Inspirasi Usaha Edisi 28

  • Uploaded by: majalah_inspirasi
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Inspirasi Usaha Edisi 28 as PDF for free.

More details

  • Words: 21,528
  • Pages: 68
Loading documents preview...
2

EDISI Januari 2013

KHAS 6

DAFTAR ISI JANUARI 2013

Keripik Pisang Ibu Mery Beraset Rp1 Miliar 300 Sisir Pisang, 100 Liter Minyak Goreng Sehari

INSPIRATIF 20

Red Model School and Agency Bisnis di Tengah-tengah Orang Cantik

WARALABA 38-39

Donat Kampoeng Utama Jual Donat Kampung ke Belanda dan London

FOTO COVER: ISMAIL MALIK

DESTINASI

SELEB

Pusat Perbelanjaan Pasar Atom 22 Bank Siap Melayani Pengunjung, Belanja Apapun Bisa

Ikke Nurjanah Terjun ke Bisnis Kuliner untuk Berjaga-jaga

46-47

66

EDISI Januari 2013

3

Foto-foto: Nur Hasni/INSPIRASI Usaha

DARI REDAKSI

Talkshow InTip di Celebes TV (atas), dan di Radio Venus.

Gandeng Celebes TV dan Radio Venus

T

agline “Kreatif dan Inspiratif” terasa mendorong kami untuk terus bergerak maju dalam memberikan yang terbaik kepada para pembaca dan mitra. Kami terpacu untuk selalu melakukan hal baru. Selama Desember 2012 misalnya, jajaran manajemen INSPIRASI USAHA menjalin kerja sama saling menguntungkan dengan dua mitra strategis. Celebes TV dan Radio Venus. Di Celebes TV, kami menjalin kerja sama dengan memproduksi program talk show bertajuk “InTip (Informasi & Tips) Bisnis” yang diadakan setiap hari Sabtu pukul 16.30 s/d 17:30 wita. Dalam kerja sama ini, INSPIRASI USAHA mempersiapkan tema dan narasumber. InTip disiarkan secara live, sehingga pemirsa Celebes TV bisa berinteraksi langsung dengan narasumber. Acara yang sudah berlangsung sebanyak tiga episode selama Desember 2012 lalu itu menampilkan para pelaku usaha yang bergerak di sektor UKM. Prioritas yang diundang sebagai narasumber adalah mereka yang bergerak dalam bidang usaha yang masuk kategori industry kreatif. Mereka sukses mengelola usaha dengan ciri khas tertentu dan keunikan yang berbeda dengan pelaku usaha lainnya. Pilihan kami bekerja sama dengan Celebes TV, tentu bukan tanpa alasan. Kami punya visi dan misi yang sama. Komitmen Celebes TV untuk selalu memproduksi acara yang terbaik sudah dibuktikan dengan berbagai penghargaan dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulsel. Di Radio Venus kami juga menjalin kerja sama strategis per Desember 2012. MoU ditandatangani Pempinan Perusahaan Majalah INSPIRASI USAHA Sultan Makkawaru dengan Direktur PT Radio Venus Nusantara, Asnillah NR Jhonny. Radio yang sudah berusi 42 tahun ini, tak diragukan lagi sebagai radio papan atas di Sulsel. Berdasarkan survey Nielsen Media Research, Radio Venus berada di posisi kedua terbesar pendengarnya di Makassar. Kerja sama di Radio Venus juga acara talk show. Acara ini dilakukan sekali dalam sebulan dengan membahas konten Majalah INSPIRASI USAHA edisi terbaru. Pendengar juga bisa berinterkasi langsung karena program ini disiarkan secara live. Pembaca yang budiman! Edisi kali ini terbit dengan topik laporan utama mengenai bisnis “bersih-bersih”. Tema ini membahas soal bagaimana mereka bisa eksis dalam menjalankan bisnis jasa yang cepat berubah dan persaingan yang ketat. Lagi-lagi, yang berhasil eksis adalah mereka yang jeli melihat peluang, punya kreativitas, dan pekerja keras. Pengalaman mereka mengelola usahanya diulas secara lengkap dengan harapan bisa berbagi dengan pembaca INSPIRASI USAHA. Selain laporan utama, seperti biasa, kami hadir dengan rubrik tetap seperti Agribisnis, Kuliner, Khas, Destinasi, Waralaba, Konsultasi, Inspiratif, Trend, IT, dan lainnya. Semua mengulas hal-hal yang semoga bisa bermanfaat bagi pembaca. Selamat Ber-INSPIRASI!

4

EDISI Januari 2013

KHAS

Keripik Pisang Ibu Mery Beraset Rp1 Miliar

300 Sisir Pisang, 100 Liter Minyak Goreng Sehari SUSAN SUTARJO // LAMPUNG

6

EDISI Januari 2013

Susan Sutarjo/INSPIRASI Usaha

S

aat teman sebayanya merintis karir di perkantoran atau mencari-cari lowongan kerja usai lulus kuliah, Sinta malah sedang menikmati hasil kerja kerasnya dari bisnis keripik pisang merek Ibu Mery, nama ibunya. Dengan omset rata-rata Rp70 juta sebulan, kini Sinta sudah punya asset Rp 1 miliar lebih di usianya yang baru 25 tahun. Sinta kini menghabiskan 300 sisir pisang dan sekitar 100 liter minyak goreng sehari. Sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) perempuan kelahiran 24 Oktober 1987 ini, sudah mencari uang dengan berjualan keripik pisang. “Ta­hun 2002 waktu masih SMA saya jualan keripik singkong. Saya beli dalam partai besar, kemudian dibungkus sendiri,” jelasnya. Untuk memuluskan usaha dagangnya, tidak jarang Sinta merayu teman-teman sekolahnya membantu menjual dagangannya. “Ada yang mau. Kalau tidak mau bantu, saya kadang maksa mereka beli,” kata Sinta terkekeh. Setelah lulus dari SMAN 7 Lampung, Sinta yang diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Lampung (Unila) ini, tetap berjualan keripik. Ia memutuskan memproduksi keripik sendiri dengan modal Rp 3 juta. “Pas kuliah saya mulai mencari singkong, saya produksi sendiri,” terangnya. Produksi keripik singkong Sinta hanya bertahan enam bulan. Ia kemudian beralih mengolah keripik pisang. “Saya melihat bahan baku pisang di Lampung banyak. Saya mulai mencari pisang-pisang di seluruh Lampung. Ke sininya saya sering ke kebun pisang bawa truk saya sopirin sendiri,” kata Sinta tertawa renyah. Dari survey bahan baku pisang, Sinta mendapat pisang dengan kualitas terbaik dari petani langsung. Alasan beralih dari singkong ke pisang, selain bahan baku pisang yang melimpah, kebetulan semasa duduk di bangku SMA ia pernah bekerja di indutri rumahan keripik pisang. Se­hingga tahu bagaimana menghasilkan keripik pisang yang enak. Mantap beralih ke keripik pisang. Sinta mulai mencoba meramu rasa hingga mendapatkan racikan pas. Pasalnya, perempuan yang pernah bercita-cita menjadi Pol-

Sinta ditengah produk kripik pisang berbagai rasa.

wan ini tidak puas hanya membuat keripik pisang seperti lazimnya. Untuk mendapatkan rasa yang pas di lidah, Sinta harus mencoba beberapa kali. Eksplorasi rasa Sinta membuahkan hasil varian sembilan rasa. Seperti keripik pisang rasa cokelat, keju, jagung, stroberi, balado, susu. Penambahan rasa ini menjadi salah satu strategi Shinta bersaing dengan pelaku usaha sejenis. Tidak berhenti dengan keripik pisang sembilan rasa, Dia juga mulai merambah produksi keripik dari bahan lain seperti singkong, talas, dan ubi jalar. Uniknya, keripik dari bahan selain pisang ini juga ditambah dengan varian rasa. Sehari bisa habis 1 ton. Penambahan jenis keripik ini

untuk memberi pilihan kepada pelanggan yang jumlahnya terus meningkat. Pelanggan terus berdatangan dari berbagai kota, termasuk Jakarta. Bahkan, salah satu pelanggan setia dari Jakarta, mengirim biodata Sinta sebagai pe­ serta wirausaha mandiri. Setelah terpilih sebagai Juara III, Sinta kian gampang mendapat akses pemasaran dan pinjaman modal. Dia pernah mendapat kredit dari Bank Mandiri sekitar Rp 100 jutaan. Ia juga kerap diikutsertakan dalam ajang eksibisi di Jakarta yang otomatis meluaskan area pemasaran. Faktor lain yang ikut mendongkrak bisnis Sinta adalah lokasi usaha yang strategis, terletak di kawasan wisata, Jalan Pagar Alam, Lampung. (*)

DATA PEMILIK KERIPIK PISANG IBU MERY Nama : Sinta Lahir : Teluk Betung,Lampung Email : [email protected] Pendidikan : 2005 : Mahasiswa S1 Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Lampung Nama Usaha : Industri Keripik Pisang Ibu Mery Alamat : Jl. Pagar Alam No 24, Segalamider, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung Telp : 081977952002 Penghargaan : 2008 Pemenang III Wirausaha Muda Mandiri Kategori Mahasiswa Diploma dan Sarjana.(*)

KHAS Srikandi Embroidery

SARJANA TEKNIK JADI DESAINER, PRODUKNYA DIMINATI INDIA NINA RIALITA // MEDAN

Foto-foto: Nina Rialita/INSPIRASI Usaha

B

ermodalkan kerja keras, Suwito pemilik CV Srikandi mampu menjawab cibiran teman dan keluarga terdekat tentang pilihan usahanya. Alumni sarjana teknik yang sempat jadi asisten dosen ini malah melakoni bisnis  design, fashion dan embroidery hingga produknya diminati pasar Mumbai, India. Suwito juga menerima penghargaan Paramakarya 2012 dari Menakertans, kategori usaha menengah.  Suwito  tidak hanya fokus pada pengembangan usaha berbasis profit di Srikandi Embroidery, tapi juga membangun Yayasan Srikandi yang melatih tenaga kerja menjadi terampil dan mampu berusaha sendiri. Pria berusia 54 tahun ini memulai berkarir tahun 1985. Masa di mana dia harus bekerja lantaran butuh biaya untuk kuliah. Semester dua, dia bekerja di kontruksi bangunan gedung dan semester enam menjadi asisten dosen teknik sipil di salah satu perguruan tinggi di Medan hingga tahun 1991. Di tengah kesibukkannya, bersama istri yang juga kuliah sambil mengajar, Suwito mencoba melatih di daerah Sunggal. Ini didasari kemampuan istrinya yang memiliki teori ketrampilan namun urung mempraktekkannya. “Saya dan istri ingin bagaimana masyarakat bisa trampil. Tahun 1996 kami membangun CV Srikandi. Namun tidak maju, karena saya masih sibuk kerja di tempat lain. Akhirnya, tahun 1997 saya berhenti kerja dan fokus di usaha ini,” ujarnya di tempat usahanya Jalan Pintu Air IV Gang Keluarga No 16 Kwala Bekala, Medan. Awalnya, banyaknya pesanan, namun tidak berbuah manis, lantaran Suwito tidak bisa memenuhi orderan. Alhasil, dia membuka lembaga pelatihan gratis. Para alumninya di terima bekerja di tempatnya. Baru akan menikmati jerih payahnya, krisis moneter datang tahun 1998, Suwito sempat drop, dari membuka usaha  di Cikal Universitas Sumatera Utara harus pasrah tidak di sana lagi.  Namun, tidak sampai usahanya hancur, Suwito beruntung masih aktif ikut dalam kerja sama dengan pemerintah. Satu diantaranya Program Penanggulangan Pekerja Terampil (P3T).  “Sejak itu produk kita eksis. Lalu saya balik kemari (buka usaha di rumahnya). Banyak yang menc-

Suasana di CV Srikandi.

emooh dan kurang sreg. Misalnya alumni sarjana kok usaha ini, apalagi saat itu sedang jatuh bangun,” timpalnya. Namun, bapak satu putri ini menafikan semua cibiran. Dia tetap membangun unit usaha lainnya yaitu koperasi dan asosiasi Srikandi yang ditujukan bagi alumni yang ikut pelatihan. Dia bahkan meminjamkan satu mesin jahit untuk pelatihan baik itu membordir dan sejenisnya di desa dengan target dalam setahun kelompok yang dilatih sudah bisa membeli mesin sendiri. Total saat ini sudah ada 2000-an yang dilatih dan tersebar di Pulau Sumatera. Ketrampilan Suwito dan istri dalam membuat bordir, payet, kaftan dan pr oduk sejenis lainnya semakin terasah, apalagi tahun 1987 sudah belajar formal dan sempat mendapatkan pelatihan dari pemerintah ke Australia. Dia sempat mengunjungi pusat usaha kecil menengah di Malaysia, Thailand dengan sponsorship Kanwil Koperasi. Di lokasi usahanya ada tiga bangunan yang saling berdekatan digunakan dengan delapan pekerja. Rata-rata dalam seminggu bisa menghasilkan 72 kebaya, 190 meter renda perhari baju, telekung, seprai,  aksesori dan berbagai pesanan  lainnya. Ada enam mesin kecil, satu mesin massal dan komputer. Tidak hanya untuk SumatSrikandi Embroidery Alamat Jalan Pintu Air IV Gg.Keluarga No.16 Kwala Bekala Medan Tel. 061-8364901 HP.081362214253/081397509505

era, produknya juga diminati pasar Mumbai ,India. Melalui pihak ketiga, Suwito menerima berbagai orderan. “Bahan dari mereka. Pemesan ada keluarga di India yang punya usaha di sana. Jadi mereka rutin memesan ke kami. Rata-rata 200-300 potong bordiran dalam seminggu,” jelasnya. Saking banyaknya pesanan, pria kelahiran 16 Maret ini tidak sempat memenuhi produksi usahanya. “Kita mengerjakan sampai 2014 sudah penuh orderan. Kami enggak produksi di luar pesanan, karena takut enggak bisa tersanggupi,” tegasnya. Suwito sudah jatuh bangun dalam berusaha, dia memaparkan semua butuh tekad yang kuat. Contohnya, awalnya membeli alat jahit secara nyicil. Satu mesin jahit harganya Rp2 juta. “Awalnya kesulitan, karena peralatannya besar. Untuk mesin Rp2 juta, untuk kain satu gulung ada yang Rp3 juta-Rp5 juta. Saya sempat jual aset dan pinjam ke bank.  Untuk usaha ini banyak habis di gaji karyawan, karena mereka dibayar perminggu,” beber Suwito yang enggan membeberkan omset usahanya ini. Dari tahun 1996, Suwito dan istri baru me­rasakan usahanya dalam kategori sehat tahun 2006. “Ya sudah dapat tempat kerja yang enak.  “Selain sisi bisnis, sampai se­ka­­­ rang tetap eksis untuk pembinaan ke mas­ yarakat. Paling enggak walau enggak banyak, tapi sudah bisa membantu masyarakat. Saya juga tanamkan ke anggota saya, kalaupun sarjana jangan berkecil hati untuk usaha ini. Makanya, ada juga yang S2 mau ikut pelatihan,” pungkasnya. (*) EDISI Januari 2013

7

P

Bisnis Bersih-bersih Kian Kinclong Ahmad Riyadi/INSPIRASI Usaha

embangunan infrastruktur yang kian berkembang, kebutuhan manusia yang ingin serba cepat dan praktis, membuka berbagai peluang bisnis. Salah satunya adalah jasa bersih-bersih, seperti pembersihan gedung, jasa laundry, cleaning service, pengolahan sampah, dan sejenisnya. Semakin banyak bangunan mewah dan gedung-gedung perkantoran, semakin meningkat pula kebutuhan jasa ini. Hal inilah yang membuat usaha jasa layanan kebersihan ini semakin diminati masyarakat luas. Untuk memulai usaha ini memang tidak terlalu sulit. Di samping bisa dijalankan dengan modal minim, juga ada yang tidak memerlukan skill khusus. Yang menjadi daya tariknya adalah perolehan omset perbulannya bisa mencapai ratusan juta rupiah sehingga usaha bisnis bersih-bersih ini kian kinclong. Tak heran, pelakunya tumbuh di seluruh wlayah Indonesia. Di Makassar Seiring dengan kemajuan perkembangan kota, PT ISS melihat bisnis perawatan gedung tinggi, utamanya kaca bagian luar. Dengan tenaga kerja yang handal dan terlatih, saat ini, ISS yang didirikan tahun 1901 yang berorientasi pada akses kontrol,sudah meng-handle banyak perusahaan besar dengan gedung gedung tinggi untuk jasa pembersihan kaca. Di kota berjuluk Angin Mammiri ini, ISS telah mengerjakan sejumlah gedung tinggi seperti Wisma Kalla, Manara Bosowa, Graha Multiniaga, gedung-gedung perbankan, showroom, office, sekolah/ universitas , hotel dan lainnya.

Kemampuan membuat jejaring dengan Assosiasi Panjat tebing Jawa Barat sebagai partner, adalah kunci sukses lain menjadikan usaha jasa yang berkantor di Grand Sucore Bandung tersebut, sebagai jasa cleaning service terpandang. Di Medan Keluarga Arbie dikenal sebagai jaringan pemilik hotel dan kuliner seperti Garuda Plaza Hotel dan Garuda Citra yang tetap eksis meski bermunculan hotel-hotel bertaraf internasional di Medan. Namun, tak banyak yang tahu bahwa Keluarga Arbie juga menge­lola jasa laundry, tepatnya Garuda Laundry yang berlokasi di Jl Alfallah, Sisingamangaraja. Bahkan, bisa dibilang Garuda Laundry adalah laundry berkapasitas paling besar di kota ini. Melirik bisnis laundry, bukan tanpa pertimbangan. Hendra melihat peluang bahwa tak semua hotel memiliki sistem laundry sendiri. Menurutnya, mengapa tidak Garuda yang telah memiliki jaringan perhotelan, mendirikan jasa laundry yang kemudian bisa mandiri. Adapun tantangan ketika awal mengoperasikan bisnis laundry, adalah yang biasanya mengerjakan pasokan kain (handuk, gorden, seprai, selimut , dan sarung bantal) dari jaringan hotel sendiri, kini harus mengerjakan pesanan orang lain.

Di Bandung Banyak jasa cleaning service, tapi tidak banyak yang memberi layanan paripurna, seperti Sultan Cleaning yang dikelola Irwan Kastiwa Kristiawan di Jalan PHH Mustofa Bandung. Usaha Jasa “bersih-bersih” ini mulai dari jasa cuci karpet, marmer, cuci closet, sofa, gedung-gedung bertingkat, sampai jasa membersihkan seisi rumah. Terhitung beberapa gedung-gedung tinggi pernah dibersihkan mulai dari Gedung keuangan di Jakarta, kantor BNI pusat, Gedung PT. Telkom di Bandung, Hotel Santika Tasikmalaya, Padjajaran Suite Hotel Bogor dan Hotel Santika BSD Tangerang dan beberapa gedung bertingkat lainnya.

Momo Siregar/INSPIRASI Usaha

Di Surabaya Andri Wibowo Susilo, dosen Universitas Ciputra Surabaya, punya ide nyeleneh. Saat memikirkan bagaimana sulitnya membuang hajat di tengah-tengah keramaian di luar ruangan, di situlah dia terilhami ide berusaha di bidang penyewaan toilet yang bisa berpindah-pindah (portable). Berawal dari keberhasilannya memenangkan tender pemerintah di mana dia harus menyediakan bus toilet di tahun 2008, pihaknya terus melakukan pengembangan usaha di bidang waste management yang digeluti sejak 2005 menjadi member resmi Portable Sanitation Association International (PSAI).

8

EDISI Januari 2013

Di Bali Barang sisa atau sampah ternyata bisa menjadi tambang uang. Jimbaran Lestari sudah bertahun-tahun membuktikannya, dan kini perusahaan tersebut telah bermitra dengan 30-an hotel berbintang, yang dominan hotel berbintang empat dan lima, disamping melayani warga sekitar kantornya. I Nyoman Warta, Asisten Operasional Manager Jimbaran Lestari, perusahaannya bermitra dengan 30-an hotel berbintang yang dominan bintang empat dan lima di kawasan Kuta, Jimbaran, Nusa Dua, dan Sanur.(Din Pattisahusiwa)

PT ISS, Makassar

Pencuci Gedung Tinggi dengan Omset Ratusan Juta Rupiah NURHASNI // MAKASSAR

M

Para gondola man sedang membersihkan kaca gedung pencakar langit.

Foto-foto: Nur Hasni/INSPIRASI Usaha

embayangkannya saja su­ dah sangat mengerikan. Bagai­ mana jika kita yang melakukannya? Begitulah yang ada di benak sebagian orang jika ditanyakan bagaimana cara membersihkan bagian luar gedung bertingkat atau pencakar langit. Tapi bagi mereka yang kreatif, “kengerian” itu adalah peluang bisnis meraup ratusan juta rupiah. Sebab, para pemilik/ pengelola gedung tentu membutuhkan perawatan agar tetap awet. Seiring dengan kemajuan kota, Makassar kini memiliki sejumlah gedung tinggi. Untuk itu, PT ISS melihat peluang tersebut dan membuka kantor cabang. Hasilnya, saban bulan, ISS meraup ratusan juta rupiah dari bisnis ini. Untuk melakukan aktivitas bisnis perawatan gedung tinggi tersebut, utamanya ka­ canya bagian luar, dibutuhkan pekerja atau cleaning service. Tentunya, pekerja ini harus dibekali kemampuan khusus dan terlatih. Mereka ini disebut gondola-man. Para gondola-man inilah yang bertugas mengukur tingkat kesulitan dan kekotorannya. Salah satu alat yang dipakai membersihkan kaca di gedung tinggi tersebut adalah Gondola, yaitu sebuah tek­nologi untuk membantu pekerja, agar mereka bisa mencapai koordinat di bagian luar gedung yang sulit terjangkau dengan cara manual. Branch Business Manager ISS Makassar, Karso Siswono, kepada Nur Hasni dari INSPIRASI-USAHA di Kantor ISS, Jalan Veteran Utara No 198, pertengahan Desember 2012 menjelaskan, saat ini, kebanyakan perusahaan yang memiliki gedung tinggi hanya memperhatikan bagaimana gedung dibuat artistik tanpa menyediakan fasilitas kebersihan. Padahal, pemilik gedung harus memiliki management building yang tidak hanya harus mampu mengelola internal gedung tetapi juga eksternalnya. Dengan tenaga kerja handal dan terlatih, saat ini, ISS yang didirikan tahun 1901, sudah meng-handle banyak perusahaan besar dengan gedung gedung tinggi. Di Makassar, ISS sudah mengerjakan gedung tinggi seperti Wisma Kalla, Manara Bosowa, Graha Multiniaga, gedung-gedung perbankan, showroom, office, sekolah/ uni-

Karso Siswono

versitas , hotel dan lainnya. Seperti pembersihan kaca gedung tinggi, dinding keramik, dinding alcuborn, granit, ataupun marmer. “ISS menyediakan prasarana dengan sumber daya manusia terdidik dan terlatih, dilengkapi safety, insurance, dan diawasi dalam membersihkan gedung baik secara internal maupun eksternal,’’ katanya. Untuk menyiapkan tenaga pembersih yang profesional pihaknya mengirim mereka ke Jakarta mendapatkan academy training agar bisa menjadi gondola man handal. Soal harga, ISS menyesuaikan kebutuhan klien. Biasanya melakukan survei, untuk melihat secara langsung gedung dan luasnya. Hasil survey itu kemudian dipresentase kepada pengelola gedung, sekaligus menentukan biaya. Karso Siswono mengemukakan, peru-

sahaan yang bergerak di jasa kebersihan gedung di Kota Makassar saat ini mencapai 30 perusahaan. Sekalipun demikian, pihaknya optimis. Pasalnya, dibandingkan perusahaan lain, ISS mengedepankan fasilitas servis moderen, juga menyediakan kebutuhan gedung mulai dari cleaning services, office support services, property services, property services, catering services, dan parking management. “Untuk cleaning services, omsetnya Rp1,2 miliar. Sedangkan jasa kebersihan gondola dalam sebulan sekitar Rp100 juta,“ kata Karso Siswono. Cara menentukan harga. Misalnya sebuah gedung luasnya 20x50m2 x 4 sisi. Dibutuhkan minimal 4 orang dan diperkirakan membutuhkan waktu 24 hari untuk membersihkan seluruh sisi gedung. Jika biaya sewa Rp400.000, maka Rp400.000 x 4 x 24 = Rp38.400.000. Biaya itu sudah termasuk Jamsostek, surat izin operasional, alat pengaman diri, gaji operator, pengawas dan dua orang pembersih dinding. Idealnya gedung tinggi sebaiknya diberikan kaca luar gedung setahun 4 kali atau minimal 2 x setahun. Luar gedung yang tidak pernah dibersihkan akan berpengaruh pada hasil yang tidak maksimal. (*) ALAMAT KANTOR Jalan Veteran Utara Nomor 198 Website : www.iss.co.id Email : [email protected] Telp : 0411-3612579 Fax : 0411-3624876 EDISI Januari 2013

9

Quick&Clean Raup Rp150 Juta Sebulan

NUR HASNI // MAKASSAR

Buah Usaha B Laundry Mahasiswa Pascasarjana

isnis yang mengandalkan jasa dan berorientasi pada kepuasan pelanggan ini sudah menjadi kebutuhan primer. Laundry namanya. Sebagian besar masyarakat di kota besar, memilihnya sebagai alternatif untuk mencuci pakaian mereka. Jasa layanan pencucian pakaian ini semakin tumbuh dan berkembang seperti halnya di Kota Makassar. Hampir di setiap jalan terlihat spanduk bertuliskan Laundry dengan harga kompetitif. Salah satu adalah Quick & Clean. Berdiri 2010 hingga saat ini, Quick & Clean tetap survive di tengah maraknya bisnis Laundry di kota berjuluk Angin Mammiri ini.

10

EDISI Januari 2013

Foto-foto: Nur Hasni/INSPIRASI Usaha

Daniel CH Tarigan, mahasiswa S2 Fakultas Ekonomi, ini memilih merintis usaha laundry sejak berumur 21 tahun. Salah sa­tu alasanya karena, semenjak di bangku kuliah dirinya melihat peluang laundry adalah salah satu bisnis yang menguntungkan. Sebelumnya, ia se­ring dan terbiasa menggunakan jasa pencucian yang satu ini. Awal merintis bisnisnya, Daniel mulai merekrut 5 orang karyawan. Untuk melengkapi usahanya, dia membeli 2 mesin seharga Rp120 juta. Fokus dan konsistensi membawa bisnis ini mampu bertahan de­ ngan omset yang cukup besar. Dalam sehari, Quick & Clean bisa menerima orderan dari 30 hingga 50 orang konsumen, dengan masing-masing customer membawa 3 bahkan 10 kg pakaian kotor. Usaha yang terletak di kawasan Toddopuli Raya itu, kini memiliki 40 orang karyawan, dengan 14 mesin cuci kualitas tinggi buatan Italia dan 10 mesin pengering, serta beberapa mesin canggih untuk menyelesaikan order dari korporate seperti hotel, rumah sakit dll. Daniel mengungkapkan, dalam sebulan omset dari usaha laundrynya itu bisa mencapai Rp100 hingga Rp150 juta setiap bulannya. Dalam menjalankan bisnis ini Quick & Clean senantiasa mengengedepankan kualitas kepada konsumen tentunya dengan harga yang dapat bersaing. Dari segi harga Quick & Clean setiap kilonya berkisar Rp9.000, namun kon-

Karyawan Quick&Clean Laundry sedang menyetrika pakaian.

sumen dapat memilih sejumlah paket de­ ngan harga relatif lebih murah. Misalnya saja untuk pencucian sebanyak 3 kg diberi harga Rp25.000, untuk 5 Kg konsumen cu­ kup membayar Rp38.000. Quick & Clean juga memiliki outlet lain se­lain di Jalan Toddopuli Raya No 8, di an­ taranya Jl. Landak Baru, Bukit Baruga, dan

Wisma Kalla. Dengan kendaraan operasional Quick & Clean semakin memudahkan konsumen dengan memberikan jasa layanan antar jemput secara gratis untuk Kota Makassar. Tak hanya itu Quick &Clean juga menggunakan layanan sms untuk pe­ mesanan jasa pencucian pakaian dengan mengirim sms ke no 085342955480. (*)

QUICK & CLEAN Jalan. Toddopuli raya no 8 Tlp. 0411-444180 Layanan SMS 085342955480

Daniel CH Tarigan (atas), karyawan memasukkan paian ke mesin cuci.

KIAT SUKSES Beberapa kiat yang dapat dipakai sebagai pedoman dalam menjalankan bisnis laundry. 1. Karakter Pahami lebih detil karakteristik bisnis laundry. Seluk beluknya, dari air yang dibutuhkan, listrik, system bisnisnya, serta apa saja faktor yang membuat orang berkeinginan membeli jasa laundry dan termasuk harga jual. 2. Perilaku Kompetitor Pelajari perilaku kompetitor atau pesaing. Misalnya, harga jualnya Rp6.000, berapa keuntungan yang diperoleh dari harga tersebut. Tetapi yang penting, kita mesti tahu mengenai hari-hari apa saja yang paling laris dan yang paling sepi. 3. ATM Dalam suatu bisnis Anda tidak perlu melakukan hal yang baru samasekali. Yang perlu

dilakukan adalah membuat ATM (Amati Tiru danModifikasi). 4. Modifikasi Jikalau Anda melakukan modifikasi, maka modifikasiyang perlu dilakukan adalah me njual dengan harga yang sedikit lebihmurah dari pesaing. 5. Diskon Berikan terhadap pelanggan yang mempunyai order yang cukup besar. Jika satu hingga 3 kg tidakmendapatkan diskon, mungkin dengan pemesanan 5 kg Anda berikan potongan harga setiap kilonya menjadi Rp5.800. 6. Partner Carilah partner bisnis atau orang yang dapat diandalkan untuk membantu memasarkan jasa laundry tanpa harus menggajinya tetapi cukup dengan cara memberikan komisi terhadap penjualan. 7. Jujur dan kesabaran Sabar dan Jujur merupakan kunci sukses sebuah usaha. Dua hal itu, akan menjadi salah satu sebab sebuah bisnis berumur panjang. (*)

EDISI Januari 2013

11

Wasti/INSPIRASI Usaha

Tumpukan sampah siap olah.

Jimbaran Lestari, Bali

Urusi Sampah 30 Hotel-hotel Berbintang

B

arang sisa atau sampah ternyata bisa menjadi tambang uang. Jimbaran Lestari sudah bertahun-tahun membuktikannya, dan kini perusahaan tersebut telah bermitra dengan 30-an hotel berbintang empat dan lima, disamping melayani warga sekitar kantornya. Sebagai destinasi wisata internasional, Pulau Dewata, Bali, sesuai data Dinas Pariwisata Daerah per 2011, memiliki 2.203 unit fasilitas akomodasi, terdiri atas 161 hotel berbintang, 1.026 hotel nonbintang, dan 1.016 home stay. Selain itu, ribuan villa maupun bentuk penginapan lain yang beroperasi tanpa izin. Terdata pula sekitar 1.645 restoran dan 552 bar.  Sekarang, kata I Nyoman Warta, Asisten Operasional Manager Jimbaran Lestari, perusahaannya bermitra dengan 30-an hotel berbintang di kawasan Kuta, Jimbaran, Nusa Dua, dan Sanur. “Jumlah klien kadang bertambah, tapi rata-rata 30 —an saja karena menyesuaikan dengan kapasitas kerja kami juga,” ujar Warta, yang menambahkan kalau beberapa tahun terakhir pihaknya melayani juga pengelolaan sampah milik warga di Kelurahan Jimbaran dan Kedonganan. Jimbaran Lestari merupakan perusahaan pengelola sampah di Bali sejak 1994 silam. Dengan bantuan sebuah LSM lingkungan hidup, Yayasan Wisnu, aktivitasnya dilatarbelakangi maraknya isu pembuangan sampah industri pariwisata secara liar terutama oleh perhotelan maupun restoran. Selain itu, pemiliknya yang merupakan pasangan suami istri (pasutri), Nyoman Sutarman (suami) dan Ni Made

12

EDISI Januari 2013

WASTI // DENPASAR Seni (istri), membutuhkan banyak limbah berupa sisa-sisa makanan. Awalnya, pasutri ini harus membeli limbah ke hotel. Di sisi lain, hotel, restoran atau lainnya sebenarnya berkewajiban mengelola sampahnya sendiri, yang tentunya perlu anggaran operasional. Jimbaran Lestari, sendiri, seperti halnya perusahaan professional lainnya, memiliki beragam fasilitas mulai dari kantor lengkap dengan ruang pertemuan dan lainnya, tempat atau gudang pemilahan, 10 truk pengangkut, hingga area composting. Usaha ini pun telah memperkerjakan 50 orang. Pihaknya menerapkan pola kerjasama resmi dengan kliennya, yang diperbarui setiap tahun. Perusahaan selalu memberikan laporan ke klien, diantaranya menyertakan data volume dan jenis sampah yang telah dikelola, jumlah kompos yang dihasilkan dari pengolahan sampah organic dan harus dikembalikan ke klien, serta kemana sampah nonorganic dibawa (dijual). Berlokasi di tengah perumahan warga di kawasan Jimbaran, Kabupaten Badung, luas area Jimbaran Lestari termasuk kantor, sekitar 80-an are, dari yang dulunya kurang dari 10 are. Namun tak ada tumpukan sampah yang menimbulkan bau tak sedap serta dikerumuni jutaan lalat seperti tempat pembuangan sampah, pada umumnya. Padahal, berton-ton sampah dibawa ke tempat tersebut, utamanya pada jam-jam pengangkutan yakni pukul 05.00 (pagi) dan sore hari, pukul 14.00. Ketika pengangkutan, sebagian besar

sampah sudah terbungkus kantong-kantong plastik. Kalaupun belum, dijamin sampah tidak akan tercecer di perjalanan mengingat setiap truk selalu menutup bawaannya dengan terpal. Setiap truk pembawa sampah akan langsung menuju los-los pemilahan, yang di sana telah menunggu pekerja pemilah. Hanya perlu waktu 15-30 menit saja, sampah sudah berada di kantong-kantong berbeda, sesuai jenisnya. Barang klien yang terangkut dan masih dalam kondisi ba­gus atau bisa digunakan, misal berupa sendok, garpu, atau alat lain, akan dimasukkan kantong terpisah untuk kemudian dikembalikan. Sampai sejauh ini, Jimbaran Lestari baru mengolah sampah organic. Masing-masing klien dibuatkan tempat composting terpisah supaya tak bercampur dan mempermudah pengembalian maupun pelaporan. Warta me­ nyampaikan kalau harga jual sampah anorganik berbeda untuk tiap je­ nis­nya dan cenderung fluktuatif.  Saat ini, ia menyontohkan kalau jenis botol plastic di kisaran Rp 2.000 per kg dan  karton Rp 500 setiap kilonya. Pendapatan utama pe­ rusahaan, tentu saja dari pembayaran para klien. Bila un­tuk perhotelan dan usaha umum (non-mas­yarakat), Jimbaran Lestari menerapkan kerjasama bisnis murni sehingga pengenaan biayanya bisa sampai jutaan rupiah. Besaran pembayaran itu tergantung pada volume sampah rata-rata yang dihasilkan klien dan jarak pengangkutan. Sedangkan ke masyarakat, menurut Warta cenderung sebagai wujud pelayanan. Untuk tingkat rumah tangga, dikenai biaya operasional Rp 15.000 per bulan, sementara warung Rp 25.000. (*)

Bisnis Sewa Toilet Portable

Bawa Toilet ke Tengah-tengah Keramaian ANNA SASHMITA // SURABAYA

Anna Sashmita/INSPIRASI Usaha

A

ndri Wibowo Susilo, dosen Universitas Ciputra Surabaya, punya ide nyeleneh. Saat memikirkan bagaimana sulitnya membuang hajat di tengah-tengah keramaian di luar ruangan, di situlah dia terilhami ide berusaha di bidang penyewaan toilet yang bisa berpindah-pindah (portable). Berawal dari keberhasilannya memenangkan tender pemerintah di mana dia harus menyediakan bus toilet tahun 2008, pihaknya terus melakukan pengembangan usaha di bidang waste management yang digeluti sejak 2005 dan mulai Februari 2012 usahanya ini menjadi member resmi Portable Sanitation Association Internatio­ nal (PSAI). Usaha yang dinamai sewatoilet.com ini menjadi member PSAI pertama dan satusatunya di Indonesia. PSAI sendiri merupakan asosiasi perdagangan nirlaba yang sejak 1971 melayani industri sanitasi portable dimana anggotanya adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang sanitasi portable baik penyedia barang maupun jasa sanitasi. Ide untuk membuat toilet portable ini semakin yakin dilakukan setelah dia menghadiri pameran bertema water and waste. Dalam pameran tersebut, dia melihat ada beberapa toilet portabel sebagai pendukung kegiatan tersebut. Dari sinilah diketahui ada sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang memproduksi toilet tersebut. Kemudian iapun mencoba untuk mencari informasi dan ternyata di luar negeri, terutama Amerika Serikat dan Eropa, toilet portable yang disewakan sudah menjadi hal yang lazim ditemui. Di Indonesia, fasilitas seperti ini jarang ditemui. Kalaupun ada, kondisinya juga kurang layak. Tak tanggung-tanggung meskipun saat itu per unit toilet portable berharga Rp30 juta, dosen Universitas Ciputra ini membeli sekitar 11 unit sekaligus di tahun 2009. Kebetulan saat itu, kampusnya menggelar acara wisuda dengan konsep outdoor. Diperkirakan sekitar 700 undangan akan hadir di acara wisuda dan tidak menutup kemungkinan di antara mereka tetap harus memenuhi hasrat ingin “ke belakang”-nya. Sementara toilet kampus sendiri jauh dari lokasi wisuda. Keberadaan toilet portabel miliknya ternyata memunculkan kepuasan dari konsumennya. Bukan bisnis namanya bila tanpa hambatan. Di tahun 2010, Andri mengaku se­pi order karena tidak ada kampus atau event

Andri Wibowo di depan toilet portable-nya.

organizer (EO) yang berminat untuk menggunakan jasa sewa toilet portabel miliknya. Iapun sempat kelabakan tidak tahu harus diapakan toilet-toilet portable-nya ini. Mengingat Surabaya yang notabenenya kota met­ropolitan kedua setelah Jakarta dan ba­ nyak EO tersebar di sini, Andri pun mencari mailing list khusus penyelenggara even. Ha­ sil­ nya cukup menggembirakan, order pun berdatangan dalam dua tahun terakhir. Dalam dua tahun itu pula dia mampu menaikkan jumlah toilet portabel miliknya menjadi 400 unit dengan delapan pegawai tetap. Jika di rata-rata, tiap bulan ada 40 hingga 50 unit yang disewakan. Pria yang pernah terjun di bisnis chemical itu bahkan memiliki tiga gudang di tiga kota berbeda yaitu Surabaya, Bali dan Jakarta. Untuk meningkatkan informasi tentang produknya, lagi-lagi Andri memanfaatkan dunia internet dengan membuat situs khusus. Dia memiliki sepuluh jenis toilet portabel yang disewakan. Namun kebanyakan, toilet jenis Sona yang berdimensi 1,2x1,2x2,34 meter. Toilet berbahan HD-polyethylene memiliki fasilitas toilet duduk, cermin, ti­su, sabun, penyegar ruangan,keranjang sam­ pah, dan gantungan pakaian. Warna toilet yang berwarna-warni juga jadi daya ta­ rik tersendiri. Selain itu, dia juga rajin mem­buat inovasi agar produknya makin di­ gemari. Sa­lah satunya adalah caravan toilet yang ber­isi dua unit portabel yang gampang di­ pindahkan. Tidak lupa diberi tambahan be­ rupa genset dan pompa untuk memastikan air selalu tersedia. “Jadi mau kemana saja. Gak usah takut gak ada air,” ujarnya.

Harga sewa toilet portable per unit un­tuk area Surabaya-Jawa Tengah - Yogyakar­ ta Rp1.750.000/hari. Jakarta dan Ban­ dung Rp2.000.000/hari, sementara Bali Rp2.250.000/hari. Harga ini sudah termasuk biaya kirim dan instalasi, cleaning service, pewangi, sanitizer, sabun dan tissue. De­ngan konsep toilet kering, air bersih ada di dalam unit sehingga tidak memerlukan tangki air lagi yang bisa membuat becek. Untuk septik tank-nya diberi cairan chemical berwarna biru agar tidak berbau. Toilet portable milik Andri ini tidak mudah penuh karena dikonsep sebagai toilet kering. Air hanya digunakan untuk mencuci tangan, sementara untuk flush direcycle dari septik tank yang sudah diberi cairan chemical. Sedikitnya Andri bisa meraup untung sekitar Rp 87,5 juta per bulan dari bisnis toilet portable-nya ini. Sekarang ini Andri ingin mengembangkan gudang-gudangnya di berbagai daerah untuk memudahkan mobilisasi toiletnya. Dengan cara seperti ini diharapkan mampu mengurangi masalah ongkos kirim yang bisa memberatkan konsumennya.(*) DATA PENGUSAHA : Andri Wibowo Susilo Head Office : Jl. Panjang Jiwo 48/B18 Surabaya, telpon : 031-8475500 1,750 Bali : 081338787888 087863017999 2250 Jakarta : 0816511156 082122001156 2000 Semarang : 08176001010 Website : www.sewatoilet.com EDISI Januari 2013

13

Garuda Laundry Medan

Spesialis Pencuci Peralatan Kamar Hotel Hendra

MOMO SIREGAR // MEDAN

14

EDISI Januari 2013

Foto-foto: Momo Siregar/INSPIRASI Usaha

K

eluarga Arbie dikenal sebagai jaringan pemilik hotel dan kuliner di Kota Medan. Di antaranya Garuda Plaza Hotel dan Garuda Citra yang tetap eksis meski bermunculan hotel-hotel bertaraf internasional di kota ini. Namun, tak banyak yang tahu bahwa keluarga Arbie juga mengelola jasa laundry, tepatnya Garuda Laundry yang berlokasi di Jalan Alfallah, Sisingamangaraja. Bah­ kan, bisa dibilang Garuda Laundry ada­lah laundry berkapasitas paling besar di kota ini. Managing Director Garuda Plaza Hotel Group, Hendra Arbie, yang juga bertanggungjawab atas Garuda Laundry saat ditemui INSPIRASI USAHA, akhir Desember 2012, mengatakan, sebenarnya bisnis Garuda Laundry berdiri bersamaan dengan berdirinya Garuda Plaza Hotel pada tahun 1978 di bawah naungan PT. Garuda Madju Cipta. Namun seiring dengan perkembangannya, de­wan direksi PT. Garuda Madju Cipta me­rasa usaha laundry dan cleaning ini telah cukup mumpuni untuk berdiri sendiri. “Saat ini, Garuda Laundry telah melakukan peremajaan yang signifikan dengan mendatangkan mesin-mesin pencuci dan pengering baru yang berkualitas dari Swiss,” ujar Hendra. Melirik bisnis laundry, bukan tanpa pertimbangan. Hendra melihat peluang bahwa tak semua hotel memiliki sistem laundry sendiri. Menurutnya, mengapa tidak Garuda yang telah memiliki jaringan perhotelan, mendirikan jasa laundry yang kemudian bisa mandiri. Adapaun tantangan ketika awal mengoperasikan bisnis laundry, adalah yang biasanya mengerjakan pasokan kain (handuk, gorden, seprai, selimut, dan sarung bantal) dari jaringan hotel sendiri, kini harus mengerjakan pesanan orang lain. “Sekarang ada sembilan hotel yang pakai jasa laundry kita. Garuda laundry juga menerima jasa laundry dari masyarakat umum, konsumen pribadi. Tapi, kita spesial untuk yang berat, tidak termasuk pakaian ya. Hanya pasokan kain seperti handuk, gorden, seprai, bed cover selimut , dan sarung bantal,” Hendra menjelaskan. Hendra mengatakan, baru-baru ini ia ia

Tumpukan pakaian siap di laudry.

mendatangkan beberapa mesin dari Eropa dan membeli lahan yang berada di samping kantor Garuda Laundry. Kapasitas peralatan/mesin yang ada sekarang adalah tiga kali lipat, sekali loading kain sekitar 1,5 ton. Ia menyebutkan hal tersebut menunjukkan bahwa bisnis laundry ini menjanjikan. Investasi untuk mesin-mesin terbaru tersebut sekitar Rp 3 miliar. Berbicara tentang keuntungan, Hendra memang tidak blak-blakan. Namun, perkiraan sebulan, pendapatan bersih bisa mencapai Rp150 juta hingga Rp 250 juta. “Pokoknya sudah tertutupilah untuk operasional mesin,listrik sampai gaji karyawan suah amanlah itu,” kata Hendra. Adapun kunci keberhasilan bisnisnya, menurut Hendra adalah ketepatan waktu dan menjaga kualitas pekerjaan, yakni kebersihan. “Disiplin waktu itu sangat penting. Misalnya hotel-hotel itu bilang, kami anaar jam sekian, dan akan kami jemput jam sekian, kita harus penuhi itu,”Hendra menegaskan. Garuda laundry mempekerjakan 30 kru, mulai dari bagian administrasi, pencucian hingga delivery. “Apalagi ini usaha jasa, kita harus benar-benar jaga kepuasan. Itu satu-satunya cara mempertahankan loyalitas pelanggan. Jangan sampai ada komplain lah,”katanya. Namun, yang menjadi tantangan khusus bagi Hendra mengembangkan Garuda

Laundry ke depan adalah sulitnya mencari SDM yang memiliki kompetensi yang mengerti detail pengoperasian mesin-mesin laundry. “Itu nggak ada sekolahnya tapi sebuah spesialisasi. Mereka kan harus ngerti soal chemical, gimana menghilangkan noda minyak, soda, itu kan beda-beda. Salah sedikit, koyaklah itu kainnya. Makanya, kita harus buat training khusus sebelum mereka benar-benar terjun langsung,” ujarnya. Kini, selain memantapkan bisnis Garuda Laundry, Hendra juga membuka divisi housekeeping. Dan masih di bawah naungan PT. Garuda Madju Cipta. Divis ini mengkhususkan diri untuk mengurusi kamar-kamar hotel. “Misalnya satu hotel punya 30 kamar, mulai dari seprai, sarung bantal, handuk, semua kamarnya, kita bersihkan. Sarung bantalnya semua kita sediakan. Jasa ini, per kamar hotel kita kenakan biaya sekitar Rp25 ribu-Rp30 ribu,”katanya. Divisi percontohan ini telah berjalan selama tiga bulan dan tampaknya sangat menjanjikan. Khusus untuk divisi ini, Hendra mempekerjakan 25 karyawan. “Prospeknya cerah, apalagi hotel-hotel itu banyak juga yang nggak mau ribet, harus training housekeeping. Pakai jasa kami, semua selesai. Apalagi hitungannya kalau kamar terisi baru bayar,”katanya.(*)

Foto-foto: Ahmad Riyadi/INSPIRASI Usaha

Irwan Kristiawan (kiri). Para pekerja Sultan Cleaning sedang mebersihkan kaca gedung.

Sultan Cleaning, Bandung

Apapun yang Kotor, Semua Bisa Dia Bersihkan

B

anyak jasa cleaning service, tapi tidak banyak yang memberi layanan paripurna. Apapun yang kotor di Bandung, dia bisa membersihkannya. Demikian kunci bisnis dari Sultan Cleaning, usaha jasa cleaning service yang berbasis di Bandung. Prinsip itu pula membuat usaha yang dikelelola Irwan Kastiwa Kristiawan ( 48 ) di Jalan PHH Mustofa Bandung, berkembang pesat dalam waktu relatif singkat. Saat ini Sultan Cleaning sudah mempekerjakan 120 orang karyawan. “Jumlah itu masih sedikit jika melihat order yang kami terima” ujar Irwan. Usaha Jasa bersihbersih yang dikelolanya, termasuk terlengkap. Mulai dari jasa cuci karpet, marmer, cuci closet, sofa, gedung-gedung bertingkat, sampai membersihkan seisi rumah, bisa ditangani. “Kadang pelanggan ingin layanan paripurna, sehingga urusannya jadi gak ri­ bet,” ujar lelaki kelahiran 6 April ini. Terkait trik perusahaan yang dikelolanya menjaring banyak pelanggan, Irwan meng­ andalkan prmosi lewat brosur dan internet. “Saya memiliki keahlian internet, ter­ utama teknik SEO, sehingga iklan kami me­­­lalui blog, gam­pang didapatkan calon pelanggan ketika me­masukkan kata kunci tertentu, misalnya cleaning service Bandung” katanya. Lewat tangan dinginnya, Sultan Cleaning tidak hanya eksis di kota Kembang itu. Berbagai daerah kabupaten dan Ibu Kota Jakarta sudah dirambah bersama rekannya. Terhitung beberapa gedung tinggi mulai dari gedung keuangan di Jakarta, kantor BNI pu­ sat, Gedung PT. Telkom di Bandung, Ho­tel

AHMAD RIYADI // BANDUNG Santika Tasikmalaya, Padjajaran Suite Hotel Bogor dan Hotel Santika BSD Tangerang dan beberapa gedung bertingkat lainnya. “Itu belum termasuk order membersihkan rumah pribadi, cuci kloset, restorasi marmer, dan berbagai jasa cleaning service seperti cuci karpet dan sofa” tuturnya, seraya mengaku tiap item jasa layan­ an, rata-rata 3-4 order dalam seminggu. Untuk urusan tarif, Sul­ tan Cleaning mengaku memberi harga kompetitif. Untuk kaca gedung, kisaran harga antara Rp10 ribu sampai Rp25 ribu per meter. “Tergantung kesulitan, ketersediaan sarana pendukung, tingkat ketebalan debu dan lain-lain,”. Untuk tarif jasa kebersihan lainnya, seperti cuci marmer Rp35.000/meter, cuci toilet 300 ribu per 2 x 3 x 2 meter. Di antara sekian banyak jasa yang ditawarkan, cuci gedung sebagai ikon dari Sultan Cleaning. Kemampuan membuat jejaring dengan Assosiasi Panjat tebing Jawa Alamat Usaha Sultan Cleaning Jl. PHH Mustofa – Komplek Grand Surapati Core Blok F 29 Bandung 40192 Telp : 022 70035888 / 022 87241420 Fax : 022 87242735 GSM : 0821 2076 3539 / 0878 257 555 36 Simulasi Bisnis Jasa Cleaning Service Alat- alat yang dibutuhkan Mesin pemotong rumput, sapu, cangkul, sabit, kemonceng, kanebo, peralatan toilet, sabun, pengharum ruangan, karbol dll. Asumsi usaha cleaning service; A. Investasi - Pembelian alat mesin Rp 15.000.000,00 - Pembelian material Rp 10.000.000,00 - Pembelian seragam karyawan Rp5.000.000,00

Barat sebagai partner, adalah kunci sukses lain menjadikan usaha jasa yang berkantor di Grand Sucore Bandung tersebut, sebagai jasa cleanbing service terpandang. “Banyak pencinta olah raga panjat din­ ding yang bekerja secara freelance. Na­ mun mereka belum memahami SOP pem­ bersihan gedung” ujar Irwan yang mengaku perusahaannya memiliki mentor panjat din­ ding untuk menjadikan SDM yang dimiliki­ nya menjadi tenaga kerja handal. Sistem kontrak dari Sultan Ceaning bersifat one job ketimbang kontrak jangka panjang. “Kondisi kekurangan SDM membuat sistem one job lebih memungkinkan “ kata suami dari Endang ini. Namun kedepan, Irwan menganggap pertumbuhan gedung – gedung bertingkat dan semakin banyaknya rumah – rumah mewah, membuat prospek usahanya akan terus berkembang. “Buktinya Sultan Cleaning akan segera berubah status menjadi Perseroan Terbatas di tahun 2013” ujar ayah tiga orang putri itu menutup pembicaraan dengan Inspirasi Usaha. - Pembelian bahan kimia Rp1.000.000,00 - Biaya Kebutuhan Toilet Rp1.500.000,00 JUMLAH Rp32.500.000,00 B. Harga Jual Jasa Kontrak Jasa Cleaning Di Gedung Kantor ( Kontrak 1 Bulan) Rp48.832.000,00 C. Biaya Operasional - Gaji Karyawan Rp33.250.000,00 - Biaya Rutin Rp400.000,00 - Lain Lain Rp1.000.000,00 Jumlah Rp34.650.000,00 D. Laba Bersih Rp48.832.000 – Rp34.650.000 = Rp14.182.000,00 BEP pada bulan ke-3

EDISI Januari 2013

15

Suami-Istri Dua Kali ke Tanah Suci

Usaha Cuci Mobil dengan Pekerja Gadis-gadis Kampung

P

esatnya pertumbuhan kenda­ raan roda empat cukup baik. Ta­ hun 2012 misalnya ber­ tum­ buh 5% dengan volume 910.000—930.000 unit dibandingkan tahun 2011. Alasan inilah membuat Syamsiah Binti Nangga berani membuka bisnis cuci mobil pada tahun 1996 silam. Berkat usaha yang hanya bermodal awal Rp1,5 juta yang diperoleh dari menggadaikan kalungnya telah membawanya menunaikan ibadah haji dua kali bersama suaminya. Bahkan, dua pekerjanya meraih gelar sarjana. Usaha cuci mobil yang dibidik pe­ rempuan kelahiran Makassar, 17 Mei 1967 ini bermula dari seorang sopir Taxi Puskud Hasanuddin yang memintanya membersih­ kan mobilnya, di Jalan Abdul Kadir No 20 Makassar. Imbalannya saat itu Rp1.500. Awalnya, Syamsiah bekerja seorang diri, dengan menggunakan peralatan seadanya dari dapur. Sebut saja ember plastik, kain lap sederhana, serta sabun. Tetapi karena bekerja telaten, maka supir Taxi puas karena mobilnya benar-benar bersih. Sehari kemudian, Taxi lainnya pun berdatangan. Tentunya lewat promosi dari mulut kemulut sang supir Taxi pertama membuat Syamsiah tidak mampu. Maka, dia mengajak gadis tetangganya. Lama kelamaan, bukan saja Taxi, me­ lainkan mobil angkutan kota (Angkot) jurusan Cenderawasih-Makassar Mal. Dalam sehari kendaraan yang dibersihkan ratarata 50 - 75 buah, membuatnya kewalahan akibat kekurangan tenaga. Istri H.Muh.Amin Daeng Tika ini pun mengajak sejumlah gadis di kampung halamannya di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros bekerja dengannya. “Gadis-gadis itu keluarga saya sendiri Tetapi saya utamakan yang putus sekolah, agar mereka bisa menyelesaikan sekolahnya,” tutur Syamsiah, Selasa,19 Desember 2012. Hal pertama yang diterapkan kepada pekerja adalah tidak sekadar cekatan dan terampil membersihkan, melainkan kejujuran dan menjaga perasaan pelanggan. Soal modal awal, ibu seorang anak ini mengaku Rp1.5 juta. “Saat itu saya gadai kalung emas saya di Pegadaian. Modal itu saya beli mesin, kompresor, selang, sabun, sampo, dan canebo,” tambahnya, seraya mengakui sejumlah kendaraan pejabat

16

EDISI Januari 2013

Foto-foto: Nur Hasni/INSPIRASI Usaha

NUR HASNI-DIN PATTISAHUSIWA // MAKASSAR

Pekerja sedang membersihkan mobil mewah. Hj Syamsiah (insert).

Pemkot Makassar dan Pemprov Sulsel diantaranya kendaraan HZB Palaguna saat menjabat gubernur pernah membersihkan mobilnya di tempat cuci mobil yang berdiri dibawah bendera Sinar Tanralili ini. Tarif awal membersihkan mobil Rp1.500, kemudian berkembang menjadi Rp5000, Rp7.500, Rp10.000. Kini ia mengenakan Rp20.000 per mobil. Jika dalam sehari mem­bersihkan 30-40 mobil, maka Syamsiah mendapat Rp600.000 - Rp800.000. Sebulan omset Rp18 juta-Rp24 juta. Omset itu diluar pencucian motor yang dilakukan anaknya, dengan imbalan Rp10.000 per motor dan aneka minuman ringan yang disediakan di warung miliknya. Dari Rp20.000 imbalan pencucian mobil, Syamsiah mengambil Rp8000. Sisanya Rp12.000 dibagikan kepada pekerjanya. Artinya, jika satu mobil dibersihkan dua orang, maka masing-masing mendapatkan Rp6000. Dengan demikian, dalam sehari 30-40 mobil yang dibersihkan, maka TIPS MEMBUKA USAHA CUCI MOBIL 1. Lokasi Menentukan lokasi. Biasanya bersebelahan dengan pom bensin (SPBU), bengkel, atau berdekatan dengan pusat perbelanjaan. 2. Kombinasikan dengan resto Agar konsumen tidak bosan Anda bisa buka usaha sampingan, seperti minuman atau makanan ringan.

setiap pekerja mengantongi Rp180.000 Rp240.000. Maka sebulan Rp5.400.000 hingga Rp7.200.000. Pendapatan dari usaha cuci mobil ini akhirnya membawanya menunaikan ibadah haji, serta umrah bersama suaminya. Sedangkan dua orang pekerjanya telah menyelesaikan sarjana starata satu di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE). Menyinggung cara mensiasati menjamurnya bisnis serupa, bahkan ada yang menggunakan peralatan modern, Syamsiah tersenyum seraya mengatakan meningkatkan kualitas, pelayanan maksimal, jujur, serta senyum. Seorang pelanggan dari Kabupaten Bone (200 km) dari Kota Makassar, Andi Rezky,SE pegawai BKD Pemkab Bone selalu mempercayakan pencucian mobilnya di sini. “Saya merasa puas membawa mobil untuk diber­ sihkan di sini. Saya tidak mau beralih ke tem­pat lain,” ujar Andi Rezky saat menunggu dua perempuan mencuci mobilnya. (*) 3. Air Perhatikan kondisi air yang digunakan. 4. Peralatan mencuci Alat yang banyak digunakan adalah compressor. 5. Cara mencuci Pencucian mobil dimulai dari bagian bawah ke atas, setelah itu bagian tangki dan lampu. (*)

EDISI Januari 2013

17

INSPIRATIF Kremes Cita Rasa Tunggal

Dulu Dianggap Banci, Kini Omset Rp60 Juta

A

YUSRIANTI Y PONTO // BANDUNG

yi Sudirman yang akrab dipanggil Aa Ayi awalnya hanya penjual ubi keliling. Berbagai jenis ubi termasuk ubi kuning dan ubi ungu ia jajakan berkeliling. Tiap hari ia juga memasok ubi kuning ke salah satu pelanggan pabrik pembuat kremes ubi kuning. Saat kekurangan stok ubi kuning, Ayi coba menawarkan ubi ungu sebagai bahan pengganti. Pelanggan sempat menolak dengan alasan tidak cocok jadi kremes. Ia jadi penasaran dan muncul keinginan ingin membuktikan, ubi ungu bisa diolah menjadi kremes. “Saya dah usulin ubi ungu tapi katanya getahnya banyak dan gak cocok dibikin kremes. Masa sih? Saya jadi penasaran deh sejak itu,’’cerita Ayi kepada INSPIRASI USAHA, akhir 2012 lalu. Rasa penasarannya itu membuat ia mulai mencoba membuat sendiri di rumah. Saat niatnya diutarakan, istri dan orangtuanya menentang. Katanya, sebagai suami dan laki laki , ia tidak pantas bikin kremes maupun berkecimpung di dapur. Ia pun men­cobanya secara diam diam, saat istri sedang keluar bekerja di pabrik tekstil. Setiap bikin kremes percobaan, Ayi bagikan ke tetangga rumahnya. Alhasil, lagi lagi ia diejek dan disuruh pakai rok sambil menggoreng,alias dianggap banci. Meski diejek dan ditentang, Ayi tidak putus asa. Awalnya, kremes buatannya keras tapi setiap hari mencoba hingga 6 bulan kemudian ia mendapatkan rasa dan tekstur yang pas. Orangtuanya pun mulai memberi dukungan. Ditambah ponakan, ia pun mulai memroduksi kremes bungkusan kecil dan dijual berkeliling. Setelah 7 bulan berjualan dan mendapat respon yang baik dari konsumen, ia pun mulai memikirkan merk untuk produknya yakni ‘ Cipta Rasa Manunggal’. Cipta artinya menciptakan satu produk, Rasa Manunggal karena terdiri dari ubi, gula dan minyak dalam satu rasa manunggal yang menyatu dari ketiga bahan. “ Kalau sudah jadi kremes, kan CARA MEMBUAT: 1. Kupas dan potong ubi menggunakan pisau tipis dan tajam menjadi irisan halus. Rendam dengan larutan air garam. Tiriskan. 2. Panaskan miyak di dalam wajan cekung anti lengket. Goring ubi hingga hampir kering. 3. Tambah kan irisan gula merah, aduk hingga gula mencair dan tercampur dengan ubi. Angkat. 4. Ambil sejumput ubi goreng yang masih hangat, bentuk secara cepat menjadi bulatan-bulatan. Dinginkan hingga kue mengeras. Simpan di dalam stoples kedap udara.

18

EDISI Januari 2013

Ayi Sudirman dengan hasil kreasi ubi.

TIPS: > Tujuan merendam ubi di dalam air garam adalah untuk hasil gorengan ubi lebih renyah. Merendam di dalam air garam juga mencegah warna ubi berubah. > Lakukan proses pembentukan secara cepat selagi hangat. Jika sudah dingin gerubi akan mengeras dan susah dibentuk. > Setelah dingin segera simpan di dalam wadah kedap udara agar kremes tetap renyah. Untuk pemula disarankan membentuk kremes menjadi bulat pipih dengan bantuan sendok sayur karena prosesnya lebih mudah. Modal Awal : Rp 1 juta a. Peralatan:

Kompor Wajan b. Modal Produksi : 200 kg ubi ungu 25 kg gula merah 15 liter minyak goreng 5 kg Plastik kemasan Laba : 20 – 25 persen Balik modal : 1 bulan DATA PEMILIK Nama : Ayi Sudirman (32) Alamat : Kampung Haur Hapit Ds. Bojongsari kelurahan Bojongsoang Produk Utama : Kremes Ubi Ungu Merk/brand : Cipta Rasa Manunggal Telp : 022-61177058 / 0813 21127972

Foto-foto: Yusrianti Y. Ponto/INSPIRASI Usaha

kemasan ubi kremes siap jual.

tidak ada lagi namanya ubi, atau gula juga minyak. Namanya, ya kremes aja,’’jelasnya. Kremes ubi umumnya agak keras dan dibuat dari ubi kuning. Tapi Ayi berhasil membuktikan kalau ubi ungu yang getahnya banyak, bisa semanis kremes berbahan dasar ubi kuning. Bahkan teksturnya lebih renyak tapi empuk. Tak heran, setiap hari pelanggan terus bertambah. Bahkan, Ayi yang semula memasukkan ke toko toko dan sentral snack tidak menyangka kalau sampai saat ini terus kehabisan stock. Dan meski ada tawaran dari salah satu distributor snack terbesar di Bandung untuk memborong semua produksinya, Ayi tetap menolak. Ia tidak ingin produk kremesnya dimonopoli sentra tertentu. Ia ingin konsumen bisa menemukannya di mana mana, bukan hanya di toko tertentu. Begitupula sistem pemasaran di jalan dan pasar sebagai sarana promo. Ia konsisten untuk tetap mempekerjakan remaja remaja pengangguran yang tadinya di jalanan. Soalnya, sejak awal, ia telah merekrut 7 orang anak jalanan untuk proses produksi dan penjualan. Melihat mereka menjadi lebih baik, adalah kepuasan tersendiri bagi Ayi yang dipanggil Aa oleh para karyawannya. Apalagi menurutnya, solidaritas karyawannya dari anak jalanan itu sangat tinggi. Meski mengandalkan pemasaran yang tidak bergantung pada pesanan distributor besar, produk kremes ubi ungu Ayi tetap diburu pelanggan. Ayi mengaku bahan baku ubi ungu nya memang dipilih dari bahan terbaik di Bandung. Tak heran, permintaan lebih dari 1.000 pack per hari, saat ini baru dapat dipenuhi 60 persennya saja. Sehari, pabrik kremes ubi ungu hanya mampu mengolah 80 kilogram ubi untuk kremes atau sekitar 600 pack dan 50 kilogram untuk produk olahan lain yakni kripik. Selain kremes sebagai produk andalan, Ayi juga mendapat permintaan kripik ubi ungu dan ubi kuning. Bukan hanya jenis olahan, varian rasa juga mulai ia kembangkan. Selain kremes yang manis, ia juga siap meluncurkan kremes rasa pandan dan kopi. Untuk kripik, ia masih bertahan dengan variasi manis, pedas dan asin. Itupun masih kewalahan memenuhi pesanan. Sementara untuk menambah produksi, ia harus menambah modal. Sayangnya, saat ini yang menjadi kendala utama adalah modal. Persyaratan bank dan pembiayaan mensyaratkan surat berharga atas namanya. Saat ini ia hanya punya 2 buah motor yang lengkap dengan surat. Sedangkan rumah meski dibangun dari keuntungan usahanya, tapi masih berbentuk akte. Padahal, omzetnya saat ini sudah mencapai Rp60 juta sebulan dengan keuntungan hingga 25 persen. Ia berharap ada yang mau memberi bantuan modal agar produksinya bisa terus bertambah. Suatu saat ia ingin kremes ubi ungu buatannya sejajar dengan produk Maicih yang fenomenal. Ia juga ingin terus menambah variasi lain terbuat dari ubi ungu yang berasal dari kebun milik sendiri. “ Supaya bisa jual lebih murah juga ke konsumen,’’tandasnya.(*) EDISI Januari 2013

19

INSPIRATIF Red Model School and Agency

Bisnis di Tengah-tengah Orang Cantik ANNA SASHMITA // SURABAYA

20

EDISI Januari 2013

Anna Sashmita/INSPIRASI Usaha

K

emampuan berlenggak-lenggok di cat walk bukan sesuatu yang bisa begitu saja dilakukan tanpa belajar sebelum­ nya. Fisik yang mendukung tanpa didukung ketrampilan dan keluwesan yang menunjang tidak akan membuat seseorang lantas menjadi model. Bisnis modeling school pada dasarnya merupakan bisnis pendidikan di bidang life skill modeling. Peserta didiknya adalah para wanita yang punya bakat di bidang ini. Tentu saja, mereka harus memiliki wajah camera face alias cantik untuk ukuran umum. Sekolah ini diperuntukan bagi anakanak usian 4-10 tahun, remaja 11-16 tahun dan dewasa 17-21 tahun. Di Malang, Jatim, yang notabenenya kota pelajar dan sudah banyak melahirkan model terkenal membuat Abdulah Sidik (33) yang alumni Fakultas Administrasi Niaga (FIA) Universitas Brawijaya ini membuka Red Modelling School and Agency. Menempati Ruko dua lantai di Jl. Panjaitan 91E Malang, lajang Banyumas ini menyulapnya menjadi tempat untuk berlatih sekaligus kantornya. Hampir sama dengan lembaga pendidikan lainnya disini juga terdapat tenaga pengajar, kurikulum dan sarana praktek. Sedangkan untuk pemasarannya masih lebih banyak menggunakan brosur dan rajin mengikuti event modeling baik di lokal Malang maupun di luar kota. Selain itu juga memanfaatkan relasi dan jejaring sosial facebook dan blog www.redmodelagency. wordpress.com. Berbisnis di dunia yang mengasah ta­ lenta seseorang ini cukup unik, karena merupakan kombinasi antara bisnis dan seni. Meski sudah dibentuk satuan kurikulum, tetap tidak bisa diabaikan unsur seninya. Selain itu dalam membentuk seorang model dibutuhkan waktu yang berbedabeda bagi tiap individu. Karena itu butuh sedikitnya waktu dua tahun untuk bisa kembali modal. Khusus di kota Malang sendiri persaing­ an antar agency cukup ketat mengingat jumlah agency yang terdaftar di Asosiasi Modeling Malang saat ini sekitar 17 buah. Tidak hanya itu, di dunia ini persaingan tidak hanya sesama agency akan tetapi juga individu yang sudah eksis di dunia modeling tapi belum tergabung dalam sebuah agency. Bisnis jasa seperti ini diperlukan kemam-

Para modeling di Modeling School.

puan manajemen, wawasan modeling, dan networking. Karena pengguna dari jasa mode-ling ini kebanyakan salon, fotografer, designer baju, event organizer, mal, dan pengiklan yang membutuhkan model untuk iklan produk yang bersangkutan. Untuk jasa model di Red Modelling Agency ada beberapa pilihan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan klien. Jasa seorang model biasanya ditentukan dari kategori event dan jam terbang model yang dipesan. Sedangkan untuk kursus tersedia paket perorangan dan private. Dalam satu bulan dengan jumlah siswa baru 55 orang Sidik mampu membukukan pemasukan sekitar Rp16.500.000. Sementara untuk biaya operasional dan tenaga pengajar dia menghabiskan Rp12.500.000 per bulan. Di luar itu Red Modelling School masih menerima pemasukan dari kelas-kelas kecantikan yang di­ selenggarakan dengan pesertanya dari luar agensi-nya. Biasanya saat-saat menjelang tahun baru dan hari raya acara se­ perti ini banyak digelar untuk mendongkrak Data Diri Nama : Abdulah Sidik Lahir : Banyumas, 13 Agustus 1979 Nama Usaha : Red Model School and Agency Alamat : Ruko ICP Jl. Panjaitan 91E Malang Telepon : 081548868191

omset perusahaan. Hambatan selalu ada dalam setiap usaha. Di dunia modelling hal yang menjadi hambatan selama ini adalah ba­ nyaknya orang yang masih menilai negatif dan glamour kehidupan dunia model. Juga image seorang model hanya mengandalkan penampilan fisik dan tidak smart. Karena itu untuk mengatasinya, selain rajin mengikuti event dan lomba untuk men­cetak prestasi. Juga dibuka kelas konsultasi agar peserta didik di sini bisa membawa diri dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang ada sehingga meminimalisir kesan negatif. Rencana ke depan dibantu dengan dua orang staffnya, Sidik ingin memisahkan antara modelling school dengan agency menjadi dua bidang usaha yang memiliki manajemen masing-masing serta menambah divisi yang bertugas untuk memproduksi acara dan material pendukung seperti buku pelatihan, CD produk dan lain-lain. Beberapa prestasi model dan peserta didik di Red Modelling School and agency, Paramita Aditya Putri (The Best Catwalk Putri Jilbab Jatim 2009), Vevi Canda P (Wajah muslimah Tabloid Nurani 2008), Poppy Wahyuana P (Runner Up 1 Miss Matos 2011), Nadia Destiari (Raki Berbusana Terbaik Tingkat Jatim 2012), Swatica Pinca (Runner Up 2 Mbakyu Malang Tahun 2011), Yuliana ( Nimas berbakat Kota Batu 2012), dan Pamela (Finalis Covergirl Majalah Aneka Yess Tahun 2012.(*)

EDISI Januari 2013

21

INSPIRATIF Pengrajin Tas Kainan

Berhenti Jadi Pengacara

Lalu Jualan Tas

H

obi mengoleksi tas kain membawa Shintya Chandra Eka menekuni dunia bisnis dan meninggalkan profesinya sebagai lawyer associate. Tidak perlu menunggu lama, bisnis besutannya berkembang signifikan. Produknya pun membelah menjadi dua label: appliqué apik dan kainan. “Saya suka koleksi tas. Tapi bukan tas pasaran,” kata Shintya Chandra Eka kepada INSPIRASI USAHA, Desember 2012 lalu. Ia tidak suka tas branded yang harganya kerap membuat mata terbelalak. “Tas-tas branded bagus. Tapi imitasinya banyak, kalau sepintas orang tidak tahu mana yang ori dan KW (palsu). Sudah harganya mahal, tapi pasaran,” jelasnya. Selain itu, tas-tas yang ada di pasaran susah disesuaikan Gemas dengan produk tas yang ada di pasaran, empat tahun lalu Shintya mencoba membuka usaha tas kain. “Intinya membuat tas yang bisa coloring my life. Bisa disesuaikan dengan baju,” katanya tertawa. Dengan modal Rp2 juta Shintya mulai usaha. “Uang itu saya gunakan untuk beli bahan, benang, jarum, gunting. Mesin jahit kebetulan sudah punya,” jelasnya. Dengan modal segitu, Shintya awalnya hanya memproduksi empat hingga lima tas. “Dijual ke teman-teman,” ujar perempuan ramah ini. Di awal bisnis Shintya hanya dibantu pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja di rumahnya. “Pembantu rumah tangga bagiannya gunting, nempel aplikasi, nyeterika,” terangnya. Untuk promosi Shintya mengandalkan jaringan media sosial seperti facebook, teman-teman, dan keluarganya. Tidak perlu menunggu lama untuk pesanan berikutnya, sebab langsung dapat orderan 40 goodie bag. “Ada saudara yang bikin pesta ulang tahun. Ia pesan goodie bag ke saya,” jelasnya. Setelah itu pesanan goodie bag mengalir deras. “Karena banyak pesanan goodie bag, tas-tas besar produksinya sempat tertunda.” Kebanyakan pesanan goodie bag untuk ulang tahun anak dan aqiqah. Goodie bag menggunakan material warna cerah, karena untuk anak-anak. Pemesanan goodie bag, minimal 25 buah. “Pesanan ini bisa selesai dua minggu jika simple. Tapi kalau full package lebih lama. Pesanan harus sebulan sebelumnya. Karena produk saya handmade.” Shintya memilih jeans dan katun sebagai bahan tas dan goodie bag yang diberi label Applique. Alasannya mudah di-matching-in dengan baju,” jelas lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta ini. Pilihan pada bahan jeans, karena ingin menyasar kaum muda dan orang kantoran ketika memutuskan berbisnis tas kain. “Market saya orang muda. Makanya saya memilih bahan jeans. Tapi ada juga katun meski nggak sebanyak jeans,” ujarnya. Agar tampilan tas produksinya unik, Shintya membubuhkan aplikasi dengan beragam karakter. “Aplikasinya macam-macam. Tapi yang pasti, saya selalu menggunakan warna benang berbeda. Ini juga yang membedakan produk saya dengan yang lain,” terang peraih magister hukum bisnis internasional dari universitas di Belanda ini. Dalam seminggu Shintya bisa memproduksi enam tas. “Saya mempekerjakan tukang jahit yang full untuk jahit tas saja,” tutur Shintya yang kini merambah produksi lain seperti bandana muke-

22

EDISI Januari 2013

Susan Sutradjo/INSPIRASI Usaha

SUSAN SUTARJO // JAKARTA

Suasana pembuatan tas, serius tapi santai.

na, home accessories, dan membuat merek lain untuk tas tanpa aplikasi de­­ngan nama kainan. Kainan berupa tas dengan padu padan kain tan­pa aplikasi. Harga tas kainan Rp 285 ribu hingga Rp 500 ribu. “Ba­­han-bahan untuk kainan import dan lokal. Tentu ini berpengaruh pada harga. Kini ia tidak sendiri melainkan dibantu tujuh orang dalam mengelola bisnisnya. Satu orang, yakni Prita, tetangga Shintya, menjadi partner mengurusi marketing. “Marketing bagian saya,” kata Prita. Dengan bergabungnya Prita, Shintya bisa berbagi peran. Empat tahun ini masih digunakan untuk branding. Sehingga marketing penting. Alhamdulillah sekarang produk kami ada di Alun-Alun Indonesia Grand Indonesia. Untuk branding, Shintya kerap mengikuti pameran bazaar, festival. Di ranah media sosial, Ia menggunakan facebook dan blog gratis untuk memasarkan produknya. “Tahun ini kami juga promo melalui blackberry.” Juga membuka workshop bertempat di rumah tahun lalu. “Workshop sudah digelar empat kali. Tahun depan mudah-mudahan workshop bisa lebih sering. Tidak harus pas liburan sekolah,” jelas Erna. Maklum, yang mengikuti workshop kebanyakan anak usia sekolah. “Mudah-mudahan tahun depan bisa sebulan sekali.” Tarif untuk mengikuti workshop sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu. Seperti jumat siang awal Oktober lalu, Shintya dan menggelar workshop di stand-nya di Jakarta Convention Center. “Biayanya hanya Rp 50 ribu. Dapat goodie bag alat-alat, plus material untuk membuat hanging birdy keychain,” Model yang selalu berganti menjadi salah satu nilai lebih produk. Diakui Shintya, produkya tidak ada yang sama persis. “Kalaupun aplikasinya dan model sama, tetap beda. Nggak ada produk sama. Bahkan untuk pesanan, mislanya ada yang pesan 40, dari 40 itu tidak ada yang sama.” “Kami juga terus mengembangkan produk. Sekarang bikin sarung untuk iPad, owl.” Shintya juga merambah ke produk mukena, bandana. Berkah dari ketekunan Shintya dan Prita, kini produk appliqué apik dan kainan yang diproduksi di kawasan Bintaro, Tangerang, Jawa Barat, sudah merambah ke beberapa daerah di tanah air dan mancanegara seperti Belanda, Jerman, dll.(*)

Foto-foto: Suryadin Laoddang/INSPIRASI Usaha

TREND

Karyawan Self Puiblishing dan sejumlah karya buku.

Leutika Prio Raut Omset Rp200 Juta Sebulan

Nikmati Laba dari Trend Self Publishing

S

ejak pertengahan tahun 2009, self publishing menjadi trend baru dunia perbukuan Indonesia. Hal ini bisa dibuktikan dengan kehadiran para penyedia layanan penerbitan indie seperti Leutika Prio, Nulis Buku, Indonesia Self Publishing. Keberadaan mereka mampu memasok belasan ribu judul buku baru dalam dunia perbukuan Indonesia dalam tempo singkat. Sesungguhnya dunia self publishing di Indonesia relative tertinggal satu dekade dibandingkan dengan Amerika dan Eropa. Sedikit berpujangga ria, kehadiran self publishing bak seteguk air pelepas dahaga sekian tahun bagi ribuan penulis yang selama ini terbentur oleh rumit dan ketatnya seleksi yang ditetapkan penerbit-penerbit konvensional. Dalam self publishing penulis berperan ganda, bahkan dituntut memiliki kemampuan multi tasking. Sebagai pengonsep, sebagai editor, sebagai desainer sampul, sebagai lay outer (tata letak), sebagai distributor, sebagai penjual. Di sinilah penulis diuji kemampuan marketingnya. Sejauh mana ia bisa meyakinkan orang untuk membeli karyanya. Salah satu self publishing terkemuka Indonesia saat ini adalah Leutika Prio, sebuah usaha self publishing yang berpusat di Kota Pendidikan, Yogyakarta. Inipulah yang menjadi faktor pendukung Leutika Prio cepat melejit dan merajai self publishing, leutika prio mampu memanfaatkan kondisi kota Yogyakarta sebagai kota para pelajar yang juga adalah “sarang” para penulis andal. Leutika Prio merupakan divisi self publishing dari LeutikaCorp. Berawal dari interaksi online dengan para pecinta dunia

24

EDISI Januari 2013

SURYADIN LAODDANG // YOGYAKARTA kepenulisan, Leutika Prio berinisiatif membangun fasilitas yang memudahkan para penulis untuk mengorbitkan karya mereka. Pada 18 November 2010, Leutika Prio resmi berdiri. Awalnya, hanya berupa akun facebook. Barulah pada pertengahan Februari 2011, website www.leutikaprio.com resmi diluncurkan. Dalam web site ini para penulis indie (sebutan untuk para penulis yang memakai jasa self publishing) dapat memperoleh berbagai informasi tentang prosedur dan tahapan untuk menerbitkan karya mereka. Web site ini juga memberikan layanan promo gratis pada buku-buku yang telah diterbitkannya. Tak sampai satu tahun setelah website tersebut lahir, leutika prio berhasil memperoleh 70% suara dalam independent polling sebagai “Self Publishing Terfavorit” yang digagas oleh penulislepas. com di website www.tentukan.com. Leutika Prio memberi kesempatan bagi siapapun juga tanpa kecuali untuk menerbitkan karya mereka. Menerima segala jenis naskah baik fiksi maupun non-fiksi dalam berbagai genre (asal tidak berbau pornografi dan SARA). “Pada dasarnya, kami memosisikan diri sebagai sahabat para penulis. Kami memberi layanan berupa editing, pembuatan cover, layout, pengurusan ISBN, sampai ke marketing dengan harga yang relatif terjangkau. Semoga komitmen ini bisa kami pertahankan untuk terus berkontribusi bagi perkembangan dunia literasi Indonesia” tambah gadis yang akrab disapa Ara ini. Masih menurut Ara, gadis yang tidak mau difoto ini, selain layanan Self Publish-

ing, Leutika juga melayani layan cetak buku dengan system Print On Demand (POD), lewat system ini para penulis dapat mencetak buku sesuai dengan kebutuhan. Bahkan bisa menjual bukunya dengan sistem purchase order. Penulis dapat menawarkan bukunya ke pembeli meski buku tersebut belum ada. Jadi ketika ada yang pesan barulah dicetak. Untuk model ini cetak hanya satu buku pun dilayani, dengan harga yang berfariasi tergantung ukuran fisik buku dan jumlah halamannya. Hanya mengandalkan divisi self publishing, dalam sebulannya Leutika mampu meraup omset Rp100 juta hingga Rp200 juta per bulan. Jika margin keuntungan dihitung 10%, maka keuntungan yang mampu diraup setidaknya Rp10 jutaan hingga Rp20 jutaan. Untuk memaksimalkan layanannya sekaligus memuaskan konsumen leutika juga menyediakan beberapa layanan ekstra lainnya seperti editing naskah Bahasa Indonesia juga Bahasa Inggris. Untuk la­ yanan cetak buku tersedia layanan cetak buku itu sendiri dengan harga murah, juga jasa desain cover dengan tarif Rp300.000, lay out buku Rp200.000 (desain cover dan layout selanjutnya menjadi milik penulis). Tersedia pula layanan terjemahan naskah dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya, juga dengan harga bersaing. (*) Leutika Prio Jl. Nogotirto 117 Yogyakarta 55292, Telp (0274) 627100 Email : [email protected], www.leutikabooks.com

TREND

Kitchen Magic Surabaya

Menghias Makanan Siang yang Kian Diminati

B

ANNA SASHMITA // SURABAYA

ento dalam bahasa Jepang artinya makanan siang dalam kotak atau makan siang yang dibungkus. Meskipun berasal dari bahasa Jepang sekarang sudah menjadi istilah umum yang biasa dipakai. Di Indonesia, isi dari bento tidak jauh berbeda dengan nasi campur. Sedikit berbeda pada bentuk dan warnanya yang memiliki daya tarik tersendiri bagi anak-anak yang mengalami kesulitan makan sehingga menjadikannya lebih mudah untuk makan. Adalah BinkBink Moesa, pengusaha chinese food restoran sejak tahun 1993 di Surabaya ini melihat ada yang lain dari sebuah bento. Bukan hanya sekadar seni menghias makanan tapi bisa diubah menjadi bisnis menyenangkan. Bagaimana tidak dari kegiatan membuat bento ini tidak hanya sekedar mendatangkan rupiah tapi juga mengembangkan networking yang selama ini dimilikinya. Sebelumnya ibu satu anak ini bersama dengan teman-temannya mendirikan bisnis pendidikan educare yang merupakan one stop shopping untuk pendidikan anak-anak. Educare-nya banyak menawarkan les atau pelajaran tambahan seperti Mandarin, catur,

26

EDISI Januari 2013

Foto.foto Anna Sashmita/INSPIRASI Usaha

robot, playgroup, baca tulis, les mata pelajaran dan lain-lain yang menurutnya ini adalah peluang untuk mengembangkan bisnis dari dunia anak-anak. Dari sini lah sejak 2011, dia mencoba mengembangkan kemampuannya membuat bento, yang semula hanya memproduksi untuk pesanan pesta, hajatan dan catering menjadi lembaga workshop. Berbekal teman banyak dan jaringan relasi yang dimiliki selama ini tidak sulit baginya untuk mendapatkan massa. Kemudian dibukalah Kitchen Magic yang berlokasi di Pakuwon Trade Center. Tepatnya di belakang Cartoon Kingdom, sebuah arena bermain anak. Kitchen Magic membuka workshop untuk membuat bento mulai dari anak-anak hingga dewasa dari tingkat basic, intermediate dan advance. Untuk tingkat basic diajarkan membuat bento dengan menggunakan alat sederhana yang ada di sekitar kita, misalnya cetakan pudding, cookies, telur dadar dan lain-lain. Setelah mengikuti kelas basic diharap­kan bisa membuat simple bento yang me­­narik. Di intermediate, akan diajarkan membuat bento dengan cetakan dan mewarnai nasi dengan pewarna alami seperti kuning dari telor rebus dan hijau dari sayur-sayuran. Untuk tingkat advance, diajarkan menghias bento dengan “egg sheet” yang berwarna-warni sehingga bisa membuat karakter yang disukai anak-anak seperti Donald Duck, Winnie the Pooh, Shaun the sheep, dan lain-lain. Untuk menarik minat peserta BinkBink juga mengadakan workshop yang pesertanya terdiri atas dari anak-anak dan orang tua. Di sini mereka akan belajar membuat bento dengan cara yang menyenangkan. Belajar sambil bermain dan bekerja sama dengan peserta yang lain. Usai workshop mereka akan dibuatkan album yang berisi foto dan resep yang mereka buat. Tema workshop yang selalu bervariasi setiap bulannya membuat peserta bertambah terus dan nantinya bisa dibuatkan dalam wadah komunitas. Tujuannya dalam membuat workshop bento ini tidak semata didasari oleh uang. Lebih dari itu wanita berusia 41 tahun ini juga ingin ibu-ibu yang sudah mengikuti workshop di tempatnya bisa menghasilkan uang dari bento, entah itu sebagai produsen massal atau pun hanya untuk personal catering. Selama ini peserta workshopnya yang tidak selalu dari Surabaya, karena itu Kitchen Magic sering membuat acara workshop di luar kota. Meski demikian tidak menutup kemungkinan apabila bila ada peserta yang kesulitan untuk datang ke Surabaya, BinkBink merekomendasikan relasinya yang memiliki lokasi lebih dekat dengan peserta. Sehingga biaya untuk transportasi ke Surabaya bisa digunakan untuk membeli peralatan bento. Selain memberikan workshop untuk memudahkan pesertanya mendapatkan alat-alatnya, dia juga menjual peralatan bento. Mengingat harga peralatan bento yang tidak murah dia tetap menyarankan untuk membeli secara bijak. Bukan berarti tidak senang barang laku tetapi pembelian secara bijak selain menghindari pemborosan, peserta workshop juga bisa memaksimalkan peralatan yang dimilikinya. Setiap cooking class, BinkBink sedikit­nya menghabiskan waktu 2 jam untuk satu tingkat baik basic, intermediate dan advance. Dalam satu kelas workshop terdiri dari 20 peserta dengan biaya mulai Rp 250 ribu untuk tingkat basic. Meski sibuk dengan workshopnya, dengan dua belas karyawan yang dimiliki dia masih bisa memproduksi secara massal untuk pesanan. Karena bento bukan type makanan yang dihangatkan kembali sekalipun itu bisa dilakukan, pihaknya selalu memaksimalkan dalam pembuatan dan pengirimannya. Diharapkan pesanan sampai di lokasi setengah jam sebelum dinikmati sehingga masih dalam kondisi fresh. Menyadari selama ini banyak didukung dan lebih banyak menggunakan komunitas sebagai media promonya, ke depannya BinkBink Moesa ingin membuat club yang berisi ibu-ibu. Di sini bisa digunakan sebagai ajang berbagi pengalaman membuat bento baik yang sudah mahir maupun pemula. Meski tidak menutup kemungkinan untuk membahas masalah lain. Sampai hari ini memang belum ada hambatan yang berarti baginya karena dia menjalani bisnis ini dengan senang hati bukan sekedar mengejar rupiah. Justru yang paling sering adalah saat ide kreatifnya diakui sebagai hasil karya orang lain. Dan ini justru

BinkBink Moesa dan dua anaknya (atas). Berbagai kreasi bento yang banyak disukai anak-anak (bawah).

membuatnya untuk lebih kreatif membuat model-model bento yang lebih variatif. Dari hasil workshop, pesanan bento dan penjualan peralatan bento didukung dengan networking yang dimiliki. Setidaknya setiap bulan Kitchen Magic bisa memasukkan omset Rp100 juta per bulan. Tentu saja ini tidak luput dari ide-ide kreatif yang dimiliki seorang BinkBink Moesa yang bisa membuat kelas bento menjadi kegiatan yang menyenangkan dan bisa dilakukan dimana saja. Selama ini workshopnya tidak melulu dilakukan di tempatnya tapi juga di mall, taman bermain, toko elektronik dan kelas. Sesuatu yang wajib bagi BingBing Moesa untuk selalu diterapkan “Make A Friend is Happy”.(*) Data Diri Nama : BinkBink Moesa Nama perusahaan : Kitchen Magic Alamat : Studio Foodcourt FC-21, Lantai 1 Cartoon Kingdom Area, Supermall Pakuwon Indah, Surabaya Telepon : (031) 70736037, 71711152, 70612620 EDISI Januari 2013

27

TREND Eka Riviera Chrystal Bag Collection

TAS KRISTAL UNTUK KONSUMEN YANG INGIN TAMPIL BEDA

emulai usaha dari rumah dan memasarkannya dengan orang-orang terdekat menjadi kunci langgengnya Eka Riviera Chrystal Bag Collection. Adalah Kuswardani pemiliknya yang mengembangkan bisnis produk-produk cantik nan elegan berbahan kristal dan acrylic. Barang fashion ini mampu memenuhi keinginan konsumen yang ingin tampil beda. Eka melebarkan usaha ini sejak setahun belakangan. Meski di­ akuinya, sudah sejak lama tas dan aksesori kristal ini dibuat ber­ da­sarkan pesanan atau made by order. “Ternyata peminatnya lu­ ma­yan, jadi saya produksi banyak,” katanya di sela-sela pameran Promosi Produk UMKM Kota Medan 2012 yang akan dilaksanakan di Lapangan Sepakbola Pasar II Mabar Kecamatan Medan Deli, awal Desember lalu. Kemampuannya membuat kerajinan ini dari ibunda, Warsutji. Sang ibu yang tinggal di Jombang, Jatim, sudah menekuni banyak keterampilan dan kemudian menurunkan bakat tersebut ke Eka. “Ayah saya kerja di Dinas Pekerjaan Umum di Jombang, Jawa Timur. Sedangkan, ibu saya dengan perkumpulan Dharmawanita suka merangkai bunga, membuat gelang, kerajinan lainnya. Bahkan, ibu lomba Adibusono sering juara. Saat itu, bakat ibu hanya digunakan untuk acara lomba dan kerajinan di rumah tidak untuk bisnis,” kenangnya. Pemikiran untuk menjadikan kerajinan kristal muncul pada tahun 2005, saat Eka pindah ke Dumai. Awalnya, perempuan kelahiran, Jombang, 20 Juni 1973 ini, sering mengenakan produk hanya un­ tuk dirinya sendiri ketika pergi arisan. “Eh, tahunya teman-teman arisan banyak yang tanya dan pesan. Ya, saya buat bersama ibu. Intinya masih menyenangkan teman-teman saja. Perlahan pesanan terus ada saja, lalu saya mikir kenapa enggak buat banyak saja, ya terserah mau laku atau enggak. Ternyata laku,” tutur Eka yang standnya di pameran Promosi Produk UMKM Kota Medan 2012 menyabet predikat stand terbaik. Seiring perkembangannya, Eka kemudian pindah ke Medan ta­ hun 2008. Masa itu, dia masih sibuk mengajar dan menjadi Ketua Ju­rusan Sekretaris di Politeknik Unggul LP3M Medan. Meski di te­ ngah kesibukan menjadi dosen, Eka tetap melangsungkan bisnisnya. Ketika pesanan semakin banyak, Eka memilih resign sebagai ke­tua jurusan di LP3M dan fokus menjadi dosen. Ini dilakukannya, agar peluang untuk memiliki banyak waktu terutama mengurusi bisnisnya. Dalam memasarkan produknya, selain melalui relasi teman-teman terdekat, Eka juga memanfaatkan media online se­ perti facebook. Dan, dalam waktu dekat akan membuka counter di Medan Plaza Lantai 3. “Produknya ada yang sudah sampai ke Bali, Kalimantan, dan negeri Belanda. Caranya pesan dan saya kirim ke mereka. Tinggal mereka cek bentuknya di facebook,” jelasnya. Di tengah persaingan produk fashion sejenis, Eka yakin karya­ nya bisa bertahan. “Kalau tas branded itu sudah umum. Beda dengan tas kristal. Kami bisa buat 300 jenis dengan beragam warna yang dipastikan pembelinya tidak memakai produk massal. Dengan bentuk dan harga yang pantas, tas kristal ini terkesan lebih bagus. Daripada beli tas KW (palsu) dari barang branded belum tentu sesuai busana,” bebernya. Di rumahnya, di Komplek Taman Riviera Blok CL No 156, Jalan

28

EDISI Januari 2013

Foto-foto: Nina Rialita/INSPIRASI Usaha

M

NINA RIALITA // MEDAN

Para pelanggan sedang memilih produk berbahan kristal.

SM Raja Km 11,5 Tanjung Morawa-Medan, Eka tidak hanya membuat tas, tapi juga aksesori seperti bros, cincin, bunga dan lainnya. Untuk satu produk dihargai beragam, mulai puluhan hingga ratusan ribu. Semua tergantung tingkat kesulitan merangkai dan bahan yang dipakai. “Jika bahannya kristal semua tentu mahal, ada yang Rp400-an ribu. Tapi kalau acrylic (bahan plastik) bisa lebih murah,” timpalnya. Pelanggan Eka biasanya banyak dari menengah ke atas. Eka juga sering kali mendapati komentar tentang barang yang mahal. Na­mun, setelah mengetahui tingkat kesulitannya, banyak pelanggan yang akhirnya mengerti. Eka dan ibunya yang sering juga ke Me­dan memang memberikan pelatihan gratis pembuatan ini untuk siapapun. Dalam sehari, Eka bisa membuat dua buah tas. Bisa lebih tergantung tingkat kesulitannya. Dan, setiap tiga bulan sekali pasti ada model baru. Dalam sebulannya bisa sepuluh atau lebih yang laku terjual. Meski sudah balik modal, namun Eka belum mendapatkan untung besar.(*) Eka Riviera, Crystal Bag Collecyion Alamat : Komplek Taman Riviera Blok CL No 156, Jalan SM Raja Km 11,5 Tanjung Morawa-Medan Nomor Handphone : 0811658084 Pin BB : 21B8E1CC Facebook : Eka Riviera

KULINER

Berbagai sajian berciri khas Makassar di Warung Coto Jalan Riau Bandung.

Warung Coto Makassar di Bandung

Berhenti Jadi Karyawan Bank untuk Jual Coto

N

amanya Ichwan Yos (48), na­ mun laki-laki kelahiran Makassar ini lebih akrab disapa Daeng Iwan. Dia adalah peng­ usaha kuliner khas Makassar yang terbilang sukses di Kota Kembang, Bandung. Warung coto dan sop konro miliknya yang terletak di Jalan Riau Bandung, sehari-hari ramai dikunjungi pembeli. Pada akhir pekan, pengunjung bisa mencapai dua kali lipat. Dalam sepekan, Daeng Iwan mampu menjual 1,2 ton daging dibantu 22

30

EDISI Januari 2013

AHMAD RIYADI // BANDUNG karyawannya. Sebelumnya, Daeng Iwan adalah pe­ga­ wai sebuah bank swasta di Jakarta. Profesi itu ditekuninya hingga tahun 1999. “Dunia bank ternyata tak sesuai dengan karakter saya,” katanya kepada INSPIRASI USAHA diwarung coto dan sop konro Marannu, nama tempat usahanya di Bandung. Akhirnya pada tahun 1999 itulah dia memilih usaha warung coto dan sop konro

sebagai gantungan hidup pascakeluar dari bank tempatnya bekerja. Dengan berbekal bakat meracik makanan khas Makassar tersebut, antara 1999 sampai 2004 dia menekuni aktivitas barunya sebagai peng­ usaha kuliner Makassar di bilangan Jakarta Selatan. Pisang ijo dan pallu butung juuga ikut dijajakan. “Bakat memasak saya dapatkan dari orang tua yang memiliki usaha yang sama,” katanya. Persaingan dan berbagai faktor, membuat usaha Daeng Iwan stuck pada perte­ ngahan 2005. Diapun memilih vakum se-





lama beberapa waktu. “Waktu itu saya sempat menjual mobil untuk menutupi usaha yang kurang berjalan,” kenangnya. Pernah berdomisili di Kota Bandung selama kuliah, membuat dirinya tergerak untuk memulai usaha tersebut di Bumi Parahiyangan. Modal yang masih tersisa pada usaha sebelumnya dia gunakan untuk menyewa sebuah halaman rumah di kawasan Jalan Riau yang menjadi pusat aktivitas wisatawan lokal di Bandung. Di tempat itu terdapat banyak factory outlet (FO) yang selalu menjadi sasaran wisatawan lokal dan mancanegara. “Sewa tempat pada saat membuka usaha masih RP25 juta pertahun, itu pada tahun 2007,” kata ayah tiga orang anak tersebut. Lokasi yang terbilang stra­ tegis, membuat warung Marannu mulai ba­ nyak disinggahin orang. Rupanya, tempat yang terbilang stra­ tegis itulah yang kemudian jadi faktor pembeda ketika usaha yang sama di lakukan di

Foto-foto: Ahmad Riyadi/INSPIRASI Usaha

Bumbu saya racik sendiri karena meracik itu persoalan feeling

Daeng Iwan (atas), karyawan siap menyiapkan menunya (bawah).

Jakarta. “Tempatnya tepat di tengah Kota Bandung dan di tempat baru itu, banyak wisatawan dari luar kota dan luar negeri,” tambah Daeng Iwan. Meski demikian, cita rasa tetaplah menjadi andalan. “Ada beberapa warung coto dan konro di Bandung, tapi di sini yang paling enak,” kata Hamzah, seorang pe­ ngunjung yang memilih konro bakar sebagai menu ketika kami melakukan interview singkat. Pengakuan yang sama dikemukakan oleh Hera yang berasal dari Garut, Jawa Barat. Perpaduan cita rasa dan lokasi yang

strategis itulah yang membuat Daeng Iwan bisa meraup untung dari makanan khas Makassar tersebut. “Bumbu saya racik sendiri karena meracik itu persoalan feeling,” kata Daeng Iwan soal komitmennya soal rasa. Selain konro dan coto, pallu butung, mie titi dan nasi goreng merah khas Makassar juga menjadi menu andalan di warung Marannu Bandung. Hanya saja. Konro memang menjadi menu yang paling banyak dicari. “Tapi yang paling banyak penggemar­ nya adalah sop konro dan konro bakar, Orang Malaysia dan Singapura juga rutin mengunjungi tempat saya,” akunya dalam perbincangan dengan INSPIRASI USAHA. Wisman dari Malaysia, Singapura dan beberapa Negara Asia, memang kerap warawiri di Kota Bandung. Menurut Daeng Iwan, masyarakat Kota Bandung dan daerah kabupaten sekitarnya, juga menjadi pelanggan tetapnya. Di warung Marannu, coto Makassar dipatok seharga Rp20 ribu rupiah, sop konro sebesar Rp41 ribu rupiah dan konro bakar sebesar Rp42 ribu rupiah. Selain daging lokal dari beberapa daerah di Jawa Barat, daging impor juga menjadi alternatif jika stok daging sedang langka. Di jalan Riau, warung Marannu ber­ ada sekitar 10 meter dari Taman Pramuka Bandung. Di tengah ramainya penikmat makanan khas Makassar itu, Daeng Iwan justru mengalami masalah. “Persoalan pembatasan impor daging dari Australia menjadi masalah saya mengelolah usaha ini sekarang, sementara stok daging lokal jarang bisa saya peroleh,” Daeng Iwan mengeluhkan stok daging yang kerap langka dan dirinya sampai harus mencari pasok­an daging sampai keluar Jawa.(*) EDISI Januari 2013

31

KULINER Keude Kupie Ulee Kareng & Gayo

Dijuluki Pelopor Ngopi Pagi di Medan

T

ak berlebihan jika Keude Kupie kan menu sarapan seperti nasi gurih, soto, MOMO SIREGAR // MEDAN Ulee Kareng & Gayo disebut sedan lontong. Pemilik warkop, Al Junishar, bagai pelopor tren minum kopi menuturkan, idenya membuka warung kopi (ngopi) di pagi hari di luar rumah dengan atmosfer yang sejak pagi, sebab ngopi di pagi hari terasa lebih fresh. nyaman bagi seluruh kalangan di Medan. Warung kopi Al Junishar, atau yang akrab disapa Agam ini menyebutkan ada (warkop) yang berlokasi di Jl Setia Budi No 62A-B, Tanjung Rejo dua karakteristik pengunjungnya. Jika pagi hari ramai pengunini sejak resmi beroperasi April 2010, Keude Kupie selalu ramai jung usia 40-50an tahun, sebaliknya pada malam hari biasanya pengunjung sejak pukul delapan pagi. didominasi kalangan muda. Apalagi jika ada event nonton bareng Apalagi Keude Kupie bersama warung sebelahnya menyediapertandingan bola, dipastikan jumlah pengunjung bisa menjadi dua

Suasana minum kopi di warkop Keude Kupie.

32

EDISI Januari 2013

Foto-foto: Momo Siregar/INSPIRASI Usaha

hingga tiga kali lipat. “Keude kupie ini sebenarnya bukan hanya tempat orang nongkrong menikmati kopi. Warung kopiku sebenarnya adalah tempat orang memuaskan kebutuhannya bersosialisasi. Jangan heran, jika terjadi persahabatan lintas generasi di sini,” kata Agam kepada INSPIRASI USAHA beberapa waktu lalu, seraya menambahkan, dalam sehari ia dibantu 6 karyawan tetap, warkop ini bisa menyisihkan untung bersih Rp 2.000.000 sehari. Di sini, Agam mempertahankan penyajian kopi tradisional namun tetap mengutamakan kualitas rasa. Suasana cozy yang terbangun dari interior yang mix and match ini membuat pengunjung tak berpikir dua kali datang ke tempat ini berulang kali. Bahkan, Agam membebaskan pengunjung meramaikan wallpaper warungnya dengan beragam foto atau lukisan. Agam, misalnya meletakkan beberapa karikatur yang bercerita tentang Aceh, termasuk protesnya terhadap sebuah maskapai penerbangan. “Siapa saja silahkan buat. Asalkan gambar,poster atau lukisan itu tidak mengganggu orang lain. Selama itu positif, diperkenankan. Sehingga pengunjung yang datang berulang kali menyebut Keude Kupie adalah rumah kedua,” ujarnya. Keberadaan Keude Kupie secara tidak sengaja pas menempatkan dirinya di antara dua kasta gaya minum kopi yang ada di kota ini. Pertama, warung kopi rakyat, yang biasa ditemukan di pinggir jalan. Dan, kedua adalah tempat minum kopi yang menyajikan kopi kelas atas. Agam, tidak menempatkan Keude Kupie di antara kedua kelas tersebut. Ia, membawa citarasa kopi asli Aceh bukan untuk dinikmati oleh kelas-kelas masyarakat. “Prinsipku, Keude Kupie adalah ruang egaliter, di mana setiap orang, tua, muda ,laki-laki,perempuan boleh menikamati kopi. Tak ada pembedaan di sini. Dari berbagai komunitas banyak yang datang kemari tapi aku minta mereka melepas identitas komunitas mereka, sehingga tidak berjarak dengan pengunjung lain,”Agam menjelaskan. Keude Kupie juga telah berhasil menjadi rumah kedua bagi banyak orang. Terbukti mereka datang ke tempat ini bukan sekadar ngopi, nongkrong, online, tapi juga membangun kekerabatan dan keakraban. Seringkali staf Keude Kupie harus melakukan sesuatu yang di luar tugas pokoknya, misalnya menerima titipan kiriman dari luar daerah, mengantarkan pelanggan, bermain futsal bersama pelanggan. Setiap harinya Agam mendatangkan bubuk kopi dari Aceh. Ia menyeleksi benar penyedia kopi-nya. Agam telah memilih seorang distributor kopi kenamaan Aceh yang memang telah terbukti kualitasnya sejak tahun 1974. Kopi berkualitas pun harus disajikan dengan cara berkualitas. Terhadap barista, Agam sangat ketat. Jika awalnya Agam memilih membawa barista asal Aceh, kini ia memilih mentraining calon baristanya selama dua bulan. “Kesannya tampilan kopi itu sederhana, tapi untuk sampai pada kualitas rasa yang diinginkan, kita bisa uji coba sampai berpuluh-puluh kali. Tak lain agar takarannya pas,”tutur Agam. Dan karena menu yang ditawarkan sejak awal adalah kopi, Agam pun tak banyak menawarkan menu makanan.

MENU ANDALAN Sanger menjadi urutan pertama yang akan direkomendasikan. Biasanya disebut “Sanger tebal”, yakni unsur cremaer (susunya) dibuat lebih kental. Sekilas tampilan sanger mirip TST atau kopi susu. Disajikan dalam cangkir kaya ala kampung, semakin menguatkan tampilan tradisionalnya. Kopi gayo alias black coffee. Teh tarik. Sajian teh dengan bubuk teh khusus menggoyang lidah dengan rasa manis, lemak dan sedikit kental. Keude Kupie ingin menampilkan teh tarik yang maksimal. Jika teh tarik dalam pembuatannya ditarik setinggi-tingin-

Pemilik Keude Kupie, Al Junishar.

Menurutnya kawan khas mium kopi adalah makan ringan seperti timpan da gorengan. Memilih kopi Aceh, tentu saja karena Agam adalah putra tanah rencong. Baginya, tiada lain kopi senikmat kopi Aceh. Ia menuturkan, minum kopi bagi masyarakat Aceh bukanlah trend gaya hidup baru seperti yang dialami warga Medan.Minum kopi bagi warga Aceh adalah bagian dari keseharian. Maka, melalui Keude Kupie, Agam punya mengenalkan kepada masyarakat tentang minum kopi. “Di sini, pemula ataupun penikmat tak punya jarak. Tak ada kesan eksklusif. Kalau dilihat berdasarkan jumlah, sebenarnya jumlah pemula itu lebih banyak,”katanya. Melihat antusiasm pengunjung yang luar biasa, Agam berencana membuka cabang baru Keude Kupie. Sejauh ini permintaan pengunjung paling banyak agar dibuka di kawasan Sisingamangaraja, Medan Kota. Semua pengusaha, katanya, pasi bertujuan membesarkan bisnisnya. Namun, Agam tak ingin ambisis membesarkan bisnisnya hingga mengabaikan kualitas. “Aku tak mau kemarok. Buka cabang baru butuh persiapan matang. Kalau terburu-buru, bukan untung nanti yang didapat,” ujarnya.(*) ya ke atas, ala Keude Kupie justru ditarik ke sampaing (di banyak tempat teh tarik banyak yg diracik tidak maksimal, ini yang dihindari di Keude Kupie. Unik. Timpan pun menjadi pilihan favorit. Kue timpan merupakan salah satu makanan khas dari Aceh. Kudapan manis terbuat dari tepung ketan dengan tekstur leginya yang khas, lezat. Mie Aceh yang khas dengan bumbunya yang lebih pekat, atau nasi kuning Aceh yang unggul aroma rempahrempahnya.(*)

EDISI Januari 2013

33

WARALABA

Suasana di salah satu gerai Indomarco.

Minimarket Indomaret

Punya 6.370 Gerai, Omset Rp 38 Miliar Sehari

I

SURYADIN LAODDANG // YOGYAKARTA

nilah tempat belanja berbagai kebutuhan yang betul-betul paling meng-Indonesia. Wajar diklaim seperti itu karena gerai belanja kebutuhan sehari-hari tersebut telah memiliki 6.370 gerai di seluruh Indonesia (hingga April 2012). Dengan omset setiap gerai minimal Rp6.000.000 maka ttal omset mencapai Rp38 miliar sehari!

36

EDISI Januari 2013

Foto-foto: Suryadin Laoddang/INSPIRASI Usaha

Berawal dari pemikiran untuk mempermudah penyediaan kebutuhan pokok sehari-hari karyawan, maka pada tahun 1988 didirikanlah sebuah gerai yang diberi nama Indomaret. Gerai ini berangkat dari pembacaan kebutuhan dan perilaku konsumen dalam berbelanja masyarakat yang cenderung memilih belanja di gerai modern. Pilihan produk lebih lengkap dan berkualitas, harga yang pasti dan bersaing, serta suasana yang nyaman. Di bawah bendera PT Indomarco Prismatama yang memiliki visi “Menjadi Jaringan Ritel yang Unggul” serta moto “Mudah dan Hemat”. Awalnya Indomaret membentuk konsep penyelenggaraan gerai yang berlokasi di dekat hunian konsumen, menyediakan berbagai kebutuhan pokok maupun kebutuhan sehari-hari, melayani masyarakat umum yang bersifat majemuk, serta memiliki luas toko sekitar 200 m2. Tahun 1997 Indomaret mulai membuka peluang bagi masyarakat luas untuk turut serta memiliki dan mengelola sendiri gerai Indomaret dengan sistem waralaba. Pola waralaba ini ditawarkan setelah Indomaret terbukti sehat dengan memiliki lebih dari 700 gerai , yang didukung oleh sistem dan format bisnis yang teruji. Dari dua gerai pada tahun 1997 menjadi 1.965 gerai pada April 2011, kini berkembang menjadi 6.370 gerai di wilayah Jawa, Madura, Bali, Sumatra,Kalimanta, dan Sulawesi. Dari jumlah tersebut, 40% diantaranya adalah gerai milik terwaralaba dan 60% gerai milik Indomarco. Sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai berasal dari 16 pusat distribusi Indomaret yang menyediakan lebih dari 4.800 jenis produk. Konsep bisnis waralaba Indomaret juga diakui oleh pemerintah melalui penghargaan selaku “Perusahaan Waralaba Unggul 2003”. Penghargaan ini adalah yang pertama kali diberikan kepada perusahaan minimarket di Indonesia dan hingga saat ini hanya Indomaret yang menerimanya. Banyaknya masyarakat yang tertarik menjadi pewaralaba Indomaret tidak lepas dari keunggulan sistem waralaba yang diterapkan di Indomaret, seperti : Adanya transformasi pengetahuan bisnis toko modern antar perawaralaba, sebelum toko dibuka diadakan survey potensi dan strategis tidaknya lokasi toko, pewaralaba tidak harus full time dalam mengelolanya karena adanya dukungan sistem operasional toko yang terintegrasi, pewaralab boleh memiliki lebih dari satu toko. Adanya konsep zero risk, meminimalkan resiko dengan survey, kecepatan distribusi dan kelengkapan barang dagangan. Ria Rekha Savitiri (23) salah satu Marketing Indomaret saat ditemui Suryadin Laoddang dari Majalah INSPIRASI USAHA di selasela pameran Indonesia Franchise Expo di Jogja Expo Center akhir Tahun 2012 lalu, menuturkan untuk menjadi pewaralaba di Indomaret pewaralaba cukup memiliki calon lokasi berupa ruko atau ruang

usaha, apartemen, kios atau tanah kosong. Jika sudah punya toko dan sedang berjalan, tinggal ganti nama menjadi “Indomaret”. Sementara bagi pewaralaba yang belum memiliki lokasi bisa dengan take over toko Indomaret yang suda beroperasi atau mengusulkan lokasi baru yang diminati calon pewaralaba. “Modalnya sendiri tidak besar kok, cukup siapkan dana invetasi untuk peralatan minimarket dan biaya waralaba sekitar Rp386 juta, di luar bangunan,” kata lulusan Universitas Respati Yogyakarta yang akrab disapa Vio ini. Berdasarkan pengalaman ribuan pewaralaba yang ada, ratarata mereka mampu mencapai omzet paling sedikit Rp6.000.000 per hati, bahkan ada yang mencapai dua kali lipatnya. Masa balik modal antara 24 hingga 40 bulan. Dari Indomaret sendiri ditetapkan royalty fee dari omset tiap bulan. Omset Rp175.000.000 ke bawah, tidak mengenakan ro­yalty fee. Sementara dengan omset antara Rp 175 juta hingga Rp 200 juta dikenakan royalty fee 2%. Untuk omset antara Rp 200 juta hingga Rp250 juta kena royalty fee 3%, selebihnya kena royalty fee 4%. Cara pemungutan biaya royalti waralaba Indomaret itu bertingkat. Jadi tidak dikalikan de­ ngan total omzet. Sebagai contoh, jika Anda punya omzet Rp 300 juta. Maka cara menghitungnya, Rp175 juta bebas biaya royalti. Lalu, (Rp25Juta x 2%) + (Rp 25 Juta x 3%) + (Rp 50juta x 4%). Jadi, total biaya ro­yaltinya Rp4,25 juta. Menarik bukan.(*)

SYARAT MENJADI PEWARALABA INDOMARET : • Warga Negara Indonesia • Menyediakan lokasi untuk usaha (50-150 m2), berada di perumahan, apartemen, rumah sakit, perkantoran. • Memiliki NPWP dan PKP • Investasi dalam bentuk peralatan minimarket dan biaya waralaba senilai Rp386 juta (di luar bangunan) • Bersedia melaksanakan sistem dan prosedur yang diberlakukan oleh PT Indomarco Prismatama selaku Induk waralaba Indomaret. RINCIAN ESTIMASI INVESTASI Franchise Fee per 5 Tahun: Rp36.000.000 Biaya Start up & Promosi Pembukaan:Rp10.000.000 Perijinan, Renovasi* dan Tambah Daya Listrik:Rp170.000.000 Peralatan Elektronik dan Non Elektronik:Rp170.000.000 Total Investasi: Rp386.000.000 Catatan : Biaya renovasi bersifat tentative sesuai kebutuhan, terutama jika bangunan masih berupa rumah tinggal, tanah kosong atau kios.

Indomaret secara professional. B. Administrasi Keuangan 1. Pewaralaba akan memiliki satu rekening bank tersendiri. 2. Seluruh proses administrasi keuangan Franchise diatur Indomaret secara GRATIS. 3. Seluruh jasa giro dan pendapatan sewa tempat outdoor termasuk ATM menjadi hak pewaralaba. 4. Pewaralaba memperoleh alokasi sewa tempat Indoor setiap bulan. 5. Cash surplus tahap pertama 6 bulan, selanjutnya per 3 bulan (untuk Toko Take Over, Cash Surplus langsung per 3 bulan). Selain itu, terkait karyawan pada masing-masing toko direkrut melalui proses administrasi dan proses lainnya yang berlaku di Indomaret. Setiap toko terdiri dari minimal 6 karyawan toko, yaitu Kepala Toko, Asisten Kepala Toko, Merchandiser, 2 orang kasir dan 1 orang pramuniaga.

SISTEM OPERASIONAL TOKO INDOMARET A. Barang Dagangan 1. Indomaret memberikan rekomendasi untuk suplai barangn dagangan di toko. 2. Pengiriman barang ke toko dilakukan setiap hari oleh Indomaret. 3. Harga beli barang dagangan yang kompetitif dari Indomaret. 4. Jenis, tampilan, jumlah barang dan promosi direkomendasikan

ALAMAT dan KONTAK PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) dapat dihubungi di kantor pusatnya di Jl. Ancol No.9-10 Ancol Barat. Jakarta 14430. Telp : (021) 6919710-12 (hunting) Fax : (021) 692 6302. Direct Franchise (021) 37777699, (021) 37777 688. Untuk kota Makassar dapat dihubungi di Jl. Rima Raya 10 Blok A5-A5a. Kec. Biring Kanaya, Makassar 90243. Telp (0411) 510009, Fax (0411) 513100.(*) EDISI Januari 2013

37

WARALABA

Donat Kampoeng Utama

Donat Kampoeng Utama

Jual Donat Kampung k

“I

barat anak panah yang sudah melesat, tak akan mampu menahannya kembali ke busur”. Begitulah seorang Rosidah Widya Utami memandang sebuah bisnis. “Bisnis itu ibarat anak panah, ketika Anda menemukan jawaban atas segala macam permasalahannya, maka Anda tak akan bisa menghentikannya,” kata pemilik usaha Donat Kampoeng Utami (DKU). Setelah delapan tahun melakukan penelitian dan ujicoba resep, alumnus Fakultas Ilmu Administrasi Negara Universitas Brawijaya Malang ini berhasil menggandeng investor Malaysia untuk memperluas bisnisnya di kawasan Asia Tenggara dengan omset ratusan juta sebulan. Rosidah panggilan akrabnya, memulai usaha di tahun 2001 dengan membuka kedai pertama yang menjual donat kampung tradisional di tempat asalnya Jombang, Jawa Timur dengan modal awal Rp100 ribu. Semenjak itu dia tidak berhenti melakukan riset dan inovasi untuk menemukan resep donat dengan kualitas premium. Hasilnya tidak mengecewakan. Tahun 2007 Donat Kampoeng Utami atau DKU lulus uji sertifikasi kesehatan pangan DEPKES RI– PIRT No: 206351701636, serta telah teruji sebagai produk halal dan mendapatkan sertifikasi halal LPPOM MUI No: 07100006700808. Kini ia pun dikenal sebagai satu-satunya pakar resep tepung premix donat lokal bercita rasa internasional, berkualitas tinggi, sehat, dan halal. Sejak tahun 2008, beberapa negara, seperti Hong Kong, Malaysia, dan Singapura juga telah menjadi langganan tetap donat buatan Utami. Selain itu, ia juga memasarkan produk donat itu ke London dan Belanda. Tahun 2010 DKU membuka kesempatan waralaba/franchise kepada seluruh masyarakat lokal Indonesia yang berjiwa besar, bercita-cita besar, bermotivasi tinggi dan berjiwa entrepreneur handal untuk menjadi pengusaha bidang kuliner, terutama donuts & coffee.

38

EDISI Januari 2013

Foto-foto: Anna Sashmita/INSPIRASI Usaha

ANNA SASHMITA // SURABAYA

Rosida Widya Utami, pemilik Donat Kampung Utama.

DKU menawarkan paket waralabanya mulai Rp50 juta dengan konsep cafe modern yakni tempat untuk bersantai, nongkrong, dan ngobrol bagi para masyarakat yang menyukai gaya hidup dinamis yang dilengkapi fasilitas hotspot free wifi zone. Dengan modal Rp50 juta, mitra bisnis berhak memakai brand DKU Donuts & Coffee Indonesia dan menjadi reseller Tepung Premix Donat DKU dengan kualitas standart, medium, premium dan platinum. Mempunyai standarisasi desain produk, kualitas rasa, dan lebih dari 30 topping. Mendapatkan support tepung premix, bahan baku, packaging (box & bag) dengan harga special franchise. Gratis dukungan marketing bersama di media massa dan internet. Bebas biaya desain café dan kalkulasi material serta pelatihan karyawan dan konsultasi bisnis dan manajemen. Free brosur, baliho, banner, donuts box, bag, neon box selama grand opening. Saat ini DKU Donuts & Coffee Indonesia sudah memiliki 33 variant donat berkualitas premium dengan citarasa international.

e Belanda dan London Sedangkan untuk minumannya lebih difokuskan pada hot & cool coffee tanpa mengabaikan jenis minuman lainnya. Produk tambahan di DKU Donust & Coffee ini berupa bakery, brownies, cake dan roti tart. Karena itu lokasi-lokasi yang menjadi targetnya adalah swalayan, mini market, supermarket, mall, tempat rekreasi, pusat perbelanjaan dan pusat pendidikan. Di lokasi-lokasi strategis inilah DKU Donuts mendapatkan pangsa pasar yang merupakan kelompok market berstatus social middle-top. Meski begitu sebenarnya produk ini bisa juga menyasar kelompok market baru yang sedang menuju gaya hidup middle-top, di samping juga tetap menerima order untuk berbagai even dan kebutuhan pasar. Di tahun 2012 DKU Donuts dan Coffee Indonesia memperkenalkan cookies atau kue kering karakter seperti android, windows7, apple, google, Y!, facebook, twitter, emoticon, smile-icon, angrybird, shaun the sheep, spongebob dan boneka hello kitty untuk kelas menengah ke atas. Di moment Lebaran, DKU Cookies memfokuskan diri untuk memenuhi pesanan pelanggan yang tersebar di berbagai kota seperti Jakarta, Bekasi, Banten, Bandung, Semarang, Yogya, Surabaya, Malang, Denpasar/Bali, Balikpapan, Samarinda, Tarakan, Banjarmasin, Palangkaraya, Makassar, Lampung, Palembang, Riau, dan Medan. Juga melayani pelanggan dari mancanegara yaitu Malaysia, Singapura, dan Brunei. Ada beberapa paket cookies mulai dari Rp100 ribu yang berisi 6 toples dengan kemasan toples 250gram terdiri dari 2 cookies buah, 1 cookies glasur, 1 chocochip, 1 kue kacang dan 1 nastar wafer. Kombinasi kue kering disesuaikan dengan harga DKU-Cookies per paket, sedangkan bagi pelanggan yang ingin menentukan pilihannya sendiri, bisa memilih Paket Bebas (on demand). Di samping itu DKU Cookies juga melayani beberapa grosir kue kering dengan harga khusus reseller yang tersebar di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar. Bagi reseller yang kulakan dari DKU, bisa memesan kue kering tanpa label atau langsung dalam kemasan kantong plastik besar yang nantinya mereka akan menjual kembali dengan kemasan repackage. Sangat cocok untuk

pedagang grosiran. Selama 11 tahun mengendalikan usaha banyak kemajuan yang dicapai. Kini DKU telah menjelma menjadi sebuah grup usaha yang membidangi beberapa cabang usaha. Selain donat, Utami juga merambah usaha pembuatan aneka kue kering, kue tart, brownies, dan roti manis. Selain itu Rosidah juga mengembangkan bisnis restoran dengan mendirikan rumah makan, Depot Sari Utami dan toko oleholeh khas Jombang yang ada di Jombang. Tidak hanya itu sebagai pengusaha yang tidak mau mengabaikan peluang, kini dia mulai merambah bisnis di luar kuliner yaitu jasa hosting desain web dan marketing, serta bisnis fashion and jewelry.(*) FRANCHISE DKU Paket Rp 50 juta. Space di Mall / Swalayan: Sediakan space 6m x 12m.

Free Brosur, Baliho, Banner, Donuts Box, Bag, Neon Box.

Free Pelatihan Produksi : Free 1 bulan sampai mahir proses produksi. Free Bahan baku selama Grand Opening : Free 1 minggu bahan baku dan topping. Free Design Interior / Exterior: Free Design & Building Calculation. Free Instrument Grand Opening:

Free / Full Marketing Support: Brosur Kolektif, Media Cetak & TV, Website, Community/ Clubs /Fans Gathering, Event, Internet Marketing. Pengadaan Bahan Baku Utama & Packaging : Full support tepung premix donat, donut box, & donut bag, dengan harga special franchise. Royalty : 3% dari Omset.

ALAMAT DAN KONTAK Jl. Griya Indah AA-2 Jombang, Jawa Timur (Belakang Indomaret Panglima Sudirman) Telp./Fax : 0321-864285 Hotline : 0858-5035-8188 / 0852-5798-9119 / 0819-1313-6088 EDISI Januari 2013

39

AGRIBISNIS Pora-Pora Chrispy

Mengolah Ikan Air Tawar Jadi Kripik NINA RIALITA // MEDAN

Nina Realita/INSPIRASI Usaha

D

anau Toba merupakan kekayaan alam masyarakat Sumatera Utara dan Indonesia. Tidak hanya memiliki keindahan wisata alamnya namun juga hasil kekayaan berupa ikan pora-pora (Puntius binotatus). Keberadaan ikan air tawar yang merupakan hasil penebaran (restocking) di era pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri ini cukup membantu perekonomian penduduk sekitar danau yang memiliki luas permukaan danau 1,103 Km2. “Hasil kekayaan danau itu berupa ikan pora-pora ini meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar danau,” kata Parlindungan Manihuruk Direktur CV Chrispy Pora-Pora Danau Toba yang ditemui pada pameran Forum Expo Pangan Gebyar Kuliner Nusantara 2012 di Hotel Tiara Medan, akhir tahun lalu. Di tangan pengusaha yang akrab dipanggil Parlin itu, ikan yang tadinya banyak dijual dengan harga rendah bisa dimanfaatkan sebagai makanan ringan yang bernilai jual tinggi seperti kripik. Tidak hanya itu, kandungan protein pada ikan pora-pora itu pun cukup tinggi. Di samping kalsium, lemak, dan omega 3. “Tadinya ikan pora-pora ini dijual mentah oleh masyarakat sekitar dengan harga Rp 3 ribu per kilogram. Tapi saya tawarkan bahwa kalau dibersihkan perutnya saya beli dengan harga Rp 5 ribu per kilogram. Masyarakat langsung menyambut tawaran saya,” ujarnya. Dari sini menurut Parlin ia bisa menghimpun keluarga nelayan agar bisa bermitra kepada unit usahanya untuk memasarkan hasil tangkapan ikan pora-pora. Ia mengaku tidak ingin mempekerjakan mereka langsung, namun bermitra dengan membeli hasil tangkapan ikan dengan harga yang lebih tinggi dari pada yang dijual di pasaran. Menurut Parlin ikan pora-pora tersebut saat ini memiliki hasil tangkapan yang cukup lumayan bagi masyarakat sekitar Danau Toba. Per harinya masyarakat bisa menangkap 40 ton. Sehingga dari sini, muncullah gagasan untuk memproduksi ikan dalam bentuk makanan ringan crispy pora-pora. ”Saya memiliki ide ini. Saya katakan kepada Syamsul Arifin saat menjabat sebagai Gubernur Sumut waktu itu. Pak, orang Batak itu

Parlindungan Manihuruk dengan kemasan keripik ikan air tawar.

hebat karena makan ubi dan ikan, yakni ikan pora-pora,” katanya saat satu kesempatan kepada Syamsul Arifin. Oleh sebab itu Parlin kemudian berangkat ke Badan Ketahanan Pangan Sumut. Dari sini ia berbekal bantuan satu unit mesin produksi ikan crispy. Hingga saat ini ia memiliki tiga mesin produksi yang ditempatkan di tiga wilayah sekitaran Danau Toba yakni Pangguguran, Ajibata dan Parapat. Saat ini, katanya kapasitas mesin tersebut bisa melakukan kegiatan produksi cukup lumayan dalam 5 jam menghasilkan 60 kg ikan crsypy. Ke depan Parlin ingin mengembangkan usaha tersebut dengan menambah mesin dengan kapasitas yang lebih besar lagi. “Tapi ini juga menunggu peningkatan pasar. Kalau permintaan tinggi tentunya produksi akan lebih ditingkatkan. Begitupun prioritas usaha saat ini bagaimana menambah kapasitas produksi,” katanya. Menurutnya, pihaknya lebih dulu berkonsentrasi untuk melakukan promosi chrispy ikan pora-pora. Katanya, kalau masyarakat sudah mengetahui pastinya bakal banyak yang melirik untuk menjadi suplier. “Yang penting orang tau dulu lah bahwa ada produk terbaik dari Danau Toba berupa ikan crispy. Tentunya kalau orang banyak tau permintaan akan datang dengan sendirinya. Seperti melalui pameran-pameran seperti ini,” ujar Parlin merujuk Forum Expo

Pangan Gebyar Kuliner Nusantara 2012. Saat ditanyakan berapa omset penjualan, Parlin mengatakan bahwa kapasitas penjualan per bulan unit usahanya sudah bisa terjual hingga dua ribuan kotak per bulan. Dengan harga per kotak Rp15 ribu. Ia membeberkan saat ini permintaan datang dari mana saja, tidak hanya datang da­ri Sumut namun juga dari Kota Pekanba­ru, Aceh dan Jakarta. “Artinya saya ingin me­ mulai dari ide, kemudian upaya untuk me­ ngembangkan usaha selama ini ada. Kalau dibilang ngotot, ngotot lah,” ujarnya. (*)

Mendapat bantuan peralatan mesin pengolahan dari Bdana Ketahanan Pangan Sumut Tiga mesin produksi yang ditempatkan di tiga wilayah sekitaran Danau Toba yakni Pangguguran, Ajibata dan Parapat. Dalam 5 jam bisa memproduksi 60 kg ikan crsypy. Per bulan bisa terjual hingga dua ribuan kotak per bulan. Harga per kotak Rp15 ribu. Permintaan datang tidak hanya dari Sumut , juga dari menembus pasar Pekanbaru, Aceh dan Jakarta.

EDISI Januari 2013

41

AGRIBISNIS Modifikator Bonsai Asal Bandung

Beli Rp100 Ribu, Terjual Rp23 Juta Hanya Dalam 6 Jam AHMAD RIYADI // BANDUNG

“S

aya bukan pengusaha, saya adalah pekerja seni. Bonsai tak melulu bicara soal bisnis”. Begitu ucapan Tedy Boy ( 44 ), satu diantara 100 instruktur bonsai dunia versi Bonsai Club International. Meski mengaku bukan pebisnis, bonsai telah mengubah 180 derajat, hidup lelaki kelahiran Kuningan Jawa Barat tersebut.

Tedy Boy dan bonsai hasil modifikasinya.

42

EDISI Januari 2013

Foto-foto: Ahmad Riyadi/INSPIRASI Usaha

Tahun 1991, dirinya adalah seorang petugas pajak dari Ditjen Pajak Republik Indonesia. Tuntutan tugas yang membuat dirinya harus berpindah-pindah tempat, memaksanya mengambil keputusan besar pada tahun 1999. Dia memilih pensiun dini di usia yang masih terbilang muda. “ Anak-anak sudah mulai remaja, mereka butuh bimbingan seorang ayah,” kata Tedy soal keluar dari profesi yang pernah heboh akibat ulah Gayus Tambunan tersebut. Sempat mencoba berbagai profesi seperti konsultan pajak, pekerja pabrik sampai karyawan swasta, Teddy menemukan momentum di mana dirinya terlahir sebagai seorang pengusaha agrobisnis yang sukses. Ketika menemani istri membeli bunga pada tahun 2000, pria penggemar musik heavy metal itu tertarik pada sebuah bunga berukuran mini yang dikenal dengan nama tanaman bonsai. Tertarik pada unsur artistik bunga bonsai, mulailah membaca literatur tentang Bonsai yang mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1970-an. Informasi didapatkan dari majalah, internet dan berbagai sumber lain. Saat masih berstatus sebagai karyawan itu, dia menjadi penggemar bonsai. Mulai dari membaca buku, majalah tentang bonsai hingga merangkaii bunga bonsai secara outodidak. Tahun 2006 dia memutuskan berhenti sebagai karyawan, halaman rumahnya disulap menjadi salon bonsai. Bonsai yang ia beli di pasar bunga atau dari pedagang, dia dandani menjadi lebih artistik dan menarik. “Meski berlatarbelakang kesenangan terhadap bonsai, tapi saya melihat, bonsai juga bisa menjadi sumber kehidupan,” beber Tedy yang mengaku harga bonsai yang selangit, serta penggemarnya yang terus bertambah, membuat niatnya meninggalkan pekerjaan semakin besar. Mulailah dia menjadi modifikator bonsai lalu memasang hasil karyanya di situs miliknya : www.tedyboybonsai.blogspot.com Sadar bahwa mencari duit dari bonsai tidak harus mengandalkan hoby semata, Tedy juga terus mempelajari perilaku penyuka tanaman bonsai, kiat bisnis, sampai hal-hal yang berhubungan dengan tanaman dan karakteristik tanah. Hasilnya, dalam waktu tak cukup setahun, Tedy menjelma menjadi modifikator bonsai yang andal. Usahanya dibantu oleh dua orang asisten dan pekerja part time jika sedang banyak order. “Kuncinya adalah terus mempelajari perilaku konsumen. Apa tipe bonsai yang sedang in dan menjadi kegemaran kebanyakan penyuka bonsai.” Dengan kemampuan mendalami keinginan konsumen itulah, berbagai bunga bonsai ia modifikasi. Tedy memperlihatkan bunga bonsai yang dari pedagang dibeli dengan modal Rp100 ribuan, terjual Rp23 juta setelah dipereteli dan di­modif sedemikian rupa. Uniknya Tedy hanya butuh enam jam un­tuk proses modifikasi tersebut. Lamanya waktu “mendandani” ta­naman mini itu tergantung tingkat kesulitan, ukuran dan kondisi bahan. Hanya saja, setelah modifikasi, bunga bonsai memang membutuhkan waktu lama untuk tumbuh sampai pada bentuk yang diinginkan. “Lamanya waktu tergantung bentuk akhir yang diinginkan. Biasanya bulanan, adapula yang tahunan,” kata Tedy yang menganalogikan aktivitasnya itu dengan menyulap mobil

butut jadi Mercy. Dari beberapa hasil modifikasi Tedy Boy, di antaranya terjual Rp25 juta dengan modal kerja dan bahan baku berupa bunga, pot, tanah dan lain-lain, hanya sekitar Rp500 ribu. Adapula yang dibanderol dengan harga Rp7 juta dengan modal awal Rp30 ribu untuk membeli tanaman tersebut dari pedagang. Memulai bisnis ini, Tedy mengaku tak mengeluarkan banyak modal. “Hanya butuh pengetahuan merangkai bonsai, membeli peralatan berupa gunting catok, gunting potong, kawat aluminium atau tembaga , pahat patung dan brill/bor, serta membuat networking dengan orang-orang yang beraktivitas dalam usaha bonsai. Menurut Tedy, di dunia bonsai, ada yang menjadi pencari tanaman, petani bonsai (budidaya ), modifikator seperti dirinya, trader ( broker ), dan konsumen akhir yang rata-rata penggemar bonsai yang tersebar di seluruh Indonesia dan dunia. “Jika perlu bergabunglah pada komunitas bonsai sehingga dari aspek pengetahuan dan bisnis bonsai, kita akan semakin meningkat,” ucapnya memberi trik bisnis. Saat ini ada ribuan orang yang tergabung dalam beberapa organisasi tanaman bonsai dan banyak lagi penyuka tanaman itu yang tidak berafiliasi pada satu komunitas. Dalam waktu lima tahunan Tedy mengaku bisa menghasilkan ratusan juta per tahun dari aktivitasnya. Berkat usahanya, suami dari Cindy Anita dan ayah tiga orang anak itu, tak lagi fokus menekuni salon bonsai yang ia buat di halaman rumahnya. Dia kemudian melanglangbuana memodifikasi tanaman bonsai dari Sumatera sampai Indonesia bagian timur. “Menjual bonsai akhirnya hanya jadi 20 persen dari usaha saya, sekarang kebanyakan menerima order memodifikasi bonsai diberbagai daerah,” ujarnya. Dia juga menjadi penulis pada majalah Bonsai & Stone Appreciation serta pembicara pada berbagai seminar dan workshop membuat bonsai baik di dalam negeri, maupun di luar negeri seperti India dan Amerika . Meski terkesan basah, usaha di bidang tanaman bonsai bukan tanpa hambatan. Menurut Tedy, ratifikasi undang -undang tentang lingkungan dari berbagai negara, membuat bonsai susah diimpor atau di ekspor karena salah satu pasal dalam undang -undang itu melarang pengiriman tanah antarnegara. Sementara tanpa tanah, tanaman bonsai rawan mati atau rusak dalam jangka waktu tertentu. Pengiriman tanaman ini juga membutuhkan packaging khusus yang memakan biaya mahal sehingga dinilai kurang efisien. (*) Workshop : Jl. Venus Timur X No. B3 Komp. Metro Jalan. Sukarno Hatta, Bandung 40286  Telpon : 081220258138 Email :  [email protected] Main Site :  www.tedyboybonsai.blogspot.com Secondary Site :  www.tedyboybonsai.multiply.com EDISI Januari 2013

43

KOLOM

Irwani Pane

1 st. Women Communication & Motivation Experts East Indonesia Direktur YBKI Training & Consulting, Motivator Speaker : Radio Smart FM dalam program “Smart Public Speaking

D

Mengembangkan Diksi

iksi atau pilihan kata merupakan aspek yang penting perlu diperhatikan ketika hendak menjadi seorang pembicara. Diksi tentu sangat berpengaruh dalam membentuk kesuksesan seorang pembicara. Anda mungkin pernah mendengar rekaman bagaimana bapak proklamasi bangsa ini berbicara? Sangat luar biasa bukan? Sehingga wajar jika Ir. Soekarno dijuluki sebagai orator ulung. Sua-ranya menggelegar dan diksinya sungguh sangat memukau mereka yang mendengarnya. Bagaimana menjadi Soekarno yang dirindukan banyak audiens, yang kata-katanya ditunggu-tunggu. Yang pembicaraannya menggerakkan dan mengajak siapa saja melakukan sesuatu. Tentu semuanya tidak terjadi begitu saja, semuanya butuh proses yang membutuhkan pengorbanan. Anda harus belajar berkorban, mulai saat ini. Berapa waktu yang Anda gunakan untuk menonton TV setiap hari? Dua jam? Tiga jam? Atau bahkan lebih? Anda tidak mungkin bisa mengembangkan kemampuan diksi Anda dengan hanya menonton TV, karena aktivitas menonton dengan kemampuan mengembangkan diksi tentu bergantung pada apa yang Anda tonton. Jika Anda rutin mengikuti program imfotainment setiap hari, tentu kemampuan diksi tidak akan mengalami perubahan, bahkan mungkin akan jauh lebih buruk. Betapa banyak lulusan universitas, orang-orang yang terdidik memiliki kemampuan berkomunikasi yang buruk. Kemampuan komunikasi itu diukur dari bagaimana cara dia menyampaikannya dan pilihan kata (diksi) apa yang digunakan. Banyak orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang memadai tetapi tidak mampu berbicara dengan baik. Hal ini tentu tidak kita harapkan. Amerika memiliki Lincoln yang bersekolah kurang dari dua belas bulan selama hidupnya. Namun ketika Lincoln berbicara, hanya butuh waktu beberapa menit saja, pembicaraannya mengesankan dan mudah diingat oleh siapa saja. Lincoln telah menjadi ikon dari seorang public speaker andal yang telah mengembangkan kemampuan komunikasinya dengan sangat memadai. Jika Anda rutin menonton TV dan melakukan beragam aktivitas sebenarnya tidak memiliki implikasi yang terlalu positif terhadap pengembangan diksi Anda. Mulai saat ini Anda harus berpikir dan segera bertindak, untuk memberikan asupan pada diri Anda. Mulailah rutin mengagendakan untuk membaca setiap hari. Bacaan apa yang harus Anda baca? Kita tentu sepakat bahwa public speaking bukan hanya ilmu dan praktik, tetapi public speaking juga adalah seni. Maka, mulailah perkaya diri Anda dengan kemampuan membaca. Dengan begitu diksi Anda akan semakin kaya. Ada sebuah pernyataan seperti ini, ajarilah anakmu sastra maka

dia akan menjadi bijak. Sastra akan menjadikan seorang pengecut menjadi pemberani. Kenapa? Karena dalam sastra kita diajarkan untuk melatih nilai rasa, bahasa, dan intuisi kita. Ini tentu sangat penting. Hal ini juga yang dilakukan oleh Lincoln dan ba-nyak lagi public speaker dan orator ulung yang pernah ada. Belajar tentang kesusastraan akan mengantarkan kita pada kemampuan meramu dan mengalih bahasakan kata secara baik dan berkesenian. Mungkin saja, kata-kata yang Anda sampaikan sangat sederhana dan biasa didengar, namun kemampuan meramu kata itulah yang membuat Anda berbeda. Anda berbeda karena diksi yang Anda gunakan sangat pas dan tepat. Anda bisa memulainya dari sekarang. Jika Lincoln memulai memperbaiki diksinya dengan membaca Al-Kitab dan buku Shakesphare terlebih dahulu, Anda pun bisa mencobanya dengan bacaan yang lain. Bagi muslim, berinte-raksi dengan Al-Qur’annya dan mencoba menelaah setiap lekuk bahasanya adalah modal yang penting yang bisa Anda lakukan dalam proses penemuan diksi Anda. Bahasa kitab suci tentu tidak ada tandingannya, karena Tuhan berperan di dalamnya. Selanjutnya, Anda bisa memaksa diri Anda mengoleksi bacaan-bacaan sastra. Bahkan Lincoln selalu menyempatkan diri membaca puisi Thomas Hood sebelum tidur. Sering kali Lincoln juga terbangun tengah malam hanya untuk membaca kembali bait-bait puisi Thomas. Anda bisa mencobanya dengan membaca karya sastrawan Tanah Air. Beberapa nama yang direkomendasikan antara lain Chairil Anwar, W.S. Rendra, dan Taufiq Ismail. Tiga nama ini sudah cukup mewakili. Jika seorang public speaker sekelas Lincoln melakukannya, lalu apa yang telah Anda lakukan untuk menambah kualitas diri Anda? Harusnya setiap kita membangun perpustakaan kita sendiri di rumah kita masing-masing. Mulailah mengakrabkan diri dengan buku, mulailah membaca. Dengan begitu diksi Anda akan semakin menarik. Anda bisa mencobanya, satu bulan, dua bulan, dan lihatlah perubahan apa yang terjadi. Jika Anda memiliki porsi menonton TV dua sampai tiga jam sehari, lalu berapa porsi yang Anda berikan untuk memperbaiki diksi Anda? Jika Anda memberikan porsi yang cukup kepada diri Anda untuk tidur dan beristirahat, berapa porsi waktu yang Anda berikan untuk mengasah kemampuan berbicara Anda? Mulailah mengubah diri dan membekali kemampuan Anda dengan bacaan yang produktif. Anda tidak bisa menyuruh orang lain berolahraga untuk diri Anda. Anda harus melakukannya sendiri. Untuk memperkaya diksi, berikan porsi secara konsisten bagi diri Anda untuk membaca setiap hari. Bacalah ilmu, bacalah seni, dan bacalah sastra. Anda akan menemukan diri Anda berbeda dari sebelumnya. (*)

EDISI Januari 2013

45

DESTINASI Pusat Perbelanjaan Pasar Atom

22 Bank Siap Melayani Peng

B

agi masyarakat Jawa Timur orang, sedangkan di hari libur dan akhir ANNA SASMITHA // SURABAYA (Jatim) dan sekitarnya hingga pekan 50 ribu pengunjung per hari. Mereka Indonesia Timur, Pasar Atom yang datang ke sini bukan hanya sekadar Surabaya, adalah ikon pusat perbelanjaan. Ingin be- windows shopping melainkan shopping buyer. lanja keperluan apapun ada di sini. Pasar yang sudah Hal yang menarik saat belanja di Pasar Atom adalah seni tawar berdiri sejak tahun 1960 di tepi Sungai Pegirian, kini Jalan Bungu- menawar antara pembeli dengan penjual, karena mayoritas stand ran, merupakan salah satu pusat grosir terbesar dan tertua. yang ada langsung dijaga pemiliknya sendiri. Tidak ada teorinya Nama Pasar Atom diambil karena pada saat itu di Surabaya se- untuk “memenangkan” proses tawar-menawar itu. Sebab, bisa dang booming produk-produk yang terbuat dari plastik / atom. Se- menawar hingga 20,30,50 %, bahkan di atas itu. “Pokoknya, yang bagai pusat perdagangan grosir dan retail, Pasar Atom menawar- pandai menawar, dialah pemenangnya.” kan banyak barang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga Pasar Atom terdiri atas 8 lantai dengan pembagian lantai 1 samkebutuhan tertier. pai 4 untuk pusat perbelanjaan dan lantai 5 sampai 8 untuk saMenempati lahan 6 hektare, Pasar Atom bisa diakses dari empat rana parkir. Secara bangunan, Pasar Atom terdiri dari 5 tahap yaitu arah jalan yaitu Jl Bunguran, Jl Waspada, Jl Siaga, dan Jl Stasiun Tahap I, Tahap II, Tahap III, Tahap IV dan Tahap V yang dikembangKota. Posisinya yang sangat strategis inilah mendukung populari- kan lebih lanjut dengan adanya Pasar Atom Mall. tasnya sebagai tempat berbelanja segala kebutuhan. Tahap I dan II diisi pedagang tekstil, sepatu, P&D, pakaian anak, Di hari biasa pengunjung Pasar Atom mencapai 20 ribu-30 ribu stationery dan tailor. Khusus di Tahap II para penjahit dapat mem-

46

EDISI Januari 2013

Foto-foto: Anna Sashmita /INSPIRASI Usaha

unjung, Belanja Apapun Bisa

Suasana beebelanja di Pasar Atom.

perbaiki pakaian, sepatu dan tas. Ditambah lagi depot-depot makanan yang menjadi “jujugan” makanan khas Jawa Timur. Berbagai produk fashion baju, tas, sepatu dan aksesorinya baik produk dalam maupun luar negeri tersedia menjadikan sebagai trend-setter di bidang fashion. Untuk bangunan Tahap III didominasi pedagang bunga dan pernak-perniknya, tas, emas, perhiasan, pakaian, dan dilengkapi kolam renang di lantai 5. Sebagai sentra perhiasan pasar ini menjadi “jujugan” orang dalam mencari perhiasan dan emas. Dua pabrik emas terkemuka di Surabaya membuka outlet info dan service center di sini yaitu PT. Hartono Wira Tanik (PT. HWT) dan PT. Untung Bersama Sejahtera (PT. UBS). Juga ada Yobel Silver yang siap memberikan pelayanan terbaik. Tahap IV yang berbentuk ruko dipenuhi pengusaha angkutan, toko mainan grosir, bank dan lain-lain. Sedangkan Tahap V ditempati boutique, accessories dan souvenir, serta supermarket dengan luas 1.000 meter. Salah satu alasan orang ke Pasar Atom adalah ingin menikmati kuliner Jawa Timur. Di sini Anda bisa menemukan bubur Madura,

cucur, nagasari, gethuk, lupis atau tiwul, Anda dapat menikmatinya di Kartiko yang terletak di lantai 2. Bagi pecinta gorengan, tahap III-IV ini dapat menjadi tempat “jujugan”, karena di sini banyak menjual gorengan mulai dari cakwe isi udang, lumpia, pastel, bikang, pukis, dan lain-lain. Selain itu juga ada Chinese Food, dan masakan dari daerah lain. Di Food Court Pasar Atom sedikitnya ada 33 stan menyediakan berbagai jenis hidangan, mulai dari masakan tradisional sampai dengan fast food. Food Court ini bahkan menjadi icon khusus yang menarik pengunjung datang berbelanja ke Pasar Atom. Mengingat tingkat transaksi perdagangan yang besar di Pasar Atom dan Pasar Atom Mall maka tidak salah jika Pasar ini menjadi salah satu lokasi yang dituju oleh perbankan me­lakukan ekspansi usahanya. Itu terbukti dengan dibukanya 22 bank yang telah bergabung di Pasar Atom dan Pasar Atom Mall antara lain OCNB NISP, Citibank, Bank Mandiri, Bank Niaga, BRI, BCA, BNI 46, BII, Bank Permata, Panin Bank, Bank DBS, Bank Ekonomi, Commonwealth, Bank NTB, Bank BNP, Bank Windu, Bank Amin, Bank Maspion, Bank Mayapada, Bank CNB, Bank Arta Graha, UOB Buana Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat kini Pasar Atom dan Pasar Atom Mall tidak hanya sebagai sentra perdagangan tetapi telah bergeser menjadi tempat rekreasi keluarga. Sudah ada dua pusat hiburan keluarga yaitu Fun World dan Timezone. Bagi Anda yang membutuhkan peralatan rumah tangga salah satu stan yang menjual peralatan rumah tangga adalah HASIL SEJAHTERA (HS) yang terletak di tahap I lantai 4. Dengan luas lebih dari 1600 m², HS memiliki konsep “One Stop Shopping” untuk produk-produk rumah tangga antara lain kitchenware, houseware bahkan untuk hotel dan restaurant supply. Mulai dari pemanggang roti, juicer, kompor, panci, produk-produk stainlessteel sampai dengan alat pecah belah berkualitas ada disini. Untuk kebutuhan farmasi apotik di Pasar Atom menyediakan berbagai macam obat seperti vitamin, makanan suplemen, kosmetik sampai obat tradisional China maupun obat tradisional Indonesia dengan harga bersaing. Tidak hanya itu di sini kita juga akan menemukan stand yang menawarkan berbagai pernak-pernik menarik beraksen orien­ tal sampai dengan perlengkapan sembahyang, seperti patung-patung, dupa, kertas angpao, lampion, dan masih banyak lagi. Tak ketinggalan untuk kebutuhan optik dan elektronik juga bisa didapatkan disini. Kacamata dengan berbagai ukuran dan model dengan harga bersaing. Di Atom Elektronik Center, Anda bisa, mendapatkan berbagai kebutuhan elektronik seperti handphone beserta aksesorisnya, laptop, komputer, aksesories, dan berbagai games yang berteknologi tinggi kegemaran buah hati Anda, seperti playstation dan nintendo. (*) PASAR ATOM SURABAYA Jumlah pedagang : 2.000 orang Pengunjung per hari : 50.000 orang Fasilitas perbankan : 22 Jenis bank Luas Lahan : 6 hektare Konsep : One Stop Shopping Lokasi : Jl. Bunguran 45 Surabaya Telepon : 031 – 3551995, 3534888 Fax : 031 - 3530711 EDISI Januari 2013

47

48

EDISI Januari 2013

KONSULTASI Abd Rahman Patiwi

Life Transformer Coach Peraih award, the big 5 for the Best Trainer versi i2move, Jakarta 2010. Managing Director of Breaking Life Institut. Penulis Buku, The Power of The Dream, By Mizan On Process

No Pain No Gain Pertanyaan : Pak, saya seorang karyawan pada sebuah perusahaan swasta. Perusahaan dimana tempat saya bekerja boleh dibilang cukup bonafid, dan orang-orang yang berhasil masuk sebagai karyawan baru pasti melalui test uji kompetensi dan seleksi yang ketat. Anehnya setelah saya bekerja beberapa tahun pada apa yang menjadi divisi saya, namun belakangan ini saya merasa jenuh dan sepertinnya malas-malasan masuk kantor. Mohon solusinya Pak Rahman Patiwi. Harianto Darmawan, Gunung Malang, Balikpapan. Jawab : Dear Mas Hari, Salam kenal dengan Rahman Patiwi, di sini. Terima kasih anda telah berbagi dengan kami. Semoga dengan ini bisa memberikan manfaat bagi kita pada khususnya terlebih lagi pada segenap pembaca Majalah INSPIRASI USAHA pada umumnya. No pai no gain, itulah istilah yang sangat populer dan berlaku universal kepada segenap orang. Hal itu berarti bahwa tak ada kesuksesan tanpa jerih payah. Namun perlu di catat pula bahwa memang jerih payah adalah merupakan pintu masuk di mana bakal menjadi tempat bertenggernya kesuksesan. Tetapi jangan salah kaprah. Apakah setiap orang yang telah mengucurkan jerih paya dengan serta merta akan meraih keberhasilan? Sebagai perbandingan pahami dulu berikut ini biar tidak salah jawab. Seorang petani menanam padi. Hal itu merupakan pintu masuk yang memungkinkan ia akan meraih keberhasilan memanen padi. Namun apakah setiap petani yang menanam padi akan serta merta bisa meraih keberhasilan dalam memanen padi kelak? Jawabnya; No way man..! . Yah, tentu saja tidak. Ada tanggung jawab besar yang harus dimiliki dan justru muncul pasca adanya keputusan. Jadi benta-ngan yang ada diantara MENANAM dan MEMANEN itulah yang menentukan. Karena di antara kedua bentangan kata tersebut merupakan daur pertumbuhan usaha yang harus dibalut dengan sebuah komponen amunisi dahsyat. Komponen amunisi dahsat apakah itu? Yah, itu tak lain adalah: Visi, Ambisi, dan Konsistensi. Ini saya peroleh ketika kami terlibat BBM dengan Bapak Sultan Makkawaru, pimpinan majalah INSPIRASI USAHA. Saya melihat kalimat itu tertulis indah di balik personal message-nya. Jadi maaf komandan, ku share-ki ilmu’ta. He..he..he.. Mas Hari dan segenap pembaca INSPIRASI USAHA tercinta. Ketahuilah bahwa hal terpenting bukan pada keberhasilan kita terpilih dalam seleksi dan lolos jadi karyawan. Nanun lebih dari itu hal yang menentukan adalah apa yang ada di balik bentangan dua kata di antara KARYAWAN dan EXPERT. Jadi apa yang harus di lakukan? Mari pahami dua pendekatan berikut ini. 1.Bangun Cinta Anda “Ajari Aku Cintai” dan “Ajari Lagi Aku Cinta” itulah dua buah judul sinetron yang pernah dibintangi oleh artis top, Gita Gutawa. Pemilik suara berkarakter sopran itu seolah ingin memberikan pesan moral kepada kita, bahwa untuk eksis pada sebuah profesi kita harus benar-benar berusaha mencintai akan profesi pilihan itu. Tak disang-

kal lagi, berdasar pada perinsip itu pula kemudian mengantarkan dirinya sebagai Penyanyi Pendatang Baru Terbaik dengan Album Terbaik pula dalam penghargaan AMI Award 2008. Jadi tak ada pilihan lain, bangunlah cinta dalam profesi. Kita harus belajar mencintai itu sebagai sebuah konsekwensi atas adanya pilihan. Rasa cinta kadang tidak muncul dalam profesi karena boleh jadi kita selalu merasa “Rumput tetangga lebih subur dari rumput sendiri” sehingga kita selalu mau jadi “kutu loncat profesi.” Sudahlah..! Syukuri apa yang anda telah raih dengan cara fokuslah untuk melakukan pendalaman. Kuasai crirical skill yang dibutuhkan untuk survive dibalik keputusan profesi Anda. Dengan demikian rasa cinta akan mulai bertumbuh seiring dengan waktu. Ketika rasa cinta semakin tumbuh, maka anda lebih rela berkorban, meluangkan waktu untuk yang terbaik tanpa merasa jenuh apalagi sebagai beban. 2.Kelola Energi Anda Hal yang sangat krusial pula yang perlu anda pahami adalah bagaimana menjaga titik fokus atas kemungkinan terpecahnya energi anda. Kemarin saya bertemu dengan seseorang. Ia mengajak saya untuk berbisnis hal yang baru dengan meminta saya sadikit melakukan investasi. Saya menolak karena itu tidak memiliki korelasi dengan bisnis saya. Anehnya setiap penolakan yang saya lakukan disertai dengan serangan balik yang getol untuk meyakinkan saya bahwa bisnis baru itu di jamin aman dengan keuntungan yang luar biasa. Bahkan ia rela memberikan berupa benda lainya sebagai jaminan pada saya. Hal itu kemudian tetap saya tolak. Sebab dimata saya bukan persoalan aman tidak amannya, bukan pula persoalan untung tidak untungnya. Ketika saya memilih profesi pantang untuk selingkuh profesi jika belum sampai pada waktunya. Sebab saya takut energi saya pecah dan tak mampu melakukan panetrasi kehidupan. Bagi saya segala sesuatu indah pada waktunya. Ada rambu-rambu yang harus dipahami sebelum melakukan multpying usaha. Bila energi anda pecah maka usaha anda boleh jadi melaju dengan kecepatan kuantitas yang miskin kualitas. Atau kalu anda seorang karyawan maka boleh jadi eksistensi anda hanya hadir menambah bilangan secara fisik ditataran kuantitas, tapi tidsk hadir menamba margin secara value ditataran kualitas. Olehnya pastikan kucuran keringan dan jerih paya anda tertuang dalam wadah yang benar disertai dengan cinta dan keutuhan energi sebagai sebuah ihtiar di level terbaik. Karena sesungguhnya predikat expert hanya bisa diraih secara cerdas diatas altar No Pain No Gain. Salam Sukses Mulia. Ingin ngobrol dengan saya, follow saya di twitter: @RahmanPatiwi. Bagi seluruh pembaca Inspirasi Usaha tercinta, jika Anda memiliki unek-unek tentang, karier, profesi, SDM, dan seputaran soft skill lainnya silahkan layangkan pertanyaan Anda melalui email pada [email protected] atau [email protected]. Atau inspirasi.usaha@yahoo. com. Bagi penanya beruntung akan dibahas di Majalah INSPIRASI Usaha pada kolom Forum konsultasi. Plus berhadiah buku STIFIn Personality yang dikirim langsung ke alamat Anda. EDISI Januari 2013

49

50

EDISI Januari 2013

I

Waspada, Ini Ancaman Potensial dari Internet

1.Spam Spam adalah e-mail sampah yang kerap datang bertubi-tubi ke mailbox kita, tanpa kita kehendaki. Isi spam tersebut bermacam-macam dari sekedar menawarkan produk/jasa, hingga penipuan berkedok bisnis kerjasama, tawaran multi-level marketing, mendapatkan hadiah jutaan dolar, dan iklan-iklan yang tidak dikehendaki. Spam termasuk ke dalam masalah keamanan yang serius karena dapat digunakan untuk me­ngirim Trojan, virus, worm, spyware, dan sasaran serangan phishing. 2.Malware Malware adalah sebuah program berisi kode berbahaya, termasuk diantaranya virus, worm, dan Trojan. Malware menyebarkan diri de­ngan memanfaatkan media-media komunikasi populer, seperti email, pesan instan, situs, dan material download lewat koneksi peer-to-peer. Malware juga akan berusaha mengeksploitasi kelemahan pada sistem. 3. Spyware Spyware adalah sebuah program jahat yang bersembunyi di

dalam komputer. Sesuai namanya, program ini akan memata-matai segala aktivitas yang kita lakukan di internet tanpa sepengetahuan kita, lalu mencuri datadata penting seperti username, password, dan informasi rekening bank. Spyware biasanya terinstal secara otomatis ketika kita mendownload software tertentu, atau mengklik iklan tertentu dari sebuah situs atau mengklik link tertentu dari sebuah pesan e-mail atau yang muncul secara tiba-tiba di pesan instan.

sxc.hu

nternet bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi bisa digunakan ke arah yang positif, disisi yang lain bisa digunakan ke arah yang negatif. Dengan internet seseorang bisa berbuat sesuatu dari seskedar mencari informasi, mencari kawan, bergaul, berbuat sosial untuk sesam a, sampai mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Tapi selain memiliki banyak manfaat, internet juga memiliki potensi yang berbahaya bagi penggunanya. Dari yang sekedar hanya menerima spam, malware, penipuan, dan lain sebagainya. Berikut ini sedikitnya ada lima ancaman potensial dari internet :

TIPS

4. Phishing Phising dikenal juga sebagai aksi penipuan online yang mencoba mencuri datadata penting pengguna internet seperti username, password, dan detil informasi kartu kredit. Teknik sserangan yang dilakukan umumnya dengan rekayasa sosial, misalnya memanfaatkan isu-isu terkini seperti bencana alam banjir, gempa bumi, tsunami dan lain sebagainya. Teknik ini digunakan untuk mengelabui kita agar menyerahkan informasi pribadi.

5. Cyber Bullying Cyber Bullying adalah perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendahkan sese­ orang. Kebanyakan menimpa anak-anak dan re­maja, baik dilakukan secara online atau melalui telepon seluler. Cyber Bullying memanfaatkan pesan SMS, email, instan messaging, blog, situs jejaring sosial, atau halaman web untuk mengganggu, mempermalukan dan mengintimidasi. Bentuknya bermacam-macam seperti menyebarkan isu-isu palsu, memposting foto-foto memalukan, pelecehan seksual, ancaman hingga tindakan berbuntut pemerasan.(Sumber Buku Internet Sehat).

EDISI Januari 2013

51

TESTIMONI

52

Selama berlibur di Indonesia saya belum pernah membaca majalah. Tapi ketika di Makassar, saya baru membaca majalah yang namanya Inspirasi-usaha ini. Saya senang isinya. Majalahnya juga keren. Selamat ya? Jakob Vervoort Warga negara Belanda

Barusan saya mendapatkan majalah terbit di Makassar yang membuat hati saya tergerak membacanya. Majalah ini betulbetul memberikan inspirasi kepada saya. Moh.Qaddafi Abukasim PT Prudetial Life Assurance

Terima kasih Majalah Inspirasi usaha, karena menjadi bacaan ketika saya berada di Kota Makassar. Saya suka membaca­ nya. Karena saya suka, maka saya bawa satu ke Belanda Ya? Terima kasih. Habsa Vervoort warga negara Belanda

Setelah saya mempelajari majalah ini, kebanyakan rubriknya berasal dari tanah Jawa. Mungkinkah majalah ini mengangkat kreasi dan ide bisnis dari tanah Maluku? dr.Yati Sanaky Dosen Fakultas Kedokteran Unpatti Ambon

Rubrik yang ditampilkan majalah ini luar biasa, utamanya kesuksesan para pebisnis berskala UKM. Majalah ini tak ketinggalan juga mengangkat thema yang berhubungan Informasi dan Teknologi membuat saya senang membacanya. Ina Agustina Manalip SME Supervisor Divisi Business Service Regional VII Telkom

Kehadiran majalah ini selalu memberi kesan baik, bukan saja mereka yang berkecimpung di dunia usaha, melainkan para pemula dan masyarakat lainnya. Majalah ini isinya padat dan selalu memunculkan kreasi baru. Safri Hatala Frita Madya Production

Saya senang dengan majalah Inspirasi Usaha. Karena majalah ini memperkenalkan saya dengan dunia bisnis yang lebih luas. Sukses selalu. Leo Nainggolan Koordinator Event dan Direct Selling Madu Nusantara

Saya melihat majalah ini demikian berkembang. Sudah banyak iklannya pula dibandingkan tahun lalu. Artinya, majalah ini sudah mendapat kepercayaan pengiklan. Selamat!! Mustam Arif Jurnal Celebes

Luar biasa, saya baru menemukan dan membaca majalah seperti Inspirasi-usaha ini. Majalah ini ternyata banyak menemukenali saya dengan para pebisnis sukses lainnya di tanah air. Ridwan Celebes TV Makassar

Saya melihat Inspirasi-usaha sebagai satu-satunya majalah yang bebas dari berita-berita politik. Inilah yang membuat saya tertarik dan senang membacanya. Tobi Penyiar Radio Venus

EDISI Januari 2013

Saya terus mengikuti perkembangan rubrik di majalah ini. Ternyata, bagus dan patut dijadikan kiblat para usahawan muda dan pemula, termasuk mahasiswa. Alvin Moizlim Sardar S. Mahasiswa Makassar

Saya membaca majalah ini saat menemani istri melahirkan di Rumah Sakit Pertiwi Makassar. Hanya ada satu kata, majalah ini menarik dan layak untuk dibaca semua kalangan. Yadi Matuseya Staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku

Terima kasih kepada Inspirasi-usaha karena telah menambah halaman dari 60 ke-68. Ke depan, semoga bisa menambah halaman lagi, tetapi harga jualnya jangan ikut bertambah ya? Rhida Sekuriti

Banyak ide bisnis yang saya temukan di majalah ini. Rubriknya juga menarik. Makanya, saya tidak mau ketinggalan satu edisipun. Ethyhatala Naghkapladeo Alumni STIMIK Dipanegara

Kesuksesan dari sebuah penerbitan atau media sangat ditentukan oleh banyaknya kepercayaan pembacanya. Saya melihat diberbagai tempat majalah ini selalu Nampak. Brovo majalah Inspirasi-usaha. Ikbal,SE Audit makassar

Kebetulan teman saya di Surabaya meminta tolong melihat beritanya di Majalah Inspirasi Usaha edisi 26 November 2012 yang dimuat di rubrik INSPIRATIF berjudul AE Publishing Penerbit Buku dari Tulisan di Online. Saya pun bergegas ke redaksi majalah ini di Jalan Sultan Alauddin No 212. Ternyata majalahnya keren dan membuat saya tertarik. Auliyanti SN Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar-UNM

Bagaimanapun pun juga, majalah ini mampu menularkan banyak ide dan kisahkisah sukses ke banyak pembacanya. Makanya setiap awal bulan saya selalu mencari edisi terbarunya. Hadi Prayoga Putra Karyawan di Makassar

Rubrik laporan utama yang diangkat Inspirasi-usaha membuat saya selalu pingin membaca setiap edisi. Saran saya, ke depan mereka yang sukses di kawasan timur Indonesia juga bisa menghiasi laporan utama dari majalah ini. Terima kasih. Yulie Sanaky Mahasiswa STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Saya melihat majalah ini disalah satu tempat di Bandung. Setelah membuka, saya melihat perwajahan majalah ini sederhana, tapi isinya padat. Saya juga senang melihat ide-ide kreatif dari Jawa yang disajikan di majalah ini. Mus Susjaltriastono. P Bogor

Saya membaca majalah ini ketika mengikuti salah satu kegiatan di Hotel Sahid Jaya Makassar. Saya tertarik dengan rubrik inspiratif dan tren bisnis. Amat Mulud Dinas PU Seram Bagian Barat-SBT

EDISI Januari 2013

53

EDISI Januari 2013

55

MAKASSAR, INSPIRASI USAHA: Selama tiga hari berturut-turut Tel­komsel menggelar pesta poin keluarga Indonesia. Head of CSC Tel­komsel Branch Makassar Section Harnanda Budiman, Teguh Kuncoro head of promotion Pamasuka, dan Muh Ardip head of Branch Makassar mengemukakan, pesta poin dilaksanakan di 4 kota Area Pamasuka yaitu Makassar, Banjarmasin, Samarinda, Balik­papan. Di Makassar digelar 30 November hingga 2 Desember 2012 di Mal Ratu Indah. Telkomsel juga menggelar Program event karnaval Gadget 3 G Telkomsel diadakan sejak tanggal 19 hingga 23 Desember 2012. Peserta yang ikut serta dalam event kali ini diantara­nya ada 8 brand (Nexian, Cross, ZTE, Samsung, Nokia, Samsung, Nokia, Blackberry, Cyrus, Speed up dan distributor kartu perdana (MMPP). Program akhir tahun ini digelar di 14 kota di Indonesia diantaranya Tangerang, Depok, Denpasar, Cirebon, Banjarmasin, Pontianak, Sidoarjo, Makassar, Medan, Tasikmalaya, Palembang, Bekasi, Malang, dan pekan baru. (nur hasni)

Nur Hasni/INSPIRASI Usaha

EVENT Telkomsel Gelar Pesta Poin dan Karnaval

Jumpa pers jajaran Telkomsel.

Seminar Kewirausahaan dan Expo Inkubator UNM MAKASSAR, INSPIRASI USAHA: Universitas Negeri Makassar (UNM) bekerjasama Kementrian Koperasi dan UKM Sulawesi Selatan menggelar seminar kewirausahaan, temu bisnis, dan expo inkubator kewirausahaan di Hotel Lamacca. Seminar dibuka Menteri Negara Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan sekaligus keynote speech. Pembicara lainnya Anggiat Sinaga (Ketua PHRI Sulsel), Yudi Arsono (Ketua HIMP I Sulsel), dan pem-

bicara internasional Mary Heatner Dari Kanada. Peserta seminar terdiri atas mahasiswa, dosen, pengusaha, guru dan siswa sekolah menengah. Temu bisnis ini sekaligus mempertemukan pengusaha binaan inkubator dengan perbankan, pemerintah, sesama pengusaha dan pendidikan. Melalui kegiatan ini diharapkan bisa berbagi pengalaman, penjajakan kerjasama, pemberian bantuan modal usaha dan bantuan pe ngembangan usaha lainnya.(nur hasni)

Nur Hasni/INSPIRASI Usaha

HUT ke 16 Sahid Gelar Gerak Jalan Santai

Suasana jalan santai.

MAKASSAR, INSPIRASI USAHA: Memeriahkan Hari Jadi Hotel Sahid Jaya Makassar ke 16, jajaran hotel yang terletak di Jalan Ratulangi itu menggelar Gerak Jalan Santai, Minggu,2 Desember, 2012. Di ikuti sekitar 300 orang, terdiri atas karyawan dan keluarganya. Jalan santai bertema “Melangkah Bersama dengan satu Tujuan kegiatan” ini berlanjut dengan berbagai games menarik yang di ikuti oleh anak-anak seperti lomba mewarnai, lomba makan kerupuk dan lomba memasukan pensil dalam botol. Kegiatan lainnya adalah penyerahan hadiah kepada pemenang lom­ba seperti Volly, Futsal, Takraw, Making Bed, Lomba membawa tray sampai dengan lomba memasak. Peraih hadiah utama berupa 1 unit motor dan penyerahan hadiah di lakukan langsung Martono Sa­putro Selaku General Manager Hotel Sahid Jaya Makassar. (nur hasni)

MAKASSAR, INSPIRASI USAHA: Hotel Horison menggelar Horison Vaganza bekerjasama dengan Guinness. Setiap tamu yang check ini periode Mei hingga 31 Desember 2012 berkesempatan mendapat kupon undian dan memperebutkan 1 unit mobil. Tamu yang reservasi di tanggal 31 Desember sebelum pukul 10.00 wita pun masih berhak mengikuti undian Horison Vaganza. Grand prize 1 unit mobil ini diundi pada malam pergantian tahun. Manajemen Hotel Horison juga mengundi hadiah umrah/ perjalanan wisata, bagi tamu hotel yang pernah menginap pada bulan Ramadhan.(nur hasni)

58

EDISI Januari 2013

Nur Hasni/INSPIRASI Usaha

Nginap di Horison Berkesempatan Dapat Mobil

Hadiah mobil yang akan diperebutkan pelanggan hotel Horison.

MAKASSAR, INSPIRASI USAHA:Sebagai majalah bisnis terkemuka di Kota Makassar, maka Inspirasi-usaha terus membuka diri dengan berbagai elemen. Diantaranya kalangan usaha, mahasiswa, hingga berbagai media. Salah satunya, Radio Venus. Kerjasama saling menguntungkan itu ditandatangani Pimpinan Perusahaan Majalah Inspirasi-usaha, Sultan Makkawaru dengan Direktur PT Radio Venus Nusantara, Asnillah NR Jhonny. Manajer Markom Majalah Inspirasi Usaha Andi Fheny A.Rachmah mengemukakan, kerjasama saling menguntungkan itu, karena Majalah Inspirasi usaha bertiras 15 ribu eksemplar dan tersebar di 32 kota provinsi tersebut membutuhkan media promosi lainnya. “Dan pilihan Majalah Inspirasi ke Radio Venus karena radio ini memiliki jaringan dan pendengar yang tersebar luas,” tutur Fheny. Dia menambahkan, Majalah Inspirasi-usaha yang berdiri 10 Oktober 2010 tersebut layak dibaca masyarakat, karena banyak menginspirasi dengan berbagai konten Inspiratif, trend, waralaba, kuliner, agribisnis, wawancara, persona, serta laporan utama yang mengupastuntas bisnis kreatif.(din)

Din Pattisahusiwa/INSPIRASI Usaha

Inspirasi usaha-Radio Venus Kerja Sama

Pimred Majalah INSPIRASI Usaha, Misbachuddin Hadjdjini saat talkshow di Radio Venus

HSO-Kelompok Tani Galang Budidaya Jamur

ist

MAKASSAR, INSPIRASI USAHA: Selain melakukan aksi penghijauan, Honda melalui Main Dealer, PT Astra International Tbk-Honda Sales Operation (HSO) Denpasar melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat Banjar Puakan Desa Taro Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali melalui Budidaya Jamur. Program ini, masyarakat lebih meningkatkan kesejahteraan. HSO Denpasar bekerjasama dengan Kelompok Tani Galang Kangin dan Perangkat Desa Banjar Puakan dalam Pimpinan HSO saat meneyerahkan bibit jamur.

mendukung aktifitas pengembangan jamur dari 10 petani setempat. “Kami menyebutkan program CSR ini sebagai Income Generating Activity (IGA),” demikian relise yang diterima Inspirasi-usaha dan dan ditandatangani Head of Corporate Communication AHM Kristanto. Menutup rangkaian aksi penghijauannya sepanjang tahun 2012 dengan menanam 550 pohon sebagai bagian kecintaan dan perusahaan terhadap lingkungan Indonesia itu di Banjar Puakan Desa Taro Kecamatan Tegallalang, Kabupaten. (Din)

Grand Opening Dona Dony Cake & Bakery MAKASSAR, INSPIRASI USAHA:Grand opening Dona Dony Cake & Bakery digelar, Rabu, 12 12 2912 dirangkaikan penandatangan prasasti dan press conference. Acara pembukaan ditandai pemotongan pita oleh Deril Tunggal selaku owner. Dibanding Dona Dony sebelumnya, Dona Dony baru Cake & Bakery ini Dilengkapi care dan resto three D. Bukan hanya makanan bercita rasa lokal saja yang disediakan di restoran tersebut

tetapi juga chinnes food, dan beragam masakan ala Eropa juga dihidangkan di resto three D. Dona Dony menawarkan konsep all in one memberikan banyak kemudahan kepada customer. Lantai satu menyediakan aneka ragam kue, lantai 2 untuk cafe dan resto, sedangkan lantai 3 menyediakan fasilitas tempat dan konsep untuk acara. Deril Tunggal mengungkapkan, strategi menghadapi persaingan di dunia kuliner yang semakin bertambah. (nur hasni)

Kartu Prabayar Premium Indosat

ist

MAKASSAR, INSPIRASI USAHA: Menutup akhir tahun, Indosat melakukan gebrakan baru dengan meluncurkan Indosat Mentari, di Jakarta 17 Desember 2012. Kartu prabayar premium ini diperuntukkan bagi pengguna smartphone dengan berbagai paket seper­ti GRATIS Whatsapp 12 bulan, GRATIS menelpon 200 menit ke semua operator, GRATIS Paket BB Full Service/BB Gaul dan kuota internet hingga 3 GB dengan kecepatan hingga 7.2Mbps, GRATIS SMS serta dapat memilih sendiri nomor Mentari yang Inilah kartu prabayar premium Indosat.

diinginkan. Terdapat 3 paket yang dapat dipiih yaitu paket Harian, paket Mingguan dan paket Bulanan melalui *123*2*#. Pelanggan yang menikmati Indosat Mentari dapat menikmati kualitas jaringan yang handal karena didukung oleh Indosat Super WiFi yang memberikan kecepatan hingga 20 Mpbs tanpa pelanggan Indosat harus memasukkan username dan password. Saat ini tersedia 3500 acces point yang ter­ sebar di berbagai pusat bisnis & ekonomi di Pulau Jawa dan Bali. (nur hasni) EDISI Januari 2013

59

60

EDISI Januari 2013

EDISI Januari 2013

61

64

EDISI Januari 2013

EDISI Januari 2013

65

SELEB Ikke Nurjanah

Terjun ke Bisnis Kuliner untuk Berjaga-jaga

66

EDISI Januari 2013

kapanlagi.com

A

rtis kelahiran Jakarta, 18 Mei 1974 ini sadar,bahwa dunia hiburan tak selamanya bisa diandalkan. Apalagi, dirinya tidak bisa menjamin sampai kapan bisa bertahan di panggung selebriti. Karenanya ibu dari anak semata wayang, Siti Adira Kinaya ini mulai merintis bisnis kuliner. Dia adalah Ikke Nurjannah. Menurutnya, berinvesitasi di bisnis kuliner, bertujuan untuk jaga-jaga, jika sua­tu hari sudah tak bisa mengandalkan dunia tarik suara. Pelantun “Terlena” ini bersama sejumlah rekan, seperti pedangdut Ratna Anjani pun membuka bisnis kuliner Takigawa-Meat Bar in The Sky, di kawasan Da­go Pakar Bandung. Sebelum membuka resto di kota kembang itu, Ikke telah memulai bisnis kuliner yang sama di Putri Duyung Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Ikke pun menemukan hal-hal baru yang belum pernah dia jumpai sebelumnya. Restoran Takigawa-Meat Bar di Jakarta berkonsep On Boat, dan itu laku keras. Nah, untuk di Bandung, penyanyi bernama asli Hartini Erpi Nurjanah ini mengusung konsep berbeda yakni In The Sky. Berangkat dari lingkungan keluarga sederhana di bilangan Pademangan, Jakarta Utara di pemukim­ an padat ini musik Dangdut telah menjelma menjadi sa­lah satu idola masyarakat sekitar. Tak jarang tanggung-panggung pertunjukan musik Dangdut digelar masyarakat disana. Baik dalam memeriahkan acara hajatan keluarga, atau memperingati hari besar. Ikke kecil pun turut larut diantara massa pencinta musik dangdut. Mantan istri penyanyi Aldi ‘Bragi’ itu punya alasan mengapa ia memilih usaha kuliner ketimbang fashion seperti yang digeluti artis kebanyakan. Dia hanya berujar, “Saya suka makan. Selain itu, modal yang saya kumpulkan selama ini juga pas untuk buka usaha restoran’’. Restoran bermenu masakan Jepangnya kali ini ia usung dengan konsep yang berbeda. Yakni berada di atas ketinggian gedung yang menyajikan pemandangan indah bagi pengunjung yang datang ke restorannya. Menyanyi buat Ikke adalah sebuah hobby. Kapan dan dimanapun sejak kecil ia memang suka menyanyi. Mungkin ini berkat darah seni yang mengalir dari kakeknya yang seorang musisi Melayu Deli atau juga dari Ayahnya yang memang gemar menyanyi lagulagu Melayu Deli. Kepada kedua orang inilah Ikke kecil kerap berlatih menyanyi. Lagu-lagu Melayu pun bukan hal asing untuk telinganya. Ketika masyarakat menggelar panggung Dangdut 17 Agustus-an, dengan masih mengenakan celana pendek, Ikke kecil dipaksa tantenya untuk menyanyi diatas panggung. Maka mengalunlah lagu “Bunga Dahlia” yang saat itu amat popular lewat vocal Ida Laela. Saat itu, Ikke mampu mendendangkan lagu itu dengan sangat sempurna, sehingga sejak itu warga pademangan seolah telah memiliki “penyanyi” kebanggaan mereka sendiri. Tiap kali kali menggelar acara mu­sik Dangdut, Ikke pasti diminta untuk menyanyi. Tuntutan untuk me-

miliki baju menyanyi atau alat Make-up pun muncul, sang tante, dengan semangatnya men­ dandani Ikke kecil selayaknya penyanyi sungguhan. Meski hal itu kadang bertentangan dengan hati kecil Ikke sendiri. Sampai suatu ketika, ada seorang pencari bakat bernama Imam Badawi melihat talenta yang dimiliki Ikke, maka diperkenalkannya Ikke dengan seorang pro­duser rekaman. Dari sinilah, perjalanan karirr itu dimulai. Dari sini pula nama Hartini Erpi Nurjanah berganti menjadi Ikke Nurjanah. Selanjutnya panggung-panggung pertunjukan mu­sik Dangdut tanah air mulai mengenal seorang penyanyi Dangdut bersuara khas telah hadir mengisi khasanah musik Dangdut Indonesia, hingga duduk sebagai Ketua Harian PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia) Periode 2012-2017. (din pattisahusiwa) DATA DIRI Nama : Hartini Erpi Nurjanah Panggilan : Ikke Nurjanah Lahir : Jakarta, 18 Mei 1974 Agama : Islam Alamat : Jl. Benda No 36 Kav 105, Ciganjur, Jakarta 12630 Pendidikan : Sarjana Ekonomi Univ. Jayabaya, Jakarta 1999. Profesi : Penyanyi, Presenter, Model Iklan

Related Documents

Inspirasi Usaha Edisi 28
January 2021 5
( Edisi Revisi )
January 2021 1
Edisi 1
January 2021 3
150 Usaha
February 2021 0