Infeksi Parasit Pada Kulit

  • Uploaded by: Made Widhia
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Infeksi Parasit Pada Kulit as PDF for free.

More details

  • Words: 1,199
  • Pages: 44
Loading documents preview...
Macam-macam penyakit kulit akibat infeksi parasite • Pedikulosis • Scabies • Creeping disease

Pedikulosis • Infeksi kulit/rambut pada manusia yang disebabkan oleh pediculus • Diklasifikasikan menjadi: • Pediculus humanus var capitis • Pediculus humanus var corporis • Phtirus pubis

Pedikulosis kapitis

• Infeksi kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh pediculus humanus var. Capitis, pstsdiy ini menghisap darah untuk mempertahankan hidup • Menyerang anak-anak usia muda terutama 3-11 tahun • Cepat meluas di tempat padat dengan hygiene tidak baik • Penularan biasa melalui perantara (sisir, bantal, Kasur, topi)

Etiologi • Mempunyai 2 mata dan 3 pasang kaki, • Berwana abu-abu dan menjadi kemerahan jika menghisap darah • Terdapat 2 jenis kelamin • Siklus hidup melalui stadium telur, larva, nimfa dan dewasa

Patogenesis • Kelainan kulit disebabkan oleh garukan untuk menghilangkan rasa gatal • Gatal karena pengaruh liur dan ekskreta dari kutu yang masuk akibat menghisap darah

Gejala klinis

• Umumnya asimptomatis • Didahului dengan rasa gatal pada daerah oksiput dan temporal • Garukan mengakibatkan erosi, ekskoriasi dan infeksi sekunder • Jika infeksi sekunder berat rambut akan bergumpal diserta pembesaran kelenjar getah bening regional

Tatalaksana • Malathion 0,5% atau 1% • Malam sebelum tidur rambut dicuci dengan sabun kemudian dilapakai losio malathion, lalu kepala ditutup dengan kain • Keesokan harinya rambut dicuci lagi dengan sabun lalu disisir dengan sisir halus dan rapat • Dapat diulang lagi seminggu kemudian jika masih terdapat kutu

Tatalaksana • Gameksan 1% • Setelah dioleskan lalu didiamkan 12 jam, kemudian dicuci dan disisir dengan serit agar semua kutu dan telur terlepas.\ • Jika masih terdapat telur, seminggu kemudian diulangi dengan cara yang sama

• Benzil benzoate 25% • Pemakaian sama dengan gameksan

Tatalaksana • Pada keadaan infeksi sekunder sebaiknya rambut dicukur, • Infeksi sekunder diobati dulu dengan antibiotika sistemik dan topical • Higiene merupakan syarat utama tidak terjadi residif

Prognosis • Prognosis baik bila hygiene diperhatikan

Pedikulosis korporis • Infeksi kulit yang disebabkan oleh pediculus humanus var. corporis • Biasanya menyerang orang dewasa yang hygiene buruk misalnya: penggembala, disebabkan jarang mandi atau mengganti dan mencuci pakaian • Disebut juga penyakit vagabond • Lebih sering didaerah yang beriklim dingin

Cara penularan • Melalui pakaian • Pada orang yang dadanya berambut dan dapat ditularkan melalui kontak langsung

etiologi • Mempunyai 2 jenis kelamin, jantan dan betina • Panjang 1,2 mm-4,2 mm dengan lebar setengah panjangnya • Jantan lebih kecil dari betina • Siklus hidup dan warna kutu sama dengan capitis

patogenesis • Keluhan kulit disebabkan oleh garukan akibat rasa gatal • Rasa gatal akibat pengaruh liur dan ekskreta dari kutu

Gejala klinik

• Ditemukan kelainan berupa bekas garukan pada badan • Gatal baru berkurang dengan garukan yang intensif • Kadang-kadang timbul infeksi sekunder

Tatalaksana • Gameksan krim 1% • Dioleskan tipis di seluruh tubuh dan didiamkan 24 jam, setelah itu penderita mandi • Jika belum sembuh dapat diulangi 4 hari

• Benzil benzoate 25% dan malathion 2% dapat digunakan • Pakaian direbus atau distetrika untuk membunuh telur dan kutu

Pedikulosis pubis • Sinonim Phtirus pubis • Berbeda secara morofologi antara phtirus pubis lebih kecil dan lebih pipih dari pediculus • Penularan dengan kontak langsung

Etiologi • Mempunyai 2 jenis kelamin • Betina lebih besar dari jantan • Panjang sama dengan lebar ialah 1-2 mm

Patogenesis • Gatal yang ditimbulkan akibat liur dan ekskreta dari parasite saat menghisap darah

Gejala klinik • Gatal didaerah pubis dan sekitarnya • Dapat meluas ke daerah abdomen dan dada, • Dijumpai bercak-bercak yang berwarna abu-abu atau kebiruan disebut macula serulae • Bercak-bercak hitam tampak jelas pada celana dalam pada waktu bangun tidur (black dot) • Kadang-kadang terjadi infeks sekunder

Skabies • Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap sarcoptes scabiei var hominis • Faktor yang menunjang perkembangan penyakit : • • • •

Sosial ekonomi rendah Higiene buruk Hubungan seksual Perkembangan dermografik serta ekologik

Cara penularan • Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit) • Berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual

• Kontak tak langsung (melalui benda)\ • Pakaian, handuk, sprei, bantal, dan lain-lain

• Penularan biasa dengan sarcoptes scabiei betina yang sudah dibuahi atau kadan goleh bentu larva

etiologi • Tungai kecil, berbentuk oval, punggunyga cembung dan bagian perutnya rata. • Transulusen, berwarna putih kotor, tidak bermata • Memiliki 2 macam kelamin yaitu jantan dan betina

patogenesis • Kelainan kulit tidak hanya disbabkan oleh tungau tetapi juga akibat garukan • Gatal akibat sensistasi terhadap sekreta dan eksreta tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan setelah infestasi • Dapat ditemukan kelaiana menyerupai dermatitis

Gejala klinis

• 4 tanda cardinal • • • •

Pruritus nokturna Menyerang manusia berkelompok Adanya terowongan Meneukan tungau

• Diagnosis dapat dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda cardinal tersebut

Pembantu diagnosis • Mencari terowowngan, pada ujung yang terlihat papul dicongkel dan diltekkan di atas kaca obyek lalau dilihat dengan mikroskop cahaya • Menyikat dan ditampung diatas selembar kertas putih dan dilihat dengan kaca pembesar • Biopsi irisan dengan mikroskop cahaya • Biopsi eksisisonal dan diperiksa dengan pewarnaan H.E

Tatalaksana • Syarat obat yang ideal • • • •

Efektif terhadap semua stadium tungau Tidak menimbulkan iritasi dan toksik Tidak berbau atau kotor Mudah diperoleh dan harganya murah

• Seluruh anggota keluarga harus diobati (termasuk penderita yang hiposensitisasi)

Pengobatan Topikal • Belerang endap 4-20% salap atau krim • Emulsi benzyl-benzoas 20-25% • Gama Benzena Heksa Klorida (gameksan) 1% krim atau losio • Krotamiton 10 % krim atau losio • Permetrin 5% krim

Prognosis • Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta syarat pengobatan dan menghilangkan factor predisposisi, maka penyakit ini dapat diberantas dan memberi prognosis yang baik

Creeping eruption • Digunakan pada kelainana kulit yang merupakan peradangan berbentuk linear atau berkelok-kelok, menimbul dan progresif • Akibat invasi larva cacing tambang • Sering terjadi pada anak-anak terutama tanpa alas kaki

Etiopatogenesis • Larva yang berasal dari cacing tambang • Ancylostoma braziliense dan aancylostoma caninum

• Asia timur disebabkan oleh gnasatoma babi dan kucing • Pada beberapa kasus ditemukan Echinococcus, strongyloides sterconalis, dermatobia maxiales, dan lucilia Caesar • Selain itu pula dapat disebabkan oleh beberapa jenis lalat

Etiopatogenesis • Biasanya larva merupaka stadium ketiga siklus hidupnya • Nematoda hidup pada hospes, ovum terdapat pada kotoran binatang • Kelembaban berubah menjadi larva yang mampu penetrasi ke kulit • Tinggal dikulit berjalan-jalan tanpa tujuan sepanjang dermo-epidermal, setelah beberapa jam atau hari akan timbul gejala di kulit.

Gejala klinis • Rasa gatal dan panas akibat larva yang masuk ke kulit • Mula-mula akan timbul papul, kemudian ddikuti bentuk yang khas, yaitu lesi berbentuk linear atau berkelokkelok, menimbul dengan diameter 2-3 mm dan berwarna kemerahan • Adanya papul yang eritematosa menunjukkan larva telah berada bbrp jam atau hari di kulit

Gejala klinik • Perkembangan selanjutnya : papul merah ini menjalar seperti benang berkelok, polisiklik, serpiginosa, menimbul, dan membentuk terowongan • Rasa gatal biasanya lebih hebat pada malam hari • Tempat predileksi di tungkai, plantar, tangan, anus, bokong dan paha, juga dibagian tubuh di mana saja yang sering berkontak dengan tempat larva

Tatalaksana • Tianbendazol : dosis 50mg/kgbb/hari, sehari 2 kali, diberikan selama 2 hari. Dosis maksmal 3 g sehari, • Jika belum sembuh dapat diulangi setelah beberapa hari

• Albendazol : sehari 400 mg sebagai dosis tunggal, diberikan 3 hari berturut-turut • Cryotherapy menggunakan dry ice, dua hari berturutturut • Dengan menggunakan kloretil

Related Documents


More Documents from "iss_dicka"

Infeksi Parasit Pada Kulit
February 2021 1
Lp Gadar Pneumonia
January 2021 1
January 2021 2
February 2021 3