Bab V Pesawat Angkut

BAB V PESAWAT ANGKUT

Tujuan Pengajaran :  Untuk memberi penjelasan tentang jenis pesawat angkut.  Untuk memberikan penjelasan tentang kapasitas pesawat angkut (konveyor) terhadap beban curah dan beban satuan.  Untuk memberikan penjelasan tentang persamaan gerak dan kinetika perpindahan bahan pada pesawat angkut.  Untuk memberikan penjelasan tentang tahanan gerak pada sistem pesawat angkut.  Untuk membrikan penjelasan tentang sistem keselamatan kerja pada sistem pesawat angkut.

5.1 Jenis Pesawat Angkut Berdasarkan jenis material yang akan di pindahkan, pesawat angkut (konveyor) dibagi menjadi (1) pengangkut muatan curah (bulk load), yaitu mauatan yang terdiri dari banyak partikel atau gumpalan yang homogen, misal : bucket conveyor, screw conveyor,dsb; (2) pengangkut muatan satuan (unit load), yaitu muatan yang terdiri dari satuan atau bisa jadi muatan curah yang terbungkus, misal : roller conveyor, eskalator, dan (3) pengangkut keduanya, baik muatan curah atau muatan satuan, misal; belt conveyor dan apron conveyor. Berdasarkan transmisi daya, pesawat angkut dibedakan menjadi : (1) konveyor mekanis, (2) konveyor pneumatik, (3) konveyor hidrolik, dan (4) konveyor gravitasi. Pemilihan jenis pesawat angkut berdasarkan pada (1) sifat bahan yang akan dipindahkan, (2) kapasitas peralatan, (3) arah dan panjang pemindahan, (4) penyimpanan material pada head dan tail ends, (5) langkah dan proses gerakan muatan bahan, serta kondisi lokal yang spesifik. Pemilihan juga didasarkan pada aspek ekonomi, seperti biaya investasi awal dan biaya operasional (running cost),

misalnya : (1) biaya tenaga kerja, (2) biaya energi, (3) biaya bahan, seperti minyak pelumas, pembersih, dan juga (4) biaya pemeliharaan dan perbaikan. 5.1.1 Bucket Conveyor Bucket conveyor (disebut juga bucket elevator) adalah pesawat angkat untuk jenis muatan curah (bulk load) secara vertikal atau dengan kemiringan (incline) lebih dari 70°. Bucket conveyor khusus untuk mengangkut berbagai macam material berbentuk serbuk, butiran butiran kecil, dan bongkahan. Contohnya adalah semen, pasir, batu bara, tepung, gula, dsb. Bucket conveyor dapat digunakan untuk menaikan material dengan ketinggian sampai 50 meter. Kapasitasnya bisa mencapai 50 m³/jam, dengan konstruksi yang dapat mencaai posisi vertical. Berdasarkan sistem pembawa (bucket attachment), bucket conveyor dibedakan menjadi 2, yaitu yang menggunakan serbuk, dan (2) yang menggunakan rantai.(gambar 5.1)

Gambar 5.1 Bucked Conveyor 5.1.2 Roller Conveyor Roller conveyor adalah pesawat angkut jenis pemindah muatan satuan yang menggunakan roller (gelondongan) yang berputar secara terus menerus. Roller conveyor merupakan sistem pesawat angkut yang menangani material satu per satu. Berdasarkan jenis penggeraknya, roller conveyor dibedakan atas gravity rollers (unpowered roller conveyor) dan powered roller conveyor.

Gravity rollers tidak memiliki gaya gerak (driving force) semua tergantung atas seseorang yang mendorong muatan sepanjang roller atau mendorong muatan itu pada bidang miring agar dapat bergerak sendiri. Sistem seperti ini dengan mudah dipasang dan dapat dengan mudah digerakkan untuk membawa pallet part sepanjang gravity roller menuju storage bay. Powered roller conveyor adalah roller yang diberi daya dapat menggunakan ve-belt, rantai (chain), friction belt atau motor yang dipasang langsung (direct enclosed motor) yang menyebabkan muatan dapat bergerak sendiri menuju tempat penyortiran, penyimpanan, atau work station berikutnya. (lihat Gambar 5.3)

Gambar 5.2 roller conveyor (a) Gravity Roller dan (b) Powered Roller

5.1.3 Belt Conveyor Belt conveyor adalah sabuk karet yang tidak berujung yang terdiri dari beberapa lapisan yang diperkeras dengan fiber atau kawat baja untuk menghasilkan kekuatan pada belt. Belt conveyor dapat digunakan untuk memindahkan muatan satuan (unit load) maupun muatan curah (bulk load) sepanjang garis lurus (horizontal) atau sudut inklinasi terbatas.