Pemeriksaan Kadar Organik

  • Uploaded by: Nabil Muhammad
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pemeriksaan Kadar Organik as PDF for free.

More details

  • Words: 600
  • Pages: 5
Loading documents preview...
2.6 Pemeriksaan zat organik dalam agregat halus 2.6.1 Tujuan Praktikum Tujuan dari pemeriksaan zat organik dalam agregat halus untuk menentukan adanya kandungan bahan organik dalam campuran beton. Hal ini untuk menghindari kelebihan batas bahan tersebut yang diijinkan dalam agregat halus karena dapat mempengaruhi mutu beton yang direncanakan. 2.6.2 Peralatan a. Botol gelas tembus pandang dengan penutup yang tidak bereaksi dengan NaOH, dengan volume = 350ml b. Standar warna (organic plate)

Gambar Organic Plate

2.6.3

Bahan

a. Larutan NaOH

Contoh pasir dengan volume 115 ml (⅓ volume botol) 2.6.4 Prosedur Praktikum 1. Masukkan 115 ml pasir ke dalam botol gelas tembus pandang (kurang lebih ⅓ volume botol) 2. Tambah larutan NaOH 3%. Setelah dikocok, isinya harus mencapai kira-kira ¾ volume botol. 3. Tutup botol gelas tersebut dan kocok sampai lumpur yang menempel pada agregat nampak terpisah dan dibiarkan selama 24 jam agar lumpur tersebut mengendap.

4. Setelah 24 jam, bandingkan warna cairan yang terlihat dengan standar warna no. 3pada organic plate. (lebih tua atau lebih muda)

2.6.4 Data yang diperoleh Warna botol gelas tembus pandang bagian sisi atas berubah menjadi warna bening kecoklatan muda.

2.6.5 Analisis Data Berdasarkan pada hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kadar bahan organik dalam agregat halus sebagai bahan yang akan dicampurkan ke beton kita adalah berada di kisaran normal. Hal ini berarti skala warna pada organic plate yang sesuai dengan kondisi botol tembus pandang kita berada di kisaran no. 3. Jika skala warna kita berada di atas nomor 3 berarti kandungan organic dalam pasirnya cukup tinggi. Kandungan zat organik pada pasir, biasanya seperti humus, asam, atau sisa-sisa bahan organik yang telah membusuk, selain itu dapat mempengaruhi hidrasi semen. Zat organik yang tercampur dapat membuat asam-asam organik dan zat lain bereaksi dengan semen yang sedang mengeras. Hal ini menyebabkan pengurangan kekuatan beton dan menghambat hidrasi semen.

2.6.6 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa  

Kandungan bahan organik pada agregat halus cukup. Agregat halus yang akan digunakan dalam campuran beton nanti layak untuk digunakan.

2. 7 Pemeriksaan Kadar Lumpur dalam Agregat Halus 2.7.1 Tujuan Pemeriksaan Pemeriksaan kadar lumpur dalam agregat halus bertujuan untuk menentuka besarnya kadar lumpur dalam agregat yang akan digunakan dalam campuran beton. Kandungan lumpur <5% adalah ketentuan bagi penggunaan agregat halus.

2.7.2 Peralatan a. Gelas ukur

b. Alat pengaduk 2.7.3 Bahan Contoh pasir secukupnya dalam kondisi lapangan dengan pelarut biasa.

2.7.4 Prosedur pemeriksaan 1. Contoh benda uji dimasukkan kedalam gelas ukur 2. Tambahkan air pada gelas ukur, guna melarutkan lumpur 3. Gelas dikocok untuk mencuci agregat halus dari lumpur 4. Simpan gelas pada tempat yang datar dan biarkan lumpur mengendap 24 jam. 5. Ukur tinggi pasir V1dan tinggu lumpur V2.

2.7.5 Perhitungan Kadar lumpur =

V1 x100% V1  V2

2.7.6 Data dan Pengolahan Data Hasil yang diperoleh adalah V1=

V2=

Kadar Lumpur = (V1/V1+V2)*100%

2.7.7 Analisis Data Berdasarkan hasil pengolahan data sebelumnya, kadar lumpur diperoleh xxx. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan agregat halus / pasir masih ada sebagian yang mengandung

lumpur. Hal ini dapat juga dilihat dari saat kita menggumpal pasir tersebut dengan cara meremas atau menggenggam pasir dengan tangan. Bila pasir terlihat bergumpal dan kotoran tertempel di di tangan, pasir masih memiliki banyak lumpur. Bahan-bahan yang ada pada pasir tersebut yaitu lempung, lumpur, dan abu yang sangat tidak diinginkan dalam pembuatan beton. Apabila dalam keadaan banyak, maka akan ada kecenderungan penggunaan air yang banyak. Bahan-bahan ini juga akan menghalangi pengikatan antara semen agregat karena lumpur tidak dapat menjadi satu dengan semen.

2.7.8 Kesimpulan Berdasarkan pada data dan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa  

Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%. Apabila lebih dari 5%, agregat halus tersebut harus dicuci.

Related Documents


More Documents from "bbeenn"

Pemeriksaan Kadar Organik
February 2021 1
Supply Chain
February 2021 1
January 2021 4