Loading documents preview...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.K DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DENGAN INTERVENSI KEPERAWATAN AKUPRESSURE DI RUANG BELIBIS RSUD WANGAYA KOTA DENPASAR TANGGAL 12-15 AGUSTUS 2020
NI KADEK LISNA ANDARINI NIM: 193223079
PROGRAM STUDI S1 ALIH JENJANG ILMU KEPERAWATAN STIKES WIRA MEDIKA BALI 2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.K DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DI RUANG BELIBIS RSUD WANGAYA KOTA DENPASAR TANGGAL 12-15 AGUSTUS 2020 I. PENGKAJIAN 1.1 Identitas a. Identitas Pasien Nama
: Ny. K
Umur
: 40
Agama
: Hindu
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status
: Menikah
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Wirausaha
Suku Bangsa
: Indonesia
Alamat
: Jln. Supratman No.2 Denpasar
Tanggal Masuk
: 11/08/2020
Tanggal Pengkajian
: 18 Mei 2020
No. Register
: 7256872
Diagnosa Medis
: Hipertensi
b. Identitas Penanggung Jawab Nama
: Tn. D
Umur
: 20 tahun
Hub. Dengan Pasien
: Anak
Pekerjaan
: Wirausaha
Alamat
: Jln. Supratman No.2 Denpasar
2.1 Status Kesehatan a. Status Kesehatan Saat Ini 1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini) Sakit kepala sejak 3 hari yang lalu 2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini Pasien mengatakan sudah menderita hipertensi sejak 3 tahun yang lalu, pasien hanya minum obat saat hipertensinya kambuh. Pasien kontrol setiap tiga bulan sekali ke bidan desa, saat ini pasien mengeluh merasa sakit pada bagian belakang kepala sejak 3 hari yang lalu dan memberat sejak tadi pagi, kadang-kadang leher terasa kaku. Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 5 dari (0-10), nyeri datang setiap saat. 3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya Pasien mengatakan selalu kontrol tekanan darah di bidan desa setiap tiga bulan sekali, namun sudah 4 bulan pasien tidak kontrol ke bidan karena sibuk bekerja, pasien hanya meminum obat penurun tensi saat sakit kepala yang tidak tertahankan, mengurangi mengkonsumsi garam dan makanan yang berminyak. b. Satus Kesehatan Masa Lalu 1) Penyakit yang pernah dialami Pasien mengatakan pernah mengalami sakit seperti demam, batuh dan pilek. 2) Pernah dirawat Pasien mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit. 3) Alergi Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan, obat, debu dan dingin. 4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll) Pasien mengatakan memiliki kebiasaan mengkonsumsi kopi pada pagi hari dan siang hari.
c. Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga. d. Diagnosa Medis dan therapy Diagnosa medis: Hipertensi Terapi: -
IVFD RL 20tpm
-
Captopril 25mg @8jam
-
Omeprazole vial 40mg @24 jam
-
Asam mefenamat 500mg @8jam
-
Diet BBRG
3.1 Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan Pasien mengatakan bahwa penyakit yang dialaminya murni karena penyakit medis. Pasien mengatakan selalu menjaga pola makan dan asupan nutrisi agar ia maupun keluarga tetap sehat, pasien selalu memanfaatkan pelayanan kesahatan untuk berobat. b. Pola Nutrisi-Metabolik Sebelum sakit : -A: Pasien mengatakan BB : 50 kg, Tinggi badan 156 cm -B:-C:-D: Pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi 1 piring nasi, sayur dan daging. Minum 1500 ml. Saat sakit: -A: pasen mengatakan BB: 55 kg, tinggi badan 156 cm -B:-hb -C: Konjungtiva ananemis, telapak tangan kemerahan, keadaan umum: baik -D: Pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi 1 piring nasi, sayur dan daging. Minum 1500 ml.
c. Pola Eliminasi 1) BAB Sebelum sakit : Pasein mengatakan rutin BAB setiap pagi hari dan pasien jarang mengalami gangguan pencernaan seperti diare dan konstipasi. Saat sakit Pasein mengatakan rutin BAB setiap pagi hari dan pasien jarang mengalami gangguan pencernaan seperti diare dan konstipasi. 2) BAK Sebelum sakit : Pasein mengatakan BAK kurang lebih 5 kali sehari. Saat sakit : Pasein mengatakan BAK kurang lebih 5 kali sehari. d. Polaaktivitas dan latihan 1) Aktivitas Kemampuan
0
1
2
3
4
Perawatan Diri √ Makan dan minum √ Mandi √ Toileting √ Berpakaian √ Berpindah √ 0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total 2) Latihan Sebelum sakit Pasien mengatakan sebelum sakit melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Saat sakit
Pasein mengatakan saat sakit masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. e. Pola kognitif dan Persepsi Pasien mengatakan penyakitnya timbul karena pasien tidak bisa menjaga kesehatannya sendiri. Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan pada panca indranya. f. Pola Persepsi-Konsep diri Citra diri : Pasien mengatakan menyukai semua bagian dari tubuhnya Identitas diri : Pasien mengatakan bernama Ny. K, umur 40 tahun, berasal dari Denpasar Peran diri : Pasien mengatakan seorang ibu dari 2 orang anak Ideal diri : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh Harga diri : Pasien mengatakan tidak malu terhadap penyakitnya g. Pola Tidur dan Istirahat Sebelum sakit
:
Pasien mengatakan sebelum sakit biasa tidur jam 10 malam dan bangun jam 4 pagi. Saat bangun tidur pasien merasa segar. Saat sakit
:
Pasien mengatakan saat sakit tidur dari jam 9 malam dan bangun jam 5 pagi, saat bangun tidur pasien merasa segar. h. Pola Peran-Hubungan Pasien mengatakan seorang istri dan ibu dari 2 anaknya. Pasien mengatakan hubungannya dengan anggota keluarga baik-baik saja. i. Pola Seksual-Reproduksi Sebelum sakit : Pasien mengatakan organ reproduksinya tidak ada masalah. Saat sakit
:
Pasien mengatakan organ reproduksinya tidak ada masalah.
j. Pola Toleransi Stress-Koping Pasein mengatakan saat merasa banyak pikiran, pasien akan bercakap-cakap dengan teman dan anaknya. k. Pola Nilai-Kepercayaan Pasien mengatakan beragama hindu, pasien selalu sembahyang dimerajan saat purnama dan sembahyang di pura saat odalan. 4.1 Pengkajian Fisik a. Keadaan umum : baik Tingkat kesadaran : komposmetis GCS
: mata: 4
verbal: 5
motorik: 6
b. Tanda-tanda Vital : Nadi =100 x/menit, Suhu = 36oC , TD =150/100mmHg, RR =18 x/menit c. Keadaan fisik Kepala dan leher: 1) Kepala : I : Bentuk kepala normocephalic, rambut hitam, penyebaran rambut merata, kulit kepala bersih. P : Tidak ada nyeri tekan 2) Mata : I : Mata kanan dan kiri simetris, tidak terdapat edema pada palpebra, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, persebaran bulu mata merata, pupil isokor. P : Tidak ada nyeri tekan pada mata 3) Telinga : I : Telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada serumen , tidak ada pengeluaran darah atau cairan, pendengaran baik, tidak memakai alat bantu pendengaran. P : Tidak ada nyeri tekan 4) Hidung :
I : Hidung simetris, mukosa hidung lembab, tidak ditemukan adanya sumbatan, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak menggunakan alat bantu pernafasan P : Tidak ada nyeri tekan pada keempat sinus 5) Mulut : I : Gigi bersih, karies gigi (-), peradangan (-), pada pemeriksaan bibir, Keadaan gusi dan gigi bersih, lidah bersih dan pada orofaring tidak terdapat peradangan dan pembesaran tonsil. P : Tidak ada nyeri tekan 6) Leher
:
I : Pada leher posisi trakhea berada di tengah, simetris dan tidak ada penyimpangan. tidak ada pembesaran tiroid, pasien dapat berbicara, vena jugularis tidak mengalami pembesaran dan denyut nadi karotis teraba. P : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe b. Dada
Paru
I: Bentuk dada simetris, tidak ada lesi, tidak terdapat retraksi dinding dada P: Tidak ada nyeri tekan, vokal fremitus (+) P: Perkusi sonor A: Suara paru vesikuler Jantung I: Ictus cordis tidak terlihat di ICS 5 P: Ictus cordis teraba di ICS 5 P: Perkusi jantung pekak A: Suara jantung S1S2 Tunggal Reguler c. Payudara dan ketiak I : Payudara terlihat simetris, tidak terdapat benjolan di payudara, puting susu menonjol P : tidak ada nyeri tekan Ketiak
I : Keriak simetris, persebaran bulu ketiak merata, tidak ada lesi P : Tidak terdapat benjolan di ketiak kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan d. Abdomen I : Bentuk abdomen datar, tidak ada benjolan, tidak ada lesi. A : Bising usus terdengar 20 x/menit P : Perkusi abdomen timpani pada keempat kuadran P : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen e. Genetalia Genetalia bersih, persebaran rambut merata f. Integumen I : Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, tidak ada jejas. P : Turgor kulit elastis g. Ekstremitas Atas I : tangan kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada sianosis, tidak ada nikotin standing, tidak ada clubing finger. P : Akral hangat, CRT < 2 detik Bawah I : Kaki kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada odema, tidak ada clubing finger. P : Akral hangat, CRT < 2 detik. Kekuatan otot
555
555
555
555
h. Neurologis Status mental dan emosi : tidak terkaji Pengkajian saraf kranial : kesadaran composmentis (GCS E4V5M6)
Pemeriksaan refleks : reflek patela positif. 5.2 Data Pengkajian Komplementer Pasien Hipertensi 1. Jelaskan status kesehatan klien saat ini 2. Jelaskan riwayat pengobatan baik farmakologi dan non farmakologi 3. Deskripsikan titik-titik lokasi nyeri pasien saat pengkajian pasien mengatakan nyeri padaa lokasi yintang, baihui , Gb 20 kanan kiri, GB 21 kanan kri LI 4 dan PC 6 4. Sertakan titik2 nyeri tersebut
5.3 Pemeriksaan Penunjang 1. Data laboratorium yang berhubungan Tidak terkaji (lampirkan DL) 2. Pemeriksaan radiologi Tidak terkaji 3. Hasil konsultasi Tidak terkaji 4. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain Tidak terkaji
Analisa Data
II.
Tabel 2.1 Masalah Keperawatan DATA
Etiologi
MASALAH
Lengkapi TTD pada analisa data, itervensi dan evaluasi
DS: pasien mengatakan sakit kepala kadang- kadang
Jantung bekerja keras untuk memompa
leher terasa kaku Hipertensi P: sakit kepala Q: seperti ditusuk-tusuk
Otak
R: bagian belakang kepala S: 5
Retensi pembuluh darah otak meningkat
T: setiap saat Tekanan pembuluh darah DO:
meningkat
-Pasien tampak meringis -TD: 150/100 mmHg
Nyeri kepala
-N: 100 x/menit Nyeri akut
III.
Diagnosa Keperawatan Tabel 3.1 Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut
NO
TANGGAL /
DIAGNOSA KEPERAWATAN
JAM
TANGGAL
Ttd
TERATASI
DITEMUKAN
1
12-08-2020
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan 15/8/2020
15.00wita
tekanan vaskuler serebral dan iskemia ditandai dengan pasien mengeluh sakit kepala bagian belakang, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 5 dari (0-10), nyeri dirasakan setiap saat, pasien tampak meringis, kadang- kadang leher terasa kaku, , TD: 150/100 mmHg, N: 100 x/menit.
MHS
IV. Rencana Tindakan Keperawatan Tabel 4.1 Rencana Keperawatan Hari/ Tgl Kamis,
No Dx Tujuan dan Kriteria Hasil I Setelah dilakukan asuhan
12/8/2
keperawatan
0
kunjungan diharapkan nyeri pasien
selama
berkurang
3
x
dengan
kriteria hasil: 1.
Pasien
mampu
Melaporkan nyeri Mampu
2. Lakukan pengkajian nyeri secara
2. Untuk mengetahui skala nyeri pasien
karakteristik, frekuensi, kualitas, skala)
bahwa
berkurang
3. Kaji kemampuan pasien
mengenali
Menyatakan
3. Untuk mengetahui kemampuan mobilisasi pasien
dalam mobilisasi 4. Untuk mengurangi nyeri yang
nyeri 4.
Rasional 1. Untuk mengetahui keadaan umum pasien
(skala nyeri 0-1) 3.
Ttd
komprehensif (lokasi,
mengontrol nyeri 2.
Rencana Perawatan Intervensi 1. Monitor tanda-tanda vital
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
rasa
5. Berikan terapi akupresure
nyaman setelah nyeri
dan menganjurkan
berkurang
minum jus melon
dirasakan 5. Untuk menurunkan tekanan darah
Mhs
5
Implementasi Keperawatan Tabel 5.1 Implementasi Keperawatan
No
Tgl / Jam
1 12/08/20 16.00 wita
No. Diagnosa 1
Implementasi 1. Memonitoring tanda-tanda vital 2. Melakukan pengkajian nyeri
Respon Klien DS: pasien mengatakan nyeri pada belakang leher hingga kepala dengan skala nyeri 5 dari (0-10) yang dirasakan seperti ditusuktusuk, dan diarasakan setiap saat DO: pasien tampak meringis TTV: TD: 150/90 mmHg S : 36,3oc N : 90x/m RR: 20x/m DS:-pasien mengatakan mengerti dengan ajaran teknik relaksasi -pasien mengatakan sedikit lebih rileks DO: pasien tampak kooperatif
16.30 wita
1
1. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam 2. Memberikan terapi komplementer akupresure 3.Menganjurkan pasien mengkonsumsi jus melon
17.00 wita
1
1.Mengkaji tingkat mobilisasi pasien
DS: pasien mengatakan mobilisasi dilakukan secara mandiri DO: pasien tampak mandiri, tidak ada kelelahan, tidak ada penurunan kesadaran
17.10 wita
1
1. Menganjurkan pasien untuk istirahat
DS: pasien mengatakan akan istirahat jika nyeri kambuh DO: pasien tampak kooperatif
Nama / TTD Mhsw
No
Tgl / Jam
No. Diagnosa
Implement asi
Respon Klien
2 13/08/20 14.00 wita
1
1. Memonitoring tanda-tanda vital 2. Melakukan pengkajian nyeri
DS: pasien mengatakan nyeri pada belakang leher hingga kepala sudah berkurang dengan skala nyeri 2 dari (0-10) DO: pasien tampak lebih rileks TTV: TD: 140/80 mmHg S : 36,0oc N :880x/m RR: 20x/m
14.30 wita
1
1. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam 2. Memberikan terapi komplementer akupresure 3. Menganjurkan pasien mengkonsumsi jus melon
DS:-pasien mengatakan mengerti dengan ajaran teknik relaksasi -pasien mengatakan sedikit lebih rileks DO: pasien tampak kooperatif
15.00 wita
15.00 wita
1
1
1.Mengkaji tingkat mobilisasi pasien
1. Menganjurkan pasien untuk istirahat
DS: pasien mengatakan mobilisasi dilakukan secara mandiri DO: pasien tampak mandiri, tidak ada kelelahan, tidak ada penurunan kesadaran DS: pasien mengatakan akan istirahat jika nyeri kambuh DO: pasien tampak kooperatif
Nama / TTD MHSW
No
Tgl / Jam
No.
Implementasi
Respon Klien
Diagnosa 3 14-08-2020 14.00 wib
TTD
1
1. Memonitoring tanda-tanda vital 2. Melakukan pengkajian nyeri
14.30 wib
1
1. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam DS:-pasien mengatakan mengerti dengan 2. Memberikan terapi komplementer akupresure ajaran teknik relaksasi 3.Menganjurkan pasien mengkonsumsi jus melon -pasien mengatakan sedikit lebih rileks DO: pasien tampak kooperatif
15.00 wib
1
1.Mengkaji tingkat mobilisasi pasien
DS: pasien mengatakan mobilisasi dilakukan secara mandiri DO: pasien tampak mandiri, tidak ada kelelahan, tidak ada penurunan kesadaran
15.00 wib
1
1. Menganjurkan pasien untuk istirahat
DS: pasien mengatakan akan istirahat jika nyeri kambuh DO: pasien tampak kooperatif
6. Evaluasi Keperawatan
Nama /
DS: pasien mengatakan nyeri pada belakang leher hingga kepala sudah berkurang dengan skala nyeri 1 DO: pasien tampak lebih rileks TTV: TD: 134/80 mmHg S : 36,5oc N : 86x/m RR: 20x/m
MHSW
Tabel 6.1 Evaluasi Keperawatan
No
Tanggal / Jam
No.
Evaluasi
Diagnosa 1
15-05-2020 17.00 wib
1
Nama / TTD
S: -pasien mengatakan nyeri sudah berkurang -pasien mengatakan nyeri skala 1 dari (0-10) -pasien mengatakan lebih rileks -pasien mengatakan dapat mengontrol nyeri O: pasien tampak lebih tenang TTV: TD: 125/80 mmHg S : 36,0oc N : 84x/m RR: 20x/
A: masalah keperawatan teratasi P: pertahankan kondisi pasien
MHSW
Contoh: Lampiran ada 3 1. Lampiran analiss jurnal (PICO)
2. Lampiran ceklist intervensi komplementer yang dipilih
Standar Operasional Prosedur Terapi Komplementer: Terapi Herbal Jus Aloe Vera (Lidah Buaya) 1
Pengertian
pada Pasien Gastritis Akut Terapi komplementer merupakan sebuah pengobatan
tambahan diluar pengobatan konvensional, salah satu contohnya terapi herbal jus aloe vera (lidah buaya). Aloe vera merupakan salah satu tanaman hias yang digunakan sebagai obat-obatan dan bahan kosmetik. Kandungan senyawa kimia yang terdapat pada tanaman ini dianggap efektif untuk mengurangi inflamasi lambung akibat 2
Tujuan
penyakit gastritis. a) Membantu pasien untuk mengenal bahwa terapi komplementer dapat digunakan dan diterapkan dirumah b) Membantu pasien untuk mengenal Aloe vera sebagai salah satu tanaman obat keluarga yang dapat dimanfaatkan c) Membantu pasien dengan gastritis akut untuk
3
Prosedur
meminimalisir keluhannya 1. Tahap Pra-Interaksi a. Kaji Kebutuhan Klien b. Cuci tangan efektif c. Siapkan Alat dan Bahan a)
Daun Lidah Buaya 2 buah
b)
Madu 1 sdt
c)
Air mineral 200 ml
d)
Pisau untuk memotong daun lidah buaya
e)
Blender
f)
Masker
g)
Handscoon (jika diperlukan)
h)
Hand Sanitizer (jika diperlukan)
d. Cuci tangan efektif 2. Tahap Orientasi a. Salam pembuka dan perkenalkan diri b. Lakukan identifikasi dengan 2 identitas (tanyakan nama dan tanggal lahir) c. Jelaskan tujuan tindakan pada klien d. Jelaskan prosedur tindakan e. Kontrak waktu dengan klien f. Tanyakan keluhan klien saat ini g. Berikan kesempatan klien untuk bertanya sebelum tindakan/kegiatan dimulai 3. Tahap Kerja a. Cuci tangan efektif b. Identifikasi skala nyeri klien sebelum diberikan terapi herbal c. Jelaskan pada pasien proses pembuatan jus aloevera d. Biarkan pasien beristirahat sambil menunggu ramuan selesai disiapkan e. Siapkan alat dan bahan untuk membuat ramuan/jus
Tahap pembuatan i)
Cuci tangan efektif
j)
Ambil 2 buah daun lidah buaya, kemudian
cuci bersih lalu pisahkan bagian isi dari kulitnya k)
Potong bagian dalam daun lidah buaya yang
telah dibersihkan, kemudian cuci kembali hingga lendirnya berkurang l)
Siapkan blender, masukan potongan daun
lidah buaya, air 200 ml, dan 1 sdt madu kemudian blender hingga halus m)
Setelah halus, tuangkan jus lidah buaya ke
dalam gelas, dan siap untuk diberikan pada pasien n)
Cuci tangan efektif
f. Posisikan pasien duduk atau setengah duduk g. Berikan pasien jus aloe vera h. Pastikan pasien meminum jus aloe vera hingga habis i. Rapikan alat j. Cuci tangan efektif k. Identifikasi skala nyeri pasien setelah diberikan jus aloe vera l. Edukasi pasien terkait cara mengatasi nyeri
m. Sampaikan pada pasien bahwa tindakan/kegiatan sudah selesai n. Cuci tangan efektif 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan obyektif) b. Simpulkan hasil kegiatan c. Berikan reinforcement positif pada klien d. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya e. Salam penutup f. Cuci tangan efektif 5. Tahap Dokumentasi Lakukan pendokumentasian, meliputi: nama klien, tanggal dan waktu diberikan tindakan, tindakan yang diberikan, hasil yang dicapai (subyektif-obyektif), tanda tangan dan nama terang petugas
3. Lamporan dokumentasi kegiatan asuhan keperawatan komplementer
4. Contoh intervensi
NO NOC
DX 1
NIC
RASIONAL
Setelah diberikan asuhan
Manajemen Nyeri
keperawatan
Observasi:
kunjungan Nyeri
3
kali
diharapkan 1. Identifikasi Akut
pasien
1. Mengetahui
TTD
tingkat Eva
penurunan rasa nyeri skala
nyeri 2. Mengetahui
(PQRST)
yang
factor
memperberat
terkontrol dengan Kriteria 2. Identifikasi respon nyeri
dan meperingan nyeri
Hasil :
dapat
non verbal
1. Tekanan darah Systole:
3. Identifikasi factor yang 120-110
mmHg
proses penyembuhan
memperberat dan
3. Melakukan tindakan
memperingan nyeri
Diastole: 80-70 mmHg
nonfarmakologi
Treapeutik
dengan
2. Frekuensi nadi 60-100 Nursing Treatment: kali per menit
membantu
ramuan
herbal
aloe
nonfarmakologi
untuk
berkhasiat
menurun dengan skala
mengurangi
nyeri
menghilangkan nyeri.
(1-3)
dengan terapi acupressure 4. Menjelaskan strategi
nyeri
4. Pasien tidak tampak meringis dan gelisah
rasa
meliputi: a. Periksa
yang
meredakan rasa nyeri kontraindikasi
terapi pada pasien b. Periksa
vera
jus
teknik
3. Keluhan
1. Berikan
pemberian
tingkat
mampu mengajarkan pasien cara mengatasi rasa nyeri
kenyamanan psikologis 5. Berkolaborasi dengan dan lokasi (nyeri) untuk
tenaga
kesehatan
tekanan.
lainnya
sangatlah
penting
membantu
c. Tentukan titikakupuntur pasien Hipertensi d. Rangsang
dalam mengatasi atau titik
acupressure
dengan
jari/ ibu jari yang kuat yaitu
pada
titik:
Yintang, Baihui , Gb 20 kanan
kiri,
GB
21
kanan kri LI 4 dan PC 6 seperti
pada
terlampir.
gampar
Durasi
20
menit, frekuensi setiap hari selama 3 hari. e. Evaluasi
keberhasilan
terapi
acupressure
(PQRST) Edukasi: 2. Edukasi teknik acupressure unuk
menurunkan intensitas nyeri
meredakan nyeri Hipertensi 3. Edukasi manajemen nyeri selain teknik acupressure seperti distraksid an relaksasasi Collaboration: 4. Delegasi
pemberian
obat antihipertensi: -
Captopril 25mg /8jam/ oral
-
Omeprazole vial 40mg/ 24 jam/ IV
-
Asam
mefenamat
500mg/ 8 jam / oral