Ppt Ekologi Tumbuhan

  • Uploaded by: Al-jufri Tohor
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ppt Ekologi Tumbuhan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,926
  • Pages: 40
Loading documents preview...
TUGAS INDIVIDU EKOLOGI TUMBUHAN

NAMA : SULVIA NPM : 116511904 KLS : 6a PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU 2014

A. POPULASI Populasi adalah sehimpunan individu atau kelompok individu dalam satu spesies (atau kelompok lain yang dapat melangsungkan interaksi genetik dengan jenis yang bersangkutan), dan pada waktu tertentu menghuni suatu wilayah atau tata ruang tertentu Karakteristik populasi:  kepadatan Kepadatan populasi ialah besarnya populasi dalam hubungannya dengan suatu unit atau satuan ruangan

Gambar populasi RASAU

Faktor yang mempengaruhi kepadatan: Perubahan kepadatan populasi dipengaruhi oleh empat parameter primer dari populasi yaitu natalitas, mortalitas, imigrasi dan emigrasi Natalis Salah satu faktor utama yang menyebabkan peningkatan kepadatan populasi adalah natalitas, yaitu produksi individu-individu baru di dalam populasi melalui kelahiran, haching, germinasi atau pembelahan.

fertilisasi nyata Kelahiran maksimum (kelahiran fisiologis): produksi maksimum dari individu-individu baru dalam populasi pada kondisi yang ideal (tidak ada faktor lingkungan yang membatasi reproduksi, hanya dibatasi oleh faktor fisiologi individu sendiri).  laju kelahiran Laju kelahiran adalah jumlah organisme yang dihasilkan individu betina per unit waktu. Besar laju kelahiran sangat dipengaruhi oleh tipe organisme yang sedang dipelajari.

 mortalitas

(kematian)

Mortalitas adalah jumlah individu dalam populasi yang mati selama periode waktu tertentu. Dalam studi populasi biologiwan lebih tertarik pada mengapa organisme mati pada usia tertentu.  kurva kehidupan Angka kehidupan atau laju kehidupan organisme secara umum digambarkan dalam bentuk kurva kehidupan Ada tiga tipe kurva

Tiga tipe kurva kehidupan 1. Kurva cembung: merupakan kurva kehidupan suatu populasi dimana pada waktu muda laju kematian populasi rendah, tetapi mendekati umur tua laju kematian populasi tinggi. Individu cenderung berumur panjang. 2. Kurva cekung: menunjukkan bahwa laju kematian populasi sangat tinggi pada waktu populasi berumur muda dan selanjutnya menjadi menurun pada saat populasi mulai berumur tua.

3. Kurva diagonal: mempunyai umur kehidupan yang relatif konstan, laju kematian populasi konstan. Jarang di alam ditemukan populasi yang mempunyai laju kematian konstan, yang sering ditemui mendekati konstan. Gabar . hutan rawa aira tawar

B. KOMUNITAS Pengertian dan definisi dari komunitas adalah kumpulan beberapa populasi hewan dan tumbuhan yang berbeda, hidup bersama pada suatu tempat. Contohnya ular sawah, tikus, katak, burung bangau, tanaman padi adalah beberapa populasi yang membentuk komunitas sawah. Komunitas Padang Rumput terdapat rusa, belalang, semut, rumput dan sebagainya.

KOMUNITAS adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Macam-macam komunitas secara garis besar

 Komunitas akuatik, komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di kolam,  Komunitas terrestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang rumput, di padang pasir,

Karakter komunitas : Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme. Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat. Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan.

Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu.  Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimas. Dalam tingkat ini komunitas sudah mengalami homoestosis. Menurut konsep mutahir suksesi merupakan pergantian jenisjenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan lingkungannya.

Suksesi dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Suksesi primer yaitu bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga komunitas awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan ditempat tersebut tidak ada lagi yang tertinggal dan akhirnya terjadilah habitat baru. Suksesi sekunder yaitu prosesnya sama dengan yang terjadi pada suksesi primer, perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal pada habitatnya. Ekologi tersebut mengalami gangguan, akan tetapi tidak total, masih ada komunitas yang tersisa.

STRUKTUR KOMUNITAS A. Karakter kominitas 1. Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme. 2. Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat.

Analisis komunitas dalam daerah geografis tertentu dari bentang darat telah mengutamakan dua pendekatan yang berlawanan, yaitu: 1) pendekatan secara zona, dan 2) pendekatan analisis gradien.

Masing-masing pendekatan ini mempunyai tujuan spesifik tersendiri yang cocok pada pengukuran analisis komunitas pada wilayah tertentu.

Pada umumnya semakin curam gradien lingkungan, maka semakin nyata terlihat dan atau makin tidak bersambungan komunitas-komunitasnya. Sebaliknya semakin landai gradien lingkungan makin bersambungan komunitaskornunitasnya. Contoh .Gambar komunitas

EKOSISTEM Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi organisme hidup dengan lingkungan mereka. Istilah tersebut pada mulanya diperkenalkan oleh A.G.Tansley pada tahun 1935. Sebelumnya, telah digrrnakan istilah-istilah lain, yairu biocoenosis, dan mikrokosmos

Setiap ekosistem memiliki enam komponen yaitu produsen, makrokonsumen, mikrokonsumen, bahan anorganik, bahan organik, dan kisaran iklim.

Perkembangan Ekosistem Setiap ekosistem dalam suatu wilayah selalu mengalami perkembangan menuju ke arah keseimbangan. Perkembangan ekosistem tersebut tergantung dari pola perkembangan komunitas yang ada di dalamnya. Secara umum perkembangan ekosistem yang dikenal dengan suksesi ekologi ini, melalui beberapa tahapan-tahapan perkembangan yang disebut sere. Setiap sere memberikan ciriciri khas tersendiri tergantung dari jenis-jenis dominan yang ada dan faktor pembatas fisiknya.

Konsep Klimaks Setelah melalui beberapa tahapan perkembangan ekosistem atau sere, suatu ekosistem dapat mencapai tahapan akhir klimaks atau dapat pula dianggap sebagai puncak perkembangan ekosistem. Salah satu ciri pada komunitas klimaks yaitu dengan tidak terdapatnya penumpukan zat organik netto tahunan. Hal ini disebabkan karena produksi tahunan komunitas seimbang dengan konsumsi tahunan.

 Susunan Ekosistem Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut: a. Komponen autotrof (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan). Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.

b. Komponen heterotrof (Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba

c. Bahan tak hidup (abiotik) Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.

d. Pengurai (dekomposer) Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.

2. Macam-macam Ekosistem Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.

a. Ekosistem darat Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma.

b. Ekosistem Air Tawar Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain : variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

Komponen pembentuk Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah: Abiotik Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.

[4]Sebagian

besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.[2] Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu[2]:

Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun. Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.

Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.

Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu. Gambar Ekosistem hutan rawa air tawar:

KLIMATOLOGIS Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari atau menyelidiki tentang iklim. Yang dimaksud dengan iklim adalah keadaan cuaca pada suatu daerah tertentu pada jangka waktu yang panjang. Sedangkan cuaca adalah keadaan atmosfer pada suatu waktu (Wikipedia, 2013). Menurut Elfis (2010) unsur-unsur klimatologis terdiri dari : • Tanah • Curah Hujan • Angin • Cahaya matahari • Temperatur • Lengas udara

Faktor- faktor pendukung Klimatologis Ekosistem Rawa Air tawar antara lain :

dan

Edaphis

1. Iklim dengan unsur-unsurnya, seperti suhu udara, tekanan udara,kelambapan udara, angin dan curah hujan merupakan faktor utama yangmempengaruhi perseberan tumbuhan (flora) di permukaan bumi.

Curah HujanHutan ini, banyak dipengaruhi oleh curah hujan yang sedang atau berkisar antara 2000 – 3000 mm / tahun, karena pohon yang ditemui padaumumnya tidak terlalu tinggi dan besar. Hal ini berbeda dengan hutanhujan tropis.

Suhu Pada Hutan dataran rendah, kadar oksigen rata-rata tiap bulannyamencapai (0 – kurang dari 800 m dpl.). Suhu ini juga mempengaruhikeanekaragaman dan jenis fauna yang terdapat didalamnya  Sinar / Cahaya MatahariSinar matahari mempengaruhi sistem secara global, karena sinar mataharimenentukan suhu.

Gambar intensitas cahaya

 Angin dan kelembabanAngin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan sporadan biji tumbuhan Air Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme.

EDHAPISE EDHAPISE adalah hutan yang terbentuk karena pengaruh tanah. Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau keduanya.

Faktor-faktor Edhapis Topografi Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi di suatu daerah.Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaantanah disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkunganyang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan di daerah datar.

Keadaan tanah Hutan dataran rendah memiliki ketinggian 2 – 100 mdpl. Hutan dataranrendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk tajukberlapis-lapis (layering ),sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas ratarataadalah 45 m (paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat,dan hijau sepanjang tahun. Warna tanah rawa air tawar

Ada tiga lapisan tajuk atas di hutan ini: 1.Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sanasini dan menonjoldi atas atap tajuk (kanopi hutan) sehingga dikenal sebagai “sembulan”(emergent ). Sembulan ini bisa sendiri-sendiri atau kadangkadangmenggerombol, namun tak banyak. Pohon-pohon tertinggi ini bisamemiliki batang bebas cabang lebih dari 30 m, dan dengan lingkar batanghingga 4,5 m.

2. Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24 – 36 m. 3. Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini tersusunoleh pohon-pohon muda, pohonpohon yang tertekan pertumbuhannya,atau jenis-jenis pohon yang tahan naungan.

Kanopi hutan banyak mendukung kehidupan lainnya, semisal berbagai jenis epifit (termasuk anggrek), bromeliad, lumut, serta lumut kerak,yang hidup melekat di cabang dan rerantingan.

Flora dan Fauna

Pengaruh faktor-faktor lingkungan dan kisarannya untuk suatu tumbuh-tumbuhan berbeda-beda, karena satu jenis tumbuhan mempunyai kisarantoleransi yang berbedabeda menurut habitat dan waktu yang berlainan. Tetapi pada dasarnya secara alami kehidupannya dibatasi oleh: jumlah dan variabilitas unsur-unsur faktor lingkungan tertentu (seperti nutrien danfaktor fisik, misalnya suhu udara) sebagai kebutuhan minimum, dan batastoleransi tumbuhan terhadap faktor atau sejumlah faktor lingkungantersebut.

Gambar rawa air tawar

DAFTAR PUSTAKA

Jumin, Hasan Basri. 1992. Ekologi Tanaman. Rajawali Press: Jakarta Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. UI Press: Jakarta. Rahardjanto, Abdulkadir. 2001. Ekologi Umum. Umm Press: Malang. Rohman, Fatchur dan I Wayan Sumberartha. 2001. Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. JICA: Malang. Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. ITB: Bandung. Wolf, Larry dan S.J McNaughton. 1990. Ekologi Umum. UGM Press: Jogjakarta.

Related Documents

Ppt Ekologi Tumbuhan
February 2021 1
Piramida Ekologi
February 2021 1
Ekologi - Tipe Ekosistem
January 2021 1
Tumbuhan Obat
January 2021 2
Makalah Suksesi Ekologi
January 2021 1

More Documents from "Helda Dwiya"

Ppt Ekologi Tumbuhan
February 2021 1