Loading documents preview...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR POSTURAL DRAINASE
A. Definisi Postural drainase merupakan posisi terapeutik pada pasien untuk memungkinkan sekresi paru-paru mengalir berdasarkan gravitasi kedalam bronkus mayor dan trakea. Postural drainase menggunakan posisi yang khusus untuk mengalirkan sekresi dengan menggunakan pengaruh gravitasi, tindakan postural drainase dilakukan 2-3 kali perhari tergantung seberapa banyak penumpukan yang terjadi. Waktu terbaik melakukan tindakan postural drainase adalah sebelum sarapan, sebelum makan siang, sore hari atau sebelum tidur, penting diingat agar tindakan tersebut tidak dilakukan pada saat pasien selesai makan karena dapat merangsang muntah (Somantri, 2008 dalam Febriana, 2015). Postural drainase dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya secret dalam saluran nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran secret sehingga tidak terjadi atelectasis. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan lapping dan vibrating. Terapi postural memanfaatkan kekuatan gravitasi untuk membantu mengalirkan secret dengan efektif dari paru-paru ke saluran pernafasan utama, sehingga dapat dikeluarkan dengan batuk efektif dan suction, klien ditempatkan dengan kepala atau dada lebih rendah dalam waktu lebih dari 15menit. Pada klien kritis dan tergantung pada ventilator postural drainase dilakukan 4-6 hari (Arita,2008 dalam Febriana, 2015). Drainase postural adalah pembersihan berdasarkan gravitasi sekret jalan napas dari segmen bronkus khusus. Ini dicapai dengan melakukan satu atau lebih dari 10 posisi tubuh yang berbeda. Tiap posisi mengalirkan sekret khusus dari percabangan trakeobronkial-area paru atas,tengah,bawah-ke trakea. Batuk atau pengisapan kemudian dapat menghilangkan secret dari trakea.
1
B. Patofisiologi Non Infeksi
Infeksi
TBC 80%
Proses peradangan
Adanya bendungan cairan dalam rongga preula
Pembentukan cairan yang berlebihan
Kardiovaskular, neoplasma, penyakit abdomen, infeksi, cedera, dll
Hambatan reabsorbsi, cairan dari rongga
Efusi pleura
Proses peradangan pada rongga pleura
Akumulasi cairan berlebih dirongga pleura
Hipersekresi mukus Ekspansi paru
Sesak
Ketidakefektifan pola nafas
Bunyi nafas tidak normal (mengi,ronki)
Secret tertaham di saluran nafas
Batuk menetap
Ronchi (+)
Kelemahan
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Pertanyaa tentang infromasi
Kurang pengetahuan
2
C. Tujuan 1. Meningkatkan efisiensi pola pernapasan 2. Membersihkan jalan nafas 3. Untuk mengeluarkan secret pada jalan nafas 4. Untuk menurunkan akumulasi secret pada klien tidak sadar atau lemah 5. Klien akan berventilasi dengan jalan nafas bersih, yang dibuktikan dengan frekuensi pernafasan klien dalam batas normal dan bunyi nafas pada semua lobus bronkus.
D. Indikasi 1. Mencegah penumpukan secret yaitu pada : a. Pasien yang memakai ventilasi b. Pasien yang melakukan tirah baring yang lama c. Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik, bronkiektasis 2. Mobilisasi secret yang tertahan : a. Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret b. Pasien dengan abses paru dan pneumonia c. Pasien pre dan post operatif d. Pasien neurology dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk.
E. Tahap Persiapan 1.
Kaji RR, kedalaman & auskultasi suara nafas, penggunaan otot bantu pernapasan, serta pergerakan dinding dada.
2.
Kaji kondisi klien dan status medis klien yang mengindikasikan bahwa klien memerlukan postural drainage (mis : hasil rontgen menunjukkan atelectasis, lobar collapse pneumonia, bronchiectasis, ketidak efektifan batuk dan mengeluarkan sputum, suara napas abnormal, dan terabanya fremitus).
3
3.
Identifikasi segmen bronchial yang mana yang hendak mendapatkan postural drainage (untuk memberikan posisi yang tepat pada klien).
4.
Persiapan Alat a. Bantal dua atau tiga b. Stetoskop c. Air hangat dalam gelas dan sedotan d. Papan pemiring atau pendongak ( bila drainase dilakukan dirumah ) e. Tisu wajah f. Segelas air g. Wadah dari kaca h. Kursi i. Bengkok (2) 1) Bengkok yang berisi Lysol untuk bekas handscoon dan alat 2) Bengkok untuk sampah
F. Diagnosa Keperawatan 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif. 2. Ketidakefektifan pola nafas 3. Kurang pengetahuan
G. Implementasi 1. Persiapan Pasien a. Longgarkan seluruh pakaian terutama daerah leher dan pinggang b. Identifikasi pasien yang jelas untuk memastikan pasien yang memperoleh obat c. Terangkan cara pengobatan kepada pasien secara ringkas tetapi lengkap d. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan e. Pasien diatur dalam posisi senyaman mungkin f. Periksa nadi dan tekanan darah
4
g. Apakah pasien mempunyai refleks batuk atau memerlukan suction untuk mengeluarkan secret 2. Persiapan Lingkungan a. Atur pencahayaan b. Tutup tirai untuk menjaga privasi klien 3. Persiapan Perawat a. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir atau disiramkan b. Perawat harus mengetahui prosedur kerja dari postural drainage c. Menggunakan sarung tangan
H. Prosedur Kerja 1. Terapis harus di depan pasien untuk melihat perubahan yang terjadi selama Postural Drainage 2. Pilih area yang tersumbat yang akan didrainase berdasarkan pengkajian semua bidang paru, data klinis dan gambaran foto dada. 3. Baringkan klien dalam posisi mendrainase area tersumbat. 4. Minta klien mempertahankan posisi selama 10 sampai 15 menit. 5. Selama 10-15 menit drainase pada posisi ini, lakukan perkusi dada, vibrasi dan/atau gerakkan iga di atas area yang didrainase. 6. Setelah drainase pada postur pertama, minta klien duduk dan batuk. Tampung sekresi yang dikeluarkan dalam wadah yang bersih. Bila klien tidak dapat batuk, harus dilakukan pengisapan (suctioning). 7. Berikan tisu untuk membersihkan sputum. 8. Minta klien istirahat sebentar bila perlu. 9. Berikan minum. 10. Ulangi langkah 1-11 sampai semua area yang tersumbat telah terdrainase. Setiap tindakan tidak lebih dari 30 sampai 60 menit. 11. Ulangi pengkajian dada pada semua bidang paru. 12. Cuci tangan.
5
13. Dokumentasi (jam, hari, tanggal, respon pasien). 14. Jika sputum masih belum bisa keluar, maka prosedur dapat diulangi kembali dengan memperhatikan kondisi pasien. 15. Postural Drainase dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40 menit, tiap satu posisi 3 – 10 menit 16. Dilakukan sebelum makan pagi dan malam atau 1 s/d 2 jam sesudah makan
I. Metode Postural Drainage 1.
Bronkus Apikal Lobus Anterior Kanan dan Kiri Atas Minta klien duduk di kursi, bersandar pada pada bantal Upper lobes/Apical Segment
2.
Bronkus Apikal Lobus Posterior Kanan dan Kiri Atas Minta duduk klien di kursi, menyandar ke depan pada bantal atau meja Upper Lobes /Posterior segments
6
3. Lobus Anterior Kanan dan Kiri Minta klien berbaring datar dengan bantal kecil di bawah lutut Upper lobes/ anterior segments
4. Bronkus Lobus Lingual Kiri Atas Minta klien berbaring miring ke kanan dengan lengan di ata kepala pada posisi tranbelendung, dengan kaki tempat tidurdi tinggikan 30 cm(12 inci). Letakkan bantal di belakang punggung, dan gulingkan klien ¼ putaran ke atas bantal Lingual
7
5. Bronkus lobus Kanan Tengah Minta klien berbaring miring kekiri dan tinggikan kaki tempat tidur 30 cm (12 inci). Letakkan bantal di belakang punggung dan gulingkan klien ¼ putaran ke atas bantal Middle Lobe
6. Bronkus Lobus Anterior Kanan dan KIri bawah Minta klien berbaring terlentang dengan posisi trandelenburg, dengan kaki tempat tidur di tinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci). Lower Lobes/ Anterior basal segments
8
7. Bronkus Lobus Lateral Kiri Bawah Minta klien berbaring miring ke kanan pada posisi trendelenburg dengan kaki tempat tidur di tinggikan 45 samapi 50 cm (18 sampai 20 inci) Lower lobes/Lateral basal segments
8. Bronkus Lobus Superior Kanan dan Kiri Bawah Minta klien berbaring tengkurap dengan bantal di bawah lambung Lower lobes/posterior basal segments
9
9. Bronkus Basalis Posterior Kanan dan Kiri Minta klien barbaring tengkurap dalam posisi trendelenberg dengan kaki tempat tidur ditinggikan sampai 50 cm (18 sampai 20 inci) Lower Lobes/ Superior Basal Segments
J. Drainase postural dapat dihentikan bila : 1. Suara pernapasan normal atau tidak terdengar ronchi. 2. Klien mampu bernapas secara efektif. 3. Hasil roentgen tidak terdapat penumpukan secret
K. Evaluasi Setelah Dilakukan Drainase Postural 1. Auskultasi : Suara pernapasan meningkat dan sama kiri dan kanan. 2. Inspeksi
: Dada kanan dan kiri bergerak bersama-sama.
3. Batuk produktif (secret kental/encer). 4. Perasaan klien mengenai darinase postural (sakit, lelah, lebih nyaman). 5. Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi, temperature). 6. Rontgen thorax
10
L. Dokumentasi 1. Nama pasien 2. Tanggal dilakukan tindakan 3. Tindakan yang dilakukan 4. Hasil evaluasi 5. Nama perawat 6. Paraf perawat
11