Human Development Index

  • Uploaded by: frensi29
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Human Development Index as PDF for free.

More details

  • Words: 3,051
  • Pages: 11
Loading documents preview...
Nama : Frensisilia Inventory NIM : 1311015017 Kelas : 2013 A / Semester V Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman Peranan Revolusi Mental dalam Meningkatkan Human Development Index (HDI) 1. 2.

Audience Mahasiswa sebagai tonggak generasi penerus Bangsa Indonesia. Tujuan  Membuka wawasan tentang Revolusi Mental dan pentingnya diterapkan di Negara Indonesia.  Dapat memahai esensi Revolusi Mental sebagai upaya meningkatkan Human Development Index (HDI).

Pendahuluan Indonesia sebagai bangsa yang besar dan dengan beraneka ragam budaya di dalamnya sudah saatnya mempunyai jati diri yang menjadi teladan bagi negara lain di Asia Tenggara. Sudah lebih dari 70 tahun negara kita merdeka dan selama itu pula pemerintah kita melakukan pembangunan disetiap sektor demi mewujudkan kesejahteraan sosial bagi setiap warga negaranya. Dengan pembangunan di semua bidang selama lebih dari 70 tahun, Indonesia seharusnya sudah menjadi deretan negara maju yang diperhitungkan di dunia. Dan selama itu pula Indonesia bisa mewujudkan kesejahteraan bagi warga negaranya tanpa kecuali. Dilihat dari segi kekayaan alam yang berlimpah ruah, tanah subur dengan iklim tropis yang bisa menghasilkan rempahrempah dengan kualitas terbaik, area negara yang luas beserta kepulauannya, jumlah penduduk yang besar, keanekaragaman budaya, laut yang luas beserta isinya, dan masih banyak yang lain dimana semestinya Negara Indonesia jauh dari kata keterbelakangan serta kemiskinan. Tetapi dengan segala kekayaan yang kita miliki semuanya jauh dari kenyataan yang kita alami saat ini, kemiskinan dan kelaparan dimana-mana, pendidikan serta kesehatan yang mahal, bencana alam, kesejahteraan yang tidak merata, dan masih banyak yang lain masih terjadi di negara Indonesia. Apa yang menjadi harapan warga negara ini hanyalah menjadi sebatas mimpi, dan membuat negara ini tidak menjadi negara yang maju dan tidak bisa menjadi panutan bagi negara lain. Seperti Singapura dilihat dari sisi kekayaan alam, luas negara, populasi penduduk,

keragaman budaya, dan masih banyak lagi yang lain terhitung jauh dibawah Indonesia, tetapi kenyataan

yang

terjadi

saat

ini

justru

negara

Singapura

memiliki

kesejahteraan

bagi warganya jauh melebihi negara Indonesia. Semua itu bisa terjadi oleh karena pada dasarnya terletak pada mental kita semua sebagai warga negara yang tidak setangguh mereka negara lain yang memiliki keterbatasan. Kita tidak memiliki mental dan pendewasaan pikiran yang diterapkan dalam tidakan nyata yang mempunyai tujuan membangun bangsa ini. Revolusi Mental Secara

harfiah

arti

kalimat

revolusi

mental

yaitu perubahan yang sangat

mendasar yang berkaitan dengan mental atau watak. Kalimat Revolusi Mental sendiri, menjadi booming oleh karena dipaparkan oleh salah satu calon presiden dan calon wakil presiden sebagai slogan gerakan yang harus kita lakukan bersama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Slogan revolusi mental ini sangat popular dimasa kampanye mereka, dimana di setiap pidato Bapak Jokowi dan Bapak Jusuf Kala selalu memberikan ajakan untuk melakukan “Revolusi Mental” yang saat ini adalah kunci bagi kita sebagai warga negara Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan sosial maupun derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di semua lintas bidang, tidak terkecuali di bidang kesehatan. Revolusi Mental mengajak kita menuju perubahan di semua aspek yang dimulai dari setiap individu kita masing-masing, dimana revolusi mental mempunyai tujuan secara luas adalah menjadikan jati diri bangsa yang berdaulat, adil dan makmur. Tanpa sebuah gebrakan revolusi mental, maka negara ini akan semakin jatuh dari masa ke masa, dan perubahan itu tidak hanya diucapkan dengan kata-kata tetapi sangat perlu diwujudkan melalui suatu tindakan nyata walaupun sederhana. Di Indonesia sendiri, telah ada organisasi yang mendukung pergerakan revolusi mental ini, yaitu dikenal dengan nama Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Visi dibentuknya GNRM adalah membentuk karakter masyarakat Indonesia agar menjadi bangsa yang mandiri dan berdikari. Adapun misi dari organisasi ini adalah merubah mindset negatif menjadi positif, merubah pola pikir masyarakat dari bangsa terjajah menjadi bangsa yang merdeka, merubah pola pikir masyarakat dari mental buruh menjadi mental pengusaha / wira usahawan. Organisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) mempunyai tujuan untuk merubah pola pikir (mindset) dan pembentukan karakter (charachter building) masyarakat Indonesia agar menjadi

bangsa yang mandiri dan berdikari melalui pendidikan dan pelatihan serta seminar motivasi Revolusi Mental. Organisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) mempunyai tujuan untuk menghimpun dan memberdayakan potensi dan sumberdaya ekonomi yang ada di masyarakat, di harapkan pula keberadaan Organisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dapat menunjang program pemerintah dalam upaya menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sehingga diharapkan pula dapat meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat secara umumnya. Dalam pelaksanaannya, Organisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) tidak hanya merubah pola pikir dan membentuk karakter masyarakat secara teoritis, akan tetapi juga memberikan contoh nyata dengan membuat pilot project untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kewira usahaan dan program kemadirian lainnya agar bangsa Indonesia tidak hanya tergantung dan didikte oleh bangsa lain. Gerakan Nasional Revolusi Mental ini memiliki kegiatan-kegiatan atau pun program-program yang dirangkum ke dalam tujuh butir program. Tujuh butir program Gerakan Nasional Revolusi Mental Indonesia adalah diantaranya : 1.

Negara harus hadir ditengah-tengah masyarakat. Bukan hanya memerintah, tetapi juga melindungi dan melayani.

2.

Indonesia bukan sekedar negara kaya, tetapi juga serba bisa. Bisa mandiri, dan bisa mencukupi kebutuhan pokoknya sendiri. Dengan kekayaan sumber daya alam yang kita miliki.

3.

Indonesia adalah teladan dalam hal toleransi dan pembauran, karena perbedaan adalah kekayaan bangsa.

4.

Indonesia harus bisa menggenggam dunia, pendidikan yang baik menjadi kuncinya. Dan itu harus menjadi tanggung jawab bersama.

5.

Indonesia adalah negara yang makmur diatas fondasi ekonomi kerakyatan, bukan ekonomi yg dikuasai segelintir orang.

6.

Indonesia adalah bangsa terhormat dan tidak bersedia menjadi budak bangsa lain.

7.

Indonesia adalah bangsa yang membanggakan dan penuh prestasi, Indonesia bukan bangsa rendah diri.

Human Development Index (HDI) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup: Umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), Pengetahuan (knowledge) dan Standar hidup layak (decent standard of living). Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi umur panjang dan hidup sehat, digunakan angka harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka harapan lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak. Adapun komponen terbaru dari Indeks Pembangunan Manusia yang metodologinya mengalami perubahan yaitu adalah: 1.

Angka Harapan Hidup Angka Harapan Hidup (AHH) pada waktu lahir merupakan rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup. Angka Harapan Hidup saat Lahir didefinisikan sebagai rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir. AHH mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat. AHH dihitung dari hasil sensus dan survei kependudukan.

2.

Angka Harapan Lama Sekolah Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, bisa didapatkan gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi. Angka Harapan Lama Sekolah didefinisikan lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini. Angka Harapan Lama Sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat

dicapai oleh setiap anak. 3.

Rata-Rata Lama Sekolah Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 15 tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal. Rata-rata Lama Sekolah didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Diasumsikan bahwa dalam kondisi normal rata-rata lama sekolah suatu wilayah tidak akan turun. Cakupan penduduk yang dihitung dalam penghitungan rata-rata lama sekolah adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas.

4.

Pengeluaran per Kapita yang disesuaikan UNDP mengukur standar hidup layak menggunakan Produk Nasional Bruto (PNB) riil yang disesuaikan. PNB digunakan karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah. Nilai IPM suatu negara atau wilayah menunjukkan seberapa jauh negara atau wilayah itu

telah mencapai sasaran yang ditentukan yaitu angka harapan hidup 85 tahun, pendidikan dasar bagi semua lapisan masyarakat (tanpa kecuali), dan tingkat pengeluaran dan konsumsi yang telah mencapai standar hidup yang layak. Semakin dekat nilai IPM suatu wilayah terhadap angka 100, semakin dekat jalan yang harus ditempuh untuk mencapai sasaran itu. Karena hanya mencakup tiga komponen, maka IPM harus dilihat sebagai penyederhanaan dari realitas yang kompleks dari luasnya dimensi pembangunan manusia. Oleh karena itu, pesan dasar IPM perlu dilengkapi dengan kajian dan analisis yang dapat mengungkapkan dimensi-dimensi pembangunan manusia yang penting lainnya (yang tidak seluruhnya dapat diukur) seperti kebebasan politik, kesinambungan lingkungan, kemerataan antar generasi. UNDP (United Nation Development Programme) mendefinisikan pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas pilihan-pilihan bagi penduduk. Dalam konsep tersebut penduduk ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimated end) sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana (principal means) untuk mencapai tujuan itu. Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan manusia, empat hal pokok yang perlu diperhatikan adalah produktivitas, pemerataan, kesinambungan, pemberdayaan (UNDP, 1995). Secara ringkas empat hal pokok tersebut mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut : 1.

Produktivitas

Penduduk harus dimampukan untuk meningkatkan produktivitas dan berpartisipasi penuh dalam proses penciptaan pendapatan dan nafkah. Pembangunan ekonomi, dengan demikian merupakan himpunan bagian dari model pembangunan manusia. 2.

Pemerataan Penduduk harus memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses terhadap semua sumber daya ekonomi dan sosial. Semua hambatan yang memperkecil kesempatan untuk memperoleh akses tersebut harus dihapus, sehingga mereka dapat mengambil menfaat dan berpartisipasi dalam kegiatan produktif yang dapat meningkatkan kualitas hidup.

3.

Kesinambungan Akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial harus dipastikan tidak hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga generasi yang akan datang. Semua sumber daya fisik, manusia, dan lingkungan harus selalu diperbaharui.

4.

Pemberdayaan Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan proses yang akan menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka, serta untuk berpartisipasi dan mengambil manfaat dari proses pembangunan.

Pembahasan Revolusi mental merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan nasional. Manusia Indonesia unggul diharapkan memiliki sikap mental dan karakter yang tangguh, berperilaku positif serta konstruktif. Untuk itu revolusi mental dan karakter menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan nasional. Pembangunan mental ini, ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan akan tercipta ketika dijalankan secara bersama dengan didukung aparatur birokrasi di lembaga pemerintahan, para pelaku bisnis, serta seluruh lapisan masyarakat. Jika akan dilakukan perubahan-perubahan mendasar dalam sebuah sistem ketatanegaraan, manusia lah yang menjadi titik masuk perubahan mendasar dan tolok ukur keberhasilan pembangunan. Manusia adalah ruh pembangunan. Menurut standar umum, potensi manusia diukur dengan indeks pembangunan manusia, yang mengombinasikan tiga dimensi: kesehatan, pendidikan, dan pendapatan. Indeks ini menyederhanakan potensi manusia menjadi begitu matematis.

Kesehatan dengan ekspektasi usia hidup yang baik hanya dapat tercapai dengan memperhatikan aspek-aspek dalam definisi kesehatan, yaitu kesehatan fisik, mental/jiwa, spiritual, dan sosial. Kesehatan jiwa menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan (integral) dari kesehatan secara umum dan salah satu unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup setiap manusia. Pendidikan merupakan sektor yang fundamental bagi sebuah negara karena pendidikan mampu memberikan manfaat positif bagi pembangunan walaupun manfaat tersebut baru dapat dirasakan beberapa tahun ke depan. Pendidikan memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan kehidupan sosial ekonomi melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap dan produktivitas, sehingga pendidikan diharapkan mampu menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas. Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Pendapatan per kapita dapat mencerminkan daya beli masyarakat. Semakin tinggi pendapatan per kapita penduduk suatu negara, semakin tinggi pula daya beli penduduk negara tersebut. Daya beli masyarakat yang tinggi menunjukkan kemampuan yang tinggi dari masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya dan kesejahteraan masyarakat juga tinggi. Mengapa penting menerapkan dan melaksanakan Revolusi Mental di Indonesia? Pertama, karena bangsa ini sudah terlalu lama membiarkan praktik-praktik dalam berbangsa dan bernegara dilakukan dengan cara tidak jujur, tidak memegang etika dan moral, tidak bertanggung jawab, tidak dapat diandalkan serta tidak bisa dipercaya. Untuk mengubah (revolusi) mentalitas manusia Indonesia, tidak ada pilihan lain kecuali kepada seluruh anak-anak Indonesia atau pun usia dini dijadikan sasaran intervensi dengan sosialisasi nilai-nilai budaya positif sebagai cara hidup, seperti: takut kepada Tuhan, konsisten, tidak ingkar janji, tidak korup, dsb). Kedua, dalam bidang perekonomian Indonesia tertinggal jauh dari negara lain, karena kehilangan etos kerja keras, daya juang, daya saing, semangat mandiri, kreatifitas dan semangat inovatif. Di bidang ekonomi, Indonesia harus berusaha melepaskan diri dari ketergantungan yang mendalam pada investasi/modal/bantuan dan teknologi luar negeri dan juga pemenuhan kebutuhan makanan dan bahan pokok lainnya dari impor. Kebijakan ekonomi liberal yang sekadar mengedepankan kekuatan pasar telah menjebak Indonesia sehingga menggantung pada modal asing. Sementara sumber daya alam dikuras oleh perusahaan multinasional, pemerintah dengan gampang membuka keran impor untuk bahan makanan dan kebutuhan lain, banyak elite

politik kita terjebak mengambi keputusan yang tidak memikirkan konsekuensi terhadap petani di Indonesia. Ironis kalau Indonesia dengan kekayaan alamnya masih mengandalkan impor pangan. Indonesia secara ekonomi seharusnya dapat berdiri di atas kaki sendiri. Ketahanan pangan dan ketahanan energi merupakan dua hal yang sudah tidak dapat ditawar lagi. Di luar kedua sektor ini, Indonesia tetap akan mengandalkan kegiatan ekspor dan impor untuk menggerakkan roda ekonomi. Diperlukan pula untuk meneliti ulang kebijakan investasi luar negeri karena ternyata sebagian besar investasi diarahkan ke sektor ekstraktif yang padat modal, tidak menciptakan banyak lapangan kerja, tetapi mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya. Masyarakat Indonesia terkenal dengan pola hidup yang konsumtif dan dalam beberapa hal yang bersifat kebutuhan sekunder bahkan tersier masyarakat di Indonesia lebih mengutamakan merk yang berasal dari luar negeri dari pada produk lokal. Kesadaran bangsa kita yang lebih memilih merk asing inilah yang membuat industri lokal atau pun pelaku dunia industri dalam negeri tidak memiliki kreatifitas

maupun inovasi untuk menciptakan barang yang

mampu bersaing dengan produk luar negeri karena keterbatasan peluang kesempatan untuk mengembangkan produk mereka dipasaran Ketiga, sebagai bangsa, Indonesia mengalami krisis identitas. Karakter kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai semangat gotong royong, saling bekerja-sama demi kemajuan bangsa sudah meluntur. Kita harus mengembalikan karakter Bangsa Indonesia ke watak luhurnya, yaitu gotong royong. Banyak generasi muda yang terjerumus narkoba dan kehidupan

yang

Hal ini turut membunuh kreatifitas generasi muda dalam mengembangkan

negatif. inovasi

sebagai

pondasi perkembangan bangsa dimasa yang akan datang. Masih banyak contoh yang lain yang menunjukkan peranan masyarakat dalam pembentukan karakter dan jati diri bangsa ini yang harus dibenahi. Melihat dari 3 aspek diatas maka tidaklah mustahil bila Indonesia dengan segala kekayaan alam serta potensinya yang besar tidak menjadi jaminan untuk menjadi negara yang makmur serta memiliki kesejahteraan yang merata bagi warga negara yang ada di dalamnya. Dimulai dari pemerintah hingga masyarakat dan dari generasi tua hingga generasi muda tidak mempunyai mental dan jiwa yang besar dalam kontribusinya dalam mengisi pembangunan pasca kemerdekaan. Dimulai dari hal kecil yaitu kedisiplinan bagi diri sendiri masih menjadi hal yang sulit sekali diterapkan oleh kita semua, maka tidak heran semakin hari semakin kita melihat

kesemerwutan di setiap aspek kehidupan di negara ini. Hal inilah yang menjadi masalah utama yang harus dibenahi oleh siapapun juga baik dari pemerintah hingga masyarakat dalam membenahi kesemrawutan di Indonesia melalui “Revolusi Mental”.

Secara

harfiah

arti

kalimat

revolusi

mental

yaitu

perubahan yang sangat

mendasar yang berkaitan dengan mental atau watak. Dari arti ini dapat dilihat bahwa perlu adanya perubahan di semua aspek yang dimulai dari setiap individu kita masing-masing, dimana revolusi mental mempunyai tujuan secara luas yang adalah menjadikan jati diri bangsa yang berdaulat, adil dan makmur. Tanpa sebuah gebrakan revolusi mental, maka negara ini akan semakin jatuh dari masa ke masa, dan perubahan itu tidak hanya diucapkan dengan kata-kata tetapi diwujudkan melalui suatu tindakan nyata walaupun sederhana. Revolusi mental bertujuan mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemoderenan, sehingga Indonesia menjadi bangsa besar serta mampu berkompetisi di tingkat dunia, serta membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam menatap masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi dan produktif. Untuk melancarkan pembangunan nasional sebagai bekas bangsa terjajah selain ekonomi secara materi diisi, jiwanya pun perlu dibangkitkan. Semangatnya pun perlu dibangun sehingga menciptakan Manusia Indonesia yang baru. Selama masa yang panjang di bawah kuasa kolonial, manusia Indonesia inferior dihadapan bangsa lain sehingga yakin menganggap dirinya sebagai pribumi yang malas dan bodoh yang perlu dibimbing bangsa lain yang lebih unggul. Jiwa inlander dan rendah diri dalam perasaan takut karena merasa selalu tak bisa inilah yang harus didobrak dan dihancurkan. Inilah revolusi mental, yaitu mengubah bangsa Indonesia yang penakut menjadi bangsa yang berani menghadapi kenyataan sebagai bangsa merdeka dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain bahkan dengan bangsa-bangsa yang selama bertahun-tahun telah menjadi tuannya. Kegiatan perubahan mental yang juga disertai dengan karakter, diharapkan dapat melahirkan aparatur-aparatur pemerintah yang jujur dan antikorupsi. Selain itu, muncul juga pengusahapengusaha kreatif, inovatif, serta memiliki etos bisnis untuk mengembangkan kegiatan ekonomi, sehingga lahir pekerja yang memiliki komitmen yang kuat dan berdedikasi terhadap pekerjaannya. Dari agenda revolusi mental ini pula masyarakat akan terbuka, disiplin, dan patuh pada

hukum, yang ditopang oleh berfungsinya pranata sosial untuk mendukung pembangunan nasional. Namun, pembangunan nasional juga harus didukung dengan kehadiran manusiamanusia Indonesia yang memiliki kecerdasan intelektual, sehingga peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan juga patut dipersiapkan. Perlunya mengajak para ilmuwan sosial dan juga ilmuwan bidang lain untuk ikut serta meningkatkan pembangunan manusia melalui sejumlah program. Program-program yang dihasilkan para pemikir tersebut diharapkan dapat mengarah pada peningkatan derajat kesehatan fisik, pengembangan kapasitas intelektual, dan pembentukan sikap mental yang positif, progresif, dan konstruktif bagi para subjek perubahan itu.

Penutup Dari pemaparan diatas diatas dapat dilihat bahwa dasar dari setiap masalah yang dihadapi bangsa ini adalah, diri kita sendiri. Karena mental kita yang hancur menyebabkan bangsa ini jauh dari kesejahteraan serta kemakmuran. Korupsi merajalela dimana-mana, pejabat lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan diatas kepentingan rakyat, tingkat kejahatan yang tinggi, tingkat kesejahteraan yang tidak merata, respek sosial yang rendah, kemiskinan, pengangguran, premanisme, anarkis, SARA dan masih banyak lagi. Selain itu, kita tidak bisa dikatakan telah benar-benar merdeka dari penjajahan. Oleh karena, faktanya kita masih dijajah oleh negara asing dalam hal kebudayaan, kekayaan alam yang dikuasai oleh asing dan kita masih belum menjadi negara yang mandiri dan masih sangat bergantung pada negara asing. Indonesia adalah negara yang besar tapi tidak mempunyai jati diri yang besar dan tidak disegani sebagai mana mestinya, itu semua karena mental kita semua yangtidak menghargai bangsa kita sendiri. Maka dalam upaya pembangunan bangsa ke depan, satuhal yang harus kita perbaiki dari awal adalah diri kita sendiri yaitu dengan “Revolusi Mental”. Revolusi mental bukan hal yang sulit dan luar biasa, bukan juga suatu hal yang mahal dan tak terjangkau, revolusi mental bukan hal yang mustahil dan memandang usia. Revolusi mental hanyalah hal sederhana yang tidak mengikat dan tidak memandang usia, tetapi yang pasti revolusi mental mempunyai dampak yang besar bagi kemajuan suatu bangsa menuju bangsa yang berdaulat, adil dan makmur dan memiliki jati diri yang akan disegani oleh dunia.

Related Documents


More Documents from "Thuganamix"

Human Development Index
January 2021 1