Makalah Chlorophyta 2

  • Uploaded by: khumairahnila
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Chlorophyta 2 as PDF for free.

More details

  • Words: 2,955
  • Pages: 20
Loading documents preview...
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ganggang hijau / Chlorohyta adalah salah satu klas dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Ganggang hijau ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak berupa benang, lembaran atau membentuk koloni spesies ganggang hijau yang bersel tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula yang menetap. Chlorophyceae (Ganggang hijau) adalah salah satu kelas dari ganggang yang selselnya bersifat eukariot (materi inti dibungkus oleh membran inti), pigmen korofil terdapat dalam jumlah terbanyak sehingga ganggang ini berwarna hijau. Pigmen lain yang dimiliki adalah Karoten dan Xantofil. Ditinjau secara biologi, alga merupakan kelompok tumbuhan yang berklorofil yang terdiri dari satu atau banyak sel dan berbentuk koloni. Di dalam alga terkandung bahanbahan organik seperti polisakarida, hormon, vitamin, mineral, dan juga senyawa bioaktif. Sejauh ini pemanfaatan alga sebagai komoditi perdagangan atau bahan baku industri masih relatif kecil jika dibandingkan dengan keanekaragaman jenis alga yang ada di Indonesia. Padahal komponen kimiawi yang terdapat dalam alga sangat bermanfaat bagi bahan baku industri makanan, kosmetik, farmasi dan lain-lain. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana habitat dan distribusi chloropyceae ? 2. Bagaimana struktur talus dari chlorophceae ? 3. Bagaimana struktur sel dari chloropyceae ? 4. Bagaimana cara reproduksi chloropyceae ? 5. Bagaimana daur hidup dari chloropyceae ? 6. Apakah peran atau manfaat dari chloropyceae? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui habitat dan distribusi Chlorophceae 2. Untuk mengetahui struktur talus Chlorophyceae 3. Untuk mengetahui struktur sel dari Chlorophyceae 4. Untuk mengetahui cara reproduksi dari Chlorophyceae 5. Untuk mengetahui daur hidup dari Chlorophyceae 6. Untuk mengetahui peranan penting Chlorophyceae dalam kehidupan manusia 1

PEMBAHASAN 1.1 Ciri-ciri umum Chlorophyta Ciri-ciri umum dari ganggang hijau (Chlorophyta) adalah sebagai berikut : 1. Pigmen, khlorofil a dan b, santofil, dan karoten, khlorofil terdapat dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau rumput. 2. Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam khloroplas. 3. Khloroplas berjumlah satu atau lebih; berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita, spiral dsb. 4. Sel berinti sejati (eukaryotik) , satu atau lebih. 5. Dinding sel mengandung selulose dan berlendir 6. Banyak terdapat di danau, kolam ada juga yang hidup di laut. Ganggang hijau yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah dan ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara ganggang lain. 1.2 Habitat dan Distribusi Ganggang hijau merupakan golongan terbessar diantara ganggang dan sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya hidup di air laut dan air payau. Pada umumnya melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila air menjadi surut. Jenis yang hidup diair tawar, bersifat kosmopolit, terutama hidup di tempat yang cahayanya cukup seperti kolam, danau, genangan air, Alga hijau ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan, tanah lembab dan kulit batang pohon yang lembab. Beberapa anggotanya hidup di air mengapung atau melayang, sebagian hidup sebagai plankton. Beberapa jenis ada yang hidup melekat pada tumbuhan atau hewan. (Wulandari, 2013). Sebagian ganggang hijau mengandung satu kloroplas yang berisikan pusat-pusat pembentukan pati yang dinamakan pirenoid. Alga hijau (Green Algae) dinamai berdasarkan kloroplasnya yang berwarna hijau, sangat mirip dengan kloroplas dari

2

organisme yang secara tradisional kita sebut tumbuhan dalam hal ultrastruktur dan komposisi pigmennya (Michael, 1986). 1.3 Struktur Talus Bentuk talus/struktur vegetatif dari Chloropyceae adalah sebagai berikut : a. uniseluler motil/berflagela: Chlamydomonas sp. b. uniseluler nonmotil/kokoid / bulat : Chlorella sp. c. koloni motil (sel-sel dalam koloni mempunyai flagela) Volvox sp d. koloni nonmotil (kokoid ): Pediastrum sp., Hydrodictyon sp. e. palmeloid: Tetraspora sp. f. dendroid: Prasinocladus sp. g. berbentuk filamen: bercabang: Cladophora sp. h. tidak bercabang: Oedogonium sp., Spirogyra sp. i. heterotrikh: Coleochaeta sp., Stigeoclonium sp. j. berbentuk helaian/lembaran yang distromatik: Ulva sp. k. lembaran yang monostromatik: Monostroma sp. l. berbentuk silinder yang beruang di tengah: Enteromorpha m. berbentuk sifon/spnositik: Caulerpa sp., Codium sp. (Ardiansyah, 2011) 1.4 Perkembangbiakan Perkembangbiakan secara seksual banyak dijumpai yaitu isogami, anisogami, dan oogami. Meiosis dapat terjadi pada zigot yang berkecambah atau pada waktu pembentukan spora dan gamet. Daur hidup yang umum dijumpai adalah tipe haplotik, meskipun beberapa jenis termasuk tipe diplohaplotik. Isogami merupakan perkembangbiakan secara seksual yang paling sederhana dan menunjukkan ke arah anisogami, pada tipe anisogami masing-masing jenis merupakan sel bebas dengan ukuran tidak sama, sedangkan yang lebih maju lagi yaitu tipe oogami. Pada tipe oogami masing-masing jenis telah menunjukkan perbedaan baik jenis maupun ukurannya. 3

Perkembangbiakan secara aseksual dengan cara membentuk sel khusus yang mampu berkembang menjadi individu baru tanpa terjadinya peleburan sel kelamin. Pada umumnya terjadi dengan peleburan spora, oleh karena itu disebut perkembangbiakan secara sporik. Zoospora dibentuk oleh sel vegetatif, tetapi beberapa tumbuhan terbentuk dalam sel khusus yang disebut sporangia. Zoospora setelah periode berenang beberapa waktu berhenti pada substrat yang sesuai, umumnya dengan ujung anterior, flagella dilepaskan dan terbentuk dinding. Selama proses ini alga mensekresikan lendir yang berfungsi untuk mempertahankan diri. Macam-macam perkembangbiakan pada alga hijau, yaitu: 1. Secara aseksual Secara vegetatif perkembangbiakan dilakukan dengan cara fragmentasi tubuhnya dan pembelahan sel, serta pembentukan sporik yaitu dengan membentuk: 

Aplanospora, yaitu spora yang tidak dapat bergerak, contoh: chlamydomonas



Planospora, yaitu spora yang dapat bergerak



Autospora yang berasal dari aplanospora, contoh: chlorella, chlamydomonas.



Autokoloni yang berasal dari aplanospora, contoh: scenedesmus, pediastrum, dan crucigenia.

Selain itu juga bisa dengan konjugasi. Konjugasi ada 3 jenis yaitu: 1. Konjugasi bentuk tangga (skalariform), yaitu pertemuan 2 protoplas di saluran konjugasi. Contoh: spyrogira. 2. Konjugasi bentuk lateral, yaitu perkawinan antara 2 protoplas yang saling berlekatan yang berasal dari satu filament. Contoh: zygnema 4

3. Konjugasi silang yaitu perkawinan antara 2 protoplas yang tanpa saluran konjugasi. Contoh: mougeotia dan zygnema 3. Secara seksual Secara seksual adalah dengan cara isogami, anisogami, oogami, aplanogami. 

Isogami yaitu: gamet yang bentuk dan ukurannya sama (belum dapat dibedakan mana jantan dan betina). Contoh: gonium, ulva.



Anisogami : gamet yang bentuk dan ukurannya tidak sama (gamet yang bentuk dan ukurannya tidak sama). Contoh: codium, bryopsis.



Oogami yaitu jenis anisogami dengan gamet jantan yang aktif (gametangium oogonium, dan gametangium spermatid). Contoh: volvox dan oedogonium.

Berdasarkan sel gamet, perkembangbiakan dibedakan menjadi: 1. Heterotalik, yaitu perkembangbiakan yang berasal dari dua talus yang berbeda. Contoh: spyrogira. 2. Homotalik, yaitu perkembangbiakan yang berasal dari satu talus. Contoh: zygnema 1.5 Daur hidup Tidak hanya asal usul reproduksi sesual tetapi juga tentang asal – usul pergiliran generasi yang erat hubunganya dengan proses seksual. Pada siklus hidup tumbuhan biji tertutup, fase yang paling terkemuka dan dominan yaitu tumbuhan itu sendiri termasuk generasi sporofit atau generasi diploid. Hal ini juga berlaku bagi semua tumbuhan berpembuluh lainnya. Generasi gametofit yang berikutnya merupakan fase dalam siklus hidupnya yang tidak menonjol dan fase tereduksi (berumur singkat). Meskipun demikian, tubuh tumbuhan tidak selalu merupakan gase diploid. Pada gangang terdapat hal yang sangat beragam pada sifat ke dua generasinya. Tubuh tumbuhan kebanyakan 5

koloni gangang hijau yang berfilamen dan yang tidak termasuk generasi haploid atau gametofit. Tumbuhan tersebut menghasilkan gamet – gamet haploid, atau gametofit. Tumbuhan tersebut menghasilkan gamet – gamet haploid yang dapat saling melebur diri membentuk zigot. Zigot ini merupakan sporofit, karena meiosis terjadi pada zigot berkecambah. Pada Oedogonium misalnya, telur yang telah dibuahi merupakan satu – satunya sel diploid, sedangkan kesemua struktur lain pada tumbuhan tersebut meliputi filament, zoospore asexual, gamet, dan spora – spora yang terbentuk sesudah meiosis, termasuk generasi gametofit. Pada Spirogyra pada saat terjadinya perkecambahan, nucleus zigospora berkembang menjadi empat nucleus, masing – masing dengan jumlah kromosom n (haploid). Tiga dari keempat nucleus itu gugur, namun nucleus yang keempat menjadi nucleus sel pertama filament yang baru. Asal – usul tubuh tumbuhan tinggi yang bersifat diploid tidak dapat di cari diantara spesies semacam itu, karena semua struktur vegetatifnya termasuk generasi gametofit. Di antara tipe – tipe siklus hidup yang dijumpai pada gangang ialah yang generasi diploidnya merupakan fase menyolok dalam siklus hidupnya, sedang generasi haploid menjadi terdesak dan ada kemungkinan sangat tereduksi. Siklus hidup semacam itu, yang mendekati daur hidup tumbuhan biji, terutama ditemukan di antara gangang coklat. Pada tipe ketiga kedua generasi tidak tergantung sesamanya, dan banyak persamaanya sampai kepada ukurannya. Siklus hidup semacam itu dijumpai pada gangang hijau tertentu, beberapa jenis gangang coklat, dan kebanyakan gangang merah. Bagaimanapu, gangang mrah dan coklat tidak dapat diterima sebagai nenek moyang suatu bentuk kehidupantumbuhan tingkat tinggi. Perlengkapan untuk fotosintesis golongan ganggang tersebut tidak serupa dengan yang dimiliki tumbuhan tingkat tinggi, dan kedua macam algae tersebut telah menjadi sedemikian terspesialisasinya sesuai dengan kehidupan di laut. Secara umum dari bahasan diatas pergiliran generasi atau keturunan dari gangang hijau dapat dibedakan menjadi : 1. Isomorf (tumbuhan sporofit sama dengan tumbuhan gametofit) 2. Heteromorf (tumbuhan sporofit tidak sama dengan tumbuhan gametofit) Pola Daur Hidup 6

Ada 2 macam pola daur hidup, yaitu : 1. Haplobiontik yaitu selama pergiliran keturunannya golongan tumbuhan ini hanya mempunyai satu macam tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat haploid. 2. Diplobiontik yaitu tumbuhan yang di dalam pergiliran keturunannya mempunyai 2 macam tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat haploid dan tumbuhan yang bersifat diploid.

Gambar Daur hidup Spirogyra (Biocyclopedia, 2012)

7

Gambar Daur Hidup Oedogonium (Biocyclopedia, 2012) 1.6 Klasifikasi Chlorophyceae Alga hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga, baik bersifat mikroalga maupun makroalga. Divisi Chlorophyta terdiri dari kelompok Chlorophyceae bersama dengan Charophyceae (Murni, 2014). a. Chlorophyceae Chlorophyceae merupakan kelompok terbesar dari vegetasi Alga. Perbedaan dengan divisi lainnya karena memiliki warna hijau yang jelas seperti tumbuhan tingkat tinggi mengandung pigmen klorofil a dan klorifil b lebih dominan dibandingkan katoten dan xantofil. Hasil asimilasi berupa amilum, penyusunnya sama pula seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu amilose dan amilopektin. (Sulisetjono, 2009). Alga hjau sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya di air laut dan air payau. Alga hijau yang tumbuh di laut di sepanjang perairan yang dangkal. Pada umumnya 8

melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila air menjadi surut. Sebagian yang hidup di air merupakan mikroalga seperti Ulvales dan Sphonales.(Sulisetjono. 2009). Susunan tubuh bervariasi baik dalam ukuran bentuk maupun susunannya. Untuk mencakup sejumlah besar variasi tersebut, maka alga hijau dikelompokkan sebagai berikut (Sulisetjono,2009) : 1.

Sel tunggal (uniseluler) dan motil.

2.

Sel tunggal (uniseluler) dan non motil.

3.

Sel senobium

4.

Koloni tak beraturan

5.

Filamen.

6.

Heterotrikus

7.

Foliaceus

8.

Tubular Dinding sel tersusun atas dua lapisan bagian dalam yang tersusun oleh selulose dan

lapisan luar adalah pectin.Tetapi beberapa alga bangsa Volvocales dindingnya tidak mengandung selulose, melainkan tersusun oleh glikoprptein (Sulisetjono, 2009). Kloroplas tersusun oleh sistem membran rangkap.Pigmen yang terdapat di dalam kloroplas adalah klorofil a dan klorofil b, beta karoten serta berbagai macam xantofil (lutein, violaxanthin, zeaxanthin). Klorofil di dalam sel letaknya mengikuti bentuk dinding sel (parietal) contoh: Ulothrix atau di tengah lumen sel (axial) contoh Muogotia.Bentuk kloroplas sangat bervariasi, oleh karena itu penting untuk klasifikasi dalam tingkatan marga. Variasi bentuk kloroplas adalah sebagai berikut (Sulisetjono,2009) : 1.

Bentuk mangkuk.

2.

Bentuk sabuk.

3.

Bentuk cakram

4.

Bentuk anyaman.

5.

Bentuk spiral.

6.

Bentuk bintang.

Seringkali amilum terbentuk dalam granula bersama dengan badan protein dalam plastid disebut pirenoid. Tetapi beberapa jenis tidak mempunyai pirenoid dan jenis demikian ini merupakan 9

golongan Chlorophyceae yang telah tinggi tingkatannya. Jumlah pirenoid umumnya dalam tiap sel tertentu dan dapat digunakan sebagai bukti taksonomi (Sulisetjono,2009). Dua tipe pergerakan fototaksis pada Chlorophyceae adalah (Sulisetjono, 2009): 1.

Pergerakan dengan flagella.

2.

Pergerakan dengan sekresi lendir. Pergerakan dengan flagella pada Chlorophyceae selalu bertipe whiplash (akronematik)

dan sama panjang isokon, kecuali pada bangsa Oedogoniales memiliki tipe stefanokon. Flagela dihubungkan oleh struktur yang sangat halus disebut apparatus neuromotor, merupakan granula pada pangkal dari tiap flagella disebut blepharoplas. Tiap flagella terdiri dari aksonema yang tersusun oleh 9 dublet mikrotobula mengelilingi bagian tengah terdapat 2 singlet mikrotubulus. Struktur seperti ini dikenal sebagai susunan 9+2. Flagela tersebut diselubungi oleh selubung plasma. Pada umumnya sel yang berflagela di lengkapi dengan bintik mata (stigma). Pada Chlorophyceae, stigma selalu di dalam kloroplas berwarna jingga dari karotenoid. Respon fototaksis bervariasi tergantung dari intensitas cahaya, fototaksis positif pada intensitas cahaya sedang dan fototaksis negatif pada intensitas cahaya yang tinggi (Sulisetjono, 2009) Klasifikasi Chlorophyceae Menurut Smith(1955) kelas Chlorophyceae terdiri dari 10 bangsa sebagai berikut Volvocales, Tetrasporales, Ulotrichales, Oedogoniales, Ulvales, Schizogonales, Chlorococales, Siphonales ,Siphonacladales dan Zygnematales. Berikut ini akan dibahas beberapa ordo tersebut diatas : 1. Ordo Volvocales Pada umumnya memiliki unicleate-sel sempurna (mempunyai mitokondria badan golgi, reticulum endoplasma, dan organel). Bentuk tubuhnya ada yang inicel, koloni, dan filament. Ordo ini ada yang memiliki flagel dan ada juga yang tidak memiliki flagel. Pada umumnya fototaksis positif (bila ada cahaya maka akan mendekati cahaya tersebut). Ordo ini memiliki lima family, yaitu: 

Polyblepharidaceae 10

a. Memiliki banyak genus, ada di air tawar, payau dan laut b. Unisel, memiliki dinding sel tebal atau tidak mempunyai dinding sel c. Umumnya memiliki flagel d. Contoh genus: Polybleparides (flagel 8), Pyramimonas (flagel 4), Dunaliella (flagel 2), Pedinomonas (flagel 1)

Gambar 1. Pyramimonas parkeae (Texas A&M University, 2010)



Gambar 2. Dunaliella tertiolecta (Texas A&M University, 2010)

Chlamydomonadaceae a. Umumnya unisel, berdinding tebal b. Hidup di air tawar dan di laut c. Memiliki flagel (2 atau 4) d. Contoh genus: Chlamydomonas (flagel 2), Polytoma (flagel 2), Tetraselmis (flagel 4), Carteria (flagel 4)

11

Gambar 3. Chlamydomonas reinhardtii (Wikipedia, 2001) 

Volvocaceae a. Umumnya koloni, diselaputi oleh gelatin yang masih, dinding sel mengandung selulosa b. jumlah flagel 2 c. bentuk koloni bulat, speris atau elipsoid d. sel dalam koloni ada yang seragam ada yang berbedaMemiliki banyak anggota. e. Contoh genus Pandorina, Platidorina, Gonium (ukuran sel bervariasi), Pleudorina (ukuran sel seragam), Eudorina, Volvulina, Volvox (ukuran sel bervariasi).

12

Gambar 4. Volvox sp. (Wikipedia, 2014) 

Spondylomoraceae a. Koloni, tidak diselaputi gelatin b. Hanya memiliki sedikit anggota c. Flagel berjumlah 2 d. Contoh genus: Spondylomorum dan Pyrobotrys

2. Ordo Tertrasporales Bentuk selnya ada yang Uniselada yang koloni. Hewan ini tidak memiliki flagel.Ordo ini memiliki 2 famili, yaitu: 

Palmelaceae Sangat mirip dengan Chlamydomonadaceae tapi tidak berflagel. Contoh genus Palmella, Gloeococcus dan Gloeocystis.



Tetrasporaceae a. Hidup berkoloni b. Memiliki pseudoflagel (tidak dapat bergerak) pada kutub anterior. c. Contoh genus Tetraspora, Apiocystis

3. Ordo Ulotrichales a. Punya satu inti dan satu kloroplas. b. Koloni berupa benang yang bercabang atau tidak c. Mempunyai talus yang lebar dan melekat pada suatu alat 13

d. Susunan thalus seperti jaringan parenkim dan berbentuk pipa dan pita e. Suku dalam bangsa ini antara lain: Suku Ulotrichaceae, contoh: Ulothrix zonata, suku ulvaceae, contoh: Ulva lactuca, Enteromorpha intestinali (Anggitani, 2013)

Gambar 5. Ulva lactuca. (Wikipedia, 2011) 4. Ordo Oedoginiales a. Hidup dalam air tawar b. Punya satu inti dan kloroplas berbentuk jala c. Koloni berbentuk benang d. Reproduksi vegetatif, contoh: zoospore e. Memiliki bulu cambuk f. Reproduksi generatif, contoh: oogami g. Hanya meliputi satu suku saja yaitu oedogoniaceae, contoh spesiesnya adalah Oedogonium concatenatum dan Oedogonium ciliatum 5. Ordo Chlorococales 14

Hewan ini memiliki bentuk unisel dan koloni. Dan tidak memiliki flagel. Ordo ini memiliki 4 famili, yaitu: 

Chlorococcaceae a. Umumnya berbentuk kokus dan dalam koloni berbentuk speris.

b. Contoh genus : Chlorococcum dan neochloris



Oocystaceae a. Memiliki penyebaran yang luas b. Umumnya unisel, tidak bergerak c. Tidak menghasilkan zoospore d. Contoh genus Chlorella, Ankistrodesmus, Oocystis dan Golenkinia

Gambar 6. Chlorella vulgaris (Willard, 2013) 6. Hydrodictiaceae a. Umumnya koloni 15

b. Dapat hidup di air tenang, maupun sedikit mengalir, seluruhnya hidup di air tawar Contoh genus : Hydrodiction, Pediastrum, Sorastrum.

7. Scenedesmaceae a. Umumnya koloni, hidup di air tawar b. Contoh genus: Scenedesmus (jumlah sel dlm koloni 4, 8 atau 16 sel), Coelastrum (jumlah sel dalam koloni 4-128 sel) 8. Ordo Siphonales a. Umumnya hidup di laut b. Mengandung banyak inti dan kloroplas c. Hanya alat-alat berkembangbiak saja yang terpisah oleh suatu dinding (sekat). d. Contoh dari ordo Siphonales antara lain: Protosiphon botryoides, Halicystis ovalis , Vaucheria sessilis 9. Ordo Zygonematales Pada Umumnya unisel, koloni, filamen atau desmid, Tidak memiliki flagel. Biasanya hidup di air tawar atau payau. Yang berbentuk koloni ada yg menghasilkan lendir yang mengapung dan menimbulkan bau busuk. Ordo ini memiliki 3 famili, yaitu: 

Zygnemataceae a.Dinding sel diliputi oleh lendir b.

Umumnya berbentuk filament

c.Hidup di air tawar 16

d. 

Contoh genus Zygnema, Sirogonium, Mougeotia dan Spyrogyra

Desmidiaceae a.Unisel, koloni atau filamen b.

Umumnya placoderm desmid

c.Dinding sel terdiri dua lapis diliputi lendir d.

Hidup di perairan sedikit asam (pH 5-6)

e.Contoh Genus Closterium, Desmidium, Cosmarium, Micrasterias, Staurastrum, Hyalotheca 

Mesotaeniaceae a.Jumlah anggota tidak terlalu banyak b. Umumnya Saccoderm Desmid c. Contoh genus: Mesotanium, Spirotaenia, Netrium dan Cylindrocystis

1.7 Peranan Chlorophyta Cholophyta mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: 1. Produsen primer (penyedia oksigen di dalam air) 2. Sebagai alternatif bahan pangan, terutama spesies chlorella (karena kandungan chlorelinnya banyak mengandung vitamin E) 3. Sumber pakan alami bagi ikan dan organism air lain (terutama benih) 4. Beberapa diantaranya dibudidayakan sebagai sumber pakan dip anti pembenihan ikan, contoh: chlorella, dunaliella, tetraselmis, dan scenedesmus 17

5. Jenis tertentu dimanfatkan sebagai suplemen makanan bagi manusia dan sebagai pengawet makanan 6. Chlorella dikenal sebagai probiotik

18

PENUTUP

Kesimpulan Alga hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga, baik bersifat mikroalga maupun makroalga. Divisi Chlorophyta terdiri dari kelompok Chlorophyceae bersama dengan Charophyceae. Menurut Smith(1955) kelas Chlorophyceae terdiri dari 10 bangsa sebagai berikut Volvocales, Tetrasporales, Ulotrichales, Oedogoniales, Ulvales, Schizogonales, Chlorococales, Siphonales ,Siphonacladales dan Zygnematales. Ganggang hijau merupakan golongan terbessar diantara ganggang dan sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya hidup di air laut dan air payau. Pada umumnya melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila air menjadi surut. Jenis yang hidup diair tawar, bersifat kosmopolit. Perkembangbiakan secara seksual banyak dijumpai yaitu, isogami, anisogami, dan oogami. Sedangkan perkembangbiakan secara aseksual dengan cara membentuk sel khusus yang mampu berkembang menjadi individu baru tanpa terjadinya peleburan sel kelamin. Pada umumnya terjadi dengan peleburan spora, oleh karena itu disebut perkembangbiakan secara sporik.

19

DAFTAR PUSTAKA

Michael, P.J. 1986. Dasar-dasar Mikrobiology. Jakarta: UI Press Murni, 2014. Diktat Protista Mirip Tumbuhan dan Jamur. Malang: Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang Sulisetjono. 2009. Bahan Serahan Alga. Malang: Jurusan Biologi UIN Malang Press http://blog.uad.ac.id/adeardi/category/materi-kuliah/ diakses pada tanggal 1 Maret 2014 http://chlorophyta-chlorophyta.blogspot.com/ diakses pada tanggal 1 Maret 2014 http://www.eplantscience.com/index/introduction_to_botany/the_tetrasporine_line.php diakses tanggal 3 Maret 2014 http://www.slideshare.net/becikanggitani/chloropyta diakses pada tanggal 1 Maret 2014 http://vikifaatihah.blogspot.com/2013/05/alga-hijau-chlorophyta.html diakses pada tanggal 1 Maret 2014

20

Related Documents

Makalah Chlorophyta 2
March 2021 0
Chlorophyta
February 2021 0
Chlorophyta Paper Fix
February 2021 0
Makalah Beton Prategang 2
February 2021 1
Makalah Pertusis 2
January 2021 4

More Documents from "Abdurrahmanto"

Makalah Chlorophyta 2
March 2021 0