Juknis Buku Kia 2016.pdf

  • Uploaded by: erma sari
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Juknis Buku Kia 2016.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 10,520
  • Pages: 48
Loading documents preview...
362.1982 Ind b

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2015

Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI 362.198.2 Ind b

Indonesia. Departemen Kesehatan Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak - Jakarta : Departemen Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency), 2001 Judul : 1. MOTHER - CHILD RELATION 2. MATERNAL - CHILD NURSING 3. MATERNAL HEALTH SERVICES

II

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

1. cakupan pelayanan KIA termasuk imunisasi, gizi dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan. 2. keterkaitan antara cakupan Buku KIA dengan kepatuhan tenaga kesehatan dalam memberi pelayann kesehatan sesuai dengan standar 3. peningkatan kepemilikan akte kelahiran 4. penigkatan kepesertaan jaminan kesehatan nasional utamanya kepesertaan ibu dan anak 5. peningkatan cakupan klaim untuk peserta program keluarga harapan ataupun bantuan bersyarat lainnya. Pada pertemuan triwulan Puskesmas juga disinggung penggunaan Buku KIA terintegrasi dengan pelayanan KIA, dimana diharapkan dukungan aktif dari stakeholder tingkat kecamatan antara lain peran dari Camat, Kepala dan pamong desa/keluarahan serta Tim Penggerak PKK. Pertemuan evaluasi penggunaan Buku KIA terintegrasi dengan pembahasan program kesehatan ibu dan anak di tingkat Kabupaten/Kota atau pertemuan profesi pada dasarnya bertujuan meningkatkan cakupan kepemilikan dan pemanfaatan Buku KIA oleh masyarakt, kader dan tenaga kesehatan. Pada pertemuan evaluasi ini dibahas ; Kebijakan penggunaan Buku KIA di pusat dan daerah, Cakupan dan kegiatan terkait dengan penggunaan Buku KIA, Logistik, distribusi dan alur distribusi Buku KIA dan Kendala dan faktor pendukung dalam penggunaan dan pemanfaatan Buku KIA.

KATA PENGANTAR

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 284/MENKES/SK/III/2004 tentang Buku KIA, menyatakan Buku KIA merupakan alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi dan penyuluhan dengan informasi yang penting bagi ibu dan keluarga dan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya dan paket (standar) pelayanan KIA, gizi, imunisasi dan tumbuh kembang balita. Peningkatan implementasi buku KIA didukung pemerintah pusat (pengadaan Buku KIA sesuai sasaran ibu hamil sejak tahun 2009 (namun tahun 2014 tidak terlaksana karena e siensi), serta kegiatankegiatan yang mendukung penerapan Buku KIA, pemerintah daerah (kebijakan dan dukungan dana kegiatan), profesi dan berbagai pihak yang mendukung kesehatan ibu dan anak. Dengan berjalannya waktu fungsi Buku KIA meningkat selain sebagai media KIE dan dokumen pencatatan pelayanan KIA, Buku KIA digunakan untuk mempermudah mendapatkan Akte Kelahiran, alat bukti yang digunakan pada sistem jaminan kesehatan dan bantuan program keluarga harapan (PKH), mendukung implementasi kebijakan di daerah tertentu (antara lain persyaratan masuk TK atau SD), dan mempermudah pemahaman masyarakat akan pemenuhan haknya akan pelayanan KIA. Penerapan Buku KIA secara benar akan berdampak pada peningkatan pengetahuan ibu dan keluarga akan kesehatan ibu dan anak, menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas serta meningkatkan sistem survailance, monitoring dan informasi kesehatan. Petunjuk teknis pemakaian Buku KIA ini diharapkan meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam memfasilitasi peningkatan peran kader, ibu dan keluarga dalam penggunaan Buku KIA.

Jakarta, 12 Juni 2015 Direktur Bina Kesehatan Anak

dr. Jane Soepardi

90

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

i

Jika kepatuhan lebih dari 80% beri pujian pada ibu dan kader, dan meminta kader dan tenaga kesehatan perlu lebih giat lagi dalam membina ibu agar membawa Buku KIA setiap kali datang ke fasilitas kesehatan, ke Posyandu dan pos PAUD.

DAFTAR ISI halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN………………………………………........ BAB II. PENTINGNYA PEMAHAMAN DAN PENGGUNAAN BUKU KIA BAGI TENAGA KESEHATAN…....……………………… a. MANFAAT BUKU KIA…..........………………………….. b. MANFAAT BUKU KIA DIKAITKAN DENGAN TUGAS POKOK TENAGA KESEHATAN……........………………..

i ii 1

Menilai tingkat kelengkapan pengisian Buku KIA untuk ibu hamil, bersalin dan nifas dan kelengkapan pengisian Buku KIA untuk bayi dan anak balita dan prasekolah. Kelengkapan pengisian yang dinilai baik oleh ibu/keluarga/pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak, kader dan tenaga kesehatan sesuai dengan kondisi saat itu.

2 2

Jumlah Buku KIA ibu hamil, bersalin dan nifas yang diisi lengkap

x 100 %

40 ibu hamil, bersalin dan nifas

3

BAB III. SASARAN BUKU KIA & JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA…….........................................................................................................…

4

BAB IV. CARA MENGUNAKAN BUKU KIA………...........…………….

5

Jumlah Buku KIA bayi dan anak balita & prasekolah yang diisi lengkap

BAB V. CARA PENGISIAN BUKU KIA…....………………………….

11

BAB VI. PEMBINAAN DAN PEMANTAUAN PENGGUNAAN BUKU KIA..........................................................................................................................

85

x 100 %

60 bayi dan anak balita dan prasekolah

Buku KIA diisi lengkap artinya pada halaman tertentu Buku KIA terisi lengkap dan benar baik oleh ibu/keluarga/ pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak, kader atau tenaga sesuai dengan peran masing-masing terhadap pemanfaatan Buku KIA. Buku KIA diisi tidak lengkap artinya pada halaman tertentu Buku KIA terisi tidak lengkap atau pengisiannya salah baik oleh ibu/keluarga/ pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak, kader atau tenaga sesuai dengan peran masing-masing terhadap pemanfaatan Buku KIA. Jika nilai kelengkapan pengisian Buku KIA kurang dari 60% tingkatkan pembinaan tenaga kesehatan oleh Kepala Puskesmas dan Bidan Koordinator dan Penanggung Jawab Program terkait Buku KIA Dinkes Kabupaten/Kota. Kegiatan pemantauan dan pembinaan penerapan Buku KIA juga mencakup; bagaimana peran dari fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan fungsinya sebagai pemberi pelayanan KIA maupun peran dari tenaga kesehatan sebagai fasilitator ibu/keluarga, kader dan masyarakat dalam penerapan Buku KIA. Ÿ keterkaitan antara cakupan Buku KIA dengan; Ÿ

ii

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

89

memberi Buku KIA pada bayi atau anak balita & prasekolah tersebut. Cara penghitungan: Jumlah balita dan prasekolah yang memiliki Buku KIA

x 100 % Jumlah sasaran balita dan prasekolah di wilayah kerja dalam setahun 2.

Indikator penggunaan Buku KIA Untuk menilai pemanfaatan Buku KIA, Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota atau Puskesmas dan penanggungjawab fasilitas kesehatan lainnya dapat melakukan penilaian cepat dalam skala kecil setahun. Waktunya disesuaikan kesepakatan bersama. Indikator yang digunakan adalah: a.

Kepatuhan membawa Buku KIA (bringing rate): presentase kepatuhan ibu/ keluarga membawa Buku KIA pada saat datang kefasilitas kesehatan

b.

Kelengkapan pengisian Buku KIA ( lling rate): presentase kelengkapan

BAB I PENDAHULUAN

Departemen Kesehatan bersama JICA mengembangkan Buku KIA pertamakali tahun 1993 di Salatiga Jawa Tengah, yang secara bertahap dengan dukungan berbagai pihak baik pemerintah pusat dan daerah, profesi dan donor agencies meluas sehingga pada tahun 2006 seluruh provinsi menggunakan Buku KIA. Untuk mengakomodir kebutuhan program dan disesuaikan dengan kondisi, dilakukan revisi Buku KIA secara berkala. Buku KIA revisi 2015 berisi catatan dan informasi cara memelihara dan menjaga kesehatan ibu (hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir sampai anak usia 6 tahun termasuk pola asuh anak dengan disabilitas dan cara melindungi anak dari kekerasan dan pelecehan seksual). Dengan berjalannya waktu dirasakan pemanfaatan Buku KIA belum optimal dalam mendukung kelangsungan dan kualitas hidup ibu dan anak. Belum semua tenaga kesehatan, kader, ibu dan keluarga berperan sebagaimana yang diharapkan dalam penerapan Buku KIA. Tenaga kesehatan diharapkan lebih berperan aktif memfasilitasi kader dan ibu,keluarga/pengasuh anak untuk memahami dan menerapkan isi Buku KIA. Beberapa studi menunjukan bahwa peningkatan pemahaman dan penerapan Buku KIA oleh kader dan ibu/keluarga memberi dampak yang signi kan terhadap peningkatan cakupan pelayanan dan status kesehatan ibu dan anak.

pengisian Buku KIA Pilih secara acak ibu hamil dan bayi dan anak balita dan prasekolah yang punya Buku KIA. Ibu hamil 40 orang, bayi dan anak balita dan prasekolah 60 orang Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas yang membawa Buku KIA

x 100 %

40 ibu hamil, bersalin dan nifas

Jumlah bayi dan anak usia dini yang membawa Buku KIA 60 bayi dan anak balita dan prasekolah

88

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

x 100 %

Optimalisasi pemanfaatan Buku KIA ditingkat keluarga hanya akan terjadi bilamana tenaga kesehatan dan kader menjelaskan dan memastikan ibu dan keluarga paham isi Buku KIA. Peningkatan pemahaman Buku KIA ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, pada saat memberi pelayanan, waktu tunggu pelayanan, maupun pada saat kegiatan di masyarakat oleh tenaga kesehatan, kader ataupun berbagai pihak yang punya minat besar terkait dengan kesehatan ibu dan anak. Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak ini berisi tentang pemahaman dan penggunaan Buku KIA bagi tenaga kesehatan, penggunaan Buku KIA dan cara mengisi Buku KIA oleh ibu,suami, keluarga/ pengasuh anak di panti dan atau lembaga kesejahteraan sosial anak,dan kader. Untuk memahami dan menerapkan Juknis Penggunaan Buku KIA ini, tenaga kesehatan terlebih dahulu membaca Buku KIA. Buku ini dapat dipelajari secara mandiri atau dibahas bersama di tingkat Puskesmas/institusi pelayanan/profesi dan digunakan sebagai acuan bagi tenaga kesehatan baik mereka yang bekerja di unit pelayanan pemerintah maupun swasta/mandiri. JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

1

BAB II PENTINGNYA PEMAHAMAN DAN PENGGUNAAN BUKU KIA BAGI TENAGA KESEHATAN

sebagaimana yang tercantum dalam Buku KIA -

memastikan tenaga kesehatan pemberi pelayanan KIA di wilayah kerjanya menggunakan Buku KIA pada saat memberi pelayanan KIA baik untuk media KIE, mengisi Buku KIA dengan lengkap dan benar serta melaksanakan follow up

Pemahaman tenaga kesehatan akan manfaat Buku KIA sebagai media KIE dan dokumen pencatatan pelayanan KIA adalah penting agar mereka menggunakan Buku KIA sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam memberi pelayanan KIA.

-

semua fasilitas kesehatan pemberi pelayanan KIA menggunakan Buku KIA

Indikator keberhasilan A.

Manfaat Buku KIA

1.

Sebagai media KIE Buku KIA merupakan media KIE yang utama dan pertama yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman ibu, suami dan keluarga/pengasuh anak dipanti /lembaga kesejahteraan sosial anak akan perawatan kesehatan ibu hamil sampai anak usia 6 tahun. Buku KIA berisi informasi kesehatan ibu dan anak yang sangat lengkap termasuk imunisasi, pemenuhan kebutuhan gizi, stimulasi pertumbuhan dan perkembangan, serta upaya promotif dan pereventif termasuk deteksi dini masalah kesehatan ibu dan anak. Bilamana diperlukan tenaga kesehatan dapat menggunakan media KIE lain sebagai alat bantu untuk lebih memperjelas penyampaian pesan-pesan yang disampaikan pada Buku KIA. Media tersebut dapat berupa poster, lea et, itchard, audio visual dan sebagainya.

2.

Sebagai dokumen pencatatan pelayanan KIA Buku KIA selain sebagai media KIE juga sebagai alat bukti pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan berkesinambungan yang dipegang oleh ibu atau keluarga. Oleh karena itu semua pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk imunisasi, SDIDTK serta catatan penyakit dan masalah perkembangan anak harus tercatat dengan lengkap dan benar. Karena pencatatan pada Buku KIA digunakan sebagai bahan bukti : - memantau kesehatan ibu dan anak termasuk mendeteksi secara dini masalah kesehatan ibu dan anak - memastikan terpenuhi haknya mendapat pelayanan kesehatan ibu dan anak secara lengkap dan berkesinambungan - yang digunakan pada sistem jaminan kesehatan pada saat mengajukan klaim pelayanan - untuk menerima bantuan bersyarat pada program pemerintah atau swasta. selain fungsi yang telah disebutkan Buku KIA juga sebagai sarana komunikasi

2

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

1.

Indikator cakupan kepemilikan Buku KIA Cakupan kepemilikan Buku KIA adalah presentase ibu hamil yang mendapat Buku KIA terhadap seluruh sasaran ibu hamil di wilayah kerja selama 1 tahun Seluruh ibu hamil diharapkan memiliki Buku KIA Cara penghitungan: Jumlah ibu hamil yang dapat Buku KIA

x 100 %

Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja dalam setahun

Jika penggunaan Buku KIA ini berjalan dengan baik, maka cakupan Buku KIA sama dengan cakupan pelayanan antenatal (K1). Jika cakupan Buku KIA kurang dari cakupan K1, tenaga kesehatan harus mengejar ibu hamil yang sudah K1 tetapi belum punya Buku KIA melalui pemanfaatan register Kohort Ibu Cakupan Buku KIA Balita & Prasekolah (0-71 bulan) adalah presentase balita dan prasekolah yang memiliki Bukun KIA terhadap sasaran balita dan prasekolah di wilayah kerja. Untuk kesinambungan dan koprehensif pelayanan kesehatan yang enjadi hak anak maka semua balita dan prasekolah harus memiliki Buku KIA sebagai kelanjutan dari Buku KIA ibunya. Bilamana ibu belum diberi Buku KIA atau Buku KIA hilang maka selama persediaan masih ada tenaga kesehatan dapat

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

87

Ÿ

membina kader agar selalu membantu ibu menggunakan Buku KIA

Ajukan pertanyaan sebagai berikut; -

apakah kader sudah membaca Buku KIA

-

apakah kader mengisi KMS (Kartu Menuju Sehat) dengan baik dan benar

-

apakah ada hal-hal yang kurang jelas dan ingin ditanyakan

-

apakah kader mempunyai keluarga binaan Buku KIA

Jika jawaban kader sudah, puji kader dan anjurkan untuk meneruskan hal yang baik untuk kesehatan ibu dan anak. Jika jawaban kader belum, ingatkan kader untuk lebih sering membaca Buku KIA pada

antara pemberi pelayanan kesehatan dalam sistem rujukan. B.

Manfaat Buku KIA dikaitkan dengan tugas pokok tenaga kesehatan Manfaat lain dari Buku KIA dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsi tenaga kesehatan pemberi pelayanan KIA (antara lain dokter, bidan, perawat, pengelola gizi, penanggung jawab imunisasi, petugas laboratorium dan lainnya), dapat dikatakan bahwa Buku KIA; 1. mendukung program pemerintah untuk peningkatan kelangsungan dan kualitas hidup ibu dan anak 2. mendorong tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan standar 3. mendorong kesinambungan pelayanan kesehatan ibu dan anak

setiap ada kesempatan, memotivasi ibu/keluarga/ pengasuh anak untuk menerapkan pesan-pesan di dalam Buku KIA di rumah, serta mendorong kader untuk membentuk kelompok-kelompok ibu hamil, ibu menyusui dan ibu anak usia dini. Pembinaan pada kader dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan pada waktu selesai pelayanan di Posyandu, refreshing kader atau pada kesempatan lain seperti saat kunjungan rumah. Bidan koordinator kabupaten/kota dibantu oleh profesi dan bidan koordinator Puskesmas membina tenaga kesehatan pemberi pelayanan KIA di wilayah kerjanya agar menggunakan Buku KIA pada setiap pelayanan yang diberikan, termasuk penggunaan buku KIA pada saat merujuk. Pembinaan ini dilakukan secara berjenjang melalui kegiatan supervisi fasilitatif atau pada saat pertemuan rutin baik ditingkat Kabupaten/Kota/Puskesmas atau pertemuan organisasi profesi. Beberapa hal yang dilaksanakan oleh bidan koordinator kabupaten/kota; -

memastikan kesinambungan ketersediaan dan distribusi Buku KIA pada semua sasaran ibu hamil di wilayah kerja kabupaten/kota, sehingga semua ibu hamil memiliki Buku KIA

-

memastikan kesinambungan pelayanan KIA bagi setiap kelompok sasaran

86

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

3

BAB VI.

BAB III SASARAN BUKU KIA & JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

A.

Sasaran Sasaran langsung Buku KIA : Ÿ Setiap ibu hamil mendapat Buku KIA, menggunakan sampai masa nifas sedangkan anak menggunakan Buku KIA sampai usia 6 tahun. Ÿ Sejak kehamilan ibu diketahui kembar maka ibu hamil diberi Buku KIA sejumlah janin yang dikandungnya (jika kembar 2 diberi tambahan 1, jika kembar 3 diberi tambahan Buku KIA 2 dst). Ÿ Jika buku KIA hilang maka selama persediaan masih ada, ibu/anak mendapat Buku KIA baru. Sasaran tidak langsung Buku KIA : Ÿ Suami/anggota keluarga lain, pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak. Ÿ Kader Ÿ Tenaga kesehatan yang berkaitan langsung memberi pelayanan kesehatan ibu dan anak (antara lain dokter, bidan, perawat, petugas gizi, petugas imunisasi, petugas laboratorium) Ÿ Penanggung jawab dan pengelola program KIA Dinkes Kabupaten/Kota selain memfasilitasi penerapan buku KIA di wilayahnya juga memastikan kesinambungan ketersediaan dan pemanfaatan buku KIA.

B.

Sasaran Juknis Penggunaan Buku KIA Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak (antara lain dokter, bidan, perawat, petugas gizi, petugas imunisasi, petugas laboratorium) dan kepala institusi fasilitas pelayanan kesehatan.

PEMBINAAN DAN PEMANTAUAN PENGGUNAAN BUKU KIA Bidan koordinator Puskesmas dibantu oleh penanggung jawab desa/kelurahan memantau penerapan Buku KIA, terintegrasi dengan program KIA lainnya. Hal ini bertujuan untuk melihat adanya kesinambungan dan peningkatan kualitas penggunaan dan pemanfaatan Buku KIA serta menidenti kasi kendala dan faktor pendukung penggunaan Buku KIA di tingkat masyarakat dan kader. Kegiatan dilakukan dengan observasi langsung dan memberi umpan balik, meliputi; Ÿ

memantau kesinambungan ketersediaan dan distribusi Buku KIA bagi semua sasaran ibu hamil.

Ÿ

menilai kepatuhan ibu, suami, keluarga dan pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak dalam membaca, mempelajari,memahami dan memberi tanda (√) pada Buku KIA yang dianjurkan diisi mereka. Jika ada yang belum dipahami maka harus aktif bertanya pada kader atau tenaga kesehatan.

Ÿ

mengajukan beberapa pertanyaan pada ibu, suami, keluarga dan pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak pada saat pelayanan KIA, -

apakah ibu/pengasuh membawa Buku KIA

-

apakah ibu/pengasuh sudah membaca Buku KIA

-

apakah ada hal-hal yang kurang jelas dan ingin ditanyakan

-

apakah ibu/pengasuh sudah melaksanakan pesan-pesan yang tercantum pada Buku KIA

Jika jawaban ibu ya/sudah dan tidak ada hal-hal yang ditanyakan, puji ibu dan anjurkan untuk meneruskan hal-hal yang baik untuk kesehatan ibu dan anak. Jika jawaban ibu belum, ingatkan ibu untuk selalu membawa Buku KIA, lebih sering membaca Buku KIA pada setiap ada kesempatan dan menerapkan pesan-pesan di dalam Buku KIA pada kehidupan sehari-hari.

4

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

85

16.

BAB IV CARA MENGGUNAKAN BUKU KIA

Catatan Kesehatan Anak (hal 81-83)

Keberhasilan penggunaan buku KIA hanya terjadi bilamana ibu, suami, keluarga dan pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak aktif membaca, mempelajari dan memahami secara bertahap isi buku KIA dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Olehkarenanya diperlukan peran berbagai pihak terutama tenaga kesehatan dan kader untuk memfasilitasi dan memastikan mereka paham akan isi Buku KIA dan menerapkan pesan-pesan yang tercantum dalam Buku KIA. Ibu atau pengasuh anak juga diminta aktif di Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita) dan Bina Keluarga Balita. 1.

17.

Melindungi Anak dari Kekerasan Fisik dan Kejahatan Seksual (hal 84-86) Tenaga kesehatan harus memberi penyuluhan kepada masyarakat dan menjelaskan pada orang tua/pengasuh anak tentang hak anak harus dilindungi, dan bagaimana melindungi anak dari kekerasan sik dan KEJAHATAN SEKSUAL. Tenaga kesehatan menggunakan Buku KIA halaman 80 - 82 untuk memudahkan masyarakat dan orang tua serta pengasuh anak memahami akan hak anak serta tatacara melindungi anak dari kekerasan sik dan kejahatan seksual. Tenaga kesehatan juga diharapkan menyampaikan kepada masyarakat dan orang tua serta keluarga segera melapor ke petugas jika dijumpai anak dicuragai atau mengalami kekerasan atau kejahatan seksual

84

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

Penggunaan Buku KIA oleh ibu, suami, keluarga dan pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak Ibu, suami, keluarga dan pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak : a. selalu membawa buku KIA baik pada saat ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, klinik, Rumah Sakit, praktik dokter maupun praktik bidan), ke Posyandu, Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita), Pos PAUD dan BKB. b. menyimpan Buku KIA dan menjaga dengan baik agar tidak rusak atau hilang. Catatan yang tercantum pada Buku KIA merupakan dokumen pribadi dan hanya diperlihatkan kepada petugas kesehatan. c. berperan aktif membaca dan mengerti isi Buku KIA dengan benar, jika ada yang tidak dipahami mereka bertanya pada kader dan petugas kesehatan. Hal ini agar mereka dapat melakukan perawatan kesehatan ibu dan anak dengan benar, berupaya mendapatkan pelayanan KIA yang komprehensif dan berkesinambungan, dapat mendeteksi sedini mungkin kelainan atau penyakit yang dialami serta mencari pertolongan pelayanan kesehatan yang berkualitas. d. tenaga kesehatan memfasilitasi pemahaman mereka akan Buku KIA, untuk mempermudah pemahaman setiap pokok bahasan, mereka diminta membaca lebih dahulu untuk pertemuan berikutnya dan menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan untuk hal-hal yang belum dimengerti. e. memberi tanda (√) dengan pensil atau pulpen pada bagian yang telah JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

5

dipahami dan diterapkan. Untuk hal yang belum dipahami dan atau belum diterapkan mereka bertanya pada tenaga kesehatan untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci dan mendapatkan saran yang paling sesuai dengan kondisi ibu dan anak saat itu. f. memberi tanda (√) pada kotak setelah mendapatkan pelayanan. Untuk menghindari kesalahan maka tenaga kesehatan perlu menjelaskan setiap pelayanan yang diberikan pada ibu dan anak, seperti; pelayanan pemeriksaan kehamilan, pelayanan kesehatan ibu nifas, pelayanan neonatal essensial dan pelayanan kesehatan neonatus.

GRAFIK LINGKARAN KEPALA LAKI-LAKI

Langkah- langkah mempelajari Buku KIA; a. Masa Kehamilan Pada saat hamil, ibu, suami dan keluarga membaca dan memahami informasi terkait dengan; 1) Pelayanan pemeriksaan ibu hamil dan kapan mereka harus kontrol kehamilan, perawatan sehari hari termasuk pemenuhan gizi pada saat hamil, yang harus dihindari selama kehamilan, P4K, Menyambut Persalinan agar aman dan selamat, persiapan melahirkan, informasi tanda persalinan, deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan, masalah pada kehamilan dan Keluarga Berencana. 2) Proses melahirkan termasuk tanda bahaya pada persalinan, melaksanakan inisiasi menyusu dini (IMD), tanda bayi baru lahir sehat, pelayanan essensial pada bayi baru lahir dan cuci tangan dengan sabun b.

Masa Nifas Pada saat nifas dan masa neonatus (bayi usia 0-28 hari) Ibu, suami dan keluarga/pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak membaca dan memahami informasi terkait: 1) Perawatan ibu nifas, hal-hal yang harus dihindari pada masa nifas, cara menyusui bayi, cara memerah dan menyimpan ASI, tanda bahaya pada ibu nifas dan Keluarga Berencana. 2) Perawatan bayi baru lahir (pemberian ASI, menjaga bayi tetap hangat, pelayanan pada saat kunjungan neonatal serta tanda bahaya pada bayi baru lahir).

6

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

83

Berikut Gra k Lingkar Kepala Anak Perempuan

Uraian di bawah ini lebih menekankan pada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun dimana secara garis besar informasi mencakup; Ÿ tanda anak sehat, Ÿ pertumbuhan dan perkembangan anak, Ÿ pola asuh anak termasuk anak dengan disabilitas, Ÿ perawatan sehari-hari (kebersihan anak, perawatan gigi, kebersihan lingkungan, lindungi anak dari bahaya seperti benda-benda yang berbahaya, tenggelam dan kecelakaan lalu lintas), Ÿ kebutuhan air minum, Ÿ perawatan anak sakit, Ÿ imunisasi, Ÿ pemenuhan kebutuhan gizi, Ÿ stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak, dan Ÿ upaya melindungi anak dari kekerasan dan pelecehan seksual. Berikut penekanan informasi yang harus dibaca dan dipahami oleh ibu, suami, keluarga dan pengasuh anak di panti /lembaga kesejahteraan sosial anak menurut tahapan umur: Pada bayi baru lahir sampai bayi usia 6 bulan 1) ASI Eksklusif 2) Imunisasi 3) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan 4) Stimulasi dan tahapan perkembangan bayi sampai usia 3 bulan dan bayi usia 3-6 bulan. 5) Melindungi bayi dari tindakan kekerasan Pada bayi usia 6 bulan - 12 bulan 1) ASI diteruskan sampai anak usia 2 tahun 2) Lengkapi imunisasi dasar 3) Tahapan pemberian makanan pendamping ASI (jenis, jumlah dan frekwensi pemberian) 4) Cara pembuatan MP ASI 5) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan 6) Stimulasi dan tahapan perkembangan bayi pada usia 6 -12 bulan.

82

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

7

7)

Melindungi bayi dari tindakan kekerasan dan pelecehan seksual

j.

Gra k TB Perempuan menurut Umur (2 tahun – 5 tahun)

Pada anak usia 1-2 tahun 1) Pemberian makanan keluarga dengan pola gizi seimbang, makanan selingan. 2) ASI tetap diberikan sampai anak usia 2 tahun 3) Imunisasi lanjutan (DPT-HB-Hib usia 18 bulan, campak 24 bulan). 4) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan 5) Stimulasi dan perkembangan anak pada usia 1-2 tahun. 6) Melindungi anak dari tindakan kekerasan dan pelecehan seksual Pada anak usia 2-6 tahun 1) Pemberian makanan keluarga, anak dapat diberi makanan orang dewasa yang porsinya ditambah secara bertahap, makanan selingan, 2) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan 3) Stimulasi dan tahapan perkembangan anak pada usia 3 tahun, 5 tahun dan 6 tahun serta anjuran untuk mengikuti kegiatan anak usia dini (PAUD). 4) Melindungi anak dari tindakan kekerasan dan pelecehan seksual 2.

Penggunaan Buku KIA oleh Kader Kader perlu memiliki Buku KIA, mempelajari dan memahami pesan-pesan yang ada dalam Buku KIA, hal ini karena kader: a. menggunakan Buku KIA sebagai media penyuluhan kesehatan ibu dan anak b. memfasilitasi ibu, keluarga/pengasuh anak agar mematuhi jadwal pemberian pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk imunisasi. c. bertugas mengisi KMS d. memberi vitamin A dan mencatat pada Buku KIA. e. sebagai penghubung masyarakat dengan tenaga kesehatan untuk memastikan penggunaan Buku KIA oleh masyarakat.

3.

Penggunaan Buku KIA oleh tenaga kesehatan Tenaga kesehatan sebagai penanggung jawab wilayah dan pemberi pelayanan KIA harus memfasilitasi pemahaman dan penerapan Buku KIA oleh ibu, suami, keluarga dan pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak dan kader.

8

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

81

i.

Grafik TB Perempuan menurut Umur (6 bulan – 2 tahun)

Untuk mengoptimalisasikan pemanfaatan Buku KIA oleh kader maka tenaga kesehatan harus memastikan pemahaman dan kemampuan kader dalam menyampaikan pesan-pesan yang tercantum dalam Buku KIA, mengisi KMS, melaksanakan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak serta ditindaklanjuti dengan melaksanakan komunikasi edukasi dan informasi. Buku KIA merupakan pintu masuk bagi ibu dan anak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang komprehensif dan berkesinambungan. Olehkarenanya tenaga kesehatan : 1. menginformasikan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang menjadi hak bagi setiap ibu dan anak 2. menggunakan Buku KIA sebagai media KIE 3. mencatat setiap pelayanan yang diberikan dengan benar sejak ibu hamil sampai anak usia 6 tahun pada Buku KIA 4. menggunakan cacatan pelayanan sebagai bahan penyerta pada sistem jaminan kesehatan dan bantuan bersyarat program pemerintah atau swasta. 5. memfasilitasi keluarga untuk segera mengurus akte kelahiran dengan melampiri surat keterangan lahir yang ada di Buku KIA. 6. memfasilitasi pemahaman dan penggunaan buku KIA oleh ibu, suami, keluarga dan pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak dengan cara; a. menjelaskan secara bertahap isi Buku KIA sesuai dengan kondisi ibu dan anak b. memastikan ibu, keluarga/pengasuh anak memberi tanda (√) pada Buku KIA yang telah dipahami hal ini dapat dibuktikan dengan cara meminta mereka menyampaikan pesan tersebut dengan bahasa mereka. c. menganjurkan mereka mempelajari terlebih dahulu pokok bahasan yang akan dibicarakan untuk pertemuan berikutnya. d. bilamana diperlukan menggunakan media lain seperti poster, video atau praktik langsung (seperti cuci tangan pakai sabun, cara menyusui dengan benar, cara pemberian MP ASI, dan cara membuat MP ASI). 7. memfasilitasi kader dalam penerapan Buku KIA dengan cara: a. mengingatkan kader akan perannya sebagai penggerak masyarakat untuk kesehatan ibu dan anak. Untuk menjaga kesinambungan

80

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

9

pelayanan kesehatan ibu dan anak, bilamana diperlukan kader mendampingi tenaga kesehatan melakukan kunjungan rumah bagi ibu dan/atau anak yang droup out mendapatkan pelayanan KIA termasuk imunisasi. b. meminta kader mempelajari dan memahami Buku KIA secara bertahap. - untuk menilai kemampuan kader dalam melakukan penyuluhan maka penugasan materi yang dipelajari dilakukan secara bertahap. - tenaga kesehatan meminta kader mempelajari satu materi, setelah menguasai materi tersebut meminta kader menjelaskan dan mensimulasikan materi tersebut kepada kader lain . - tenaga kesehatan melakukan hal yang sama untuk materi lainnya. Kegiatan ini dapat dilakukan pada saat selesai Posyandu, saat refreshing kader di Puskesmas atau menyesuaikan dengan situasi setempat. Yang pasti tenaga kesehatan penanggung jawab wilayah harus memfasilitasi semua kader Posyandu/peminat kesehatan ibu dan anak memiliki kemampuan menyampaikan pesan yang terkandung dalam Buku KIA. c. memfasilitasi kader mampu mengisi KMS dan menulis tanggal pemberian vitamin A di Buku KIA, termasuk bagaimana menghitung kebutuhan vitamin A di wilayah kerja kader.

10

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

h. Grafik TB Perempuan menurut Umur (sejak lahir – 6 bulan)

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

79

g. Grafik TB Laki-Laki menurut Umur (2 tahun – 5 tahun)

BAB V CARA MENGISI BUKU KIA

Pada Buku KIA terdapat halaman-halaman yang sudah ditetapkan diisi ibu/suami/keluarga/ pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak, bagian yang diisi kader maupun yang diisi oleh tenaga kesehatan (bidan/perawat/dokter/petugas gizi/petugas imunisasi). Pengisian kotak cek list dengan tanda (√) oleh ibu/suami/keluarga/pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak dilakukan bilamana: 1. Mereka telah mendapatkan pelayanan tersebut; Ÿ Pelayanan pemeriksaan kehamilan (1-3) Ÿ Pelayanan kesehatan ibu nifas (13) Ÿ Pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir (kunjungan neonatal) (36) 2. Mereka paham dan menindaklanjuti melaksanakan stimulasi sebagaimana pesan yang disampaikan di Buku KIA. Mereka mengecek apakah perkembangan bayi dan anak sesuai dengan yang ada di Buku KIA; Ÿ perkembangan bayi umur 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 12 bulan Ÿ perkembangan anak umur 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun dan 6 tahun bilamana diperlukan kader dapat membantu ibu/keluarga/pengasuh anak untuk mengisi kotak cek list dengan tanda (√) Memberi tanda (√) juga dilakukan oleh ibu/pengasuh anak bila telah memahami isi pesan yang disampaikan dalam Buku KIA, antara lain; 1. Pada masa kehamilan; perawatan sehari-hari (4), yang harus dihindari ibu selama hamil (5), persiapan melahirkan/bersalin (6), makanan bergizi selama kehamilan (7), tanda bahaya pada kehamilan (8), masalah lain pada masa kehamilan(9) 2. Pada persalinan; tanda awal persalinan (10), proses melahirkan (11), tanda bahaya pada persalinan (12), 3. Pada masa nifas; perawatan ibu nifas (13), perawatan ibu nifas (13), hal-hal yang harus dihindari ibu bersalin selama Nifas (14), cara menyusui yang benar (15), cara memerah dan menyimpan ASI (16), tanda bahaya pada Ibu nifas (17), Keluarga Berencana (18), cuci tangan pakai sabun (28)

78

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

11

Bagian Buku KIA yang diisi oleh kader 1. KMS untuk perempuan 2. KMS untuk laki-laki 3. Catatan Pemberian Vitamin A

f. Gra k TB Laki-Laki menurut Umur (6 bulan – 2 tahun)

Bagian Buku KIA yang diisi oleh tenaga kesehatan 1. Identitas Keluarga (iv) 2. Menyambut Persalinan (19) 3. Stiker P4K 4. Catatan Kesehatan Ibu Hamil (20-23) 5. Catatan Kesehatan Ibu Bersalin, Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir (24-25) 6. Catatan Kesehatan Ibu Nifas (26-27) 7. Keterangan Lahir (29 & 31) 8. Catatan Hasil Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (37) 9. Catatan Imunisasi Anak (38-39) 10. Catatan Hasil Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (40) 11. Nasehat pemenuhan gizi & pemberian makan (65) 12. Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) a. Tabel Pelayanan (68) b. Gra k BB Laki-Laki menurut PB/TB sejak lahir-2 tahun (69) c. Gra k BB Laki-Laki menurut PB/TB umur 2-5 tahun (70) d. Gra k BB Perempuan menurut PB/TB sejak lahir-2 tahun (71) e. Gra k BB Perempuan menurut PB/TB umur 2-5 tahun (72) f. Gra k TB Laki-Laki menurut Umur dari sejak lahir – 6 bulan (73) g. Gra k TB Laki-Laki menurut Umur 6 bulan – 2 tahun (74) h. Gra k TB Laki-Laki menurut Umur 2 tahun – 5 tahun (75) I. Gra k TB Perempuan menurut Umur dari sejak lahir – 6 bulan (76) j. Gra k TB Perempuan menurut Umur 6 bulan – 2 tahun (77) k. Gra k TB Perempuan menurut Umur 2 tahun – 5 tahun (78) l. Gra k Lingkar Kepala Anak Perempuan (79) m. Gra k Lingkar Kepala Anak Laki-laki (80) 13. Catatan Kesehatan Anak (81-83)

12

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

77

e. Gra k TB Laki-Laki menurut Umur (sejak lahir – 6 bulan)

A.

Bagian Buku KIA yang diisi oleh Ibu/suami/keluarga

1.

Pelayanan pemeriksaan kehamilan (hal 1-3). Pada pemeriksaan kehamilan ada 10 pelayanan bagi ibu hamil namun harus dipahami oleh ibu dan keluarga bahwa tidak semua pelayanan tersebut diberikan sekaligus pada setiap kunjungan. Contoh; pada hamil muda (< 20 minggu) dan sehat tentunya tidak dilakukan penentuan letak janin, penghitungan denyut janin dan tatalaksa atau mendapat pengobatan bilamana tidak sakit. Demikian pula pengukuran tinggi badan cukup dilakukan sekali saja. √









76

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

13

d. Gra k BB Perempuan menurut PB/TB (2-5 tahun) √













14

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

75

c. Grafik BB Perempuan menurut PB/TB (0-2 tahun)

Tenaga kesehatan harus menjelaskan pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil, yang sudah dan belum diberikan, kapan harus kembali. Ibu/keluarga berhak menanyakan kepada petugas kesehatan bila terdapat kolom yang belum diisi

2. Kelas Ibu (hal 3) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√)setelah ibu memahami dan menjadi peserta kelas ibu:





Ibu, suami, keluarga menanyakan kepada petugas kesehatan tentang jadwal pelaksanaan kelas ibu. Untuk hal yang belum dipahami dan diikuti, maka ibu/keluarga bertanya pada tenaga kesehatan untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci kondisi ibu dan janin saat itu.

74

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

15

3. Perawatan Sehari-hari (hal 4) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√) setelah ibu memahami dan menerapkan pesan-pesan yang disampaikan di bawah ini:

b. Grafik BB Laki-Laki menurut PB/TB (2-5 tahun)

√ √ √ √



√ √ √ √ √







4.

Yang harus dihindari ibu selama hamil ( hal 5) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√) setelah ibu memahami dan menghindari hal-hal di bawah ini:

16

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

73

Berikut rangkaian gra k untuk menentukan status gizi anak













a. Gra k BB Laki-Laki menurut PB/TB (0-2 tahun

5.

Persiapan Melahirkan/Bersalin (hal 6) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√) setelah ibu dan suami memahami dan menyiapkan







√ √

72

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

17

6.

7.

Masalah lain pada masa kehamilan (hal 9) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√) setelah ibu memahami pesan yang disampaikan di bawah ini













Tanda Awal Persalinan (hal 10) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√) pada kotak setelah ibu memahami:



18

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA



JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

71

8.

Proses melahirkan (hal 11) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√) setelah ibu memahami. Ibu diharapkan sudah paham materi ini pada kunjungan K4 kehamilan √ √

√ √ √ √



9.

70

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

Tanda Bahaya Pada Persalinan (hal 12) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√)setelah ibu memahami. Ibu diharapkan sudah paham materi ini pada kunjungan K4 kehamilan













Apabila muncul salah satu tanda bahaya pada persalinan SEGERA dibawa ke Rumah Sakit

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

19

10. Perawatan ibu nifas (hal 13) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√) pada kotak setelah ibu memahami dan mendapatkan pelayanan serta nasehat dari tenaga kesehatan :

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Pada saat memberi nasehat melihat kondisi anak secara utuh termasuk hasil penimbangan yang tercatat di KMS. Hal ini penting agar ibu, keluarga/pengasuh anak memberi asupan gizi sesuai kebutuhan anak, terhindar dari masalah gizi anak seperti; gizi kurang, gizi buruk dan obesitas.

15. Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) (hal 66-80)



Tenaga kesehatan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat akan stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang berkaitan dengan; apa saja yang akan dilakukan pemeriksaan, hasil dari pemeriksaan, kapan dilakukan dan tindak lanjutnya.

√ √ √ √ √ √ √ √ √

Ibu/keluarga berhak menanyakan kepada petugas kesehatan bila terdapat pelayanan yang belum diberikan.

20

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

69

Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ

Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan atau masalah pemberian ASI Memeriksa status pemberian vitamin K1 Memeriksa status imunisasi HB0 Skrining Hypotyroid kongenital Hasil tes skrining Hypotyroid kongenital Kon rmasi hasil SHK Memeriksa keluhan lain*catat keluhan dan masalah Memeriksa masalah keluhan ibu terkait hubungan dengan bayinya Tulis terapi yang diberikan pada bayi Rujukan ditulis rujuk dan nama tempat rujukan yang dituju Umpan balik ditulis umpan balik rujukan yang diberikan atau dilampirkan umpan balik. Nama pemeriksa ditulis nama jelas petugas kesehatan

11. Hal-hal yang harus dihindari ibu bersalin selama Nifas (hal 14) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√) setelah ibu memahami, diharapkan sudah paham materi ini pada kunjungan K4 kehamilan

12.









Cara menyusui yang benar (hal 15) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√) setelah ibu memahami dan melaksanakan pesan-pesan di bawah ini. Ibu diharapkan sudah paham materi ini pada kunjungan K4 kehamilan √

Catatan: jika kunjungan lebih daRi 3 kali, maka pada kunjungan selanjutnya ditulis pada Catatan Penyakit Dan Masalah Perkembangan (hal 81-83).



14. Nasehat pemenuhan gizi & pemberian makan (hal 65) Bidan, perawat dan petugas gizi menggunakan semua kesempatan saat bertemu dengan ibu, keluarga/pengasuh anak memberi (kunjungan neonatal, saat berobat atau berkunjung ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lain, ke Posyandu, ke Pos PAUD/ke TK) nasehat pemenuhan dan pemberian gizi pada bayi atau anak sesuai dengan kondisi anak pada saat itu.

68

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA



JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

21

13. Cara memerah dan menyimpan ASI (hal 16) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√) setelah ibu, suami dan keluarga memahami. √



14. Tanda bahaya pada Ibu Nifas (hal 17) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√) pada kotak setelah ibu memahami. Ibu diharapkan sudah paham materi ini pada kunjungan K4 kehamilan









22



JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

Keterangan catatan hasil pelayanan kesehatan bayi baru lahir: - Berat badan bayi dalam kg 3.6 kg - Panjang badan bayi dalam cm - Suhu bayi dalam celcius - Tanyakan kepada ibu, bapa atau keluarga/pengasuh anak; Ÿ Bayi sakit apa. Ÿ pendapat mereka tentang kemungkinan bayinya sakit setelah memperhatikan bayinya Ÿ Memeriksakan kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri Ÿ Hitung jumlah frekuensi napas dan denyut jantung bayi dalam 1 menit Ÿ Beri tanda (+) bila ditemukan tanda atau gejala, beri tanda (-) bila tidak ditemukan pada berikut ini: - Memeriksa adanya diare - Memeriksa ikterus



JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

67

pemberian imunisasi tambahan (contoh: pemberian imunisasi polio dan campak pada saat kampanye imunisasi tambahan polio dan campak) dan jenis imunisasi lain yang diberikan pada anak selain jenis imunisasi yang tersedia pada dua tabel sebelumnya.

15.

Keluarga Berencana (Hal 18) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√) setelah mendapat penjelasan dari tenaga kesehatan dan memahami pesan-pesan yang di sampaikan di bawah ini. Ibu diharapkan sudah paham materi ini pada saat K4







13. Catatan Hasil Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (hal 40) Tenaga kesehatan (bidan/perawat) segera mengisi dengan lengkap dan benar setelah memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir yang mengacu pada Formulir MTBM.

66

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

23

16. Cuci tangan pakai sabun (hal 28) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√) keluarga/pengasuh anak memahami dan melakukan:

setelah ibu, suami,



√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12. Catatan Imunisasi Anak (hal 38-39) -

-

-

-

24

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

Sebelum memberikan imunisasi, petugas kesehatan (dokter/bidan/perawat) memberikan penjelasan kepada ibu mengenai jenis, manfaat dan jadwal imunisasi. Isi kolom-kolom pada catatan imunisasi anak dengan tanggal pemberian imunisasi, bukan tanda rumput (√). Upayakan setiap jenis imunisasi diberikan tepat sesuai jadwal. Apabila pemberian imunisasi terlambat dari jadwal yang seharusnya, tetap ditulis tanggal pemberian imunisasi pada kolom sesuai jenis imunisasi yang diberikan Perhatikan waktu yang masih dan tidak diperbolehkan untuk memberikan imunisasi, baik imunisasi dasar maupun lanjutan (perhatikan perbedaan warna kolom) Isi kolom pada tabel “Tambahan Vaksin Lain” dengan jenis dan tanggal JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

65

-

-

-

Nomor diisi dengan nomor register ibu sesuai register tempat lahir. Hari diisi dengan hari lahir, tanggal diisi dengan tanggal bulan dan tahun lahir, pukul diisi dengan jam kelahiran. Jenis kelamin dilingkari sesuai Jenis kelahiran dilingkari sesuai dengan jumlah kelahiran anak Kelahiran ke : diisi dengan jumlah kelahiran bayi baik lahir hidup maupun lahir mati Berat lahir diisi berat badan bayi baru lahir dalam gram Panjang badan diisi dengan panjang badan bayi baru lahir dalam cm Di Rumah Sakit/Puskesmas/Rumah Bersalin/Polindes/Rumah Bidan : dilingkari sesuai dengan tempat dilakukan persalinan Alamat diisi alamat ibu, suami, keluarga saat ini Diberi nama diisi nama bayi baru lahir Dari orang tua : diisi nama ibu, umur ibu dalam tahun, pekerjaan ibu diisi dengan jenis pekerjaan ibu terakhir sebelum bersalin, no KTP/NIK ibu diisi no KTP/NIK ibu, nama ayah diisi nama ayah kandung, umur ayah diisi dalam tahun, pekerjaan ayah diisi dengan jenis pekerjaan ayah terakhir, no KTP/NIK ayah diisi dengan no KTP/NIKayah Alamat diisi alamat ibu, suami, keluarga saat ini Kecamatan : jelas Kab/Kota : jelas Ditulis Kota tempat ibu melahirkan, tanggal, bulan dan tahun pembuatan surat keterangan lahir Saksi I diisi dengan nama lengkap dan tanda tangan keluarga Saksi II diisi dengan nama lengkap dan tanda tangan petugas kesehatan yang mendampingi penolong persalinan Penolong persalinan diisi dengan nama lengkap dan tanda tangan penolong persalinan, termasuk Nomor induk pegawai dan nama instansi jika pegawai negeri. Jika bukan pegawai negeri, diisi Nomor Induk Kependudukan/ KTP. Format surat keterangan kelahiran satu lembar untuk arsip di buku KIA, dan satu lembar untuk mengurus akte kelahiran.

17. Pelayanan essensial pada bayi baru lahir oleh bidan/perawat/dokter (hal 33) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√) pada kotak setelah tenaga kesehatan memberi pelayanan sebagaimana pernyataan di bawah ini;

√ √ √ √ √ √ √

√ √ √ √

Ibu/keluarga berhak menanyakan kepada tenaga kesehatan bilamana terdapat pelayanan yang belum diberikan 18. Perawatan bayi baru lahir (hal 34-36) Ibu, suami dan keluarga telah memahami atau menerapkan pesan yang disampaikan. Ibu diharapkan sudah memahami pesan-pesan ini pada kunjungan K4 kehamilan

11. Catatan Hasil Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (hal 37) Petugas kesehatan memberi tanda rumput (√) pada kotak setelah memberikan pelayanan essensial pada bayi baru lahir di bawah ini:

64

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

25

Kesimpulan Akhir Nifas Tenaga kesehatan menulis setelah masa nifas berakhir











√ √



Keadaan Ibu Komplikasi Nifas Keadaan bayi

: Beri tanda rumput(√), sesuai kondisi ibu : Beri tanda rumput(√), sesuai jenis komplikasi : Beri tanda rumput(√), sesuai kondisi bayi

10. Keterangan Lahir (hal 29 & 31)



19. Pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir (kunjungan neonatal) (hal 34) Ibu, suami, keluarga memberi tanda rumput (√) pada kotak setelah tenaga kesehatan memberi pelayanan sebagaimana di bawah ini:

26

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

63

Contoh

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Pelayanan KB Ibu Nifas Tanggal/bulan/tahun Tempat Cara KB/Kontrasepsi

: tulis tanggal, bulan dan tahun pelayanan KB diberikan : tempat pelayanan diberikan : tulis jenis dan cara pemasangan alat kontrasepsi Ibu/keluarga berhak menanyakan kepada tenaga kesehatan bilamana ada pelayanan yang belum diberikan

Contoh : 20.

ANAK USIA 29 HARI – 6 TAHUN (hal 41-50) Ibu, suami, keluarga/ pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak memahami dan atau telah menerapkan pesan-pesan yang disampaikan Tanda Anak Sehat





62

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA







JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

27

Pantau Pertumbuhan dan perkembangan dengan cara

Ÿ Ÿ

√ Ÿ

√ Ÿ Ÿ Ÿ



√ Ÿ Ÿ

Tumbuh kembang anak tidak sesuai bila

Ÿ

√ √ √ POLA ASUH ANAK Tenaga kesehatan diminta memberi penjelasan tentang pola asuh. Ibu, suami, keluarga/ pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak memahami dan atau telah menerapkan pesan-pesan yang disampaikan



28



JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

√ √ √ √ √ √ √ √

Ÿ

Kondisi Ibu Nifas secara umum : jelas, jika tidak ada keluhan ditulis baik. Tekanan darah, suhu tubuh, respirasi dan nadi: tuliskan hasil pemeriksaan TD dalam mm Hg, suhu tubuh dalam C, respirasi dan nadi : frekuensi dalam 1 menit Perdarahan pervaginam, kondisi perineum, tanda infeksi, kontraksi rahin, tinggi fundus uteri dan memeriksa payudara: tuliskan yang kelainan, kalau semua tidak ada kelaianan di tulis : baik Lokhia dan perdarahan : tuliskan kelainan yang ditemukan, kalau tidak ada kelainan ditulis dalam batas normal (dbn) Pemeriksaan jalan lahir: tuliskan kelainan yang ditemukan, kalau tidak ada kelainan ditulis dalam batas normal (dbn) Pemeriksaan payudara dan anjuran pemberian ASI eksklusif: tuliskan tanda rumput (√) jika dilakukan pemeriksaan dan anjuran ASI Eksklusif. Selanjutnya tulis kelainan yang ditemukan, kalau tidak ada kelainan ditulis dalam batas normal (dbn). Pemberian kapsul vitamin A: Berikan tanda rumput(√), jika diberikan Pelayanan kontrasepsi pasca persalinan : Berikan tanda rumput(√), jika diberikan, dan sebutkan jenis kontrasespsi yang digunakan. Penanganan risiko tinggi dan komplikasi pada nifas : Berikan tanda rumput(√), jika dilakukan penanganan risiko tinggi dan komplikasi dan sebutkan jenis penanganan yang dilakukan. Jika tidak ada komplikasi tulis tidak ada komplikasi. Memberi nasehat : Berikan tanda rumput(√) pada poin nasehat yang disampaikan.

Untuk pemeriksaan lanjutan dapat diisi dikolom disamping : Ÿ Buang air besar : beri tanda (+) bila ada BAB dan tanda (-) bila belum BAB Ÿ Buang air kecil : beri tanda (+) bila ada BAK dan tanda (-) bila belum BAK Ÿ Produksi ASI : beri tanda (+) bila ada produksi ASI dan tanda (-) bila tidak ada Ÿ Catatan dokter/bidan : tulis tindakan / obat-obatan yang diberikan, nama pemeriksa, tempat pelayanan dan paraf pemeriksa

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

61

Pola Asuh anak dengan disabilitas

9.

Catatan Kesehatan Ibu Nifas (hal 26-27) Tulis di kolom sesuai dengan waktu kunjungan yang dilakukan dan tuliskan tanggal, bulan kunjungan. Contoh :

√ √

√ √



√ √ √ √





PERAWATAN SEHARI-HARI Tenaga kesehatan diminta memberi penjelasan tentang pola asuh. Ibu, suami, keluarga/ pengasuh anak di panti/lembaga kesejahteraan sosial anak memahami dan atau telah menerapkan pesan-pesan yang disampaikan 1. Kebersihan anak

√ √ √ √ √ √ √ √

60

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

29

2. Perawatan gigi

Ÿ Ÿ

Asuhan Bayi Baru lahir: beri tanda rumput(√) yang sesuai Keterangan tambahan : tulis keterangan kalau ada tambahan

√ b.

Rujukan dan Umpan Balik Rujukan



√ √ √ √ √

√ √ √ 3. Kebersihan lingkungan



Rujukan Ÿ Tanggal/bulan/tahun/pukul : jelas Ÿ Dirujuk ke : nama fasilitas kesehatan dan nama bagian yang dituju Ÿ Sebab dirujuk: alasan dirujuk Ÿ Diagnosis sementara : diagnosis sementara pasien Ÿ Tindakan sementara: tindakan/ obat-obatan yang sudah diberikan sebelum dirujuk Ÿ Yang merujuk : nama, nomor telepon, dan alamat petugas yang merujuk

√ √ √ √

30

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

Umpan Balik Rujukan Diagnosis : Diagnosis pasien di tempat rujukan Tindakan : Tindakan / obat-obatan yang sudah diberikan ditempat rujukan Anjuran : Anjuran yang harus dilakukan oleh ibu / petugas yang merujuk setelah pasien kembali ke tempat asal (yang merujuk) Ÿ Tanggal : Tanggal ibu bersalin meninggalkan tempat rujukan Ÿ Penerima Rujukan : Nama dan alamat petugas yang menerima rujukan Ÿ Ÿ Ÿ

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

59

4. Hindari anak dari bahaya

√ √ √ √

5. Perawatan anak sakit

√ √ √

Tanggal persalinan dan pukul : jelas Umur kehamilan : ditulis dalam minggu Penolong persalinan : jelas Cara persalinan : lingkari yang sesuai, jika yang dilingkari tindakan sebutkan nama tindakannya Ÿ Keadaan ibu : lingkari yang sesuai, jika lingkari lain-lain sebutkan Ÿ Keterangan tambahan : sebutkan jika ada keterangan tambahan yang perlu ditulis Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ

Bayi saat lahir Anak ke : Jelas Berat lahir : hasil penimbangan segera setelah bayi lahir (dalam gram) Panjang Badan : hasil pengukuran segera setelah bayi lahir (dalam cm) Lingkar Kepala: ukuran lingkar kepala anak dalam cm Jenis kelamin : lingkari yang sesuai Kondisi bayi saat lahir : beri tanda rumput(√) yang sesuai

Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ

58

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

√ √ √ √

√ √



√ √

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

31

Diisi oleh Tenaga Kesehatan (Dokter dan Dokter Spesialis)



√ √ √ √ √ √

√ 8.

Catatan Kesehatan Ibu Bersalin, Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir (hal 24-25) a. Ibu bersalin dan Ibu Nifas(hal 24)



Ÿ

Contoh Pengisian

6. Imunisasi dan Vitamin A

32

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

57

Ÿ

Ÿ Ÿ

Ÿ

Ÿ

Ÿ

Ÿ Ÿ

7.

Letak Janin : dituliskan simbol sesuai presentasi (ditulis simbol sesuai dengan presentasi): - Kep :Presentasi kepala - Su : Presentasi Sungsang - Li : Presentasi Lintang Denyut Jantung Janin: Hasil perhitungan denyut jantung janin dalam 1 menit Kaki bengkak: dilingkari sesuai hasil pemeriksaan - Jika bengkak : dilingkari tanda (+) - Jika tidak bengkak : dilingkari tanda (-) Hasil Pemeriksaan laboratorium : ditulis jenis dan hasil pemeriksaan - Hb diisi dalam gr % - Protein urin, RDT malaria, VDRL, BTA, HbSAg : ditulis (+) atau (-) - RDT HIV : ditulis reaktif atau non reaktif Tindakan : - Terapi : tindakan atau obat-obatan yang diberikan - TT : Imunisasi TT1,TT2,TT3,TT4,TT5 yang diberikan. Kalau tidak diberikan tidak perlu ditulis. - Fe : Jumlah dan dosis tablet tambah darah yang diberikan - Rujukan : tulis rujuk dan nama tempat rujukan yang dituju - Umpan balik : Tulis umpan balik yang disampaikan dari hasil rujukan, atau dilampirkan keterangan rujukan di halaman 25 Nasihat yang disampaikan: Tulis halaman nasihat yang disampaikan berdasarkan nasihat yang ada di Buku KIA, beri tanda rumput (√) pada nasihat yang diberikan (Kalau ada tambahan tetapi tidak ada di Buku KIA, dapat dituliskan nasihatnya. Keterangan : Isi tempat pelayanan, nama pemeriksa dan paraf pemeriksa Kapan harus kembali : tulis tanggal, bulan dan tahun harus dilakukan pemeriksaan kembali.

Akte Kelahiran (hal 22)

21. BAYI UMUR 0 – 6 BULAN (hal 51-53, 56) Pemenuhan Kebutuhan Gizi bayi umur 0-6 bulan Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesan – pesan yang disampaikan di bawah ini. Ibu, suami, keluarga/pengasuh anak memberi tanda rumput (√) bila telah memahami dan menerapkan ;

56

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

33

Ÿ

√ √ √ √ √

√ √

√ √

yang digunakan sebelum kehamilan ini Ÿ Riwayat penyakit yang diderita ibu : Penyakit yang pernah diderita ibu Ÿ Riwayat alergi : riwayat alergi yang pernah dialami ibu dan sebutkan jenisnya Ÿ Hamil ke : Jumlah kehamilan termasuk yang sekarang Ÿ Jumlah persalinan : Jumlah persalinan baik yang bayinya lahir hidup maupun lahir mati (umur kehamilan ≥ 28 minggu) Ÿ Jumlah keguguran : Jumlah keguguran yang dialami (umur kehamilan < 28 minggu) Ÿ Disimpulkan dengan ditulis : G (Gestasi) ke berapa, P (Partus) berapa dan A (Abortus) berapa. Misal : Kehamilan ke 2, melahirkan 1 dan abortus 0 maka ditulis : G2,P1,A0 Ÿ Jumlah anak hidup : Jumlah anak yang dilahirkan dan masih hidup sampai saat ini Ÿ Jumlah lahir mati : Jumlah anak yang lahir tidak memperlihatkan tanda-tanda kehidupan pada umur kehamilan ≥ 28 minggu Ÿ Jumlah anak lahir kurang bulan : Jumlah anak yang lahir hidup dengan umur kehamilan < 37 minggu. Ÿ Jarak kehamilan ini dengan persalinan terakhir : Waktu antara persalinan terakhir dengan kehamilan sekarang (HPHT), termasuk lahir mati dan keguguran. Ÿ Status Imunisasi TT terakhir: dilingkari sesuai status T ibu, (T1,T2,T3,T4,T5), waktu suntik TT terakhir : ditulis tanggal, bulan dan tahun saat disuntik. Ÿ Penolong persalinan terakhir : Ditulis penolong persalinan terakhir, apakah dukun bayi, bidan, dokter atau dokter spesialis. Ÿ Cara persalinan terakhir : diberi tanda rumput (√) pada yang dipilih. Apabila diberi tanda rumput (√) pada tindakan maka ditulis jenis tindakan, misalnya SC, vakum dll Tanggal : ditulis tanggal, bulan, dan tahun saat pemeriksaan Keluhan sekarang : Keluhan ibu saat diperiksa Tekanan darah: Tekanan darah dalam millimeter Hg (dilakukan setiap kunjungan) Ÿ Berat Badan : Berat Badan dalam Kilogram (dilakukan setiap kunjungan) Ÿ Umur Kehamilan : Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri yang dicocokkan dengan HPHT (dalam minggu) Ÿ Tinggi Fundus : Ditulis berdasarkan hasil pengukuran dalam cm (TMc Donald) atau TFU menurut Leopold. Ÿ Ÿ Ÿ

34

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

55

Perkembangan Bayi umur 0-6 bulan Ibu, suami, keluarga/pengasuh anak telah memahami dan melaksanakan stimulasi sebagaimana pesan – pesan di Buku KIA. Kader kesehatan bilamana diperlukan membantu keluarga memberi tanda rumput (√) pada kotak setelah bayi dapat melakukan hal-hal di bawah ini:

√ √ √ √

√ √ √ √ √ √

√ √ √ √ √ Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT):ditulis tanggal, bulan dan tahun hari pertama haid terakhir. Bila lupa isi bulan dan tahun 22. BAYI UMUR 6 -12 BULAN (hal 54,59) Hari Taksiran Persalinan (HTP) ditulis tanggal, bulan dan tahun perkiraan persalinan. Beritahu ibu dan keluarga serta jelaskan bahwa HTP hanya perkiraan persalinan. Contoh menetapkan HTP HPHT, 4 April 2014 Tanggal = 4 + 7 hari = 11 Bulan = 4 – 3 bulan = 1 (januari) Tahun = 2014 + 1 tahun = 2015 Jadi HTP = 11 Januari 2015 Lingkar Lengan Atas : Ukuran LiLA lengan kiri atau (lengan kanan bila ibu kidal) dalam cm. Bila LiLA < 23,5 cm : di beri tanda rumput (√) pada KEK, sebaliknya bila LiLA ≥ 23,5 cm maka diberi tanda rumput (√) pada Non KEK Ÿ Tinggi badan : Tinggi badan dalam cm Ÿ Golongan darah : ditulis sesuai hasil pemeriksaan atau berdasarkan informasi dari ibu kalau pernah dilakukan pemeriksaan Ÿ Penggunaan kontrasepsi sebelum kehamilan ini : Isi metode kontrasepsi

Pemenuhan Kebutuhan Gizi Bayi umur 6 -11 bulan Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesan – pesan yang disampaikan di bawah ini. Ibu, suami, keluarga/pengasuh anak memberi tanda rumput (√) bila telah memahami dan menerapkan ;

√ √ √

Ÿ

54

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

√ √



√ √

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

35

5.

P4K



Perkembangan Bayi 6-12 Bulan

√ √ √ √ √ √

√ √ √ √ √

Nama ibu Taksiran persalinan Penolong persalinan

: nama ibu hamil : tulis sesuai dengan HTP : sebagaimana tertulis pada amanat persalinan Tempat persalinan : tulis fasilitas kesehatan tempat bersalin yang dipilih Pendamping persalinan : nama suami, keluarga Transportasi : bisa kendaran suami/keluarga atau ambulan desa Calon pendonor darah : sesuai yang tercantum dalam amanat persalinan



23. ANAK UMUR 1 -6 TAHUN (hal 60-64) Pemenuhan Kebutuhan Gizi Bayi umur 1 -6 tahun

6.

Catatan Kesehatan Ibu Hamil (hal 20-23) Semua pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil pada saat pemerisaan kehamilan harus dicatat di Buku KIA secara lengkap dan benar dan digunakan pada sistem jaminan kesehatan dan bantuan bersyarat.

36

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

53

Pengisian amanat persalinan harus terisi lengkap dan diharapkan sudah selesai pada kunjungan K4 kehamilan. Cara pengisian sebagai berikut: Ÿ Saya : Nama Ibu hamil Ÿ Alamat : Tempat tinggal ibu hamil selama hamil, sesuai dengan identitas di depan Ÿ Memberikan kepercayaan kepada nama-nama ini untuk membantu persalinan saya agar aman dan selamat, yang diperkirakan pada, Bulan: (Bulan perkiraan persalinan), Tahun: (Tahun perkiraan persalinan). Ÿ Penolong persalinan 1. Dokter/Bidan : alternatif 1 yang menolong persalinan 2. Dokter/Bidan : alternatif 2 yang menolong persalinan · Untuk Dana Persalinan, dilingkari sesuai yang dipilih dan diisi sebutkan nama yang akan membantu jika memang ada. Ÿ Untuk kendaraan/ambulan desa oleh : tuliskan nama dan nomor telepon orang yang dipastikan siap pakai saat dibutuhkan pada tanggal perkiraan persalinan. Bisa ditulis lebih dari 1 orang Ÿ Metode KB setelah melahirkan yang dipilih : tuliskan rencana metode KB yang akan digunakan oleh ibu setelah melahirkan. Ÿ Untuk sumbangan darah (golongan darah, tulis jenis golongan darah ibu hamil) dibantu oleh : sebutkan nama dan no telfon orang yang mempunyai golongan darah yang sama dan bersedia menyumbangkan darah (bisa lebih dari 1 orang). Ÿ Tulis tempat, tanggal, bulan dan tahun dilakukan kesepakatan amanat persalinan. Ÿ Mengetahui suami/orang tua/wali (Dilingkari bagian yang dipilih): tulis nama dan tanda tangan suami/orang tua/wali yang ada saat dibuat amanat persalinan ini Ÿ Bidan/Dokter (Dilingkari bagian yang dipilih): tulis nama dan tanda tangan bidan/dokter yang bersama ibu saat membuat amanat persalinan ini. Ÿ Saya : tulis nama dan tanda tangan ibu hamil yang membuat amanat persalinan

Perkembangan anak umur 1- 3 tahun Ibu, suami, keluarga/pengasuh anak telah memahami dan melaksanakan stimulasi sebagaimana pesan – pesan di Buku KIA. Kader kesehatan bilamana diperlukan membantu keluarga memberi tanda rumput (√) pada kotak setelah bayi dapat melakukan hal-hal di bawah ini:

√ √ √ √ √ √ √ √ √

√ √ √ √ √ √

Perkembangan anak umur 3 - 6 tahun Ibu, suami, keluarga/pengasuh anak telah memahami dan melaksanakan stimulasi sebagaimana pesan – pesan di Buku KIA. Kader kesehatan bilamana diperlukan membantu keluarga memberi tanda rumput (√) pada kotak setelah bayi dapat melakukan hal-hal di bawah ini:

52

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

37

Tenaga kesehatan menjelaskan kebutuhan gizi dan minum pada ibu hamil yang diperlukan oleh ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4.

Menyambut Persalinan (hal 19)

Ny. Surti Sunarko Rumah dusun Jambusari, Kel Sawangan RT 05, RW 03 Januari

2015

dr. Azwar Ana

B. Bagian Buku KIA yang diisi oleh kader Tenaga kesehatan memfasilitasi dan memastikan kader mengisi buku KIA pada bagian: 1. KMS untuk anak perempuan 2. KMS untuk anak laki-laki 3. Catatan Pemberian Vitamin A

Tn.Sunarko

08121643353

Anto Zulaika

081216663534 081216663534

Kartu Menuju Sehat (KMS) IUD

Adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguan pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnyalebih berat. Kartu Menuju Sehat digunakan sebagai instrumen utama kegiatan pemantauan pertumbuhan.

15 Desember

14

Pemantauan pertumbuhan adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari: (1) penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan setiap bulan, pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS), menentukan status pertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan; (2) menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan. Tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan biasanya berupa konseling, pemberian makanan tambahan, pemberian suplementasi gizi dan rujukan.

38

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

51

No JKN perlu dicantumkan jika telah menjadi peserta JKN. Golongan darah ditulis agar diketahui jenis golongan darah ibu jika sewaktu-waktu diperlukan No telp yang dicantumkan adalah no telp suami/no rumah atau keluarga terdekat sewaktu-waktu dibutuhkan oleh tenaga kesehatan. No Akte kelahiran untuk memastikan bahwa anak telah memiliki akte kelahiran dan tercatat secara hukum.

2. Status Imunisasi TT Ibu Hamil (hal 2) Tenaga kesehatan menetapkan status imunisasi ibu hamil untuk menentukan apakah ibu hamil perlu dilakukan imunisasi TT atau tidak.

1. Fungsi KMS Fungsi utama KMS , yaitu; a. Sebagai alat untuk pemantauan pertumbuhan anak. Pada KMS dicantumkan gra k pertumbuhan normal anak, yang dapat digunakan untuk menentukan apakah seorang anak tumbuh normal, atau mengalami gangguan pertumbuhan. Bila gra k berat badan anak mengikuti gra k pertumbuhan pada KMS, Bagian 1

3. Gizi pada Ibu hamil (hal 7) Bagian 2

50

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

39

b. Sebagai alat edukasi. 2.

Kegunaan KMS

(Diisi sesuai nomor registrasi di Faskes)

a. Bagi orang tua balita Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya. Dianjurkan agar setiap bulan membawa balita ke posyandu atau fasilitas kesehatan untuk ditimbang. Apabila ada indikasi gangguan pertumbuan (berat badan tidak naik) atau kelebihan gizi, orang tua balita dapat melakukan tindakan perbaikan, seperti memberikan makan lebih banyak atau membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk berobat.

20 Juni 2014

b. Bagi kader KMS digunakan untuk mencatat berat badan anak dan menilai hasil penimbangan. Bila berat badan tidak naik 1 kali kader dapat memberikan penyuluhan tentang asuhan dan pemberian makanan anak. Bila tidak naik 2 kali atau berat badan berada di bawah garis merah kader perlu merujuk ke petugas kesehatan terdekat, agar anak mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. KMS juga digunakan kader untuk memberikan pujian kepada ibu bila berat badan anaknya naik serta mengingatkan ibu untuk menimbangkan anaknya di posyandu atau fasilitas kesehatan pada bulan berikutnya. c. Bagi petugas kesehatan KMS jdigunakan sebagai alat edukasi kepada para orangtua balita tentang pertumbuhan anak dan cara pemberian makan, pentingnya ASI eksklusif dan pengasuhan anak. Petugas dapat menekankan perlunya anak balita ditimbang setiap bulan untuk memantau pertumbuhannya. 3.

Contoh

42 Bidan Aminah / 081216466475

Contoh IDENTITAS KELUARGA Surti Sunarko Jakarta / 22 Februari 1989 Islam

B Ibu Rumah Tangga 0000043486335

Sunarko Lamongan / 20 Juni 1988 Islam A Sopir angkot

Penjelasan Umum KMS Balita KMS-BALITA dibedakan antara KMS anak laki-laki dengan KMS anak perempuan. KMS untuk anak laki-laki berwarna dasar biru dan terdapat tulisan Untuk LakiLaki. KMS anak perempuan berwarna dasar merah muda dan terdapat tulisan Untuk Perempuan. KMS dalam Buku KIA terdiri dari 1 lembar (2 halaman).

Rumah dusun Jambusari, Kel Sawangan RT 05 RW 03 Paciran Lamongan 08121643353

Rayhan Lamongan / 9 Januari 2015 2 2 0000000000

40

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

49

vitamin A di daerahnya. Untuk memastikan cakupan pemberian vitamin A harus diketahui sasaran bayi dan sasaran balita.

48 C. Bagian Buku KIA yang diisi oleh tenaga kesehatan Berikut yang harus diisi oleh tenaga kesehatan pada Buku KIA meliputi; 1. Identitas Keluarga (hal iv) Pengisian Identitas Keluarga pada pertama kali ibu mendapat Buku KIA harus sesuai dengan pengisian Keterangan Lahir setelah persalinan berlangsung. Usahakan jangan ada kesalahan saat pengisian, dengan memastikan kebenarannya pada ibu atau suami/keluarga. Untuk menghindari kesalahan meminta ibu, suami/ keluarga mengisi kolom identitas. No Registrasi Nomor urut Tanggal Nama &no telp nakes

48

: Nomor Register Ibu, dapat diisi no rekam medik di setiap fasilitas Kesehatan : Nomor urut sesuai register kohort ibu dan no urut pasien : Tanggal menerima buku KIA : yang beri Buku KIA, agar mudah dihubungi ibu, keluarga/pengasuh anak

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

b.

Mengisi nama anak dan nama tempat pelayanan pada halaman KMS(lihat point a. diatas)

c.

Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak

b.

Berat badan tidak naik 1 kali (T1) Ÿ Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu atau fasilitas kesehatan. Ÿ Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti gra k pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana. Ÿ Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak. Ÿ Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu. Ÿ Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan umurnya. Ÿ Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya

c.

Berat badan tidak naik 2 kali (T2) atau berada di Bawah Garis Merah (BGM) Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu atau fasilitas kesehatan dan anjurkan untuk datang kembali bulan berikutnya. Ÿ Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti gra k pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana. Ÿ Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak. Ÿ Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu. Ÿ Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan umurnya. Ÿ Tanyakan ada tidak kontak dengan penderita TBC (*Ya/Tidak) Ÿ Rujuk anak ke tempat rujukan terdekat sesuai kondisi anak. Ÿ

Catatan: Jika KMS diisi oleh kader, petugas kesehatan harus meneliti ulang, jika kader salah mengisi, segera perbaiki agar tidak terjadi kesalahan penilaian.

Catatan Pemberian Vitamin A Kader juga mempunyai tugas memberi vitamin A kepada balita. Untuk anak usia 6 bln11 bulan 1 kali vitamin A 100.000 IU (warna biru) dan balita usia 12-59 bulan setahun dua kali (Februari & Agustus) vitamin A 200.000 IU. Kader mencatat pemberian vitamin A di buku KIA dan melakukan sweeping bilamana ada yang belum mendapat vitamin A. Bidan/penanggung jawab wilayah harus memastikan kecukupan kebutuhan

42

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

47

tersebut dan bulan berikutnya diisi dengan: tanda ( - )

d.

Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak a. Letakkan (ploting) titik berat badan hasil penimbangan

Catat hasil penimbangan dibawah kolom bulan penimbangan. Letakkan titik berat badan pada titik temu garis tegak (bulan penimbangan) dan garis datar (berat badan). Contoh : Aida dalam penimbangan bulan juni 2008 umurnya 4 bulan dan berat badannya 6 Kg

5.

Tindak Lanjut Hasil Penimbangan Tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian pertumbuhan balita adalah sebagai berikut: a.

Berat badan naik (N): Ÿ Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu atau fasilitas kesehatan. Ÿ Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti gra k pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana. Ÿ Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi anak dan berikan nasihat tentang pemberian makan anak sesuai golongan umurnya. Ÿ Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya.

b. Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu.Jika bulan sebelumnya anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan lalu dengan bulan ini dalam bentuk garis lurus.

Contoh Aida lahir bulan Februari 2008 dengan berat badan 3,0 kg. Data berat badannya adalah sebagai berikut: Ÿ Bulan Maret, berat badan Aida 3,3 kg Ÿ Bulan April, berat badan Aida 4,7 kg Ÿ Bulan Mei, Aida tidak datang ke Posyandu Ÿ Bulan Juni, berat badan Aida 6,0 kg Ÿ Bulan Juli, berat badanAida 6,6 kg Ÿ Bulan Agustus, berat badan Aida 6,6 kg Ÿ Bulan September, berat badan Aida 6,3 kg

Jika anak bulan lalu tidak ditimbang,maka garis pertumbuhan tidak dapat dihubungkan

46

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

43

e.

Mencatat setiap kejadian yang dialami anak Catat setiap kejadian sakit yang dialami anak

Contoh disamping menggambarkan status pertumbuhan berdasarkan gra k pertumbuhan anak dalam KMS:

f.

Menentukan status pertumbuhan anak Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu: 1) dengan menilai garis pertumbuhannya, atau 2) dengan menghitung Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM). Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan adalah tertera sebagai

1. 2. 3. 4. 5.

g.

44

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

TIDAK NAIK (T), gra k berat badan memotong garis pertumbuhan dibawahnya; kenaikan berat badan KBM (>900 g) NAIK (N), gra k berat badan mengikuti garis pertumbuhannya; kenaikan berat badan >KBM (>500 g) TIDAK NAIK (T), gra k berat badan mendatar; kenaikan berat badan < KB M (<400 g) TIDAK NAIK (T), gra k berat badan menurun; gra k berat badan < KBM (<300 g) Isi kolom Pemberian ASI Eksklusif Beri tanda (√ ) bila pada bulan tersebut bayi masih diberi ASI saja, tanpa makanan dan minuman lain. Bila diberi makanan lain selain ASI, bulan

JUKNIS PENGGUNAAN BUKU KIA

45

Related Documents

Juknis Buku Kia 2016.pdf
February 2021 1
Petronas 2016pdf
February 2021 1
Kia-motors.doc
February 2021 0
Juklak Juknis
January 2021 1
Juknis Pmt 2020.pdf
January 2021 1

More Documents from "dewi septiarini"

Juknis Buku Kia 2016.pdf
February 2021 1
Makalah Molekul Kanker
January 2021 1
Merindu Lagi
January 2021 2
Hemorrhoid
January 2021 0