Indirect Retainer

  • Uploaded by: Muhammad Deni Rahman
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Indirect Retainer as PDF for free.

More details

  • Words: 1,240
  • Pages: 30
Loading documents preview...
Drg. Debby Saputera Sp. Prost

• • • •

Adianto Prasetyo Priska Elisabeth Siagian Alya Royyana Nina Audina

GTSL Akrilik Base (plat dasar) Bounded saddle

Retainer (Penahan)

Distal extension

Fungsi

Anasir gigi

Direct

Indirect

Clasp/ Klamer

Fungsi

Bagianbagian

Prinsip desain

Untung Rugi

Acrilic

Porcelain

Penahan (Retainer) bagian geligi tiruan sebagian lepasan yang berfungsi memberi retensi menahan protesa tetap pada tempatnya.

Pengertian: Kemampuan gigi tiruan untuk menahan daya pelepasannya ke arah oklusal --> kondisi statis : tidak berfungsi --> gaya yang mempengaruhi: - Gaya gravitasi - Tekanan pengunyahan satu sisi

STABILISASI

Pengertian: kemampuan gigi tiruan menahan gaya pemindah yang cenderung mengubah kedudukannya ketika berfungsi (dinamis).

Contoh gaya-gaya ini: - Otot kunyah - Proses pengunyahan - Berbicara

1. Penahan Langsung (direct retainer)  berkontak langsung dengan permukaan gigi penyangga  berupa cengkeram atau kaitan presisi 2. Penahan Tak Langsung (indirect retainer)  memberikan retensi untuk melawan gaya yang cenderung melepas protesa ke arah oklusal dan bekerja pada basis.

Bagian dari gigi tiruan sebagian

lepasan yang mencegah

perpindahan rotasi dari gigi tiruan dengan prinsip rest pada gigi abutment. Biasanya indirect retainer berupa rest, yang berada pada sisi berlawanan garis fulcrum. Garis Fulcrum: adalah garis khayal di sekitar dimana gigi tiruan cenderung berotasi. Kennedy Klas I, II, dan IV. (Loney, Robert W. 2011)

Untuk menentukan penahan mana yang akan dipilih, maka perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:

• Dukungan sadel. Hal ini berkaitan dengan indikasi darimacam cengkeram yang akan dipakai dan gigi penyangga yang atau diperlukan. • Stabilitas geligi tiruan. Hal ini berhubungan dengan jumlah dan macam gigi pendukung yang ada dan yang akan dipakai. • Estetika. Hal ini berhubungan dengan bentuk atau tipe cengkeram serta lokasi gigi penyangga. (Gunadi et al., 1995)

Removeable partial denture dengan tooth-tissue supported mempunyai basis protesa yang meluas ke bagian anterior dan posterior, daerah basis protesa secara terminologi tidak tooth supported. Apabila suatu basis protesa yang perluasannya ke daerah posterior pada removeable partial denture dapat disebut dengan distal extension partial denture. (McGivney, et al. 1995)

Pergerakan vertical pada basis perluasan distal dapat terjadi dalam dua arah. Pergerakan basis perluasan distal terhadap jaringan ridge akan menyeimbangkan kemungkinan terjadinya perpindahan pada jaringan tersebut, kesesuaian dan muatan dari basis gigi tiruan yang digunakan. Pergerakan dari basis perluasan distal menjauh dari jaringan ridge akan terjadi melalui perpindahan seluruh gigi tiruan (ditahan oleh retainer langsung), atau suatu

pergerakan rotasi pada axis. Axis ini melewati sepanjang rest pada gigi abutment paling posterior dan ini disebut dengan garis fulcrum. Kebanyakan tooth borne pada gigi tiruan sebagian tidak menunjukkan terjadinya pergerakkan rotasi, , oleh karena adanya dukungan gigi yang luas. Namun, gigi tiruan kelas III atau kelas IV

yang mempunyai abutment yang dapat bergerak bisa menunjukkan terjadinya pergerarakan rotasi. (Loney, Robert W. 2011)

Garis fulkrum/titik tumpu pada kelas I gigi tiruan sebagian melewati

daerah rest dari abutment paling posterior pada kedua sisi lengkungan (A dan B). Pada kelas II gigi tiruan sebagian, garis titik tumpu selalu diagonal, melewati daerah rest oklusal abutment di sisi perpanjangan distal (distal extension) dan

oklusal rest abutment paling distal di sisi lain (C). Jika area modifikasi berada pada sisi tersebut, abutment tambahan yang terletak di antara dua prinsip abutment dapat digunakan untuk mendukung retainer indirek jika itu cukup jauh dari garis titik tumpu (D). Dalam kelas IV gigi tiruan sebagian, garis titik tumpu melewati dua abutment berdekatan dengan ruang edentulus tunggal (E dan F). Dalam gigi dan jaringan yang mendukung kelas III gigi tiruan sebagian , garis titim tumpu ditentukan dengan mempertimbangkan abutment terlemah tidak ada dan

akhir basis sebagai perpanjangan distal (G dan H).

(Loney, Robert W. 2011)

Garis fulkrum dari arah rotasi gigi tiruan sebagian dicegah dengan indirect retainer yang diletakkan berlawanan

terhadap dudukan rest (rest seats) pada bagian sisi yang berlawanan dari garis fulkrum di distal extension base (perpanjangan garis dibagian distal). Indirect retainer sebaiknya diletakkan sejauh mungkin dari distal extension base agar memperoleh bagian pengungkit yang lebih baik dibandingkan mengungkit di distal extension base. (Loney, Robert W. 2011)

• Namun, lokasi yang paling efektif untuk indirect retainer seringnya dibagian gigi insisif, walaupun kemungkinan tidak cukup kuat untuk menahan indirect retainer tersebut. Disamping itu, gigi insisif biasanya memiliki inklinasi yang tinggi(curam) dibagian lingual (steep lingual inclines) yang mana tidak dapat menahan rest dengan baik. Dalam beberapa kasus, gigi kaninus terdekat atau permukaan oklusal bagian mesial dari gigi premolar pertama dapat menjadi lokasi terbaik, meskipun kenyataannya indirect retainer tersebut dipindahkan tidak jauh dari garis fulkrum.

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas dari sebuah retainer indirek termasuk : 1. Seat yang tepat dari gigi tiruan. 2. Jarak dari garis fulkrum 3. Rigiditas dari konektor mendukung retainer indirek. Semua konektor harus rigid jika retainer indirek berfungsi sebagaimana dimaksud. 4. Efektivitas permukaan gigi yang mendukung. Retainer indirek harus ditempatkan di rest seat yang pasti, yang mana selip atau pergerakan gigi tidak akan terjadi. Inklinasi gigi dan gigi yang lemah tidak boleh digunakan untuk mendukung retainer indirek.

Selain mencegah gerakan perpanjangan distal basis menjauh dari jaringan, sebuah retainer indirek dapat memiliki fungsi tambahan sebagai berikut: 1. Hal ini cenderung untuk mengurangi putaran pengungkit (torquing leverage) pada prinsip abutment. Hal ini penting ketika gigi terisolasi digunakan sebagai penyangga (situasi yang harus dihindari sebisa mungkin). Biasanya, kontak proksimal dengan gigi yang berdekatan mencegah seperti miringnya sebuah abutment sebagai pengangkat basis menjauh dari jaringan. 2. Kontak dari konektok minor retainer indirek dengan bantuan permukaan gigi vertikal dalam stabilisasi terhadap gerakan horisontal dari gigi tiruan. Seperti permukaan gigi, ketika dibuat sejajar dengan jalur penempatan, juga dapat bertindak sebagai pesawat pembimbing (guiding planes) tambahan

3. Gigi anterior dengan retainer indirect yang didukung terhadap gerakan lingual. 4. Retainer indirek berperan sebagai auxiliary rests terletak untuk mendukung sebagian dari konektor utama. Misalnya, bar lingual dapat mendukung kestabilannya di dalam jaringan jika retainer indirek sebagai auxiliary rest.

• Retainer indirect dapat dipilih salah satu dari beberapa bentuk. Semua efektif sebanding dengan dukungannya dan jarak dari garis fulkrum di mana retainer indirect ditempatkan.

1. Auxiliary cingulum rests. Kaninus adalah gigi anterior yang paling mudah digunakan untuk persiapan dudukan rest karena cingulum kaninus biasanya lebih menonjol daripada gigi insisivus lateral atau sental. 2. Auxiliary occlusal rest. Biasanya ditempatkan pada oklusal mesial dari gigi geraham pertama ketika struktur cingulum yang tidak memadai pada gigi kaninus atau terdapat akses buruk pada permukaan lingual gigi anterior. 3. Continuous bar retainers and lingual plates. Secara teknis, Continuous bar retainers dan pelat lingual bukan retainer indirect karena bersandar pada lingual siap condong gigi anterior. Retainer indirect sesungguhnya terminal terletak di kedua ujung dalam bentuk auxiliary occlusal rest atau caninus rest.

• • • •

Auxiliary occlusal rest Canine extension from occlusal rest Continuous bar retainer & lingual plate Rugae sport

(Loney, Robert W. 2011)

1. Macam bentuk penahan tak langsung (indirect retainer) pada bagian anterior antara lain: • sandaran oklusal • daerah modifikasi batang lingual sekunder cumner arm • palatum dukungan rugae • batang anterior posterior • batang horse shoe (Gunadi et al., 1995)

2. Macam bentuk penahan tak langsung (indirect retainer) pada bagian posterior antara lain: • gigi sandaran oklusal sekunder • palatum batang palatal posterior • perluasan basis/plat • lingir sisa relasi direct-indirect (Gunadi et al., 1995)

1. Loney, Robert W. 2011. Removable Partial Denture. Faculty Dentistry of Dallhouse University. 2. Gunadi H, Margo A, Burhan LK, Suryatenggara F, Setiabudi I. 1995 . Buku ajar ilmu geligi tiruan sebagian lepasan. Jilid 1. Jakarta: Hipokrates 3. Davenport JC, et al. Retention, Brit DentJ 2000;189(12);646-657 4. Davenport JC, et al. Indirect Retention, Brit DentJ 2001;190(2);128-132 5. McGivney, Glen P., Dwight J. Castleberry. McCracken’s removeable partial prosthodontics.9th ed. Mosby 1995. Hal 1-7

Related Documents


More Documents from "Mary Grace Mas"