Masalah Dan Variabel Penelitian

  • Uploaded by: Yohanes_Vs_Joe_6355
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Masalah Dan Variabel Penelitian as PDF for free.

More details

  • Words: 786
  • Pages: 4
Loading documents preview...
MASALAH DAN VARIABEL PENELITIAN A. MASALAH Masalah adalah penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benarbenar terjadi. Masalah dapat terjadi bila: 1. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan 2. Terdapat penyimpangan antara rencana dengan kenyataan. 3. Adanya pengaduan 4. Adanya kompetisi sehingga menimbulkan masalah besar. Perumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaanpertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahannya. Frankel dan Wallen (1990: 22) mengemukakan bahwa rumusan masalah yang baik mencakup: 1. Masalah harus feasible, masalah harus dicarikan jalan keluar dengan sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga, dan waktu. 2. Masalah harus jelas, memiliki persepsi yang sama 3. Masalah harus signifikan, jawaban atas masalah harus memberika kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan manusia. 4. Masalah bersifat etis, tidak melanggar etika dan moralitas. Bentuk-bentuk masalah dalam penelitian: 1. Permasalahan Deskriptif adalah suatu permasalahan yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variable mandiri, baik satu variable atau lebih. Jadi tidak bersifat membandingkan dan mencari hubungan. Contoh: Seberapa tinggi efektifitas iklan dengan endorser “Mbah Maridjan” ? 2. Permasalahan Komparatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan satu variable atau lebih pada dua atau lebih pada sample yang berbeda. Contoh: Adakah perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan yang go public dengan non go public ? 3. Permasalahan Asosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan antara dua variablel atau lebih. a. Hubungan Simetris, adalah hubungan antara dua variebel atau lebih yang kebetulan menculnya bersama, bukan hubungan kausal maupun interaktif. Contoh: Adakah hubungan antara ritual “Klenik” dengan prestasi bisnis. b. Hubungan Kausal, adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi ada variable independen dengan variable dependen. Contoh: Adakah pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan? c. Hubungan Interaktif/Resiprocal/Timbal balik, adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Contoh: Adakah hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan?

B. VARIABEL PENELITIAN Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis, variable didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau subyek yang mepunyai “variasi” antara satu orang dengan orang yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Jadi dinamakan variable karena ada variasinya (masing-masing dapat berbeda). Contoh: tinggi badan, berat badan, motivasi, sikap, perilaku, kualitas, harga, promosi, dan lain-lain. Jadi variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya. Macam-macam variabel: 1. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor) Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). 2. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen) Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas. Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen. 3. Variabel Moderator Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai variabel independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri. 4. Variabel Intervening (Antara) Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur. Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen). 5. Variabel Kontrol Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.

Bentuk-bentuk Hubungan Antar Variabel (Paradigma Penelitian) 1. Paradigma Sederhana Iklan (X)

Penjualan (Y)

2. Paradigma Sederhana Berurutan Kompensasi (X)

Kinerja Karyawan (Y)

Motivasi (Z)

3. Paradigma Ganda dengan dua Variabel Independen Produk (X1) Keputusan Pembelian (Y) Harga (X2)

4. Paradigma Ganda dengan lebih dari dua Variabel Independen Produk (X1)

Harga (X2)

Keputusan Pembelian (Y)

Promosi (X3)

5. Paradigma Ganda dengan dua Variabel Dependen Tk Pendidikan (X)

Wawasan (Y1) Keberhasilan Usaha (Y2)

6. Paradigma Ganda dengan dua Variabel Independen dan dua Variabel Dependen Tk Pendidikan (X1)

Pengalaman (X2)

Wawasan (Y1)

Keberhasilan Usaha (Y2)

7. Paradigma Jalur (Path) Status Ekonomi (X1) Motivasi Berprestasi (Z)

Prestasi Belajar (Y)

IQ (X)

Teknik analisis statistik yang digunakan adalah Path Analysis (Analisis Jalur) dengan menggunakan korelasi dan regresi. Apakah prestasi belajar harus dicapai melalui motivasi berprestasi atau langsung dengan Status Ekonomi dan IQ dapat meningkatkan prestasi belajar. Referensi: • Cooper, Donald R. Dan C. William Emory, Alih Bahasa: Ellen G. Sitompul, 1996, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Erlangga, Jakarta. • Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Jakarta • Widayat dan Amirullah, 2002, Riset Bisnis, Graha Ilmu, Yogyakarta

Related Documents