Loading documents preview...
PEMBAHASAN
A. I'jaz a1-Qur'an Allah SWT mengistimewakan Nabi kita Muhammad SAW dengan bekal mukjizat yang luar biasa yaitu Al-Qur'an al-Karim. la adalah nur Ilahi dan wahyu samawy yang diletakkan kedalam lubuk hati Nabi-Nya sebagai Qur'anan 'Arabiyyan (bacaan berbaha arab) yang mulus dan lempang yang mana ia dapat menghidupkan semangat generasi dari bahaya kemusnahan, dari generasi yang sudah punah menjadi generasi yang hidup kembali dengan pancaran sinar AlQur'an dan menunjukinya dengan jalan yang teramat lurus serta membangkitkannya kembali dari lembah kenistaan menjadi umat terbaik yang ditampilkan untuk ikatan seluruh umat manusia sebagaimana firmannya dalam surah al'An'am ayal 122. l. Pengertian l’jaaz menurut bahasa ialah itsbaatul 'ajaz yang berarti menetapkan, bahwa ia melemahkan lawannya.1 Ada juga yang mengartikan I'jaz itu dengan lemah, yaitu mengakui kelemahan dalam melakukan sesuatu, lawan dari kemampuan. Apabila kemukjizatan telah terbukti maka nampaklah kemampuan mu'jiz (sesuatu yang melemahkan). Adapun yang dimaksud dengan iJaz adalah menampakkan kebenaran Nabi dalam pengakuannya sebagai seorang Rasul dengan menampakkan kelemahan orang Arab untuk mcnghadapi mukjizatnya yang abadi yaitu alQur'an.2 Selanjutnya ada juga yang menyatakan bahrva I’jaz adalah ketidakmampuan mengerjakan sesuatu lawan dari kekuasaan atau kesanggupan. Apabila i'jaz telah terbukti' rnaka nampaklah kekuasaan mu’jiz. Adapun yang dikehendaki ijaz ialah meperlihatkan kebenaran Nabi dalam peernyataan sebagai seorang rasul dengan memperlihatkan kelemahan orang arab dalam menentangnya terhadap al-Qur'an dan kelemahan orang-orang yang datang sesudah mereka.3
1
Kahar Masyhur, Pokok-pokok Ulumul Qur 'an, (Jakarta: PT Rineka Cipta 1992), hln. 142. Mana'ul Qutan, Pembahasan Al-Qur'an, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), hlm. 70 3 Tengku Muhammad Hasby ash-Shiddiqy, Ilmu-ilmu Al-Qur'an, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2002), hlm.317. 2
Sedangkan mukjizat adalah suatu urusan yang menyalahi kebiasaan yang disertakan dengan tahaddi dan terlepas dari tantangan4. Di samping itu ada juga ulama yang menyatakan bahwa mukjizat adalah perbuatan luar biasa yang mana dalam pemahaman syara'nya bahwa mukjizat adalah kejadian yang melampaui batas kebiasaan, di dahului oleh tantangilli tanpa ada tandingan5. Dan adajuga yang menyatakan bahwa mukjizat adalah plhbua6n-perbuatan yang tidak mampu ditiru oleh manusia. yang mana rnukjizat itu sendiri menurut penjelasan ulama bahwa syarat-syarat mukjizat itu adalah: a. Mukjizat harus berupa sesuatu yang tidak sanggup dilakukan oleh siapa pun selain Allah. b. Tidak sesuai dengan kebiasaan. c. Membawa risalah llahi sebagai bukti alas kebenaran pengakuannya. d. Terjadi bertepatan dengan pengakuan Nabi yang mengajak bertanding menggunakan mukjizat tersebul. e. Tidak ada seorangpun yang dapat membuktikan dan membandingkan dalam pertandingan tersebut6. Mukjizat ada yang bersifat hisshiyyah yang sering diturunkan sebelum masa Nabi Muhammad SAW yaitu mukjizat yang mampu ditangkap oreh panca indra khususnya indra penglihatan. Dalam indra penglihatan ini semua menusia menemukan gambaran yang sama. Tidak jauh berbeda dalam menterjemahkan apa yang dirangkap oleh indra penglihatan. Ada juga mukjizat yang bersilat aqliyyah yang semuanya direspon oleh daya nalar, rnukjizat seperti ini tidak diterima oleh penerimaan yang sama dimana setiap manusia menerimanya sesuai dengan kemampuan daya faham, nalar dan kemampuannya dalam mebebedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
4
lmam Jalaluddin Abdunahman bin Abu Baka Asy-Syayuth i, At-rqanFurun Al-eur'an, (Beirut, Libanon: Dar-Al-Korob Al-llmiyah, 2000), hlm. 22E. 5 Muhammad Kamir Abdushamad , Mukji:at ttnioh daran Ar-ew'an, (Jzkaia: Akbar, 2004). hrm 6 Said Agir ar Munawa4 Ar-eur'an Membangun Kesarenan aiua dai.artz,
Sebagian besar mukjiza!lang diturunkan kepada bani israil berbentuk hisshiyyah -ia karena kebebalan darl.&irrangrya pemahaman mereka. Sedangkan sebagian besar mukjizat yang diturunkan kepada ummat Islam melalui Nabi Muhammad bersifat 'aCliyah karena kccerdasan dan kesempumaan pemahaman mereka karena syari'at ini akan tetap abadi dalam lembaran sejarah umat manusia sampai hari kiamat.T Al-Qur'an adalah mukjizat yang berbeda dengan mukjizat Rasul-rasul sebelumnya dimana alQur'an merupakan mukjizat yang mengajali manusia untuk membahas dan meneliti ayat-ayat dalam rangka menemukan hakikat ilmiah, maka tidaklah mengherankan apabila al-Qur'an menegaskan pembenaran dan kecocokan terhadap apa yang dihasilkan oleh penemuan-p€nemuan ilmu pengetahuan saat ini. MuJizat Nabi Muhammad yang tertinggi dan yang paling abadi adalah al-Qur'an. Generasi-generasi yang hidup setelah Nabi juga tidak sanggup membuat kitab yang dapat menyamai al-Qur'an, pada zaman Rasulullah banyak masyarakat arab yang tidak mengakui al-Qur'an dan menganggap lemah al-Qur'an. Rasulullah pemah mengadakan uji coba yaitu dengan mengadakan pertandingan secara damai untuk menyamai alQur'an tetapi mereka tidak ada yang sanggup untuk menyamainya walaupun sedikit saja, dimana Rasul meminta orang arab untuk menandingi Al-Qur'an cialam tiga marhalah yaitu: a) Rasulullah mengajak orang Arab untuk menandingi al-Qur'an dengan uslub yang
mcliputi seluruh orang arab dan orang lainnya seperti Jin ataupun manusia lainnya. Sebagaimana Allah telah berfirman dalam surah al-Isra' ayat 88.
t Muhammed Kmil Abdusshma{ qp. cir., hlm.2.
b) Rasulullah meminta mereka untuk rnengadakan fantangan sepuluh surah saja. Sebagaimana Allah telah Lrerfi rman dalam surah Hud ayat 13. c) Rasulullah menantang {engan sebuah surah saja. Sebagaimana Allah telah /{ berfirman dalam surih Yunus ayat 38.8 Orang-orang arab yang pantan_e ditantang itu tidak sanggup menantangi al-eur,an, mereka menyerah kalah, tidak seorangpun yang mencoba menantanginya, dengan demikian terbuktilah kemukjizatan al-eur'an. KeiJa-an al-eur'n tidak saja terhadap bangsa arab bahkan segala terhadap bangsa lain yang terus-menerus sepanjang masa. al-. Qur'an sampai sekarang meminta orang yang mengingkarinya untuk menentangnya.e
2. Ke l'jazan al-Qur'an Ulama kala' beraneka ragam pendapat daram menetapkan ke i'jazzn ar-eur'an, sepertl: a. Al-Nizham dan orang yang mengikutinya dari golongan syi'ah seperti al-Murtadha berpendapat bahwa ke iJazan al-eur'an adalah dengan jalan shirfah yakni Ailah
memalingkan omng arab dari menentang al-qur'an, padahal mereka sanggup melakukannya.. b. Segolongan ulama berpendapat bahwasanya ar-eur'an mukjizat dengan balaghahnya yang belum ada tandingannya. c. Para ahli bahasa arab dan sastra mengatakan bahwa ke i'jazan al-eur'an ialah ' karena mengandung badi' yang sangat ganjir menyarahi apa yang dibiasakan oreh orang-orang arab. d' Segolongan ulama mengatakan bahwa araur'an muJiz karena mengandung berbagai macam ilmu dan hikmah yang sangat mendalam.
t Tcngku Muhammad huby Ash-Shiddiqy,op.cit.,hlm. 3tg. 'lbngku Muhammad hasby Ash-shiddiqy, ie. cit.,
t"
Sebenamya al-Qur'an rnrrjiz dcngan setiap nrakna yang dapat dipikul oleh lafal, * dia muJiz pada lafalnry,a,,pada uslubnya, pada penemparan huruf di dalam kosa.kata, pada kosa kata dalam kalimat dan penempatan kalimat dalam hubungan ayat dengan ayat. Dan lain sebagainya.lo
3. Kadar Kemukjizatan alQur'an a. Golongan mu'tazilah berpendapat bahwa kemukjizatan itu berkaitan dengan keseluruhan Qur'an, bukan dengan sebagiannya atau dengan setiap surahnya secara lengkap. b. Sebagian ulama berpendapat bahrva sebagian kecil atau sebagian besar dari alQur'an tanpa harus satu surah penuh juga merupakan mukjizat. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surah At-Tur ayat 34. c. Ada juga ulama yang berpendapat bahwa kemukjizatan itu cukup hanya dengan satu surah lengkap sekalipun pendek, atau dengan ukuran satu surah baik satu ayat maupun beberapa ayat. ll
4. Aspek-Aspek Kemukjizatan Al-Qur'an a. Aspek kemu\jizatan bahasa Para Ahli bahasa arab telah menekuni ilmu bahasa ini dengan segala variasinya sejak bahasa itu tumbuh dimana ahli bahasa mampu mengubah puisi dan prosa kata-kata bijali dan masal yang tunduk pada aturan bayan dan diekspresikan dalam uslub-uslubnya yang memukau dalam gaya hakiki dan majazi, itnab dan iJaz serta tutur dan ucapnya. Meskipun bahasa itu tclah meningkat dan tinggi tetapi dihadapan al-Qur'an dengan kemukjizatan bahasanya ia menjadi pecahan-pecahan
r0 Tengku Muhammad hcby Ash-shiddi$, opctr., hlm. 321.
" Mmna Khalil Al-Qattan, s',di /rrwilnu etr'an, (Jakarra: pr. pusrskr Lircn anrBr Nua, 2002), hlm.3?9.
6 kecil yang tunduk hormat dan takut terhadap uslub al-Qur'an. Sejarah menyaksikan, E ahli-ahli bahsa telah-tbrjun kedalam medan festival bahasa dan mereka 'ltt ' memperoleh kemenangan tetapi tidak seorangpun di antara mereka yang berani memproklamirkan drinya menentang al-Qur'an melainkan ia hanya mendapatkan kehinaan dan kekalahan.l2
Sebenamya al-Qur'an itu tidak keluar dari aturan-aturan kalam oran-orang arab baik lafaz, huruf-hurufnya maupun uslubnya akan tetapi kenapa mereka tidak mampu menandinginya ? hal ini dikarenakan al-Qur'an memiliki jalinan hurufhurufyang serasi, ungkapannya indah, uslubnya manis, ayat-ayatnya teratur, serta memperhatikan situasi dan kondisi dalam berbagai macam bayanny4 baik dalam jumlah ismiah dan fi'liyahnya dalam nafi' dan isbatnya, dalam zik dan hazfny4 dalam itnab dan ijazny4 dalam umum dan khususny4 dalam mutlaq dan muqayyadnya.dalarn nass dan fahwanya maupun dalam hal yang lainnya dimana yang kesemuanya ini manusia tidak sanggup untuk menandinginya. Disamping itu
juga kita akan mendapatkan kemukjizatan dalam keteraturan bunyinya yang indah melalui nada huruf-hurufnya ketika orang mendengar harakat dan sukunny4 madd dan ghunnahnyq fasilah dan maqta'nya sehingga telinga tidak pemah bosan bahkan ingin senantiasa terus mendengamya.13 Seperti misalnya yang terjadi pada Khalilah Umar bin Khanab yang terkenal menentang agama islam menjadi memeluk agama islam setelah mendengar adik perempuannya membacakan ayat_ ayat al'Qur'an. Selain itujuga al-Qur'an adalah merupakan suatu bukti bahwa gaya bahasa al-Qur'an telah mencapai puncak yang tertinggi dalam memuatkan i'jaz bahasanya sehingga:
'! /6;d, hlm.3go. rr Muhammad Abdul Azim Al-Zarqani , Marchil Fi ,ulum Al-eur'a4(Beirur, Libmon: Darul Kirabag llmiyah, 2@3) hlm. 460.
a) Paliar-pakar bahasa arabjadi lemah menghadapinya b) Membisukan lidah pakar ilmu bayan c) Pakar-palia$nyair dan natsarjadi terheran-heran mengahadapinya ll' d) Akal m8re$a heran dan dahsyat melihat susunan kaliamat yang nremukau c) Terhenti akal berpikirmenghadapiungkapannya.ra
Adapun buLti yang dapat kiu jadikan contoh adalah dimana telah diriwayatkan dari lbn Abbas, Walid bin Mughirah datang kepada nabi, lalu nabi membacakan Qur'an kepadanya, maka hati Walid menjadi lunak karenaya. Berita ini sampai kepada telinga Abu Jahal, lalu ia mendatanginya seraya berkata: "Wahai pamanku, Walid, sesungguhnya kaummu hendak mengumpulkanharta benda untuk diberikan kepadamu, retapi kamu malah datang kepada Muhammad untuk mendapatkan anugerahnya". Walid menjawab: "Sungguh kaum quraisy telah mengetahui bahrva aku adalah orang paling banyak hartanya". Abu Jahal berkata: Kalau begitu, katakanlah tentang dia, kata-kata yang akan kau sampaikan kepada kaummu bahwa kamu mengingkari dan membenci Muhammad. Walid menjawab: Apa yang harus ku katakan? Demi Allah, di antara kamu tak ada seorangpun yang lebih tahu dari aku lentang syair, rajaz dan qasidahnya dan tentang syair-syair jin. Demi Allah, apa yang dikatakan Muhammad itu tidak sedikitpun tidali serupa dengan syair-syair tersebut. Demi Allah, kata-kara yang diucapkannya sungguh manis, bagian atasnya berbuah dan bagian bawahnya mengalirkan air segar. Ucapanya itu sungguh tinggi, tak dapat diungguli, bahkan dapat menghancurkan apa yang ada di bawahnya. Abu jahal menimpali: demi Allah, kaummu tidak akan senang sampai kamu mengatakan sesuatq tentang di4 Walid menjawab: Biarkan aku berpikir sebenrar. Maka setelah berpikir, ia berkata: lni
F Kahr lvlasyhur, qp.cir. ,hlm. I47
d
adalah ;ihir yang dipclajari, ia mempelajarinya dari orang lain, lalu turunlah firman Allah yang berbunyi: ;, : .tr
o.// b az
01e er')
14"''o / ) o: