Laporan Larutan Penyangga

  • Uploaded by: Faizal Jannu
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Larutan Penyangga as PDF for free.

More details

  • Words: 1,858
  • Pages: 13
Loading documents preview...
LAPORAN KIMIA Praktik laju reaksi terhadap pengaruh suhu, tingkat reaksi, dan konsentrasi

Oleh : Arden Ridho Ilham Syawalaxa

(03 / XI IPA 4)

SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Laporan Larutan Penyangga A. Tujuan Mempelajari larutan penyangga

B. Dasar Teori - Sebagian besar proses metabolism pada mahluk hidup berlangsung pada pH konstan, enzim bekerja dengan baik pada pH tertentu. Demikian pada bakteri berkembang baik pada pH tertentu. Harga pH darah juga relative konstan yaitu, 7,4 - Untuk menjaga pH larutan agar tidak mengalami perubahan yang mencolok, digunaka zat-zat yang bersifat penyangga. Larutan penyangga adalah larutan yang mengandung asam lemah dan garamnya atau basa lemah dan garamnya

C. Alat dan Bahan No.

Alat dan Bahan

Ukuran/Satuan

Jumlah

1.

Gelas kimia

50 ml

1

2.

Gelas ukur

10 ml

1

3.

Tabung reaksi

-

3

4.

Pipet tetes

-

1

5.

Larutan CH3COOH

1M

10 ml

6.

Larutan CH3COONa

1M

10 ml

7.

Larutan NH4OH

1M

10 ml

8.

Larutan NH4Cl

1M

10 ml

9.

Larutan HCl

0,1 M

0,05 ml

10.

Larutan NaOH

0,1M

0,05 ml

11.

Aquades (Air suling)

12.

Indikator Universal

D. Cara Kerja

5 ml 8 lembar

Percobaan A 1. Isilah gelas kimia dengan 10 ml larutan CH3COOH 1M dengan gelas ukur, lalu tambahkan 10 ml larutan CH3COONa 1M, kemudian campuran diaduk. Periksa pH larutan dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya. 2. Isilah masing-masing 3 tabung reaksi (A, B dan C) dengan 5 ml larutan No.1 diatas. Tambahkan ke dalam masing-masing air suling sebanyak 5 ml. 3. Tetesi: a. Tabung B dengan 1 tetes (0,05 ml) larutan HCl 0,1 M b. Tabung C dengan 1 tetes (0,05 ml) larutan NaOH 0,1 M 4. Kocoklah tabung A, B dan C. Periksa pH-nya dengan kertas indikator universal. Catat hasilnya. Percobaan B 1. Isilah gelas kimia dengan 10 ml larutan NH4OH 1M dengan gelas ukur, lalu tambahkan 10 ml larutan NH4Cl 1M, kemudian campuran diaduk. Periksa pH larutan dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya. 2. Isilah masing-masing 3 tabung reaksi (X, Y dan Z) dengan 5 ml larutan No.1 diatas. Tambahkan ke dalam masing-masing air suling sebanyak 5 ml. 3. Tetesi: c. Tabung Y dengan 1 tetes (0,05 ml) larutan HCl 0,1 M d. Tabung Z dengan 1 tetes (0,05 ml) larutan NaOH 0,1 M 4. Kocoklah tabung X, Y dan Z. Periksa pH-nya dengan kertas indikator universal. Catat hasilnya.

E. Data Pengamatan pH setelah penambahan No. 1.

2.

Percobaan

pH Awal Aquades

HCl

NaOH

CH3COOH(aq) + CH3COONa(aq)

5

5

5

5

NH4OH(aq) + NH4Cl(aq)

9

9

9

9

F. Analisa Data 1. Pada CH3COOH(aq) + CH3COONa(aq)

pH = 5

2. CH3COOH(aq) + CH3COONa(aq) ditambah aquades 5 ml pH = 5 3. CH3COOH(aq) + CH3COONa(aq) ditambah HCl 0,05 ml

pH = 5

4. CH3COOH(aq) + CH3COONa(aq) ditambah NaOH 0,05 ml pH = 5 5. NH4OH(aq) + NH4Cl(aq)

pH = 9

6. NH4OH(aq) + NH4Cl(aq) ditambah aquades 5 ml

pH = 9

7. NH4OH(aq) + NH4Cl(aq) ditambah HCl 0,05 ml

pH = 9

8. NH4OH(aq) + NH4Cl(aq) ditambah NaOH 0,05 ml

pH = 9

G. Kesimpulan - Sebuah larutan penyangga adalah larutan yang memiliki pH tetap walaupun -

diencerkan atau ditambah sedikit asam kuat atau basa kuat. Larutan penyangga terdiri dari asam lemah dan basa kuat/garamnya atau basa lemah dan asam kuat/garamnya NH4OH(aq) & NH4Cl(aq) dan CH3COOH(aq) & CH3COONa(aq) merupakan larutan penyangga. NH4OH(aq) sebagai basa lemah dan NH4Cl(aq) sebagai garamnya. CH3COOH(aq) sebagai asam lemah dan CH3COONa(aq) sebagai garamnya.

H. Jawab Pertanyaan 1. Tuliskan sifat larutan penyangga yang anda peroleh dari percobaan diatas? Jawab: CH3COOH(aq) + CH3COONa(aq) a. b. c. d.

CH3COOH(aq) + CH3COONa(aq) CH3COOH(aq) + CH3COONa(aq) ditambah aquades 5 ml CH3COOH(aq) + CH3COONa(aq) ditambah HCl 0,05 ml CH3COOH(aq) + CH3COONa(aq) ditambah NaOH 0,05 ml

= Asam = Asam = Asam = Asam

NH4OH(aq) + NH4Cl(aq) a. b. c. d.

NH4OH(aq) + NH4Cl(aq) NH4OH(aq) + NH4Cl(aq) ditambah aquades 5 ml NH4OH(aq) + NH4Cl(aq) ditambah HCl 0,05 ml NH4OH(aq) + NH4Cl(aq) ditambah NaOH 0,05 ml

2. Hitung pH larutan penyangga di atas sesuai dengan teori! Jawab: Percobaan A: Ka= 10-5

CH3COOH(aq) + CH3COONa(aq) CH3COOH = 10 ml x 1 M = 10 mmol CH3COONa

CH3COO- + Na+

10 ml x 1 M = 10 mmol

= 10 mmol

[H+] = Ka

pH = -log 10-5

= 10-5

=5

= 10-5

a) m:

CH3COO- + HCl(aq)

CH3COOH(aq) + Cl+

10 mmol

0,005 mmol

10 mmol

r:

0,005 mmol

0,005 mmol

0,005 mmol

s:

9,995 mmol

-

10,005 mmol

= Basa = Basa = Basa = Basa

[H+] = Ka

= 10-5

= 1,001 x 10-5

pH = -log 1,001 x 10-5 = 5 – log 1,001 = 4,99957 ∞ 5

b)

CH3COOH(aq) + NaOH(aq)

m:

CH3COONa(aq) + H2O(l)

10 mmol

0,005 mmol

10 mmol

r:

0,005 mmol

0,005 mmol

0,005 mmol

s:

9,995 mmol

[H+] = Ka

-

10,005 mmol

= 10-5

= 0,999 x 10-5

pH = -log 0,999 x 10-5 = 5 – log 0,999 = 5,00043 ∞ 5 Percobaan B: Kb= 10-5

NH4OH(aq) + NH4Cl(aq) NH4OH = 10 ml x 1 M = 10 mmol NH4+

NH4Cl 10 ml x 1 M = 10 mmol

+

= 10 mmol

[OH-] = Kb

pOH = -log 10-5

= 10-5

=5

= 10-5

a) m:

Cl-

pH = 14-5 = 9

NH4OH(aq) + HCl(aq)

NH4Cl(aq) + Cl+

10 mmol

0,005 mmol

10 mmol

r:

0,005 mmol

0,005 mmol

0,005 mmol

s:

9,995 mmol

[OH-] = Kb

-

= 10-5

10,005 mmol

= 0,999 x 10-5

pOH = -log 0,999 x 10-5 = 5 – log 0,999 = 5,00043

NH4+

b)

+

pH = 14 – 5,00043 = 8,99957 ∞ 9

NaOH(aq)

NH4OH(aq) + Na+

m:

10 mmol

0,005 mmol

10 mmol

r:

0,005 mmol

0,005 mmol

0,005 mmol

s:

9,995 mmol

[OH-] = Ka

-

= 10-5

pOH = -log 1,001 x 10-5 = 5 – log 1,001 = 4,99957

10,005 mmol

= 1,001 x 10-5 pH = 14 – 4,99957 = 9,00043 ∞ 9

3. Bandingkan pH hasilnya dengan data percobaan! Jawab: Dari hasil percobaan A dan B di atas, harga pH yang diperoleh baik melalui praktikum maupun teori memiliki nilai yang sama. Dengan demikian percobaan A dan B di atas berhasil karena sesuai dengan teori yang telah ada.

Laporan Reaksi Dalam Larutan Elektrolit A. Tujuan Mempelajari berbagai reaksi dalam larutan elektrolit.

B. Dasar Teori Tidak setiap zat yang dicampur akan bereaksi. Reaksi dalam larutan elektrolit akan berlangsung apabila ada ion yang meninggalkan larutan, misalnya karena bergabung dengan ion lain membentuk senyawa baru yang ditandai dengan adanya perubahan warna, terbentuknya gas atau terbentuknya endapan.

C. Alat dan Bahan No.

Alat dan Bahan

Ukuran/Satuan

Jumlah

1.

Tabung reaksi

-

5

2.

Pipet tetes

-

1

3.

Batu Pualam (CaCO3)

-

3 butir

4.

Logam Magnesium (Mg)

2 mm

1

5.

Larutan HCl

6.

Larutan CuSO4

7.

Larutan NaOH

8.

Larutan Pb(CH3COO)2

9.

Larutan KI

D. Cara Kerja 1. Reaksikan beberapa butir batu pualam dengan larutan HCl ± 2 ml. Amati dan catat reaksi yang terjadi. 2. Reaksikan ± 2 mm logam Mg dengan larutan HCl ± 2 ml. Amati dan catat reaksi yang terjadi. 3. Reaksikan larutan CuSO4 dengan larutan NaOH. Amati dan catat reaksi yang terjadi. 4. Reaksikan larutan Pb(CH3COO)2 dengan larutan KI. Amati dan catat reaksi yang terjadi. 5. Reaksikan larutan AgCH3COO dengan larutan K2Cr2O7. Amati dan catat reaksi yang terjadi.

E. Data Pengamatan - Tabel I Percobaan

Zat yang direaksikan

1

CaCO3(s) + HCl(aq)

2

Mg(s) + HCl(aq)

3

CuSO4(aq) + NaOH (aq)

4

Pb(CH3COO)2(aq) + KI(aq)

F. Kesimpulan

G. Jawab pertanyaan

Gejala/Perubahan yang terjadi Terdapat banyak gelembung gas, kemudian larut. Terdapat banyak gelembung gas, kemudian larut. Warna berubah menjadi biru dan terdapat endapan. Langsung berubah warna menjadi kuning dan terdapat endapan.

Laporan Laju Reaksi Terhadap Pengaruh Konsentrasi

A. Tujuan Menyelidiki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi antara pualam (CaCO3) dengan larutan Asam klorida (HCl). Dengan persamaan reaksi sebagai berikut: CaCO3(aq) + 2HCl(aq)



CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)

B. Dasar Teori - Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi zat pereaksi bukan oleh konsentrasi hasil pereaksi. - Semakin tinggi konsentrasi pereaksi, semakin tinggi pula laju reaksinya. - Dalam teori tumbukan dijelaskan bahwa semakin besar konsentrasi maka semakin besar kemungkinan terjadinya tumbukan antar molekul yang bereaksi.

C. Alat dan Bahan No .

Alat dan Bahan

Ukuran/Satua n

Jumlah

1.

Tabung Y

-

1

2.

Sumbat berpipa

-

1

3.

Silinder ukur

25 ml

1

4.

Bejana air

-

1

5.

Alat pengukur waktu (Stopwatch)

-

1

6.

Batu pualam (CaCO3)

-

3 keping & serbuk

7.

Larutan Hidrogen klorida

2 M, 1 M, 3 M

10 ml (3 M), 10 ml (2 M) & 10 ml (1 M)

D. Cara Kerja 3. Memasukkan 0,3 gram pualam butiran (serbuk) ke dalam salah satu kaki tabung Y dan memasukkan 3 ml larutan HCl 2 M ke dalam kaki yang lain. Menutup mulut tabung dengan sumbat berpipa, kemudian mereaksikan kedua zat tersebut. Menampung gas yang terjadi dalam silinder ukur. Mencatat waktu yang diperlukan untuk menampung 5 ml gas. 4. Mengulangi percobaan di atas dengan menggunakan 1 keping pualam yang massanya 0,3 gram. 5. Mengulangi percobaan nomor 2 dengan menggunakan HCl 1 M.

E. Data Pengamatan No.

Konsentrasi asam klorida

Pualam

Waktu (detik)

1.

1M

1 Keping

143

2.

1M

Serbuk

3

3.

2M

1 Keping

135

4.

2M

Serbuk

2

5.

3M

1 Keping

50

6.

3M

Serbuk

1

F. Analisa Data

9. Pada percobaan pertama, larutan HCl 1 M dengan 1 keping pualam membutuhkan waktu 143 detik untuk menampung 5 ml gas. 10.

Pada percobaan kedua, larutan HCl 1 M dengan serbuk pualam

membutuhkan waktu 3 detik untuk menampung 5 ml gas. 11.

Pada percobaan ketiga, larutan HCl 2 M dengan 1 keping

pualam membutuhkan waktu 135 detik untuk menampung 5 ml gas. 12.

Pada percobaan keempat, larutan HCl 2 M dengan serbuk

pualam membutuhkan waktu 2 detik untuk menampung 5 ml gas. 13.

Pada percobaan keempat, larutan HCl 3 M dengan 1 keping

pualam membutuhkan waktu 50 detik untuk menampung 5 ml gas. 14.

Pada percobaan keempat, larutan HCl 3 M dengan serbuk

pualam membutuhkan waktu 1 detik untuk menampung 5 ml gas.

G. Jawab Pertanyaan 4. Bagaimanakah pengaruh luas permukaan sentuhan pualam terhadap kecepatan reaksi di atas? Jawab: Luas permukaan dapat mempengaruhi reaksi di atas. Reaksi antara HCl dengan butiran (serbuk) pualam akan lebih cepat daripada dengan keping pualam. Hal ini disebabkan karena luas permukaan butiran (serbuk) pualam lebih besar daripada keping pualam. 5. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi asam klorida terhadap kecepatan reaksi? Jawab: Reaksi antara larutan HCl yang konsentrasinya lebih tinggi dengan pualam akan lebih cepat dibandingkan konsentrasi HCl yang rendah. Karena semakin pekat larutan (tinggi konsentrasi pereaksi), semakin cepat laju reaksinya. 6. Sebutkan variabel – variabel yang ada dalam eksperimen diatas! Jawab: a) Variabel kontrol : 10 ml larutan HCl 3 M, 10 ml larutan HCl 2 M, 10 ml

larutan HCl 1 M, 3 keping batu pualam dan serbuk batu pualam. b) Variabel bebas : Konsentrasi pereaksi c) Variabel terikat : Waktu dan Laju reaksi

H. Kesimpulan - Dari percobaan di atas terbukti bahwa konsentrasi pereaksi berpengaruh pada kecepatan reaksi. - Semakin besar konsentrasi larutan, semakin cepat laju reaksinya. - Semakin besar luas permukaan sentuhan, semakin banyak tempat tumbukan antar molekul yang bereaksi, semakin cepat laju reaksinya.

Related Documents


More Documents from "Andi Reskianti Wardani"