Hermeneutika I.pptx

  • Uploaded by: Timothy Douglas
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hermeneutika I.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,866
  • Pages: 69
Loading documents preview...
HERMENEUTIKA I Ramot Sidabalok, M.Th

Pengertian Istilah Eksegeses (Yunani: eksegeses arti mengeluarkan) Arti : Menjelaskan kata, kalimat, paragraf, bahkan sebuah buku dengan cara mengeluarkan arti sesungguhnya dari teks yang ingin dijelaskan. Digunakan : untuk menafsirkan bahasa asli (Ibrani dan Yunani)

Eksposisi (Latin : exposition arti penjelasan) Digunakan : untuk pemberitaan arti tersebut dalam penerangan bagi manusia sekarang ini

Hermeneutik (Yunani: hermeneuo arti menafsir atau menjelaskan) Digunakan :

mempelajari cara-cara dan prinsip-prinsip, serta aturan-aturan penafsiran.

Khusus utk pelajaran kita diartikan sebagai usaha mengerti Alkitab yang ditandai dengan 3 unsur yaitu: olah pikiran, olah keterampilan dan olah tindakan.

Hubungan Hermeneutika dengan materi bidang lain

Dalam perspektif pelayanan

Pandangan Dasar Tentang Alkitab  Alkitab dalam naskah aslinya adalah Firman Tuhan yang tanpa salah  Alkitab yang sekarang adalah sama dengan naskah aslinya  Maksud Alkitab dapat dimengerti dari terjemahanterjemahannya  Alkitab adalah Firman Tuhan untuk semua orang  Alkitab merupakan suatu kesatuan

Bagaimana Alkitab sampai kepada kita Pikiran Allah ----> (Pewahyuan) ----> Pikiran Penulis/manusia ----> (Inspirasi) ----> Naskah Asli Alkitab ----> (Kanonisitas) ----> Koleksi 66 buku ----> (Kritik Textual) ----> Alkitab Yunani dan Ibrani modern ----> (Terjemahan) ----> Versi Bhs Inggris modern----> (Illuminasi/penerangan dan Interpretasi) ----> Pikiran manusia ----> (Aplikasi) ----> Perubahan dalam hidup kita ----> (Komunikasi) ----> Untuk yang lainnya.

Pentingnya Memahami Alkitab  Karena Alkitab Firman Allah  Karena Firman Allah juga disebut makanan  Karena pekerjaan fital Firman Allah pada orang kristen (2 Tim 3:14-17)

Allah => Alkitab => Manusia => 1. Memberi Hikmat (orang yang bukan Kristen; menuntun kepada keselamatan) 2. Bermanfaat (orang Kristen).  Mengajar  Menyatakan kesalahan  Memperbaiki kelakuan  Mendidik dalam kebenaran  Semua diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Tujuan Mata Kuliah ini:  Menyediakan kesempatan untuk mempelajari Alkitab secara : Obyektif, Pribadi, Sistematis, Efektif.  Supaya Firman Allah mempengaruhi: Akal, Emosi dan Kehendak kita.

Persiapan / Sikap Belajar Alkitab  Lahir Baru (1 Kor 2:14,15)  Bergantung kepada Roh Kudus ( Yoh 16:13-15)  Rajin dan Bertekun (Ams 2:4)  Terbuka

Beberapa Perintang  Dosa, kemunduran, kelesuan, kepahitan, kemalasan dsb.  Menjadikan Alkitab sebagai sumber dogma saja bukan sebagai kebenaran yang hidup.  Alkitab dianggap sebagai kitab Taurat atau kitab peraturan moral, bukan janji Allah.  Belajar Firman Allah untuk mencari hal-hal yang cocok untuk menjatuhkan/ menghakimi orang lain.

PENGERTIAN DAN DEFINISI HERMENEUTIK ARTI KATA HERMENEUTIK Dalam bhs Ibrani=> Pathar artinya menafsir (to interprete). Kata bendanya =>pithron artinya tafsiran (interpretation). Kata ini plg umum digunakan dalam konotasi menafsirkan mimpi, karena mimpi berwujud simbol yang artinya tidak jelas (Kej 41:8,12,15). Dalam bhs Yunani => hermeneutikos (dari kata hermeneuo) artinya menafsir (to interprete).Kata bendanya => hermeneia artinya tafsiran (interpretation). Diambil dari kata Hermes yaitu nama dewa Yunani yang tugasnya membawa berita dari dewa kpd manusia.

DEFINISI HERMENEUTIK Non Kristen. Dimengerti sebagai ilmu umum tentang linguistik atau peraturan-peraturan yang dipergunakan untuk mencari arti sesungguhnya atau menafsir/menjelaskan suatu pengertian yang tidak jelas artinya.   Kristen. Hermeneutik adalah bagian dari ilmu Teologia Biblika yang dalam perkembangannya memiliki 3 pengertian: 

Ilmu yang mempelajari teori-teori, prinsip-prinsip (aturan-aturan) dan metode-metode penafsiran Alkitab.



Seni yang menguji kemampuan untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip penafsiran Alkitab.



Ilmu yang mempelajari keseluruhan proses penafsiran (konsep keseluruhan dari tugas penafsiran), terutama dalam dimensi spiritual bagi kepentingan pertumbuhan rohani penafsir.

Sebagai ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan aturan-aturan dalam menafsir alkitab, hermeneutik biasanya dibedakan menjadi dua:  Hermeneutik Umum: yaitu prinsip-prinsip menafsir yang digunakan secara umum untk menafsir segala macam bentuk karya sastra umum.  Hermeneutik Khusus: yaitu prinsip-prinsip menafsir yang dikembangkan secara khusus sehubungan dengan jenis gaya satra tertentu, misalnya: puisi, perumpamaan, cerita, dsb.

KETERBATASAN HERMENEUTIK Hermeneutik didefinisikan sebagai ilmu karena uraiannya bisa dirangkumkan secara ilmiah dan sisitimatis dalam hukum-hukum, prinsip-prinsip dan dalam seperangkat rumusan-rumusan. Namun demikian, hermeneutik juga disebut seni karena pengaplikasiannya dari rumusan/prinsip-prinsip itu sangat membutuhkan keterampilan dari penafsirnya. Oleh karena itu hermeneutik dibedakan dengan Eksegesis dan Eksposisi.   Hermeneutik adalah ilmu yang mempelajari tentang prinsip-prinsip penafsiran Alkitab. Eksegesis adalah penerapan prinsip-prinsip tsb terhadap teks dalam Alkitab. Eksposisi adalah penguraian hasil eksegesis yang telah dilakukan, pada umumnya berupa kotbah.

TEMPAT HERMENEUTIK Hermeneutik bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, tetapi berkaitan erat dengan ilmu lain yang tergabung dalam Teologia Biblika (teologia yang berurusan dengan penelaahan isi naskah Alkitab dan alat-alat bantu). Misalnya: Ilmu Pembimbing/pengantar PL dan PB, Ilmu tafsir Alkitab (PL & PB), Ilmu teologia Alkitab (PL & PB) dan Ilmu bahasa Asli Alkitab (Ibrani dan Yunani). Bagaimana menyampaikan kebenaran yang kita dapatkan dari hasil penafsiran itu kepada orang lain dengan cara yang benar dan menarik diperlukan Ilmu Berkotbah (Homelitik).

PENTINGNYA HERMENEUTIK Setiap orang kristen harus mempelajari Alkitab karena Alkitab adalah Firman Allah yang diinspirasikan oleh Sllah sendiri, yang berisi segala pengetahuan trntang Allah dan hubungannya dengan semua karya dan ciptaanNya. Namun demikian untuk mengerti isi Alkitab tidaklah selalu mudah karena ada gap komunikasi yang besar sehingga perlu dijembatani.

Model Komunikasi Alkitab

Allah sampaikan FirmanNya kepada manusia : Lewat penulis (40 penulis) Ditulis ribuan tahun Zaman yang berbeda-beda Ditulis dalam bahasa yang tidak kita kuasai Bagaimana cara orang percaya abad ini mengerti Firman Tuhan agar Firman itu diterima sama seperti ketika para penulis Alkitab mula-mula menerimanya ? Inilah tugas Hermeneutik !!!



TUJUAN MEMPELAJARI Sebagai Ilmu. HERMENEUTIK Tujuannya adalah mempelajari semangat prinsip-prinsip (aturan-aturan) untuk memungkinkan kita mengerti apa yang dikatakan Slkitab sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh para penulisnya.

 Untuk Tujuan Aplikasi. Namun tujuan mempelajari Hermeneutik tidak berhenti sebagai ilmu. Setelah memahami Alkitab dengan benar sesuai dengan maksud penulisnya, maka perlu kita menempatkannya pada konteks dimana kita sekarang berada sehingga kita tahu apa artinya bagi kita sekarang dan bagaimana mengaplikasikannya dalam konteks kita sekarang.

 Untuk Pertumbuhan Rohani Setelah mengerti Alkitab dengan benar dan mengaplikasikan kebenarannya dalam hidup kita sehari-hari maka kehidupan iman kita akan bertumbuh menjadi dewasa. Dan inilah yang menjadi tujuan utama kita mempelajari Hermeneutik.  Sebagai Tindakan Preventif. Apabila tujuan diatas tercapai maka kita akan sekaligus terhindar dari pengajaran-pengajaran sesat yang mencoba menafsirkan Alkitab secara salah dan tidak bertanggung jawab.  Untuk Tujuan Eksposisi Bagian utama dari tugas hamba Tuhan adalah memberi makan makanan rohani kepada orang-orang yang dilayani, oleh karena itu menguasai hermeneutik adalah kebutuhan utama yang harus diusahakan.

KUALITAS SEORANG PENAFSIR Kualitas seorang penafsir memegang peranan yang sangat penting dalam memberikan hasil interpretasi (penafsiran) yang tepat. Ada tiga penafsir yang disebutkan dalam Alkitab :  Penafsir resmi. Pada zaman Tuhan Yesus didunia adalah para imam, ahli Taurat dan Farisi. Sedangkan yang dimaksud penafsir resmi adalah para ahli-ahli kitab (PL). Tetapi cara penafsiran harafiah dan legalisme telah membuat mereka menyalahtafsirkan kata-kata para nabi sehingga mereka justru menyalibkan Yesus.

 Penafsir Palsu. Dengan sengaja menafsirkan secara salah dan mereka adalah orang-orang yang tidak akan sampai pada pengetahuan akan kebenaran.  Penafsir yang benar. Luk 24:27 => menunjukkan bahwa Yesus adalah gambaran seorang penafsir yang sempurna: ... Ia menjelaskan...(dalam bahasa Yunani diermeneuo artinya menjelaskan/menafsir dengan cermat).

Apakah setiap orang bisa menjadi “Penafsir yang benar” ? Tidak !!! Ciri-ciri yang harus dipunyai untuk seorang penafsir dapat menafsir denga benar: Hati yang baru Hati yang lapar Hati yang taat Hati yang disiplin Hati uang mau diajar dan rendah hati Hati yang beriman

ALAT-ALAT BANTU HERMENEUTIK

 ALKITAB:

1.Alkitab dalam berbagai versi dan bahasa 2.Alkitab dalam bahasa aslinya 3.Alkitab dengan nomor Strong atau Alkitab Interlinier 4.Alkitab dengan Anotasi (catatan tepi dan kaki) 5.Alkitab dengan referensi Silang (ayat paralel)  KAMUS: 1.Kamus bahasa Indonesia dan Inggris 2.Kamus Bahasa Ibrani dan Yunani 3.Kamus Idiom Ibrani dan Yunani 4.Kamus Alkitab/Ensiklopedia Alkitab  KONKORDANSI (daftar kata-kata yang ada dalam Alkitab yang dilengkapi denganalamat ayat-ayat dimana kata-kata tsb.

 BUKU-BUKU SISTEM TOPIK Buku yang menyusun topik-topik falam Alkitab sedemikian rupa (sesuai dengan abjad) sehingga mempermudah pencarian ayat-ayat yang membicarakan topik yang sama.  BUKU PENGANTAR ALKITAB Untuk mengetahui sejarah dan latar belakang kitab-kitab dalam Alkitab, khusus sehubungan dengan latar belakang penulisan kitab-kitab tsb; siapa penulisnya, siapa penerima kitab-kitab itu dan apa tujuan penulisan dan kapan/dimana kitabkitab itu ditulis, dll.  ATLAS ALKITAB  BUKU-BUKU TAFSIRAN (tafsiran ahli teologia) 

TINJAUAN TENTANG METODE INDUKTIF  Induktif =>penetapan kebenaran suatu hal atau perumusan umum mengenai suatu gejala dengan cara mempelajari kasus atas kejadian khusus yang berhubungan dengan hal itu  Deduktif =>penetapan kebenaran suatu pernyataan dengan menunjukkan bahwa pernyataan itu telah tercakup dalam pernyataan lain yang telah ditetapkan kebenarannya

 Pengertian Definisi Metode : Mengerjakan langkah-langkah yang tertentu dalam urutan yang tertentu untuk menjamin hasil yang tertentu (Cth: memasak kue, membangunrumah). Penerapan dalam penyelidikan Alkitab => sama ! Beberapa nilai dari pemakaian metode untuk mempelajari Alkitab A. Metode yang baik akan menolong kita menghindari 3 hal: 1. Menghindari kita membuang waktu 2. Menghindari ketidakseksamaan atau ketidaktelitian 3. Menghindari kedangkalan dalam pengertian dan pelayanan B. Metode yang baik akan memungkinkan 3 hal bagi kita: 4. Memungkinkan kita berpikir tentang/untuk diri sendiri 5. Memungkinkan kita mengalami sukacita dalam penemuan 6. Memungkinkan kita makin jatuh cinta dengan pengarang Alkitab yaitu Allah itu sendiri

Hubungan Metode Induktif dan Deduktif. Ada 2 cara mempelajari Alkitab yang biasanya dipergunakan:  Cara Deduktif Artinya : Penafsir Alkitab sudah mempunyai kesimpulan tertentu sebelum dia mempelajari Alkitab. Karena itu ia menyelidiki Alkitab dengan tujuan mencari ayat-ayat yang mendukung kesimpulannya tersebut.   Cara Induktif Artinya: Penafsir terlebih dahulu mencari data dan fakta Alkitab. Kemudian ia menarik kesimpulan berdasarkan data dan fakta Alkitab yang ia temukan. Ringkasan “Deduktif” : Ide (kesimpulan) ====> Fakta-fakta “Induktif” : Fakta-Fakta ====> Ide (kesimpulan) Kesimpulan Pendekatan yang memakai metode Induktif merupakan cara mempelajari Alkitabyang paling dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya karena metode ini merupakan kesimpulan dari apa yang dinyatakan Allah sendiri di dalam Alkitab.

Langkah-langkah dalam metode Induktif:  Langkah Pertama: Pengamatan (Observasi) Langkah pengamatan adalah suatu usaha mencari data atau fakta Alkitab untuk dipakai sebagai bahan bukti penafsiran. Pertanyaannya : Apakah yang saya lihat di sini ?    Langkah Kedua : Penafsiran (Interpretasi) Langkah penafsiran ialah suatu usaha mencoba mengupas arti yang dimaksudkan oleh pengarang melalui kalimat-kalimat yang dituliskannya. Pertanyaannya : Apakah yang dimaksudkan oleh pengarang ?

 Langkah Ketiga : Penerapan (Aplikasi) Langkah penerapan ialah suatu usaha mentaati apa yang telah kita amati dan tafsirkan. Pertanyaannya : Apakah yang harus saya lakukan berdasarkan arti dari bagian Alkitab ini ?

PENGAMATAN (OBSERVASI)  Pendahuluan Sebagai pelajar-pelajar Alkitab, kecakapan pertama yang harus kita kuasai adalah melatih otak kita untuk mengamati dengan teliti apa yang ada dalamsebuah nats dalam Alkitab. Mark 8:18 => Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi,  Kepentingan Langkah Pengamatan Kalau pengamatan kita tidak lengkap atau tidak tepat ada kemungkinan besar bahwa penafsiran dan penerapan kita tidak akan lengkap dan tidak tepat.

 Proses / langkah-langkah untuk mengamati satu ayat atau satu paragraf 1. Langkah pertama dalam proses pengamatan : Berdoa Doa merupakan pengakuan akan keterbatasan diri sendiri dan permintaan kepada Allah untuk menolong keterbatasan ini. Teladan Pemazmur : Maz 119:18,33,34 Penyediaan Penolong : Yoh 16:12-15

2. Langkah kedua dalam proses pengamatan : Bacalah nats yang akan diselidiki berkali-kali. Ini tahap permulaan yang merupakan pengenalan akan isi nats: A.Bacalah konteks dahulu Arti konteks : bagian-bagian sebelum dan sesudah bagian yang mau kita pelajari. Kepentingan konteks : Untuk mulai mengenal seseorang kita perlu tahu akan latar belakangnya. Sama dalam hal mengenai isi Alkitab. Konteks merupakan latar belakang bagian Alkitab yang ingin kita amati. Tahap-tahap dalam bacaan konteks Kalau mau mengamati ayat baca paragrafnya. Kalau mau mengamati paragraf baca pasalnya. B.Bacalah nats yang akan diselidiki beberapa kali.

C. Langkah ketiga dalam proses pengamatan : Amatilah fakta dalam nats. 1. Hal-hal yang perlu diamati (data yang harus diamati / pengamatan faktafakta). a. Sebenarnya semua yang kita temukan dalam satu nats Alkitab perlu diamati. Tetapi adalah sukar seseorang untuk mengamati sesuatu kalau dia tidak mengetahui apa yang harus diperhatikan. b. Oleh karena itu berikut ini adalah daftar hal-halyang perlu diperhatikan setiap kali kita mempelajari Alkitab : ===





      

Pribadi-pribadi / oknum-oknum Cth:nama-nama oknum / pribadi; Allah, Tuhan Yesus, Roh Kudus, Malaikat, Iblis; kata ganti orang seperti dia, ia, mereka, kamu, kita. Pernyataan-pernyataan Cth: semua orang sudah berbuat dosa dn kehilangan kemuliaan Allah; Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Pertanyaan-pertanyaan Cth : menurut kamu siapa Aku ? Siapakah yang harus Aku utus ? Perintah-perintah Cth : Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap kekauatanmu ! Keadaan atau situasi Cth : semua yang mendengar Firman Allah itu menjadi takut. Tempat Cth : lalu Roh Kudus membawa Yesus ke padang gurun. Waktu / masa Cth : ketika Yesus keluar dari bait Allah; ketika tiba hari Pentakosta Cara-cara Cth : percayalah kepadaKu maka engkau akan selamat. Alasan-alasan Cth : sebab dosamu sudah diampuni, maka jangan berbuat dosa lagi.

2. Cara untuk mengamati fakta-fakta dalam nats a.Pakailah kertas dan tulislah / catat apa yang diamati 1)Catatan ini mendorong kita untuk berpikir. 2)Kalau dicatat maka pengamatan kita tidak akan hilang sehingga dapat dipakai lagi. b.Amati nats melalui pemakaian pertanyaan-pertanyaan 1)Pakailah pertanyaan-pertanyaan sebagai alat-alat untuk mendorong dan mempertajam pikiran kita. 2)Pertanyaan-pertanyaan dapat dibandingkan dengan sinar X 3)Kita perlu melatih pikiran kita supaya kita mulai mengamati Alkitab sama seperti seorang wartawan yang selalu mempergunakan 6 pertanyaan utama. 4)6 pertanyaan utama untuk mengamati Alkitab: 

 Siapakah ? Cth : Siapakah yang terlibat dalam nats ini ? Siapakah yang berkata dalam nats ini ? Siapakah yang mendengar dalam nats ini ?  Apakah ? Cth : Apakah pokok pembahasan ? Apakah yang dikatakan tentang pokok ini ? Apakah yang terjadi ?  Kapan ? Cth : Kapan ini terjadi ? Kapan hal ini akan terjadi ?  Dimanakah ? Cth : Dimanakah ini terjadi ? Apakah ada gerakan geografis dalam nats ini?  Mengapakah ? Cth : Mengapakah hal ini terjadi ? Mengapakah orang ini berkata demikian ? Mengapakah ini terjadi pada saat ini ?  Bagaimanakah caranya ? Cth : Bagaimana caranya ini terjadi ? Bagaimanakah caranya ini dapat terjadi ?

5) Mungkin semua pertanyaan ini tidak akan dijawab dari satu nats tetapi kita selalu perlu mulai dengan pertanyaan-pertanyaan ini untuk mendorong kita untuk sungguh berpikir dan untuk menjaga supaya pengamatan kita lengkap. Dalam paragraf satu pertanyaan dapat dipakai untuk semua ayat sekaligus atau semua pertanyaan dapat dipakai ayat demi ayat. Ada banyak variasi dalam pemakaian 6 pertanyaan ini karena ini proses berpikir yang dinamis.

D. Langkah ke empat dalam proses pengamatan : Amatilah struktur/susunan antara fakta-fakta yang sudah diamati 1. Definisi : Struktur adalah hubungan timbal balik antara bagian-bagian yang membentuk kesatuan. a.Contoh-contoh dari hidup sehari-hari: mobil, gedung b.Sama dengan kesusastraan : 1) Apa saja yang bermaksud atau bertujuan mempunyai struktur 2) Setiap kali ada dua dari apa saja maka ada struktur (yaitu dua kata, dua frase, dua paragraf, dua pasal, dll). 2.Kepentingan struktur a. Pada waktu sang pengarang menulis bukunya, dia mempunyai tujuan yang tertentu untuk buku itu. b. Dia memakai struktur untuk mencapai tujuan itu. c. Allah memakai struktur itu untuk menyatakan kebenaranNya kepada manusia. d. Setiap buku, pasal, paragraf dan ayat mempunyai struktur tertentu. e. Tugas kita adalah untuk menemukan struktur itu.

3. Ringkasan : Jadi tugas kita dalam pengamatan adalah: a. Mencari yang dinyatakan Allah (fakta-fakta) b. Mencari cara yang dipakai Allah untuk menyampaikan fakta-fakta itu (struktur/susunan/hubungan antara fakta-fakta). 4. 2 macam struktur yang harus diamati: a. Amatilah struktur yang berhubungan dengan TATA BAHASA (biasanya dipakai untuk mengamati struktur dalam ayat atau paragraf) 1) seorang pengarang menyatakan pikirannya/gagasannya melalui tata bahasa. 2) Karena itu tata bahasa adalah penting untuk pengamatan dan penafsiran Alkitab. 3) Yang kita cari adalah hubungan antara kata-kata ( yaitu: apakah hubungan antara kata ini dan kata itu?). 4) Pertanyaan-pertanyaan yang dapat dipakai untuk mengamati struktur secara tata bahasa: a) Apakah pokok? b) Apakah predikat dari kalimat pokok ? c) Apakah ada kata kerja lain ? d) Apakah kata sifat ? e) Dll.

b. Amatilah struktur yang berhubungan dengan KESUSASTRAAN (biasanya dipakai dalam paragraf atau antara paragraf-paragraf). 1) Amatilah kata-kata penghubung: sebab, karena, supaya, jikalau, maka, dll. a) Kata-kata penghubung ini penting karena merupakan alat-alat yang dipakai penulis untuk menyusun bahannya. Cth: engsel. b) Jadi, kata-kata penghubung ini merupakan tanda-tanda struktur untuk mengamati struktur. 2) Pakailah hukum-hukum struktur untuk mengamati struktur (lihat daftar-daftar hukum-hukum struktur).

E. Langkah kelima dalam proses pengamatan : Amatilah bentuk kesusastraan. 1. Kita perlu bertanya apakah bentuk kesusastraan yang ada dalam bagian ini? (Apakah merupakan pidato, surat, cerita, sajak, perumpamaan, nubuatan, dll). 2. Dapat lebih dari satu bentuk kesusastraan yang dipakai dalam satu paragraf 3. Pengamatan ini penting untuk langkah penafsiran.

HUKUM-HUKUM STRUKTUR 1. PERBANDINGAN: ada hal-hal yang dibandingkan. (Kata-kata kunci: sama seperti, demikian, sama dengan, dll). Cth : Mat 7:24-27 2. KONTRAS : ada hal-hal yang dibedakan. Yaitu hubungan yang saling berlawanan. (Kata-kata kunci: tetapi, malainkan, dll). Cth : Maz 139:7-12 3. SEBAB-AKIBAT : satu hal yang menyebabkan hal lain. (Kata-kata kunci : karena, sebab, jikalau, maka, dll). 4. PENGULANGAN : ada kata-kata atau frase-frase yang diulangi. (Kadang-kadang persis sama, kadang-kadang mirip). Cth : Ibr 11; wah 2-3 5. PENINGKATAN PIKIRAN : ada fakta-fakta/ide-ide yang menunjukkan adanya perkembangan pikiran di dalam satu paragraf, pasal atau kitab. Cth : Yak 1:14,15; Rom 5:3-5 6. PUNCAK/KLIMAKS : penyusunan bahan sehingga ada fakta atau ide yang menjadi puncak dari semua fakta atau ide yang ada dalam satu paragraf, pasal, atau kitab. Cth : Rom 1-3

7. TITIK PERUBAHAN ARAH : bahan tersusun sehingga berputar pada satu faktor. Cth : 2 Sam 11-12; Yoh 6:66 8. PERTUKARAN : ada unsur-unsur yang diganti. Sering dipakai untuk menguatkan kontras atau perbandingan. Cth : Rom 5:12-21; Gal 5:16-26 9. KELANJUTAN : satu pokok dimulai, kemudian ada pemisah, nanti pokok dilanjutkan. Cth : Kej 13-14,18-19; Mark 4:1-9,13-20 10. UMUM KE TERTENTU : ada pernyataan umum yang disusul dengan contohcontoh tertentu. Cth : Mat 6:1-18; Gal 5:16-26 11. TERTENTU KE UMUM : ada contoh-contoh tertentu yang disusul dengan pernyataan umum. Cth : Yak 2:1-26 12. PERSIAPAN/PENDAHULUAN : ada pemasukkan latar belakang untuk peristiwaperistiwa atau gagasan-gagasan. Cth : Kej 2:4-25; Wah 1

13. PENYINGKAPAN/RINGKASAN : dapat ditulis sebelum atau sesudah satuan/seksi dalam buku. Cth : Yos 12; Hak 1-2 14. TANYA-JAWAB : ada pertanyaan atau persoalan yang disusul dengan jawaban. Cth : Rom 8:31-39 15. TUJUAN : satu ayat/paragraf menjelaskan tujuan penulis untuk bagian sebelum atau sesudahnya. Cth : Ef 1:4-6,17,18 16. BUKTI : satu bagian membuktikan pernyataan dari bagian sebelum atau sesudahnya. Cth : Mat 9:2; Mat 9:5,6 17. KESEJAJARAN : satu frase atau kalimat sejajar dengan frase atau kalimat berikutnya. Cth : Luk 6:43-45.

Frasa=> gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (misalnya gunung tinggi disebut frasa karena merupakan konstruksi nonpredikatif); Saran-saran tentang pemakaian hukum-hukum struktur : 1. Di dalam satu nats kemungkinan besar bahwa tidak semua hukum struktur dapat diamati 2. Namun demikian ada baiknya kalau semua hukum struktur dicari untk mendorong kita untuk sungguh mengamati bagian ini dan untuk menjaga agar tidak ada struktur yang tidak diamati.

METODE RENUNGAN PRIBADI 1. Definisi Dengan metode renungan pribadi kita mendekati Firman Tuhan dengan maksud untuk mendapat makanan rohani untuk pemeliharaan kehidupan rohani kita dan pertumbuhan rohani secara pribadi. A.Termasuk dalam metode ini adalah pujian, penyelidikan Alkitab dan doa. B. Kata lain untuk renungan pribadi adalah waktu teduh, saat teduh atau quiet time.  

2. Kepentingan Renungan Pribadi A. Metode ini memuaskan hati Allah Bapa yang ingin persekutuan dengan kita sebagai anak-anakNya (Luk 19:10; Yoh 4:23,24). 1) Manusia diciptakan untuk bersekutu dengan Allah. 2) Yesus mati untuk menebus dosa manusia dan memulihkan kembali persekutuan kita dengan Allah. B. Metode ini diperlukan untuk pertumbuhan rohani orang-orang Kristen. 1) Sebagaimana kita perlu makanan jasmani, kita sebagai orang-orang Kristen memerlukan makanan rohani kalau kita akan bertumbuh (1 Pet 2:2). 2) Makanan rohani juga diperlukan sebagai persiapan untuk pelayanan (Ibr 5:11-14).

C. Teladan dari Tuhan Yesus (Mark 1:35; Luk 4:42; 5:16). Jika Yesus memerlukan waktu dengan Allah, betapa kita lebih memerlukan waktu dengan Allah. D. Metode ini adalah persiapan yang terbaik untuk berkomunikasi kepada orang lain. 1. Dalam pelayanan, dua hal perlu dipersiapkan: akal dan hati. 2. Sukar memberikan kepada orang-orang lain apa yang tidak dimiliki secara pribadi- sulit untuk menjelaskan apa yang belum dialami. 3. Dasar untuk berkomunikasi adalah realitas hidup. Untuk melayani dengan baik kita tidak harus luar biasa sebagai seorang pengkotbah tetapi kita harus menjadi seorang hamba Tuhan. Kalau tidak maka kita tidak mempunyai dasar untuk pelayanan.

3. Alasan tidak mengadakan renungan pribadi A. Tidak ada waktu/terlalu sibuk – Persoalan prioritas B. Malas – Persoalan daging C. Tidak mau – Persoalan kehendak D. Tidak mengerti apa yang dibaca – Persoalan metode E. Tidak mendapat berkat – persoalan sasaran F. Dibelakang ini semua adalah perlawanan iblis. Mengadakan renungan pribadi bukan metode tetapi petang!

4. Cara mengadakan renungan pribadi A. Persiapan 1. Memiliki sikap yang layak (1 Sam 16:7) 2. Memilih waktu yang tepat – Biasanya pagi sebelum sibuk dengan urusan-urusan dan kegiatan-kegiatan. “Aku ingin mendengar suara Tuhan sebelum aku mendengar suara siapapun pada pagi hari” (Stephen Alford) 3. Memilih tempat yang khusus supaya dapat membaca dan berdoa dengan tidak terganggu.

B. Langkah-langkah 1. Langkah pertama : Berdiam dengan Allah (Maz 46:11) 2. Langkah kedua : Berdoa (Maz 139:23,24; 119:18) 3. Langkah ketiga : Bernyanyi satu atau dua lagu kalau suasana memungkinkannya. 4. Langkah empat : Membaca dan merenungkan suatu bagian dari Alkitab. a. Membaca 1) Baca secara berurutan menurut rencana (bagian demi bagian dalam satu kitab; seluruh Alkitab; Mazmur dan Amsal). 2) Baca dengan pelan. 3) Baca secara berulang-ulang. 4) Baca dengan konsentrasi. 5) Kalau pakai buku renungan selalu baca Alkitab dulu. b. Merenungkan apa yang dibaca 1) Amatilah dan pikirkanlah bagian yang direnungi dengan memakai pertanyaanpertanyaan (ada baiknya kalau pengamatan-pengamatan dicatat). Cth : a) Siapakah yang terlibat dalam bagian ini ? b) Apa yang dikatakannya ? c) Apa yang dilakukannya ? d) Kapan ini terjadi ? Di mana ini terjadi ? e) Mengapa ia melakukan hal itu ?

2) Untuk menghubungkan bagian ini dengan hidup kita, pikirkanlah beberapa hal di bawah ini. a) Adakah dosa yang harus diakui dan ditinggalkan ? b) Adakah janji untuk saya ? c) Janjinya bersyarat atau tidak ? d) Apakah ada sikap yang harus diubah ? e) Apakah ada perintah yang harus ditaati ? f) Apakah ada teladan yang harus diikuti ? g) Apakah ada contoh yang negatif yang harus ditinggalkan ? h) Adakah kebenaran yang harus dipercaya ? i) Apakah saya harus mengucap syukur karena sesuatu ? j) Juga perlu diperhatikan hubungan-hubungan pribadi (hubungan dengan Tuhan, diri sendiri dan orang lain, keluarga, orantua, saudara, sesama kristen, gembala sidang, orang orang yang belum percaya).

5. Langkah kelima : Penerapan a. Definisi : Apa yang harus dilakukan secara pribadi pada saat ini berdasarkan isi dari bagian ini.  b. Kepentingan penerapan. 1) Definisi : Apa yang harus dilakukan secara pribadi pada saat ini berdasarkan isi dari bagian ini. 2) Kepentingan penerapan a) Kita belum sungguh mengerti (atau percaya) Firman Allah kalau kita belum menerapkannya. b) Mempelajari Firman Allah tanpa melakukannya adalah bahaya dan bodoh (Mat 7:24-27; Yak 1:22). c) Meskipun penting, penerapan adalah susah karena dilawan iblis, dunia dan daging kita. d) Kita tidak dapat menerapkan segala sesuatu tetapi kita dapat dan harus menerapkan sesuatu. 3) Beberapa petunjuk tentang penerapan a) Penerapan perlu bersifat pribadi b) Penerapan perlu praktis c) Penerapan perlu spesifik  Apakah yang akan saya lakukan ?  Kapan itu akan dilakukan ?  Di mana itu akan dilakukan ?  Dengan siapakah itu akan dilakukan ?

6. Langkah keenam : Berdoa a. Mengucap syukur atas apa yang akan Tuhan berikan b. Mengakui dosa dan memohon Tuhan menyucikan kita c. Mendoakan penerapan dari bagian yang dibaca d. Mendoakan orang-orang lain dan pelayanan Tuhan 7. Langkah ketujuh : Memuji Tuhan

METODE ANALISA 1. Definisi Analisa adalah penyelidikan nats secara terperinci dengan menganalisa strukturnya secara tata bahasa, dan dengan menyusun garis besar yang terperinci yang menyatakan arti dari struktur itu.

A. Analisa dapat dimengerti kalau dibandingkan dengan metode sintesis

B. Dalam analisa kita memperhatikan detail-detail. Tidak ada hal yang tidak penting.

2. Nilai-nilai dari pemakaian metode analisa A. Metode analisa memenuhi tujuan eksegisis 1) Tata bahasa adalah dasar untuk eksegesis. 2) Tujuan adalah untuk mengerti maksud si penulis untuk tulisannya. 3) Memungkinkan kita meneruskan perkembangan pikiran si penulis secara mendalam. B. Metode analisa menyediakan dasar untuk teologia yang Alkitabiah 1) kita tidak mencari pikiran-pikiran manusia tetapi pernyataan-pernyataan Allah. 2) Alkitab tidak dapat dimengerti secara teologia kecuali dimengerti secara tata bahasa.  C. Metode analisa adalah setia terhadap ruang lingkup inspirasi Alkitab 1) Bagi kita setiap paragraf, kalimat, anak kalimat bahkan sampai katapun penting. 2) Firman Allah dapat dibandingkan dengan sebuah mesin atau tubuh manusia. 3) Setiap bagian dibutuhkan dan menambah sesuatu kepada keseluruhan.

3. Proses untuk melakukan metode analisa A. Langkah pertama : Berdoa B. Langkah kedua : Bacalah bagian yang akan kita pelajari beberapa kali supaya tahu akan isinya. C. Langkah ketiga : Buatlah sebuah kerangka Kerangka adalah nama yang diberikan untuk cara menyalin seluruh nats pada sehelai kertas dengan menyusun perkataan-perkataanya sedemikian rupa supaya isi dan susunan nats digambarkan sejelas mungkin. 1) Tulislah dan susunlah semua kalimat dan anak kalimat pada kertas supaya arti dan strukturnya lebih mudah dapat dilihat. 2) Prinsip-prinsip tentang cara menyusun kerangka.

D. Langkah keempat : Catatlah pengamatan-pengamatan tentang fakta-fakta dan struktur pada kerangka (pakailah 6 pertanyaan utama dan hukum-hukum struktur). 1) Cara ini memudahkan proses pengamatan melalui cara yang nampak. 2) Cara ini menyusun nats secara sederhana supaya bagian-bagian dan hubunganhubungan dapat lebih gampang dilihat. 3) Kita mencari hubungan-hubungan, tekanan-tekanan dan perkembangan. 4) Aturlah kerangka supaya kata-kata kunci dan gagasan-gagasan utama cukup menyolok hal ini dapat dikerjakan dengan menukiskannya dengan huruf besar, menggaris bawahi kata-kata itu, atau melingkarinya. Ada baiknya juga kalau memakai pensil berwarna untuk kata-kata den ide-ide yang penting. Tanda-tanda lain juga dapat dipakai. Misalnya tanda panah atau garis-garis untuk memperlihatkan hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan, persamaanpersamaaan, pengulangan-pengulangan, dll.

E. Langkah kelima : Tafsirkanlah hal-hal yang perlu ditafsirkan F. Langkah keenam : Buatlah garis besar yang menyatakan isi dan struktur nats. 1) Garis besar analisa yang baik menyatakan penyusunan bahan dalam nats. Yaitu harus mengikuti urutan yang dipakai oleh penulis. 2) Dari struktur tata bahasa kita mencari pengertian mengenai dan maksdu si penulis. 3) Garis besar yang terbaik adalah agris besar yang mengikuti struktur nats dalam poin-poin utama dan juga poin-poin kecil. G. Langkah ketujuh : Terapkanlah kebenaran-kebenaran dari nats.

MENGAMATI SATU KITAB ALKITAB DENGAN MEMAKAI METODE 1. Definisi SINTESIS Dalam metode ini kita mendekati dan menyelidiki buku sebagai suatu satuan dan mencoba mengerti artinya sebagai keseluruhan. A. Metode ini tidak memperhatikan detail-detail atau hal-hal tertentu secara terperinci tetapi pokok-pokok utama dan garis besar buku secara luas. B. Metode ini dapat dimengerti kalau dibandingkan dengan metode analisa. Sintesis : Dari bagian-bagian keseluruhan (teleskop) Analisa : Dari keseluruhan ke bagian-bagian (mikroskop) Pendekatan yang baik menggabungkan dua metode ini

2. Kepentingan / nilai-nilai dari pemakaian metode sintesis A. Sintesis adalah dasar dan sasaran untuk semua analisa 1) Sebagai dasar dan sasaran, sintesis seharusnya pendekatan yang pertama dan yang terakhir yang kita pakai untuk mempelajari Alkitab. 2) Kalau kita mengerti keseluruhan, maka bagian-bagian tertentu akan lebih berarti. B. Sintesis adalah cara terbaik untuk memahami uraiannya dari buku sebagai keseluruhan. 1) Pembagian Alkitab kedalam pasal-pasal dan ayat-ayat kadangkadang merusakkan kesatuan buku. Cth : Kis 4-5 2) Setiap buku dimaksudkan untuk dibaca sebagai keseluruhan 3) Seringkali penafsiran yang benar untuk bagian-bagian bergantung konteks.

3. Proses untuk mempelajari satu buku dengan metode sintesis A. Langkah pertama : Berdoa B. Langkah kedua : Bacalah buku berkali-kali 1) Tidak ada gantian untuk bacaan 2) Proses mengenal Alkitab sama dengan proses mengenal seseorang. Makin banyak makin dalam. 3) Proses pengenalan ini tidak pernah selesai karena setiap kali buku dibaca, halhal yang baru akan ditemui. 4) Kita perlu membaca Alkitab seperti seorang mata-mata yang sedang mencari tanda-tanda untuk mengerti buku sebagai keseluruhan. C. Langkah ketiga : Amatilah fakta-fakta utama dalam buku. 1) Bagikan buku kedalam pasal-pasal dan paragraf-paragrafnya (pakai bagianbagian dalam terjemahan baru LAI) a) Bisa pakai bagan b) Bisa pakai daftar 2) Berikan judul pada setiap bagian (baik pasal maupun paragraf) sesuai dengan pokok utama dalam bagian itu. Sifat-sifat judul yang baik : a) Tepat b) Singkat c) Unik d) Berkesan

D. Langkah keempat : Amatilah struktur dari buku 1) Amatilah hubungan atau kaitan antara bagian-bagian utama. a. Perhatikan kata-kata penghubung yang dipakai untuk menghubungkan paragraf-paragraf dan pasal-pasal (biasanya tidak perlu memperhatikan kata-kata penghubung yang dipakai didalam paragraf-paragraf karena gol kita adalah sintesis bukan analisa) b. Pakailah hukum-hukum struktur untuk mengamati hubungan-hubungan antara paragrafparagraf dan pasal-pasal (sekali lagi yang kita cari adalah hubungan-hubungan antara bagian-bagian ini dan bukan hubungan-hubungan di dalamnya). 2) Berdasarkan pengamatan ini, kumpulkan / gabungkan bagian-bagian yang sama (ini jadi seksi-seksi utama) Ada 4 cara yang dipakai pengarang-pengarang untuk meneruskan pikirannya dalam sebuah buku, kita dapat memakainya untuk menyampaikan perkembangan pikiran penulis. a. Melalui orang-orang penting – Struktur Biografis Cth : Kejadian, Kisah para rasul b. Melalui tempat-tempat yang penting – Struktur Geografis Cth : Keluaran, Kisah para rasul c. Melalui peristiwa-peristiwa yang penting – Struktur Historis/sejarah Cth : yosua d. Melalui ide-ide yang penting – Struktur ideologis Cth : Roma

E. Langkah kelima : Berdasarkan pengertian tentang fakta-fakta buku serta struktur, carilah pengertian tentang pokok / thema utama buku. 1) Jangan terlalu memperhatikan hal-hal terperinci 2) Apakah tujuan pengarang dinyatakan ? Cth : Yoh 20:31; Luk 1:1-4 3) Apakah ada satu ayat menyatakan tema buku ? Cth : Mark 10:45; Kisah para rasul 1:8 4) Inilah proses berpikir yang dinamis dengan hubungan timbal balik antara fakta-fakta, struktur dan tema utama. F. Langkah keenam : Buatlah ringkasan yang menyampaikan pengertian mengenai buku ini sebagai keseluruhan. 1) Ada dua macam ringkasan yang dapat dipakai a. Bagan petakan b. Garis besar 2) Catatlah juga pada ringkasan a. Tema buku b. Doktrin-doktrin utama dalam buku c. Pelajaran-pelajaran utama dalam buku (hal-hal praktis)

Related Documents


More Documents from ""