Bahan Ajar Promosi Pariwisata.docx

  • Uploaded by: Inggrid Diru
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bahan Ajar Promosi Pariwisata.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,440
  • Pages: 7
Loading documents preview...
BUKU AJAR BUDAYA LAHAN KERING, KEPULAUAN DAN PARIWISATA

OLEH DIANA SAN TABUN Dosen Jurusan Ilmu Politik Undana

UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2016

PROMOSI PARIWISATA

M

odel pariwisata sebagai mobilitas spasial berupa kegiatan meng aktualisasikan perjalanan wisata itu identik dengan pemasaran pariwisata. Oleh karena itu usaha mengaktualisasikan perjalanan wisata akan dibahas sebagai pemasaran

pariwisata. Kegiatan pemasaran tidak mungkin dipisahkan dari kegiatan penelitian pasar. Tindakan dalam kegiatan pemasaran yang tepat harus didasarkan atas penemuan-penemuan dalam penelitian pasar, sehingga dalam pembicaraan tentang faktor-faktor permintaan pasar seperti kekayaan dan waktu-selalu disinggung keperluannya dalam pemasaran. Oleh karena itu sering 'penelitian pasar' dianggap sebagai tahap pertama dari kegiatan pemasaran. Di masa yang akan datang kunci kesuksesan dalam bidang jasa, dan antara para pelaku bisnis itu sendiri haruslah mengembangkan strategi persaingan dengan berpedoman pada bauran pemasaran. Proses indetifikasi dan penentuan potensi profit pada target pasar selalu akan mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku, baik untuk pelayanan maupun untuk produk. Namun perbedaan antara pelayanan dan produk merupakan masalah tersendiri dalam mengembangkan marketing mix sebagai strategi perusahaan. A marketing mix includes those controllable factors are product, price, place, promotion, packaging, programming, people and partnership (Morisson : 1996). Sesudah diadakan penelitian pasar, marketing mix (Soekadijo : 1995) itu berturutturut ialah: (1) kebijaksanaan produk, (2) kebijaksanaan harga, (3) distribusi, (4) promosi dan publikasi. Dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam pemasaran itu kelihatan jelas bahwa pemasaran itu meliputi seluruh bidang kegiatan suatu perusahaan. P. Drucker dalam definisi tentang pemasaran menekankan: "(Pemasaran) adalah seluruh usaha dilihat dari sudut pandangan hasilnya yang terakhir, yaitu, sudut pandangan pelanggan. Oleh karena itu perhatian dan tanggung jawab untuk pemasaran harus meresapi seluruh perusahaan."` Dalam pembahasan ini penulis hanya memfokus pada promosi dan publikasi sebagai berikut: PROMOSI DAN PUBLIKASI Dengan mendistribusikan produk pariwisata ke pasar terutama dalam bentuk citra pariwisata, calon wisatawan tidak begitu saja akan membelinya dalam kuantitas yang diharapkan, juga kalau pada tahap kebijaksanaan produksi, produk telah disesuaikan dengan permintaan pasar. Kesesuaian antara produk dan permintaan pasar itu masih harus ditingkatkan lagi, lebih-lebih karena adanya bermacam-macam produk pariwisata yang ditawarkan di pasar, sehingga setiap produk harus mempunyai daya saing.

Penyesuaian antara produk pariwisata dengan permintaan pasar wisata itu dapat dilaksanakan ke dua arah: 1. Dengan lebih menyesuaikan produk pariwisata dengan permintaan wisatawan, sehingga produk menjadi lebih menarik. Kegiatan ini disebut 'promosi'. 2. Dengan berusaha lebih menyesuaikan permintaan dengan produk pariwisata. Kegiatan ini adalah kegiatan 'publikasi'. Bedanya dengan promosi ialah bahwa kegiatan publikasi itu tidak ditujukan kepada sasaran tertentu. Hasilnya produk menjadi lebih terkenal, produk mendapat publisitas. Publikasi hanya akan bermanfaat untuk menjual produk kalau dilaksanakan dengan baik, tetapi tidak semua publikasi menimbulkan publisitas yang baik. Tidak selalu ada perbedaan yang jelas antara promosi dan publikasi. Promosi langsung dilakukan oleh semua lembaga yang bersangkutan dengan pemasaran: produsen komponen pariwisata, biro perjalanan umum dan cabang-cabangnya, dan agen perjalanan. A. Promosi Kegiatan promosi adalah suatu kegiatan yang intensif dalam waktu yang relatif singkat. Dalam kegiatan promosi diadakan usaha untuk memperbesar daya tarik produk terhadap calon konsumen. Konsumen dan permintaannya tidak digarap akan tetapi produknya yang lebih disesuaikan dengan permintaan konsumen. Untuk mengadakan promosi yang tepat harus disadari bahwa yang didistribusikan ke pasar sering bukan produk yang sudah jadi akan tetapi hanya komponen-komponennya saja. Misalnya : hotelnya, atraksinya, angkutannya. Komponen-komponen tersebut masih harus diramu menjadi sebuah produk pariwisata yang lengkap : perjalanan ke ... dengan menggunakan sarana angkutan ... untuk mengunjungi... selama ... hari. Biasanya wisatawan yang menyusun sendiri acara perjalanannya. Dibawah ini akan dibahas promosi langsung dan tak langsung : a.1. Promosi langsung (consumer promotion) Sasaran terakhir dari semua kegiatan pemasaran dan promosi adalah orang-orang yang akhirnya mengeluarkan uang untuk mengadakan perjalanan wisata : si calon wisatawan atau wisatawan potensial. Cara-cara yang lazim digunakan untuk keperluan promosi langsung adalah :  Peragaan (display) misalnya rumah adapt, pakaian tradisional, dan gambargambar.

 Barang cetakan (prospectus, leaflet, folder, booklet atau brochure) yang disebarkan ke pasar. Berbagai informasi dan himbauan dapat dicantumkan di dalamnya.  Pameran khusus berupa benda-benda kebudayaan, pertunjukkan kesenian dan sebagainya yang dapat ditingkatkan menjadi “pecan atau bulan pariwisata” yang dapat diadakan di daerah pasar maupun di daerah tujuan wisata sendiri.  Pemberian “hadiah” selama jangka waktu promosi tertentu kepada konsumen , misalnya tas perjalanan, karcis bebas untuk atraksi di daerah pariwisata. a.2. Promosi tidak langsung (dealer promotion) Promosi tidak langsung pertama-tama ditujukan kepada penyalur produk pariwisata, seperti biro perjalanan umum dan cabang-cabangnya, agen perjalanan, organisasi-organisasi perjalanan dan sebagainya. 'Tujuan promosi' kepada penyalur ialah: 1. Menarik perhatian mereka kepada komponen-komponen produk pariwisata yang ditawarkan dan membuat mereka bersedia untuk menjualkannya dalam produk pariwisata yang mereka susun; 2. Menciptakan kondisi dan menyediakan sarana bagi mereka untuk menyusun produk pariwisata yang tepat untuk dijual kepada konsumen/wisatawan. Cara-cara yang banyak digunakan untuk keperluan tersebut antara lain: 1. pemberian informasi dalam bentuk barang cetakan; 2. publikasi dalam majalah-majalah profesi yang beredar di daerah perusahaan penyalur; 3. kunjungan kepada perusahaan-perusahaan penyalur; 4. pertemuan-pertemuan dengan perusahaan penyalur untuk memberi informasi; 5. menyelenggarakan 'temu-karya' (workshop); 6. mengundang wakil-wakil perusahaan penyalur untuk mengunjungi daerah tujuan wisata. Promosi dengan cara-cara semacam itu yang cocok juga dapat dilakukan terhadap orang-orang yang berpengaruh atas pengambilan keputusan oleh wisatawan potensial untuk mengadakan perjalanan wisata. B. Publikasi Publikasi dapat dilihat adanya tiga tahapan pokok yaitu : 1) penyebaran informasi, 2) penanaman kepercayaan dan keyakinan, 3) penjualan. Publikasi akhirnya bertujuan untuk menjual produk . informasi harus disampaikan begitu rupa sehinga calon wisatawan percaya

dan yakin bahwa ia akan dapat menikmati apa yang diinformasikan itu apabila ia membeli produk yang bersangkutan. Informasi yang terpercaya dan meyakinkan akan menimbulkan motivasi kepada calon wisatawan, dan motivasi yang kuat berakhir dengan pembelian produk pariwisata. Akan tetapi, informasi itu tidak boleh berlebihan sehingga menimbulkan gambaran yang tidak tepat kepada calon wisatawan. Hal ini akan menyebabkan kekecewaan kepada wisatawan dan akhirnya akan menjadi suatu 'disinformasi'. Publikasi itu mempunyai struktur. Yang diuraikan di atas adalah persyaratanpersyaratan pokok dari publikasi. Kecuali itu publikasi itu mengandung empat unsur pokok. 1. Tujuan harus jelas dan tetap oleh karenanya harus teliti dan khusus. Misalnya, Bali sudah terkenal karena kebudayaannya dan sudah menimbulkan arus wisatawan yang cukup besar. Akan tetapi Bali memiliki pantai-pantai yang tidak kalah dengan pantai-pantai di Hawaii dan Maroko. Dan sebagai atraksi wisata, pantai lebih menguntungkan karena pantai bukan sekadar obyek penangkap wisatawan (tourist catcher) yang hanya untuk dikunjungi sekali, tetapi merupakan atraksi yang dapat menahan wisatawan, di mana wisatawan betah berekreasi selama berhari-hari. Jadi ditetapkan tujuan publikasi ialah menghidupkan citra Bali sebagai daerah wisata pantai. 2. Poros (axis), yaitu gagasan pokok yang hendak disampaikan kepada konsumen, di sini gambaran pokok dari 'citra pariwisata' (tourist image), yaitu: Pantai Kuta sebagai daerah rekreasi. Poros publikasi merupakan unsur pokok dalam publikasi. 3. Tema, yaitu rumusan dalam bahasa secara tepat dan teliti dari poros publikasi. Dalam contoh tentang Bali di atas, misalnya: pesona pantai Bali. 4. Pesan (message) publikasi yang disusun berdasarkan tema yang dipilih dan berupa rumusan yang disampaikan kepada publik atau calon konsumen. Kecuali itu pesan harus orisinal, semacam: susuku susu bendera.

RANGKUMAN Marketing mix (Soekadijo : 1995) ialah: (1) kebijaksanaan produk adalah komponen produk pariwisata yang terdiri atas angkutan wisata, atraksi wisata dan akomodasi wisata yang bersama-sama merupakan suatu paket yang (2) kebijaksanaan harga adalah jumlah harga komponen-komponennya. Wisatawan hanya akan mengadakan perjalanan ke suatu tempat, kalau biaya yang

harus dikeluarkannya sesuai dengan kemampuannya

(3) distribusi adalah

menghadirkan produk di tengah-tengah pasar, (4) promosi adalah suatu kegiatan yang intensif dalam waktu yang relatif singkat dan publikasi bertujuan untuk menjual produk . informasi harus disampaikan begitu rupa sehinga calon wisatawan percaya dan yakin bahwa ia akan dapat menikmati apa yang diinformasikan itu apabila ia membeli produk yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA Apriana Fanggidae (2006). The Tourism Marketing Strategy : Segmentation, Target Market, Positioning And Marketing Mix. Jurnal Usahawan, FEUI, Edisi Januari 2006, Jakarta. Damardjati, (1995), Istilah-istilah Dunia Pariwisata, Pradnya Paramita; Jakarta Gronroos, Christian, 1990, Services Management and Marketing: Managing the Moments of Truth in Service Competition, Massachusetts: Lexington Books. Kottler, Philip, 2003, Tourism Marketing, New Jersey: Prentice Hall International, Inc. Lumsdon, Les., (1997), Tourism Marketing, London : International Thomson Business Press. Medlik, S. (1993), Marketing Tourism. Oxford : Butterwoerth-Heinemann Ltd. Mill, Robert Christie, 2000, Tourism, The International Business, Jakarta: Raja Grafindo. Moriison. M. Alastair, (1996). Hospitality and Travel Marketing. Delmar Publishers. West Lafayette, Idiana. Parasuraman. A., V.A. Zeithaml, and L. L. Berry, (1990), Delievering Quality Service : Balancing Customer Perception and Expections, The Press, A Division of Macmillan, Inc., New York. Roger, Anthea and Judy Slinn (1993), Tourism Management of Facilities. London Pitman Publishing Salah Wahab, L. J. Crampon, L. M. Roth Field (1997), Tourism Marketing. PT. Pradnya Paramita

Soekadijo, 1995. Anatomi Pariwisata, Memahami Pariwisata Sebagai “Systemic Linkage”. PT.Gramedia Pustaka Utama. Witt, Stephen F., dan Moutinho, Luiz., (1994), Tourism Marketing and Management Handbook, Singapore,: Prentice-Hall, Inc. Yoeti. A. Oka ( 1996), Pemasaran Pariwisata. Penerbit Angkasa Bandung

Related Documents

Bahan Ajar Sma
January 2021 0
Bahan Ajar Beton
March 2021 0
Bahan Ajar Fisika
January 2021 0
Bahan Ajar Peluang
January 2021 0
Bahan Ajar Jarkom
February 2021 0

More Documents from "Hanum Nikma"