Loading documents preview...
LAPORAN PENDAHULUAN MASALAH SPIRITUAL/KEIMANAN
DISUSUN OLEH : DIANA APRIANA, Skep NPM: 1914901210101
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI PROPESI NERS 2020
1. Definisi Spiritual merupakan kompleks yang unik pada tiap individu dan tergantung
pada
budaya,
perkembangan,
pengalaman
hidup,
kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan seseorang (Mauk dan Schmidt, 2004 cit Potter Perry, 2009). Mickley (1992) menguraikan spiritualitas sebagai suatu yang multidimensi, yaitu dimensi eksistensial dan dimensi agama. Stoll (1989) menguraikan bahwa spiritualitas sebagai konsep dua dimensi yaitu dimensi vertical dan dimensi horizontal. 2. Fisiologis kebutuhan dasar Menurut Burkhardt (1993), spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut : 1. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan. 2. Menemukan arti dan tujuan hidup. 3. Menyadari kemampuan untuk menggunakkan sumber dan kekuatan diri sendiri. 4. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri dan dengan Yang Maha Tinggi Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau mengambalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta kbutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai, menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan .
POHON MASALAH Penyakit akut, kronis, terminal
Faktor Predisposisi
Harga diri rendah
Perasaan bersalah, rasa takut, deperesi
Perubahan perilaku
Ketidakefektifan koping
ansietas
Distress spiritual
PASIEN YANG MEMBUTUHKAN BANTUAN SPIRITUAL
Pasien kesepian
Pasien ketakutan dan cemas
Pasien menghadapi pembedahan
Pasien yang harus mengubah gaya hidup
Isolasi sosial
Verbalisasi distress
keputusasaan
DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Distress Spiritual a.
Definisi Distress Spiritual adalah Keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau berisiko mengalami gangguan dalam sistyem keyakinan atau nilai yang memberi kekuatan, harapan, dan arti kehidupan seseorang.
b. Batasan Karakteristik -
Mengalami suatu gangguan dalam system keyakinan
-
Mempertanyakan makna kehidupan, kematian dan penderitaan
-
Mempertanyakan kredibilitas terhadap system keyakinan
-
Mendemonstrasikan keputusasaan atau ketidak beranian
-
Memilih untuk tidak melakukan ritual keagamaan yang biasa dilakukan.
-
Mempunyai perasaan ambivalen (ragu) mengenai keyakinan
-
Mengekspresikan bahwa dia tidak penya alas an untuk hidup
-
Merasakan perasaan kekosongan spiritual
-
Mengekspresikan
perhatian,
marah,
dendam,
ketakutan,
penderitaan dan kematian -
Meminta bantuan spiritual terhadap suatu gangguan dalam system keyakinan.
NOC : 1. Menunjukkan harapan 2. Menunjukkan akan kesejahteraan spiritual:
Berarti dalam hidup
Pandangan tentang spiritual
Ketentraman, kasih sayang dan ampunan
Berdoa atau beribadah
Berinteraksi dengan pembimbing ibadah
Keterkaitan denganorang lain, untuk berbagi pikiran, perasaan dan kenyataan
Klien tenang Kriteria Hasil Individu akan :
Melanjutkan latihan spiritual yang tidak mengganggu kesehatan
Mengekspresiakan pengurangan perasaan bersalah dan ansietas
Mengekspresikan kepuasan dengan kondisi spiritual.
NIC Spiritual Support Gunakan komunikasi terapeutik untuk membangun kepercayaan dan kepedulian empatik
Memanfaatkan alat untuk memonitor dan mengevaluasi kesejahteraan
rohani
Mendorong individu untuk meninjau kehidupan masa lalu dan fokus
pada peristiwa dan hubungan yang memberi kekuatan spiritual dan dukung
Mendorong pratinjau hidup melalui kenangan
Mendorong partisipasi dalam interaksi dengan anggota keluarga, teman,
Perlakukan individu dengan bermartabat dan hormat
dll
Ajarkan metode relaksasi, meditasi, dan citra dipandu
Bagi keyakinan sendiri tentang arti dan tujuan, sesuai
Menyediakan privasi dan cukup waktu untuk kegiatan spiritual
Mendorong partisipasi dalam kelompok pendukung
Berbagi perspektif spiritual sendiri
2. Ansietas a. Definisi Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu) perasaan takut yang disebabkan oleh antisifasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghapdapi ancaman. b. Batasan karakteristik -
Perilaku
-
Afektif
-
Fisiologis
-
Simpatik
-
Parasimpatik
-
Kognitif Tujuan dan Kriteria Hasil :
NOC Anxiety
self-control
Anxiety
level
Coping
Kriteria Hasil : Klien
mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas.
Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk
mengontol cemas. Vital
sign dalam batas normal.
Postur
tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivfitas
menunjukkan berkurangnya kecemasan.
Intervensi Keperawatan : NIC Anxiety Reduction (penurunan kecemasan) Gunakan
pendekatan yang menenangkan
Nyatakan
dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
Jelaskan
semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
-
Pahami
-
Temani
-
prespektif pasien terhadap situasi stres
pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut Dorong keluarga untuk menemani anak Lakukan back / neck rub Dengarkan dengan penuh perhatian Identifikasi tingkat kecemasan Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
3. Ketidakefektifan Koping a. Definisi Ketidakmampuan untuk membentuk penilian valid tentang stressor, ketidakadekuatan pilihan respons yang dilakukan, dan atau ketidakmampuan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia. b. Batasan Karakteristik 1) Perubahan dalam pola komunikasi yang biasa 2) Penurunan penggunaan dukungan sosial 3) Perilaku destruktif terhadap orang lain 4) Perilaku destruktif terhadap diri sendiri
5) Kesulitan mengorganisasi informasi 6) Letih 7) Angka penyakit yang tinggi 8) Ketidakmampuan memerhatikan informasi 9) Keidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar 10) Ketidakmampuan memenuhi harapan peran 11) Pemecahan masalah yang tidak adkuat NOC Decision making Role inhasmet Sosial support
Kriteria hasil : Mengidentifikasi pola koping yang efektif Mengungkapkan secara verbal tentang kopIng yang efektif Mengatakan penurunan stres Klien mengatakan telah menerima tentang keadaannya Mampu mengidentifikasi strategi tentang koping NIC Dicision making Menginformasikan pasien alternatif atau solusi lain penanganan Memfasilitasi pasien untuk membuat keputusan Bantu pasien mengidentifikasi, keuntungan, kerugian dari keadaan Role inhancemet Bantu pasien untuk identifikasi bermacam-macam nilai kehidupan Bantu pasien identifikasi strategi positif untuk mengatur pola nilai yang dimiliki Coping enhancement Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi gambaran perubahan peran yang realistis Gunakan pendekatan tenang dan menyakinkan Hindari pengambilan keputusan pada saat pasien berada dalam stress berat Berikan informasi actual yang terkait dengan diagnosis, terapi dan prognosis Anticipatory Guidance
DAFTAR PUSTAKA : Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction. NANDA, 2018-2020, Diagnosa Keperawatan: Definisi dan klasifikasi 2018-2020, EGC: Jakarta Doenges, M. E., Moorhouse. M. F., Geisler. A. C., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC: Jakarta. Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC Ambarawati, Fitri Respati dan Nita Nasution.2012. Buku Pintar Asuhan Keperawatan JIwa. Yogyakarta : Cakrawala Ilmu Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan nanda nic noc. Yogyakarta : Mediaction Publishing.
Banjarmasin, 13 april 2020
Preseptor Akademik
Anita agustina,Ns., Mkep
Ners muda
Diana apriana, SKep