.500.000 dengan syarat FOB tujuan, 2/10, n/30. 23 Membayar faktur dari Jokowi untuk pembelian tanggal 13 Maret, dikurangi memorandum debit pada tanggal 14 Maret dan diskon. 29 Membayar faktur dari Bambang untuk pembelian tanggal 19 Maret dikurangi diskon. 31 Membayar faktur dari Fania untuk pembelian tanggal 18 Maret. 31 Membayar faktur dari Windy untuk pembelian tanggal 5 Maret.

• Instruksi • Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh Nina selama bulan Maret.

• S 6-2B Transaksi yang berhubungan dengan penjualan TJN. 2 • Transaksi -transaksi berikut ini dilakukan oleh Gelora Raya yang menjual peralatan irigasi terutama untuk pedagang grosir dan pelanggan pengecer. – – – – – – – –

Juli 1 Menjual barang secara kredit kepada Larita senilai Rp33.450.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, n/eom. Beban pokok penjualan adalah Rp20.000.000. 2 Menjual barang secara tunai kepada pelanggan senilai Rp86.000.000 ditambah pajak penjualan 8%. Beban pokok penjualan adalah Rp51.600.000. 5 Menjual barang secara kredit kepada PT Holanda senilai Rp17.500.000 dengan syarat FOB tujuan, 1/10, n/30. Beban pokok penjualan sebesar Rp10.000.000. 8 Menjual barang kepada pelanggan yang menggunakan VISA senilai Rp112.000.000 ditambah pajak penjualan 8%. Beban pokok penjualan adalah Rp67.200.000. 13 Menjual barang kepada pelanggan yang menggunakan MasterCard senilai Rp96.000.000. Beban pokok penjualan adalah Rp57.600.000. 14 Menjual barang secara kredit kepada Januardi senilai Rp16.000.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, 1/10, n/30. Beban pokok penjualan sebesar Rp9.000.000. 15 Menerima cek sejumlah faktur jatuh tempo dari Holanda untuk penjualan tanggal 5 Juli. 16 Menerbitkan memorandum kredit untuk pengembalian barang kepada Januardi senilai Rp3.000.000 atas penjualan tanggal 14 Juli. Beban pokok penjualan adalah Rp1.800.000



– – – – – –

18 Menjual barang secara kredit kepada Dirgahayu sebesar Rp11.350.000, dengan syarat FOB titik pengiriman, 2/10, n/30. Membayar ongkos kirim sebesar Rp475.000 yang ditambahkan ke dalam faktur. Beban pokok penjualan adalah Rp6.800.000. 24 Menerima cek sejumlah faktur jatuh tempo dari Januardi atas penjualan 14 Juli dikurangi memo kredit tanggal 16 Juli dan diskon. 28 Menerima cek sejumlah faktur jatuh tempo dari Dirgahayu atas penjualan tanggal 18 Juli. 31 Membayar Jasa Pengiriman Bagus Rp8.550.000 untuk pengiriman barang selama Juli kepada pelanggan dengan syarat pengiriman FOB tujuan. 31 Menerima cek sejumlah faktur jatuh tempo dari Larita atas penjualan tanggal 1 Juli. Agt. 3 Membayar Bank Dana Jaya sebesar Rp3.770.000 untuk biaya jasa penjualan dengan MasterCard dan VISA selama Juli. 10 Membayar Rp41.260.000 kepada Kantor Pajak atas pajak penjualan.

• Instruksi • Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh Gelora Raya.

• S 6-3B Transaksi yang berkaitan dengan penjualan dan pembelian TJN. 2 (Buku Besar) • Transaksi- trasnsaksi berikut ini dilakukan oleh Bowo selama bulan November tahun berjalan. – Juli 3 Membeli barang secara kredit dari Masita, daftar harga Rp72.000.000, diskon dagang 15%, dengan syarat FOB titik pengiriman, 2/10, n/30 dengan ongkos kirim dibayar di muka Rp1.450.000 ditambahkan ke dalam faktur. – 5 Membeli barang secara kredit dari Karina Rp33.450.000 dengan syarat FOB tujuan, 2/10, n/30. – 6 Menjual barang secara kredit kepada Pandu, daftar harga Rp45.000.000, diskon dagang 33%, syarat 2/10, n/30. Beban pokok penjualan Rp25.000.000. – 7 Mengembalikan persediaan senilai Rp6.850.000 yang dibeli pada tanggal 5 Juli dari Karina. – 13 Membayar Masita untuk pembelian secara kredit tanggal 3 Juli dikurangi diskon. – 15 Membayar Karina untuk pembelian secara kredit tanggal 5 Juli dikurangi pengembalian pada tanggal 7 Juli dan dikurangi diskon. – 16 Menerima kas atas penjualan secara kredit tanggal 6 Juli dari Pandu dikurangi diskon. – 19 Menjual barang dengan menggunakan MasterCard senilai Rp108.000.000. Beban pokok penjualan adalah Rp64.800.000. – 22 Menjual barang secara kredit kepada Teguh senilai 16.650.000, dengan syarat 2/10, n/30. Beban pokok penjualan adalah Rp10.000.000. – 23 Menjual barang secara tunai senilai Rp91.200.000. Beban pokok penjualan adalah Rp55.000.000. – 28 Menerima barang yang dikembalikan oleh Teguh dari penjualan tanggal 22 Juli senilai Rp3.600.000. Beban pokok penjualan adalah Rp2.000.000. – 31 Membayar biaya jasa MasterCard Rp1.650.000.

• Instruksi • Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas.

• S 6-4B Transaksi yang berkaitan dengan penjualan dan pembelian untuk TJN. 2 • pembeli dan penjual • Transaksi-transaksi berikut ini dilakukan antara Shania dan Benny selama bulan April. – April 2 Shania menjual barang secara kredit kepada Benny senilai Rp32.000.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, 2/10, n/30. Shania membayar ongkos kirim senilai Rp330.000 yang ditambahkan ke dalam faktur. Beban pokok penjualan adalah Rp19.200.000. – 8 Shania menjual barang secara kredit kepada Benny sebesar Rp49.500.000 dengan syarat FOB tujuan, 1/15, n/eom. Beban pokok penjualan sebesar Rp29.700.000 – 8 Shania membayar ongkos kirim senilai Rp710.000 untuk pengiriman barang yang dijual kepada Benny pada tanggal 8 April. – 12 Benny mengembalikan barang yang telah dibeli secara kredit dari Shania tanggal 8 April senilai Rp7.500.000. Beban pokok penjualan barang yang diretur adalah Rp4.800.000. – 12 Benny membayar pembelian barang dari Shania tanggal 2 April dikurangi diskon. – 23 Benny membayar pembelian barang dari Shania tanggal 8 April dikurangi diskon dan retur dan potongan penjualan tanggal 12 April. – 24 Shania menjual barang secara kredit kepada Benny senilai Rp67.350.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, n/eom. Beban pokok penjualan adalah Rp40.400.000. – 26 Benny membayar ongkos kirim senilai Rp875.000 atas pembelian tanggal – 24 April dari Shania. – 30 Benny membayar Shania untuk pembelian secara kredit tanggal 24 April.

• Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi untuk (1) Shania dan (2) Benny selama bulanApril.

• • •

S 6-5B Laporan laba rugi bentuk tidak langsung dan laporan posisi k euangan bentuk laporan TJN. 2 (Buku Besar & Spreadsheet) Akun- akun dan saldo berikut ini muncul dalam buku besar Hasibuan untuk tahun fiskal yang berakhir pada 30 Juni 2015:

• Instruksi 1. Siapkan laporan laba rugi bentuk tidak langsung. 2. Siapkan laporan perubahan ekuitas. 3. Siapkan laporan posisi keuangan bentuk laporan, asumsikan bahwa porsi wesel bayar jangka pendek adalah Rp7.000.000. 4. Jelaskan secara singkat (a) bagaimana perbedaan laporan laba rugi bentuk tidak langsung dan bentuk langsung dan (b) bagaimana perbedaan laporan posisi keuangan bentuk laporan dan bentuk akun • 1. Laba bersih Rp1.340.000.000

• S 6-6B Laporan laba rugi bentuk langsung dan laporan posisi keuangan bentuk akun TJN. 3 (Spreadsheet) • Akun- akun dan saldo terkait milik Hasibuan untuk tahun fiskal yang berakhir pada 30 Juni 2015 disajikan di Soal 6-5B. • Instruksi 1. Siapkan laporan laba rugi bentuk langsung dalam format yang ditunjukkan pada Tampilan 9. 2. Siapkan laporan perubahan ekuitas. 3. Siapkan laporan posisi keuangan bentuk akun, asumsikan bahwa porsi wesel bayar jangka pendek adalah Rp7.000.000. 4. Siapkan ayat jurnal penutup per 30 Juni 2015. • 3. Total aset Rp1.663.500

• • • • •

Lampiran S 6-7B Transaksi yang berhubungan dengan pembelian dalam sistem persediaan periodik Transaksi yang dilakukan oleh Nina selama bulan Maret tahun berjalan disajikan di Soal 6-1B. Instruksi Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh Nina selama bulan Maret dengan menggunakan sistem persediaan periodik.

• Lampiran • S 6-8B Transaksi yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan dalam sistem persediaan periodik • Transaksi yang dilakukan oleh Bowo selama bulan Juli tahun berjalan disajikan di Soal 6-3B. • Instruksi • Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh Bowo selama bulan Juli dengan menggunakan sistem persediaan periodik.

• Lampiran • S 6-9B Transaksi yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan untuk penjual dan pembeli dalam sistem persediaan periodik • Transaksi yang dilakukan oleh Shania dan Benny selama bulan April disajikan di Soal 6-4B. • Instruksi • Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi untuk (1) Shania dan (2) Benny, asumsikan bahwa kedua perusahaan menggunakan sistem persediaan periodik.

• Lampiran • S 6-10B Akun persediaan periodik, laporan laba rugi bentuk tidak langsung, dan ayat jurnal penutup (Spreadsheet) • Pada tanggal 30 Juni 2015, saldo akun- akun yang muncul dalam buku besar Sandoro adalah sebagai berikut.

• Instruksi 1. Apakah Sandoro menggunakan sistem persediaan periodik atau perpetual? Jelaskan. 2. Siapkan laporan laba rugi bentuk tidak langsung untuk Sandoro untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni 2015. Persediaan per 30 Juni 2015 adalah Rp508.000.000. 3. Siapkan ayat jurnal penutup untuk Sandoro per 30 Juni 2015. 4. Berapakah jumlah laba bersih jika sistem persediaan perpetual digunakan? • 2. Laba bersihRp1.200.000.000

Soal Komprehensif 2 • Waserba Hutama adalah perusahaan dagang, dengan saldo akun per 1 Mei 2015 disajikan sebagai berikut. (Buku Besar)

• Transaksi berikut ini dilakukan selama bulan Mei, bulan terakhir tahun fiskalnya. – Mei 1 Membayar sewa bulan Mei senilai Rp5.000.000 – 3 Membeli barang secara kredit dari Herman dengan syarat 2/10, n/30, FOB titik pengiriman senilai Rp36.000.000. – 4 Membayar ongkos kirim untuk pembelian tanggal 3 Mei senilai Rp600.000. – 6 Menjual barang secara kredit kepada Handoko dengan syarat 2/10, n/30, FOB titik pengiriman senilai Rp68.500.000. Beban pokok penjualan sebesar Rp41.000.000. – 7 Menerima kas sebesar Rp22.300.000 dari Farah atas pelunasan piutang,tanpa diskon. – 10 Menjual barang secara tunai senilai Rp54.000.000. Beban pokok penjualan adalah sebesar Rp32.000.000. – 13 Membayar barang yang dibeli tanggal 3 Mei, dikurangi diskon. – 14 Menerima barang yang diretur dari penjualan tanggal 6 Mei senilai Rp13.500.000. Beban pokok penjualan barang yang diretur adalahRp8.000.000. – 15 Membayar beban iklan untuk sisa setengah bulan Mei senilai Rp11.000.000. – 16 Menerima kas dari penjualan tanggal 6 Mei, dikurangi retur tanggal 14 Mei dan diskon. – 19 Membeli barang secara tunai sebesar Rp18.700.000. – 19 Membayar kepada Bakir sebesar Rp33.450.000 atas utang penjualan, tanpa diskon.

– Mei 20 Menjual barang secara kredit kepada Wildan dengan syarat 1/10, n/30, FOB titik pengiriman senilai Rp110.000.000. Beban pokok penjualan sebesar Rp70.000.000. – 21 Membayarkan terlebih dulu biaya pengiriman untuk penjualan barang tanggal – 20 Mei sebesar Rp2.300.000, demi kenyamanan pelanggan. – 21 Menerima kas sebesar Rp42.900.000 dari Osman atas pelunasan piutang,tanpa diskon. – 21 Membeli barang secara kredit dari Nyoman dengan syarat 1/10, n/30, FOB tujuan senilai Rp88.000.000. – 24 Mengembalikan barang rusak yang telah dibeli tanggal 21 Mei senilai Rp5.000.000, dan menerima kredit dari penjual. – 26 Mengembalikan uang atas penjualan secara tunai sebesar Rp7.500.000. Harga pokok penjualan barang yang diretur adalah Rp4.800.000 – 28 Membayar gaji tenaga penjualan sebesar Rp56.000.000, dan gaji kantorsebesar Rp29.000.000. – 29 Membeli persediaan toko secara tunai sebesar Rp2.400.000 – 30 Menjual barang secara kredit kepada Wilson dengan syarat 2/10, n/30, FOBtitik pengiriman senilai Rp78.750.000. Beban pokok penjualan sebesarRp47.000.000. – 30 Menerima kas dari penjualan tanggal 20 Mei, dikurangi diskon, ditambahongkos kirim yang dibayarkan tanggal 21 Mei. – 31 Membayar untuk pembelian tanggal 21 Mei, dikurangi retur tanggal 24Mei dan diskon.

• 1.

2.

3. 4.

Instruksi Masukkan saldo setiap akun dalam kolom saldo yang sesuai dari akun empat kolom. Tulis Saldo di kolom uraian dan cantumkan tanda centang (v) dalam kolom Referensi Posting. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksidi bulan Mei dimulai dari halaman 20. Posting ayat jurnal ke buku besar umum dengan menempatkan saldo akhir bulan dalam kolom saldo yang sesuai setelah seluruh posting diselesaikan. Dalam soal ini, Anda tidak perlu memperbarui atau posting ke buku besarpembantu piutang dan utang. Siapkan daftar saldo yang belum disesuaikan. Pada akhir bulan Mei, data penyesuaian berikut ini telah disiapkan. Analisis dan gunakan data ini untuk melengkapi pertanyaan (5) dan (6):

5. (Opsional.) Masukkan daftar saldo yang belum disesuaikan dalam spreadsheet akhir periode 10 kolom, dan lengkapi spreadsheet (kertas kerja) tersebut. 6. Buatlah ayat jurnal penyesuaian dan posting ke kertas kerja di halaman 22. 7. Siapkan daftar saldo yang disesuaikan. 8. Siapkan laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan posisi keuangan. 9. Siapkan ayat jurnal penutup dan posting ke kertas kerja. Tunjukkan akun- akun yang ditutup dengan memasukkan sebuah garis pada kedua kolom saldo yang berlawanan dengan ayat jurnal penutup di halaman 23. Masukkan saldo baru dalam akun modal pemilik. 10.Siapkan daftar saldo setelah penutupan.

Kasus dan Proyek • KP 6-1 Kode etik dan profesional dalam bisnis • Pada 18 April 2015, Taman Sari, sebuah toko tanaman membeli biji senilai Rp9.800.000 dengan syarat 2/10, n/30 dari Toko Tanaman Cipanas. Meskipun periode diskon telah lewat, Calie Garuda mengurangkan diskon senilai Rp196.000 ketika dia memproses dokumen pembayaran pada 1 Mei 2015. • Diskusikan apakah Calie Garuda bertindak secara profesional dalam mengurangkan diskon meskipun periode diskon telah lewat.

• KP 6-2 Diskon pembelian dan utang usaha • Joko Handoko memiliki dan mengoperasikan sendiri Toko Video Purnama . berikut ini merupakan petikan pembicaraan antara Joko Handoko dengan Antavani, Kepala Divisi Akuntansi Toko Video Purnama. • Joko: Vani, saya ada pertanyaan mengenai Laporan Posisi Keuangan terakhir. • Vani: Ya, apa pertanyaan Anda? • joko: Baik, seperti yang kamu tahu, saya sedang mengajukan pinjaman kepada bank untuk membiayai toko baru kita di Depok dan saya melihat terdapat utang usaha dalam laporan sebesar Rp320.000.000

• Vani: Ya benar. Utang senilai Rp275.000.000 merupakan utang kepada pemasok kita, sedangkan sisanya merupakan utang lain-lain kepada kreditur atas utilitas, peralatan kantor, bahan habis pakai, dan lain-lain. • Joko: Itu yang ada dipikiran saya. Tapi seperti yang Anda tahu, kita biasanya menerima diskon sebesar 2% dari para pemasok untuk pembayaran lebih awal dan kita selalu mendapatkan diskon tersebut. • Vani: Ya, benar. Saya bahkan tidak ingat terakhir kali kita melewatkan diskon tersebut. • Joko: Baiklah, dalam hal ini, menurut saya, utang usaha yang dilaporkan sebaiknya dikurang diskon 2%. Kita melaporkan utang usaha yang jatuh tempo pada para pemasok adalah Rp314.500.000 bukan Rp320.000.000. Sedikit bantuan. Anda tidak pernah tahu. Hal itu mungkin dapat memberikan perbedaaan mengenai dapat atau tidaknya pinjaman tersebut. • Bagaimana respons Anda terhadap permintaan Joko Handoko?

• KP 6-3 Menentukan biaya pembelian • Berikut ini adalah petikan wawancara antara Kinanti Fiana dan Bobby Dimas. Kinanti memperdebatkan apakah membeli stereo system dari Design Sound, sebuah toko elektronik lokal atau Big Sound Electronics, sebuah toko elektronik online. • Kinanti: Bobby, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dalam pembelian stereo system baru saya. • Bobby: Apa masalahnya? • Kinanti: Jadi, jika saya membelinya di Design Sound harganya Rp1.175.000. Namun, jika saya membelinya di Big Sound Electronics dengan barang yang sama harganya Rp1.200.000. • Bobby: Lalu apa masalahnya? Belilah di Design Sound. • Kinanti: Tidak semudah itu. Big Sound Electronics membebankan biaya pengiriman dan penanganan sebesar Rp49.990. Jika saya ingin mereka mengirimkannya keesokan hari saya harus membayar Rp89.990 untuk biaya pengiriman dan penanganan. • Bobby: Lalu?

• Kinanti: Tetapi, belum selesai. Design Sound akan memberikan tambahan diskon 2% jika saya membayar secara tunai. Jika tidak, saya dapat membayar dengan VISA atau saya dapat membayar dengan cara cicilan bulanan selama tiga bulan. Selain itu, jika saya membeli dari Design Sound, saya harus membayar pajak penjualan 10%. Saya tidak harus membayar pajak jika saya membeli di Big Sound Elektronik karena mereka di luar daerah. • Bobby: Apalagi? • Kinanti: Big Sound mengatakan bahwa saya harus membayar dengan VISA karena mereka tidak menerima cek. • Bobby: Saya tidak heran karena banya toko online yang tidak menerima cek. • Kinanti: Saya menyerah. Lalu apa yang akan kamu lakukan jika menjadi saya? 1. Dengan berasumsi bahwa Big Sound Electronics tidak membebankan pajak penjualan terhadap Kinanti, toko mana yang menawarkan penawaran terbaik? 2. Apa yang mungkin menjadi pertimbangan selain harga yang dapat mempengaruhi keputusan Kinanti dalam membeli stereo system?

• •

KP 6-4 Diskon Penjualan Saudara Anda mengoperasikan PT Ekasakti, sebuah distributor online alat-alat kapal yang telah sampai pada tahun ketiga. Laporan laba rugi berikut merupakan laporan terakhir yang disiapkan untuk tahun yang berakhir 31 Oktober 2015.



Saudaramu mengajukan penawaran untuk menaikan laba bersih dengan menawarkan diskon penjualan dengan syarat 2/15, n/30 dan dengan mengirimkan seluruh barang dengan syarat FOB titik pengiriman. Selama ini, tidak ada diskon penjualan dan seluruh barang dikirimkan dengan syarat FOB TJN. Diprediksikan bahwa syarat kredit tersebut akan menaikkan penjualan bersih sebesar 10%. Rasio beban pokok penjualan terhadap penjualan diharapkan menjadi 60%. Seluruh beban penjualan dan administrasi diharapkan tidak berubah kecuali bahan habis pakai toko dan kantor, beban lain-lain, serta beban administrasi lain-lain yang diperkirakan akan naik secara proposional dengan kenaikan penjualan. Jumlah pos-pos tersebut untuk tahun yang berakhir 31 Oktober 2015 adalah sebagai berikut.

• Pendapatan lain-lain dan beban lain-lain tidak berubah. Pengiriman seluruh barang dengan FOB titik pengiriman akan mengeliminasi seluruh beban pengiriman, yang mana pada tahun yang berakhir pada 31 Oktober 2015 adalah Rp12.000.000. 1. Buatlah laporan laba rugi bentuk langsung untuk tahun yang berakhir pada 31 Oktober 2015 berdasarkan proposal tersebut. Asumsikan bahwa seluruh penjualan dapat ditagih selama periode diskon. 2. Berdasarkan laporan laba rugi yang dibuat di (1), apakah Anda akan merekomendasikan penerapan perubahan yang diusulkan? 3. Jelaskan kemungkinan-kemungkinan yang Anda hadapi terkait dengan usulan perubahan yang dijelaskan di (1).

• KP 6-5 Belanja untuk televisi • Proyek Kelompok • Asumsikan Anda sedang berencana untuk membeli sebuah televisi layar datar LED 55 inch. Dalam kelompok beranggotakan tiga atau empat orang, tentukan biaya terendah untuk pembelian televisi tersebut dengan mempertimbangan kelebihan dan kekurangan dari setiap alternatif. Misalnya, Anda dapat membeli di toko lokal, pesan memalui email, atau melalui jasa belanja internet. Pertimbangkan faktor-faktor seperti biaya pengiriman, pendanaan tanpa bunga, diskon, kupon, dan ketersediaan garansi. Siapkan laporan untuk dipresentasikan di depan kelas.

Related Documents

Bab 6
February 2021 2
Bab 6
February 2021 12
Bab 6
January 2021 10

More Documents from "resa.pradita"