Ekologi - Tipe Ekosistem

  • Uploaded by: Moh Cahyo Levine
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ekologi - Tipe Ekosistem as PDF for free.

More details

  • Words: 1,761
  • Pages: 11
Loading documents preview...
MAKALAH EKOLOGI KESEHATAN “Tipe-tipe Ekosistem”

Oleh : Kelompok II

Oleh Kelompok 6

1. Anis Susulowati 2. Rizky Tri Swastiko 3. M. Abdi Aminullah 4. Moh. Cahyo Utomo 5. Siti Asruril Jannah 6. Zakaria Fikri Al Faqih

(A2A013037) (A2A013038) (A2A013039) (A2A013040) (A2A013042) (A2A013044)

Dosen Pengampu : Ulfa Nurullita, SKM, M.Kes

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG NOVEMBER, 2014

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penyusun masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Makalah Ekologi ini. Makalah ini disusun agar menambah wawasan pembaca mengenai “Tipe-tipe Ekosistem”. Penyusun menyajikan makalah ini berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ekologi Kesehatan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang. Dalam penulisan makalah ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Ibu Ulfa Nurullita, SKM, M.Kes, selaku dosen pengampu pada mata kuliah Ekologi Kesehatan. 2. Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Ekologi Kesehatan. 3. Keluarga yang selalu mendukung penyusun. 4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan “Makalah Ekologi Kesehatan : Tipetipe Ekosistem”, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dan semua yang membaca makalah ini serta mudah-mudahan dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Dalam penyusunan makalah ini penyusun merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan

maupun materi, mengingat akan

kemampuan yang dimiliki penyusun. Penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dalam makalah selanjutnya.

Semarang, 20 Nov 2014

Penyusun

DAFTAR ISI 2

Kata Pengantar ………………………………………………………….……………… 2 Daftar Isi ……………………………………………………………………………….. 3 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………………………………………………..…………… 4 1.2 Rumusan Masalah……………………………………………..…………… 4 1.3 Tujuan……………………………………………………………………… 4 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Komponen Penyusun Ekosistem…………………………………………… 5 2.2 Tipe-tipe Ekosistem………………………………………………………… 6

BAB 3 KESIMPULAN dan SARAN 3.1 Kesimpulan …………………………………………………. 3.2 Saran ……………………………………………………….. Daftar Pustaka …………………………………………………………

3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekosistem disusun oleh dua komponen, yaitu lingkungan fisik atau makhluk tidak hidup (komponen abiotik) dan berbagai jenis makhluk hidup (komponen abiotik ). Berbagai jenis makhluk hidup tersebut dapat dikelompokkan menjadi satuan-satuan makhluk hidup dan ekosistem merupakan salah satunya. Dalam kehidupan, setiap organism selalu memerlukan sesuatu dari lingkungannya dan lingkungan akan menerima sesuatu dari organism. Jadi, organisme dan lingkungan saling mengadakan hubungan timbal balik (intraksi) yang disebut ekosistem. Ekosistem diartikan sebagai hubungn timbal balik (interaksi) antara makhluk hidup dengan lingkungan. Cabang ilmu biologi yang mempelajari eklogi. Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh E. Haeckel pada tahun 1860 sehingga dia disebut sebagai bapak ekologi. Ruag lingkup kajian ekologi yang utama, yaitu perubahan populasi suatu spesies pada waktu yang berbeda-beda, perpindahan yang lain, serta factor yang mempengaruhinya dan terjadinya hubungan timbal balik antar makhuk hidup (hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme) dan lingkungannya (cambell, 2003:388). Lingkungan merupakan suatu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, serta perilaku yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Permasalahan lingkungan selalu muncul karena perkembangan manusia (penduduk) dan pemanfaatan lingkungan yang kurang bijaksana. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Komponen apasaja yang menyusun ekosistem? 1.2.2 Sebutkan tipe-tipe ekosistem dan hubungan antara faktor biotik dan abiotiknya? 1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui komponen penyusun ekosistem. 1.3.2 Untuk mengetahui tipe-tipe ekosistem dan hubungan antara factor biotic dan abiotiknya.

4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Komponen Penyusun Ekosistem Suatu daerah dapat diebut ekosistem jikadaerah itu dihuni oleh beberapa populasi makhluk hidup, dimana keseluruhan mahluk hidupnya saling berinteraksi antara satu dengan lainnya dan juga berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya. Dengan demikian,komponen ekosisitem terdiri atas makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik ). 1) Komponen Biotik Komponen biotik ekosistem adalah anggota dari ekosistem yang berupa makhluk hidup seperti mikroorganisme, jamur ,protista ,tumbuhsn ,hewan ,dan manusia. Dalam interaksi antar makhluk hidup tumbuhan dan sebagian protista berperan sebagai produsen ,hewan, manusia berfungsi sebagai konsumen, sedangkan mikroorganisme dan jamur berfungsi sebagai decomposer. 2) Komponen Abiotik Komponen Abiotik adalah komponen ekosistem yang berupa benda-benda tidak hidup seperti tanah, air, udara, cahaya, suhu, serta kondisi geografi seperti kelembaban, arus angin, pH, iklim, topografi, dan arus air. Fungsi organisme dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi : a. Produsen, yaitu organisme yangdapat menyusun senyawa organi sendiri dengan menggunakan bahan senyawa organik yang berfungsi untuk menyediakan makanannya sendiri, contohnya ganggang dan bakteri. b. Konsumen, yaitu organisme yang memanfaatkan bahan organik dari makhluk hidup lain sebagai sumber makanannya. Berdasarkan asal bahan organiknya konsumen dibedakan menjadi herbivora dan karnivora, contohnya kambing, sapi, dan marmot. c. Dentrivora, yaitu organisme pemakan partikel-partikel organik atau detritus. Contohnya cacing tanah, lipang, dan siput. d. Decomposer, yaitu organisme yang bertugas mengubah partikel-partikel organik menjadi partikel anorganik. Contohnya jamur dan bakteri.

5

2.2 Tipe-tipe Ekosistem Di bumi tempat tinggal kita ini terdapat berbagai tipe ekosistem. Cirri-ciri suatu tipe ekosistem ditunjukkan dengan hubungan yang khas antara lingkungan biotic dan abiotiknya. Ekosistem secara garis besar dibedakan atas ekosistem darat, ekosistem air, dan ekosistem buatan. 1. Ekosistem Darat Ekosistem darat adalah ekosistem yang didominasi oleh lingkungan eksternal daratan. Di Indonesia, ekosistem dapat dibedakan atas ekosistem vegetasi tamah, ekosistem pegunungan, dan vegetasi monson. a. Ekosistem Vegetasi Pamah Ciri ekosistem vegetasi pamah antara lain sebagai berikut. · Ekosistem ini membentang dari ketinggian 0 – 1000 meter diatas permukaan laut. · Vegetasinya berupa hutan belukar. Sebagian besar hutan di Indonesia tergolong ekosistem vegetasi pamah. Ekosistem vegetasi pamah dapat di bedakan atas subekosistem diantaranya sebagai berikut. 1) Ekosistem Hutan Bakau Hutan bakau banyak terdapat ditepi pantai, yang air lautnya selalu menggenang atau tergenang saat air laut pasang naik. Ekosistem ini melindungi dataran dari abrasi (erosi air laut). 2) Ekosistem Rawa Air Hutan rawa air tawar terdapat di perbatasan pantai dengan ekosistem hutan bakau. 3) Ekosistem Huatan Tepi Sungai Hutan tepi sungai banyak terdapat ditepi sungai besar. 4) Ekosistem Hutan Sagu Vegetasinya di dominasi oleh pohon sagu yang berkembang dengan baik di aliran air tawar yang teratur. 5) Ekosistem Danau Danau dapat dibedakan sesuai dengan pembentukannya, terdiri atas danau eotropit dan oligotropik. Danau eoytropik merupakan danau yang kaya akan unrus hara. Cirri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organism, dan oksigen terdapat didaerah profundal. Sedangkan danau oligotropik merupakan danau yang miskin akan unrur hara. 6

Cirri-cirinya airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun. 6) Ekosistem Hutan Rawa Gambut Ekosistem ini terbentang secara luas dan berbatasan dengan hutan rawa air tawar. Flora yang ada pada ekosistem ini jumlahnya terbatas. 7) Ekosistem Pantai Ekosistem ini terletak di tepi pantai berpasir dan berkarang yang membentang tidak terlalu jauh dari pantai kearah darat. Vegetasi pada ekosistem ini ada dua macam, yaitu formasi pescaprae dan formasi baringtonia. b. Ekosistem Pegunungan Berdasarkan ketinggiannya (elevasinya), ekosistem pegunungan dibedakan menjadi sebagai berikut. 1) Hutan Pegunungan Hutan pegunungan terdapat pada ketinggian antara 1500-3300 meter diatas permukaan air laut. 2) Padang Rumput Pegunungan Padang rumput pegunungan terdapat pada ketinggian antara 3.200-3.600 meter diatas permukaan laut. 3) Ekosistem Terbuka Lereng Berbatu Vegetasinya berupa rumput, tumbuhan baku, dan semak. 4) Ekosistem padang rumput rawa Ekosistem ini memiliki vegetsi dominan perdu rawa gambut atau rumput yang menutupi tanah gambut. 5) Ekosistem Danau Pegunungan Ekosistem ini banyak ditemukan di daerah pegunungan tinggi. Di Indonesia banyak terdapat danau eutrofik, yaitu danau yang kandungan airnya kelebihan nutrien. 6) Ekosistem Padang Rumput Alpin Ekosistem ini dijumpai pada daerah dengan ketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan air laut.

7

c. Vegetasi Monsun Vegetasi monsoon memiliki ciri antara lain pohon-pohonnya rendah, banyak cabang, dan batangnya tidak lurus. Vegetasi ini banyak dijumpai didaerah beriklim kering dengan curah hujan sedikit, terdapat ketinggian antara 0 hingga 800 meter dari permukaan air laut.

2. Ekosistem Air Ekosistem air adalah ekosistem yang didominasi oleh lingkungan eksternal air sebagai habitat berbagai organism air.ekosistem air dapat dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem laut. a. Ekosistem Air Tawar Eksosistem air tawar memiliki ciri umum sebagai berikut. · Salinitas (kadar garam ) rendah,lebih rendah dari salinitas sitoplasma sel organisme yang hidup di dalamnya. · Variasi suhu siang dan malam hari tidak terlalu besar. · Penetrasi cahaya matahari terbatas (kurang). · Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca,sekalipun pengaruhnya relatif kecil,jika dibanding dengan ekosistem darat. b. Ekosistem Laut Ekosistem laut merupakan sebagian besar wilayah Indonesia.secara umum ekosistem laut memiliki sifat-sifat khas sebagai berikut. · Kadar garam relatif tinggi,lebih tinggi dari kadar garam protoplasma sel organisme yang hidup di dalamnya. · Terdapat kehidupan di semua kedalaman.ekosistem saling bersambungan dan memungkinkan bercampur karena adanaya sirkulasi air laut. · Rantai makanan relatif panjang,sehingga sepanjang rantai makanan terjadi pemborosan energi Berdasarkan intensitas cahaya yang dapat mencapainya,ekosistem laut dibedakan atas ekosistem laut dalam dan ekosistem laut dangkal.

8

1) Ekosistem Laut Dalam Ekosistem laut dalam merupakan ekosistem laut yang tidak ditembus cahaya matahari,oleh karenanya tidak terjadi fotosintesis.kadar oksigen dalam airnya rendah,tidak terdapat organisme produsen autotrof. 2) Ekosistem Laut Dangakal Ekosistem laut dangkal merupakan daerah fotik (tertembus cahaya matahari).pada ekosistem ini terjadi fotosintesis oleh produsen dari jenis ganggang laut dan fitoplankton.

3. Ekosistem Buatan Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang sengaja diadakan dengan tujuan untuk kesejahteraan pembuatnya. Hal ini banyak terbentuk karena adanya perkembangan teknologi. Beberapa ekosistem buatan dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Ekosistem Danau Buatan (Waduk) Dengan kemajuan teknologinya,manusia telah barhasil membangun danau buatan atau waduk (bendungan). Bendungan dibuat manusia dengan cara membendung aliran sungai.Bandungan dibangun untuk keperluan irigasi maupun pembangkit listrik. b. Ekosistem Hutan Tanaman Ekosistem hutan tanaman meliputi penanaman pohon budi daya seperti hutan jati dan hutan pinus. c. Agroekosistem Agroekosistem merupakan ekosistem yang sengaja dibuat dalam rangka keperluan pertanian tanaman budi daya. Agroekosistem antara lain sawah tadah hujan,sawah irigasi,dan perkebunan. 1) Sawah Tadah Hujan Sawah tada hujan merupakan alternatif yang potensial untuk pertanian tanaman pangan. 2) Sawah Irigasi Sawah irigasi merupakan sawah yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi. 3) Perkebunan Perkebunan menghasilkan produk-produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

9

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Ekosistem terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda mati). Tempat hidup organisme disebut habitat. Dalam habitat ekosistemnya organism mempunyai setatus fungsional yang disebut dengan relung. Kelompok organism satu spesies yang menempati ekosistem disebut populasa. Sedangkan beberapa populasi dalam ekosistem disebut komunitas. Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung secara berhadap dan munuju ke satu arah secara teratur disebut suksesi. Berdasarkan kondisi habitatntya suksesi dibedakan menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder. Manusia merupakan bagian dari lingkungan, manusia selalu dihadapkan pada masalah-masalah lingkup, diantaranya keseimbangan lingkungan, perubahan lingkungan dan sebagainya.

3.2 Saran Hendaknya kita sebagai manusia menjaga ekosistem karena dalam ekosistem terdapat komponen abiotik seperti tanah, air, udara, cahaya, suhu, angin, iklim, arus air dan ombak. Dan terdiri dari komponen biotic seperti tumbuhan, hewan dan sebagainya yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup kita.

10

Daftar Pustaka Purwoko, Agung. et al. 2007. Biologi SMA X. Semarang: CV Mitra Media Pustaka. Susilowarno, Gunawan. et al. 2007. Biologi SMA X. Jakarta: Grasindo. Winatasasmita, Djambur dan Sukarno. 2000. Biologi 1. Jakarta: PT Garuda Maju Cipta.

11

Related Documents

Ekologi - Tipe Ekosistem
January 2021 1
Ekosistem Lengkap.ppt
February 2021 1
Piramida Ekologi
February 2021 1
Makalah Ekosistem Buatan
January 2021 1
Laporan Tipe Respon Hewan
February 2021 1

More Documents from "Eki Lusiana"