Loading documents preview...
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR EPISODE KINI MANIK DENGAN CIRI PSIKOTIK • D2 JULIO ATLANTA CHANDRA 102014089 RIZKA NOVIYANTI ROSYADI 102013218 ERVIN WIDYANTORO PRAMONO 102017150 PUTRI ENDAH WIDYASARI 102017053 VILYA LORENSA HOSAL 102016040 YASMIN THALITA AYASHA 102017108 DWI ANGGRAINI 102017151 SAMUEL PANGESTU 102107024 ALINSI MARIANA NAAT 102017199
SKENARIO 12 Seorang perempuan 25 tahun dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena malam tidak tidur, banyak kegiatan, gembira terus, banyak bicara, make up secara menyolok sekali, dan ganti pakaian baru setiap hari.
IDENTIFIKASI ISTILAH YANG TIDAK DIKETAHUI Tidak ada
RUMUSAN MASALAH Perempuan 25 tahun malam tidak tidur, banyak kegiatan, gembira terus, banyak bicara, make up secara menyolok sekali, dan ganti pakaian baru setiap hari.
ANALISIS MASALAH
Pemeriksaan fisik; pemeriksaan penunjang
RM WD, DD, etiologi, epidemiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, komplikasi, penatalaksanaan, pencegahan, prognosis
Anamnesis
ANAMNESIS
● ●
●
Keluhan
●
●
Perempuan 25 tahun. Banyak kegiatan, gembira terus, banyak bicara. Make up secara menyolok sekali. Ganti pakaian baru setiap hari dan tidak bisa dilarang untuk tidak beli baju setiap hari. Uang tabungannya selama 2 tahun dihabiskan dalam 2 minggu dengan membeli pakaian baru setiap hari.
PEMERIKSAAN STATUS FISIK Gejala fisik seperti nyeri kepala dan palpitasi perlu pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan bagian dari proses somatik Bila ada, yang berperan menyebabkan penderitaan tersebut.
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL Deskripsi umum ●
Penampilan umumnya rapi, kadang tidak tampak sakit jiwa, biasanya kooperatif, namun agresif
Mood, afek dan perasaan ●
Biasanya euphoria & cepat marah; toleransi rendah & mudah frustasi; serta sangatlah labil Bicara
● ●
Susah untuk dicela; sering rewel & menjadi pengganggu bagi orang sekitar Aktifitas yang meningkat => berbicara penuh kelucuan dan tidak relefan
Gangguan persepsi ● ● ●
Waham ditemukan 75% dari semua pasien manik Waham sesuai mood seringkali melibatkan kesehatan, kemampuan atau kekuatan yang luar biasa. Dapat juga ditemukan waham dan halusinasi aneh yang tidak sesuai mood.
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL Pikiran ●
Isi pikiran hanyalah kepercayaan dan kebesaran diri; perhatian mudah dialihkan Sensorium dan kognisi
●
Pasien masih bisa orientasi dengan baik dan daya ingat mereka juga cukup baik Pengendalian impuls
●
Pasien rata-rata senang menyerang dan senang mengancam. Pertimbangan dan tilikan
●
Terjadi gangguan pertimban-gan, dan mereka mungkin dapat melanggar peraturan. Reliabilitas
●
Pasien manik sulit untuk dipercaya; sering berbohong & menipu
WD • Gangguan afektif bipolar episode kini manik dengan ciri psikotik. • Episode manik terbagi menjadi hipomanik, manik tanpa gejala psikotik, dan manik dengan gejala psikotik. • Manik dengan gejala psikotik: Gangguan proses pikir, halusinasi dan waham, katatonia, dan psikosis postpartum. Harga diri membumbung tinggi, terlalu optimis, perasaan mudah tersinggung dan curiga. Hiperaktifitas motorik berupa kerja yang tak kenal lelah melebihi batas wajar, euphoria hingga logorrhea (banyak berbicara).
PEMBAGIAN GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR BERDASARKAN PPDGJ III • • • • • • • • • •
F31.0 Gangguan F31.1 Gangguan F31.2 Gangguan F31.3 Gangguan F31.4 Gangguan psikotik F31.5 Gangguan psikotik F31.6 Gangguan F31.7 Gangguan F31.8 Gangguan F31.9 Gangguan
afektif afektif afektif afektif afektif
bipolar, bipolar, bipolar, bipolar, bipolar,
episode episode episode episode episode
kini kini kini kini kini
hipomanik manik tanpa gejala psikotik manik dengan gejala psikotik depresif ringan atau sedang depresif berat tanpa gejala
afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala afektif afektif afektif afektif
bipolar, episode kini campuran bipolar, kini dalam remisi bipolar lainnya bipolar yang tidak tergolongkan
DD • Skizoafektif tipe manik (gejala skizofrenia & afektif terjadi bersamaan & samasama menonjol). • Onset yang tiba-tiba pada masa remaja, terdapat stresor yang jelas serta riwayat keluarga berpeluang untuk menderita gangguan skizoafektif. • Prevalensi lebih banyak pada wanita. • Pedoman diagnosis berdasarkan PPDGJ III: 1. Kategori ini digunakan baik untuk episode skizofrenia tipe manik yang tunggal maupun untuk gangguan berulang dengan sebagian besar episode skizoafektif tipe manik 2. Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tidak begitu menonjol dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan yang memuncak 3) Dalam episode yang sama harus jelas ada min 1/lebih baik lagi 2 gejala skizorenia yang khas.
ETIOPATOFISIOLOGI Penyebab gangguan bipolar adalah multifaktor dan mencakup aspek biopsikososial yaitu: • Faktor biologi: Genetik Neurotransmitter: serotonin, dopamin Kelainan otak •
Faktor psikososial: Peristiwa kehidupan & stress lingkungan Faktor psikoanalitik dan psikodinamika Ketidakberdayaan yang dipelajari (learned helplessness) Teori kognitif
EPIDEMIOLOGI • • • • •
Prevalensi gangguan bipolar dalam populasi 1,3-3%. Prevalensi untuk seluruh spektrum bipolar mencapai 2,6-6,5%. Prevalensi bipolar I laki-laki dan perempuan sama besar. Prevalensi bipolar II perempuan lebih besar. Prevalensi depresif berat wanita 2x lebih besar dari pada lakilaki. • Risiko kematian pada bipolar yang tidak diterapi yaitu 5,5 per 1000 pasien dan yang diterapi yaitu 1,3 per 1000 pasien.
MANIFESTASI KLINIK
Halusinasi pendengaran Gema pikiran Penyerapan pikiran, penyisipan pikiran dan penyiaran pikiran Kepasifan Persepsi delusional
KOMPLIKASI
Bunuh diri tertinggi pada episode mania atau depresi. Asosiasi dengan penyakit fisik penyakit jantung, asma, hipertensi, sakit kepala, hipertiroidisme.
PENATALAKSANAAN
Litium Valproat Carbamazepi n
Lamotrigin
● ●
● ●
● ●
● ●
Dosis tunggal: 20mg/kg/hari ES: tremor, poliuria, polidipsi, BB naik
Rawat inap: 20-30mg/kg/hari Rawat jalan: 500 mg, titrasi 250-500mg/hari
Dosis inisial: 400mg Dosis maintenance: 200-1600mg/hari
Dosis: berkisar 50-200mg/hari ES: cephalgia, N, V, tremor
PENATALAKSANAAN Presentasi klinis
Antipsikotik yang dianjurkan
Mania dengan Olanzapin gejala psikotik Antipsikotik konvensional potensi tinggi Risperidon
Antipsikotik pilihan lain Antipsikotik konvensional potensi sedang Quetiapin
• Intervensi psikososial: Psikoedukasi, cognitive-behavioral therapy (CBT), family-focused therapy (FFT), terapi ritme sosial dan interpersonal. Terapi keluarga dapat ditawarkan, masalah perkawinan/matrial dapat ditangani dengan terapi matrial. Sifat gangguan bipolar sebaiknya dijelaskan pada keluarga, serta pasien bila ia sehat, dan perlunya meneruskan pengobatan profilaktik sebaiknya ditekan.
PROGNOSIS Penyakit ini memiliki Prognosa baik jika: perjalanan Episode yang ringan, gejala psikotik panjang dan (-) cenderung relaps.
Perawatan di RS singkat, tidak >1x Saat remaja memiliki riwayat persahabatan yang erat dan baik Mempunyai hubungan psikososial yang baik dan kokoh Fungsi keluarga yang stabil dan baik Tidak ada gangguan psikiatri komorbid Tidak ada gangguan
Prognosa buruk jika: Ada penyerta gangguan distimik Penyalahgunaan alkohol dan zat-zat lain Gejala gangguan kecemasan Riwayat >1 episode depresif sebelumnya Laki-laki lebih sering menjadi kronis dan mengganggu dibandingkan perempuan
KESIMPULAN Berdasarkan anamnesis, dan gejala klinis maka pasien didiagnosis gangguan afektif bipolar episode kini manik dengan ciri psikotik. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa pasien menderita penyakit lain seperti skizoafektif tipe manik, oleh karena itu perlu melakukan anamnesis sebaik mungkin untuk menggali segala informasi yang bisa diberikan.