Loading documents preview...
Peranan Bidan dalam Pemberantasan PMS Peranan Bidan dalam Pemberantasan PMS PMS menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus dianggap serius.
Bila
tidak
diobati
secara
tepat,
infeksi
dapat
menjalar
dan
menyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan, kehamilan dan persalinan yang beresiko bahkan kematian. Resiko wanita untuk terkena PMS lebih besar daripada laki-laki sebab alat reproduksinya lebih rentan. Dan seringkali berakibat lebih parah karena gejala awal tidak segera dikenali, sedangkan penyakit melanjut ke tahap lebih parah. Sebagai tenaga medis, bidan berperan dalam penanggulangan masalah penyakit menular seksual yang sering terjadi di masyarakat. PMS itu sendiri perlu dipahami oleh masyarakat, termasuk bahayanya, pencegahan, screening (deteksi dini) dan penanganannya. Dalam hal ini harus ada sosialisasi dan kerjasama semua pihak yang terkait, termasuk tenaga medis lain yang berkolaborasi dalam tim
maupun
system
rujukan.Upaya
yang
dilakukan
dalam
rangka
pemberantasan penyakit HIV/AIDS disamping ditujukan pada penanganan penderita
yang
ditemukan
diarahkan
pada
upaya
pencegahan
yang
dilakukan melalui skrening HIV/AIDS terhadap darah donor, mengetahui persentasi
donor
darah
yang
discreening
terhadap
HIV-AIDS,
upaya
pemantauan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual (PMS) serta meningkatkan cakupan penanganan kasus HIV-AIDS, infeksi menular seksual. Peran bidan dalam pemberantasan PMS juga ditegaskan dalam kompetensi ke-2 Permenkes No. 900/MENKES/SK/VII/2002 :
Penyuluhan kesehatan mengenai PMS, HIV/AIDS, dan kelangsungan hidup
anak. Tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual yang lazim terjadi.
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL Penyakit
menular
seksual
(PMS)
relative
sering
terjadi
pada
kehamilan, terutama pada penduduk perkotaan yang kurang mampu, tempat penyalahgunaan obat dan prostitusi yang mewabah. Penapisan, identifikasi, edukasi dan terapi merupakan komponen penting pada perawatan prenatal wanita yang berisiko tinggi mengidap penyakit-penyakit ini. DEFINISI PMS adalah infeksi atau penyakit yang ditularkan melalui hubungan sek (oral, anal, vagina) atau penyakit kelamin atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan sex yang dapat menyerang alat kelamin dengan atau tanpa
gejala
dapat
muncul
dan
menyerang
mata,
mulut,
saluran
pencernaan, hati, otak serta organ tubuh lainnya, misalnya HIV/AIDS, Hepatitis B. GEJALA PMS a) b) c) d)
Perubahan pada kulit disekitar kemaluan Gatal pada alat kelamin. Terasa sakit pada daerah pinggul (wanita). Meski tanpa gejala dapat menularkan penyakit bila tenang. CARA PENULARAN Penularan PMS pada umumnya adalah melalui hubungan seksual (95%), sedangkan cara lainnya yaitu melalui transfusi darah, jarum suntik, plasenta (dari ibu kepada anak yang dikandungnya). Sumber penularan utama adalah WTS (80%).
BAHAYA/AKIBAT PMS a) b) c) d) e) f) g) h) i)
Menimbulkan rasa sakit Infertilitas Abortus Ca cerviks Merusak penglihatan, hati dan otak Menular pada bayi Rentan terhadap HIV/ AIDS Tidak dapat disembuhkan Kematian
PENINGKATAN ANGKA KEJADIAN PMS DISEBABKAN BEBERAPA FAKTOR : a) b) c) d) e) f) g)
Seks, bebas, norma moral yang menurun. Kurangnya pemahaman tentang seksualitas dan PMS. Transportasi yang makin lancar, mobilitas tinggi. Urbanisasi dan pengangguran. Kemiskinan. Pengetahuan. Pelacuran PENCEGAHAN PMS
a) b) c) d) e)
Apabila belum menikah maka tidak melakukan hubungan seksual. Apabila sudah menikah maka saling setia dengan pasangan Hindari hubungan seksual yang tidak aman atau beresiko Menggunakan kondom untuk mencegah penularan Menjaga kebersihan alat genetalia
PENANGANAN BAGI YANG TERKENA PMS a) Segera periksa ke dokter atau petugas kesehatan. b) Jangan malu menyampaikan keluhan kepada
dokter
atau
petugas
kesehatan. c) Memenuhi aturan pengobatan sesuai petunjuk dokter atau petugas kesehatan. d) Jangan melakukan hubungan seksual kecuali menggunakan kondom
e) Pasangan sex sebaiknya memeriksakan diri f) Beritahu tentang akibat PMS yang berbahaya bagi kesehatan diri. PERAN BIDAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PMS a)
Bidan sebagai role model memberi contoh sikap yang baik pada
masyarakat. b) memberikan konseling pada masyarakat terutama remaja dan pasangan suami istri tentang kesehatan reproduksi. c) Memberikan konseling pada masyarakat tentang penyebab dan akibat PMS d) Bekerjasama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam pelaksanaan penyuluhan pada masyarakat. e) Mewaspadai gejala - gejala dan mendeteksi dini adanya PMS