Gait

  • Uploaded by: Anonymous 2q4eg3hgEv
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gait as PDF for free.

More details

  • Words: 1,020
  • Pages: 8
Loading documents preview...
GAIT Gait is the manner or style walking GAIT CYCLE -

Dimulai dari heel strike(merupakan initial contact) sampai dengan heel strike kaki yang sama 2 phase a. Stance phase = 60% b. swing phase = 40

a. STANCE PHASE - dimulai dari heel strike sampai toe of - 5 sub phase dari stance phase 1. heel strike (initial contact) - weight loading / weight acceptance period - 10% dari gait cycle - kejadian dimana kedua kaki terjadi kontak pada dasar disebut  double support/double stance 2. heel flat (load response) - merupakan single leg support 3. mid stance - merupakan single leg support 4. heel of (terminal stance) - phase menerima weight un-loading period - pada saat kaki menyentuh dasar terjadi late double support atau double stance yang kedua 5. toe of (pre-swing) - phase menerima weight un-loading period

b. SWING PHASE - Terdiri dari 3 subphase 1. Initial swing (acceleration) 2. Mid swing 3. terminal swing (deceleration) PERKEMBANGAN GAIT

DETERMINANTS OF GAIT (PENENTU GAIT) -

Determinant gait yaitu : 1. pelvic rotation 2. pelvic tilt 3. pelvic lateral displacement 4. knee flexion after heel strike in stance phase 5. knee motion 6. foot and ankle motion

SYARAT GAIT NORMAL 1. Stabilitas pada stance 2. clearance pada swing 3. step length yang adequate 4. initial contact – pada tempat yang tepat (appropriate prepositioning) 5. Energy consumtion PARAMETER NORMAL DARI GAIT 1. Base width Tidak lebih dari 5-10 cm berjalan dengan wide base = patologis spt pada keadaan pusing (dizzy), problem cerebellar, sensasi yang berkurang (neuropathy) pada sole kaki

2. Gait -

(step) length jarak harus sama tergantung dari umur, sex, tinggi badan berkurang bilah payah, nyeri dan umur ada nyeri  tidak “smooth”

3. center gravity (CG) terletak 5 cm didepan S2. Pada gait normal CG bergerak < 5 cm dank e lateral < 5 cm 4. stride length adalah jarak langkah dari kaki (70-82) cm

5. cadence - banyaknya step/menit (90/120)/menit 6. lateral pelvic shift - gerakan side to side daripada pelvis waktu jalan (jarak 2,5-5 cm) yang disertai dengan gerakan badan kesisi yang sama - jarak lateral shift bertambah pada keadaan gluteus medius lemah (trendelenburg gait)

7. pelvic tilt (vertical pelvic shift-pelvic obliquity) - titik tertinggi pelvic tilt terjadi saat midstance dan titik terendah pada saat initial contact (heel strike) atau double stance - pada swing phase, posisi hip lebih rendah pada swing side maka lutut harus fleksi dan kaki dorsofleksi agar bebas dari dasar 8. pelvic rotation - saat swing phase, pelvis rotasi kedepan 4˚ sedangkan hip joint pada tungkai yang bersebrangan (dalam stance phase) bekerja sebagai fulcrum untuk rotasi. - penderita dengan hip yang kaku maka pelvis tidak mengalami rotasi - pelvic rotation penting untuk mengurangi sudut antara femur dan dasar dengan demikian tungkai akan lebih panjang. Efek ini akan mengurangi pergerakan CG path amplitude sehingga mengurangi kedalaman CG 9. knee flexion after heel strike in stance phase - flexi lutut saat foot flat untuk menghindari vertical yang berlebihan daripada CG - pada keadaan lutut yang kaku dalam ekstensi, proses diatas tidak akan terjadi “smooth” pattern gait akan terganggu 10. foot and ankle rotation 11. knee motion -

PEMERIKSAAN GAIT 3 Cara gait assessment 1. cara visual 2. dengan kamera video 3. dengan gait laboratory analysis Gangguan gait pada phase-phase tertentu A. Stance phase - antalgic gait : kaki yang nyeri akan lebih pendek dari kaki lainnya - komponen stance phase: 1. Heel strike nyeri calcaneus region penderita menghindari heel strike (melompat pada kaki yang sakit) gangguan quadriceps pada heel strike, penderita akan menekan pahanya agar bisa ekstensi (hand on thigh) 2.

foot flat gangguan pada dorsiflexi down” pada dasar 3.

oleh karena paralyse kaki akan “slap setelah heel strike

midstance berat badan saat midstance merata pada telapak kaki.

ada gangguan patologis (pes planus, subtalar arthritis, unstable ankle), bila berjalan pada permukaan tidak rata kaki akan terasa nyeri arcus transversal fore foot mendatar  callus pada head metatarsal dan nyeri “corn” pada dorsal jari-jari  menimbulkan nyeri pada mid stance oleh karna gesekan sepatu bila ada kelemahan pada quadriceps, lutut akan flexi berlebihan pada midstance karena unstable pada midstance, hip mengalami lateral displacement ± 2,5 cm  bila terjadi kelemahan gluteus medius akan terjadi gerakan kearah lateral, gerakan ini disebut abduction atau gluteus medius lurch (trendelenburg gait) gluteus maximus lemah penderita menggerakkan thoraknya kebelakang pada stance phase untuk mempertahankan hip dalam ekstensi  gerakan ini desebut extensor atau gluteus maximus lurch 4.

Push of kelainan pada jari kaki dan MT joint spt OA, hallux rigidus  gangguan push of ok gagal hiperextensi push of ditentukan  gastrocnemius, soleus, dan flexor hallucis longus kelainan otot tersebut menyebabkan flat footed atau calcaneal gait dan tidak ada tenaga untuk push of

B. Swing Phase (tidak banyak kelainan oleh karena merupakan non-weightbearing) 1. Accelleration (toe of) - pada kaki selama swing phase dorsoflexors selalu bekerja agar tungkai jadi lebih pendek sehingga kaki bebas dari dasar - lutut selama swing phase selalu flexi maksimum 65˚ sehingga kaki bebas dari dasar - HIP; sebelum toe-of terjadi kontraksi quadriceps, terjadi flexi pada hip menggerakkan tungkai kedepan (member tenaga swing kedepan)  bila quadriceps melemah maka pelvis akan rotasi kedepan agar tungkai bisa bergerak kedepan pada swing phase 2.

Mid Swing - bila dorsofleksi kaki tidak berfungsi, maka tungkai tinggi dengan fleksi pada hip, knee agar kaki tidak bergesekan dengan dasar (steppage gait)

3.

Deceleration - Lutut  hamstring akan kontraksi untuk memperlambat the swing (ayunan kaki) persis sebelum terjadi heel strike sehingga tumit akan menyentuh dasar dengan “smooth” serta gerakan ini terkontrol - kelemahan pada hamstring  heel strike akan sangat keras pada dasar, lama kelamaan tenjadi callositas pada tumit  lutut akan hiperextensi: back knee gait MACAM-MACAM GAIT PATOLOGIS LAINNYA 1. HEMIPLEGIA (SPASTIC) pada stance phase  tungkai hip dan lutut ekstensi untuk menggerakkan tungkai lainnya, cara mengayunkan tungkai kelateral arah melingkar (circumduction) perhatikan posisi lengan dan tungkai 2. Scissor gait (spastic) pada spastic paraplegia oleh karena adductor yang spastic kedua lutut mendekat kedepan dengan tenaga yang kuat dengan cara swing dari hip 3. ataxic gait a. cerebral ataxia karena gangguan keseimbangan; “broad base” disertai gerakan “lurch”, “stagger” dan gerakan yang berlebihan

Related Documents

Gait
January 2021 3
Gait Analysis.docx
January 2021 1
J. Perry - Gait Analysis
February 2021 1

More Documents from "Giovanni"