Pendahuluan Harga Cabe

  • Uploaded by: aduhhuda
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pendahuluan Harga Cabe as PDF for free.

More details

  • Words: 1,891
  • Pages: 10
Loading documents preview...
PENGARUH KENAIKAN HARGA CABAI TERHADAP KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT 1.

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Di Asia Tenggara terdapat banyak negara berkembang yang memiliki berbagai permasalahan. Salah satu permasalahan negara berkembang adalah permasalahan di bidang ekonomi. Permasalahan ekonomi ini disebabkan karena belum stabilnya perekonomian di negara berkembang. Kondisi ini disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya ialah kualitas pendidikan dan kondisi sosial masyarakat negara berkembang tersebut. Salah satu negara berkembang di Asia Tenggara adalah Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan yang letaknya strategis bagi jalur perdagangan dunia. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia tidak lepas dari permasalahan ekonomi yang selama ini menjadi fokus utama pemerintah Indonesia. Permasalahan ekonomi di Indonesia masih tergolong tinggi misalnya, kondisi infrastruktur yang belum baik, tingginya pengangguran, tingginya inflasi, dan belum optimalnya peranan Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) sebagai stimulus ekonomi. Salah satu penyebab permasalahan ekonomi lainnya yaitu sembilan bahan pokok (sembako). Sembako sebagai kunci pokok kebutuhan masyarakat juga merupakan faktor penyebab permasalahan ekonomi di Indonesia. Sembako dapat menyebabkan inflasi jika terjadi kenaikan harga yang signifikan. Di Indonesia, selain sembako yang menjadi fokus permasalahan sekarang ini adalah komoditas cabai. Di Indonesia, komoditas cabai mengalami kenaikan harga. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Subagyo (2011) mengatakan bahwa penyebab kenaikan harga cabai adalah ketidakpastian iklim. Harga cabai yang semakin meningkat menyebabkan perubahan pada kegiatan ekonomi dan pola konsumsi masyarakat. Hal ini memberikan dampak yang buruk bagi perekonomian di Indonesia. Cabai sebagai komoditas yang sering dikonsumsi oleh masyarakat mengalami penurunan kuantitas di pasar yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga cabai. Keadaan seperti ini yang merugikan masyarakat dan menyebabkan inflasi. Kepala Badan Pusat Statistik

(BPS) Rusman Heriawan (2011) mengatakan bahwa kenaikan harga cabai dapat memicu terjadinya inflasi. Jika kenaikan harga cabai terus berlanjut, maka akan berdampak terhadap daya beli masyarakat. Kenaikan harga cabai juga akan berdampak terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Maka dari itu, diperlukan upaya pemerintah untuk mengatasi hal ini. Makalah ini membahas tentang penyebab kenaikan cabai dan dampaknya terhadap pelaku ekonomi. Selain itu, makalah ini membahas tentang upaya pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga cabai tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut. 1) Apa penyebab naiknya harga cabai ? 2) Bagaimana dampak kenaikan harga cabai terhadap pelaku ekonomi ? 3) Bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga cabai ? 1.3 Tujuan Tujuan dari makalah ini sebagai berikut. 1) Untuk mengetahui penyebab kenaikan harga cabai 2) Untuk mengetahui dampak kenaikan harga cabai terhadap pelaku ekonomi 3) Untuk mengetahui upaya yang telah pemerintah lakukan dalam mengatasi kenaikan harga cabai.

2.

Pembahasan

2.1 Penyebab Kenaikan Harga Cabai Kenaikan harga cabai disebabkan oleh pergeseran titik keseimbangan harga cabai yang diakibatkan oleh pergeseran permintaan dan penawaran cabai di pasar. Untuk kenaikan harga cabai kali ini, lebih cenderung diakibatkan bergesernya pasokan (penawaran) cabai ke pasar sehingga mendorong kenaikan harga cabai di pasar. Pergeseran pasokan cabai yang semakin menurun di pasar diakibatkan oleh terganggunya produksi para petani. Faktor penyebab terganggunya produksi para petani ialah perubahan cuaca yang tidak menentu. Perubahan cuaca ini mempengaruhi produksi cabai karena produksi cabai bergantung kepada cuaca khususnya kelembapan udara dan kadar air tanah. Kondisi seperti ini yang menyebabkan terganggunya pola dan kuantitas cabai menjadi menurun. Perubahan cuaca beberapa tahun belakangan ini yang tidak menentu seharusnya sudah bisa diprediksi oleh pemerintah bahwa akan mengganggu produksi tanaman cabai. Prediksi dini inilah yang tidak bisa diantisipasi oleh pemerintah melalui instansi terkait. Kelemahan prediksi ini berujung kepada ketidaksiapan pemerintah menghadapi penurunan kuantitas cabai sehingga berujung kepada kenaikan harga cabai yang mencapai lebih dari 100 persen. Faktor lain penyebab terganggunya produksi para petani ialah harga faktor produksi yang mahal dan tidak diimbangi oleh pendapatan para petani. Pendapatan para petani menurun karena kualitas cabai kurang baik. Serangan hama juga merupakan faktor penyebab menurunnya kuantitas cabai. Serangan hama banyak merusak tanaman cabai sehingga cabai yang dihasilkan kurang baik dan jumlahnya menurun. Penyebab lain kenaikan harga cabai juga disebabkan oleh terganggunya distribusi cabai ke pasar. Terganggunya distribusi tersebut disebabkan adanya gangguan distribusi yang disengaja oleh beberapa pelaku pasar. Salah satu pelaku pasar yang menyebabkan terganggunya distribusi cabai ialah tengkulak. Tengkulak sengaja mengambil kesempatan atau untung ditengah kenaikan harga cabai. Tindakan tengkulak ini sudah membuat panik pasar. Kepanikan terjadi karena para tengkulak mengabarkan isu jika cabai sulit didapat di pasar karena pasokan dari petani berkurang atau karena cuaca buruk. Sebenarnya, tindakan

para tengkulak mencari untung dengan menaikkan harga cabai tidak akan terjadi jika masyarakat juga tidak bertindak panik. Akan tetapi, faktor ini tidak terlalu signifikan mempengaruhi kenaikan harga cabai dibandingkan dengan produksi yang terganggu karena cabai bukanlah komoditas yang bersifat tahan lama sehingga para tengkulak tidak berani menahan pasokan cabai dalam kuantitas yang banyak dalam waktu yang lama. 2.2 Dampak Kenaikan Harga Cabai terhadap Pelaku Ekonomi Kenaikan harga cabai yang cukup tinggi, menyebabkan sebagian besar masyarakat mengeluh, karena kebutuhan terhadap cabai cukup tinggi. Harga cabai ini mengalami kenaikan harga secara bertahap. Pada awalnya harga cabai berkisar antara Rp 5000,00 sampai Rp 15.000,00 menjadi Rp 40.000,00 hingga Rp 90.000,00. Kondisi ini yang menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Untuk mengatasi hal ini, masyarakat menggantinya dengan mengkonsumsi sambal. Pergeseran konsumsi ini menyebabkan permintaan terhadap cabai menurun. Hal ini merugikan para petani sehingga para petani mengurangi produksi cabai dan menggantinya dengan memproduksi pangan lainnya. Para petani ini lebih memilih lahannya untuk ditanami pangan daripada ditanami cabai karena lebih menguntungkan. Kenaikan harga cabai ini tidak berkorelasi positif pada kesejahteraan petani cabai. Petani cabai tidak ikut menikmatinya, tetapi keuntungan itu dinikmati pelaku ekonomi yang menguasai mata rantai perdagangan, mulai tengkulak, spekulan, hingga pedagang besar. Petani hanya memperoleh sedikit keuntungan atas kenaikan harga cabai karena petani harus menanggung harga faktor produksi yang mahal dan harga jual yang murah kepada distributor. Dampak kenaikan cabai ini dirasakan juga oleh pemerintah. Pemerintah menjadi sasaran tuduhan atas kenaikan cabai oleh masyarakat. Ini membuat pemerintah bingung untuk mengatasi kenaikan harga cabai ini. Langkah yang diambil pemerintah juga menjadi serba salah. Salah satu langkah pemerintah adalah impor cabai. Impor cabai memang bisa menambah pasokan cabai dengan harga terjangkau bagi masyarakat, tetapi hal ini merugikan petani cabai karena menyebabkan pendapatan petani menurun. Pendapatan petani menurun karena pergeseran konsumsi dari cabai lokal ke cabai impor.

Semua dampak tersebut menimbulkan permasalahan ekonomi. Permasalahan ekonomi yang ditimbulkan ialah meningkatnya inflasi. Kenaikan harga cabai ini mendorong laju inflasi meningkat. Kenaikan harga cabai menyebabkan inflasi meningkat sebesar 0,28 persen. Laju inflasi ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 2.3 Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Kenaikan Harga Cabai Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi kenaikan harga cabai ini diharapkan dari operasi pasar dan pelaksanaan pasar murah di beberapa titik konsumsi di seluruh Indonesia. Pemerintah berencana melaksanakan pasar murah serentak di 50 titik konsumsi atau kota besar di seluruh Indonesia. Operasi pasar seperti ini dapat bermanfaat untuk mengendalikan faktor psikologis pasar agar kenaikan harga cabai tidak terjadi secara permanen. Pada saat operasi pasar murah, pemerintah dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang keseriusan upayanya dalam menjaga stabilisasi harga cabai. Sasaran pasar murah dapat dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah masyarakat umum dan konsumen di kota besar, yang harus menanggung kenaikan harga cabai secara bersamaan. Kelompok kedua adalah masyarakat miskin yang tinggal di perkotaan dan pedesaan. Sasaran pasar murah bagi kelompok kedua ini hanya akan efektif apabila dilaksanakan secara terpadu dengan tingkatan pemerintah yang paling bawah, dalam hal ini Kepala Desa beserta aparat, Rukun Warga, dan Rukun Tetangga, yang seharusnya memiliki informasi lengkap tentang status warga miskin di wilayah kerjanya. Pemerintah juga melakukan impor cabai untuk mengatasi kekurangan dan mahalnya harga cabai. Impor cabai ini dapat menambah pasokan cabai di pasar dengan harga yang relatif lebih murah dibanding harga cabai saat ini. Dengan adanya impor cabai juga dapat mengatasi inflasi yang diakibatkan mahalnya harga cabai lokal. Langkah lain yang diambil pemerintah ialah menyiapkan anggaran untuk memberikan bibit cabai gratis kepada para petani. Hal ini ditujukan untuk membantu menyediakan faktor produksi gratis bagi para petani dan membantu kesulitan modal bagi para petani dimana harga faktor produksi yang masih relatif mahal.

Selain itu, pemerintah melalui instansi terkait telah meneliti peluang adanya bibit unggul cabai dan pola penanaman cabai yang baru. Hal ini bertujuan untuk menemukan bibit dan pola penanaman cabai yang tahan terhadap cuaca yang tidak menentu, tahan dari serangan hama, serta menghasilkan cabai yang berkualitas baik dengan kuantitas yang banyak. Pemerintah juga telah menyeru kepada masyarakat untuk menjaga ketahanan pangan. Salah satunya dengan cara menanam cabai di halaman masing-masing. Gerakan menanam ini pada dasarnya melibatkan anggota keluarga dan memanfaatkan lahan-lahan pekarangan sempit karena cabai adalah jenis tanaman yang mudah tumbuh di perumahan baik langsung di tanah maupun menggunakan pot.

3.

Penutup

3.1 Kesimpulan Kesimpulan dari 1) Kenaikan harga cabai disebabkan oleh terganggunya produksi para petani. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim yang tidak menentu sehingga menyebabkan pola dan kuantitas cabai menurun. Penyebab menurunnya produksi para petani yang lain ialah serangan hama dan modal yang kurang memadai seiring mahalnya faktor produksi. Faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga cabai adalah tindakan para tengkulak yang menahan pasokan cabai dan ketidaksiapan pemerintah dalam melakukan prediksi dini. 2) Kenaikan harga cabai memberikan dampak yang buruk kepada masyarakat, petani, dan perekonomian negara. Masyarakat mengeluh karena harga cabai sangat tinggi dan menyebabkan daya beli masyarakat terhadap cabai menurun. Petani juga dirugikan dengan mahalnya harga cabai. Petani mengeluh karena permintaan cabai menurun. Semua ini menyebabkan laju inflasi meningkat dan perekonomian menjadi tidak stabil. 3) Pemerintah telah mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi kenaikan harga cabai. Upaya yang telah pemerintah lakukan, yaitu operasi pasar dan pelaksanaan pasar murah, impor cabai, pemberian bibit gratis untuk petani, menciptakan bibit unggul cabai dan pola penanaman cabai yang baru, dan menyeru kepada masyarakat untuk menanam cabai di halaman rumah masingmasing. 3.2 Saran 1) Bagi masyarakat Masyarakat sebaiknya tidak terlalu terpengaruh dengan adanya kenaikan harga cabai dan tidak perlu panik. Kepanikan masyarakat justru akan memicu kondisi ini semakin buruk. Masyarakat sebaiknya juga perlu menanam cabai di halaman masing-masing untuk keperluan konsumsinya sendiri. 2) Bagi Petani Dengan adanya program pemberian bibit gratis dari pemerintah, seharusnya petani lebih meningkatkan intensitas menanam cabai. Ini bertujuan untuk kesejahteraan para petani itu sendiri dan membuat kondisi harga cabai kembali

murah. Selain itu, petani juga membantu pemerintah untuk mengembalikan keadaan perekonomian menjadi lebih baik. 3) Bagi Tengkulak Tengkulak seharusnya tidak melakukan tindakan menahan pasokan cabai. Hal ini sangat merugikan bagi masyarakat, petani, dan pemerintah. Tindakan seperti ini menyebabkan harga cabai meningkat dimana sedang terjadi krisis pasokan cabai. Tengkulak seharusnya membantu pemerintah dengan menentukan harga cabai kekondisi semula agar perekonomian tetap stabil. 4) Bagi Pemerintah Pemerintah sudah melakukan upaya untuk mengatasi kenaikan harga cabai ini, tetapi pemerintah belum melakukan upaya tersebut secara optimal. Ini bisa dilihat dari langkah dan tindakan pemerintah yang kurang tegas dalam mengatasi tindakan para tengkulak dan pedagang yang merugikan masyarakat dan petani. Pemerintah seharusnya melakukan upaya ini lebih optimal lagi terutama untuk mengatasi ulah tengkulak dan pedagang yang tidak bertanggung jawab.

PENGARUH KENAIKAN HARGA CABAI TERHADAP KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

MAKALAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Keilmuan yang dibimbing oleh Anita Kurnia Rachman S.Pd.

Oleh Syaiful Huda (100421401409)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI Mei 2011

Daftar Rujukan

Investor Daily Indonesia. 4 Januari, 2011. Kenaikan Harga Cabai Tak Dinikmati Petani, hlm. 3. El Hida, Ramdhania. 3 Januari 2011. Inflasi Semakin 'Pedas', BPS Minta Masyarakat Kurangi Makan Cabai, (Online), (http:// community.bps.go.id, diakses 1 Mei 2011). Hadi, Bambang Sutopo. 2011. Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok dan Sikap Masyarakat, (Online), (http://antaranews.com, diakses 5 Mei 2011) Arifin, Bustanul. 2011. Solusi Kenaikan Harga Pangan Pokok, (Online), (http://metrotvnews.com, diakses 2 Mei 2011). Endang, K. 2010. Harga Cabai Lampaui Harga Daging. Gejolak Bahan Pangan, (http//suarakaryaonline.com, diakses 2 Mei 2011).

Related Documents

Pendahuluan Harga Cabe
January 2021 1
Harga Transfer.ppt
January 2021 1
Pendahuluan
January 2021 1

More Documents from "enda purwandani"

Pendahuluan Harga Cabe
January 2021 1