Divisi 7, Spesifikasi Umum 2018 Bina Marga

  • Uploaded by: anglin
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Divisi 7, Spesifikasi Umum 2018 Bina Marga as PDF for free.

More details

  • Words: 9,106
  • Pages: 185
Loading documents preview...
2/9/2019

SPESIFIKASI 2018 DIVISI 7

BAHAN TAYANG DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

SPESIFIKASI DIVISI 7 - STRUKTUR SEKSI 7.1. BETON DAN BETON KINERJA TINGGI

› SEKSI 7.11

SAMBUNGAN SIAR MUAI (EXPANSION JOINT)

SEKSI 7.3. BAJA TULANGAN

› SEKSI 7.12

LANDASAN (BEARING)

SEKSI 7.4. BAJA STRUKTUR

› SEKSI 7.13

SANDARAN (RAILING)

SEKSI 7.5. SECANT PILE

› SEKSI 7.14

PAPAN NAMA JEMBATAN

SEKSI 7.6. FONDASI TIANG

› SEKSI 7.15

PEMBONGKARAN JEMBATAN

SEKSI 7.7. FONDASI SUMURAN

› SEKSI 7.16

DRAINASE LANTAI JEMBATAN

SEKSI 7.8. ADUKAN SEMEN

› SEKSI 7.17

PENGUJIAN PEMBEBANAN JEMBATAN

SEKSI 7.2. BETON PRATEKAN

SEKSI 7.9. PASANGAN BATU SEKSI 7.10 PASANGAN BATU KOSONG DAN BRONJONG

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

1

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

2

2/9/2019

PERBEDAAN SEKSI 7.1. (SPEK 2010 REV 3 dengan SPEK 2018) 1.

Judul dari Beton menjadi Beton dan Beton Kinerja Tinggi

2.

Tambahan tentang Beton Kinerja Tinggi – Beton Memadat Sendiri (SCC -Self Compacting Concrete)

3.

Tambahan tentang Beton bervolume besar (Mass Concrete)

4.

Perubahan tata cara pengendalian mutu disesuaikan dengan SNI 6880:2016 (Spesifikasi Beton Struktural), ACI 214.R-11 (Guide to Evaluation of Strength Test Results of Concrete ) , ACI 214.4R-10(16) (Guide for Obtained Cores and Interpreting Compress Strength Result );

5.

Semua satuan sudah menjadi Mpa (SI - Satuan Internasional) dan tidak ada kg/cm2

6.

Benda uji semuanya berupa silinder dan tidak menggunakan kubus

7.

Tidak diizinkan menggunakan jenis semen PCC (Portland Composite Cement)

8.

Tambahan pengujian untuk 56 hari (beton bervolume besar)

9.

Gradasi agregat menggunakan SNI 03-2834-2000

10. Ketentuan mutu agregat disesuaikan dengan SNI terbaru yang berlaku 11. Mutu beton struktur beton yang diterima minimum 20 MPa dan non struktur 15 MPa 12. Mata pembayaran disesuaikan dengan kebutuhan DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

BETON Terdiri atas: SEMEN AIR AGREGAT KASAR AGREGAT HALUS ADMIXTURE (bahan kimia) BAHAN TAMBAH MINERAL (fly ash, pozzolan)

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

3

2/9/2019

BETON Semen

Pasta

Air

Mortar Fine aggr. ( Pasir )

Beton

Coarse aggr.( Split )

Lingkup Pekerjaan Seksi 7.1.

Kekuatan beton tergantung dengan faktor air semen ( f.a.s )

Beton bervolume besar

Beton tanpa tulangan

Beton memadat sendiri

Beton bertulang

Beton pratekan

Beton dan beton kinerja tinggi

Beton pracetak

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

4

2/9/2019

Beton Memadat Sendiri (self compacting concrete, SCC) › Beton yang tidak memerlukan penggetaran untuk pemadatannya. › Beton ini dapat mengalir karena beratnya sendiri, sehingga dapat mengisi penuh acuan dan memperoleh hasil beton yang padat dan kedap tanpa pemadatan, bahkan pada penulangan yang rapat. DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Beton Bervolume Besar (mass concrete) ▪ Beton dengan ukuran relatif besar dengan dimensi terkecil sama atau lebih besar dari 1 m atau komponen struktur dengan ukuran yang lebih kecil dari 1 m tetapi ▪ mempunyai potensi menghasilkan temperatur maksimum/puncak melebihi batas temperatur yang diizinkan (710 C). DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA

5

2/9/2019

Mass concrete ▪

Beton dengan volume berapapun masalah temperatur yang mungkin ▪ ▪ ▪



mengakibatkan retak, adanya reaksi kimia yang mengganggu atau berkurangnya kekuatan jangka panjang akibat adanya panas yang berlebihan pada struktur di atas tanah akibat proses hidrasi.

Salah satu karakteristik yang membedakan dengan beton biasa adalah masalah temperatur. DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Mass concrete › Mass concrete mungkin merupakan beton bertulang atau tak bertulang tergantung pada penggunaannya. › Umumnya mass concrete digunakan pada bendung gravitasi, pilar yang cukup besar dimensinya yang memerlukan berat sendiri yang besar.

6

2/9/2019

Thermal cracking (retak akibat suhu) ▪ Perbedaan temperatur menyebabkan retak ▪ Kekedapan menjadi berkurang (menjadi tidak kedap)



Umumnya untuk bore pile (tiang bor) yang mempunyai diameter lebih besar dari 8 ft (2,4 meter)



Untuk hal yang khusus digunakan pada dimensi yang tidak lebih dari 7 ft (2,1 meter) DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

7

2/9/2019

8

2/9/2019

9

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

KETENTUAN SIFAT-SIFAT CAMPURAN

Workability (Slump) untuk SCC menggunakan uji slump flow

Strength (kuat tekan)

Durability (Ketahanan terhadap cuaca, kekedapan, abrasi, kimia)

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

10

2/9/2019

Standar Deviasi (Sr) 2,8 Mpa – 4,8 MPa

Standar Deviasi Antar Pencampuran (Batch)

Standar Deviasi Secara Umum

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DEVIASI SECARA UMUM Mutu beton ≤ 35 Mpa

Mutu Beton > 35 MPa

Pelaksanaan Secara Umum

Pelaksanaan Secara Umum

2,8 Mpa – 4,8 MPa

7% - 14% fc’

Percobaan di Labaoratorium

Percobaan di Laboratorium

1,4 Mpa – 2,4 MPa

3,5 % - 7 % fc’

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

11

2/9/2019

DEVIASI ANTAR PENCAMPURAN Mutu beton ≤ 35 Mpa

Mutu Beton > 35 MPa

Pelaksanaan Secara Umum

Pelaksanaan Secara Umum

3 Mpa – 6 MPa

3 % - 6 % fc’

Percobaan di Labaoratorium

Percobaan di Laboratorium

2 Mpa – 5 MPa

2 % - 5 % fc’

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Pengendalian dinding insulasi

BETON BERVOLUME BESAR

Peralatan sensor temperatur

Mix design dan rancangan pengendalian suhu Metode, waktu dan lamanya curing DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

12

2/9/2019

Semen Dengan Merk Berbeda Disimpan Dalam Tumpukan Yang Terpisah 30 Cm Di Atas Lantai Dengan Tumpukan Maks 8 Zak

Di Ruangan Kering Dan Tertutup

Semen Baru Tidak Boleh Di Atas Semen Lama

PENYIMPANAN BAHAN SEMEN

PCC tidak diizinkan untuk struktur jembatan dan jalan

TIPE I,II,III,IV,V

PPC (Portland Pozzolan Cement)

Semen Disimpan Maks 2 Bulan

JENIS SEMEN YANG BOLEH DIGUNAKAN

SATU Kegiatan satu merk semen

13

2/9/2019

PORTLAND CEMENT • Semen tipe I : semen untuk penggunaan secara umum. Tidak digunakan pada daerah yang agresif, tidak untuk hidrasi dan temperatur yang tinggi • Semen tipe II : digunakan untuk untuk lingkungan dengan agresifitas sedang, dan memerlukan tingkat temperatur yang lebih rendah dibanding semen tipe I. diperlukan tambahan pozzolan untuk lingkungan yang agresif • Semen tipe III : untuk mendapatkan kuat tekan awal yang tinggi, cepat setting, menimbulkan panas yang lebih tinggi disbanding tipe I. semen ini sama dengan tipe I, hanya mempunyai tingkat kehalusan yang lebih halus. Digunakan untuk pembukaan acua yang lebih awal • Semen tipe IP : Portland pozzoland cement, dengan perbandingan antara 15% - 40% antara pozzoland dengan cement terhadap berat. Digunakan untuk struktur secara umum • Semen tipe IS : Portland blast – furnace slag dengan campuran sekitar 25% - 40% berat granulated blast-furnace slag dan semen. Digunakan untuk struktur secara umum • Semen tipe IP (MS) : semen tipe IP dengan ketahanan terhadap sulfat sedang dan mempunyai kadar pozzoland antara 15% - 40% terhadap berat semen

Bangunan Atas Jembatan Elemen

Lingkungan dengan agresifitas ringan

Lingkungan dengan agresifitas sedang

Lingkungan dengan agresifitas berat

Bangunan atas precast, pratekan

Tipe I atau tipe III

Tipe I atau tipe III dengan fly ash atau slag, tipe IP atau tipe II, tipe IS atau tipe IP(MS)

Tipe II dengan fly ash atau slag

Lantai jembatan, cor langsung di tempat, Barriers

Tipe I

Tipe I dengan fly ash atau slag, tipe IP atau tipe II, tipe IS atau tipe IP(MS)

Tipe II dengan fly ash atau slag

Bangunan bawah jembatan, drainase dan struktur lainnya Semua elemen struktur

Tipe I atau tipe III

Tipe I dengan fly ash atau slag, tipe IP atau tipe II, tipe IS atau tipe IP(MS)

Tipe II dengan fly ash atau slag

14

2/9/2019

Bahan pozzolan yang digunakan sebagai pengganti semen, jumlah dalam kg/kg untuk semua kelas beton yang menggunakan jenis semen tipe I, II atau III, dibatasi sebagai berikut : 1. Mass concrete a. Fly ash – pastikan jumlah semen yang digantikan oleh fly ash adalah antara 18% 50% terhadap berat b. Slag – pastikan jumlah semen yang digantikan dengan slag antara 50% - 70% terhadap berat, juga pastikan bahwa slag adalah 50% - 55% dari total kadar cementitious terhadap berat total bahan cementitious ketika menggunakan kombinasi dengan silica fume dan/atau metakaolin 2. Bor pile a. Fly ash – pastikan jumlah semen yang digantikan adalahantara 33 % - 37% terhadap berat b. Slag – pastikan bahwa jumlah semen yang digantikan dengan slag adalah 58% 62% terhadap berat

3. Untuk jenis beton lainnya selain butir 1 dan 2 : a. Fly ash – pastikan jumlah semen yang digantikan dengan fly ash adalah 18% - 22% terhadap berat b. Slag – pastikan jumlah semen yang digantikan slag adalah 25% - 70% untuk daerah dengan lingkungan agresifitas ringan dan sedang, dan 50% - 70% terhadap berat untuk lingkungan dengan agresifitas ekstrim. Pastikan bahwa slag jumlah slag adalah 50% - 55% dari kadar total bahan cementitious terhadap berat total material dalam penggunaan kombinasi dengan silika fume dan/atau metakaolin 4. Untuk tipe IP (MS) : pastikan jumlah pozzolan pada tipe ini dalam Batasan 15% - 40% terhadap berat 5. Silica fume dan metakaolin a. Ikuti peraturan untuk curing sesuai dengan rekomendasi fabrikasi dan persetujuan Pengawas Pekerjaan b. Silica fume – pastikan jumlah semen yang digantikan dengan silica fume adalah 7% - 9% terhadap berat c. Metakaolin – pastikan jumlah semen yang digantikan dengan metakaolin adalah 8% - 12% terhadap berat

15

2/9/2019

16

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

17

2/9/2019

SEMEN PENGUJIAN BAHAN

SPESIFIKASI

PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETON

Maksimum tertahan diatas saringan #

Kehalusan

100

0%

200

20%

kecepatan pengikatan, kekuatan mortar, workability, permeability

Waktu pengikatan awal

…………….. menit

Menentukan waktu beton segar masih diizinkan dicor, waktu curing dimulai

Waktu pengikatan akhir

……………… menit

Kesinambungan pengecoran, waktu cutting dimulai

Kekuatan tekan mortar

Minimum …………

mutu semen, kekuatan beton

Panas hidrasi

derajat C

retak, kualitas beton

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

PERSYARATAN AIR

Bersih

Bebas dari bahan yang merugikan seperti garam, asam, gula, organik

Sesuai dengan ketentuan SNI 7974-2016

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

18

2/9/2019

Perbandingan kuat tekan mortar semen menggunakan air suling

Mutu air diragukan Mutu mortar 90% terhadap mortar dengan air lapangan untuk 7 dan 28 hari DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Air PENGUJIAN BAHAN

pH

SPESIFIKASI

4,5 – 8,5

PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETON Perubahan sifat semen, hidrasi, kekuatan

Benda padat max

2.000 ppm

Pengikatan, mengurangi kekuatan beton

Bahan tersuspensi, max

2.000 ppm

Pengikatan, mengurangi kekuatan beton

Bahan organik, max

2.000 ppm

Pengikatan, mengurangi kekuatan beton

2% terhadap berat semen

Pengikatan, mengurangi kekuatan beton

Minyak, max Ion sulfat, max

10.000 ppm

Pengikatan, mengurangi kekuatan beton, durability, korosi

Ion klorida, max

20.000 ppm

Pengikatan, mengurangi kekuatan beton, durability, korosi

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

19

2/9/2019

AGREGAT

Medium & Coarse Aggregate Screening & Split ( batuan sedang & kasar )

20

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Keras Tahan cuaca

Tidak berrongga

Awet

Syarat Batu untuk Beton Siklop Ukuran maksimum 250 mm

Besih

Bebas retak

21

2/9/2019

Perbandingan agregat halus dan agregat kasar tetap (S/A rasio tetap) Faktor air semen tetap

Semen dapat ditingkatkan tetapi tidak melebihi jumlah maksimum 593 kg/m3

Penyesuaian campuran untuk mencapai kuat tekan

Tidak ada penambahan atau pengurangan air Faktor air semen tidak berubah

Kadar semen tidak berubah

Penyesuaian campuran untuk workability (slump)

Boleh menambahkan bahan tambah kimia

Tingkat workability tetap (slump sesuai dengan rancangan campuran)

Rasio Agregat halus terhadap agregat kasar tetap

Boleh menambahkan bahan tambah kimia (admixture)

22

2/9/2019

Agregat dalam kondisi JKP (SSD) Penakaran berdasarkan berat

Tingkat penyerapan

Penakaran bahan Perhitungan koreksi penakaran air dan agregat

Pengujian Kadar air lapangan 12 Jam sebelum penakaran agregat disemprot air

4 JENIS KONDISI AGREGAT

23

2/9/2019

Kelembaban kurang dari 40%

Tingkat penguapan lebih dari 1 kg/m2/jam

Temperatur agregat diusahakan < 300 C

Tidak diizinkan melakukan pengecoran

Turun hujan, udara tercemar, penuh debu

24

PENGGUNAAN BAHAN TAMBAH KIMIA DALAM JENIS APAPUN HARUS BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM

2/9/2019

PENINGKATAN KINERJA BETON SEGAR

PENINGKATAN KINERJA BETON KERAS

Slump tanpa tambah air

kekuatan beton

Mempercepat atau memperlambat hidrasi semen

Kinerja beton dalam air

Mempermudah pemompaan beton

Keawetan beton jangka panjang

Mengurangi susut, pengembangan beton, menngurangi bleeding dan segregasi

Ketahanan beton terhadap abrasi

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Filling ability Slump flow test

Pengujian SCC

Passing ablity

Segregation resistance Column segregation test

J-ring test

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

25

2/9/2019

Slump Flow › Slump flow (diameter rata-rata beton segar yang mengalir membentuk lingkaran dengan konus slump terbalik) sesuai ASTM C1611/C1611M-14 dengan rentang dalam Tabel 7.1.3.3) di bawah Komponen

Slump Flow (mm) T500 = 2 – 7 detik

Beton Tanpa Tulangan atau dengan Penulangan Ringan (seperti tiang bor)

550 – 650

Beton dengan Penulangan Rapat (beton pada umumnya seperti, kolom)

650 – 750

Beton dengan bentuk yang rumit atau pengecoran yang sulit (ukuran nominal maksimum agregat 9,5 mm)

750 - 850

Catatan : T500 adalah waktu (dalam detik) yang diperlukan oleh tepi massa beton untuk mencapai diameter 500 mm sejak cetakan pertama kali diangkat dalam pengujian slump flow. DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

26

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

27

2/9/2019

SELF COMPACTING CONCRETE TANPA PENGGETARAN

TIDAK SEGREGASI

HAMBATAN DESAIN MINIMAL

HAMBATAN PELAKSANAAN MINIMAL

BENTUK STRUKTUR JENIS BARU

SISTEM PELAKSANAAN YANG LEBIH RASIONAL

RASIONAL DALAM PENGGUNAAN BETON DAN BAJA DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

28

2/9/2019

V funnel – viscosity classes (8-12 detik)

V funnel 5 menit (0 - +3 detik)

J ring – passing ability classes (0-10 mm)

L box – passing ability classes (0,8 – 1 h/hl)

T 500 slump flow – viscosity classes ( 2 – 7 detik)

Slump flow – slump flow classes (550 mm – 850 mm)

U box (0-30 h2/hj)

Penerimaan hasil SCC

Fill box (90 % – 100 %)

INSPEKSI UNTUK SCC – BETON YANG MEMADAT SENDIRI (SELF CONSOLIDATING CONCRETE)

29

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

61

Water Reducing & Set Controlling Admixtures ASTM C 494 (AASHTO M 194) Type A Type B Type C Type D Type E Type F Type G

Water-reducing admixtures Retarding admixtures Accelerating admixtures Water-reducing & retarding admixtures Water-reducing & accelerating admixtures Water-reducing, high range admixtures Water-reducing, high range & retarding admixtures

30

2/9/2019

Tipe Admixture – ASTM C-494 Description

Type A Type B Water Retarding Reducing

Water Content Max., % of control Water Reduction

Type C Type D Accelerator (A+B)

62

Type E Type F Type G (A+C) High Range (B+F) Water Rdc

95

-

-

95

95

88

88

5

-

-

5

5

12

12

Setting Time (deviation from control) Initial at least … +1:00 not more than -1 to +1:30 +3:30 Comp. Strength, min. % of control 1 day … … 3 days 110 90 7 days 110 90 28 days 110 90

-1:00 -3:30 … 125 100 100

+1:00 +3:30

-1:00 -3:30

… 110 110 110

… 125 110 110

… -1 to +1:30 140 125 115 110

+1:00 +3:30 125 125 115 110

PENYESUAIAN SLUMP dalam rancangan campuran Pelaksanaan pengujian workability (kelecakan - slump) tergantung pada 3 faktor yaitu: • Dimensi struktur yang akan dicor • Jumlah penulangan dan • Cara pemadatan Yang TIDAK BOLEH DIUBAH dari rancangan campuran sampai waktu pelaksanaan adalah: • Faktor air semen (FAS) • Sand agregat rasio (S/A)

31

2/9/2019

DURABILITAS BETON › Durabilitas beton merupakan salah satu hal yang penting dalam desain suatu struktur yang baru dan pada waktu menilai suatu kondisi struktur eksisting › Beton yang durable adalah beton yang tahan terhadap cuaca, serangan kimia dan abrasi dan proses degradasi lainnya

DURABILITAS BETON Beton dengan mutu yang berbeda mempunyai persyaratan durabilitas yang berbeda pula, tergantung pada kondisi lingkungannya dan sifat-sifat yang diharapkan.

32

2/9/2019

DURABILITAS BETON

Durabilitas beton dapat dinilai dari 2 pendekatan yaitu: • Pendekatan yang berdasarkan pada ketentuan yang ada • Pendekatan berdasarkan kinerja

DURABILITAS BETON BERDASARKAN KETENTUAN Dalam pendekatan yang berdasarkan “ketentuan/aturan” yang berlaku, perancang menentukan jenis bahan, proporsi dan cara pelaksanaan yang berdasarkan prinsip-prinsip dasar dan pelaksanaaan di lapangan berdasarkan kinerja yang memuaskan

33

2/9/2019

DURABILITAS BETON BERDASARKAN PENDEKATAN “KINERJA” Dalam pendekatan yang berdasarkan “Kinerja” Perancang (desainer) menentukan persyaratan fungsi seperti kuat tekan, durabilitas dan perubahan volume yang mungkin terjadi, dan yakin kepada pelaksana dalam membuat campuran beton untuk mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan

DURABILITAS BETON • Beton mutu tinggi secara umum harus lebih durable dibanding dengan beton mutu yang lebih rendah • Dalam kondisi dimana beotn mutu tinggi tidak diperlukan tetapi kondisi lingkungan memerlukan hal tersebut, maka persyaratan durabilitas ditentukan dengan penetrasi (penyerapan, penyebaran , kekedapan)

34

2/9/2019

PERSYARATAN (SPESIFIKASI) KINERJA Persyaratan kinerja didefiniskan dimana kinerja yang dihasilkan sesuai dengan umur rencana serta hasil pengujian yang menhasilkan kinerja beton di laboratorium dan di lapangan

TAHAPAN PROSEDUR DALAM QA/QC

DURABILITAS

KUAT TEKAN

SLUMP (WORKABILITY)

PERYARATAN TAMBAHAN

B I A Y A

KARAKTERISTIK GEOMETRIK

KONTROL MUTU (QC) DI LAPANGAN (SEBELUM PENGECORAN)

PENGECORAN BETON

KONTROL SETELAH PENGECORAN

35

2/9/2019

Pengendalian dinding insulasi

BETON BERVOLUME BESAR

Temperatur Mock up dengan dimensi minimum sama dengan struktur yang dicor

Mix design dan rancangan pengendalian suhu Metode, waktu dan lamanya curing DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Sistem pendinginan mekanis 10 cm dari permukaan Pencatatan temperatur pada pusat massa, 2 lokasi dinding luar dan 50 mm dari permukaan terluar Pembacaan temperatur dilakukan setiap jam Temperatur maksimum 710 C dan perbedaan antara dalam dan luar 210 C

36

2/9/2019

Durabilitas pada spesifikasi 2018 disyaratkan tercapainya 70% fc’

37

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

38

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

39

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Jarak minimum batu pecah ke permukaan 30 cm dan 15 cm untuk permukaan yang dilindungi Volume batu pecah maksimum 1/3 total volume dan harus dibasahi terlebih dulu sebelum ditempatkan

Batu pecah ukuran besar maksimum 25 cm untuk struktur dengan tebal > 60 cm

Beton siklop mutu 15 MPa

40

2/9/2019

Agregat Gradasi – 1000 m3 Abrasi – 5000 m3

PENGUJIAN BAHAN

Semen - 300 ton

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

41

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

42

2/9/2019

Manual 1 set/ 5m3 untuk volume ≤ 60 m3 dan 1 set/10 m3 untuk volume > 60 m3

Ready mix

Jumlah benda uji

1 set/15 m3 untuk volume ≤ 60 m3 dan 1 set/30 m3 untuk volume > 60 m3

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

43

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

MUTU YANG DITERIMA

Kuat tekan fcm > fc’

Memenuhi syarat jika mutu beton < fc’ tidak lebih 5% dari jumlah 30 benda uji

44

2/9/2019

Jumlah benda uji antara 30 sampai 15 – Koreksi deviasi standar Tidak

Benda uji < 15 dan adanya catatan hasil uji lapangan maka kuat tekan perlu untuk ≤ 35 Mpa dan > 35 MPa Tidak

Benda uji < 15 dan tidak ada catatan hasil uji lapangan maka kuat tekan perlu untuk < 21 Mpa, antara ≥ 21 Mpa - ≤ 35 Mpa dan > 35 MPa

Jumlah benda uji < 15 buah dan adanya data hasil uji kuat tekan di lapangan, maka kuat tekan rata-rata perlu (design average strength) fcr‘ yang digunakan sebagai dasar pemilihan proporsi campuran beton ditentukan sesuai dengan Tabel 7.1.6.2)

Bilamana fasilitas produksi beton tidak mempunyai catatan hasil uji kekuatan di lapangan untuk perhitungan deviasi standar S yang memenuhi ketentuan di atas, maka kuat tekan rata-rata perlu (design average strength) fcr‘ ditetapkan sesuai dengan Tabel 7.1.6.3)

4 hasil fcm4 > 1,15 fc’ dan tidak ada fc < 0,85 fc’

Evaluasi tidak menggunakan statistik

45

2/9/2019

Mutu beton tidak sesuai dengan umur yang disyaratkan

3 buah Core drill

Rata2 fc > 0,85 fc’ dan tidak ada fc < 0,75 fc’ atau < 20 MPa

Penerimaan mutu beton

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

46

2/9/2019

Tidak ada pengukuran untuk beton struktur dengan mutu < 20 MPa

Mutu beton tak bertulang 15 Mpa dan tidak kurang dari 10 MPa

Mutu beton bertulang minimum 20 MPa

Penerimaan mutu beton yang dibayar

Setiap pengurangan kekuatan 1%, maka nilai harga satuan dikurangi 1,5 % dan perbaikan/perkuatan struktur tidak dibayar

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

47

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

48

2/9/2019

Perbedaan seksi 7.2. – BETON PRATEKAN ▪

Istilah Beton prategang menjadi beton pratekan



Istilah disesuaikan dengan fungsinya seperti wire, strand, tendon dan kabel



Istilah angker menjadi Ankur



Referensi acuan disesuaikan dengan SNI, ASTM, AASHTO, ACI yang terbaru berlaku

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

UMUM › Pekerjaan ini terdiri dari : ▪ fabrikasi struktur beton pratekan pracetak, ▪ bagian beton pratekan pracetak dari struktur komposit dan ▪ tiang pancang pracetak yang dibuat sesuai dengan Spesifikasi ini mendekati garis, elevasi, dan dimensi yang ditunjukkan dalam Gambar. ▪ Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan, pengangkutan dan penyimpanan balok, tiang pancang, pelat dan elemen struktur dari beton pracetak, yang dibuat dengan cara pratarik (pre-tension) maupun pasca-tarik (post-tension). ▪ Pekerjaan ini juga termasuk pemasangan semua elemen pratekan pracetak. Ketentuan dari Seksi 7.1 dan 7.3 harus digunakan pada Seksi ini dengan tambahan Artikel berikut ini.

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

49

2/9/2019

Beton (7.1.) Baja tulangan (7.3.)

Ankur

Bahan Baja prategang

Selongsong

Graut

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Wire (strand) 1,5 meter

ankur

Pengujian Strand 5 m setiap 20 ton

tendon

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

50

2/9/2019

Baja Prategang › Untaian kawat (strand) pra-tegang harus terdiri dari 7 kawat (wire) dengan kuat tarik tinggi, bebas tegangan, relaksasi rendah dengan panjang menerus tanpa sambungan atau kopel sesuai dengan SNI 1154-2016 dengan kelas untaian kawat dan kekuatan tarik batas minimum sebagaimana yang ditunjukkan dalam Tabel 7.2.2.1, dan toleransi diameter sebagaimana yang ditunjukan Tabel 7.2.2.2) serta sifat mekanis yang ditunjukkan dalam Tabel 7.2.2.3). › Kawat (wire) pra-tegang harus terdiri dari kawat dengan kuat tarik tinggi dengan panjang menerus tanpa sambungan atau kopel dan harus sesuai dengan SNI 1155:2016.

Tabel 7.2.2.1) Kelas Untaian Kawat dan Kuat Tarik Batas Minimum

51

2/9/2019

52

2/9/2019

Kalibrasi setiap 6 bulan Ketelitian 1% terhadap kapasitas penuh

JACK/PENARIK TENDON

2 alat pengukur (dial) diameter minimal 150 mm: - Lendutan - Pembebanan

53

2/9/2019

Minimal 2 kali diameter tendon atau 3 cm

Ditambah 1,5 cm yang kontak dengan tanah

Ditambah 3 cm yang berada dalam air asin

Data yang dicatat untuk pre-tension (pra Tarik) dan post –tension (pasca Tarik)

Nama dan nomor pekerjaan

Nomor balok/gelagar Tanggal selesai pengecoran Tanggal penegangan

54

2/9/2019

DATA UNTUK PRA TARIK (PRE-TENSION)

Pabrik pembuat, toleransi, nomor dynamometer, alat pengukur, pompa, dongkrak

Besaran gaya pada dynamometer

Tekanan pompa atau dongkrak dan luasan piston

Pemuluran terakhir segera setelah penegangan

DATA UNTUK PASCA TARIK (POST-TENSION)

Pabrik pembuat, toleransi, nomor dynamometer, alat pengukur, pompa, dongkrak

Gaya awal saat penegangan

Gaya akhir dan pemuluran saat penegangan akhir

Gaya dan pemuluran pada selang waktu tertentu

Pemuluran terakhir setelah dongkrak dilepas

Siklus penarikan

55

2/9/2019

Tegangan tendon pra-tegang maksimum 70% terhadap beban yang ditetapkan

Gaya prategang setelah pengankuran

Selama penegangan (stressing) nilai tersebut maksimum 80%

56

2/9/2019

57

2/9/2019

58

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

59

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

60

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

7.3. BAJA TULANGAN

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

61

2/9/2019

SEKSI 7.3. – BAJA TULANGAN ▪

Secara umum masih sama dengan seksi 7.3. pada spesifikasi 2010 revisi 3 ▪ ▪

Acuan diameter dan sifat mekanis baja tulangan yang digunakan mengacu pada SNI 2052:2017 Isitilah BJTD (baja tulangan deform) menjadia BJTS (Baja tulangan Sirip) sesuai dengan istilah pada SNI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

62

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

63

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

64

2/9/2019

Mutu Pekerjaan dan Perbaikan Atas Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

BAHAN

SNI 2052:2017

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

65

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

66

2/9/2019

7.4. BAJA STRUKTUR DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

67

2/9/2019

Seksi 7.4. – BAJA STRUKTUR



Seksi 7.5. – pada spesifikasi 2010 revisi 3, merupakan spesifikasi untuk baja struktur yang disediakan oleh pengguna jasa



Seksi 7.4. – spesifikasi 2018, menyatukan antara baja struktur yang ada pada seksi 7.4. dan spesifikasi 7.5. (dari spesifikasi 2010 revisi 3)



Mutu baja struktur disesuaikan dengan SNI terbaru

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

UMUM › Yang dimaksud dengan Baja Struktur adalah: ▪

bahan struktur jembatan baja seperti jembatan rangka baja, gelagar baja, gelagar baja komposit termasuk elemen baja seperti gelagar, pelat, baut, mur, ring, diafragma yang digunakan sebagai suatu komponen struktur jembatan baja.



Pekerjaan ini juga akan mencakup penyediaan, fabrikasi, pengangkutan, pemasangan, galvanisasi dan pengecatan baja struktur sebagaimana yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini atau sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar.



Baja struktur harus meliputi baja struktur, baut, pengelasan, baja khusus dan campuran, elektroda logam dan penempaan dan pengecoran baja. DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

68

2/9/2019

Penyediaan

Fabrikasi

Pemasang an

• Gelagar • pelat • Baut, mur, ring • diafragma • Penyediaan • Galvanisasi • Pengecatan

• Pengangkutan • Pemasangan (erection)

69

2/9/2019

UMUM › Pekerjaan dalam Seksi dari Spesifikasi ini juga termasuk pemasangan struktur jembatan baja hasil rancangan patent, seperti jembatan rangka (truss) baja, gelagar komposit, Bailey atau sistem rancangan lainnya yang dibeli sebelumnya oleh Pengguna Jasa, di atas fondasi yang telah dipersiapkan. › Pekerjaan pemasangan akan mencakup sebagaimana yang diperlukan, penanganan, pemeriksaan, identifikasi dan penyimpanan semua bahan pokok lepas, pemasangan landasan, pra-perakitan, peluncuran dan penempatan posisi akhir struktur jembatan, pencocokan elemen utama lantai jembatan dan operasi lainnya yang diperlukan untuk pemasangan struktur jembatan rangka baja sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini. DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

70

2/9/2019

pemasangan landasan, pra-perakitan, peluncuran dan penempatan posisi akhir struktur jembatan pencocokan elemen utama lantai jembatan dan operasi lainnya yang diperlukan untuk pemasangan struktur jembatan

penanganan, pemeriksaan, identifikasi dan penyimpanan semua bahan pokok lepas

Pemasangan Jembatan Baja

71

2/9/2019

BAHAN Baja Struktur › Kecuali ditunjukkan lain dalam Gambar, baja karbon untuk paku keling, baut atau las harus sesuai dengan ketentuan AASHTO M270M/M270-15. › Kecuali ditunjukkan lain dalam Gambar, baja karbon struktur untuk, baut atau las harus sesuai dengan persyaratan SNI 6764:2016 atau ASTM A36/A36M-14. Baja struktur harus memiliki mutu minimum sesuai dengan Tabel 7.4.2.1). Mutu Baja Struktur

Grade 690

Kuat Leleh

Kuat Tarik Putus

Minimum (MPa)

Grade 250

250

400

Grade 345

345

450

Grade 485

485

585

Tebal Pelat ≤ 63,5 mm

690

760

Tebal Pelat > 63,5 mm

620

690

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Baut, Mur dan Ring ▪ Baut dan mur harus memenuhi ketentuan dari ASTM A307-14e1 Mild Steel Bolts and Nuts (Grade A), dan mempunyai kepala baut dan mur berbentuk segi enam (hexagonal) ▪ Baut, mur dan ring dari baja mutu tinggi harus difabrikasi dari baja karbon yang dikerjakan secara panas memenuhi ketentuan dari ASTM F3125/F3125M-15a dengan kekuatan leleh minimum 92 ksi (634 MPa) dan 130 ksi (896 MPa) masing-masing untuk tipe A320 dan A490 dan elongasi (elongation) minimum 14%. ▪ Baut mutu tinggi boleh digunakan bila memenuhi ketentuan berikut: ▪ Sifat mekanisnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku ▪ Diameter batang, luas tumpu kepala baut, dan mur atau penggantinya harus lebih besar dari nilai nominal yang ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku. Ukuran lainnya boleh berbeda DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

72

2/9/2019

Ketentuan Beban Tarik Baut untuk tipe Critical Slip Joint Ukuran Nominal (mm) dan Nilai Putaran Ulir-pitch (mm) M12 x 1,75 M16 x 2,0 M20 x 2,5 M22 x 2,5 M24 x 3,0 M27 x 3,0 M30 x 3,5 M36 x 4,0

Beban Tarik Minimum dengan Metoda Pengukuran Panjang (kN)

Tipe A325

Tipe A490

50,6 94,2 147 182 212 275 337 490

70 130 203 251 293 381 466 678 DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

73

2/9/2019

Structural Bolting

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Slip Critical Friction type Clamp load – baut dalam kondisi tension

A307 – hanya untuk elemen sekunder

Baut Mutu Tinggi

Elemen utama

Proof load – Baut dalam kondisi batas plastis umumnya baut dikencangkan sekitar 65%

A325 = Gr 8.8 A490 = Gr 10.9 = F10T

Torsi momen = k.F.D

Struktur baja dengan beban dinamis

74

2/9/2019

75

2/9/2019

76

2/9/2019

77

2/9/2019

78

2/9/2019

TIPE BAUT: TIPE 1 – MEDIUM CARBON STEEL TIPE 2 – LOW-CARBON MARTENSITE STEEL TIPE 4 – ATMOSPHERIC CORROSION-RESISTANT STEEL DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

79

2/9/2019

80

2/9/2019

81

2/9/2019

82

2/9/2019

Tensile strength adalah maksimum tegangan yang diterapkan, sbg contoh seberapa besar peregangan awal yang mengakibatkan patah. Satuannya MPa Clamp Load - untuk mendapat clamp load, maka baut harus berada dalam kondisi tension. Jika baut tdk dalam kondisi tension, maka tidak akan terjadi jepitan antar pelat dan diam pada posisinya. Baut pada waktu dikencangkan berada dalam 2 posisi yaitu tarikan dan torsi. Pada sambungan baut, baut harus mempunyai preload yang lebih besar daripada beban luar yang akan dipikulnya. Beban luar harus diketahui, sehingga dapat ditentukan mutu baut (grade), ukuran, diameter, thread pitch dan jumlah baut yang diperlukan

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

83

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

PEMASANGAN DAN PENGENCANGAN BAUT 1. PEMASANGAN BAUT.

a. Skema Pemasangan Baut Set.

Gambar 1 : Baut A325 dan A490 set.

Gambar 2 : Baut F10T set.

Gambar 3 : Baut S10T set.

84

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

2. PENGENCANGAN BAUT.

a. Peralatan Pengencangan Baut.

Gbr. 5 : Skidmore-wilhelm

Gbr. 7 : Mesin Torsi (Torque Wrench)

Gbr. 6 : Kunci Torsi Manual

Gbr. 8 : Shear Wrench)

85

2/9/2019

HUBUNGAN ANTARA MOMEN TORSI DENGAN CLAMPING FORCE PADA SAAT PENGENCANGAN BAUT

› › ›

Momen Torsi (Nm) : 850 Nm Clamping Force (KN) : 270 KN (Skidmore)

›Hasil Clamping Force dari momen torsi yang diberikan dipengaruhi oleh surface finish sambungan, antara lain : 1. Hitam/ Plain 2. Electroplating 3. Hot dip galvanized 4. Dacro Coating 5. Fluoro Carbon ( PTFE )

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

86

2/9/2019

b. Urutan Pemasangan Baut. Urutan pemasangan baut di mulai dari bagian yang kaku (rigid) dan sambungan yang bebas serta di kencangkan sedang (snug tight).

Gambar 4 : Urutan Pemasangan baut

87

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

88

2/9/2019

Perbedaan SEKSI 7.5. – FONDASI TIANG BOR SEKAN (SECANT PILE) ▪

Semula seksi 7.5. adalah pemasangan rangka baja yang disediakan oleh pengguna jasa



Seksi 7.5 sudah dijadikan satu dengan seksi 7.4. – Baja Struktur, maka seksi 7.5. menjadi kosong dan diisi dengan fondasi tiang bor sekan (secant pile)



Seksi 7.5. ini mengadopt dari spesifikasi khusus

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

89

2/9/2019

TIANG BOR SEKAN Dinding penahan tanah

Menahan gaya lateral

Menahan tekanan tanah dan aliran air tanah

Tiang bor tanpa tulangan (tiang primer) – mutu 15 MPa

Tiang bor dengan tulangan (tiang sekunder) – mutu 30 MPa Pengujian tiang dan daya dukung

Pemasangan kepala tiang (pile cap) setelah umur beton mencapai 40% fc’

90

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

91

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

92

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

93

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

94

2/9/2019

Perbedaan Seksi 7.6. – FONDASI TIANG ▪ ▪ ▪



Secara umum tidak ada perubahan antara seksi 7.6. pada spesifikasi 2010 revisi 3 dengan spesifikasi 2018 Tambahan tentang perlindungan bagian penyambungan fondasi tiang baja dan beton yang menggunakan las dengan menggunakan cat anti karat Luasan perlindungan untuk anti karat 1,5 meter di atas muka air pasang ditambah tinggi pasang surut dan 0,5 meter di bagian yang terendam Pasir yang digunakan di dalam fondasi tiang masuk dalam biaya pengadaan sampai 8 meter di bawah tanah dasar

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

95

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

96

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

TIANG PANCANG

Tumpu

Tiang uji Loading Test Panjang tiang alat pancang Kalendering Material tiang pancang daya dukung tanah Penyambungan tiang

Geser

Panjang tiang Daya dukung tanah Kalendering Alat pancang Material tiang pancang Penyambungan tiang Loading test

TIANG PANCANG

disiapkan oleh ir. lanny hidayat, msi

97

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

98

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Pelat penutup ASTM 36 (SNI 036764- 2002)

Pipa baja ASTM A252 grade 2

Tebal dinding minimal 4,8 mm

Turap baja

Pelat penutup dan las penyambung tidak boleh menonjol keluar

99

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

100

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Diberi cat anti karat

Las listrik

SAMBUNGAN TIANG PANCANG BETON PRACETAK

Yang dapat mengering dalam waktu sekitar 5-10 menit

Cat lapisan anti karat untuk 20 cm di atas dan di bawah las

101

2/9/2019

Masuk ke dalam pile cap sedalam 50 – 100 mm

Bagian kepala tiang yang retak harus dipotong dan diperbaiki

Pengupasan kepala tiang pancang beton pracetak Baja tulangan harus dapat diikat di dalam pile cap 40 x diameter

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

102

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

103

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

104

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Tiang pancang yang berada didaerah air laut 1,5 meter di atas air pasang dan 0,5 m di bawah air surut

Bagian sambungan las diberi lapisan cat protektif yang dapat mongering dalam waktu antara 5 – 10 menit

Tiang pancang yang berada didaerah berair, 1 meter di atas MAB dan 0,5 m di bawah MAR

Beton yang digunakan beton SCC

Tiang pancang baja struktur

Diisi dengan beton 30 Mpa hingga kedalaman 8 m di bawah permukaan tanah

Bahan isian pasir di bawah beton harus bersih dan bukan pasir laut

105

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

106

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

107

2/9/2019

Penurunan minimal 60 mm

Pengujian pembebanan Beban pengujian minimal 2 x beban yang dirancang

Posisi akhir kepala tiang < posisi pada gambar rencana

Kalendering t.p. baja 25 mm dan t.p. beton 35 mm

Pemancangan tiang Single acting, tinggi jatuh hammer maksimum 1,2 m

Daya dukung dihitung dengan rumus Hiley

108

2/9/2019

Jumlah tiang pancang

Enersi pukulan palu, berat dan jenis palu

Posisi, jenis ukuran

Penetrasi pada saat 10 pukulan terakhir

Panjang aktual

Panjang dalam balok kepala tiang

Tanggal pemancangan

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

109

2/9/2019

Alat Pancang

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Alat Pancang

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

110

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

111

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

112

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

113

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

114

2/9/2019

Dari ujung atas (cut off level) sampai ujung bawah tiang

Beton SCC dan baja tulangan dibayar terpisah

Penyediaan tiang pancang

Tidak ada pembayaran untuk isian pasir

Mulai dari bawah pile cap sampai ujung bawah tiang

Mulai dari permukaan tanah sampai ujung tiang

Tidak ada pembayaran untuk sisa potongan tiang

Penyetelan, sepatu

Penyambungan tiang (las listrik)

Lapisan anti karat (cat)

Pemancan gan tiang

115

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

116

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

117

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

118

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

119

2/9/2019

7.7. PONDASI SUMURAN

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Seksi 7.7. – FONDASI SUMURAN ▪ ▪

TIDAK ADA PERUBAHAN

SAMA DENGAN SPESIFIKASI 2010 REVISI 3

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

120

2/9/2019

Sumuran › Yang dimaksud dengan Fondasi Sumuran adalah elemen utama struktur dari sumuran beton yang berinteraksi langsung dengan tanah, yang berfungsi sebagai penopang akhir dan menyalurkan beban dari struktur jembatan ke tanah pendukung. › Pekerjaan yang diatur dalam Seksi ini harus mencakup penyediaan dan penurunan dinding sumuran yang dicor di tempat atau pracetak yang terdiri dari unit-unit beton pracetak, sesuai dengan Spesifikasi ini dan sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar, atau diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan. › Jenis dan dimensi sumuran terbuka yang digunakan akan ditunjukkan dalam Gambar. DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

121

2/9/2019

BAHAN UNTUK SUMURAN

Mutu beton minimal 20 MPa

Mutu baja BjTP 280

Isian sumuran sengan beton siklop

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

122

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Mutu beton 20 Mpa minimal 100 cm (1 meter)

Beton siklop mutu 15 MPa

Beton kedap air mutu 25 Mpa minimal 150 mm

123

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

7.8. ADUKAN SEMEN

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

124

2/9/2019

PERBEDAAN SEKSI 7.8. – ADUKAN MORTAR SEMEN ▪

Judul seksi 7.8. – pada spesifikasi 2010 revisi 3 ADUKAN SEMEN



Judul seksi 7.8. – pada spesifikasi 2018 mennjadi ADUKAN MORTAR SEMEN



Isi masih sama, hanya istilah disesuaikan menjadi adukan mortar semen

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

125

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

126

2/9/2019

7.9. PASANGAN BATU

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

PERBEDAAN Seksi 7.9. – PASANGAN BATU ▪

SECARA UMUM TIDAK ADA PERUBAHAN



PENYESUAIAN ISTILAH PADA ADUKAN SEMEN MENJADI ADUKAN MORTAR SEMEN

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

127

2/9/2019

UMUM

› Pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur: ▪ dinding penahan tanah, talud, gorong-gorong pelat, dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar. ▪ Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan, bukan sebagai penahan beban, seperti lapisan selokan, lubang penangkap, lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau di sekitar ujung gorong-gorong, maka Pasangan Batu dengan Mortar (Mortared Stonework) atau pasangan batu kosong yang diisi (grouted rip rap) seperti yang disyaratkan masing-masing dalam Seksi 2.2 dan 7.10, akan digunakan untuk pekerjaan ini. DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

128

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

129

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

130

2/9/2019

Seksi 7.10. PASANGAN BATU KOSONG dan BRONJONG

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

PERBEDAAN SEKSI 7.10 – PASANGAN BATU KOSONG DAN BRONJONG ▪

SECARA UMUM MASIH SAMA DENGAN SPESIFIKASI 2010 REVISI 3



ADA PENYESUAIAN KARAKTERISTIK MATERIAL KAWAT BRONJONG SESUAI DENGAN SNI YANG BERLAKU



ISTILAH DISESUAIKAN

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

131

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

132

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

133

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

134

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

135

2/9/2019

7.11. Sambungan Siar Muai

(expansion joint)

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

PERBEDAAN SEKSI 7.11 – Sambungan Siar Muai ▪ ▪

▪ ▪

Tambahan penjelasan karakteristik jenis bahan yang digunakan untuk setiap jenis sambungan siar muai Persyaratan Sifat-sifat jenis asphaltic plug yang saat ini banyak digunakan Persyaratan agregat untuk jenis asphaltic plug Jenis lainnya tergantung pada TDS pabrikan yang diusulkan dan sertifikat keaslian dan pengujian dari laboratorium yang independent, kompeten DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

136

2/9/2019

Umum › Semua jembatan harus dapat mengakomodasi pergerakan yang disebabkan oleh : perubahan suhu, susut pada beton, rangkak sebagai efek dari gaya pratekan, perpendekan elastis pada pasca prategang › Pergerakan akibat beban transien seperti angin, beban hidup, pergerakan pada fondasi › Sambungan siar muai (exp. Joint) harus dapat menahan beban horizontal, vertikal, rotasi akibat beban-beban yang terjadi

Umum › Expansion joint juga harus dapat mengkomodasi pergerakan jangka panjang seperti meminimalisasi perpindahan posisi dan gaya sekunder pada struktur › Expansioin joint juga harus kedap air dan kotoran yang dapat masuk ke bawah ke bangunan bawah › Mempunyai kinerja yang nyaman dan mempunyai umur layan yang cukup lama › Tahan terhadap bahan kimia, garam, UV

137

2/9/2019

Expansion joint harus diperhitungkan terhadap ➢

Jenis anker yang digunakan



Metode ikatan pada bagian ujungnya



Metode letak joint pada bagian sisi, trotoar dan median



Batasan dimensi joint



Kemungkinan terjadinya kebocoran



Pemilihan sistem joint yang sesuai dengan persyaratan desain



Gaya yang bekerja di sekitar lantai dan joint



Penentuan menggunakan penutup yang menerus



Analisis pemeliharaan untuk jangka panjang

Jenis Joints dan Gap

138

2/9/2019

Sambungan Siar Muai

› Pekerjaan ini akan terdiri dari pemasokan dan pemasangan sambungan siar muai lantai yang terbuat dari logam atau elastomer atau tipe asphaltic plug, dan setiap bahan pengisi (filler) dan penutup (sealer), untuk sambungan antar struktur baik dalam arah memanjang maupun melintang, sesuai dengan Gambar dan sebagaimana diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

139

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

140

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

141

2/9/2019

› Agregat

Asphaltic Plug

› Agregat untuk campuran siar muai asphasltic plug harus terdiri dari material yang bersih, keras, awet dan bebas dari bahan-bahan kotoran organik dan bahan kotoran lain yang tidak dikehendaki dan memenuhi ketentuan sifat-sifat seperti pada Tabel 7.11.2.2) dan mempunyai gradasi seragam dalam ukuran nominal tunggal yaitu ukuran 14, 20 dan 28 mm atau boleh dicampur antara ketiga ukuran ini.

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

142

2/9/2019

7.12. LANDASAN (bearing)

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Perbedaan seksi 7.12 – Landasan (bearing) ▪ Secara umum masih sama dengan spesifikasi 2010 revisi 3 ▪ Penyesuaian istilah menjadi landasan ▪ Tata cara pengujian masih sama dengan spesifikasi 2010 revisi 3

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

143

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

144

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

145

2/9/2019

Elastomer untuk Perletakan

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Pengujian Landasan elastomer

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

146

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

147

2/9/2019

SPESIFIKASI LANDASAN KARET ALAM DAN SINTETIS Sifat Material

ASTM Standard

Persyaratan Pengujian

Polychloroprene (Neoprene)

Satuan

60 Duro

70 Duro

50 Duro

60 Duro

70 Duro

50 ± 5 15,5 450

60 ± 5 15,5 400

70 ± 5 15,5 300

50 ± 5 15,5 400

60 ± 5 15,5 350

70 ± 5 15,5 300

Shore “A” points Mpa Percent

Sifat fisik

D 2240 D 412

Ketahanan terhadap panas

D 573 Pada temperatur yang disyaratkan

Temperatur yang disyaratkan Aging time Perubahan max dalam derometer hardness) Perubahan max dalam tensile strength Perubahan mad dalam pemuluran ultimit

70 168 + 10 - 25 - 25

70 168 + 10 - 25 - 25

70 168 + 10 - 25 - 25

100 70 + 15 - 15 - 40

100 70 + 15 - 15 - 40

100 70 + 15 - 15 - 40

0C Jam Shore ”A” points Percent Percent

Pengaturan terhadap tekan

D 395 Method B pada temperatur yang disyaratakan

Temperatur yang dusyaratkan Perubahan max diizinkan (setelah 22 jam)

70 25

70 25

70 25

100 35

100 35

100 35

0C Percent

Kerapuhan pada temperatur rendah

D 746 Prosedur B

Grade 0 & 2 – tanpa pengujian Pengujian grade 3 pada – 40 0C Pengujian grade 4 pada - 48 0C Pengujian grade 5 pada - 57 0C

Memenuhi Memenuhi memenuhi

Memenuhi Memenuhi memenuhi

Memenuhi Memenuhi memenuhi

Memenuhi Memenuhi memenuhi

Memenuhi Memenuhi memenuhi

Memenuhi Memenuhi memenuhi

Ketahanan terhadap ozone

D 1149

Konsentrasi ozone Lamanya pengujian Pengujian regangan 20% pada 37,7 0C ± 1 0C. menggunakan prosedur A pada D 518

25 48 Tidak retak

25 48 Tidak retak

25 48 Tidak retak

100 100 Tidak retak

100 100 Tidak retak

100 100 Tidak retak

Kelekatan

D 429, B

Kelekatan pada saat vulkanisir, lba per inch (kg/m)

40 (714)

40 (714)

40 (714)

40 (714)

40 (714)

40 (714)

LANDASAN & SIAR MUAI

Hardness Tensile Strength minimum Pemuluran minimum

Polyisoprene (Natural Rubber) 50 Duro

MPa Jam

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

148

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

149

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

7.13. SANDARAN (railing) DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

150

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Perbedaan Seksi 7.13 - Sandaran ▪ Beton yang digunakan untuk tiang beton sandaran menggunakan mutu 30 Mpa ▪ Sandaran di galvanis, apabila digunakan pengecatan, jenis cat harus mengacu pada seksi 8.7.

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

151

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

7.14. PAPAN NAMA JEMBATAN › Ukuran minimal 40 x 60 cm2 › Bahan marmer dengan lambang PU › Toleransi ± 10 cm › Letak sesuai dengan ketentuan dan dipasang pada parapet › Isi tulisan : ▪

Logo Kementerian PUPR



Nama Jembatan



Jumlah bentang



Panjang jembatan



Tipe jembatan



Lokasi jembatan



Jenis fondasi



Tahun pembangunan

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

152

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

153

2/9/2019

NAMA JEMBATAN : JEMBATAN SPESIFIKASI 2018 JUMLAH BENTANG : 10 BENTANG ( 2 X 30 + 8 X 40 METER) PANJANG JEMBATAN : 380 METER TIPE BANGUNAN ATAS : GPP + RBP LOKASI : KPG 112.000 ; 5,7659 LS ; 104,2345 BT JENIS FONDASI: KEPALA JEMBATAN : TIANG PANCANG BAJA 12 X Ø 60 CM / 23 M PILAR : TIANG PANCANG BAJA 18 X Ø 60 CM / 22 M

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Nomor Mata Pembayaran 7.14

Uraian

Papan Nama Jembatan

Satuan Pengukuran Buah

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

154

2/9/2019

7.15. PEMBONGKARAN STRUKTUR ▪

Pembongkaran dilaksanakan tanpa menimbulkan kerusakan pada bagian struktur lainnya



Pembuangan bahan bongkaran tidak menimbulkan dampak lingkungan dan hambatan lainnya



Bahan bongkaran yang berupa bahan yang masih dapat digunakan adalah milik Pemilik dan harus diamankan



Bongkaran bangunan bawah struktur lama jembatan dibongkar sampai kedalaman – 30 cm di bawan dasar sungai dan rongga ditimbun kembali

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

155

2/9/2019

SEKSI 7.16 – DRAINASE LANTAI JEMBATAN

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Perbedaan seksi 7.16 – Drainase lantai jembatan ▪ Secara umum masih sama dengan spesifikasi 2010 revisi 3 ▪ Perbedaan hanya pada dimensi pipa drainase yang semula disyaratkan 4” menjadi 6” sesuai dengan SNI tentang Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

156

2/9/2019

7.16. DRAINASE LANTAI JEMBATAN

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

157

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

BAHAN BAJA › Bahan untuk Deck Drain berbahan besi tuang yang terpasang dengan bentuk sesuai gambar. ▪ Diameter pipa drainase jembatan minimum 150 mm (6 inch) dan tebal minimal 2 mm. ▪ Mutu pipa baja dengan tegangan leleh 280 MPa dan harus memenuhi standar SNI 07-0722-1989 atau ASTM A252-10, atau standar lain yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. ▪ Semua bagian baja harus digalvanisasi sesuai dengan AASHTO M111M/M111-15, kecuali jika galvanisasi ini telah mempunyai tebal minimum 80 mikron DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

158

2/9/2019

BAHAN PVC › Bahan untuk pipa PVC harus sesuai dengan ▪

SNI 06-0162-1987 dan



SNI 06-0178-1987 atau sesuai dengan



ASTM D2665-14 dengan bahan dasar (basic material) yang



terbuat dari virgin PVC compounds yang memenuhi kelas 12454 menurut ASTM D1784-11.

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DASAR PEMBAYARAN › Kuantitas pipa drainase, pipa penyalur dan Deck Drain diukur: ▪ seperti yang disyaratkan di atas akan dibayar dengan Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk mata pembayaran yang tercantum di bawah dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas dan harga. ▪ Harga dan pembayaran yang demikian harus dipandang sebagai kompensasi penuh untuk penyediaan, pengiriman, penyambungan, pemasangan, penanganan permukaan, pengelasan, grouting, braket, drain hopper dan penyediaan semua pekerja, peralatan, perkakas dan lain-lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam seksi ini. DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

159

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

SEKSI 7.17 PENGUJIAN PEMBEBANAN JEMBATAN

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

160

2/9/2019

seksi 7.17 – pengujian pembebanan jembatan

› Merupakan seksi baru dalam pada spesifikasi 2018

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

Tingkat keselamatan jembatan

Pengujian Pembebanan Jembatan Menentukan kondisi awal operasi penggunaan jembatan, kekakuan dari frekwensi dasar jembatan

Keamanan jembatan terhadap daya layan

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

161

2/9/2019

PENGAJUAN KESIAPAN KERJA

Persiapan Teknis

Persiapan Administrasi

Gambar dan dokumen perancangan

Surat Perlohonan izin pelaksanaan pengujian

Komunikasi, Kajian terhadp Analisa struktur

Surat permohonan kerja sama pelaksanaan pengujian DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

162

2/9/2019

Uji pantul beton keras (Hammer test) Uji pantul beton keras atau hammer test adalah alat yang digunakan untuk pengujian untuk mengetahui keseragaman mutu beton. Jenis pengujian ini secara umum dilakukan untuk semua jenis beton dan menjadi pembanding dengan jenis uji beton inti

334

SCHMIDT HAMMER

163

2/9/2019

Schmidt Rebound Hammer (Concrete Hammer Test)

Pemilihan Permukaan Uji 





 





Pemilihan permukaan beton yang akan diuji harus memiliki tebal minimum 100 mm dan menyatu dengan struktur. Pengujian tidak boleh dilakukan pada daerah yang menunjukkan adanya cacat. Permukaan beton yang telah mengalami kabonasi juga akan menghasilkan angka pantul yang lebih tinggi. Diameter bidang uji sedikitnya 150 mm. Permukaan dengan tekstur yang kasar, lunak atau kehilangan mortar harus digosok dengan batu penggosok. Lakukan 10 pengujian pada setiap titik uji dengan jarak masing-masing pengujian tidak boleh lebih kecil dari 25 mm. Perhatikan permukaan beton yang sudah dipalu, dan batalkan pembacaan jika tumbukan memecahkan atau menghancurkan rongga udara yang dekat ke permukaan

164

2/9/2019

Menyiapkan bidang ukur. Buat bidang ukur dengan diameter minimum15 cm, dengan sket :

Minimum 15 cm

Pembacaan pada bidang ukur sebanyak minimum 10 titik 338

Uji kerapatan beton (UPV-Pundit) Uji kerapatan beton (UPV-Pundit) dilakukan untuk mengetahui mutu beton yang dinyatakan besaran frekwensi kecepatan pantul beton untuk kemudian dapat ditentukan mutu beton struktur tersebut serta kerusakan seperti lebar retak dan kedalaman retak pada struktur. Pengujian tersebut dilakukan dengan menghitung kecepatan gelombang yang melewati beton yang diamati.

165

2/9/2019

Ultrasonic Pulse Velocity (UPV)

Wave speed (m/s)

Concrete Quality

>4000

Very good

3500 – 4500

Good

3000 – 3500

Medium

<3000

Not good

340

SPECIFIC INSPECTION

Cover Meter › Uji ketebalan selimut beton ini dilakukan untuk mengetahui tebal selimut beton pada eksisting struktur beton yang diuji. Pengujian ini dilakukan untuk semua jenis struktur beton bertulang › Uji dimensi dan jarak baja tulangan dilakukan untuk semua jenis struktur beton bertulang, dan dengan alat yang disebut cover meter atau profo meter akan dicatat dimensi serta jarak antar baja tulangan terpasang

166

2/9/2019

Pengujian Ketebalan Selimut dan Posisi Tulangan Beton dengan Cover Meter

342

343

167

2/9/2019

Uji Korosi Pada Tulangan (Half Cell Pontetntial Test) › Uji korosi baja tulangan ini digunakan untuk mengetahui tingkat laju korosi dan kondisi korosi pada baja tulangan akibat adanya retak dan pengaruh lingkungan

Resistivity Beton (ohm.cm) > 20.000 10.000 – 20.000 5.000 – 10.000 < 5.000

Kemungkinan Laju Korosi Tidak terjadi Rendah Tinggi Sangat Tinggi

345

168

2/9/2019

Uji Kekerasan Baja (Equotip #3) › Uji ini untuk mengetahui mutu baja struktur terpasang dan digunakan untuk evaluasi kapasitas dan kekuatan struktur baja

Uji Ketebalan Baja (Profil/Pile) (Thickness Gauge) › Uji ketebalan ini digunakan untuk mengetahui ketebalan profil/Pile baja struktur baja jembatan yang ada guna evaluasi kapasitas dan kekuatan struktur

169

2/9/2019

Pull off Test

Kegunaan dari alat ini adalah untuk mengetahui estimasi kuat Tarik dan bonding struktur beton SPECIFIC INSPECTION

348

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

170

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

LOADING TEST

171

2/9/2019

Uji Beban Statik (Static Loading Test) › Pengujian beban statis dilakukan untuk mendapatkan respon statis jembatan berupa regangan dan defleksi statis ketika diterapkan suatu beban yang terukur oleh suatu alat pengukur digital

353

172

2/9/2019

Pengukuran Pembebanan dan Lendutan Jembatan

Strain Gauges untuk pengukuran regangan

LVDT untuk pengukuran lendutan Digital Leveling untuk pengukuran lendutan

Deflection Result 0% Initial Unsimetris Simetris Unload

Loading Sequences

50% Initial Unsimetris Simetris Unload

100% Initial Unsimetris Simetris Unload

Span 1 mm 0 -0.23 -0.41 0

Span 2 mm 0 -0.48 -1.64 0

Span 3 mm 0 -0.23 -0.29 0

Span 1 mm 0 -0.46 -0.77 0

Span 2 mm 0 -1.79 -2.64 0

Span 3 mm 0 -0.64 -0.71 0

Span 1 mm 0 -1.01 -1.45 0

Span 2 mm 0 -1.76 -3.59 0

Span 3 mm 0 -0.61 -0.9 0

355

173

2/9/2019

Static Longitudinal Test

356

Static Longitudinal Test

Pemasangan Strain Gauge Pada Beton

357

174

2/9/2019

Static Longitudinal Test

Pemasangan Dial Gauge Gauge

358

Static Transversal Test

Monitoring

SPECIFIC INSPECTION

359

175

2/9/2019

Static Longitudinal Test

Load Set Up 360

Static Longitudinal Test

Load Set Up SPECIFIC INSPECTION

361

176

2/9/2019

Static Longitudinal Test

Testing & Monitoring 362

Uji Beban Dinamik (Dinamic Loading Test) ›Uji beban dinamis ini dilaksanakan untuk mendapatkan respons dinamis jembatan yang berupa getaran alami dan beban dinamis yang diberikan pada struktur jembatan dengan menggunakan alat vibrocorder K

f f teoritis



| f terukur  f teoritis | f teoritis

Frekuensi teoritis di dapat dengan menggunakan model analisis struktur, K adalah ukuran tingkat kerusakan dimana: 1. Untuk nilai K  20%, maka struktur berada dalam kondisi kritis dimana telah terjadi retak-retak struktur (Identik dengan penurunan kapasitas daya pikul sebesar 40%) 2. Untuk Nilai 15%  K  20%, maka struktur berada dalam kondisi yang kurang baik 3. Untuk nilai K = 10%, maka struktur berada dalam kondisi kurang baik sampai kondisi cukup baik (Identik dengan penurunan kapasitas daya dukung sebesar 20%) 4. Untuk nilai K =0, maka struktur berada dalam kondisi baik

177

2/9/2019

Dynamic Load Test › Natural Frequency › Peak Acceleration

364

Test Setup

Single Truck Speed Rate Payload

Double Truck  0 – 30 km/hour  0% - 100%

365

178

2/9/2019

INSTRUMENT Sensor  Accelerometer

Cable connector

INSTRUMENT Data Acquisition (Data Logger)

Laptop & Dewesoft Program

179

2/9/2019

Natural Frequencies & Peak Acceleration

2nd Span

1st Span

0% 1 2 50% 1 2

3rd Span

100% 1 2

Span 1 Hz m/s2 10.25 0.15 10.25 0.22

Span 2 Hz m/s2 5.37 0.35 5.37 0.41

Span 3 Hz m/s2 15.63 0.13 10.74 0.19

Span 1 Hz m/s2 10.25 0.07 10.25 0.1

Span 2 Hz m/s2 5.37 0.21 5.37 0.3

Span 3 Hz m/s2 10.25 0.11 10.74 0.11

Span 1 Hz m/s2 10.25 0.05 10.25 0.05

Span 2 Hz m/s2 5.37 0.09 5.37 0.11

Span 3 Hz m/s2 15.14 0.07 15.14 0.06

368

Dynamic Amplification Factor (DAF)

Strain dynamic data

0%

50%

100%

Span 1

Span 2

Span 3

1.17

1.19

1.2

Span 1

Span 2

Span 3

1.13

1.13

1.19

Span 1

Span 2

Span 3

1.17

1.09

1.1

369

180

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

181

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

182

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

183

2/9/2019

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

DISIAPKAN OLEH IR. LANNY HIDAYAT, MSI

184

2/9/2019

185

Related Documents


More Documents from "sunarto toto"