Skema Kompensasi Marketing Freelance _ Authentic Marketing.pdf

  • Uploaded by: frans mf
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Skema Kompensasi Marketing Freelance _ Authentic Marketing.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 906
  • Pages: 4
Loading documents preview...
10/4/2019

Skema Kompensasi Marketing Freelance | Authentic Marketing

Authentic Marketing Marketing Strategy, Content Marketing

Skema Kompensasi Marketing Freelance Ditulis pada 1 November 2017 Rate This Tugas marketing freelance. Tentu saja tugasnya adalah menjual. Yang baru sanggup saya bahas ada dua, freelance marketing property dan freelancer yang umum kita ketahui bersama itu (copywriter, desainer, web programmer, penulis, fotografer, dst). Freelance marketing property pemula. Berat bagi perusahaan untuk memberi gaji pokok pada penjaja (salesman). Sebab jualan properti itu karakteristiknya: (1) produk yang dijual harganya tinggi/mahal. (2) Sangat tergantung kondisi perekonomian secara umum, yaitu bunga bank, daya beli, dan lain sebagainya. Simpulannya adalah jualan properti itu tidak mudah. Meski tidak mungkin ya. Buktinya ada teman SMP saya yang bisa makmur dari menjual rumah di Yogyakarta sebagai freelance marketing. Skema kompensasi marketing freelance property biasanya hanya berupa komisi penjualan. Berhubung produk yang dijual harganya mahal, maka komisinya tidak sedikit. Teman saya di Yogya tersebut, bisa dapat hingga Rp5juta per unit rumah terjual. Tentu tidak hanya sampai pembeli membayar DP saja, melainkan hingga semua proses administrasi antara pembeli dengan developer berhasil. Beda komisi dengan insentif. Komisi adalah keuntungan yang diterima langsung jika telah menjual produk perusahaan. Sedangkan insentif adalah tambahan penghasilan yang diperoleh atas penjualan orang lain yang sudah dibinanya. Insentif ini terutama diterapkan di direct selling.

https://ikhwanalim.wordpress.com/2017/11/01/skema-kompensasi-marketing-freelance/

1/4

10/4/2019

Skema Kompensasi Marketing Freelance | Authentic Marketing



gambar dari http://www.finansialku.com

Cek gaji freelancer. (NB: Perhatikan tahun berapa artikel tersebut dirilis.) Target adalah tolok ukur perusahaan untuk mendapatkan laba dan menghitung minimal break event. Nah, freelancer harus punya target juga, donk. Minimal harus bisa menabung. Tidak sekedar membuat ‘dapur mengepul’. Cara mencapai target penjualan: Menjual jasa freelance dengan harga tinggi kepada yang sanggup membayar. Menjual sebanyak-banyaknya jasa freelance yang murah. Di sini, ukurannya adalah kecepatan ‘menggulung’ pekerjaan. Coba cek situs Fiverr. Kita bisa menjual jasa freelance di sana seharga $5 saja. Mengapa Mengelola Pelanggan Lebih Penting Daripada Sebelumnya Freelancer harus bisa mengelola pelanggan. Pelanggan yang tidak menguntungkan, seperti yang membeli tetapi membayar dengan cara mencicil, pelanggan yang wanprestasi, serta pelanggan yang suka berpindah adalah pelanggan yang perlu ditinggalkan meskipun mereka termasuk pelanggan lama. Mempertahankan pelanggan lama yang sudah terbukti daya beli dan daya bayarnya, adalah kewajiban para freelancer agar ia terus mendapatkan penghasilan yang lebih. Freelancer harus ‘sok akrab’. Familiaritas merupakan keunggulan. Kuncinya membangun hubungan dengan pelanggan seakan pelanggan adalah keluarga sendiri. Sebab masyarakat Indonesia memiliki jiwa sosial yang tinggi. Namun sebagai ‘keluarga’, yang paling diharapkan oleh freelancer adalah ‘anggota keluarga’ yang tidak banyak menawar harga yang kita tawarkan. https://ikhwanalim.wordpress.com/2017/11/01/skema-kompensasi-marketing-freelance/

2/4

10/4/2019

Skema Kompensasi Marketing Freelance | Authentic Marketing

Mengelola Keuangan Freelancer Freelancer harus mengenal konsep berinvestasi. Baik investasi leher ke atas, maupun jenis investasi yang lainnya. Investasi leher ke atas, berarti kita turut mengembangkan akal pikiran kita, khususnya dalam bidang yang kita geluti. Jenis-jenis investasi lainnya bisa diartikan sebagai suatu tindakan menambah nilai kekayaan yang kita miliki. Tujuannya adalah menggelembungkan harta. Bisa juga untuk mendayagunakan penghasilan yang diperoleh. Alih-alih difungsikan sebagai barang konsumsi. Freelancer harus mencatat pengeluaran. Aktivitas ini banyak dikhawatirkan menghambat keleluasaan freelance (dan keluarganya) dalam berbelanja. Lebih-lebih bila konsumsi tersebut menyangkut gengsi. Padahal, keberadaan daftar/rencana pengeluaran sangat berguna bagi seorang freelancer dalam mengendalikan pengeluarannya. Seni Menjual (1) Kenali target pasar. Ini contoh, bagaimana teman saya tersebut, membangun ‘persona’ atas pasar yang dia targetkan. Rumah tinggal secara umum, ditargetkan kepada suami istri. Terbukti pada akad kredit, keduanya bertanda-tangan dengan pihak bank. Di kota pelajar/mahasiswa seperti Yogyakarta, ada kalanya yang membayar pembelian rumah adalah orang tua dari mahasiswa. Dalam hal ini, kita bisa mendekati para orang tua (usia sekitar 40an) atau kontak pertama dengan si mahasiswa. (2) Personal branding. Freelancer perlu membangun personal branding terutama di bidang apa dia berkompeten. Repot kalau palugada (apa lu mau gua ada) terus. Kita akan dicurigai sebagai broker semata. Hanya cari pembeli, lalu menghubungkan ke teman-teman yang bisa mengerjakan. Tetapi tidak memiliki kompetensi sama sekali. Boleh lha menjadi broker. Tapi pastikan memiliki kompetensi tertentu yang dikenal oleh pasar atau minimal teman-teman kita secara umum. Satu saja cukup. Supaya tidak cluttered di benak orang lain. Pilih satu, apakah fotografer, atau web designer, atau penulis, atau lain-lain. Personal branding ini kemudian dibangun melalui media sosial, seperti blog pribadi (cocok untuk penulis), atau facebook (all type of social media), atau instagram (image-typed social media), atau behance.net, atau deviantart. Posting dan ceritakan tentang karya yang baru dirilis, atau progress terhadap karya yang sedang dikerjakan. STP (Segmenting, Targeting, Positioning) adalah satu-satunya langkah stratejik dalam membangun branding yang tepat. Satu kali dalam periode tertentu, misalnya sekali setahun, silakan di-review lagi STP yang sudah dibuat. Apakah masih relevan ataukah sudah waktunya direvisi. Beberapa review STP yang bisa dilakukan: Apakah teman-teman saya / calon customer saya mengenali saya sebagai seorang freelancer di bidang tersebut? Spesifik di category/niche apakah kompetensi saya, atau karya-karya yang saya buat? Seberapa berdarah-darahkah category/niche yang saya geluti? Apakah saya sudah waktunya berpindah ke kelompok target customer yang baru/berbeda? https://ikhwanalim.wordpress.com/2017/11/01/skema-kompensasi-marketing-freelance/

3/4

10/4/2019

Skema Kompensasi Marketing Freelance | Authentic Marketing

Demikian. Semoga tulisan ini bermanfaat

BAGI K A N INI: Tweet

Bagikan 0

Share

Suka Jadilah yang pertama menyukai ini.

TERK A I T

Mengenal Freelance Marketing dan SelukBeluknya dalam "freelance"

Pekerjaan Freelance Marketing, Cocok Untuk yang Baru Lulus Sekolah, Atau Baru Saja Di-PHK Is she/he a freelance marketing? Tanyakan saja dia terikat kontrak/pekerjaan dengan pemberi produk/jasa yang dalam "freelance"

Haruskah pekerjaan freelance diteruskan? dalam "freelance"

Entri ini ditulis dalam freelance, STRATEGI PEMASARAN dan di-tag freelance, komisi freelance, personal branding oleh ikhwanalim. Buat penanda ke permalink [https://ikhwanalim.wordpress.com/2017/11/01/skema-kompensasi-marketing-freelance/] .

https://ikhwanalim.wordpress.com/2017/11/01/skema-kompensasi-marketing-freelance/

4/4

Related Documents


More Documents from "Casey Choate"