Loading documents preview...
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA “VARIASI SIFAT PADA HEWAN”
Disusun Oleh : Putri Rahayuningsih
(4401413097)
Dwi Puji Hayati
(4401413085)
Lani Amalia
(4401413100)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
Kegiatan 1II Variasi Sifat pada Hewan I. Tujuan
Dapat menjelaskan tipe-tipe keragaman pada hewan Menyebutkan dan membedakan sedikitnya tiga ciri yang berbeda untuk
satu karakter tertentu Dapat mendiskripsikan hasil pengamatan tentang variasi pada hewan Dapat menyimpulkan dan mengkomunikasikan hsil pengamatan
II. Tinjauan Pustaka Keragaman atau variasi ditemui pada hampir semua karakter dari yang paling gampang sampai yang paling sulit: tinggi, lebar, besar, berat/massa, volume, ukuran, bentuk, tanggapan terhadap faktor luar lingkungan. Menurut tolok ukurnya variasi dapat dibagi; variasi yang bersifat kuantitatif seperti; tinggi, berat, dsb. Tinggi seseorang bervariasi dengan selisih milimeter, sejak dari orang yang paling tinggi sampai dengan yang paling rendah. Karena itu sifat kuantitatif bersifat ”kontinum” (urut bersambung menurut deret matematis). Variasi yang bersifat kualitatif seperti; golongan darah, warna kulit, warna bulu, bentuk paruh, dsb. Ingat antara golongan darah dan warna tidak terdapat selisih antaranya yang dapat diukur, karena itu sifat kualitatif disebut juga ”diskontinum” (tidak bersambung menurut derat matematis). (Campbell, 2002). Secara teoritis, berdasarkan penyebabnya, variasi dalam sistem biologi dibagi dua: Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain. Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotip. Ini dikenal sebagai pembawa. Sedangkan variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor lingkungan seperti intensitas cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. (Syamsuri, 2004). Menurut Welsh 1991, penyebab timbulnya keanekaragaman variasi adalah:
1. Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel kesel lainnya. 2. Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor lingkungan seperti: intensitas cahaya, kelembaban, pH, temperatur, kesuburan tanah. Variasi lingkungan tidak diwariskan ke keturunannya. Perbedaan yang terdapat di antara organisme berbeda jenis lebih banyak dibandingkan dengan di antara organisme satu jenis. Dua organisme yang berbeda jenis mempunyai perbedaan susunan gen yang lebih banyak daripada yang tergolong dalam satu jenis. Antara singa, harimau, dan kucing didasarkan pada adanya variasi namun tetap dapat dikenali bahwa mereka adalah satu keluarga, yaitu keluarga (genus) Felis, karena memiliki kesamaan ciri yang membentuk satu pola tertentu. Variasi antara jenis singa dengan harimau atau antara jenis singa dengan kucing merupakan suatu bentuk keanekaragaman tipe, yang menyebabkan mereka dapat dipisahkan antara satu jenis dengan jenis lainnya. Sedangkan diantara masing-masing jenis, singa, harimau dan kucing tersebut memiliki kesamaan pola, sehingga mereka dengan mudah dikelompokan menjadi satu keluarga. Demikian juga didalam satu jenis makhluk hidup, misalnya jenis kucing rumah, dapat dilihat banyaknya jenis variasi. Variasi tersebut dapat menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan struktur tubuh misalnya, ukuran tubuh, bentuk muka, kelebatan bulu, atau yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan perilaku (IGP Suryadharma, dkk.1997:27). Tanpa variasi genetik, setiap perubahan lingkungan yang mendadak akan memusnahkan suatu jenis pada habitat alaminya. Keanekaragaman genetik alami, peranannya dalam evolusi, dan berbagai sistem untuk koleksi, pengawetan, penyebarluasan dan pemanfaatannya. (Suryati, 2008). III. Alat dan Bahan 1. Hewan yang ada disekitar rumah atau kampus (burung merpati) 2. Alat tulis dan penggaris
IV. Prosedur Kerja Menentukan jenis hewan yang akan digunakan , dan juga variasi sifat yang diamati
Bahan yang diamati sebaiknya jumlahnya cukup banyak untuk mendapat hasil yang memadai Mengamati sifat yang telah ditentukan, mencatat dalam lembar pengamatan
V. Data Hasil Pengamatan Variasi Sifat Warna bulu
Jambul kepala
Corak mata
Warna kuku
Hasil pengamatan
Paruh
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN 1. 2. 3. DAFTAR PUSTAKA Campbell, dkk. 2002. Biologi edisi 2 jilid 1. Jakarta: Erlangga IGP Suryadharma, dkk.1997. Keanekaragaman Hayati. Jakarta: Gramedia Pustaka Suryati, Dotti. 2008. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu. Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga. Yatim, Wildan. 1996. Genetika. Bandung: Tarsito.
Penyelesaian Permasalahan :