Teknik Analisis Data Regresi

  • Uploaded by: dinkas
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Teknik Analisis Data Regresi as PDF for free.

More details

  • Words: 2,439
  • Pages: 14
Loading documents preview...
3.5. Teknik Pengumpulan Data. Dalam pelaksanaan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini bersal dari data primer, yang diperoleh secara langsung dari responden / pegawai yang menjadi sasaran yaitu : a. Pengamatan, yaitu opservasi langsung pada objek yang akan diteliti, guna memperoleh data yang sebenarnya sesuai dengan kenyataan yang ada. b.

Wawancara, yaitu melakukan Tanya jawab, pada Pimpinan, karyawan atau staf mengenai data-data yang berkaitan langsung dengan penelitian ini.

c. Dokmentasi, yaitu membaca dan mempelajari teori - teori, laporanlaporan tertulis, dan data-data pendung yang berhubungan dengan penelitian ini. d.

Kuesoner, yaitu pengumpulan

data dengan cara mengedarkan

daftar pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden yang terpilih sebagai responden, untuk memperoleh data yang sesungguhnya.

3.6. Pengujian Instrumen Penelitian Dalam

pengujian

Instrumen

penelitian

digunakan

untuk

mengumpul data variabel yang akan diteliti. Untuk penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berbentuk angket atau kuisuner. Setiap jawaban yang dipilih oleh responden dari kuisioner diberi skor numerik (angka-angka) untuk mengetahui pendapat atau jawaban responden tentang pengaruh variabel-variabel yang berkaitan pada obyek yang diteliti.

Penelitian untuk melakukan kegiatan, dengan jumlah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 (tiga), yaitu: 1. Instrumen untuk mengukur pendidikan; 2. Instrumen untuk mengukur pengembangan karier; 3. Instrumen untuk mengukur kinerja; 3.6.1. Pengujian Instrumen Penggunnan

instrument

yang

valid

dan

riliabel

dalam

mengumpulkan data, diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan riliabel. Jadi instrument yang valid merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan riliabel. Instrumen yang valid dan riliabel tersebut belum tentu akan menghasilkan data yang valid dan riliabel. Hal ini masih dipengaruhi oleh kondisi yang diteliti, penelitian harus mampu mengendalikan objek yang diteliti dan meningkatkan kemampuan dalam menggunakan instrumen untuk mengukur variable yang diteliti. (Sugiyono dan Eri Wibowo; 2001: 220). Formolir dalam bentuk Kuesioner atau angket sebagai instrumen pengumpulan data, yang merupakan penjabaran dari indikator variable. Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan, terlebih dahulu

harus

diuji

tingkat

validitas

dan

reliabilitasnya.

Validitas

menunjukan sejauh mana instrument dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan sejauh mana instrument pengukur dapat dipercaya atau dihandalkan. Oleh karena itu setelah instrument valid dan reliable, maka dapat digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan. (Sugiono; 1999: 109). 3.6.1.1 Pengujian Validitas

Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan tiap skor yang merupakan jumlah tiap skor butir. Dalam analisis item ini. Menyatakan bahwa “ teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan”. Pada program SPSS. Pengujian validitas dan realibilitas menjadi satu menu. Untuk pengujian reabilitas instrument. (Sugiyono dan Eri Wibowo, 2001; 220). Sebelum penggunaan

pengujian

kuesioner

validitas,

atau

angket

terlebih yang

dahulu

memeriksa

digunakan

untuk

mengumpulkan data, terlebih dahulu diuji validitasnya kepada responden dengan menggunakan rumus teknik korelasi “Product Moment” dari pearson dikutip. ( Ridwan. Engkos, dkk; 2007: 97) sebagai berikut :

N ( ∑ d xy ) – ( ∑ fdx ) ( ∑ fdy ) r= √ N fdy2 – ( ∑ dx )2 √ N ∑fdy2 – ( ∑ fy )2

Di mana : r = Koefisien Validitas item yang dicari X= Skor yang diperoleh dari subyek dalam tiap item Y= Skor total yang diperoleh dari subyek seluruh item ∑X= Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y= Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2= Jumlah kuadrat pada masing-masing skor X ∑Y2= Jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y N= Jumlah responden Koefisien Validitas dianggap signifikan jika r hitung > r tabel pada α = 0,05. 3.6.1.2. Pengujian Reliabilitas Pengujian reabilitas instrumen dapat dilakukan secara ekternal maupun internal. Secara ekternal pengujian dapat dilakukan dengan testretest (stability), equivalent

dan gabungan keduanya. Secara internal

konsistensi dapat diuji dengan menganalisis kosestensi butir-butir yang ada dan akan dikemukakan analisis reabilitas internal konsistensi dan eksternal stability. (Sugiyono dan Eri Wibowo; 2001: 221). Maka teknik yang digunakan dalam pengujian reliabilitas pada penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan teknik tes-retest yaitu pengujian reliabilitas instrument yang dilakukan dengan cara percobaan instrument dua kali kepada responden yang sama dengan waktu yang berbeda. (Sugiyono ;1999: 110). Mengatakan bahwa pengujian reliabilitas instrument secara internal dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

belah dua

(split-half) yaitu pengujian reliabilitas internal yang dilakukan dengan membelah item-item instrument menjadi dua kelompok (ganjil dan genap), kemudian dijumlahkan, dicari korelasinya dan kemudian dianalisis dengan rumus koefisien. (Aswar,1997 : 28) yang rumusnya sebagai berikut :

2 rb rj = 1 + rb Dimana rj = Realibilitas internal seluruh instrument rb = Korelasi product moment antara belahan ganjil dan genap Koefisien reliabilitas dianggap signifikan jika rb hitung > r tabel pada α=0,05.

3.7. Pengujian Instrumen Penelitian Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah angket/ kuesioner, yaitu keharusan angket/kuesioner tersebut untuk valid dan reliabel. Suatu angket/kuesioner dikatakan valid apabila pernyataan pada angket/kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket/kuesioner tersebut. Sedangkan suatu angket dikatakan reliabel (andal) apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk pra pengujian instrumen penelitian pada sebuah anket/kuesioner dilakukan pada Perguruan Tinggi Universitas Al-Khaeraat Palu dengan jumlah responden sebanyak 30 orang berdasar uji validitas dan uji reliabilitas sebagai berikut: 1. Uji Validitas (Validity)

Validitas sebuah tes menunjukkan sejauhmana instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas diperoleh dari mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor item (corrected item-total corelatin). Hasil korelasi bagian total inilah yang diuji signifikansinya untuk menentukan valid tidaknya item tersebut terhadap faktornya, item yang mempunyai korelasi positif di atas nilai r kritis tabel (0,30) menunjukkan bahwa item tersebut valid. (Sugiyono; 2004:24). Hasil pengujian instrumen dilakukan pada pegawai Universitas Al-khaeraat Palu Propinsi Sulawesi Tengah dengan jumlah responden sebanyak 30 orang, dengan 47 jumlah pertanyaan kuisioner valid, hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien corrected item-total corelation lebih besar atau sama dengan 0,30, seperti yang terlihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut: Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas

No.

Variabel

1

Pendidikan (X1) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 X1.16 X1.17 X1.18 X1.19 X1.20 X1.21 Pengembangan Karier (X2) X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11

2

No.

Variabel

1

Kinerja (Y) X1.1 X1.2 X1.3

corrected item-total corelation

Ket.

0,838 0,877 0,884 0,924 0,877 0,937 0,813 0,813 0,786 0,813 0,920 0,911 0,786 0,853 0,937 0,907 0,921 0,787 0,921 0,907 0,962

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

0,884 0,884 0,749 0,929 0,882 0,941 0,908 0,910 0,910 0,908 0,910

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

corrected item-total corelation

Ket.

0,724 0,897 0,724

Valid Valid Valid

X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 Sumber : Hasil Pengolahan Data (2010)

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

0,904 0,823 0,892 0,947 0,885 0,742 0,776 0,964 0,774 0,936 0,860 0,949

2. Uji Keandalan atau Reliabilitas (Realibility) Instrumen penelitian selain valid, juga harus realibel (dapat diandalkan)

instrumen

dapat

dikatakan

reliabel

jika

alat

tersebut

menghasilkan hasil-hasil yang konsisten, dengan demikian instrumen ini dapat dipakai dengan aman karena dapat bekerja dengan baik pada waktu yang berbeda dengan kondisi yang berbeda, dengan kata lain reliabilitas menunjukkan sejauhmana pengukuran dapat memberikan hasil yang tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali obyek yang sama. (Sugiyono, 2002 : 110) Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas konsistensi internal dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach (α). Suatu instrumen disebut reliabel apabila alpha croncbach lebih besar dari 0,60. (Nunnally dalam Zeithami, Berry & Parasuraman,1996:7). Hasil pengujian reliabilitas data dengan 30 orang responden, menunjukkan angka bahwa baik variabel independen (X) maupun variabel dependen (Y), menghasilkan nilai koefisien alpha cronbach diatas 0,60. Pengujian reliabilitas hasilnya lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut :

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel

Alpha

Keterangan

Cronbach Pendidikan (X1)

0,985

Reliabel

Pengembangan Karier (X2)

0,977

Reliabel

Kinerja (Y)

0,974

Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2010) 3.8. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis Untuk menghimpun data-data dari seluruh responden atau dari sumber yang dituju dalam bentuk tercatat, data yang terkumpul dihitung dan akan dianalisis. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variable-variabael dari setiap responden, karena responden yang

menjadi

sasaran

penelitian

ini

adalah

pegawai

Universitas

Muhammadiyah Palu, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah yang sesuai dengan objek penelitian, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan sebelumnya. 3.8.1. Analisis Deskriptif Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka dalam penelitian

ini

yaitu

untuk

mengukur

pengaruh

pendidikan

dan

pengembangan karier terhadap kinerja pegawai, untuk menjelaskan secara deskriptif, metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diteliti dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian

secara sistematis, factual, dan akurat berdasarkan fakta-fakta yang ada, yang sifat - sifatnya dan hubungan antara fenomena yang diteliti. 3.8.2. Analisis Verifikatif 3.8.2.1. Pengujian Hipotesis a. Menggunakan Uji Regresi secara Simultan Uji (F) Uji ini dinamakan juga uji serempak yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh nyata variabel terikat. Adapun rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut : -Ho=ß1 + ß2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Xi dengan Y -HI= minimal terdapat 1 nilai ß1 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara Xi dengan Y. Pengujian melalui uji F dilakukan dengan F

hitung

membandingkan

> Ftabel maka H0 ditolak dan HI diterima. Artinya bahwa seluruh

variabel bebas secara simultan mampu memberikan penjelasan terhadap variasi pada variabel terikat, atau dengan kata lain variasi dari regresi berhasil menerangkan pengaruh variablel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Sebaiknya apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan HI ditolak. Artinya bahwa seluruh variabel bebas secara simultan tidak mampu memberikan penjelasan terhadap variabel terikat, atau dengan kata lain variasi dari regresi tidak berhasil menerangkan pengaruh variabel secara simultan terhadap variabel terikat. b. Menghitung Koefisien Determinan Berganda (R2) Perhitungan koefisien determinan berganda (R2) digunakan untuk mengukur ketetapan dari model analisis yang digunakan. Nilai

yang diperoleh dari perhitungan ini dapat digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan dari variasi variabel terikat. R2 mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat semakin besar. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variasi variabel terikat. Sebaliknya, apabila mendekati nol, dapat dikatakan bahwa sumbangan variabel bebas terhadap variasi nilai variabel terikat semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel terikat. Secara umum, besarnya determinan R2 berada antara 0 dan 1 ≤ R2 ≤ 1. 3.8.2.2. Pengujian Hipotesis a. Menggunakan Uji Regresi secara Parsial (Uji t) Model uji t digunakan untuk mengetahui sumbangan masing-masing Variabel bebas secara persial terhadap variabel terikat, dengan hipotesis sebagai berikut : -Ho=ß1 + ß2 = 0,artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Xi dengan Y. -HI=minimal terdapat 1 nilai ß1 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara Xi dengan Y. Pengujian terhadap uji t dilakukan dengan membandingkan t dengan t

tabel

hitung

pada taraf nyata (α = 0,05), derajat kebebasan:

df = (n-k). Apabila t

hitung

> t

tabel,

maka Ho ditolak dan HI diterima.

Artinya bahwa variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat dan terdapat pengaruh pada dua variabel yang diuji tersebut. Apabila t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan HI ditolak. b. Menggunakan Koefisien Determinan Parsial (r2) Koefisien (r2) berguna untuk mengukur besarnya kontribusi variasi variabel bebas

terhadap variabel terikat Semakin besar r2 suatu variabel bebas, menunjukkan semakin dominannya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan hipotesis yang ditetapkan, maka pendekatan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adala model Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression Analyses) yang diolah dengan menggunakan software SPSS for windows versi 16. c. Rata-rata gangguan sama dengan nol, E (e) = 0, artinya asumsi ini mengingingkan

model yang dipakai dapat

secara tepat

menggambarkan rata-rata variabel terikat dalam setiap observasi. Dengan kata lain, bila diulang-ulang dengan nilai varibel bebas yang tetap,maka kesalahan dalam tiap observasi akan mempunyai rata-rata sama dengan nol atau saling meniadakan; Observasi artinya bahwa nilai variabel terikat hanya diterangkan oleh variabel bebas dan bukan oleh variabel gangguan; c. Nonotokorelasi E (ei,ej ) = 0, artinya bahwa gangguan ini di satu observasi tidak berkolerasi dengan gangguan diobservasi yang lain. Artinya bahwa nilai variabel terikat hanya diterangkan oleh variabel bebas dan oleh variabel gangguan; d. Variabel yang tidak berkolerasi dengan variabel bebas, artinya non multicolinierity, E (ei,ej) = 0. Asumsi ini mempunyai aplikasi bahwa nilai variabel bebas tidak berubah karena variabel bebas ini akan dilihat pengaruhnya terhadap variabel terikat; Keempat hal tersebut di atas merupakan kondisi ideal (klasik). Bila kondisi ideal ini terpenuhi, maka dalam ekonometrik disebut

dengan Best Linear Unbiased Estimamator (BLUE). (Soeprihanto; 1993: 88). 3.8.2.3. Untuk menguji asumsi model regresi diperoleh model persamaan regresi yang baik, maka terhadapmodel persamaan regresi yang perlu melakukan beberapa uji asumsi,yaitu: a. Uji Asumsi Regresi Berganda Multikolineritas, menguji apakah model regresi yang terbentuk ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas. Jika terjadi kolerasi, maka dinamakan terdapat problem

pada model Multikolineritas (multiko). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel bebasnya. (Santoso, S; 2000: 203). b. Uji Asumsi Regresi Berganda Heteroskedastisitas, menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut

Homoskedastisitas.

Dan

jika

varian

berbeda,

Hoteroskedastisitas (Santoso,S; 2000: 208); c. Uji Asumsi Normalitas, menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang mendistribusi data yang normal atau mendekati normal (Santoso, S; 2000: 212); d. Uji Asumsi Autokorelasi, menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

korelasi, maka dinamakan ada problem (Autokorelasi). Model regresi yang baik adalah model regresi g bebas dar (Autokorelasi) adalah (Santoso,S; 2000: 216). Formula model yang digunakan tersebut merupakan regresi yang berbentuk linear.Bentuk ini digunakan karena secara toritis variabel terikat (Y) yang akan diteliti mempunyai kecenderungan hubungan yang linear dengn masing-masing variabel bebasnya (X). Selanjutnya agar model tersebut dapat dioperasionalkan dengan Ordinary leas Square (OLS), maka harus dipenuhi asumsi-asumsi klasik sebagai berikut: Model analisis digunakan menganalisis pengaruh variabel bebas ( X1 dan X2 ) terhadap variabel (Y). Setelah itu hipotesis penelitian ini di uji F dan uji t. Spesifikasi model yang menjadi rujukan dalam penelitian ini adalah formula regresi berganda untuk populasi. (Soeprihanto, dan John; 2001: 26 ) sebagai berikut: Y = ß0 + ß1X1 + ß2X2 + …………… + ßkXk + εi Dimana : Y ß0 ß1 ßk X1 Xk εi

= Variabel terikatr/dependent = Konstanta/intercept = Koefisien Regresi Parsial = Variabel Bebas/independent = epsilon/kesalahan pengganggu (disturbance’s error). Selanjutnya formula tersebut dijabarkan kedalam penelitian

dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Y = ß0 - ß1X1 - ß2X2 + εi Dimana : Y ß0 ß1 ß2 X1 X2 εi

= Kinerja pegawai = Konstanta/intercept = Koefisien Regresi Parsial = Pendidikan pegawai = Pengembangan karier pegawai = epsilon/kesalahan pengganggu (disturbance’s error)

Related Documents


More Documents from "cut_z_syafitri"