Pemeliharaan Turbin Uap

  • Uploaded by: 2810khalid
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pemeliharaan Turbin Uap as PDF for free.

More details

  • Words: 9,844
  • Pages: 59
Loading documents preview...
Pemeliharaan Turbin Uap 1. Pemeliharaan Berdasarkan Periode (Time Based Maintenance) Pada umumnya ada tiga jenis pemeliharaan periodik yang ada pada turbin uap yaitu :  Simple Inspection atau Si ( 8.000 jam operasi)  Mean Inspection atau Me ( 16.000 jam operasi)  Serious Inspection atau Se ( 32.000 jam operasi) Dalam Mean Inspection, terdapat pekerjaan yang sama dengan Simple Inspection yang ditambah dengan beberapa pekerjaan lain yang diperlukan, demikian juga halnya dengan Serious Inspection akan ada pekerjaan yang sama dengan Mean Inspection yang ditambah dengan beberapa pekerjaanlain yang harus dilakukan sesuai dengan Maintenance Manual Book. Serious Inspection juga dilakukan pada tahun pertama operasi, hal ini biasanya disebut First Year Inspection. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mengamati kemungkinan kerusakan yang terjadi dan juga dapat digunakan untuk mendapatkan jaminan atau garansi dari kontraktor atau pabrik pembuat turbin uap yang bersangkutan. First Year Inspection biasanya dilakukan oleh kontraktor atau pabrik pembuatnya. Siklus inspection tersebut diatas apabila dihitung dari saat dimulainya operasi turbin uap akan berurutan sebagai berikut :

1. Pemeliharaan Berdasarkan Kondisi (Condition Based Maintenance) Pemeliharaan yang waktu pelaksanaannya direncanakan sebelumnya, berdasarkan data operasi yang dicatat dan unit diberhentikan beberapa saat sebelum sampai pada kondisi rusak. Apabila pemberhentian mesin dilaksanakan atas hasil analisa data, maka disebut pemeliharaan prediktif. Pemeliharaan berdasarkan kondisi pada umumnya dibagi dua macam yaitu :  Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi (In Service Maintenance)  Pemeliharaan dalam keadaan tidak beroperasi (Outage Maintenance) a. Pemeliharaan Dalam Keadaan Beroperasi Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi adalah pekerjaan yang dilakukan tanpa mengganggu jalannya operasi turbin. Pada umumnya pekerjaan yang dilakukan

adalah pekerjaan-pekerjaan ringan seperti pembersihan, pengukuran, pengamatan dan sebagainya pada turbin maupun peralatan bantunya. Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi mencakup :  Pemeliharaan Rutin Beberapa pemeliharaan rutin yang dapat dilakukan pada saat turbin beroperasi, diantaranya : o Penambahan grease pada bagian yang memerlukannya o Menambah minyak pelumas ke dalam tangki o Membersihkan minyak pelumas melalui instalasi pemurniminyak pelumas. o Membuang air dan lumpur melalui drain tangki minyak pelumas dan memeriksa kondisi minyak pelumas. o Mengencangkan baut-baut yang longgar o Menutup atau mengurangi kebocoran pada seal katup-katup.  Peralatan Stand-by Beberapa peralatan bantu untuk mengoperasikan turbin uap memiliki unit cadangan atau stand-by, sehingga apabila peralatan bantu tersebut memiliki unit cadangan,maka unit cadangan itu dapat dipelihara seperti dalam keadaan stop.  Pengaman Turbin Pemeliharaan lengkap dari pengaman turbin beserta sistemnya dilakukan pada saat turbin tidak beroperasi, akan tetapi untuk melihat unjuk kerja dari peralatan pengaman tersebut, banyak pabrikan turbin membuat peralatan pengamatan yang dapat diuji pada saat turbin bekerja dengan cara pengujian simulasi. Pengujian pada saat bekerja ini amat riskan, karena dapat menyebabkan turbin akan trip apabila tidak dilakukan dengan benar dan sangat berhati-hati.  Turbin Supervisory Pengamatan terhadap pengukuran yang didapat dari peralatan turbine supervisory haruslah dicatat, diamati dan dievaluasi dengan tepat untuk melihat gejala kerusakan yang terjadi dan parameter-parameter itu tidak boleh dilampaui. Peralatan turbin supervisory adalah alat-alat untuk mengukur eksentrisitas, getaran, temperatur bantalan, kecepatan, posisi rotor dan pemakaian trhust bearing.  Kebersihan Dalam pemeliharaan turbin uap, kebersihan sangat besar pengaruhnya terhadap keamanan operasi turbin, oleh sebab itu kebersihan pada saat turbin beroperasi tidak boleh ditinggalkan, seperti kebocoran minyak pelumas.

b. Pemeliharaan Dalam Keadaan Tidak Beroperasi Biasanya pemeliharaan dalam keadaan tidak beroperasi dapat dilakukan pada saat periodic inspection yaitu pada simple inspection, mean inspection dan seirous inspection. Pada keadaan tertentu dapat dilakukan juga pemeliharaan tak terjadwal, tetapi hal ini tidak boleh melampaui lama waktu yang diperlukan oleh kegiatan utama dan ini hanya dilakukan pada peralatan yang pada pengamatan sebelumnya menunjukkan adanya kelainan. Dalam sifat pemeliharaan seperti ini harus memperhatikan schedule inspection yang baik sehingga urutan satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainnya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya tanpa ada waktu yang terbuang. Schedule yang baik akan mempercepat penyelesaian pekerjaan dan mengurangi biaya inspection. Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi mencakup :  Pemeliharaan Rotor Turbin Pemeliharaan simple inspection pada rotor turbin dilakukan tanpa harus mengangkat upper casing. Hal ini hanya berupa pemeriksaan pada sudu turbin tingkat akhir dengan jalan melihatnya dari bagian atas kondensor setelah menhole disisi turbin exhaust dibuka. Pemeriksaan yang dilakukan diantaranya adalah : o Kemungkinan adanya kerak yang menempel pada sudu akhir. o Kemungkinan terjadinya keretakan. o Kemungkinan terjadinya gesekan. o Kerusakan akibat benda asing. o Korosi dan erosi. Sedangkan pada mean inspection dan serious inspection, seluruh bagian atas rotor diperiksa dan diperbaiki. Pemeriksaan dilakukan dengan cara membuka upper casing, melepas kopling, membuka bantalan dan komponen lainnya hingga rotor dapat diangkat dan ditopang pada dudukan khusus yang disediakan. Pengangkatan ini harus dilakukan dengan hati-hati karena sangat sempitnya clearance antara rotor dan stator turbin.  Pemeliharaan Stator Turbin Pemeliharaan ini dilakukan dengan terlebih dahulu membuka upper casing, kemudian angkat rotor dengan hati-hati, lalu lakukan pekerjaan pemeliharaan, pemeriksaan dan perbaikannya, yaitu : o Periksa adanya kerak pada sudu tetap, bersihkan dengan sand-blast. o Laksanakan pemeriksan pada permukaan flanges upper dan lower casing. o Bersihkan ulir-ulir pada baut dan mur.

o Periksa bekas bocoran uap melalui celah pada flanges antara upper dan lower casing. o Periksa akibat korosi dan erosi pada labyrinth dan sudu-sudu. o Periksa dan perbaiki kerusakan pada sudu-sudu tetap. o Periksa keretakan-keretakan pada setiap bagian stator. Setelah pekerjaan pemeliharaan selesai, maka perakitan kembali dilakukan. Pengencangan baut harus melihat daftar besarnya momen penguncian yang dikeluarkan pabrik. Perlu diperhatikan juga urutan pemasangan baut terutama pada flange antara upper dan lower casing.  Pemeriksaan Bantalan Turbin uap memiliki dua jenis bantalan yaitu bantalan journal aksial dan bantalan aksial (thrust bearing). Pemeriksaan dan pemeliharaan pada bantalan-bantalan ini dilakukan baik pada Si, Me maupun Se. Pemeriksaan yang perlu dilakukan diantaranya : o Pengukuran Clearance. o Pemeriksaan bekas kontak / gesekan antara journal dengan bearing. o Goresan-goresan pada permukaan babbit (white metal). o Babbit yang terkelupas. o Keretakan. o Cacat cathodic.  Pemeriksaan Labyrinth (Gland seal) Pada Si, labyrinth tidak dibuka karena tidak dilakukan pemeriksaan terhadapnya, tetapi hanya dilakukan pemeriksaan pada sistem uap perapatnya. Sedangkan pada Me dan Se juga dilakukan pemeriksaan pada keadaan labyrinth-nya.  Penyetelan Clerance Rotor dan Stator Jarak celah atau clerance antara rotor turbin dan stator, terutama pada sisi tekanan tinggi sangatlah sempit dan kemungkinan akan terjadinya gesekan antara rotor dengan stator apabila celah ini tidak disetel dengan baik. Jarak clerance ini telah ditetapkan oleh pabrikan dan penyetelannya harus dalam batas-batas yang ditentukan pabrikan. Pengukuran dapat dilakukan dengan fuller, dial gauge, kawat timah dan alat ukur lainnya.  Penyebarisan Poros Dalam kenyataannya posisi turbin dalam keadaan diam dan dingin, tidak lurus sama sekali, sehingga posisi satu poros dengan poros lainnya tidak lurus/ sebaris, misalnya poros turbin dengan poros generator, atau poros turbin tekanan tinggi dengan poros turbin tekanan rendah. Ketidaksebarisan ini diakibatkan oleh

melengkungnya poros akibat dibebani rotor. Besarnya kelelngkungan akan tergantung dari beban rotor dan kekakuan poros. Dengan demikian satu poros dengan poros lainnya sengaja tidak dibuat sebaris, akan tetapi dibuat sedemikian rupa sehingga ada ketidaksebarisan yang besarnya sudah ditentukan oleh pabrik pembuat. Diharapkan pada saat turbin berputar dan panas, posisi poros akan menjadi sebaris baik arah aksial maupun radial. Dalam pelaksanaan penyebarisan pada turbin generator tertentu harus sesuai dengan ketentuan pabrik.

 Pemeliharaan Sistem Governor Pemeliharaan ini meliputi pemeilharaan terhadap katup uap utama, katup pengatur (governor valve) dan intercept valve serta sistem kontrol governor dan proteksi putaran lebih (over speed). Hal-hal yang dilakukan mencakup pemeriksaan, pembersihan dan perbaikan atau penggantian komponen yang rusak. Setelah dilakukan pemeriksaan dan perbaikan pada katup-katup, kemudian dilakukan penyetelan kembali yang sesuai dengan ketetapan yang berlaku.  Pengujian pada Peralatan Proteksi Setelah pekerjaan inspection selesai dilakukan, perlu adanya pengujian pada peralatan proteksi untuk menjamin agar turbin bekerja dengan aman. Pengujian dilakukan pada : o Overspeed trip o Low bearing oil pressure trip http://ariacp.blogspot.co.id/2011/06/pemeliharaan-turbin-uap.html

LAPORAN KERJA PRAKTEK PERAWATAN TURBIN UAP TIPE WK 80/90-0-3 DAN NG 63/63/0 DI PT KRAKATAU DAYA LISTRIK Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kurikulum pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Disusun Oleh : Achmad Faisal

333-1-100693

Ahmadi Rafe’i

333-1-101530

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON – BANTEN 2013 ___________________________________________________________________________ ______________

LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa : Nama

:1. Achmad Faisal

2. Ahmadi Rafe’i

NIM : 333-1-100693

NIM : 333-1-101530

Jurusan

: Teknik Mesin

Fakultas

: Teknik

Universitas

: Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon – Banten

Bidang

: Perawatan Telah menyelesaikan Kerja Praktek dan laporan Kerja Praktek dengan judul :

PERAWATAN TURBIN UAP TIPE WK 80/90-0-3 DAN NG 63/63/0 DI PT KRAKATAU DAYA LISTRIK

Setelah memeriksa dan meneliti, kami menyetujui seluruh isi laporan kerja praktek yang di buat oleh mahasiswa yang tersebut diatas. Dosen Pembimbing & Koord. Kerja Praktek Praktek

Dosen Pembimbing Kerja

. . Yusvardi Yusuf. ST., MT

Dhimas Satria. ST., M. Eng

NIP. 197910302003121001

NIP. 198305102012121006

Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa . . . Sunardi. ST,. M. Eng NIP. 197312052006041002

___________________________________________________________________________ _____________ LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK “PERAWATAN TURBIN UAP TIPE WK 80/90-0-3 DAN NG 63/63/0 DI PT KRAKATAU DAYA LISTRIK” PT KRAKATAU DAYA LISTRIK (KRAKATAU STEEL GROUP) CILEGON

Periode : 1 Agustus s/d 31 Agustus 2013 Telah di setujui dan di periksa Oleh : Menyetujui, …………………………..Pembimbing I ……………………………………………………………………..Pembimbing II DINAS HUMAN CAPITAL PLANNING & DEVELOPMENT………………………………….Dinas Perawatan Mekanik . . ………………….TEDDY PRASETYO…………………………………………………..HENRY PANJAITAN, S.T. …………………………………Kepala……………………………………………………… …………….………………Kepala Mengetahui, DIVISI HUMAN CAPITAL & GENERAL AFFAIR . MAULANA JUSUF Kepala

___________________________________________________________________________ _____________ KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktek di PT. Krakatau Daya Listrik dan penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini. Laporan kerja peraktek ini berjudul “PERAWATAN TURBIN UAP TIPE WK 80/90-0-3 DAN NG 63/63/0 DI PT KRAKATAU DAYA LISTRIK” di susun untuk memenuhi persyaratan mengikuti matakuliah Kerja Praktek (TEK – 400) pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dengan periode Kerja Praktek yang dimulai Pada tanggal 1 – 31 Agustus 2013. Tak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih dan salam hormat karena telah memberikan bantuannya, baik berupa moril maupun materil selama penlis melakukan kerja praktek di PT. Krakatau Daya Listrik hingga selesainya penyusunan laporan kerja praktek ini, diantaranya: 1. Kepada keluarga tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan Ananda dalam setiap langkah baik moral maupun materil 2. Dewan direksi dan komisaris PT. Krakatau Daya Listrik beserta staf dan jajarannya, Khususnya Divisi Perawatan yang telah memberikan ijin dalam penggunaan fasilitas, bimbingan serta pembinaan, selama pelaksanaan kerja praktek di PT. Krakatau Daya Listrik. 3. Yth. Bapak Asman Bin Ajid selaku Kepala Seksi perawatan Turbin dan sekaligus dosen pembimbing lapangan kami di PT. Krakatau Daya Listrik 4. Yth Bapak Cholid Mardiansyah selaku Kepala Seksi perawatan Boiler PT. Krakatau Daya Listrik. 5. Yth Bapak Tb. K. Hermansyah selaku Kepala Seksi perawatan Peralatan penunjang PT. Krakatau Daya Listrik. 6. Yang Terhormat Bapak Ir. Emtonius, Bapak Slamet Bin Suki, Bapak Djedjen Djaenudin, Bapak Cecep Zaeni, Bapak Ilham P. Fauzi, Bapak M Zulham, Bapak Iman Rojani, Bapak Sigit Hardiyanto yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan laporan kerja praktek kami 7. Yang Terhormat Sunardi ST., M. Eng, Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, yang telah member ijin pelaksanaan Kerja Praktek di PT. Krakatau Daya Listrik. 8. Yang Terhormat Bapak Yusvardi Yusuf, ST,. MT, Selaku Koordinator Kerja Praktek yang telah bersedia meluangkan waktu serta sumbangsih pikirannya untuk membimbing dan membina penulis selama pelaksanaan kerja praktek lapangan di PT. Krakatau Daya Listrik 9. Yang Terhormat Bapak Dhimas Satria., ST., M.Eng. Selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek yang telah bersedia meluangkan waktu serta sumbangsih pikirannya untuk membimbing dan membina penulis selama pelaksanaan kerja praktek lapangan di PT. Krakatau Daya Listrik

10. Rekan-rekan teknik mesin FT. Untirta senasib dan se-perjuangan khususnya angkatan “2010” yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah mendukung untuk menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini. 3. Yth. Bapak Maulana Jusuf selaku Kepala Divisi Human Capital & General Affair PT. Krakatau Daya Listrik 4. Yth. Bapak Teddy Prasetyo selaku Kepala Dinas HCP & D PT. Krakatau Daya Listrik 5. Yth. Bapak Henry Panjaitan, S.T. selaku Kepala Dinas Perawatan Mekanik PT. Krakatau Daya Listrik Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan kerja praktek ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dan semoga laporan ini bermanfaat Cilegon,

Agustus 2013 .

………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………Penulis ___________________________________________________________________________ _____________ DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 2.1 Struktur organisasi level 0 – 2 PT. Krakatau Daya Listrik ……………………………………………………….. 9 Gambar 2.2 Struktur organisasi level 2 – 5 PT. Krakatau Daya Listrik ……………………………………………………….. 10 Gambar 2.3 Peta lokasi PT. Krakatau Daya Listrik ……………………………………………………………………………………. 14 Gambar 3.1 Tubin uap ………………………………………………………………………………………………… …………………………. 14 Gambar 3.2 Turbin gas ………………………………………………………………………………………………… ……………………….. 14 Gambar 3.3 Turbin air ………………………………………………………………………………………………… ……………………….. 15

Gambar 3.4 Gambar sederhana siklus rankine ……………………………………………………………………………………….. 20 Gambar 3.5 Diagram T – S siklus rankine sederhana ……………………………………………………………………………….. 21 Gambar 4.1 Alat ukur pada turbin ………………………………………………………………………………………………… ……….. 22 Gambar 4.2 Bagian – bagian turbin HP……………………………………………………………………………………………… …… 23 Gambar 4.3 Bagian – bagian turbin LP ………………………………………………………………………………………………… … 24 Gambar 4.4 Siklus Pembangkit ………………………………………………………………………………………………… …………… 26 Gambar 4.5 Tangki Oli Turbin ………………………………………………………………………………………………… ……………. 28 Gambar 4.6 Turbin Tekanan tinggi (HP) …………………………………………………………………………………………………. 33 Gambar 4.7 Turbin Tekanan rendah (LP) ………………………………………………………………………………………………… 33 Gambar 4.8 Kopling ………………………………………………………………………………………………… …………………………….. 34 Gambar 4.9 Outer Casing ………………………………………………………………………………………………… …………………….. 34 Gambar 4.10 Journal bearing ………………………………………………………………………………………………… ……………….. 35 Gambar 4.11 Thurst bearing ………………………………………………………………………………………………… …………………. 35

Gambar 4.12 Stator ………………………………………………………………………………………………… ……………………………… 36 ___________________________________________________________________________ _____________ DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Beroperasinya boiler ………………………………………………………………………………………………… ………………. 7 Tabel 4.1 Spesifikasi turbin ………………………………………………………………………………………………… ………………….. 24 Tabel 4.2 Proteksi turbin uap ………………………………………………………………………………………………… ……………….. 26 Tabel 4.3 Level tanki oli ………………………………………………………………………………………………… ………………………. 28 Tabel 4.4 Tekanan standar oli ………………………………………………………………………………………………… ……………… 28 Tabel 4.5 Journal pressure ………………………………………………………………………………………………… …………………… 29 Tabel 4.6 Set Valve lift squences ………………………………………………………………………………………………… ………….. 29 Tabel 4.7 Stroke of serfo piston ………………………………………………………………………………………………… ……………. 29 Tabel 4.8 Secondary oil pressure ………………………………………………………………………………………………… ………….. 29 ___________________________________________________________________________ _____________

DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………………………………… ……………………………. i LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN ………………………………………………………………………………………………… …… ii LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN ………………………………………………………………………………………………. iii KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………… …………………………… iv DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………………………………… …………………………….. vi DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………………………………… ……………………………….. vii DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………… viii BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………… …………………….. 1 1.2 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan …………………………………………………………………….………. 2 1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan …………………………………………………………… 3 1.4 Batasan Masalah ………………………………………………………………………………………………… ……………….….. 3

1.5 Metode Pengumpulan Data ………………………………………………………………………………………………… ……. 4 1.6 Sistematika Penulisan ………………………………………………………………………………………………… ……..……. 5 BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Krakatau Daya Listrik ………………………………………………………………………..………

6

2.2 Visi & Misi PT. Krakatau Daya Listrik ………………………………………………………………………………..…….

8

2.3 Struktur PT. Krakatau Daya Listrik ……………………………………………………………………………….…………

8

2.4 Lokasi PT. Krakatu Daya Listrik ………………………………………………………………………………………………. 9 2.5 Interkoneksi dengan Perusahan Listrik Negara (PLN) ………………………………………………………………. 10 2.6 Sistem kerja dan kebijakan persoalia ………………………………………………………………………………..…….. 11 BAB III

LANDASAN TEORI TURBIN

3.1 Pengertian turbin ………………………………………………………………………………………………… …….…………. 13 3.2 Jenis – jenis turbin ………………………………………………………………………………………………….. …………… 13 3.2.1 Turbin Uap ………………………………………………………………………………………………… ……………………………..…. 13 3.2.2 Turbin Gas ………………………………………………………………………………………………… ……………………….……….. 14 3.2.3 Turbin Air ………………………………………………………………………………………………… ………………………..………… 15

3.3 Klasifikasi turbin berdasarkan prinsip kerjanya ………………………………………………………………………. 15 3.3.1 Turbin Impulse ………………………………………………………………………………………………… ………………………..… 15 3.3.2 Turbin Reaksi ………………………………………………………………………………………………… …………………………….. 15 3.4

Klasifikasi turbin berdasarkan pada tingkat penurunan

tekanan uap dalam turbin ………………………………………………………………………………………………… ……………………. 16 3.5

Klasifikasi turbin berdasarkan proses penurunan tekanan

Uap ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………. 16 3.6 Bagian – bagian utama turbin uap secara umum ……………………………………………………………………… 16 3.7 Sistem kerja turbin uap ………………………………………………………………………………………………… ……….. 19 3.8 Analisa thermodinamika padasistem turbin uap …………………………………………………………………….. 20 BAB IV

PERAWATAN TURBIN

4.1 Spesifikasi turbin uap di PT. Krakatau Daya Listrik …………………………………………………………………. 22 4.1.1 Peralatan Turbin Uap PT. Krakatau Daya Listrik …………………………………………………………………………….. 22 4.1.2 Data teknik turbin ………………………………………………………………………………………………… ……………………… 24 4.2 Siklus pembangkit di PT. Krakatau Daya Listrik ……………………………………………………………………… 25 4.3 Proteksi turbin uap PT. Krakatau Daya Listrik ………………………………………………………………………… 26

4.4 Alfa numeric di PT. Krakatau Daya Listrik ……………………………………………………………………………… 27 4.5 Sistem pelumasan turbin uap …………………………………………………………………………………………………. 27 4.6 Perawatan turbin uap ………………………………………………………………………………………………… …………. 20 4.7 Langkah – langkah kerja overhaul turbin ………………………………………………………………………………… 32 4.8

Scehdule maintenance turbin uap di PT. Krakatau Daya

Listrik ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………….. 38 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………… ………………………. 40 5.2 Saran ………………………………………………………………………………………………… ……………………………….. 42 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN

___________________________________________________________________________ _____________ BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dan globalisasi telah mencapai tahap canggih dan modern. Oleh karena itu perlu adanya penyeimbang yang sesuai dengan sumber daya manusianya sendiri secara professional pada bidangnya masing-masing. Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa khususnya fakultas Tenik jurusan Teknik Mesin yang terletak di Cilegon sangat bersinergi dengan letaknya yang bertepatan di sekitar kawasan industri PT. Krakatau Steel dan anak perusahaannya. Setiap mahasiswa tidak hanya dipersiapkan dalam bidang akademis saja, akan tetapi diwajibkan pula untuk membekali diri dengan pengalamanpengalaman positif agar dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dari bangku kuliah. Di harapkan mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan teknologi dan globalisasi yang bermanfaat bagi perusahaanperusahaan yang ada di kawasan industri Cilegon. Kegiatan kerja praktek (KP) ini di maksudkan agar mahasiswa dapat turun langsung ke lapangan meninjau dan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di lapangan selain itu juga mahasiswa di harapkan mampu mengembangkan ketrampilan yang membentuk semangat kerja bagi mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja maupun penciptaan lapangan kerja yang penuh dengan persaingan bisnis. PT. Krakatau Daya Listrik adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembangkit listrik. Kapasitas produksi daya yang dihasilkan oleh PT. Krakatau Daya Listrik adalah sebesar 400 MW yang pada saat ini berorientasi untuk memenuhi kebutuhan energi kawasan industri KIEC. 1.2

Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Kerja praktek ini bertujuan agar kami dapat mengetahui prosedur pengoperasian dan perawatan Sistem Kerja Turbin Uap di PT Krakatau Daya Listrik serta sebagai literatur pembanding secara teori dengan keadaan aplikasi di lingkungan kerja di PT Krakatau Daya Listrik. Adapun secara khusus tujuan kerja praktek ini adalah : 1. Bagi Mahasiswa 

   

Untuk memperoleh pengalaman operasional secara langsung dalam suatu industri mengenai penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan bidang yang diambil oleh penulis. Untuk memperoleh kesempatan dalam menganalisa permasalahan yang ada di lapangan berdasarkan teori yang diperoleh selama proses belajar. Untuk memperoleh wawasan tentang dunia kerja dan sebagai proses adaptasi terhadap lingkungan dunia kerja, khususnya di PT. Krakatau Daya Listrik. Dapat membuka pengetahuan dan pengaplikasian ilmu dalam dunia kerja. Mengetahui perbedaan antara dunia kerja dengan dunia dalam perkuliahan yang hanya berdasarkan teori.

1. Bagi Universitas  



Menjalin kerja sama antar pihak universitas dan dunia industri. Mendapatkan bahan masukan pengembangan teknis pengajaran yang lebih sesuai dengan lingkungan kerja yang sebenarnya dalam rangka link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi.

1. Bagi Perusahaan  

Membina hubungan baik dengan pihak institusi pendidikan dan mahasiswanya. Untuk merealisasikan partisipasi dunia kerja terhadap pengembangan dunia pendidikan.

Tujuan yang ingin dicapai penulis dari pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah : 1. Mempelajari siklus kerja pembangkit secara keseluruhan pada PT. Krakatau Daya Listrik 2. Mempelajari bagaimana sistem kerja dan perawatan Turbin di PT Krakatau Daya Listrik 3. Mengadakan pengamatan dan membandingkan antara ilmu yang di dapat dari bangku kuliah dengan kondisi nyata di lapangan 4. Mengetahui proses kerja dan prosedur operasi sistem kerja dan perawatan turbin. 5. Memperoleh pengalaman operasional dari suatu industri dalam penerapan dan perekayasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan bidang keahlian. 6. Mengetahui dan mempelajari dunia kerja dan cara pengaplikasian ilmu dalam dunia perkuliahan. 7. Belajar bersosialisasi yang baik dengan sesama karyawan PT. Krakatau Daya Listrik 1.3

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan ini di lakukan di PT. Krakatau Daya Listrik Dinas Perawatan Mekanik Seksi Perawatan Auxiliary, Seksi Perawatan Boiler dan Seksi Perawatan Turbin yang di mulai dari tanggal 1 – 31 Agustus 2013. 1.4

Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu yang di berikan untuk melakukan praktek kerja lapangan ini maka kami tidak bisa membahas semua bidang. Oleh karenanya kami membatasi permasalahan dalam laporan praktek kerja lapangan ini yang dapat dibahas diantaranya adalah: 1. Sistem kerja turbin 2. Prosedur perawatan system turbin 3. Perawatan system operasi turbin 1.5

Metode Pengumpulan Data

Metode –metode yang dilakukan penulis dalam rangka memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan adalah sebagai berikut : 

Metode Observasi

Metode obsevasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap alat proses yang dijadikan objek permasalahan. 

Metode Wawancara

Metode Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara atau diskusi dengan narasumber dari perusahaan yang memiliki pengetahuan mengenai objek permasalahan. 

Metode Partisipasi

Metode Partisipasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan-kegiatan yang berlangsung di perusahaan, terutama yang berubungan dengan pokok permasalahan yang diajukan. 

Metode Studi Literatur atau Studi Pustaka

Metode Studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku manual operasional dan buku-buku pendukung yang telah telah tersedia di perusahaan. Datadata tersebut selanjutnya dibandingkan dengan keadaan nyata yang ada di lapangan. 

Metode Browsing Internet

Metode Browsing Internet adalah cara pengumpulan data dengan melalui situs-situs yang menyediakan bahan-bahan yang berkaitan dengan permasalahan / objek yang sedang dibahas. 1.6

Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini kami membuat sistematika penulisan menjadi beberapa Bab yaitu sebagai berikut : BAB I

: PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang penulisan, waktu dan tempat dilaksanakannya Kerja Praktek, tujuan Kerja Praktek, ruang lingkup atau batasan permasalahan dalam penulisan laporan Kerja Praktek, metode pengumpulan data dalam menyusun laporan Kerja Praktek serta sistematika penulisan laporan Kerja Praktek. BAB II

: TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini menjelaskan dan menceritakan tentang PT. Krakatau Daya Listrik, sejarah berdiri dan awal mulanya, visi dan misi Perusahaan, serta Struktur Organisasi yang ada di PT Krakatau Daya Listrik. BAB III

: TEORI DASAR

Pada bab ini membahas tentang Pengertian Umum, berbagai macam type Turbin, bagian – bagian Turbin, Proses kerja Turbin, Klasifikasi Turbin. BAB IV

: PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang pemeliharaan dan perawatan turbin Uap BAB V

: PENUTUP

Pada bagian ini adalah bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan saran yang diangkat penulis selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di PT. Krakatau Daya Listrik. ___________________________________________________________________________ _____________ BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Krakatau Daya Listrik PT. Krakatau Daya Listrik mulanya bernama PLTU 400 MW. PT. Krakatau Steel yang mulai dibangun pada 1 juni 1976 dan diresmikan oleh presiden Soeharto. Adapun penggantian nama tersebut dikarenakan PT. Krakatau Daya Listrik memisahkan diri dari PT. Krakatau Steel (KS). Maksud dibangun PT. Krakatau Daya Listrik ini adalah untuk mensuply energi listrik yang diperlukan oleh seluruh pabrik dan prasarana yang berada di seluruh industri berat PT. Krakatau Steel (KS) Cilegon. PT. KDL ini semula dirancang untuk system beroperasi sendiri (Isolated System), keandalan dan penambahan energi listrik yang memadai sangat diperlukan, maka PT. KDL berinterkoneksi dengan PLN pada akhir tahun 1980. PT. KDL mulai dan selesai pembangunannya sesuai kontrak yang di setujui antara PT. Krakatau Steel (PT. KS) dan SIEMENS (Jerman Barat). Meningkatkan kehandalan dan menjadi perusahaan energi yang kompetitif itulah misi yang selalu ditekankan PT. KDL dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan yang juga merupakan perusahaan subsidiary dari PT Krakatau Steel (persero) Tbk (PT KS) ini telah membuktikan kompetensinya dalam memenuhi kebutuhan energi di area Krakatau Industrial Estate dan sekitarnya Sebelum menjadi usaha mandiri pada 9 Oktober 1979, PT KDL merupakan salah satu divisi yang berada di bawah direktorat perencanaan PT KS. Saat itu pabrik dan prasarana di kawasan industri baja terpadu membutuhkan kehandalan suplai dari unit yang mandiri. Atas kebutuhan itulah maka PT KS membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 400 Megawatt (MW) Pada 25 April 1995, Divisi PLTU 400 MW berubah status menjadi unit otonomi PLTU 400 MW PT KS. Hal ini mengikuti turunnya surat keputusan direksi PT KS nomor 37/C/DUKSIKpts/1995 tentang perubahan status. Karena unit ini berpotensi berkembang menjadi perusaan energi yang diperhitungkan dari sisi kapasitas pembangkitan listrik, maka pemisahan manajemen dilakukan. Pemisahaan ini sejalan dengan restrukturisasi yang dilaksanakan oleh PT KS kepada seluruh unit otonomnya, oleh karena itu, pada 28 Februari 1996, unit otonom PLTU 400 MW ditingkatkan statusnya menjadi Badan Usaha Mandiri dengan nama PT Krakatau Daya Listrik

Pemisahan ini lambat laun menunjukkan hasil signifikan. Satu persatu unit bisnis pendukung berkembang progresif. Bidang usaha seperti jasa kelistrikan, penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek Quelle dan bisnis hilir minyak maupun gas alam termanifestasi secara agresif dalam lingkup pasar yang lebih luas. Bukti nyata adalah unit otonom Quelle yang terus berkembang mengekspansi pasar AMDK banten. Karena prospektif, pada 16 agustus 2006 unit otonom tersebut dinaikkan menjadi badan usaha manndiri bernama PT Krakatau Daya Tirta (PT KDT). statusnya menjadi kepemilikan bersama antara PT KDL dengan PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI) Sejalan dengan semakin berkembangnya Krakatau Industrial Estate, maka dapat dipastikan kebutuhan energi yang perlu didistribusikan akan meningkat pula. Oleh karena itu, keberadaan PT KDL sebagai salah satu distributor energi terbesar di kawasan Krakatau Industrial Estate menjadi krusial dan memegang peran yang besar. Adapun Boiler-boiiler PT KDL yang sekarang berjumlah lima unit dibangun dan mulai beroperasi dengan tahapan sebagai berikut : Tabel 1.1 Beroperasinya boiler Boiler unit Boiler unit 1 Boiler unit 2 Boiler unit 3 Boiler unit 4 Boiler unit 5

Awal Operasi 26 September 1978 23 Oktober 1978 22 November 1978 15 Februari 1979 6 Maret 1979

2.2 Visi & Misi PT. Krakatau Daya Listrik VISI Penyedia energi dan usaha terkait yang handal dan bersaing di Indonesia MISI Kami adalah insan yang Profesional, Harmoni dan Berkepribaidan, mempunyai komitmen untuk menyediiakan produk energi dan usaha terkait dengan kualitas tinggi dan kompetitif untuk peningkatan kesejahteraan Stake Holder. Nilai Inti Profesional, Harmoni, Berkepribadian 2.3 Struktur PT. Krakatau Daya Listrik Struktur organisasi PT. Krakatau Daya Listrik adalah bagan yang menggambarkan bagaimana tugas pekerjaan di PT. Krakatau Daya Listrik dibagi, dikelompokan dan dikoordinasi serta menggambakan rantai komando dalam Organisasi.

Struktur organisasi di PT. Krakatau Daya Listrik mempunyai Enam level dengan urutan sebagai berikut : Level 0

: Direktur Utama

Level 1

: Direktur Keuangan & Adm : Direktur Perancangan & Niaga : Direktur Operasi

Level 2

: Kadiv/Ahli Utama

Level 3

: Kadis/Setingkat

Level 4

: Kasi/Setingkat

Level 5

:Tekisi/Analisis/Officer/Setingkat

Level 6

: Pelaksana

Gambar 2.1 Struktur organisasi level 0-2 PT. Krakatau Daya Listrik

Gambar 2.2 Struktur organisasi level 2-5 PT. Krakatau Daya Listrik 2.4 Lokasi PT. Krakatau Daya Listrik PT. Krakatau Daya Listrik terletak disisi barat kawasan industri dan dipinggir pantai selat sunda agar mudah didapatkan air pendingin dalam jumlah yang memadai (air laut). Menempati areal seluas ± 158.000 dimana ± 19.000 diantaranya berupa bangunan dan sisanya untuk taman dan penghijauan. Level 0.0 meter ruang mesin terletak pada 13,65 meter diatas permukaan air laut rata-rata yang sekaligus sebagai titik referensi untuk semua level bangunan PLTU. Untuk melindungi pantai dari erosi gelombang air laut diberikan batu-batu penahan gelombang terutama pada daerah pengambilan dan pengeluaran air pendingin utama serta daerah sekitar BBM.

Gambar 2.3 Peta Lokasi PT. KDL

2.5 Inter koneksi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Jaringan tranmisi PT. Krakatau Daya Listrik mengandalkan interkoneksi dengan jaringan 150 kv PLN melalui Hantaran Udara Tegangan Tinggi (HUTT) berkapasitas 2 x 400 MVA. Untuk mengatasi kekurangan daya listrik yang di butuhkan pabrik baja PT. Krakatau Steel melakukan kontrak supply listrik sebesar 200 MVA kepada PLN sejak tahun 1994. Pada bulan Agustus 2003 kontrak supply diperluas dengan perjanjian sinergi pengirim listrik antara PLN, PT. Krakatau Steel dan PT. Krakatau Daya Listrik, seiring dengan kondisi krisis energi listrik waktu beban puncak (WBP, PT. Krakatau Daya Listrik melakukan pengambilan maksimum 400 MVA saat luar waktu beban puncak dan menirim sekitar 100 MVA saat beban puncak. 2.6 Sistem Kerja dan Kebijaksanaan Personalia System kerja di PT. Krakatau Daya Listrik meliputi dua macam, yaitu: 2.6.1 Sistem kerja shift

System kerja shift adalah system kerja dimana karyawann bekerja secara efektif setiap hari (tidak mengenal hari libur kerja atau nasional). Karyawan PT. Krakatau Daya Listrik yang bekerja shift adalah karyawan divisi operasi yang bertugas mengawasi kerja mesin disemua unit. 2.6.2 System kerja non shift Pada PT. Krakatau Daya Listrik, disamping system kerja shift terdapat juga kerja non shift yang bekerja secara efektif hari senin sampai dengan jumat (lima hari kerja), dimana pada hari senin sampai kamis jam kerja dimulai pada pukul 08.00 – 16.30 Wib dengan masa istirahat 12.00 – 12.30 Wib (setengah jam), sedangkan pada hari jumat jam kerja dimulai pada 08.00 – 17.00 Wib dengan masa istirahat 12.00 – 13.00 Wib (satu jam) dan jam kerja efektif baik karyawan shift atau non shift pada PT. Krakatau Daya Listrik adalah delapan jam perhari (8 jam/hari). Kesehatan, Keselamatan dan kesejahteraan karyawan juga menjadi prioritas utama dari perusahaan. Dan untuk kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan karyawan, PT. Krakatau Daya Listrik memberikan beberapa program dan fasilitas, antara lain :              

Pelatihan dan pengembangan karyawan di PUSDIKLAT Krakatau Steel atapun pusdiklat-pusdiklat yang bekerjasam dengan PT. Krakatau Daya Listrik. Pembentukan organisasi karyawan yaitu Serikat Karyawan Bersatu PT. Krakatau Daya Listrik (SKBKDL) Jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK) Jaminan kesehatan melalui program ASKES Pelindung pelayanan alat keselamatan kerja Tempat ibadah (Masjid AS-SULTHON) Makan dan minum Koperasi karyawan (Koperasi Daya Listrik) Seragam Kerja Rekreasi bagi karyawan dan keluarga Tunjangan hari raya, tunjangan anak, tunjangan kelahiran, maupun tunjangan kematian Fasiltas olah raga dan keluarga. Pensiunan karyawan. Kantin.

___________________________________________________________________________ _____________ BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Turbin

Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, “assembly rotor-blade“. Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi, melainkan gerakan rotasi. Bagian turbin yang berputar biasa disebut dengan istilah rotor turbin, sedangkan bagian turbin yang tidak berputar dinamai dengan istilah stator. Rotor turbin terletak didalam rumah turbin dan rotor turbin memutar poros daya yang digerakkannya atau memutar bebannya (generator listrik, pompa, kompresor, baling-baling, dll). Didalam turbin fluida kerja mengalami ekspansi, yaitu proses penurunan tekanan dan mengalir secara kontinyu. Penamaan turbin didasarkan pada jenis fluida yang mengalir didalamnya, apabila fluida kerjanya berupa uap maka turbin biasa disebut dengan turbin uap. 3.2 Jenis-Jenis Turbin Secara umum turbin yang ada sekarng ini di bagi mejadi tiga jenis turbin. Diantaranya adalah : 3.2.1

Turbin uap

Turbin uap merupakan mesin rotasi yang berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung dalam uap menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros.

Gambar 3.1 Turbin Uap 3.2.2

Turbin Gas

Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section, compressor section, combustion section, turbine section, dan exhaust section. Sedangkan komponen pendukung turbin gas adalah starting equipment, lube-oil system, cooling system, dan beberapa komponen pendukung lainnya.

Gambar 3.2 Turbin Gas 3.2.3

Turbin Air

Turbin air adalah turbin yang merubah tenaga potensial air menjadi tenaga mekanis. Turbin air biasanya memanfaatkan enegri potensial air dalam jumlah besar yang telah di bendung dalam sebuah bendungan.

Gambar 3.3 Turbin Air 3.3 3.2.1

Klasifikasi Turbin berdasarkan Prinsip Kerjanya Turbin Impulse

Turbin impuls atau turbin tahapan impuls adalah turbin sederhana berotor satu atau banyak (gabungan ) yang mempunyai sudu-sudu pada rotor itu. Sudu biasanya simetris dan mempunyai sudut masuk dan sudut keluar. – Turbin satu tahap. – Turbin impuls gabungan. – Turbin impuls gabungan kecepatan. Ciri-ciri dari turbin impuls antara lain: – Proses pengembangan uap / penurunan tekanan seluruhnya terjadi pada sudu diam / nosel. –

Akibat tekanan dalam turbin sama sehingga disebut dengan Tekanan Rata.

3.2.2

Turbin Reaksi

Turbin reaksi mempunyai tiga tahap, yaitu masing-masingnya terdiri dari baris sudu tetap dan dua baris sudu gerak. Sudu bergerrak turbin reaksi dapat dibedakan dengan mudah dari sudu impuls karena tidak simetris, karena berfungsi sebagai nossel bentuknya sama dengan sudu tetap walaupun arahnya lengkungnya berlawanan. Ciri-ciri turbin ini adalah : –

Penurunan tekanan uap sebagian terjadi di Nosel dan Sudu Gerak



Adanya perbedaan tekanan didalam turbin sehingga disebut Tekanan Bertingkat.

3.4 Klasifikasi turbin berdasarkan pada tingkat penurunan tekanan uap dalam turbin 

Turbin Tunggal ( Single Stage )

Dengan kecepatan satu tingkat atau lebih turbin ini cocok untuk untuk daya kecil, misalnya penggerak kompresor, blower, dll. 

Turbin Bertingkat (Aksi dan Reaksi ).

Disini sudu-sudu turbin dibuat bertingkat, biasanya cocok untuk daya besar. Pada turbin bertingkat terdapat deretan sudu 2 atau lebih. Sehingga turbin tersebut terjadi distribusi kecepatan / tekanan. 3.5

Klasifikasi turbin berdasarkan proses penurunan tekanan uap 

Turbin Kondensasi.

Tekanan keluar turbin kurang dari 1 atm dan dimasukkan kedalam kompresor. 

Turbin Tekanan Lawan.

Apabila tekanan sisi keluar turbin masih besar dari 1 atm dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin lain. 

sehingga masih dapat

Turbin Ekstraksi.

Didalam turbin ini sebagian uap dalam turbin diekstraksi untuk roses pemanasan lain, misalnya proses industri. 3.6

Bagian-bagian utama Turbin Uap secara umum Adapuan bagian – bagian utama turbin uap adalah sebagai berikut. 1. 1.

Cassing

Adalah sebagai penutup bagian-bagian utama turbin.

1. 2.

Rotor

Adalah bagian turbin yang berputar yang terdiri dari poros, sudu turbin atau deretan sudu yaitu Stasionary Blade dan Moving Blade. Untuk turbin bertekanan tinggi atau ukuran besar, khususnya unuk turbin jenis reaksi maka motor ini perlu di Balanceuntuk mengimbagi gaya reaksi yang timbul secara aksial terhadap poros. 1. 3.

Bearing pendestal

Adalah merupakan kedudukan dari poros rotor. 1. 4.

Journal bearing

Adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan Gaya Radial atau Gaya Tegak Lurus Rotor. 1. 5.

Thrust bearing

Thrust bearing adalah baigan turbin yang berfungsi untuk menahan atau untuk menerima gaya aksial atau gaya sejajar terhadap poros yang merupakan gerakan maju mundurnya poros rotor. 1. 6.

Main oil pump

Berfungsi untuk memompakan oli dari tangki untukdisalurkan pada bagian – bagian yang berputar pada turbin . Dimana fungsi dari Lube Oil adalah :    

Sebagai Pelumas pada bagian – bagian yang berputar. Sebagai Pendingin ( Oil Cooler ) yang telah panas dan masuk ke bagian turbin dan akan menekan / terdorong keluar secara sirkuler Sebagai Pelapis ( Oil Film ) pada bagian turbin yang bergerak secara rotasi. Sebagai Pembersih ( Oil Cleaner ) dimana oli yang telah kotor sebagai akibat dari benda-benda yang berputar dari turbin akan terdorong ke luar secara sirkuler oleh oli yang masuk .

1. 7.

Gland packing

Sebagai Penyekat untuk menahan kebocoran baik kebocoran Uap maupun kebocoran oli. 1. 8.

Labyrinth ring

Mempunyai fungsi yang sama dengan gland packing. 1. 9.

Impuls stag

Adalah sudu turbin tingkat pertama yang mempunyai sudu sebanyak 116 buah 1. 10. Stasionary blade Adalah sudu-sudu yang berfingsi untuk menerima dan mengarahkan steam yang masuk.

1. 11. Moving Blade Adalah sejumlah sudu-sudu yang berfungsi menerima dan merubah Energi Steam menjadi Energi Kinetik yang akan memutar generator. 1. 12. Control Valve Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk mengatur steam yang masuk kedalam turbin sesuai dengan jumlah Steam yang diperlukan. 1. 13. Stop valve Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk menyalurkan atau menghentikan aliran steam yang menuju turbin. 1. 14. Reducing gear Adalah suatu bagian dari turbin yang biasanya dipasang pada turbin-turbin dengan kapasitas besar dan berfungsi untuk menurunkan putaran poros rotor dari 5500rpm menjadi 1500 rpm. Bagian-bagian dari Reducing Gear adalah :   

    

3.7

Gear Cassing adalah merupakan penutup gear box dari bagian-bagian dalam reducing gear. Pinion ( high speed gear ) adalah roda gigi dengan type Helical yang putarannya merupakan putaran dari shaft rotor turbin uap. Gear Wheal ( low speed gear ) merupakan roda gigi type Helical yang putarannya akan mengurangi jumlah putaran dari Shaft rotor turbin yaitu dari 5500 rpm menjadi 1500 rpm. Pinion Bearing yaitu bantalan yang berfungsi untuk menahan / menerima gaya tegak lurus dari pinion gear. Pinion Holding Ring yaitu ring berfungsi menahan Pinion Bearing terhadap gaya radial shaft pinion gear. Wheel Bearing yaitu bantalan yang berfungsi menerima atau menahan gaya radial dari shaft gear wheel. Wheel Holding Ring adalah ring penahan dari wheel Bearing terhadap gaya radial atau tegak lurus shaft gear wheel. Wheel Trust Bearing merupakn bantalan yang berfungsi menahan atau menerima gaya sejajar dari poros gear wheel ( gaya aksial ) yang merupakan gerak maju mundurnya poros. Sistem kerja Turbin Uap

Turbin uap termasuk mesin tenaga atau mesin konversi energi dimana hasil energinya dimanfaatkan mesin lain untuk menghasilkan daya. Di dalam turbin terjadi perubahan energi potensial uap menjadi enegi kinetik yang kemudian diubah kembali menjadi energi mekanik pada poros turbin, selanjutnya energi mekanik diubah menjadi energi listrik pada generator. Energi mekanis yang di hasilkan dalam bentuk putaran poros turbin dapat secara langsung atau dengan bantuan roda gigi reduksi dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan.

Turbin uap digunakan sebagai penggerak mula PLTU, seperti untuk menggerakkan pompa, compressor dan lain-lain. Jika di bandingkan dengan penggerak generator listrik yang lain, turbin uap mempunyai kelebihan lain antara lain:    

Penggunaan panas yang lebih baik. Pengontrolan putaran yang lebih mudah Tidak menghasilkan loncatan bunga api listrik Uap bekasnya dapat digunakan kembali untuk proses.

Siklus yang terjadi pada turbin uap adalah siklus Reankine, yaitu berupa siklus tertutup, dimana uap bekas dari turbin di manfaatkan lagi dengan cara mendinginkanya kembali di kondensor, kemudian dialirkan lagi di pompa dan seterusnya sehingga merupakan siklus tertutup. 3.8

Analisa thermodinamika pada sistem Turbin Uap

Siklus pada turbin uap adalah siklus Rankine , yang terdiri dari 2 jenis siklus yaitu: 

Siklus terbuka, dimana sisa uap dari turbin langsung di pakai untuk keperluan proses.



Siklus tertutup, dimana uap bekas dari turbin dimanfaatkan kembali dengan cara mendinginkanya di kondensor, kemudian di alirkan kembali ke pompa dan seterusnya sehingga merupakan siklus tertutup.

Uap menurut keadaanya ada 3 jenis (lit 1. hal 95) yaitu : a) Uap basah, dengan kadar uap 0<X<1 b) Uap jenuh (saturated vapor), dengan kadar uap X = 1 c) Uap kering (Super heated vapor) Diagram alir siklus Rankine dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 3.4 Gambar sederhana siklus Rankine

Gambar 3.5 Diagram T-S siklus Rankine sederhana Siklus Rankine sederhana terdiri dari beberapa proses sebagai berikut: 1 – 2 : Proses pemompaan isentropic pada pompa. 2 – 3: Proses pemasukan kalor atau pemanasan pada tekanan konstan dalam ketel uap. 3 – 4 : Proses ekspansi isentropik di dalam turbin. 4 – 1 : Proses pengeluaran kalor pada tekanan konstan. Untuk mempermudah penganalisaan thermodinamika siklus ini, proses-proses diatas dapat di sederhanakan dalam diagram berikut: 1) Kerja pompa (Wp) = h2 – h1 = v (P2 – P1) 2) Penambahan kalor pada ketel (Qin) = h3 – h2 3) Kerja turbin (WT) = h3 – h4 4) Kalor yang di lepaskan dalam kondensor (Qout) = h4 – h1 5) Efesiensi Thermal siklus

___________________________________________________________________________ ______________ BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Turbin Uap di PT. Krakatau Daya Listrik Turbin uap PT. Krakatau Daya Listrik merupakan turbin reaksi berumah ganda High Pressure (HP) dan Low Pressure (LP) dengan 3 extraction. Dimana spesifikasi uap yang masuk ke turbin adalah dengan tekanan 72 bar 480 oC yang diperoleh dari ketel uap atau boiler. Aliran uap mengalir secara axial dari sudu pengatur (HP) – sudu tetap (stator) – sudu jalan/rotor (HP/LP) – Condenser (perubah fase) – air kondensat – LP Heater 1 – LP Heater 2 – Feed water tank. Untuk memudahkan pemantauan dan keadaan kodisi turbin uap maka turbin di pasang beberapa alat ukur. Alat – alat ukur pada turbin : 1. Tekanan dan temperatur main steam/exhaust steam dan kondensat. 2. Tekanan dan temperatur sistem-sistem oli. 3. Penunjukan level – hotwell kondenser – LP Heater 1 dan 2 – oli. 4. Penunjukan Vibrasi (6 titik) / pemuaian poros (2 titik). 5. Temperatur Vi dan ∆t (temperatur rumah turbin).

6. Penunjukan putaran turbin.

Gambar 4.1 Alat ukur pada turbin 4.1.1 Peralatan Turbin Uap PT. Krakatau Daya Listrik A. Peralatan Utama 1. Sudu gerak (rotor). 2. Sudu jalan (stator). 3. Bearing axial (ada 1) dan radial (ada 6). 4. Outer casing (rumah turbin). 5. Housing bearing. 6. Kopling.

7. Pompa utama (Oil Pump) 8. System hydraulik. B. Peralatan Penunjang 1. Kondensator . 2. Pompa Kondensator . 3. Heat Exchanger (LP Heater 1 dan 2). 4. Pompa Vacum. 5. Pompa Bantu (vollast pump) sistem pelumasan dan hidraulik. 6. Pompa oli pelumas (DC). 7. Jacking pump (pengangkat turbin). 8. Pompa hisap uap.

Gambar 4.2 Bagian – bagian turbin HP

Gambar 4.3 Bagian – bagian turbin LP 4.1.2 Data Teknik Turbin Tabel 4.1 Spesifikasi turbin

Unit 1

NG 63/63/0-3 and WK 80/90/0-3 5426

First run under load 04-08-1978

Unit 2

NG 63/63/0-3 and WK 80/90/0-3 5427

15-11-1982

Unit 3

NG 63/63/0-3 and WK 80/90/0-3 5386

23-11-1978

Unit 4

NG 63/63/0-3 and WK 80/90/0-3 5385

21-02-1979

Unit 5

NG 63/63/0-3 and WK 80/90/0-3 5384

19-04-1979

Unit

Type

Code

No Data Teknik

Keterangan

1

Maximum Power

80 MW

2

Design power

73 MW

3

Speed

3000 Rpm

4

Admission pressure, normal

70 bar (gauge)

5

Admission pressure, max

80 bar (gauge)

6

Admission pressure, min

60 bar (gauge)

7

Admission temperature, normal

480 oC

8

Admission temperature, max

495 oC

9

Admission temperature, min

465 oC

10

Cooling water temperature

28 oC

11

Steam throughput at design power

295 t/h

12

Steam extraction at design power

Extraction A1 : 24 t/h Extraction A1 : 22 t/h Extraction A1 : 15 t/h

13

Extraction pressure at design power

Extraction A1 : 1,2 bar (abs)

Extraction A1 : 4 bar (abs) Extraction A1 : 15 bar (abs) 14

Condensing Flow Rate

2 x 120 t/h

15

Condenser Pressure

0,1 bar (abs)

4.2 Siklus Pembangkit PT. Krakatau Daya Listrik PT. Krakatau Daya Listrik adalah perusahaan pembangkit berkapasitas 400 MW dengan memanfaatkan siklus uap untuk memutar turbin. Air yang berasal dari waduk di olah di WTP (water treatment plant) kemudian di panaskan dalam boiler agar menjadi uap kering yang selanjutnya di salurkan kedalam turbin. Setelah turbin berputar maka gaya mekanik tersebut disambungkan ke generator listrik dan dari sinilah sumber listrik di hasilkan. Namun listrik yang dihasilkan belum bisa digunakan secara langsung, listrik yang berasal dari generator tadi di salurkan ke terafo step up agar tegangannya dapat di naikan. Lalu listrik di distribusikan melalui sutet dan tegangan listrik di turunkan kembali sebelum di pakai oleh konsumen. Adapun siklus pembangkit di PT. Krakatau Daya Listrik dapat di lihat pada gambar berikut.

Gambar 4.4 Siklus Pembangkit 4.3 Proteksi Turbin Uap PT. Krakatau Daya Listrik Untuk menghindari kerusakan fatal akibat hal-hal yang tidak di inginkan maka turbin di lengkapi beberapa komponen – proteksi proteksi Tabel 4.2 Proteksi Turbin Uap PT. KDL

Selain tabel di atas proteksi turbin yang tidak langsung mematikan turbin, tetapi kondisi dimana turbin harus segera dimatikan dalah sebagai berikut: 1. Conduktifity maksimal (25 μs) 2. Kebocoran pada pipa kondenser . 3. Kerusakan pada Kondensat pump. 4. Kerusakan dan kebocoran pada system hidraulik. 5. Temperatur bearing maksimal (95 C).

4.4 Alfa Numerik di PT. Krakatau Daya Listrik Sistem alfa numerik atau sistem penomeran adalah sebuah sistem yang digunakan di PT. Krakatau Daya Listrik untuk memberikan informasi dari sebuah komponen – komponen mesin dan mempermudah dalam pembagian tugas perawatan dalam divisi perawatan yang di bagi menjadi tiga divisi yaitu Mekanik Auxilary (MA), Mekanik Turbin (MT) dan Mekanik Boiler (MB) sehubungan dengan sangant banyaknya komponen – komponen mesin yang digunakan.

4.5 Sistem pelumasan Turbin Uap Spesefikasi oli Turbin Uap 

Filled in volume

: 60 Sask



Manufacture

: Shell



Grade

: T 46



Viscosity at 50 C

: 4,4 Engler



Function

: Lubrication Oil, Control Oil, Memutar Turbin Tabel 4.3 Level Tangki Oli

Admissible Oil

Admissible

Level

(mm)

Minimum

350

Maximum

350

Measured

When

430

During operation During operation

Gambar 4.5 Tangki Oli Turbin Tabel 4.4 Tekanan standar Oli Oil temperatu

Control oil

Bearing oil

re (0C)

pressure (bar)

pressure (bar)

Main oil pump at 3000 rpm

50

9.8

1.56

Elec.powered auxiliary oil

48

7.8

1.68

pump (full load) Stand-by oil pump (full

48

1.34

load) Automatic transfer gear

Full-load

operating at

auxiliary oil p.

5.3

Stand-by oil

0.68

pump Set hydrostatic oil lift pressure behind pump

118

Tabel 4.5 Journal Pressure

Bar

Journal Pressure (Bar)

Gen – Bearing

Chasing

Chasing

Front Rear

Front Rear Front

Rear

Before starting turning gear

68

74

105

96

81

85

Pressure ahead of turning gear`

2,8











Tabel 4.6 Set Valve Lift Sequences Tek. Oli Sekunder Panjang

Valve Tek. Oli Sekunder Panjang

(bar)

Lift (mm)

(bar)

Lift (mm)

1,35

Kippunkt/titik 0

3,00

36

1,5

0

3,25

40

1,75

13

3,50

44

2,00

19

3,75

49

2,25

24

4,00

54

2,50

28

4,25

66

2,75

32

4,50

Mak.

Tabel 4.7 Stroke of servo-piston Servo-piston

Dimensions in mm HD/hp II

HD/hp I Total stroke Effective stroke Excess stroke

210 200 Closing opening

70 68.5 1.5

10 Tabel 4.8 Secondary oil pressure

Control valves

HD/hp I

HD/hp II

At moment of opening

1.50

1.50

At maximal valve lift

4.50

4.50

4.6 Perawatan Turbin Uap

Valve

Turbin uap merupakan komponen utama di dalam suatu Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang perlu dipelihara dengan baik, karena pemeliharaan merupakan salah satu faktor yang menentukan keandalan, safety, efisiensi dan life time. Karena itu masalah pemeliharaan harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh baik segi pengorganisasiannya, perencanaanya maupun pelaksanaannya. Akan lebih baik apabila telah dimiliki buku pedoman standard untuk pemeliharaan turbin uap, sehingga didalam merencanakan, pemeliharaan dapat digunakan untuk mempersiapkan tenaga kerja, peralatan, spare parts/material serta waktu yang diperlukan. Karena sifat turbin uap yang sangat utama, maka pada umumnya turin uap dipelihara secara periodik atau Time Based Maintenance (Pemeliharaan berdasarkan jam operasi) sehingga setelah turbin uap yang bersangkutan menjalani jangka waktu operasi tertentu harus dilakukan pemeriksaan, perbaikan atau penggantian padakomponen-komponennya. Untuk lebih meningkatkan keandalan dan safety, Time Based Maintenance tersebut diatas akan di tunjang oleh Condition Based Maintenance (Pemeliharaan berdasarkan kondisi) dengan cara memonitor kondisi turbin uap secara terus menerus dan melakukan koreksi/perbaikan apabila diperlukan. Pemeriksaan secara harian sebaiknya dilakukan untuk mengetahui keadaan alat secara menyeluruh dan umum, beberapa kegiatan yang dilakukan harus tercatat dan beberapa nilai counter yang cukup penting harus dicek sesering mungkin, sehingga bila ada masalah dapat dilakukan penghentian alat secara terjadwal. Secara teori, terdapat 4 jenis pemeliharaan yaitu : 

Break Down atau Corrective Maintanance Break down maintenance adalah mengoperasikan peralatan sampai terjadi kerusakan dan hanya memperbaiki atau mengganti komponen yang rusak. Kekurangan perawatan jenis ini adalah merupakan jenis manajemen yang tidak terencana.



Preventive atau Time-Based Maintenance Preventive maintenance adalah perawatan yang terjadwal dalam interval waktu tertentu, berdasarkan kalendar desk atau run-time hours dari peralatan. Pada waktu

tersebut dilakukan perbaikan atau penggantian komponen yang rusak sebelum terjadi masalah. 

Predictive atau Condition-Based Maintenance Kondisi operasi yang dilakukan pada predictive maintenance adalah mengamati peralatan secara periodik. Ketika terdeteksi trend yang berbahaya, komponen yang bermasalah pada peralatan diidentifikasi dan dijadwalkan untuk perbaikan. Peralatan tersebut akan dimatikan pada saat tersebut apabila masalah yang terjadi sangat darurat dan komponen yang rusak akan diganti.



Proactive atau Prevention Maintenance Perbikan jenis ini adalah menganalisa kerusakan dan pengukuran proactive akan dilakukan secara berkala agar kerusakan tidak terulang lagi di kemudian hari.

Akan tetapi di dalam PLTU pemeliharaan yang dilakukan meliputi : 

Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan ini dilakukan berulang dengan interval waktu maksimum satu tahun dan dapat dilaksanakan pada saat unit operasi maupun tidak operasi serta tidak tergantung pada pengoperasian mesin. Pemeliharaan mesin berjalan (on line maintenance) dilakukan pada kondisi unit operasi dan pemeliharaan rutin pencegahan (preventive maintenance) dilakukan dengan rencana dan waktu yang telah ditetapkan, misalnya harian, mingguan, atau bulanan dalam satu tahun.



Pemeliharaan Periodik Pemeliharaan periodik dilakukan berdasarkan jam operasi peralatan (time based maintenance). Pemeliharaan ini dilakukan dalam kondisi unit / peralatan tidak beroperasi dengan sasaran untuk mengembalikan unit / peralatan pada performance semula (commissioning) atau lebih baik dari sebelumnya. Pemeliharaan yang dilaksanakan dalam periode lebih dari setengah tahun dan tergantung pada pengoperasian mesin.



Pemeliharaan Khusus

Pemeliharaan yang direncanakan dan dilaksanakan secara khusus berdasarkan kejadian khusus baik disebabkan oleh gangguan dengan sasaran untuk memperbaiki atau meningkatkan performance mesin / unit. Pemeliharaan khusus dapat dilaksanakan pada saat pemeliharaan periodik maupun di luar pemeliharaan periodik. 

Pemeliharaan Prediktif (Predictive Maintenance) Ialah pemeliharaan yang berdasarkan atas analisa dan evaluasi kondisi operasi mesin dengan sasaran mengoptimalkan ketersediaan mesin pembangkit dan biaya pemeliharaan. Pelaksanaan yang dilakukan dalam pemeliharaan prediktif antara lain:  Mengadakan pemeriksaan dan monitoring secara kontinyu terhadap peralatan pada operasi atau pada waktu dilaksanakannya inspection.  Mengadakan analisa kondisi peralatan atau komponen peralatan.  Membuat estimasi sisa umur operasi peralatan sampai memerlukan perbaikan atau penggantian berikutnya.  Mengevaluasi hasil analisa untuk menentukan interval inspection.

4.6 Langkah – langkah kerja Overhaul Turbin a. Penanggung Jawab Instruksi kerja Overhaul ini yang bertanggung jawab melaksanakan adalah Kasi Mekanik Turbin. b. Langkah – langkah kerja Disassembling 1. Buka kap seng rumah Turbin tekanan tinggi (HP)

Gambar 4.6 Turbin Tekanan tinggi (HP)

Gambar 4.7 Turbin Tekanan rendah (LP) 2. Pasang Scafolding di sekitar rumah Turbin tekanan tinggi (HP) & tekanan rendah (LP) 3. Bongkar isolasi rumah Turbin HP dan LP 4. Pengukuran dan blokir pegas – pegas rumah Turbin dan kondensor 5. Pengambilan data alignment antara rotor Turbin HP – LP – Rotor generator 6. Buka pipa oli control system, pelumasan dan pipa gland bushing 7. Membuka seluruh kop bearing bagian – bagian kopling

Gambar 4.8 Kopling 8. Buka baut flangs pipa uap masuk turbin sisi kiri dan kanan 9. Potong welded gasket pipa uap masuk sisi kiri dan kanan 10. Potong pipa extraxtion 2 11. Buka baut chasing dengan alat pemanas baut

Gambar 4.9 Outer Casing 12. Angkat rumah turbin HP bagian atas 13. Angkat rumah turbin LP bagian atas 14. Buka gland bushing HP LP depan dan belakang bagian atas 15. Membuka stator dan steam chamber HP bagian atas

16. Membuka stator LP bagian atas dengan alat pemanas baut 17. Membuka stator LP bagian atas 18. Membuka Journal bearing HP – LP depan dan belakang bagian atas dan axial bearing

Gambar 4.10 Journal bearing

Gambar 4.11 Thurst bearing 19. Mengangkat rotor turbin HP dan rotor turbin LP 20. Membuka gland bushing HP – LP depan dan belakang bagian bawah 21. Membuka stator dan steam chamber HP bagian bawah

Gambar 4.12 Stator 22. Membuka stator LP bagian Bawah 23. Membuka katup penutup cepat (SSV) sebelah kiri dan kanan 24. Membuka semua bearing bagian bawah 25. Pembersian komponen – komponen yang telah di lepas 26. Membuka semua pompa – pompa oli 27. Perbaiakan dan persiapan penggantian komponen – komponen turbin yang rusak Assembling HP – LP 1. Perataan permukaan rumah turbin HP – LP bagian atas dengan ru ah tubrbin bagian bawah memakai blue check 2. Pasang bearing bagian bawah Turbin HP/LP depan dan belakang 3. Pasang inner chasing turbinHP/LP bagian bawah 4. Pasang rotor turbin HP/LP dalam rangka penyetelan 5. Pasang stator turbin HP/LP bagian atas 6. Penyetelan clearance axial dan radial rotor terhadap stator secara berurutan

7. Pasang gand bushing depan dan belakang bagian bawah turbin LP 8. Pasang rmah turbin HP/LP bagian atas 9. Pengencanga n baut chasing dengan alat pemanas baut 10. Pengukuran delta panjang baut pengikat rumah turbin 11. Pasang baut flanges pipa uap masuk turbin pada empat podidi sisi kiri dan kanan 12. Pengelasan welded gasket pada pipa uap masuk turbin sisi kiri dan kanan 13. Pengencangan baut flanges pipa masuk uap turbin sisi kiri dan kanan 14. Pemasangan pipa extraction 2 dengan pengelasan 15. Cek alignment rotor terhadap rumah turbin bagian depan dan bagian belakang HP/LP 16. Cek axial roto terhadap rumah turbin HP/LP 17. Pemasangan kop bearing HP/LP bagian depan dan belakang 18. Pemasangan isoolasi rumah turbin 19. Pemasangan instalasi control system (Hidraulik & EHU) dan pelumas 20. Pemasangan pompa – pompa oli dan komponennya 21. Bongkar scafolding 22. Melepas mur blokir pegas – pegas rumah turbin HP dan kondensor 23. Allignment Rotor turbin HP/LP dangenerator 24. Flushing installasi pipa oli pelumas 25. Drehvorrichtung (putaran stsndby dengan oli)

26. Penyemenan isolasi rumah turbin 27. Asang kap seng rumah turbin Pengujian 1. pengujian proteksi turbin 2. pengujin control system (Hidralik & EHU) 3. Star Up c. Data pendukung 1. Manual of operation and maintenance. Guide No : 0300 – 00YM – 50 2. Steam turbin starup diagram 3. Formulir Assembling 4.8 Schedule maintenance Turbin Uap di PT. Krakatau Daya Listrik Untuk tetap beropresinya turbin di PT. Krakatau Daya Listrik bagian Divisi perawatan turbin membuat jadwal perbaikan turbin secara rutin. Selain itu juga pada bagian Pengendalian perawatan di PT. Krakatau Daya Listrik mengeluarkan WO perawatan apa bila turbin butuh perbaikan. Berikut contoh Schedule Minor Inspection Steam unit III PT. KDL No 1

Taks name Persiapan

Duration

Start

Finish

1 Day

Thu 20/06/13

Thu 20/06/13



Pengambilan gambar

1 Day

Thu 20/06/13

Thu 20/06/13



Pengumpuln semua buku dan catatan protocol acuan TG

1 Day

Thu 20/06/13

Thu 20/06/13

2

Disassembling

Thu 20/06/13

Mon 24/06/13



Menyiapkan kunci-kunci dan peralatan

1 Day

Thu 20/06/13

Thu 20/06/13



Pengambilan data awal

1 Day

Thu 20/06/13

Thu 20/06/13



Membuka cap seng HP Front & Rear

1 Day

Thu 20/06/13

Thu 20/06/13



Membuka pipa-pipa saluran Oli

1 Day

Thu 20/06/13

Thu 20/06/13



Instrument Fuhler

3 Days

Thu 20/06/13

Mon 24/06/13

1 Day

Thu 20/06/13

Thu 20/06/13

2 Days

Fri 21/06/13

Mon 24/06/13

1 Day

Thu 20/06/13

Thu 20/06/13

1 Day

Fri 21/06/13

Fri 21/06/13

1 Day

Fri 21/06/13

Fri 21/06/13

1 Day

Fri 21/06/13

Fri 21/06/13

1 Day

Fri 21/06/13

Fri 21/06/13

29 Days

Mon 24/06/13

Thu 01/08/13

Melepas fuhler M1-M6 pada housing bearing

Check dan perbaikan Fuhler M1-M6

3

3 Days



Membuka housing bearing F&R Upper HP, LP & Gen



Membuka rumah kopling bagian atas & bawah HP-LP



Membuka rumah kopling bagian atas & bawah LP-GNR



Membuka isolasi HP Front & Rear



Membuka baut-baut penyetelan rumah bearing & turbin

Assembling



Check Bearing Axial HP

1 Day

Mon 24/06/13

Mon 24/06/13



Check bearing radial HP Front & rear

1 Day

Mon 24/06/13

Mon 24/06/13



Instrument (termokopel)

1 Day

Mon 24/06/13

Mon 24/06/13

1 Day

Mon 24/06/13

Mon 24/06/13

2 Days

Tue 25/06/13

Wed 26/06/13

3 Days

Tue 25/06/13

Thu 27/06/13

Check termokopel axial & radial bearing HP F&R



Alligment housing bearing terhadap rotor HP Front & rear



Alligment ZW-LP



Check bearing radial LP Front – Rear

1 Day

Fri 28/06/13

Fri 28/06/13



Check bearing radial generator Front & Rear

1 Day

Fri 28/06/13

Fri 28/06/13



Instrument (termkopel)

2 Days

Mon 01/07/13

Tue 02/0713

2 Days

Mon 01/07/13

Tue 02/0713

1 Day

Mon 01/07/13

Mon 01/07/13

Check termokopel bearing radial LP-GNR F&R



Buka kopling pompa utama, ZW-LP & LP Generator



Alligment housing bearing terhadap rotor LP F&R

9 Days

Tue 02/0713

Fri 12/07/13



Alligment rotor ke rumah turbin luar LP F&R

9 Days

Tue 02/0713

Fri 12/07/13



Aliigment LP-Generator



2 Days

Mon 15/07/13

Tue 16/0713

Penimbangan baut-baut kopling LP-Generator

1 Day

Mon 15/07/13

Mon 15/07/13



Pemasangan baut kopling LP-Generator

1 Day

Wed 17/07/13

Wed 17/07/13



Check Alligment ZW-LP

1 Day

Thu 18/07/13

Thu 18/07/13



Alligmet Housing bearing terhadap rotor HP Front & Rear

2 Days

Thu 18/07/13

Fri 19/07/13



Alligment ZW-LP

3 Days

Thu 18/07/13

Mon 22/07/13



Alligment rotor ke rumah turbin luar HP Front & Rear

2 Days

Thu 23/07/13

Wed 24/07/13



Penimbangan baut – baut kopling ZW – LP

1 Day

Thu 25/07//13

Thu 25/07//13



2 Days

Thu 25/07//13

Fri 26/07/13

Pemasangan baut kopling ZW-LP (berikut reamer)



2 Days

Mon 29/07/13

Thu 30/07/13

Alligment & pemasangan kopling pompa utama



1 Day

Mon 29/07/13

Mon 29/07/13

Memasang baut – baut penyetelan rumah bearing & turbin 1 Day

Mon 29/07/13

Mon 29/07/13



Memasang bearing Axial, Radial upper HP-LP-GNR F&R 1 Day

Wed 31/07/13

Wed 31/07/13



Check axial rotor HP & penentuan titik nopunk 1 Day

Thu 01/08/13

Thu 01/08/13



Memasang termokopel semua bearing 1 Day

Thu 01/08/13

Thu 01/08/13

1 Day

Tue 30/07//13

Tue 30/07//13

1 Day

Tue 30/07//13

Tue 30/07//13

1 Day

Wed 31/07/13

Wed 31/07/13

1 Day

Wed 31/07/13

Wed 31/07/13

1 Day

Wed 31/07/13

Wed 31/07/13

1 Day

Thu 01/08/13

Thu 01/08/13

1 Day

Thu 01/08/13

Thu 01/08/13

1 Day

Thu 01/08/13

Thu 01/08/13

1 Day

Thu 01/08/13

Thu 01/08/13

1 Day

Thu 01/08/13

Thu 01/08/13

1 Day

Thu 01/08/13

Thu 01/08/13

1 Day

Thu 01/08/13

Thu 01/08/13

Memasang termokopel semua bearing



Memasang isolasi HP depan & belakang



Memasang rumah kopling bagian atas dan bawah HP & LP



Memasang rumah kopliing bagian atas & bawah GNR&LP











Memasang rumah bearing bagian atas HP, LP & GEN

Memasang pipa – pipa saluran oli

Memasang cap seng HP F&R

Oil Fusing

Drehvohrrichtung



Seting hidraulik



Instrument (Fuhler) Memasang & setting fuhler M1-M16

Setting hidraulik & EHU

4

TEST OPERASI 

Zero load runs



Synchronnisation



Load operation



Setting beban generator

1 Day

Fri 02/08/13

Fri 02/08/13

1 Day

Fri 02/08/13

Fri 02/08/13

1 Day

Fri 02/08/13

Fri 02/08/13

1 Day

Fri 02/08/13

Fri 02/08/13

1 Day

Fri 02/08/13

Fri 02/08/13

__________________________________________________________________________ _______ BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Setelah melakukan Kerja praktek di PT. Krakatau Daya Listrik dan melakukan pengamatan serta pengambilan data maka kami dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 





PT. Krakatau Daya Listrik adalah perusahaan pembangkit berkapasitas 400 MW. Air yang berasal dari waduk di olah di WTP (water treatment plant) di panaskan dalam boiler agar menjadi uap kering yang selanjutnya di salurkan kedalam turbin. Setelah turbin berputar maka gaya mekanik tersebut disambungkan ke generator listri. Listrik yang berasal dari generator di salurkan ke terafo step up lalu listrik di distribusikan melalui sutet dan tegangan listrik di turunkan kembali sebelum di pakai oleh konsumen. Sistem perawatan turbin uap PT. Krakatau Daya Listrik Pemeliharaan rutin

Pemeliaraan dapat dilakukan ketika turbin beroperasi (Online Maintenance) dengan rencana dan waktu yang telah di tentukan harian, mingguan, ataupun bulanan. –

Pemeliharaan Periodik

Pemeliharaan periodik dilakukan berdasarkan jam operasi peralatan turbin (time based maintenance) –

Pemeliharaan khusus

Pemeliharaan secara kusus yang telah terencana. Pemeliharaan ini dapat di lakukan pada saat pemeliharaan periodik –

Pemeliharaan Prediktif.

Pemeliharaan yang berdasarkan atas analisa dan evaluasi kondisi operasi mesin dengan sasaran mengoptimalkan ketersediaan mesin pembangkit dan biaya pemeliharaan. 

Prosedur Perawatan Turbin Uap PT. Krakatau Daya Listrik

1. PERSIAPAN 1. Persiapan dan pengamanan sistem oleh pihak operasi 2. Penyediakan alat-alat kerja 1. DISASSEMBLING 1. Membuka kap seng rumah turbin sisi bearing HP F-R 2. Membuka kap bearing HP – LP 3. Membuka journal bearing HP – LP bagian atas 4. Membuka thurst bearing dan pasang kembali 5. Membuka dan memasang journal bearing HP – LP bawah dan atas 6. Mengecek setting aligment rotor HP – LP dan LP Generator 7. Mengecek / membuka billet anode 8. Membersihkan pipa condenser 1. ASSEMBLING 1. Mengganti billet anode kondensator 2. Mengecat dinding dalam kondensator 3. Menutup manloh kondensator inlet – outlet 4. Mengalirkan air laut secara normal 5. Mengontrol ulang aligment rotor HP – LP dan LP – Generator 6. Memasang kap bearing HP – LP 7. Melakukan flushing oli pelumas dan mengecek kebocoran 8. Melakukan Drechvorrichtung rotor dan mengecek kebocoran 9. Melakukan control governer 1. FINISHING 1. Melakkan pembersihan lokasi ex pekerjaan 2. Melakukan test run turbin 3. Melaporkan hasil pekerjaan dan menutup work order ke control room

5.2 Saran Dari hasil Kerja praktek yang telah di lakukan di PT. Krakatau Daya Listrik selama kurang lebih satu bulan, Penyusun mencoba menyarankan untuk : o Turbin yang terdapat pada PT. Krakatau Daya Listrik sudah sangat baik perawatannya, oleh karena itu untuk dapat terus menjaga kualitas turbin maka diperlukan tenaga-tenaga ahli dalam bidang perawatan untuk memeliharanya. o Untuk mendapatkan tenaga-tenaga ahli tersebut, dirasa sangat perlu agar pihak perusahaan dapat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait yaitu dunia pendidikan, khususnya dunia kampus, sehingga dari kerja sama tersebut diharapkan terciptanya sumber daya manusia yang kemudian siap untuk terjun langsung. o Kerjasama yang dapat dilakukan dapat berupa seminar-seminar atau pelatihan-pelatihan dimana pembicara atau pelatihnya diharapkan berasal dari dunia industri, khususnya dunia permesinan sehingga para peserta dapat lebih mengetahui keadaan sebenarnya dilapangan. ___________________________________________________________________________ _______________ DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar W., (1988), Turbin Penggerak Mula. Penerbit ITB, Bandung. Shlyakin P., Steam Turbines, Theori and Design. Foreign Language House, Moscow. Stodola A., Steam and Gas Turbines, Vol.I, Mc. Graw Hill Book Company Inc., New York Cengel A., etc (1989). Thermodynamics An Engineering Approach, Third Edition, McGrawHill, United States of America. Dietzel F., (1993). Turbin, Pompa dan Kompresor., Penerbit Erlangga. Jakarta. http://id.vbook.pub.com/doc/52469339/Diktat-MKE-2-Turbin-Uap http://id.vbook.pub.com/doc/35705414/Teori-Dasar-Turbin-Uap http://www.gatra.com/ekonomi/46-ekonomi/15957-turbin-uap-ge-untuk-pasokan-listrikkaltin http://www.turbocare.com/frame7ea9_9ea_uap_turbine.html http://manung95.blogspot.com/2011/05/turbin-uap.html http://fuadmje.files.wordpress.com/2011/12/

https://sersasih.wordpress.com/2013/12/19/250/

Related Documents


More Documents from "Muhamad Husen ramadhan"

Pemeliharaan Turbin Uap
January 2021 1