Jurnal Praktikum Homoptera

  • Uploaded by: Dody Irawan
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal Praktikum Homoptera as PDF for free.

More details

  • Words: 1,848
  • Pages: 13
Loading documents preview...
JURNAL PRAKTIKUM DASAR – DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PENGENALAN ORDO HOMOPTERA

OLEH: DODI IRAWAN NPM :7117071312 MEJA : 1 ( SATU ) PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

LABORATORIUM DASAR – DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA MEDAN 2018

JURNAL PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PENGENALAN ORDO HOMOPTERA

OLEH : DODI IRAWAN NPM :71170713012 MEJA : 1 ( SATU ) PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Praktikum Dasar – Dasar Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Ialam Sumatera Utara Medan Asisten : ( 1. Rangga Tri Anggi Sinaga) ( 2. Cris Meydiana Rad ) ( 3. Irham Baihaqi ) ( 4. Rian Septiawan Adinata ) ( 5. Irfan Firmansyah ) ( 6. Aldy Ramadhani ) ( 7. Arya Adinata Mahendra ) ( 8. Melinda Sari )

Nilai (

)

KOORDINATOR : (IR. FENTY MAYMUNAH SIMBOLON,MP. ) LABORATORIUM DASAR – DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA MEDAN 2018

PENGENALAN ORDO HOMOPTERA DODI IRAWAN(71170713012) FP . UISU ( 2017 – 2018) Abstrak Homoptera berasal dari kata homo (sama) dan pteron (sayap), serangga ini biasanya bersayap seperti membran dan homoptera mempunyai dua bentuk yaitu yang bersayap dan yang tidak bersayap. Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan tempat pemunculan rostumnya. Ordo ini mengandung satu kelompok serangga yang besar dan beragam yang erat kaitannya dengan hemiptera

Kata Kunci : Ordo Homoptera, Serangga, Gejala Serangan

PENDAHULUAN Latar Belakang Homoptera berasal dari kata homo (sama) dan pteron (sayap), serangga ini biasanya bersayap seperti membran dan homoptera mempunyai dua bentuk yaitu yang bersayap dan yang tidak bersayap. Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan tempat pemunculan rostumnya. Ordo ini mengandung satu kelompok serangga yang besar dan beragam yang erat kaitannya dengan hemiptera (Donald, dkk., 1992)

Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan tempat pemunculan rostumnya. Sayap depan anggota ordo Homoptera memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat membranus. (hakim,2006)

Alat mulut juga bertipe pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari bagian posterior kepala. Alat-alat tambahan baik pada kepala maupun thorax umumnya sama dengan anggota Hemiptera. Tipe metamorfose sederhana (paurometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur - nimfa dewasa. Baik nimfa maupun dewasa umumnya dapat bertindak sebagai hama tanaman. Serangga

anggota ordo Homoptera ini meliputi kelompok wereng dan kutu-kutuan, seperti : Wereng coklat ( Nilaparvata lugens Stal.) Kutu putih daun kelapa ( Aleurodicus destructor Mask.) Kutu loncat lamtoro ( Heteropsylla sp.). (Lasino,2003)

Wereng batang coklat (WBC) dapat menyebabkan kerusakan dan kematian total pada tanaman padi (hopperburn) sebagai akibat dari hilangnya cairan tanaman yang dihisap oleh WBC dari jaringan xylem maupun phloem (Pathak dan Khan, 1994). Pada awalnya, gejala hopperburn muncul pada ujung daun yang terlihat menguning kemudian berkembang meluas ke seluruh bagian tanaman (daun dan batang) (Sogawa, 1982). Hama WBC dapat mengakibatkan kehilangan hasil dan berpotensi menyebabkan puso pada tanaman padi sawah akibat dari serangan yang dilakukannya. Potensi kehilangan hasil padi sawah per batang akibat dari serangan WBC (nimfa dan imago) diperkirakan bisa mencapai 70 persen. Pada tahun 2011, kejadian puso secara nasional di Indonesia pada padi sawah akibat serangan WBC mencapai 34.932 hektar (Baehaki dan Mejaya, 2011). Penyebaran populasi WBC tidak hanya di Indonesia, tetapi juga terdapat di negaranegara lain, yaitu : Bangladesh, Brunei Darussalam, China, Fiji, India, Jepang, Korea, Malaysia, Nepal, Papua New Guinea, Philippina, Kepulauan Solomon, Sri Langka, Taiwan, Thailand, Vietnam (Dyck dan Thomas, 1979), Kepulauan Caroline dan Mariana (Mochida dan Okada,1979). Hama WBC juga dilaporkan terdapat di Australia,Hongkong, Kamboja, Laos, Myanmar, Pakistan, Singapura (Catindig dkk., 2009)

Tujuan Praktikum 1. Untuk mengetahui Ordo Homoptera 2. Untuk mengetahui gejala serangannya serta pengendaliannya

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi wereng batang coklat (Nilaparvata lugens): Kingdom

:

Animalia

Filum

:

Arthropoda

Kelas

:

Insecta

Ordo

:

Diptera

Famili

:

Delphacidae

Genus

:

Nilaparvata

Spesies

:

Nilaparvata lugens

Homoptera berasal dari kata homo (sama) dan pteron (sayap), serangga ini biasanya bersayap seperti membran dan homoptera mempunyai dua bentuk yaitu yang bersayap dan yang tidak bersayap. Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan tempat pemunculan rostumnya. Ordo ini mengandung satu kelompok serangga yang besar dan beragam yang erat kaitannya dengan hemiptera (Donald, dkk., 2002) Sayap depan anggota ordo Homoptera memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat membranus. Alat mulut juga bertipe pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari

bagian posterior kepala. Alat-alat tambahan baik pada kepala

maupun thorax umumnya sama dengan anggota Hemiptera. Tipe metamorfose sederhana (paurometabola) yang perkembangannya melalui stadia: telur —> nimfa —> dewasa. Baik nimfa maupun dewasa umumnya dapat bertindak sebagai hama tanaman. Ordo ini terbagi menjadi dua sub ordo yaitu Auchenorrhyncha dan Sternorrhyncha (Mochamad, 2009).

Serangga termasuk golongan binatang bersegmen (antropoda) yang mempunyai tiga bagian pokok tubuh yaitu kepala (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen), berkaki enam

(disebut juga heksapoda) dan sebagian besar bersayap. Posisi kaki dan sayap (bila ada) berada di segmen dada. Serangga anggota ordo Homoptera ini meliputi kelompok wereng dan kutukutuan, seperti : -

Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.)

-

Wereng punggung putih (Sogatella furcifera)

-

Wereng hijau (Nephotettix sp)

-

Wereng loreng (Recilia dorsalis) (Anonim, 2008a). Serangga dapat ditemukan dimana-mana, sehingga semakin banyak tempat dengan berbagai

kondisi ekosistem tempat kita mengumpulkan serangga, maka akan diperoleh sejumlah serangga dengan jenis dan bentuk yang beragam. Tiap serangga memiliki masa aktif sendiri-sendiri, sehingga berbeda antara satu jenis serangga dengan serangga lainnya (Jumar, 2000). Salah satu alasan mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang tinggi adalah kemampuan reproduksinya yang tinggi, serangga bereproduksi dalam jumlah yang sangat besar, dan pada beberapa spesies bahkan mampu menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun (Anonim, 2009)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Praktikum ini di laksanakan di Laboratorium Gedung Johor Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara , Jln. Eka Warni , Kecamatan Medan Johor , Kabupaten Kota Medan , Ketimggian tempat ± 25 mdpl dengan topografi datar . Praktikum ini dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 29 maret 2018 pukul 14.00-16.00 Wib sampai dengan selesai. Bahan dan Alat Bahan a. Bahan yang digunakan adalah

: - Wereng Btang Coklat (Nilaparvata lugens)

Alat b. Alat yang digunakan adalah

: - Killing botol - Penjepit/pinset - Alkohol - Buku Gambar A4 - Alat Tulis

Metode Praktikum 1.

Siapkanlah semua alat dan bahan untuk praktikum pengenalan ordo Homoptera.

2. Siapkan salah satu serangga, yaitu wereng batang coklat (WBC) di atas meja untuk di teliti. 3.

Ambillah alat yaitu Killing botol yang berguna untuk mematikan serangga tersebut.

4. MasukkanWBC ke dalam killing botol yang sudah di beri cairan kloroform 5.

Tutuplah killing botol agar cairan kloroform tidak menguap keluar.

6.

Tunggu beberapa saat hingga WBC tersebut mati.

(CHCL3).

7.

Setelah serangga tersebut mati, ambillah dengan menggunakan penjepit/pinset dari dalam

botol tersebut. 8.

Telitilah satu per satu bagian dari belalang tersebut.

9.

Catat dan gambar bagian bagian pada WBC tersebut pada buku gambar A4.

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Wereng Btang Coklat (Nilaparvata lugens)

Bagian – Bagiannya GAMBAR UTUH

Keterangan

Caput

Keterangan

Thorax

Abdomen

Keterangan

Keterangan

1. Caput

1 .Mata

1 .Protorax

1 .Perut

2. Thoraks

2 .Sepasang

2 .Sayap

2 .Spiracle

3. Abdomen

antenna

3 .Kaki

3 .Cercus

3 .Mulut

4 .Mesotoraks

4 .Ovipositor

dan Metator

b. Pembahasan Dari hasil praktikum yang didapat ada beberapa serangga yang Kami lakukan penelitian, serangga dari ordo orthoptera yang diantaranya sebagai berikut :  Wereng Batang Coklat ( WBC) Wereng batang coklat (WBC) dapat menyebabkan kerusakan dan kematian total pada tanaman padi (hopperburn) sebagai akibat dari hilangnya cairan tanaman yang dihisap oleh WBC dari jaringan xylem maupun phloem. Pada awalnya, gejala hopperburn muncul pada ujung daun yang terlihat menguning kemudian berkembang meluas ke seluruh bagian tanaman (daun dan batang) (Sogawa, 1982). Hama WBC dapat mengakibatkan kehilangan hasil dan berpotensi menyebabkan puso pada tanaman padi sawah akibat dari serangan yang dilakukannya. Potensi kehilangan hasil padi sawah per batang akibat dari serangan WBC (nimfa dan imago) diperkirakan bisa mencapai 70 persen. Pada tahun 2011, kejadian puso secara nasional di Indonesia pada padi sawah akibat serangan WBC mencapai 34.932 hektar Penyebaran populasi WBC tidak hanya di Indonesia, tetapi juga terdapat di negara-negara lain, yaitu : Bangladesh, Brunei Darussalam, China, Fiji, India, Jepang, Korea, Malaysia, Nepal, Papua New Guinea, Philippina, Kepulauan Solomon, Sri Langka, Taiwan, Thailand, Vietnam (Dyck dan Thomas, 1979), Kepulauan Caroline dan Mariana (Mochida dan Okada,1979). Hama WBC juga dilaporkan terdapat di Australia,Hongkong, Kamboja, Laos, Myanmar, Pakistan, Singapura Perkembangan hidup WBC diawali dari telur, kemudian nimfa, dan selanjutnya serangga dewasa (imago). Telur WBC biasanya diletakkan secara berkelompok di dalam jaringan tanaman di bagian bawah tanaman padi sawah, atau pada pelepah daun, tetapi juga diletakkan di dalam

jaringan helaian daun (Mochida dan Okada, 1979 ; Baco, 1984). Satu kelompok telur WBC berisi 2 – 35 butir. Menurut observasi di International Rice Research Institute (IRRI), satu kelompok telur WBC berisi 4 – 10 butir. Pada helaian daun, telur WBC diletakkan pada tulang daun terutama pada bagian pangkal daun. Di wilayah tropis, stadium telur WBC berlangsung selama 7 – 11 hari dengan rata-rata selama 10 hari. Perkembangan nimfa WBC mempunyai 5 (lima) instar, dibedakan berdasarkan ukuran tubuh dan penampakan mesonotum dan metanotum. Stadium nimfa, dari instar I sampai dengan instar V berlangsung selama 10 – 15 hari   Pengendalian.  Perencanaan pemilihan varietas tahan.  Pemusnahan singgang/sisa tanaman yang terserang virus yang ditularkan WBC yaitu kerdil rumput dan kerdil hampa.  Pemusnahan bibit yang terserang virus yang ditularkan WBC.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Praktikan dapat mengetahui bagian bagian tubuh serangga. 2. Praktikan dapat mengetahui gejala akibat serangan serangga. 3. Praktikan juga dapat mengetahui ciri ciri dan cara pengendalian serangga. 4. Hama serangga bukan hanya merusak tanaman jati saja tetapi juga tanaman

-tanaman

lainnya. 5. Wereng batang coklat (WBC) dapat menyebabkan kerusakan dan kematian total pada tanaman padi (hopperburn) sebagai akibat dari hilangnya cairan tanaman yang dihisap oleh WBC dari jaringan xylem maupun phloem. 6. Homoptera berasal dari kata homo (sama) dan pteron (sayap), serangga ini biasanya bersayap seperti membran dan homoptera mempunyai dua bentuk yaitu yang bersayap dan yang tidak bersayap. Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera.

B. Saran 1. Saran saya pada praktikum Dasar Dasar Perlindungan Tanaman ini yaitu diharapkan bagi seluruh praktikan membawa bahan yang disuruh oleh asisten dosen, agar praktikan tidak dikenai sangsi oleh asisten dosen 2.diharapkan agar praktiang datang lebih awal, agar tidak terkena sangsi oleh asisten dosen

DAFTAR PUSTAKA Anonymous,2008.laporan jurnla praktikum dasar dasar pemuliaan tanaman.Diakses melalui (serial online) (http:// risky.blobspot.com). Diakses pada tanggal 18 Maret 2018. Pada pukul 14:00 WIB.

Medan.

Anonymous,2009. Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta, UGM Press. Diakses melalui (serial online) (http://blogspot.com). Diakses pada tanggal 18 Maret 2018. Pada pukul 14:05 WIB. Medan.

Donald.dkk,2002.Laporan Hasil penelitian Serangga. Diakses

melalui (serial

online)

(http://laporan penelitian.com)pada tanggal 18 Maret 2018. Pada pukul 14:10 WIB. Medan.

Jumar,2000.Dasar-Dasar

Pemuliaan

Tanaman.Diakses

(https://goo.gl/efW8Ef).pada tanggal 18

melalui

(serial

online)

Maret2018.Padapukul14:30WIB.Medan.

Mochamad,2009. Laporan Jurnal Dasar- Dasar Pemuliaan Tanaman. Diakses melalui (serial online)(http://annisabilla.blogspot.com).Diakses pada tanggal 18 Maret pukul 14:34 WIB. Medan.

2018.

Pada

Related Documents

Ordo Homoptera
January 2021 3
Jurnal Eliksir
January 2021 1
Jurnal Adsorpsi
January 2021 1
Jurnal Sel
January 2021 1
Jurnal Ebn
February 2021 1

More Documents from "Yosse Prapaskalis"

Jurnal Coleoptera Angga
January 2021 1
00. Sk Tim Pis-pk
January 2021 0
Sp Md
February 2021 2