Ppt Plh Pengolahan Limbah Karet

  • Uploaded by: laras
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ppt Plh Pengolahan Limbah Karet as PDF for free.

More details

  • Words: 1,435
  • Pages: 22
Loading documents preview...
Pengetahuan Lingkungan PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI KARET

Disusun oleh : • • • • • • •

Mutiara Nurwina Nurshinta Margareth M.Habib Laraswati M.Rafiq

Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa dari sebuah proses yang tidak dapat digunakan kembali, apabila limbah ini terlalu banyak di lingkungan maka akan berdampak pada pencemaran lingkungan dan masyarakat sekitar. Limbah dibagi menjadi dua bagian sumber yaitu limbah yang bersumber domestik dan limbah non-domestik. Bahan-bahan yang termasuk dari limbah memiliki karakteristik diantaranya adalah mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif dan lain-lain. Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menurunkan kulitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air.

Salah satu industri yang erat hubungannya dengan masalah lingkungan adalah industri karet. Kebutuhan bahan baku karet tersebut dipenuhi oleh petani karet berupa bahan olah karet berbentuk kepingan atau batangan balok, dari proses pengolahan karet tersebut menghasilkan limbah cair yang banyak mengandung senyawa organik. Pengendalian pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah karet perlu mendapat perhatian yang serius untuk dipelajari dan diteliti agar tingkat pencemaran limbah yang dibuang keperairan berada dibawah baku mutu lingkungan (BML) yang telah ditetapkan. Hal ini memerlukan penanganan yang terpadu antara pihak pemerintah, industri dan masyarakat, juga diperlukan teknologi pengolahan limbah karet yang murah dan mudah

Produksi Bersih (Cleaner Production) merupakan suatu strategi untuk menghindari timbulnya pencemaran industri melalui pengurangan timbulan limbah (waste generation) pada setiap tahap dari proses produksi untuk meminimalkan atau mengeliminasi limbah sebelum segala jenis potensi pencemaran terbentuk. Istilah-istilah seperti Pencegaha Pencemaran, Pengurangan pada sumber, dan Minimasi Limbah sering disertakan dengan istilah Produksi Bersih. Cleaner Production berfokus pada usaha pencegahan terbentuknya limbah. Dimana limbah merupakan salah satu indikator inefisiensi, karena itu usaha pencegahan tersebut harus dilakukan mulai dari awal (Waste avoidance), pengurangan terbentuknya limbah (waste reduction) dan pemanfaatan limbah yang terbentuk melalui

Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1) Apa yang dimaksud dengan industri karet ? 2) Bagaimana perkembangan industri karet di indonesia ? 3) Apa dampak dari industri karet? 4) Bagaimana cara menanggulangi limbah dari industri karet ? Tujuan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penulisan adalah sebagai berikut : 1) Mengetahui aspek-aspek dari industri karet. 2) Memahami perkembangan industri karet di indonesia.

PEMBAHASAN Pengertian Industri Karet & Perkembangan Industri Karet di Indonesia Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para (pohon penghasil getah karet). Jadi industri karet adalah industri yang mengolah pohon karet (getah karet, biji karet, dan kayu karet) menjadi produk guna, baik itu menjadi ban, furniture, minyak, alat-alat kesehatan dan laboratorium.

Perkembangan pasar karet alam dalam kurun waktu tiga tahun terakhir relative kondusif bagi produsen, yang ditunjukan oleh tingkat harga yang relatif tinggi. Hal tersebut dikarenakan permintaan yang terus meningkat. Menurut IRSG, dalam studi Rubber diperkirakan akan terjadi kekurangan pasokan karet alam dalam dua dekade ke depan. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Ekspor Karet Indonesia beberapa tahun terakhir terus menunjukkan adanya peningkatan, dengan begitu pendapatan devisa dari komoditi ini menunjukan hasil yang bagus.

Sumber Limbah Industri Karet Limbah yang terbentuk pada industri karet dapat berupa limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Kualitas bahan baku berpengaruh terhadap tingkat kuantitas dan kualitas limbah yang akan terjadi dengan rincian sebagai berikut : 1. Makin kotor bahan karet olahan akan makin banyak air yang diperlukan untuk proses pembersihannya, sehingga debit limbah cairpun meningkat. 2. Makin kotor dan makin tinggi kadar air dari bahan baku karet olahan, akan makin mudah terjadinya pembusukan, sehingga kuantitas limbah gas/bau pun meningkat.

Sumber limbah cair industri karet dapat dikategorikan dari proses produksi dengan rincian sebagai berikut: a. Penyimpanan koagulum b. Sebelum produksi terlebih dulu karet disempot air sehingga menghasilkan limbah c. Pencacahan koagulum lalu di cuci dengan air lagi. Proses peremahan dengan hammer mill juga menghasilkan limbah cair, walaupun jumlahnya relatif kecil. Bahan baku berasal dari lateks kebun. Dalam proses produksi untuk meghasilkan karet digunakan air lebih sedikit, tetapi mempunyai bahan kimia didalam air limbahnya. Sumber limbahnya adalah dari proses pencacahan dan peremahan.

Limbah Yang Dihasilkan Industri Karet Limbah cair karet merupakan air sisa produksi dari pengolahan karet menjadi benang karet dan air dari pembersihan alat/area. Limbah karet mengandung amoniak dan nitrogen total yang berbahaya apabila melewati batas standar yang telah ditetapkan sehingga dapat mencemari air sungai dan lingkungan sekitarnya. Pengolahan limbah cair tersebut dilakukan dengan menampungnya pada bak penampungan limbah untuk kemudian diendapkan, disaring dan sisanya dialirkan ke lingkungan

Pengolahan Air Limbah Industri Karet Collecting Reservoir

Air buangan yang berasal dari pengolahan benang karet dialirkan melalui saluran parit ke bak collecting reservoir.Didalam bak collecting reservoir terdapat 3 sekat atau sisi dimana pada tiap-tiap pintu/sekat tersebut ada terdapat saringan. Bak ini berguna sebagai bak pengontrol sludge atau residu asam asetat dan karet sehingga

Equalisation Basin

.

Air buangan dari collecting reservoir dialirkan kedalam bak Equalisation Basin. Proses ini bertujuan untuk mengurangi atau mengembalikan variasi – variasi karakteristik air limbah agar segera tercapai kondisi yang optimum pada proses pengolahan selanjutnya. Dengan adanya bak equalisasi ini diharapkan debit aliran dan beban pencemaran yang bervariasi dapat diubah menjadi konstan atau mendekati konstan.

Fungsi bak equalisasi adalah : Meredam bahan akibat adanya fluktasi bahan organik yang dapat mengganggu proses biologis aerob. • Mengendalikan pH air limbah. • Mengurangi fluktasi debit air, sehingga bahan homogeny secara merata atau teratur diatur pengalirannya menuju proses selanjutnya. • Mencegah terjadinya konsentrasi bahan – bahan homogen beracun yang tinggi memasuki unit pengolahan biologis yang aerobic. •

Pada bak equalisasi ini dilakukan aerasi agar terjadinya homogenitas air limbah serta dapat terjadinya pencapaian Biochemical Oxygen

Sedimentasi Basin Air buangan yang berasal dari bak alkalization akan dialirkan kedalam bak sedimentasi. Proses sedimentasi ini bertujuan untuk mengendapkan fase lumpur yang terdapat pada air limbah sebagai hasil dari proses alkalisasi .Lifting Pump Station

.

Air limbah dari bak sedimentasi akan dialirkan ke Lifhting pump station, dimana lifhting pump station ini berfungsi sebagai post sementara untuk pengumpulan phase cair. Kemudian air akan dimasukkan kedalam neutralisasi Basin.

Neutralisasi Basin Bak netralisai dilakukan untuk menetralkan air limbah dari pH 10 menjadi pH 7 (netral).

Bak Aerasi Lagon Air limbah kemudian dimasukkan ke dalam Bak Aerasi Lagon. Fungsi dari bak aerasi lagon ini adalah untuk menurunkan kadar COD dan BOD pada air limbah.

Thickering Basin Selanjutnya Sludge phase limbah yang berasal dari bak sedimentasi akan dimasukkan ke dalam bak thickening.

Diagfragma Pump Station (DPS) dan Filter Press Phase sludge kemudian akan di tarik ke dalam Diagfragma Pump Station, selanjutnya akan dimasukkan ke dalam Filter Press. Filter press berfungsi untuk mengepress kadar air dalam phase Incenerator sludge, dan phase dapat dibuang secara Phase sludge juga sludge dapat dibakar di Incenerator langsung ke lingkungan . dengan suhu 800◦C. Dimana dari 100 kg phase sludge setelah dibakar di incinerator akan berukuran menjadi 30 kg, dengan kata lain mengurangi phase sludge sebanyak 70%.

Peraturan dan AMDAL 1) UULH Nomor 4 Tahun 1982 itu dapatdiuraikan sebagai berikut : a) Bahwa lingkungan hidup sebagai konsep kewilayahan. b) wawasan tentang hubungan manusia dengan lingkungan hidup. Kedua hal ini menimbulkan implikasi dan konsekuensi yang dijabarkan dalam azas-azas yangdianut yaitu : a. Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. b. Pelestariankemampuan lingkungan hidup. c. Penguasaan sumber daya alam oleh negara. d.Keterpaduan dalam penyelenggaraan pengelolaan lingkungan hidup

Baku Mutu Limbah Cair Karet Pada proses pengolahan karet remah / crumb rubber, tergolong proses basah yang memerlukan air hampir pada setiap proses. Apalagi jika mengolah bahan baku dari karet rakyat, disebabkan tingginya kadar kotoran dalam bahan baku, pengolahan low grade ini memerlukan air yang lebih banyak daripada yang diperlukan untuk pengolahan high grade. .

Kesimpulan Pengolahan limbah dapat dikelompokkan kedalam pengolahan dari sumbernya yang disebut sebagai proses produksi bersih, dan pengelolaan saat limbah tersebut keluar dari proses produksi. Pengolahan limbah pendahuluan bertujuan untuk memisahkan zat atau unsur padatan kasar yang ada dalam air limbah dengan cara penyaringan untuk meminimalisasi gangguan dalam proses pengolahan limbah berikutnya Teknik pengelolaan air limbah secara efektif dan efisien serta berkesinambunganharus dilaksanakan dalam melakukan pengkajian dan inovasi penerapan teknologi produksi bersih, untuk mendukung terwujudnya undustri karet yang berdaya saing tinggi

Saran Sebaiknya parameter-parameter yang digunakan dalam pengendalian limbah industri karet lebih lengkap, agar diperoleh hasil pengolahan yang sesuai dengan kepentingan umum dan keseimbangan dengan memperhatikan pihak industri.

Related Documents


More Documents from "Chika Chikachuu"