Buffer Indah

  • Uploaded by: widyatmokobeni purwianto
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buffer Indah as PDF for free.

More details

  • Words: 1,313
  • Pages: 9
Loading documents preview...
Tanggal, 18 Oktober 2018

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

ACARA 2 PENGUKURAN BUFFER Disusun oleh: Nama : Indah Denissa Lestyaningrum NIM

: 1811050056

Kelas : 1 B

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2018 PENGUKURAN BUFFER BAB 1 1. Pendahuluan Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH pada kisarannya. Jika ada suatu larutan menyangga ditambah sedikit asam atau basa atau juga diencerkan, maka pH larutan tidak berubah. Larutan

penyangga sangatlah penting dalam kehidupan, misalnya dalam analisis biokimia, bakteriologi, zat warna, foto grafi, dan industri kulit. Kata pH dan larutan buffer (penyangga) sering kita jumpai ketika mempelajari materi asam basa. Suatu larutan yang dapat mempertahankan nilai pH dengan penambahan sedikit asam,basa, dan pengenceran oleh air disebut larutan buffer. Larutan penyangga dapat dibuat dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya serta basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan buffer dapat pula dibuat dari campuran asam atau basa kuat dengan ketentuan jumlah asam atau basa lemahnya harus lebih besar dari basa atau asam kuatnya. Larutan penyangga berdasarkan komponen penyusunnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu larutan penyangga asam, berfungsi mempertahankan pH < 7 yang tersusun antara larutan asam lemah dan garamnya serta larutan penyangga basa, berfungsi mempertahankan pH > 7 yang tersusun atas larutan basa lemah dan garamnya Fungsi larutan penyangga banyak sekali, salah satunya dalam bidang kesehatan, dalam bidang farmasi (obat-obatan), banyak zat aktif yang harus berada dalam keadaan pH stabil. Perubahan pH dapat mengakibatkan khasiat zat aktif tersebut berkurang atau hilang sama sekali. Selain itu fungsi larutan penyangga juga dapat di aplikasikan dalam tubuh manusia, larutan berperan penting dalam mempertahankan pH. Hal ini terjadi karena didalam cairan sel tubuh terdapat sistem penyangga, yaitu asam hidrogen fosfat.

2. Tujuan Praktikum Tujuan diadakannya praktikum adalah agar praktikan mampu membuat larutan buffer dan dapat menghitung pH nya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH tertentu terhadap usaha mengubah pH seperti penambahan asam, basa, ataupun pengenceran. Dengan kata lain, pH larutan penyangga tidak akan berubah walaupun pada larutan tersebut ditambah sedikit asam kuat, basa kuat atau jika larutan tersebut

diencerkan. Larutan buffer mengandung zat terlarut yang bersifat penyangga. Penyangga memiliki komponen asam basa mengatasi penurunan pH. Asam dan basa ini merupakan pasangan konjugasi (Padmono,2007). Larutan buffer adalah campuran asam lemah dengan garamnya dari basa kuat atau campuran basa lemah dengan garamnya dari asam kuat. Misalnya CH3COOH dengan CH3COONa dan larutan NH3 dengan larutan NH4CI. Campuran larutan ini mempunyai sifat penyangga (penahan) terhadap usaha untuk mengubah pH penambahan sedikit asam, sedikit basa, atau penambahan air tidak mengubah pH larutan (Pujiyanti, 2008). Larutan penyangga atau larutan buffer (dapar) merupakan suatu larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat. Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam dengan basa kongjugatnya ataupun oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi. Disamping itu mempunyai sifat berbeda dengan komponen-komponen pembentuknya (Zulkifly, 2003) Buffer merupakan suatu sistem dalam larutan yang terdiri dari asam dan basa konjugasi yang pH nya dipertahankan tidak berubah walaupun dengan penambahan ion-ion OHatau H+. Biasanya larutan buffer terdiri atas campuran asam Bronsted lemah dan basa konjugasinya, misalnya campuran asam asetat dengan natrium asetat atau campuran amonium hidroksida dengan amonium klorida (Girindra,1993). Larutan buffer adalah larutan yang berfungsi menahan perubahan pH yang ekstrim pada saat terjadi pertambahan jumlah ion H+ dan OH- dalam larutan. Buffer tersusun dari asam lemah dengan basa konjugasinya atau oleh basa lemah dengan asam konjugasinya. Reaksi diantara kedua komponen penyusun ini disebut dengan reaksi asam basa konjugasi. Larutan penyangga yang bersifat asam akan mempertahankan pH pada daerah asam (pH>7) sedangkan larutan penyangga yang bersifat basa akan mempertahankan pH pada daerah basa (pH>7) (anonim,2011).

BAB III METODE PRAKTIKUM 1. Alat dan Bahan

1. Gelas beaker 2. Gelas ukur 3. Pengaduk gelas 4. Aquades 5. KH2PO4 6. NaHCO3 7. Na2CO3

2. Prosedur Kerja 1. Persiapan Buffer Fosfat a). Menimbang 0,68 gr KH2PO4 kemudian larutkan dengan aquades 50 ml dan aduk hingga homogen b). Ambil larutan tersebut sebanyak 48 ml dan campurkan dengan larutan 2 sebanyak 2 ml. c). Kemudian ukur pH larutan tersebut. 2. Persiapan Buffer Karbonat a). Menimbang 0,84 gr NaHCO3 dan 1,06 gr Na2CO3 dan larutkan dengan aquades 50 ml. b). Ukur pH larutan tersebut. 3. Mengukur Larutan buffer dengan pH meter a). Sebelum gagang pH meter dimasukkan kedalam larutan, di bersihkan dahulu dengan menggunakan aquades b). Masukan gagang pH meter ke dalam larutan pH meter lalu lihat angka penunjuk pH pada display.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan

No 1

2

Jenis Buffer Buffer fosfat

ph

asam

a) Indikator ph

7

b) Ph meter Buffer Karbonat

11,27

a). Indikator pH

11



b). PH meter

10



Basa

Netral √



Pembahasan Larutan penyangga atau yang disebut juga larutan buffer atau larutan dapar merupakan larutan yang bisa mempertahankan nilai pH meskipun ditambah sedikit asam, sedikit basa, atau sedikit air (pengenceran). Hal ini dikarenakan karena larutan penyangga mengandung zat terlarut bersifat “penyangga“ yang terdiri atas komponen asam dan basa. Komponen asam berfungsi menahan kenaikan pH, sedangkan komponen basa berfungsi menahan penurunan pH. Fungsi Larutan Buffer a) Adanya larutan penyangga ini bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh. b) Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang bisa bereaksi dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, mampu menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4. c) Menjaga pH pada plasma darah supaya berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45 ,yaitu dari ion HCO3- denganion Na+ . Jika pH darah lebih dari 7,45 akan mengalami alkalosis, akibatnya terjdi hiperventilasi/ bernapas berlebihan, mutah hebat.Jika pH darah kurang dari 7,35 akan mengalami acidosis akibatnya jantung ,ginjal ,hati dan pencernaan akan terganggu. d) Menjaga pH cairan tubuh supaya ekskresi ion H+ pada ginjal tidak terganggu, yakni asam dihidrogen posphat (H2PO4-) dengan basa monohidrogen posphat (HPO42-).

Jenis Buffer dalam Tubuh Manusia Dalam tubuh manusia, pH darah harus dijaga pada 7,35 – 7,45. Jika pH darah kurang dari 7,35 maka disebut asidosis (penurunan pH) yang dapat terjadi akibat penyakitpenyakit seperti ginjal, jantung, diabetes mellitus, konsumsi protein berlebihan dalam waktu yang lama atau dehidrasi, misalnya olah raga yang terlalu berlebihan atau diare yang terus menerus. Dan jika pH darah lebih dari 7,45 disebut alkalosis (peningkatan pH) yang bisa terjadi bila kita mengalami muntah yang hebat, bernafas terlalu berlebihan (hyperventilasi) biasanya di daerah yang udaranya tipis (ketinggian) atau ketika kita sedang cemas atau histeris. Kematian dapat terjadi jika pH darah kurang dari 7,0 atau 132lebih besar dari 7,8. pH di dalam darah dijaga oleh beberapa sistem kesetimbangan larutan penyangga. Pada cairan luar sel terdapat sistem penyangga pasangan asam basa konjugasi asam karbonat bikarbonat (H2CO3 – HCO3–). Sistem ini bereaksi dengan asam dan basa sebagai berikut: HCO3–(aq) + H+(aq) H2CO3(aq) + OH–(aq)

H2CO3(aq) HCO3–(aq) + H2O(l)

Dalam plasma darah terdapat sistem penyangga sebagai berikut: Campuran asam karbonat (H2CO3) dan basa konjugasinya ion bikarbonat (HCO3–). Campuran asam haemoglobin (HHb) dan basa konjugasinya ion oksihaemoglobin (HbO2–). Dalam sel darah merah terdapat sistem penyangga sebagai berikut: Campuran asam karbonat (H2CO3) dan basa konjugasinya ion bikarbonat (HCO3–). Campuran asam haemoglobin (HHb) dan basa konjugasinya haemoglobin (Hb).

BAB V KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Larutan buffer adalah Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH tertentu terhadap usaha mengubah pH seperti penambahan asam, basa, ataupun pengenceran. 2. Larutan buffer juga terdapat dalam tubuh seperti pada plasma darah dan sel darah merah.

DAFTAR PUSTAKA Anonim.2013. Larutan Penyangga, Larutan Dengan Dua Sisi Kepribadian Pujiyantti, S. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 3. Platinum: Jakarta Zulkifly, Oktavian. 2003. Larutan Penyangga. Girindra,A. 1993. Biokimia 1. Gramedia: Jakarta

Related Documents

Buffer Indah
February 2021 0
Indah Naviri.pdf
January 2021 1
Larutan Buffer
February 2021 1
3a-fiji Indah G
February 2021 0
Ph Dan Larutan Buffer
February 2021 1

More Documents from "SheilaAtauquiSoto"

Buffer Indah
February 2021 0