Evolusi Pada Mikroba2

  • Uploaded by: Bil-QisTya
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Evolusi Pada Mikroba2 as PDF for free.

More details

  • Words: 2,890
  • Pages: 45
Loading documents preview...
EVOLUSI PADA MIKROBA

Kehidupan di Bumi berawal sekitar 3500 tahun yang lalu, dengan ditemukannya tanda-tanda kehidupan pada makhluk kecil, berbentuk seperti sel dan berstruktur lebih sederhana. Itulah sel prokariota. Sedangkan sel eukariotik muncul pada 1500 tahun yang lalu. Eukariotik adalah bentuk evolusi dari pada sel prokariot

 Beberapa

mikroorganisme tersebut memiliki sifat-sifat yang amat sangat mirip dengan hewan dan tumbuhan.

 Disinilah

para ahli mengusulkan sebuah pengklasifikasian terhadap sejumlah mikroorganisme yang ternyata memiliki karakter dan struktur yang berbeda.

 Pada

tahun 1969 Robert H. Whittaker mengemukakan sebuah sistem dengan 5 Kingdom.

Yakni : 1.

Monera

2.

Protista

3.

Plantae

4.

Fungi

5.

Animalia

 Protista

terdiri dari semua eukariota yang tidak termasuk kedalam definisi tumbuhan, fungi, atau hewan. Sebagian besar protista berbentuk uniseluler.

 Kingdom

protista dibuat withtaker juga mencakup organisme multiseuer yang relatif sederhana yang diyakini merupakan keturunan langsung protista uniseluler (prokariot)

 Protista

adalah eukariota, turunan paling awal dari prokariota.

 Sebagian

besar dari sekitar 60.000 spesies yang diketahui saat ini bersifat uniseluler.

 Sebagian

memiliki metabolisme yang bersifat aerobik, menggunakan mitokondria.

 Ada

yang bersifat heterotrof dan menyerap molekul organik, ada yang bersifat fotoautotrof, dan ada yang keduanya. Co : Euglena

 Protista

yang menelan makanannya (seperti hewan), atau protozoa

 Protista

yang melakukan absorbsi (seperti fungi)

 Protista

fotosintetik (seperti tumbuhan)

Baru baru ini, B Franz lang dan Gertraud Burger dari University of Monteral menemukan bahwa genom metokondria protista reclinomonas americana sangat mirip dengan genom bakteri, baik dalam hal struktur maupun fungsinya. Suatu teori Komprehensif mengenai asal muasal sel eukariotik juga harus menerangkan tentang evolusi flagela dan silia berstruktur yg analog bukan homolog dengan flagela prokariota. Berkaitan dengan evolusi flagela eukariotik adalah asal muasal mitosis dan meiosis, yaitu proses yg hanya dimiliki eukariota yg juga harus menggunakan mikrotubul.

SISTEMATIKA DAN FILOGENI PROTISTA

Taksa monofiletik muncul dari penelitian modern dalam sistematika protista. Ketika Robert Whittaker mulai mempopulerkan sistem klasifikasi lima kingdom pada tahun 1969, ia mengelompokan eukariota uniseluler ke dalam kingdom Protista. Di antara beberapa klasifikasi alternatif, sistem delapan kingdom memperkenalkan tiga kingdom protista (Arkhaezoa, Protista dan Chromista) untuk menggantikan sebuah kingdom protista tunggal.

Anggota calon kingdom arkhaezoa tidak memiliki mitokondria dan dapat mewaliki garis keturunan awal eukariotik. Beberapa protista tidak memiliki mitokondria. Nama arkhaezoa menunjukan suatu nenek moyang yg kuno.  *sistem

lima kingdom mengklasifikasikan semua organisme itu dalam satu kingdom protista

 *sistem

delapan kingdom mengakui tiga kingdom protista (arkhaezoa, protista dan chromista)

Beberapa arkhaezoa kemungkinan tidak pernah memiliki mitokondria, dan yg lainnnya kemungkinan telah kehilangan organel tersebut dalam perjalanan evolusi.

Salah satu subkelompok arkhezoa yang disebut diplomonad memiliki flagela, dua inti yang terpisah, tidak ada mitokondria, tidak ada plastisida, dan sitokleton sederhana. Kajian RNA ribosom sangat kuat mendukung hipotern bahwa gambar dan diplomanad lainnya adalah relik (peninggalan) hidup di garis keturunan awak eukariotik sampai perwakilan modern "eksperimen" evolusioner yang terjadi dekat dengan dasar pohon ialah eukariotik.

Flagelata terdiri dari protista dengan flagela

 Sistematik

molekuler menyatakan 2 kelompok flagelata diantara nya :

1. Euglenoid 2. Kinetoplastida 

Euglinoid dapat diartikan dengan kantung anterior, atau ruang tempat munculnya satu atau dua flagela

 Kinetoplastida

dicirikan memiliki sebuah mitokondria besar yah berhubungan dengan suatu organel unik , kinetoplas, yang menyimpan DNA ekstranukleus

Alveolata dapat menyatukan kelompok flagelata fotosintetik (dinoflagelata) kelompok parasit (Apikompleks), dan kelompok eukariota yang berbeda serta bergerak menggunakan silia (siliata)  Alveolata memiliki rongga kecil yang terbungkus membran dibawah permukaan selnya  Fungsinya alveoli masih belum diketahui ; kemungkinan alveoli membantu menstabilkan permukaan sel dan mengatur kandungan air dan ion selnya  Dinoflagelata merupakan komponen yang berlimpah pada padang fitoplankton perairan yang sangat luas, fitoplankton mengapung dekat permukaan air dan menjadi dasar bagi sebagian rantai makanan di lautan dan air tawar  Sejumlah dinoflagelata hidup sebagai simbion mutualistik dengan hewan yang disebut Cnidaria yang membangun terumbu karang 

 Alveolata

menyatukan sekelompok flagelata fotosintetik(dinoflagelata), kelompok parasite (amplikompleksa), dan keompok eukariota yang berbeda dan bergerak menggunakan silia. Alveolata memiliki rongga kecil yang terbungkus membrane(alveoli)dibawah permukaan selnya.

RONGGA ALVEOLI SUBPERMUKAAN ADALAH CIRI KHAS KINGDOM ALVEOLATA

Berikut ini beberapa ciri-ciri Dinoflagellata yaitu:  Dinoflagellata

bertatahkan dengan piring yang terbuat dari bahan seperti selulosa dan silica.

 Sebagian

dinoflagellata mengandung pigmen klorofil –a, klorofil-c dan karotenoid yang memungkinkan mereka untuk menjalani proses fotosintesis untuk menghasilkan energi.

 Beberapa

spesies dinoflagellata mengeluarkan racun ke dalam air, ledakan populasi organisme ini dapat menyebabkan daerah yang mereka tempati di laut untuk menerima warna merah dan umumnya disebut “ Red Tide ( pasang merah ) ”, selama pasang merah ikan kerang dan ikan lainnya dianggap beracun bagi manusia dan tidak boleh dikonsumsi.

 Dinoflagellata

dasarnya memiliki dua alat reproduksi, selama kondisi normal mereka mereproduksi seperti sel apapun dengan pembagian vegetatif. Ini berarti bahwa dinoflagellata baru putus dari dinoflagellatatua dan tumbuha menjadi organisme terpisah. Tetapi dibawah kondisi stress tertentu seperti dingin, kelaparan dan kekurangan cahaya mereka menjalani proses yang berbeda untuk mereproduksi.

 Dinoflagellata

akan bergabung bersama dalam proses yang disebut fusion, mereka akan tinggal bersama-sama melalui masa stress dalam keadaan semiaktif. Sekali lagi kondisi yang menguntungkan mereka putus menjadi potongan-potongan kecil yang sebut kista dan tumbuh menjadi organisme baru berukuran penuh

Apikompleksa Dahulu disebut sporozoa adalah parasit pada hewan, bahkan menyebabkan penyakit serius pada manusia. parasite tersebut tersebar sebagai sel infeksi yang sangat keci yang disebut sprpzoit, mengandung organel-organel kompleks yang dikhususkan untuk menembus sel-sel dan jaringan inang Siliata

sebagian besar hidup sebagai sel soliter. Siliata adalah protozoa yang bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Ciliata disebut juga dengan infusoria (latin, infundere = menuang), karena umumnya hidup dalam air buangan yang mengandung banyak zat organik. Istilah Ciliata dalam bahasa latin adalah cilia yang berarti rambut kecil atau Ciliophara (Yunani, Phora = gerakan). Dalam melakukan seluruh kegiatan dan hidupnya, cilliata menggunakan organel-organel sel berupa membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.



Ciri-Ciri Ciliata



- Ciliata memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan jenis-jenis protozoa yang lainnya. Ciri-ciri umum ciliata adalah sebagai berikut...



Bergerak dengan silia atau rambut getar



Bersifat heterotrof



Pembelahan biner



Umumnya berukuran mikroskopis, namun ada juga spesies yang berukuran 3 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang



Terdapat pada seluruh bagian sel atau pada bagian tertentu.



Membantu pergerakan makanan ke sistoma



Bentuk tubuh oval dan tidak berubah-ubah atau tetap



Memiliki dua inti sel yaitu makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus sebagai fungsi vegetatif, dan mikronukleus sebagai fungsi reproduksi yaitu konjugasi



Hidup bebas pada lingkungan berair baik itu air laut maupun air tawar yang banyak mengandung zat organik



Hidup secara parasit, simbiosis dan ada juga yang hidup bebas di alam



Paramecium : jenis ciliata yang bagian ujung depannya tumpul, sedangkan pada bagian belakang meruncing sehingga tampak berbentuk sandal atau sepatu.

Vorticella : jenis ciliata yang bentuknya seperti lonceng dan bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang terdapat silia disekitar mulutnya. Hidup berada di air tawar, menempel dengan tangkai batang yang sifatnya kontraktil dan substrak. Makanannya berupa bakteri atau sisa-sisa bahan organik yang masuk bersama aliran air melalui celah mulutnya.

Didinium : jenis ciliata yang merupakan predator pada ekosistem perairan yaitu pemangsa pramecium.



Stentor : jenis ciliata yang berbentuk seperti terompet dan menetap di air tawar yang bergenang atau mengalir. Makanan hewan ini adalah ciliata yang berukuran lebih kecil.



Balantidium coli : jenis ciliata yang terbesar dalam usus terbesar dan satu-satunya golongan ciliata manusia yang patogen dengan menimbulkan balantidiasis atau ciliata dysentri. Ciliata jenisi ini dapat dijumpai di daerah tropis dan sub-tropis.



Peranan Ciliata - Ciliata memiliki peranan yang menguntungkan dan merugikan antara lain sebagai berikut...



Peranan Ciliata yang Menguntungkan : Didinium, mirip dengan ceret bertangkai yang memiliki peranan sebagai predator di air tawar



Peranan Ciliata yang Merugikan : Balantidium coli, hidup parasit dalam usus manusia yang dapat menyebabkan gangguan perut dan dapat menyebabkan diare berdarah.



Reproduksi Ciliata - Dalam perkembangbiakan ciliata dapat dilihat pada cara perkembangbiakan Paramecium. Reproduksi paramecium sama dengan jenis ciliata lainnya yaitu secara aseksual = pemelahan biner dan seksual = konjugasi.



Reproduksi Secara Aseksual : Dalam perkembangbiakan secara pembelahan biner, satu sel membelah menjadi dua, kemudian menjadi 4, 8 dan seterusnya. Pembelahan biner diawali dengan pembelahan makronukleus yang selanjutnya penggantian membran plasma dan akhirnya terbentuk dua sel anak.



Reproduksi Secara Aseksual : Dalam perkembangbiakan secara pembelahan biner, satu sel membelah menjadi dua, kemudian menjadi 4, 8 dan seterusnya. Pembelahan biner diawali dengan pembelahan makronukleus yang selanjutnya penggantian membran plasma dan akhirnya terbentuk dua sel anak.



Reproduksi Secara Seksual : Dalam perkembangbiakan secara seksual (kawin) dengan cara konjugasi yang perkembangbiakannya dapat dilihat dalam gambar berikut ini

Sebagian besar heliozoa "Hewan Matahari" hidup dalam air tawar. Rangka heliozoa berdiri atas lempengan yang tidak merata yang mengandung silika (seperti kaca) atau kitin. 

Istilah nadiolaria mengacu pada beberapa kelompok yang sebagian besar adalah aktinopoda rangkanya mengendap di dasar laut.

 Foraminifera

(Forum) pada umumnya hampir semua merupakan hewan laut, sebagian besar spesies hidup dalam tumpukan pasir atau melekat ke batuan atau alga.

Foraminifera dinamai dengan cangkangnya yang berpori, cangkang itu umumnya menandung banyak ruang dan terdiri atas bahan yang mengenai karena kalsium karbonat. Jamur lendir plasmodial, spesies ini berpigmen terang umumnya berwarna kuning atau orange, jamur ini memiliki sifat heterotrofik. Tahapan memperoleh makanan dalam siklus hidupnya merupakan suatu masa amoebud yang disebut plasmodium.

Plasmodium merupakan suatu masa tunggal sitoplasma yang tidak dibagi oleh membran dan mengandung banyak nucleus. Nukleus plasmodium adalah diploid dan pembelahannya sinkron, dengan masing masing dari ribuan nukleus melalui setiap tahapan mitosis pada saat yang bersamaan. Karakteristik jamur lendir plasmodial digunakan untuk mempelajari rincian molekuler pembelahan mitosis.

JAMUR LENDIR SELULER (ACRASIOMYCOTA) Meskipun tahapan makan dalam siklus hidup terdiri atas sel-sel soliter yang berfungsi secara individual, ketika makanan habis sel-sel tersebut akan membentuk suatu agregat yang berfungsi sebagai suatu unit.

Meskipun massa sel itu mirip dengan jamur lendir plasmodial, perbedaan pentingnya adalah bahwa sel jamur lendir seluler memepertahankan identitasnya dan tetap terpisah oleh membrannya.

Jamur lendir seluler memiliki tubuh buah yang berfungsi dalam reproduksi aseksual. Selain itu, sebagian besar jamur lendir seluler tidak memiliki thapan berflagela. Diatom, alga pirang, alga coklat, dan jamur air adalah anggota calon kingdom

Stramenopila Stramenopila, meliputi beberapa kelompok autotrof fotosintetik (alga) dan berbagai heterotrof. Istilah stramenopila mengacu pada banyaknya penjuluran halus serupa rambut pada flagela yang merupakan karakteristik organisme ini (Bahasa Latin stramen, “jerami” atau “flagela,” dan pilos, “rambut”).

Dalam sistem klasifikasi delapan kingdom, stramenopia diklasifikasikan dalam Kingdom Chromista. Stramenopila fotosintetik memiliki kloroplas yang tidak umum, dengan dua membran tambahan diluar selubung kloroplas yang biasa, sejumlah kecil sitoplasma, dan sisa-sisa nukleus. Bukti-bukti yang makin banyak menunjukkan bahwa kloroplas tersebut tidak berevolusi secara langsung dari sianobakteri akan tetapi adalah turunan dari endosimbion yang merupakan sel eukariotik, kemungkinan adalah alga merah. Dengan demikian, kloroplas stramenopila mungkin diturunkan dari endosimbion yang mengandung endosimbion.

DIATOM (BACILLARIOPHYTA)

Diatom berwarna kuning atau cokelat, dan memiliki dinding unik yang menyerupai gelas yang terdiri dari silika terhidrasi yang terjalin didalam suatu matriks organik. Setiap dinding berada dalam dua bagian yang saling tumpang tindih seperti kotak sepatu dan tutupnya.

Pada sebagian besar waktu dalam satu tahun, diatom bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan sel mitosis, dengan masing-masing sel anak menerima separuh dinding sel dari orangtuanya dan menghasilkan sendiri dinding sel baru yang separuh lagi. Sista dibentuk oleh beberapa spesies sebagai tahapan resisten. Tahapan seksualnya tidak umum dan melibatkan pembentukan telur dan sperma. Sel sperma adalah amoeboid atau memiliki sebuah flagelum tunggal, tergantung pada spesiesnya.

ALGA PIRANG (CHRYSOPHYTA)

Alga pirang (golden algae) (Bahasa Yunani chrysos, “keemasan”) dinamai menurut warnanya, yang dihasilkan oleh karoten kuning dan cokelat serta pigmen asesoris xantofil. Banyak diantara alga pirang hidup diantara plankton air tawar dan laut. Beberapa spesies adalah miksotrofik. Sebagian besar alga pirang adalah uniseluler, akan tetapi ada juga yang membentuk koloni, seperti genus air tawar Dinobryon. Jika kerapatan sel mencapai suatu level yang tinggi, banyak spesies membentuk sista resisten yang dapat tetap bertahan selama beberapa dekade.

JAMUR AIR DAN KERABATNYA (OOMYCOTA) Oomisetes adalah jamur air, karat putih, dan jamur berbulu halus, semuanya merupakan contoh stramenopila heterotrofik yang tidak memiliki kloroplas. Beberapa diantara organisme ini adalah uniseluler, organisme lainnya terdiri dari hifa senositik. Kondisi diploid, yang berkurang pada fungsi sejati, masih tetap ada pada siklus hidup sebagian besar anggota Oomycota. Sel biflgelata terjadi pada siklus hidup Oomycota, sedangkan hampir semua fungi sejati tidak memiliki flagela.

Sebagian besar jamur air merupakan pengurai yang tumbuh sebagai kumpulan serupa kapas pada alga dan hewan yang mati, terutama di air tawar. Oomisetes merupakan pengurai yang penting dalam ekosistem air. Karat putih dan jamur berbulu halus umumnya hidup ditanah sebagai parasit pada tumbuhan. Karat putih dan jamur berbulu halus tersebar terutama melalui spora yang terbawa oleh angin, tetapi mereka juga membentuk zoospora berflagela pada beberapa waktu selama siklus hidupnya.

ALGA COKELAT (PHAEOPHYTA) Alga yang paling besar dan yang paling kompleks adalah Phaeophyta atau alga cokelat. Karakteristiknya yang berwarna cokelat atau seperti zaitun itu disebabkan oleh adanya pigmen asesoris dalam kloroplas. Struktur kloroplas dan komposisi pigmen alga cokelat homolog dengan perlengkapan fotosintetik alga pirang dan diatom. Banyak eukariota yang pada umumnya disebut dengan rumput laut adalah alga cokelat.

ADAPTASI STRUKTURAL DAN BIOKIMIAWI MEMBANTU RUMPUT LAUT BERTAHAN HIDUP DAN BEREPRODUKSI DI PESISIR LAUT. Rumput laut memiliki anatomi multiseluler yang paling kompleks diantara semua alga. Beberapa diantaranya bahkan memiliki jaringan dan organ yang berdiferensiasi yang mirip dengan yang ditemukan pada tumbuhan. Kemiripan tersebut berevolusi secara independen dalam garis keturunan alga dan tunbuhan, dan dengan demikian keduanya merupakan analog bukan homolog.

ADAPTASI STRUKTURAL DAN BIOKIMIAWI MEMBANTU RUMPUT LAUT BERTAHAN HIDUP DAN BEREPRODUKSI DI PESISIR LAUT

 Rumput

laut memiliki adaptasi struktur dan biokimia yang unik yang memungkinkannya bertahan hidup dan berkembang pada lingkungan yang ganas dan berganti-ganti.

 Rumput

laut memiliki anatomi multiseluler yang paling kompleks diantara semua alga.

 Istilah

thallus digunakan bagi tubuh rumput laut yang mirip seperti tumbuhan tetapi tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati.

 Thallus

pada rumput laut terdiri dari boldfast yang menyerupai akar, yang mengaitkan alga tersebut dan stipe yang menyerupai batang, yang menopang blade yang menyerupai daun

 Selain

adaptasi struktur thallus, beberapa rumput laut juga memiliki adaptasi biokimia terhadap kondisi interdial dan subtidial.

 Contohnya,

dinding selnya terdiri atas selulosa dan polisakarida yang membentuk jel, yang menyebabkan rumput laut terasa seperti berlendir dan seperti karet.

 Rumput

laut kaya akan yodium dan mineral esensial lainnya, akan tetapi banyak bahan organiknya terdiri atas polisakarida yang tidak umum, yang tidak dapat dicerna oleh manusia, sehingga menghalangi penggunaan rumput laut sebagai bahan makanan pokok.

Beberapa alga memiliki siklus hidup dengan pergiliran generasi multiseluler haploid dan diploid

Beragam siklus hidup telah bervolusi di antara alga cokelat, alga merah, dan alga hijau multiseluler. Siklus yang palling kompleks meliputi pergiliran generasi, pergiliran bentuk haploid multiseluler dan bentuk diploid multiseluler.

 Boldfast  Stipe

menyerupai akar. menyerupai batang.

 Blade

menyerupai daun (sebagian besar fotosintesis)

THALUS RUMPUT LAUT

 Alga

coklat (kombu japan).

 Alga

sushi.

merah

 Dinding

laminaria digunakan dalam sup phorphyns sebagai pembungkus

sel alga merah dan coklat makanan dan puding.

pengental

SEBAGAI KOMODITAS DAN SUMBER PANGAN

SIKLUS HIDUP : MULTISELULER HAPLOID DAN DIPLOID 1.

Sporofit menempel pada batu dengan holdfast.

2.

Sel daun berkembang menjadi sporangia menghasilkan zoospora melalui meiosis.

3.

Zoospora berubah menjadi gametofit jantan dan betina yang menghasilkan sperma dan sel telur.

4.

Fertilisasi terjadi diantara spesies yang sama.

5.

Zigot tumbuh menjadi sporofit yang baru.

 Tidak

memiliki flagela.

 Berwarna  Jumlah

kemerahan

pigmen assesorius fikoeritrin.

pigmen tergantung kedalaman habitat;

 Laut

dalam

merah kehitaman.

 Laut

sedang

merah cerah.

 Laut

dangkal

ALGA MERAH

merah kehijauan.

ALGA MERAH (CALON KINGDOM RHODOPHYTA) TIDAK MEMILIKI FLAGELA merah (red algae), Rhodophyta: Bahasa Yunani Rhodos: “merah”: tidak memiliki tahapan flagella dalam siklus hidupnya. Garis keturunan alga merah hamper setua garis keturunan Stramenopila, dan adalah tepat untuk mengenali Rhodophyta suatu takson monofiletik, sebagai calon kingdom.

 Alga



Alga merah umum nya berawarna kemerahan Karena adanya pigmen yang disebut fikoeritrin. Pigmen asesoris ini temasuk kedalam keluarga pigmen yang dikenal sebagai fikobilin, yang ditemukan pada alga merah, sianobakteri, dan organisme yang lain yang plastidanya kemungkinan berasal dari alga merah atau sianobakteri.

 Meskipun

namanya seperti itu, tidak semua rodofita berwarna merah. Spesies yang beradaptasi di kedalaman air yang berbeda, berbeda pula perbandingan pigmen asesoris nya. Rodofita warnanya hampir hitam di laut dalam, merah cerah pada kedalaman sedang dan menjadi kehijauan pada air yang sangat dangkal Karena lebih sedikit pikoeritrin yang menutupi kehijauan korofil. Beberapa spesies tidak memiliki semua pigmentasi dan fungsi heterotrofik sebagai parasit pada alga merah lainnya.

 Alga

merah banyak di perairan pantai hangat di lautan tropis, tapi ada juga beberapa spesies yang hidup di air tawar dan tanah. Sebagian besar alga merah adalah multiseluler dan terbesar menjadi bagian dari rumput laut. Di thallus alga merah berfilamen, sering kali bercabang dan saling terpilin dalam pola yang rumit.

ALGA HIJAU DAN TUMBUHAN KEMUNGKINA MEMILIKI NENEK MOYANG FOTOAUTOTROFIK YANG SAMA 

Alga hijau (Chlorophyta) dinamai berdasarkan kloroplas nya yang berwarna hijau. Bahasa Yunani: chloros (hijau). Sangat mirip kloroplas yang secara tradisional disebut tumbuhan ultrastruktur dan komposisi pigmennya. Ahli sistematika sekarang mendukung dimasukan nya laga hijau dalam kingdom tumbuhan. Bukti kuat mendukung hipotesis bahwa alga hijau dan tumbuhan berasal dari nenek moyang Bersama yang berbeda dari nenek moyang stramenopila dan alga merah. Nenek moyang Bersama itu kemungkinanan suatu autotrof fotosintetik yang muncul melalui penyatuan endosimbiotoik antara eukariota hetetotrofik berflagea dan sianobakteri.



Alga hijau hidupnya di air tawar tetapi ada juga yang spesies laut. Spesies alga hijau uniseluler hidup sebagai plankton atau menghuni tanah yang lembab. Klorofita salah satu alga yang hidup secara simbiotik dengan fungi dalam kumpulan mutualistik yang dikenal sebagai lichen atau lumut kerak.

Related Documents