Perbedaan Mesin Konvensional Dan Non Konvensional

  • Uploaded by: haqi bai
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perbedaan Mesin Konvensional Dan Non Konvensional as PDF for free.

More details

  • Words: 389
  • Pages: 7
Loading documents preview...
PERBEDAAN MESIN KONVENSIONAL DAN NON KONVENSIONAL

KONVENSIONAL • Mesin Konvensional adalah sebuah mesin yang memanfaatkan energi listrik kemudian ditransfer menjadi gerak, baik menjadi gerak berputar atau gerakan bolak balik. Fungsi utamanya adalah manufaktur secara konvensional terhadap suatu benda kerja menjadi komponen mekanik.

CONTOH : MESIN BUBUT Benda kerja yang dipegang dengan Chuck yang terdapat di kepala diam, dengan ini kita dapat mengatur putaran dari poros utama (n). Harga putaran poros utama umumnya dibuat bertingkat, dengan aturan yang telah di standarkan. Untuk mesin bubut dengan putaran motor variabel, ataupun dengan sistem transmisi variabel, kecepatan putaran poros utama tidak lagi bertingkat melainkan berkesinambungan (continue). Mesin Bubut (Turning) dapat dilihat pada Gambar 1.

Pahat dipasang pada dudukan pahat (tool holder) dan kedalaman potong (a) diatur dengan menggeserkan peluncur silang melalui roda pemutar (skala pada pemutar menunjukan selisih harga diameter, dengan demikian kedalaman gerak translasi bersama-sama dengan kereta dan gerak makannya diatur dengan lengan pengatur pada rumah roda gigi). Gerak makan (f) yang tersedia pada mesin bubut bermacammacam dan menurut tingkatan yang telah distandarkan.

MESIN NON KONVENSIONAL Permesinan non konvenisonal adalah suatu proses pemotongan atau pembentukan material menggunakan pahat berupa pahat non konvensional,berupa energi : a. Mekanik b. termal c. elektrik d. kimia

mengapa harus menggunakan permesinan non konvensional ? permesinan non konvensional sangat diperlukan dalam : a. pemotongan material logam dan non logam baru b. pemotongan dengan bentuk irreguler dan kompleks c. untuk menghindari cacat pada permukaan akibat pemotongan konvensional

Contoh : Electrical Discharge Machining (EDM) Gambar di atas pada proses awal EDM, elektrode yang berisi tegangan listrik didekatkan ke benda kerja (elektrode positif mendekati benda kerja/turun). Di antara dua elektrode ada minyak isolasi (tidak menghantarkan arus listrik), yang pada EDM dinamai cairan dielectric. Walaupun cairan dielektrik adalah sebuah isolator yang bagus, beda potensial listrik yang cukup besar menyebabkan cairan membentuk partikel yang bermuatan, yang menyebabkan tegangan listrik melewatinya dari elektrode ke benda kerja. Dengan adanya graphite dan partikel logam yang tercampur ke cairan dapat membantu transfer tegangan listrik dalam dua cara: partikel-partikel (konduktor) membantu dalam ionisasi minyak dielektrik dan membawa tegangan listrik secara langsung, serta partikelpartikel dapat mempercepat pembentukan tegangan listrik dari cairan. Daerah yang memiliki tegangan listrik paling kuat adalah pada titik di mana jarak antara elektrode dan benda kerja paling dekat, seperti pada titik tertinggi yang terlihat di gambar. Grafik menunjukkan bahwa tegangan (beda potensial) meningkat, tetapi arusnya nol.

Related Documents


More Documents from "Nurhayati Surbakti"