Sangkuriang

  • Uploaded by: Sholahuddin Rasyid
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sangkuriang as PDF for free.

More details

  • Words: 1,343
  • Pages: 5
Loading documents preview...
Nama: M Sholahuddin Rasyid No/Kelas: 23/ 9F

SANGKURIANG

In ancient times, there is a princess in West Java named Dayang Sumbi. She had a son named Sangkuriang. Sangkuriang was a boy who liked to hunt and when hunting, he was always accompanied by his dog named Tumang. Despite a Dog, Tumang actually an incarnation of the god and the father of Sangkuriang. One day, he got mad at Tumang for not pursuing the animals. Because of so angry, he then expelled Tumang so the dog went into the woods. He then returned to the palace and told the incident to her mother. Dayang Sumbi was so angry and hit his head. Sangkuriang then disappointed and he decided to wander. After hitting Sangkuriang, Dayang Sumbi felt so sorry and she always prayed and meditated to get forgiveness from God. One day, God gave a gift because she was so diligent in praying. The prize is a timeless beauty that would make Sumbi Dayang becoming young forever. After wandering for a dozen years, Sangkuriang returned home. When he reached the kingdom, all had changed. He did not know what was happening. One day, he met a girl who was so beautiful. The girl was actually a Sumbi Dayang, his own mother. Sangkurian fell in love with the girl and then proposed her. Because of the handsomeness that was owned by Sangkuriang, then Dayang Sumbi also fell in love. One day, Sangkuriang want to hunt and he asked Dayang Sumbi to fix the headband. However, Dayang Sumbi surprised that her future husband had a head injury. Dayang Sumbi then realized that was the same injury as her son who wandered away. She then noticed Sangkuriang face, and she was more surprised to realize that her husband was Sangkuriang, her own son. After those happenings, she immediately looked for ways to thwart the plan of making a proposal. She then proposed two requirements to Sangkuriang. First, Sangkuriang should stem the Citarum River. Secondly, she asked Sangkuriang to make a big canoe to cross the river. Both of those conditions should be finished before sunrise. At night, Sangkuriang asked for help to spirit creatures to complete all the work. Dayang Sumbi secretly peeked at the job. Once the work was almost complete, Dayang Sumbi ordered his forces to hold a very long red carpet to the east of the city. The carpet made the light became red and Sangkuriang thought that the sun had risen. He stopped his work and was very upset because all could not meet the requirements posed by

Dayang Sumbi. Using his strength, Sangkuriang broke the dam and the city became flooding. His big canoe then crashed upside down and changed into a mountain named, Tangkuban Perahu.

TRANSLATE: Pada zaman kuno, ada seorang putri di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Dia memiliki seorang putra bernama Sangkuriang. Sangkuriang adalah anak lelaki yang gemar berburu dan saat berburu, ia selalu ditemani anjingnya bernama Tumang. Kendati ada Anjing, Tumang sebenarnya adalah inkarnasi dari dewa dan ayah Sangkuriang. Suatu hari, dia marah pada Tumang karena tidak mengejar binatang. Karena begitu marah, ia kemudian mengusir Tumang sehingga anjing itu pergi ke hutan. Dia kemudian kembali ke istana dan menceritakan kejadian itu kepada ibunya. Dayang Sumbi sangat marah dan memukul kepalanya. Sangkuriang kemudian kecewa dan dia memutuskan untuk berjalan-jalan. Setelah memukul Sangkuriang, Dayang Sumbi merasa sangat menyesal dan dia selalu berdoa dan bermeditasi untuk mendapatkan pengampunan dari Tuhan. Suatu hari, Tuhan memberi hadiah karena dia rajin berdoa. Hadiah itu adalah keindahan abadi yang akan membuat Sumbi Dayang menjadi muda selamanya. Setelah berkeliaran selama belasan tahun, Sangkuriang kembali ke rumah. Ketika dia sampai di kerajaan, semua telah berubah. Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis yang sangat cantik. Gadis itu sebenarnya adalah Dayang Sumbi, ibunya sendiri. Sangkurian jatuh cinta dengan gadis itu dan kemudian melamarnya. Karena ketampanan yang dimiliki oleh Sangkuriang, maka Dayang Sumbi juga jatuh cinta. Suatu hari, Sangkuriang ingin berburu dan dia meminta Dayang Sumbi untuk memperbaiki ikat kepala. Namun, Dayang Sumbi terkejut bahwa calon suaminya mengalami cedera kepala. Dayang Sumbi kemudian menyadari bahwa itu adalah cedera yang sama dengan putranya yang pergi. Dia kemudian memperhatikan wajah Sangkuriang, dan dia lebih terkejut menyadari bahwa suaminya adalah Sangkuriang, putranya sendiri. Setelah kejadian itu, dia segera mencari cara untuk menggagalkan rencana membuat proposal. Dia kemudian mengusulkan dua persyaratan ke Sangkuriang. Pertama, Sangkuriang harus membendung Sungai Citarum. Kedua, dia meminta Sangkuriang untuk membuat sampan besar untuk menyeberangi sungai. Kedua kondisi tersebut harus diselesaikan sebelum matahari terbit. Pada malam hari, Sangkuriang meminta bantuan kepada makhluk roh untuk menyelesaikan semua pekerjaan. Dayang Sumbi diam-diam mengintip pekerjaan itu. Setelah pekerjaan hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk memegang karpet merah yang sangat panjang di sebelah timur kota.

Karpet membuat cahaya menjadi merah dan Sangkuriang berpikir bahwa matahari telah terbit. Dia menghentikan pekerjaannya dan sangat marah karena tidak dapat memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Dayang Sumbi. Dengan menggunakan kekuatannya, Sangkuriang memecahkan bendungan dan kota menjadi banjir. Kano besarnya kemudian jatuh terbalik dan berubah menjadi gunung bernama, Tangkuban Perahu. HAL 133 1. Who was Dayang Sumbi? Describe her! = Dayang sumbi is sangkuriang mother’s, she is pretty, have a long hair, and loves to wave fabric 2. Who was Tumang ? Why did Dayang Sumbi marry him ? = Tumang is Dayang Sumbi’s husband, Dayang Sumbi marry Tumang because on one day her weaving tool fall down the hill, then she panic’sand says “anyone that could fetch my weaving tool, if it’s a woman she will be my sister and if it’s a man he will be my husband”, then suddenly Tumang run down the hill and fetch Dayang Sumbi’s weaving tool. 3. Was Tumang a human being or a dog? = all of them, because Tumang is incarnation dog. 4. What did Sangkuriang know about Tumang? = Sangkuriang only know that Tumang is his dog not his father. 5. One day Sangkuriang killed Tumang. Did he kill him because he was a bad son to his father? Why did he kill him ? = Sangkuriang killed Tumang because Tumang has failed to helped him catch a animal, and because he didn’t know Tumang is his father, he killed him. 6. If you were Dayang Sumbi, would you tell Sangkuriang the truth or would you keep the secret from him? Explain your answer ! = I will not tell him the truth, because if I was Dayang Sumbi, of course I wouldn’t tell my own son that he killed his father. 7. What happened to Sangkuriang after he killed Tumang? = Sangkuriang run away from home. 8. When Sangkuriang saw Dayang Sumbi, he prossed to marry her. Was he a bad son to his mother ? why did he want to marry her? = because Sangkuriang doesn’t know that the woman she was about to marry is his mother, and her mother still look so young so he just fall in love with Dayang Sumbi. 9. Why did Dayang Sumbi ask Sangkuriang to build a lake and a boat in one night? = because when Dayang Sumbi found out that the man she was about to marry is his son, she try to cancel the wedding but it didn’t work, then she look for a way out by asking him to build a

lake and a boat in one night because impossible for Sangkuriang and when he failed he can’t marry Dayang Sumbi. 10. Why could not Sangkuriang finish the boat? = because Dayang Sumbi try to make it look like it was already dawn. 11. How did the boat get upside down? = when Sangkuriang realize he was failed he was angry and kicked the boat until it go far to the north and land upside down.

12. What have we learn from the story ? a. You must not kill your parents. b. You must not marry your mother. c. You should not hide the truth. d. You should accept the truth that you will get old. = the answer is C. You should not hide the truth

Related Documents

Sangkuriang
February 2021 1

More Documents from "Sholahuddin Rasyid"