Final Dogma-1.docx

  • Uploaded by: Anonymous tRcIjJyT2S
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Final Dogma-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 6,052
  • Pages: 26
Loading documents preview...
BAB I PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang Garis besar dari pembelajaran mata kuliah Dogmatika II yang diampu oleh Pdt. Dr. Keloso S Ugak. Memuat tentang pokok-pokok perkuliahan yang dimuat dalam dua kelompok rumpun ilmu dogmatika yaitu Pneumatologi dan Eskatologi yang membahas tentang kehadiran dan karya Allah melalui Roh Kudus baik itu dalam perjanjian baru maupun dalam perjanjian lama. Roh Kudus sudah hadir sejak masa penciptaan dan membimbing umat Allah dan Gereja-Nya pada sepanjang sejarah penyelamatan Allah. Allah sendiri sejak awal mula diperkenalkan dan memperkenalkan diri sebagai Roh (Roh, Roh Allah, Roh Tuhan, Roh Kudus) Gereja sudah hadir sejak zaman umat Allah dimasa lalu hadir pada masa kini dan juga akan selalu hadir dimasa depan hingga datangnya sang kepala Gereja yaitu Yesus Kristus pada akhir zaman. Hanya oleh bimbingan dan pertolongan Roh Kudus untuk setiap masa diamana Gereja hadir, Gereja perlu untuk selalu hadir sebagai mandataris Allah yang menghadirkan sayalom bagi seluruh ciptaan. Secara khusus makalah ini akan memaparkan tentang “ajaran GKE mengenai hubungan antara adat dengan injil serta peraturan GKE no 36 Tahun 2016 tentang pedoman mengikuti dan melaksanakan acara adat bagi warga GKE dengan memberikan beberapa pertimbangan dan argumen mengenai disuatu jemaat GKE ketika ingin mendirikan rumah harus menggunakan darah ayam dan meminta seorang pendeta untuk memimpin sebuah ibadah singkat serta harus menggunkan perlengkapan adat lainnya. Dalam topik ini penulis akan mengakaji lebih dalam mengenai 1) seperti apa hubungan antara adat dan injil. 2) bereklesiologi di Jemaat atau kampung penulis sendiri 3). Menggambarkan permasalahan yang ada di dakampung di Jemaat penulis. 4). Menggambarkan persoalan yang ada di Jemaat penulis. 5) menggambarkan tugas dan panggilan Gereja atau misi Gereja secara 1

internal untuk menjawab

segala persoalan yang ada di Jemaat Penulis. 6).

Menggambarkan seperti apa pelaksaan tugas dan panggilan Gereja atau misi Gereja untuk menjawab persoalan yang ada dikampung penulis. I.2. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana hubungan antara adat dan injil mengenai warga Jemaat GKE yang masih menerapkan adat? 2. Bagaimana bereklesiologi dengan memperhatikan konteks kampung penulis? 3. Bagaimana permasalahan yang ada di kampung penulis? 4. Bagaimana permasalahan yang ada di Jemaat Penulis? 5. Bagaimana tugas dan panggilan Gereja atau misi Gereja untuk menjawab permasalahan yang ada di kampung penulis? 6. Bagaimana tugas dan panggilan Gereja atau misi Gereja untuk menjawab permasalhan yang ada di Jemaat penulis? I.3. TUJUAN PENULISAN I.

Tujuan penulisan secara umum a. Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Dogmatika II. b. Menambah pengetahuan penulis dan juga masyarakat pembaca dalam mempelajari Dogmatika II.

II.

Tujuan Penulisan secara khusus a.

Menjelaskan bagaimana hubungan antara adat dan injil mengenai warga GKE yang masih menerapkan adat.

b. Menjelaskan bereklesiologi dengan memperhatikan konteks kampung penulis. c. Menjelaskan permasalahan yang ada di kampung Penulis. d. Menjelaskan permasalahan yang ada di Jemaat penulis. e. Menjelaskan tugas dan panggilan Gereja atau misi Gereja untuk menjawab permasalahan yang ada di kampung penulis.

2

f. Menjelaskan tugas dan panggilan Gereja atau misi Gereja untuk menjawab permasalahan yang ada Jemaat penulis. I.4. METODE PENULIS Dalam metode penulisan ini, saya menggunakan metode studi pustaka serta juga memperoleh data melalui proses Searching web melalui data dari internet jika data yang selanjutnya diperoleh dari sumber yang berbeda tetapi diolah serta diringkas lebih lanjut

BAB II ISI 3

II.I. Hubungan antara injil dan adat A. Pengertian dan makna adat Asal kata adat di ambil dari bahasa arab ialah kata kerja Ada,berbalik kembali atau datang kembali. jadi adat adalah kebiasaan yang lebih tua dalam sejarah kebudayaan indonesia. Adat merupakan suatu sikap atau tingkah laku, kebiasaan kelaziman yang sesuai dengan norma yang diturun alihkan melalui keturunan. Kebiasaan yang keliru dan adat yang salah adalah tanda-tanda dari suatu pemisahan diri dan pengasingan diri yang menyebabkan kurangnya mutu hidup bagi setiap individu atau terhadap kelompok-kelompok tertentu. Negara indonesia mempunyai beragam adat atau kebiasaan yang dimiliki setiap wilayah tertentu oleh sebab itu setiap manusia tanpa terkecuali dan disadari hidup ditengah-tengah ruang lingkup adat.1 Pandangan Alkitab mengenai adat dalam perjanjian lama yang terdapat dalam Imamat 18:3 “jangan kamu berbuat seperti yang di perbuat orang ditanah mesir, dimana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah kananaan, kemana aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka”. jika orang israel taat kepada adat oarng-orang Kanaan mengakibatkan kerugian serta kematian sebaliknya jika bangsa israel hidup dalam hukum dan peraturan Yahwe maka mereka berarti kehidupan bagi mereka bangsa israel.

Pandangan Alkitab mengenai adat dalam perjanjian baru yang terdapat dalam kisah para rasul 6:14 “sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus orang Nazaret itu, akan merubahkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita”. adat

1

Lothar schreiner, Adat dan Injil: perjumpaan adat dengan iman kristen ditanah batak (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000) 18-19.

4

atau kebiasaan Yahudi yang mengahalangi atau membatalkan kebenaran, anugrah dan kasih Allah maka harus di buang selama adat tersebut mengahalangi keselamatan yang diberikan dalam Yesus Kristus, sebalikanya jika adat atau kebiasaan ini tidak bertentangan dengan kabar kesukaan dari Yesus Kristus maka adat tersebut masih bisa untuk dipertahankan. 2 Nilai-nilai adat yang ada dikalimantan, kalimantan mempunyai beragama suku dan kebudayaan jika dilihat dari hal tersebut tentu dikalimantan mempunyai adat atau kebiasaan yang beraneka ragam. Adat merupakan sebuah kebiasaan yang atau peraturan yang telah ditetapkan dan harus di laksakan atau harus di ikuti jadi ada merupakan bukan sebuah kepercayaan dan tidak ada hubungannya dengan agama. Melihat dari kasus yang sedang dihadapi GKE mengenai ada di suatu Jemaat GKE yang anggota Jemaatnya ketika ingin mendirikan sebuah rumah harus di lengkapi dengan perlengkapan adat dan meminta seorang pendeta untuk memimpin idadah tersebut sehingga pendeta mengalami keraguan karena harus menggunakan darah ayam. Berikut adalah pedoman bagi warga GKE yang melaksankan adat. PERATURAN GKE NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG: PEDOMAN MENGIKUTI DAN MELAKSANAKAN ACARA ADAT BAGI WARGA GKE. Perbaikan peraturan GKE no.39 Tahun 2011, MAJELIS SINODE GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS Menimbang: a) bahwa tata Gereja-Gereja kaliamantan Evangelis BAB V pasal 21 butir (6). (7) memerlukan penjabaran dan petunjuk pelaksaan. b) bahwa peraturan GKE no 39 Tahun 2011, perlu perbaikan untuk menyesuaikan dengan tata gereja dan situasi. Mengingat:

1). Tata Gereja-Gereja Kalimantan Evangelis 2) keputusan sinode umum XXIII GKE pada tanggal 6-10 juli 2015 di Tamiang layang 3) keputusan sidang I Majelis sinode GKE tanggal 23-24 Oktober 2015 dikuala kurun. 4) keputusan sidang II Majelis sinode GKE tanggal 19-21 Oktober 2016 disampit MEMUTUSKAN:

2

Ibid., 80-84.

5

Menatapkan: PERATURAN TENTANG PEDOMAN MENGIKUTI DAN MELAKSANAKAN ACARA ADAT BAGI WARGA GKE. PASAL 1. DASAR Firman seperti yang tertulis dalam kitab kel 20:3-5; Ul 6:14; 1 kor. 10:20-32; Gal. 5:20. PASAL 2. PENGERTIAN 1.

2.

Yang dimaksud dengan adat disini ialah ritus atau kebiasaan yang berhubungan dengan nilai-nilai kepercayaan diluar agama kristen protestan yang dianut oleh warga GKE. Ciri-ciri adat yang menunjukan kepada kepercayaan yang lain itu nampak dalam bentuk: a. Hukum pali atau tabu b. Pengharusan memakai unsur tertentu( seperti darah binatang kurban, sesajen) dalam acara adat. c. Merampal mantera atau bacaan tertentu yang menyebutkan unsur ilahi atau Roh yang menyertai acara adat tersebut. d. Minyak, benda-benda yang dianggap berkekuatan magis PASAL 3. PEDOMAN (1). Bagi warga GKE yang diundang untuk mengikuti acara adat menurut pasal 2 ayat (1) dan (2) diatas berlaku ketentuan: a. tidak perlu hadir kalau pihak pengundang bukanlah kaum kerabat atau warga sekampung b. bisa hadir demi menghormati dan memelihara hubungan dengan pihak pengundang yang adalah kaum kerabat atau warga sekampung sepanjang tidak ambil bagian dalam acara adat yang dimaksud. c. boleh hadir sebagai wisatawan ataupun untuk kebutuhan penelitian. (2). Bagi warga GKE yang kebetulan adalah kepala adat dikampung itu atau sebagian keluarganya yang belum kristen masih memelihara adat berlaku ketentuan: a. dapat ikut mengundang pihak lain untuk menghadirkan adat itu sedangkan untuk pelaksanaan acara adat tersebut dipercayakan kepada pihak yang memang adalah pengananut kepercayaan dari adat itu. b. untuk mengokohkan persaudaraan dengan sesama warga kampung dan yang terutama sekali sebagai wujud pelayanan kasih, maka warga GKE dianjurkan ikut membantu persiapan dan melaksankan pesta yang menyertai acara adat itu, baik tenaga maupun pendanaan. (3). Dalam hal membuat ukiran, memainkan alat-alat musik atau mengikuti tarian-tarian sebagai ungkapan seni budaya daerah yang menyertai acara adat itu maka keikutsertaan warga GKE dapat dibenarkan dengan memperhatikan kuat/lemahnya iman jemaat setempat dan sebaiknya mendapat persetujuan dari majelis jemaat setempat.

PASAL 4 KETENTUAN PENUTUP 1). Perubahan atas peraturan ini dapat melaksanakan setelah memperoleh persetujuan sidang sinode GKE.

6

2). Semua peraturan atau ketentuan yang bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku. 3) peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 januari 2017.3

B. Penegertian injil Injil diambil dari bahasa Yunani yaitu “Euanggelion” yang artinya kabar kegirangan. Dimaksud dengan kabar kegirangan yaitu berita kabar baik, bahwa Tuhan Allah menyelamatkan manusia dengan perantaraan karya penebusan Kristus. Jadi injil itu adalah kabar baik atau kabar keselamatan yang harus diberitakan kepada semua orang untuk menawarkan atau memberikan keselamatan kepada seluruh umat di dunia ini.4 C. Hubungan adat dengan injil Indonesia terdiri dari beragam suku dan kebudayaan secara otomatis masyarakat indonesia juga mempunyai beragam adat atau kebiasaan yang mereka anut. Dalam rangka pertemuan antara orang barat dengan orang indonesia menjadi kesadaran bahwa seluruh kehidupan jemaat-jemaat kristen indonesia diresapi atau menyatu dengan yang namanya adat. Karena adanya pengaruh adat yang dianggap sangat mendalam itu menyebabkan banyak gejala dalam jemaat kristen di dindonesia yang mana dianggap sangat sulit dipahami atau dimengerti oleh orang barat/parang penjinjil barat. Adat bukanlah suatu hal yang tidak berubah berdasarkan pengakuan dari para zending mereka membawa serta membaharui dalam adat itu sendiri. Mereka membagi-bagi adat dengan atas ketentuan-ketentuan dan unsur-unsur yang dianggap bersifat anti kristen yang netral dan yang prokristen. Dengan artian bahwa adat atau kebiasaan yan bertentangan dengan ajaran kristen ada tersebut secara perlahan dilaranag. Tetapi adat atau kebiasaan yang dianggap baik dan tidak bertengan dengan ajaran kristen 3

Himpunan Peraturan: Gereja Kalimantan Evangelis tahun 2016 (Banjarmasin: Badan pekerja harian Majelis Sinode Gereja Kalimantan Evangelis, 2016) 146-147. 4 Harun Adi Hadiwijono, kebatinan dan Injil (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2006) 5.

7

adat tersebut dipertahankan dengan tujuan supaya kekhasan atau ciri sebagai orang dayak tetap dilestarikan.5 D. Makna Darah. Darah dalam KBBI berarti cairan yang terdiri atas plasma sel-sel merah atau putih yang telah mengalir dalam sistem pembuluh mahluk hiduo baik itu manusia atau pun hewan.6 Adapun makna darah atau pengertian darah secara umumnya yaitu darah berasal dari bahasa yunani hemo, hemato dan haima yang berarti darah yang adalah cairan yang terdapat pada semua mahluk hidup terkecuali tumbuhan. Secara umum darah memiki pengertian sebagai cairan pada semua mahluk hidup kecuali tumbuhan yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat atau oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh. Mengangngkut berbagai bahan-bahan kimia dari hasil metabolisme dan sebagai pertahanan tubuh dari virus atau bakteri.7 Darah menurut Alkitab perjanjian lama bahwa dalam pemikiran orang ibrani darah merupakan tempat pusat kehidupan dan bahkan di identikan dengan kehiupan itu sendiri. Maka dengan itu dara mempunyai peran yang mendasar dalam persembahan korban, karena dalam masyarakat ibrani sangatlah fundamental. Imam-imam dikuduskan dengan darah speeti yang terdapat dalam kejadian 29:19-821. Darah tersebut dipercikan keatas mezbah untuk menebus dosa seperti yang tedapat dalam imamat 17:6 darah tersebut dipercikan kepada seluruh umat israel untuk menegakan perjanjian dengan Tuhan keluaran 24:8. Darah menurut kitab Perjanjian barau yaitu darah Yesus menandakan kuasa kematian-Nya untuk menebus dosa. Oleh sebab itu demikian ketaatan dalam kehidupan dan kematian-Nya menjadi dasar untuk perjanjian baru

5

Lothar Schreiner, Adat dan Injil: perjumpaan adat dengan iman kristen ditanah batak (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2003)1-2 6 https://kbbi.web.id/darah. Diakses pada hari rabu 29, november 2017 pukul 21:00 Wita. 7 http://umum-pengertian.blogspot.co.id/2016/11/pengertian-umum-darah-fungsi-darahmanusia.html?m=1. Diakses pada hari senin 27, november 2017 pukul 20:00 Wita. 8 W.R.F. Browning

8

seperti yang terdapat dalam 1 korintus 11:23-29. Bahwa Yesus berkata pada ayat 25 “cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku”., ayat ini dianggap sebagai catatan tertua dalam perjanjian lama mengenai apa yang dilakukan dan dijelaskan oleh Yesus pada perjamuan Tuhan. Pemberitaan paulus kemudian menambahkan perintah Yesus agar upacara itu selalu diulangi. Makna darah bagi orang dayak yaitu pada dasarnya bagi suku dayak darah mempunyai nilai religi atau sakral. Bagi orang dayak darah merupakan sebuah zat yang suci yang mempunyai nilai-nilai tertentu. Darah dianggap merupakan berisi kekuatan yang berupa roh dari Ranying Hattala langit yang digunakan sebagai salah satu sebagi media ritus dan upacar adat. Darah binatang ini melambangkan bagaimana hubungan anatar mahluk antara manusia dan yang memberi berfungsi untuk mendinginkan atau menetralisirkan bagi yang membutuhkan.9 E. Tanggapan Tanggapan penulis berdasarkan PERATURAN GKE NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MENGIKUTI DAN MELAKSANAKAN ACARA ADAT BAGI WARGA GKE. Sebenarnya dan sesungguhnya bagi para

warga Jemaat GKE yang telah masuk kristen tidak lagi boleh melakukan kegiatan yang berhubungan dengan adat yang mengarahkan keluar batas kepercayaan sebagai orang kristen. Sesuai dengan pengertian adat itu sendiri adalah kebiasaan yang berhubungan dengan sistem kepercayaan yang ada diluar kristen. Berdasarkan kasus yang ada disoal bahwa warga Jemaat GKE tersebut sudah menyimpang dari ajaran sebagai orang kristen karena masih menerapkan kebiasaan yang ada diluar kristen karena melakukan pembangunan tiang rumah menggunakan darah ayam atau sesajen lainnya. Bagi Pendeta yang telah di undang untuk memimpin ibadah dengan menggunakan beberapa peralatan adat lainnya salah satunya darah ayam.

9

Telhalia, Pemenuhan Hukum adat dalam perkawinan Dayak ngaju (Tanggerang selatan: An1Mage, 2017) 75.

9

Seharusnya yang dilakukan oleh pedeta tersebut adalah tidak melaksanakan atau menolak kegiatan tersebut dengan alasan karena bersangkutan dengan peralatan adat yang telah disajikan hal ini bukannya hanya menyimpang beradasarkan peraturan GKE tetapi sudah berlawan denga firman Tuhan. Penulis sendiri tidak setuju ketika seorang pendeta mau diminta untuk memimpin ibadah dan diperlengkapi dengan darah ayam. Sebaiknya pendeta tersebut meminta kepada orang yang khusus atau yang ahli untuk memimpin ritual yang sesuai dengan peralatan sesajen yang ini menurut penulis untuk memimpin ibadah dengan cara orang kristen tidak perlu ada perlatan-peralatan yang lain cukup dengan bersekutu dengan berdoa dalam ibadah. Ketika ada kegiatan yang berhubungan dengan adat atau ritual seperti ini seorang pendeta boleh di undang dan boleh datang tetapi tidak ikut bagian dalam pelaksaan dalam kegiatannya. Sebagai ungkapan untuk menghargai orang yang mempunyai kegiatan tersebut pendeta juga diperkenakan untuk membetu proses yang ada sebagai untuk mempererat tali kasih sebagai orang kristen. Ketika ada jemaat GKE yang melakukan kegiatan dalam ibadah masih menggunkan perlatan-perlatan diluar yang diperlukan sebagai mana orang kristen alangkan baiknnya jika pendeta tersebut

memberikan

pemahaman

atau

penjelasan

seperti

apa

sesungguhnya yang dilakukan sebagai orang kristen agar tidak ada lagi jemaat ketika melaksanakan sebuah kegiatan dengan menambahkan perlatan-peralatan seperti sesajen tentu hal tersebut bertentangan dengan ajara kristen dan firman Tuhan.

II.2. Gambaran Umum Desa Mangka Desa mangka terletak dikecamatan pamukan barat kabupaten Kota Baru Provinsi kalimantan selatan. Kedaan georgrafis kecamtan pamukan barat yaitu

10

dengan luas wilayah 616,84 km2, secara geografis terletak pada 115 50’ 00” 166 05’ 57” BT dan 02 30’ 16”-03 50 02” LS. Kecamatan pamukan barat yaitu desa Sengayam dalam kecamatan ini mempunyai 4 desa yaitu Desa Sengayam, Marga Jaya, Mayang Sari, dan yang terakhir adalah Desa Mangka dengan luas wilyah 194,14 dengan presentase 31,47. adapun batas wilayahnya yaitu: Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan pamukan barat; Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan sungai durian; Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan provinsi kalimantan timur; Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten balangan. Mayoritas penduduk dikecamatan pamukan barat ini adalah sebagai petani dan berkebun. Penduduk yang ada dikecamatan pamukan barat adalah mayoritas penduduk transmigrasi. Penduduk desa mangka berjumlah 300 Kk. Mayoritas pekerjaannya adalah pekebun atau petani dan swasta.

10

Wilayah Desa Mangka

dikelilingi oleh perusahaan dan perkebunan kelapa sawit. Dengan masuknya perusahaan ini desa ini tidak lagi menjadi subur desa ini terkena oleh dampak bagi lingkungan sekitar desa ini sebagai sebab dari penindustrian bukan hanya dampak penindustrian tetapi juga masyarakat sekitar terkena oleh dampak semakin meluasnya perkebunan kelapa sawit sehingga masyarakat sekitar harus mendapatkan kerugian dari perusahaan tersebut. untuk lebih lanjut penulis akan menggambarkan permasalahannya secara menyelur di gambaran umum permasalahan.

II.3. Gambaran Umum permasahan di Desa Mangka Desa Mangka wilayahnya sangat strategis yang terletak diantara dua perusahan desa ini dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit sehingga menghambat

10

http://googleweblight.com/i?u=http://www.bappedakotabaru.info/umum/41/&graqid=CdadS3zS&hl=id&geid=1020 diakses pada hari selasa 28, November 2017 pukul 20:34 Wita.

11

pekerjaan penduduk yang sebagai petani atau pekebun. Perkebunan kelapa sawit ini semakin tahun wilayahnya semakin meluas sampai meluas kewilayah pedesaan sehingga memakan luas tanah penduduk desa sehingga berdampak bagi lingkungan disekita desa ini bukan hanya berdampak pada lingkungan saja tetapi juga berdampak pada perekonomian masyarakat. Namun yang manjadi permasalahan sangat memprihatinkanya adalah tentang lingkungan hidup. Ketika wilayah ini belum dimasuki oleh perusahaan baik itu perkebunan kelapa sawit atau pabrik kelapa sawit lahannya masih luas dan hutan masih sangat hijau karena belum disentuh sedikit pun oleh manusia hewan-hewan langka masih terpelihara oleh lebatnya hutan. Dengan lahan yang masih hijau dan bersih tanpa ada pencemaran lingkungan menyelimuti desa ini tetapi pada saat ini hutan tidak lagi hijau lingkungan sekitar tidak lagi bersih. Ketika datangnya perusahaan kelapa sawit hutan dan tanah hampir habis di gunakan oleh perusahaan dan datang ke wilayah ini untuk membuka lahan dengan seluas-luasnya. Pada saat ini masyarakat didesa Mangka telah merasakan dampak dari perkebunan kelapa sawit dan juga pabrik-pabrik yang didirikan disekitar desa ini selain semakin menipisnya hutan pencemaran lingkungan yang meresahkan masyarakat sekitar. dampak-dampak yang muncul selain rusaknya tanah dengan habisnya unsur hara yang diserap oleh kelapa sawit juga pencemaran lingkungan seperti pembungan limbah yang sembarangan membuat pencemaran udara yang cukup meresahkan, asap pabrik yang sangat berlebihan juga mengganggu pencemaran udara, pembuangan limbah kedala sungai membuat ikan-ikan disungai hampir punah yang mana sungai juga adalah tempat masyarakat di sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidup ditempat. Perekonomian masyarakat sekitar pun menjadi terhambat karena bekurangnya lahan untuk bertani atau berkebun sehingga mengurangi sedkit mata pencaharian penduduk di Desa ini.

Selain itu juga kebisingan yang berasal dan pabrik menganggu ketenangan masyarakat disekitar dan untuk jalan menuju kampung ini hapir semua jalan rusak

12

karena dilewati oleh mobil yang mangangkut buah sawit yang melewati jalan ini setiap saat. Selain itu juga hewan-hewan atau fauna yang pada awalnya masih banyak yang hidup dengan beragam jenis hewan pada saat ini tidak ada lagi hewan yang mampu untuk bertahan hidup. Dengan berbagai permasalahan tersebut masyarakat sekitar menjadi korban utamanya dan perusahaan acuh tak acuh terhadap tentang apa yang dirasakan atau yang dihadapi oleh masyarakat sekitar mereka tidak memperdulikan kondisi lingkungan yang semakin rusak. Meraka hanya mementingkan keuntungan dari hasil perkebunan tersebut. permasalahan seperti ini sudah bertahun-tahun dirasakan oleh masyarakat tetapi tidak ada tindakan yang sungguh-sungguh untuk Desa ini. II.3.I. Tugas misi dan panggilan Gereja Misi adalah rancangan atau rencana karya Allah untuk menghadirkan syalom atas dunia. Jadi, inti dari misi adalah untuk menghadirkan syalom. Misi adalah milik Allah. Allah mengutus Kristus untuk menghadirkan syalom itu dan kemudian juga mengutus gereja. Gereja melakukan misi karena Allah yang memberikan kepercayaan untuknya.11 Adapun misi gereja untuk menanggulangi kerusakan lingkungan yang cukup memprihatinkan ini yaitu: a. Rehabilitas, yaitu usaha memperbaiki kerusakan alam baik yang terjadi secara alami maupun yang dilakukan oleh manusia. Contohnya aktualisasinya adalah penanaman kembali lahan untuk mencegah erosi. b. Reklamasi, yaitu digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan stabilitas dengan menggunakan beberapa daya tarik . Reklamasi ini tidak bertujuan untuk mengembalikan atau mem memulihkan dengan cara yang khas karena belum diketahui oleh banyak orang. Reklamasi juga dipakai untuk memulihkan lahan yang yang dikatakan parah, seperti tanah terganggu akibat penambangan terbuka atau pertambangan skala besar c. Kreasi ulang, upaya untuk membangun suatu ekosistem yang besar pada lahan yang terganggu berat atau lahan yang tidak ada lagi mempunyai

11

Sanon, Bahan Ajar Misi Kontemporer, (Banjarmasin : STT GKE, 2017) 5.

13

tonggak atau sisa-sisa keaneragaman hayati, yang dapat dipulihkan. Oleh karena itu upaya harus mengkreasi ulang kawasan.12 d. Penyembuhan lingkungan, upaya yang dilakukan yang utama dengan membiarkan sistem ekologis atau lingkungan berjalan sesuai dengan adanya (normal), sesuai dengan alaminya. Umumnya usaha ini dilakukan pada kawasan yang terganggu tetapi dalam skala kecil, sehingga ekosistem dapat pulih secara alami tanpa intervensi manusia. Jika kita menghubungkan dengan misi gereja dalam lingkungan, maka kita mendapati atapun mengetahui bahwa selama ini gereja hanya berfokus pada aktivitas-aktivitas kebaktian dan pelayanan saja, tanpa melihat bagaimana ekologi yang sekarang ini semakin parah, seharusnya gereja sudah menyadari bahwa gereja memiliki tugas panggilan menjaga keutuhan ciptaan atau kelestarian ekologi, dengan membuat penanggulangan-penanggulangan, yang dapat meminimalisir permasalahan-permasalahan ekologi itu sendiri. Ada berbagai penanggulangan yang dapat ditawarkan oleh gereja dilihat dari kacamata misi secara internalnya adalah sebagai berikut: A. Pembinaan mengenai kesadaran lingkungan. Pembinaan ini merupakan sarana gereja untuk mengingatkan anggota jemaatnya bahwa alam adalah ciptaan Allah yang harus dihargai dengan memelihara dan melestarikannya. Contohnya dalam PA atau pembinaan khusus dan tema-tema kebaktian, diselipkan makna dari lingkungan ini. B. Perayaan lingkungan hidup dalam liturgi. Contohnya membuat ibadah khusus untuk merayakan hari lingkungan hidup. Dalam ibadah, dilakukan perenungan atas dosa kita manusia terhadap pengerusakan alam. Di dalam liturgi ibadahnya kemudian diselipkan lagu-lagu rohani yang bertemakan alam, akan kuasa Tuhan. C. Menyampaikan suara kenabian terhadap kerusakan lingkungan hidup. Gereja perlu menyampaikan kritik, saran atau masukan-masukan untuk

12

Jatna Supriatna, Melestaraikan Alam Indonesia, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2008), 327-328.

14

masyarakat atau pun pemerintah berhubungan dengan upaya melestarikan lingkungan hidup. D. Menata

lingkungan

gereja

dengan

memperhatikan

keseimbangan

lingkungan. Contohnya jangan habiskan tanah untuk menamam sawit dengan menhabiskan laha tapi berikan ruang untuk tanam-tanaman sehingga terbentuklah lingkungan gereja yang hijau dan asri. E. Gerakan penanaman pohon bagi seluruh warga gereja. Disini ditekankan, bagi warga jemaat untuk ikut ambil bagian dalam proses penanaman pohon, sehingga dapat meningkat proses peghijauan di tengah proses pengerusakan lingkungan ini. F. Merangkul warga jemaat membudayakan gaya hidup yang ramah dan dekat dengan alam. Contohnya dengan memisahkan sampah organik dan nonorganik dalam tempat sampah dan membuat lingkungan sekitar rumah menjadi hijau dengan tanam-tanaman. G. Membangun kerja sama dengan lembaga atau kelompok pencinta alam. Contohnya gereja membangun relasi dengan organisasi pecinta alam, untuk memperjuangkan pembangunan yang berwawasan ekologis. Upaya penanggulangan ekologi dalam misi ini yaitu gereja harus membangun kesadaran kepada jemaat dalam menjaga, melindungi kelestarian lingkungan hidup. Gereja harus mengingatkan kepada warga bahwa lingkungan hidup atau alam ini adalah ciptaan Tuhan yang harus dihargai, dipelihara, dijaga yaitu dengan cara melestarikannya. Kesadaran yang harus ditanamkan bahwa kesadaran akan ekologi merupakan akibat langsung dari iman akan penciptaan Tuhan dan merupakan akibat langsung iman kepada Allah yang adalah penciptan. Karena Tuhan yang menciptakan jadi kita harus menghormati sang pencipta yaitu dengan cara menjaganya.13 Berdasarkan program GKE dalam tugas panggilan Gereja kaliamantan Evangelis dibidang lingkungan hidup bahwa GKE tetap memperjuangkan 13

Wahyu Nalim Lestari Siregar, Sikap Gereja dalam Menyikapi Krisis Ekologis: Memihak atau Menolak, Dari : http://www.kompasiana.com/wahyusiregar/sikap-gereja-dalam-menyikapi-krisisekologis-memihak-atau-menolah_5774d21362afbd9c1c21a420. Diakses pada hari selasa 28, November 2017.

15

dalam pemulihan dan pelestarian lingkungan hidup bersama-sama dengan semua orang yang berasal dari berbagai latar belakang baik dari segi agama, suku, etnik maupun golongan dengan melalui cara yaitu antara lain: a. Bahwa GKE tetap berkomitmen dan warga Jemaat akan penting akan manfaat dalam lingkungan bersih, sehat, indah, dan lestari bagi kehidupan masyarakat. b. GKE juga melakukan pembinaan yang berkaitaan dengan masalah lingkungan hidup. c. GKE juga mendukung upaya lembaga pemerintah atau swasta lainnya dalam kegiatan yang dilakukan misalnya menanam pohon, membersihkan sungai dan lain-lain. d. GKE juga melakukan advokasi lingkungan hidup dalam penguatan rakyat.14 II.4. Gambaran Umum Jemaat GKE Marantha Mangka. Desa Mangka mayoritas penduduknya beragama Kristen Protestan. Di Jemaat Mangka mempunyai satu gedung Gereja yaitu Gereja Maranatha Mangka. jumlah anggota keluarga yang ada diJemaat Mangka ini adalah 200 Kk. Jumlah pemuda dan remaja sekitar 35 orang dan jumlah anak sekolah minggu sekitar 40 orang baik dari kelas kecil maupun kelas besar dan sisanya adalah diluar anak sekolah minggu dan pemuda dan remaja termasuk SPR dan SPB serta lansia.15 Jemaat mangka mempunyai satu tenaga kerja yaitu pendeta. II.5. Gambaran Umum Permasahan Jemaat GKE Marantha Mangka. Seperti yang telah kita lihat Jemaat GKE Marantha Mangka mayoritas penduduknya beragama kristen. Walaupun demikian tentu ada masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh gereja dalam berjemaat. Penulis mengangkat satu permasalahan yang menurut penulis ini adalah masalah yang serius sebagai generasi penerus baik dalam bergeraja juga sebagai generasi penerus masyarakat.

14

Garis-garis besar tugas panggilan Gereja Kaliamantan Evangelis 2015-2040 dan 2015-2020 (Banjarmasin: Majelis Sinode Gereja kalimantan Evangelis, 2015) 38. 15 Berdasarkan wawancara dengan bapak Sogitu, sebagai ketua Majelis Jemaat pada tanggal 28 November 2017 pukul 16:00 Wita.

16

Yaitu terletak pada generasi pemuda dan remaja yang mana setiap tahunnya jumlah pemuda dan remaja semakin meningkat tentu juga manjadi tugas dan tanggung jawab gereja semakin besar. Dari hal tersebut yang menjadi permasalahan utamanya adalah pemuda dan remaja kurangnya minat atau keinginan untuk mengikuti kegiatan pemuda dalam beribadah mereka memilih untuk bersenangsenang dibandingakan datang kegereja untuk beribadah. Jumlah pemudan dan remaja secara keseluruhan berjumlah 35 orang dan ketika ada kegiatan ibadah SPP/R yang datang hanya 10-12 orang16. Seharsnya pada masa pemuda dan remaja ini adalah kesempatan untuk gereja bagaimana menumbuhkan iman mereka dalam membimbing dan membina mereka tetapi realitanya pemuda dan remaja tidak mau untuk dibina dan dibimbing malalui persekutuan dalam ibadah SPP/R. Mereka hanya ingin bersenang-senang berkumpul dengan teman-teman sebaya yang mereka lakukan adalah seperti minum-minuman, merokok, ugal-ugalan dan pergaulan bebas lainnya. seharusnya dalam usia yang duduk dibangku sekolah untuk menimba ilmu tetapi realitanya tidaklah demikian. Pemuda dan remaja di tempat penulis banyak yang putus sekolah. ketika sudah duduk di bangku SMP kelas 2 sudah berhenti sekolah baik laki-laki maupun perempuan mereka putus sekolah untuk perempuan harus putus sekolah karena harus menikah usia dini dikarenakan pergaulan bebas yang begitu marak. Mereka karena kurannya perhatian baik itu bimbingan maupun binaan dari orang tua dan Gereja membuat anak pemuda dan remaja terlena dan terjerumus dalam pergaulan bebas ini. Hal seperti ini merupakan permasalahan yang serius untuk ditangani oleh pihak Gereja sebagai generasi penerus Gereja. Bagaimana Jemaat dan Gereja bisa maju jika generasi penerusnya lemah dan hancur. Tentunya Gereja generasi penerus yang hebat dan sehat. A. Misi dan tugas panggilan Gereja Pemuda dan remaja adalah generasi penerus jemaat yang perlu untuk diperhatikan dengan sungguh-sungguh karena letak kemajuan dan

16

Berdasarkan wawancara dengan Sdri. Ronalisa sebagai ketua SPP/R di Jemaat GKE Maranatha Mangka pada hari senin 27, november 2017 pukul 19:00 WITA.

17

perkembangan jemaat terletak pada bagaimana peran generasi penerus nantinya. Jika gereja dan jemaat sebagai orang tua kurang memperhatikan atau melalaikan bagiaman kehidupan para pemuda maka gereja tidak akan mungkin bisa maju dan berkembang, tentu misi gereja untuk menciptakan saylom tidak terwujud jika anak-anak sebagai generasi penerus tidak dididik atau dibimbing dengan sungguh-sungguh. Untuk mejawab permasalahan di atas dilihat dari program misi GKE yaitu, membina anak remaja dan pemuda secara terstruktur dan terencana. Mengenai pemuda dan remaja juga masuk dalam pokok-pokok program GKE dalam peningkatan kualitas dan kuantitas dalam meningkatkan sumber daya manusia GKE yaitu: GKE telah menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan secara terprogram dan berkelanjutan baik bagi anak-anak remaja dan pemuda guna mempersiapkan mereka menjadi generasi penerus gereja dan bangsa menjadi generasi yang takut akan Tuhan, setia kepada GKE dan mengasihi sesama, serta juga berbakti kepada negara. Hal-hal tersebut merupakan tugas panggilan Gereja untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dijemaat-jemaat.17 B. Bereklesiologi Gereja sebagai sekolah. A. Gereja berasal dari bahasa Yunani yaitu Eklesia yang mana nantinya akan dilengketkan pada kata gereja. Gereja dapat diartikan sebagai sekelompok orang tertentu selain seluruh umat Allah secara umumnya. Menurut seorang tokoh Donald Guthrie yang merupakan pakar dalam perjanjian baru yang berasal dari inggris bahwa yang dimaksud Tuhan Yesus dengan Eklesia atau jemaat. Seperti yang terdapat dalam matius 16:18 “Bukanlah satu organisasi tetapi sekelompok orang yang dianggap-Nya sebagai pemilik-Nya dan diwakili oleh murid-muridNya”

18

.

Kata Gereja berarti persekutuan orang-orang yang telah

17

Garis-garis besar tugas panggilan Gereja Kaliamantan Evangelis 2015-2040 dan 2015-2020 (Banjarmasin: Majelis Sinode Gereja kalimantan Evangelis, 2015) 32-34. 18 Marko Mahin dan Rama Tulus, 70 tahun GKE: Pergumulan dan upaya GKE menuju kemandirian (Banjarmasin: majelsi sinode Gereja Kalimantan evangelis MS-GKE, 2005) 9.

18

dipanggil keluar yang berasal dari kegelapan dosa untuk datang serta menghadap dan menerima anugrah penyelamatan Allah malalui Yesus Kristus dan Roh Kudus namun selanjutnya diutus kedalam dunia ini untuk mewartakan Anugrah penyelamatan Allah tersebut. Gereja itu sendiri sudah lahir dan sudah ada sejak dalam perjanjian lama dimulai dari pemanggilan Abraham dan israel untuk menadi umat Allah dan menjadi saluran berkat bagi semua bangsa-bangsa diseluruh muka bumi ini19 B. Fungsi Gereja Ada tiga fungsi Gereja yaitu, sebagai garam dunia, sebai terang dunia, dan sebagai surat kristus. Sebagai garam dunia bahwa dalam kesadarannya akan makna dan tujuan sejarah, gereja tidak mungkin hanya tinggal diam dan tidak mungkin membiarkan dunia disekitarnya hanya begitu saja dan apa adanya, dan menerima asasi yang tidak bisa berubah. Disini gambaran mengenai garam memberikan kesan bahwa adanya suatu zat yang larut. Zat tersebut tidak lagi nampak tetapi pengaruhnya besar dan menentukan. Oleh sebab itu tugas Gereja bukannya hanya membuat garam atau menjadikan dunia ini sebagai Gereja tetapi supaya Gereja melayani dunia dengan cara melarutkan diri atau mengkosongkan diri supaya dunia merasakan tidakan Allah itu sendiri. Sebagai terang, terang tersebut bersifat menunjuk. Ia membuat terang untuk jalan-jalan yang harus ditempuh. Ia menerangi yang tersembunyi baik itu jebakan-jebakana maupun kepalsuan yang ada didalam dunia ini. Ia juga membuat terang untuk arah dan tujuan dalam perjalanan yang akan ditempuh ia juga menerangi pilihan-pilihan serta untuk memudarkan kesempitan dan kesesakan didalam dunia ini. Sebagai surat kristus maksudnya adalah yang beralamatkan dunia isinya yaitu tetang kasih Allah atas apa yang sudah dialami oleh Gereja

19

Keloso S Ugak, Bahan Ajar Dogmatika 2,(Banjarmasin, 2017)

19

itu sendiri. Terbukanya kesemapatan yang senantiasa untuk bertumbuh sesuai dengan martabat manusia sebagai orang yang dikasihi Allah. surat ini disebut dengan surat berita keselamatan yang mana didalamnya berisikan berita tentang pembebasan dan pemersatuan dan bukan merupakan bujukan-bujukan tuntutan-tuntutan moral.20 C. Sifat Gereja 1. Gereja adalah kudus Kata”Kudus” berarti disendirikan atau diasingkan dan dipisahkan dengan yang lainnya secara khusus. sama seperti Allah adalah kudus yang artinya bahwa Allah terpisah dari yang lain yang juga berbeda dengan segala mahluk dan terpisah dari segala dosa. Makna dari diasingkan adalah hidup yang diarahkan kepada suatu hidup yang berbeda dengan hidup yang semula dalam artian dihidupi sebelum diasingkan atau lebih tepatnya dikuduskan. Gereja yang kudus haru menampakan hidup yang baru ditengah-tengah yang berhubungan dengan kehidupan didalam dunia ini. Perbuatan Gereja juga harus jelas serta mampu dilihat oleh orang lain sebagai hidup yang telah dihubungakan dengan kehidupan kristus.21

D. Pengertian sekolah Kata sekolah berasal dari bahasa latin Skhhole, scola, scole, atau skhola, yang berarti waktu luang atau waktu senggang sekolah adalah kegiatan diwaktu luang bagi anak-anak ditengah kegiatan mereka yang utama yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Pada saat ini menurut seorang tokoh sekolah telah berubah makna bahwa lembaga untuk belajar dan mengajar dan tempat memberi dan menerima pengajaran. Sekolah juga merupakan

20

Membina bersama: panggilan untuk pembebasan dan persatuan dalam Gereja Masyarakat dan dunia (Malang: BPK Gunung Mulia 1979) 18-19. 21 Harun Hadiwijono, Inilah sahadatku (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000) 136-138.

20

lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa dibawah pengawasan pendidik atau guru. Sekolah ini dimulai dari sejak TK hingga perguruan tinggi dalam rangka pembentukan anak dari sejak kecil hingga menjadi dewasa.22 E. Fungsi sekolah Adapun fungsi dari sekolah itu sendiri adalah memberi layanan kepada peserta didik agar dapat mengembangkan atau memperoleh pengetahuan serta kemampuan-kemampuan akademik yang dibutuhkan dalam kehidupan. Kedua, memberi layanan kepada peserta didik agar dapat

mengembangkan

keterampilan

yang

dibutuhkan

dalam

kehidupan. ketiga, memberikan layanan kepada peserta didik agar dapat hidup bersama ataupun kerjasama dengan orang lain. Keempat, memberi layanan kepada peserta didik agar dapat mewujudkan cita-cita atau sebagai wadah untuk mengaktualisasikan dirinya23. F. Eklesiologi Berdasarkana latar belakang permasalahan yang diangkat oleh penulis yang mana seharusnya gereja berperan sebagai sekolah sebagai tempat untuk bersama-sama berkumpul dalam pores belajar dan mengajar untuk mewujudkan kesejahteraan generasi penerus bangsa. Seperti yang penulis telah sampaikan bahwa sekolah adalah sebagai sarana untuk tempat menimba ilmu sebagai bekal mengembangkan potensi-potensi yang telah dimiliki. Sekolah adalah tempat untuk memberi dan menerima ilmu demikian gereja seharusnya adalah tempat untuk memberi dan menerima pengajaran akan firman Tuhan, Gereja juga sebagai tempat untuk mendidik anak dari anak usia kecil hingga ia dewasa dimana gereja

22

http://www.pengertianpakar.com/2015/03/sekolah-apa-itu-sekolah_7.html. Diakses pada hari selasa 28, november 2017 pukul 19:00 Wita. 23 Mohammad Ali Pendidikan untuk pembangunan nasional: Menuju bangsa indonesia yang mandiri dan berdaya saing ti nggi(Grasindo, 2009) 355.

21

harus tetap setia dalam membimbing dan membina generasi penerus agar jemaatnya menjadi dewasa didalam iman. Ketika imannya bertumbuh menjadi dewasa tentu jemaatnya akan menjadi maju dan mampu menciptakan syalom dimuka bumi ini sama halnya dengan sekolah. sekolah telah setia membimbing dan membina anak-anak dalam membekali anak-anak dalam mencapai cita-cita dan harapan, ketika sekolah berhasil dalam memimpin dan mendidik anak sebagai generasi penerus tentu bangsa ini pasti menjadi lebih berkembang dan maju. Sebagaiamana Sekolah mendidik dengan penuh kesabaran dan bijaksana demikian gereja seharusnya mampu mendidik anak dengan penuh kesabaran serta mengajar dengan bikajaksana dan menegur ketika anak berbuat salah bukan untuk menguhukumnya tetapi menegur dan menasehati ketika anak berbuat salah dalam masa pertumbuhan dan perkembangan iman para anak pemuda dan remaja. Ketika gereja mampu dalam berbuat demikian tentu para penerus generasi pemuda dan remaja tidak akan jatuh kedalam pergaulan bebas hidup mereka lebih terarah dan mejauhkan hal-hal yang bersifat duniawi. Gereja adalah wadah atau tempat untuk mengisi kegiatan pada waktu luang dalam mengahabiskan waktu dan menikmati masa anak-anak para remaja dan pemuda dalam masa pertumbuhan dan perkembangan iman secara mendalam serta sesuai seturut dan sesuai dengan kehendak Tuhan.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Adat merupakan suatu sikap atau tingkah laku, kebiasaan kelaziman yang sesuai dengan norma yang diturun alihkan melalui keturunan. Kebiasaan yang keliru dan adat yang salah adalah tanda-tanda dari suatu

22

pemisahan diri dan pengasingan diri yang menyebabkan kurangnya mutu hidup bagi setiap individu atau terhadap kelompok-kelompok tertentu. Nilai-nilai adat yang ada dikalimantan, kalimantan mempunyai beragama suku dan kebudayaan jika dilihat dari hal tersebut tentu dikalimantan mempunyai adat atau kebiasaan yang beraneka ragam. Adat merupakan sebuah kebiasaan yang atau peraturan yang telah ditetapkan dan harus di laksakan atau harus di ikuti jadi ada merupakan bukan sebuah kepercayaan dan tidak ada hubungannya dengan agama. Makna darah bagi orang dayak yaitu pada dasarnya bagi suku dayak darah mempunyai nilai religi atau sakral. Bagi orang dayak darah merupakan sebuah zat yang suci yang mempunyai nilai-nilai tertentu. Darah dianggap merupakan berisi kekuatan yang berupa roh dari Ranying Hattala langit yang digunakan sebagai salah satu sebagi media ritus dan upacar adat. Darah binatang ini melambangkan bagaimana hubungan anatar mahluk antara manusia dan yang memberi berfungsi untuk mendinginkan atau menetralisirkan bagi yang membutuhkan. Bagi Pendeta yang telah di undang untuk memimpin ibadah dengan menggunakan beberapa peralatan adat lainnya salah satunya darah ayam. Seharusnya yang dilakukan oleh pedeta tersebut adalah tidak melaksanakan atau menolak kegiatan tersebut dengan alasan karena bersangkutan dengan peralatan adat yang telah disajikan hal ini bukannya hanya menyimpang beradasarkan peraturan GKE tetapi sudah berlawan denga firman Tuhan. Penulis sendiri tidak setuju ketika seorang pendeta mau diminta untuk memimpin ibadah dan diperlengkapi dengan darah ayam. Berdasarkan pemasalahan yang ada di kampung penulis, penulis bereklesiologi Gereja sebagai sekolah. Sekolah adalah tempat untuk memberi dan menerima ilmu demikian gereja seharusnya adalah tempat untuk memberi dan menerima pengajaran akan firman Tuhan, Gereja juga sebagai tempat untuk mendidik anak dari anak usia kecil hingga ia dewasa dimana gereja harus tetap setia dalam membimbing dan membina generasi penerus agar jemaatnya menjadi dewasa didalam

23

iman. Gereja adalah wadah atau tempat untuk mengisi kegiatan pada waktu luang dalam mengahabiskan waktu dan menikmati masa anakanak para remaja dan pemuda dalam masa pertumbuhan dan perkembangan iman secara mendalam serta sesuai seturut dengan kehendak Tuhan.

DAPTAR PUSTAKA

Buku:

24

schreiner Lothar Adat dan Injil: perjumpaan adat dengan iman kristen ditanah batak Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000 Himpunan Peraturan: Gereja Kalimantan Evangelis tahun 2016 Banjarmasin: Badan pekerja harian Majelis Sinode Gereja Kalimantan Evangelis. 2016

Hadiwijono Harun Adi. kebatinan dan Injil Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2006 Telhalia. Pemenuhan Hukum darat dalam perkawinan Dayak ngaju Tanggerang selatan: An1Mage. 2017. Sanon. Bahan Ajar Misi Kontemporer. Banjarmasin : STT GKE, 2017. Jatna Supriatna. Melestaraikan Alam Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2008. Garis-garis besar tugas panggilan Gereja Kaliamantan Evangelis 2015-2040 dan 2015-2020 Banjarmasin: Majelis Sinode Gereja kalimantan Evangelis, 2015. Marko Mahin dan Rama Tulus, 70 tahun GKE: Pergumulan dan upaya GKE menuju kemandirian Banjarmasin: majelsi sinode Gereja Kalimantan evangelis MS-GKE, 2005. S Ugak, Keloso Bahan Ajar Dogmatika 2, Banjarmasin, 2017. Membina bersama: panggilan untuk pembebasan dan persatuan dalam Gereja Masyarakat dan dunia Malang: BPK Gunung Mulia 1979. Ali, Mohammad Pendidikan untuk pembangunan nasional: Menuju bangsa indonesia yang mandiri dan berdaya saing ti Nggi Grasindo 2009. Hadiwijono, Harun. Inilah sahadatku Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000. Internet: https://kbbi.web.id/darah. Diakses pada hari rabu 29, november 2017 pukul 21:00 Wita. http://umum-pengertian.blogspot.co.id/2016/11/pengertian-umum-darah-fungsi-darahmanusia.html?m=1. Diakses pada hari senin 27, november 2017 pukul 20:00 Wita.

25

W.R.F. Browning. http://googleweblight.com/i?u=http://www.bappedakotabaru.info/umum/41/&graqid=CdadS3zS&hl=id&geid=1020 diakses pada hari selasa 28, November 2017 pukul 20:34 Wita. Wahyu Nalim Lestari Siregar, Sikap Gereja dalam Menyikapi Krisis Ekologis: Memihak atau Menolak, Dari : http://www.kompasiana.com/wahyusiregar/sikap-gereja-dalammenyikapi-krisis-ekologis-memihak-atau-menolah_5774d21362afbd9c1c21a420. Diakses pada hari selasa 28, November 2017. http://www.pengertianpakar.com/2015/03/sekolah-apa-itu-sekolah_7.html. Diakses pada hari selasa 28, november 2017 pukul 19:00 Wita.

26

Related Documents

Final
February 2021 3
Final
January 2021 4
Final
January 2021 4
Final Feasibility Final
February 2021 1
Final
January 2021 4

More Documents from "xyz"