Tetap Untung Ketika Saham Turun Hary Suwanda

  • Uploaded by: Soeryawan Gilang
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tetap Untung Ketika Saham Turun Hary Suwanda as PDF for free.

More details

  • Words: 17,332
  • Pages: 108
Loading documents preview...
Anda TERTARIK untuk membangun SUMBER PASSIVE INCOME BARU dengan BERINVESTASI di PASAR MODAL, namun TAKUT DENGAN RESIKONYA? Melalui BUKU ini, HARY SUWANDA, CEO Lumen Capital Resources, Lembaga Pelatihan Stock Market & Derivative Trainer Terbesar di Indonesia saat ini, Penulis Buku ‘National Best Seller’ “Rahasia Bebas Finansial dengan Berinvestasi di Pasar Modal”, menunjukkan bagaimana anda bisa berinvestasi di Bursa AS serta sekaligus melindungi investasi saham anda, sehingga bisa TETAP UNTUNG bahkan KETIKA SAHAM anda TURUN sekalipun. Anda akan dituntun mulai dari menetapkan TUJUAN SPESIFIK yang ingin anda peroleh dengan berinvestasi di PASAR MODAL. Dalam Buku ini anda akan menemukan berbagai strategi OPTION yang bisa anda gunakan untuk membangun sumber passive income anda melalui investasi di pasar modal, yakni :  



   

DASAR-DASAR OPTIONS : Memperkenalkan Options sebagai instrument derivatif yang bisa anda gunakan untuk melindungi saham. PROTECTIVE PUT : Strategi untuk MELINDUNGI SAHAM sehingga anda bisa TETAP TIDUR NYENYAK bahkan ketika terjadi ‘MARKET CRASH’ gara-gara Resesi, Bencana Alam, Teroris, dan kejadian ekstrem lainnya, COVERED CALL : Salah satu Strategi paling popular untuk melindungi investasi saham anda, dimana anda memperoleh passive income secara berkala dari premium Call Option yang anda jual terhadap saham yang anda miliki. COLLAR : Kombinasi Protective Put dan Covered Call guna sama sekali meniadakan resiko fluktuasi saham. KEUNGGULAN dan KELEMAHAN Protective Put, Covered Call dan Collar, IMPLIED VOLATILITY : Kunci RAHASIA guna menentukan STRATEGI yang terbaik untuk INVESTASI SAHAM ANDA. STOCK SCREENING : Panduan langkah demi langkah yang dilengkapi screen shot guna menuntun anda menemukan saham yang paling sesuai dengan kriteria anda.

DAFTAR ISI BAB I

PENDUHULUAN

I.1. Goal Setting I.2. Managing Risk vs Profit Potential I.3. Memprediksi Pasar – MISSION IMPOSSIBLE I.4. PROTECTIVE PUT (I) 1.4.1. Protective Put – Menggunakan Put Option untuk Melindungi Investasi Saham Anda 1.4.2. Menggunakan Put Options untuk Memproteksi Saham yang Anda Miliki

BAB II

DASAR-DASAR OPTIONS

II.1. Apa itu Option II.2. CALL Option II.2.1. Strike Price II.2.2. Step by Step dalam Menentukan ATM, ITM dan OTM (Call) II.2.3. Option Premium (Call Option) II.3. PUT Option II.3.1. Strike Price II.3.2. Step by Step dalam Menentukan ATM, ITM dan OTM (Call) II.3.3. Option Premium (Put Option) II.4. Black Scholes Model II.4.1. The Greeks II.4.2. DELTA (δ) II.4.3. GAMMA (γ) II.4.4. THETA (θ)

II.4.5. VEGA (ν)1 II.4.6. RHO (ρ)

BAB III. PROTEKTIF PUT (II)

BAB IV. COVERED CALL IV.1. MONTHLY COVERED CALL IV.1.1. Out OF THE MONEY (OTM) COVERED CALL IV.1.2. AT THE MONEY COVERED CALL IV.1.3. IN THE MONEY COVERED CALL IV.1.4. MONTHLY COVERED CALL, OTM vs ATM vs ITM Covered Call IV.2. MEDIUM TERM COVERED CALL IV.3. ROLLING DOWN IV.4. COVERED CALL on ETF IV.4.1. ETF (Exchange Traded Fund) IV.4.2. Monthly Covered Call on Index (SPY) IV.4.3. Medium Covered Call on Index (SPY) IV.5. MENGGUNAKAN COVERED CALL UNTUK OPTIMALISASI PROFIT TAKING IV.5.1. PROTECTIVE PUT vs COVERED CALL

BAB V. IMPLIED VOLATILITY V.1. APA ITU IMPLIED VOLATILITY V.1.1. STATISTICAL (HISTORICAL) VOLATILITY

V.1.2. IMPLIED (CURRENT) VOLATILITY

BAB VI. MENGGUNAKAN STOCK SCREENER VI.1. STOCK SCREENING VI.2. YAHOO! FINANCE STOCK SCREENER VI.3. . YAHOO! FINANCE PRESET STOCK SCREENER

BAB I. PENDAHULUAN I.1. GOAL SETTING Sering kita mendengar bahwa sebelum mengerjakan sesuatu kita perlu menetapkan tujuan / goal yang jelas terlebih dahulu. Tanpa adanya goal / tujuan yang jelas maka seringkali pekerjaan yang kita lakukan tidak kunjung usai, dan akhirnya stress, kelelahan, dan orang bilang bahwa kita telah gagal. Kita semua paham dan sadar sepenuhnya betapa pentingnya ‘goal setting’. Namun demikian setiap kali workshop, dan saya bertanya ke peserta workshop Lumen Capital Resources, tidak pernah saya menemukan goal yang jelas dan spesifik. Setiap saya tanya, apa tujuan kita workshop hari ini? Seringkali jawaban yang saya terima adalah, “Belajar, Pak Hary.” Jika saya kejar lebih lanjut, “Belajar apa?” Jawabnya adalah “Belajar Saham.” Jika saya kejar lagi, “Untuk apa belajar saham?” Rata-rata menjawab, “Biar bisa dapat duit.” Atau “Biar bisa dapat untung.” Ijinkan saya memberikan suatu analogi sederhana. Suatu ketika ada seseorang yang datang ke sebuah Tukang Jahit Professional yang sangat terkenal di kotanya. Sebut saja namanya Badu. Sesampainya di Tukang Jahit, Badu berkata, “Pak, saya ingin buat baju.” Tukang Jahit bertanya lagi, “Baju apa ya Pak?” Badu menjawab lagi, “Ya pokoknya baju, yang enak dipake gitu lho.” Tukang Jahit bertanya lagi, “Baik Pak. Tapi kalau boleh tahu, baju ini rencananya akan digunakan untuk cara apa ya? Apakah untuk santai, atau untuk pesta, atau untuk pakaian kerja?” “Aduh Bapak ini sebenarnya bisa jahit baju nggak sih? Kok rewel banget, nanya melulu. Pokoknya yang adem gitu lho, yang enak dipakai.” Jawab Badu lagi. Coba perhatikan, jika anda adalah sang Tukang Jahit, kira-kira bisakah anda menyelesaikan baju pesanan Badu dengan baik, dimana pada akhirnya Badu puas atas hasil kerja anda? Jawabnya adalah untung-untungan. Kenapa demikian, karena dari semula order pesanan Badu tidak jelas, dan tidak spesifik. Sama halnya dengan trading / investasi yang akan anda lakukan di pasar modal. Sebelum mulai, tentukan dulu tujuan anda yang jelas dan spesifik. Apakah anda termasuk golongan orang-orang yang SUDAH memiliki sumber penghasilan tetap, dimana anda juga sudah memiliki uang tabungan di atas Rp. 100 juta di Bank, dan anda merasa saying karena uang anda boleh dibilang tidak berkembang. Pada saat buku

ini ditulis, suku bunga BI adalah 6.75% per tahun dengan tingkat inflasi sekitar 7% setahun. Dengan kata lain, bunga yang anda terima tetap saja tidak bisa mengkompensasi penurunan daya beli uang anda. Harga barang-barang di luar naik lebih cepat ketimbang bunga yang anda peroleh dari tabungan anda. Belum lagi ada biaya administrasi dan pajak atas bunga yang anda peroleh. Apakah anda termasuk golongan orang-orang yang saat ini sedang bekerja di suatu perusahan, namun anda merasa karir anda di perusahan tersebut sudah mentok, anda tidak bisa lagi mengharapkan peningkatan gaji yang signifikan. Sehingga anda membutuhkan suatu sumber income baru, tanpa mengganggu pekerjaan anda sekarang ini? Apakah anda termasuk golongan orang-orang yang sudah pensiun atau akan pensiun, dan tengah mempersiapkan diri agar sesudah pensiun, anda bisa memiliki sumber penghasilan baru yang bisa menggantikan income yang biasa anda peroleh setiap bulannya? Apakah anda termasuk golongan orang-orang yang sudah memiliki bisnis sendiri, sudah memiliki passive income sendiri, dan sekarang ingin mengelola kekayaan anda dengan lebih baik? Ataukah anda tergolong orang-orang yang sudah memiliki semuanya, namun ingin semakin mengasah / menambah wawasan guna meningkatkan kemampuan anda baik berinvestasi, trading / spekulasi? Perhatikan, TIDAK ADA solusi yang sama untuk semua golongan orang-orang di atas. Itu sebabnya suatu instrumen investasi / trading yang baik untuk seseorang belum tentu sesuai untuk orang lain. Itu pula sebabnya suatu trading system yang baik untuk seseorang, belum tentu cocok dipakai untuk orang lain. Itu juga sebabnya mengapa saya selalu mengawali Workshop Lumen Capital dengan membuat partisipan mengidentifikasikan terlebih dahulu tujuan spesifiknya ketika memulai belajar berinvestasi ataupun trading di pasar modal. Sesudahnya partisipan akan bisa lebih memahami ada suatu instrumen, atau strategi tertentu yang lebih cocok / lebih pas untuk dirinya ketimbang instrument / strategi lainnya. Buku ini akan membahas bagaimana Options bisa melindungi investasi anda di saham, khususnya Bursa Amerika Serikat. Strategi-strategi yang dibahas disini cocok digunakan bagi investor dengan jangka waktu menengah (bulanan) hingga medium term (beberapa bulan hingga setahun). Buku ini membahas dua strategi yakni Protective Put serta Covered Call serta Collar, yang merupakan kombinasi dari keduanya. Semua strategi tersebut merupakan strategi yang sangat terkenal di dalam dunia options, dan saat ini

paling populer digunakan dalam melindungi investasi saham, sehingga seorang investor bisa mengurangi resiko investasinya.

I.2. MANAGING RISK VS PROFIT POTENTIAL A winner is the one who calculate the risk first, and then think about the return. Looser is the one who think about the return, and worry about the risk latter.

Semua investasi / bisnis PASTI ada resikonya. Resiko tersebut bisa berasal dari berbagai macam sumber, mulai dari kesalahan yang baik di sengaja ataupun tidak disengaja pada diri investornya sendiri sampai resiko yang langsung berhubungan dengan pergerakan harga / volatilitas pasar. Namun disamping itu, semua investor pasti juga tahu bahwa disamping resiko, tentu ada potensi laba yang bisa diharapkan jikalau resiko tersebut tidak terjadi / berhasil dihindari. Tahukah anda, mana yang lebih diprioritaskan oleh seorang investor / trader professional? Me’manage’ resiko investasinya ataukah mencari potensi laba? Jika anda adalah seorang trader / investor professional, maka me-manage resiko sudah tentu merupakan prioritas utama dalam aktifitas anda mengelola account trading / investasi anda. Di sela-sela Seminar “Rahasia Bebas Finansial dari Pasar Modal” yang beberapa kali sempat kita selenggarakan, saya menjumpai seseorang yang butuh berkonsultasi dengan saya sehubungan dengan portofolio investasinya. Sungguh saya sangat terkejut begitu melihat portofolio investasinya. Lebih lanjut lagi dia bercerita bahwa dia sangat stress dengan investasinya, sementara rumah tangganya juga tidak lagi harmonis, karena sesungguhnya uang yang digunakannya untuk berinvestasi adalah uang hasil hutang dengan mertuanya, dan sekarang investasinya tengah babak belur. “Tolong bantu saya pak Hary, saya sungguh tidak menyangka bahwa investasi saya bisa seperti ini”. Saya yakin sekali anda juga pernah mendengar cerita seperti itu. Di awal tahun 2009, saya mengosongkan jadwal seminar Lumen Capital Resources selama 2 (dua) bulan, karena saat itu saya memutuskan untuk memperdalam skill saya sebagai Lumen Coach di Lumen Capital Resources. Sebagai ‘Coach’ tugas saya adalah memberikan pelatihan investasi dan trading bagi partisipan Lumen Capital Resources. Sejak dulu saya sadar sepenuhnya bahwa tanggung jawab ini tidak berhenti sampai di situ. Seorang ‘Coach’ adalah orang yang bisa menginspirasi orang yang dilatihnya

sehingga mampu membongkar ‘mental block’ yang selama ini terpendam jauh dalam pikiran bawah sadarnya. Dia memberikan tantangan dan sekaligus memotivasi orang yang dilatihnya sehingga mampu mengatasi berbagai tantangan yang dulunya tidak bisa dia hadapi. Saya sangat bersyukur, karena pada akhirnya saya menyelesaikan studi saya di pelatihan “Scientific EEG, Clinical Hypnotherapy yang diberikan oleh Quantum Success Indonesia dibawah pimpinan Bapak Adi W Gunawan” yang berlangsung selama 100 jam, memakan waktu full 3 x 3 hari dan berlangsung selama 3 minggu. Dari sini saya melakukan berbagai observasi terhadap orang-orang yang mengalami ‘stress’ karena investasinya babak belur seperti di atas. Perhatikan saya ingin mengutip kembali kata-kata berikut ini “Tolong bantu saya pak Hary, saya sungguh tidak menyangka bahwa investasi saya bisa seperti ini”. Ini adalah kalimat yang diucapkan orang tersebut ketika bertemu dengan saya di sela-sela seminar saya. Saya garis bawahi kata ‘sungguh tidak menyangka’. Stress adalah suatu bentuk emosi, dan stress terjadi akibat adanya suatu bentuk kekecewaan yang sangat mendalam dan tidak terselesaikan. Kecewa sendiri adalah suatu bentuk emosi, dan emosi ini timbul karena ada suatu pengharapan yang tidak terpenuhi. Perhatikan kata-kata ‘sungguh tidak menyangka’. Sejak awal, yang bersangkutan TIDAK PERNAH mengukur tingkat resiko investasi yang dilakukannya. Akibatnya ketika resiko tersebut terjadi, timbul rasa takut, kecewa, dan selanjutnya berubah menjadi stress. Beruntung sekali yang bersangkutan menjumpai saya pada tahap stress. Karena tahukah anda tahapan apa yang terjadi jika stress-nya bertambah parah? Jika stress ini dibiarkan yang bersangkutan akan mengalami yang namanya depresi, dan tahukah anda apa yang terjadi jika yang besangkutan mengalami depresi? Akan timbul dorongan dalam pikiran bawah sadarnya untuk mengakhiri hidupnya. Perhatikan ini saya tidak main-main. Segala hal yang kelihatannya sepele di awal, bisa berakibat sedemikian fatal. “Jika begitu, investasi saham adalah sangat berbahaya dong, Pak Hary?” Jawab saya adalah, “Bisa ya, bisa tidak.” Coba pikirkan, sejak kecil kita lahir, kita dianugerahi Tuhan kemampuan untuk tetap hidup dengan cara ‘makan’. Jadi, makan adalah sesuatu yang berabahaya atau tidak? Anda tentu menjawab, “Ya jelas tidak dong Pak Hary.” Semua penyakit jantung coroner, diabetes mellitus, gagal ginjal, hipertensi, stroke adalah bermula dari pola makan yang tidak sehat. Jadi, ‘makan’ kalau tidak diatur bisa menjadi sesuatu yang sangat berbahaya juga bukan? Pada kenyataannya banyak orang yang sesungguhnya tahu akan resiko yang dihadapinya, namun cenderung menyepelekan resiko tersebut karena seringkali resiko

baru terasa sesudah resiko tersebut berkembang menjadi monster raksasa menakutkan yang sudah tidak tertanggulangi lagi. Walaupun sudah ada peringatan bahwa merokok adalah membahayakan kesehatan, dapat mengakibatkan kanker, dan lain-lain, tapi coba perhatikan ada berapa banyak orang yang menyepelekan peringatan tersebut? Jika anda sudah bagusnya adalah memprioritaskan mengunjungi ahli anda. Bagaimana

sadar akan adanya resiko atas semua hal yang kita lakukan, berita : Kita selalu bisa mengkontrol semua resiko tersebut. Anda cukup perhatian anda dalam me-‘manage’ risk. Checkup teratur, dan gizi, adalah langkah awal untuk me-‘manage’ resiko ‘kebiasaan makan’ dengan investasi saham?

Berita bagusnya adalah anda BISA me-‘manage’ risiko atau bahkan memproteksi investasi anda di saham dengan menggunakan Options. Bagaimana caranya? Simak strategistrategi yang saya berikan dalam buku ini.

I.3. MEMPREDIKSI ARAH PASAR – MISSION IMPOSSIBLE Tahukah anda, pertanyaan yang paling sering saya terima terutama setiap kali saya selesai Talk Show di Radio / Telivisi, ataupun dalam suatu seminar investasi Lumen Capital Resources? Pertanyaan itu kira-kira bunyinya seperti ini, “Pak Hary, beberapa hari terakhir ini, Indeks Harga Saham Gabungan naik terus, bahkan sudah berhasil melampaui level psikologis 2500. Menurut anda, IHSG akan naik sampai ke level berapa?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut sebagaimana biasanya dilakukan oleh para technical analyst, saya kemudian menjelaskan bahwa IHSG, saat ini memiliki support pertama di Level 2440, kemudian support-support berikutnya ada di level 2415, dan 2368. Sementara Resistance berada di level 2560 dan 2690. Kendatipun si penanya langsung manggut-manggut mendengar jawaban saya, atau bahkan ada yang dengan serius mencatat jawaban saya tersebut, namun ketahuilah sesungguhnya penjelasan saya di atas TIDAK MENJAWAB pertanyaan diatas. Support maupun Resistance yang biasa kita gambar pada charts saham ataupun Indeks, TIDAK MEMILIKI kuasa untuk menentukan pergerakan harga saham keesokan harinya. Jika suatu ketika anda menemukan suatu saham yang turun dan ditutup pada garis support, kemudian anda bertanya kepada Seorang Technical Analyst professional, maka ia TIDAK AKAN dengan gegabahnya mengatakan bahwa saham akan bergerak naik keesokan harinya. Melainkan ia akan menjawab anda dengan menjelaskan bahwa JIKA saham rebound, maka saham tersebut, akan MEMILIKI KECENDERUNGAN bergerak naik hingga ke level resistance tertentu, melainkan JIKA saham tersebut turun, maka kondisi tersebut dikenal dengan istilah Bearish Breakout dan saham tersebut KEMUNGKINAN akan bergerak turun ke level support berikutnya. Saya mohon anda teliti mendengar jawaban seorang Technical Analyst / Market Analyst. Jika anda kejar lagi, “Jadi sesungguhnya menurut anda, saham tersebut akan bergerak naik ATAU turun ?” Maka ia akan menjawab, “Saat ini SENTIMEN PASAR sangatlah negatif, dan itu sebabnya akhir-akhir ini saham tersebut ditutup melemah / turun, namun demikian tidak menutup kemungkinan Bank Sentral akan mengambil berbagai upaya penyelamatan, guna menghindari krisis 2008 terulang kembali, dan jika itu yang terjadi maka ada KEMUNGKINAN bahwa pasar akan rebound kembali.” Jika tanya jawab ini anda lanjutkan, maka pada suatu titik, anda akan kehilangan kesabaran anda, dan pertanyaan yang keluar adalah : “Sudah, jangan banyak omong,

pokoknya jawab sekarang, satu minggu ke depan saham tersebut NAIK atau TURUN, titik.” Pertanyaan anda adalah yang seringkali dikenal dengan istilah “Million Dollars Question”, atau “Pertanyaan senilai Jutaan Dollar”. Disebut demikian karena JIKA ada seorang yang bisa menjawab TEPAT/PASTI, dengan GARANSI 100%, maka anda bisa pinjam uang sebanyak-banyaknya, seluruh asset, rumah, mobil, perhiasana dijual semua, dan anda bisa gunakan untuk BUY S&P500 Futures bila prediksinya naik, dan SHORT SELL S&P500 Futures bila prediksinya turun. Keesokan harinya anda langsung jauh lebih kaya. Pada kenyataannya, TIDAK SATUPUN orang di dunia yang BISA menjawab TEPAT saham / indeks akan bergerak naik atau turun. BAHKAN Warren Buffettpun TIDAK. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berbagai analisa pasar kita lakukan, mulai dari Analisa Fundamental, Analisa Teknikal, dll. Analisa Fundamental yang seringkali dilakukan oleh para investor, tidak lain bertujuan untuk mengetahui harga suatu asset mahal atau murah. Namun demikian, TIDAK A DA JAMINAN, bahwa suatu asset yang murah kemudian akan naik sesudah anda beli, demikian pula suatu asset / saham yang mahal berarti akan turun. Seringkali terjadi suatu saham yang murah masih bertambah murah, sementara yang mahal masih bertambah mahal. Analisa Teknikal sangat populer digunakan untuk menentukan ‘TIMING’, kapan Beli, kapan Jual. Namun tetap saja, TIDAK ADA JAMINAN bahwa suatu saham yang tengah diperdagangkan pada garis support akan naik (bisa saja malah bearish breakout dan tambah turun). Jika anda masih penasaran dan ingin tahu bagaimana caranya seseorang bisa bertambah kaya atau bahkan bebas finansial melalui investasinya di Pasar Modal, jawab saya adalah Kunci Utama menuju Kebebasan Finansial melalui investasi anda di Pasar Modal, terletak pada bagaimana cara anda MEMBATASI RESIKO / MELINDUNGI investasi anda di PASAR MODAL. Pada setiap Seminar “Membongkar Rahasia Bebas Finansial dari Pasar Modal”, saya selalu menunjukkan bahwa untuk berinvestasi di Bursa Efek Indonesia, anda HARUS melengkapi diri anda dengan suatu TRADING SYSTEM yang SUDAH TERBUKTI. Trading System adalah suatu SYSTEM yang bisa memberikan anda SINYAL kapan saatnya anda BELI, dan kapan saatnya anda JUAL. Ingat dan camkan, PENTING SEKALI untuk melakukan pengujian atas suatu TRA DING SYSTEM sebelum anda pergunakan. Trading System tersebut HARUSLAH mampu membatasi resiko anda pada saat pasar dalam kondisi paling mengerikan, seperti Krisis 2008, dan trading system yang sama juga menghasilkan keuntungan yang luar biasa pada kondisi pasar Bullish (Uptrend) seperti tahun 2009.

Gambar 2.1 Indeks Dow Jones di tahun 2008

Gambar 2.2 Indeks Dow Jones di tahun 2009 Cara lain untuk membatasi resiko adalah dengan menerapkan apa yang dikenal dengan sebutan Diversifikasi. Banyak investor yang beranggapan bahwa diversifikasi adalah menyusun suatu portofolio (kumpulan) saham, yang terdiri atas berbagai saham dari berbagai sektor, dari berbagai Pasar Modal dari manca negara. Pendekatan seperti ini seringkali dilakukan oleh Manajer Investasi pada suatu reksadana (Mutual Fund). Tujuannya tidak lain adalah menyebar resiko pada berbagai saham dari berbagai sektor industri dari berbagai Negara. Namun pada kenyataannya, ketika Pasar Modal Amerika Serikat (Wallstreet) kolaps, maka keesokan harinya seluruh Pasar Modal diseluruh dunia tidak peduli dari sektor industri apapun, serempak mengalami crash. Itu sebabnya ketika

terjadi Market Crash, reksadana anda kendatipun sudah terdiversifikasi, tetap saja mengalami penurunan yang cukup signifikan. Diversifikasi yang lebih akurat guna membatasi resiko / melindungi investasi kita adalah apa yang dikenal dengan sebutan Hedging. Dalam dunia keuangan hedging diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang investor, yakni menambahkan suatu posisi yang berlawanan dengan investasi yang dilakukannya, dengan tujuan untuk meminimalkan resiko yang tidak diinginkan. Kembali pada Million Dollar Question anda, “Besok, saham / Indeks akan bergerak naik atau turun?” Jika saya jawab pertanyaan anda tersebut dengan pertanyaan, “Jika saya bisa membuat agar ketika saham yang anda beli turun, anda TIDAK MENGALAMI KERUGIAN, sementara ketika saham yang anda beli naik, anda TETAP MENGALAMI KEUNTUNGAN, haruskah anda membutuhkan jawaban PASTI atas Million Dollar Question anda diatas? Saya tahu ketika anda membaca pertanyaan saya diatas, dahi anda langsung berkerut, alis anda bergerak naik, dan di dalam pikiran anda timbul pertanyaan baru, “Saham yang dibeli turun tidak rugi, saham yang dibeli naik, tetap untung? Emang bisa? Apa ngga salah ketik nih?” Pembaca yang budiman, tidak, saya tidak salah ketik. Cara yang paling mudah untuk melindungi (hedging) investasi saham anda adalah dengan menggunakan suatu instrumen derivatif yang dikenal dengan sebutan Options, tepatnya adalah Put Options. “Put Options? Apa itu? Terus apa hubungannya dengan membuat supaya saham yang dibeli kalau turun tidak rugi, sementara kalau naik tetap untung?” Saya tahu ada begitu banyak pertanyaan yang kini sedang berkecamuk dalam benak anda. Anda ingin tahu jawabannya? Bagus, kalau anda ingin tahu jawabannya, maka syaratnya adalah siapkan diri anda untuk larut sepenuhnya mempelajari semua materi yang diberikan dalam buku ini. Pelajari hingga ke detail-detailnya, siapkan pensil, bolpen merah atau stabilo, dan berikan stabilo / garis bawah, buat catatan-catatan kecil pada poin-poin penting.

I.4. PROTECTIVE PUT (I) Misalkan suatu ketika anda tertarik untuk berinvestasi pada suatu saham, yakni Microsoft Corp. (NASDAQ : MSFT), dimana saat ini MSFT diperdagangkan pada kisaran USD 25.per lembarnya. Sesudah anda pertimbangkan, anda memutuskan untuk membeli 1,000 lembar saham. Sesudah anda membeli saham tersebut, tentu anda berharap bahwa harga saham tersebut bergerak naik. Namun apa yang terjadi sebulan sesudah anda membeli saham tersebut, saham MSFT kini diperdagangkan pada level USD 22.- per lembarnya. Anda mengalami paper loss sebesar USD 3.- per lembar. Pada saat ini, anda dihadapkan pada 2 (dua) pilihan, yakni anda langsung jual saham tersebut guna menghindari kerugian lebih lanjut bilamana saham tersebut semakin turun, atau pilihan lain anda pertahankan saham tersebut, dengan harapan bahwa saham tersebut akan rebound kembali. Pada tahap ini, pikiran anda akan dipenuhi pertanyaan klasik, saham MSFT untuk ke depannya akan naik atau turun?

Gambar 3.1 Posisi awal saham MSFT Contoh yang sama seringkali saya berikan dalam Seminar, dan kebanyakan orang memilih untuk mempertahankan sahamnya ketimbang menjualnya (Cut Loss). Hal ini bisa dimengerti mengingat bahwa jika anda langsung menjual saham anda, maka paper loss anda sebesar USD 3.- per lembar saham akan langsung terealisasi. Sementara itu jika anda mempertahankan saham anda, masih ada peluang saham tersebut kembali ke angka USD 25.- dan paper loss anda terhapuskan. Bulan depannya, ternyata harapan anda dikabulkan, Saham MSFT rebound ke USD 25.per lembarnya. Pertanyaan selanjutnya, saham anda sekarang diperdagangkan pada harga USD 25.- per lembarnya, dan anda kini berkesempatan menjualnya pada harga USD 25.- yakni harga pada saat anda membelinya pertama kali. Pada tahap ini, secara

psikologis anda akan cenderung mempertahankannya ketimbang menjualnya. Pertama, jika anda jual, maka sesungguhnya anda masih mengalami kerugian, yakni rugi komisi / fee pialang, serta rugi waktu. Alasan kedua, dan yang terutama, anda melihat bahwa saham tersebut mulai rebound, sehingga besar kemungkinan saham tersebut akan kembali uptrend. Bahkan lebih jauh lagi anda kini mulai memiliki harapan baru, anda mulai menghitung-hitung berapa profit anda seandainya saham tersebut naik hingga ke 30, 50 atau bahkan 100.

Gambar 3.2 Posisi kedua saham MSFT Perhatikan, pertanyaan kedua ini, didasarkan atas asumsi anda bahwa saham AKAN kembali uptrend. Pertanyaan sesungguhnya adalah, saham akan kembali uptrend (naik) atau turun? Lihat, setiap saat Million Dollar Question anda selalu muncul. Sesudah anda pertahankan saham tersebut, bulan depannya ternyata saham tersebut turun ke USD 20.-, level yang lebih dalam dari sebelumnya. Sampai tahap ini anda mulai stress, anda mulai khawatir, apakah saham ini akan berlanjut turun atau akan rebound kembali? Lagi-lagi Million Dollar Question, “Saham ini akan berlanjut turun atau rebound ?”

Gambar 3.3 Posisi ketiga saham MSFT Sesudah anda pertahankan, ternyata bulan depannya saham ternyata rebound ke level USD 22.- per lembarnya. Berhubung masih mengalami paper loss andapun masih cenderung mempertahankannya.

Gambar 3.4 Posisi ketiga saham MSFT Namun apa yang terjadi sesudah itu, saham masih mengalami penurunan, dan sebulan kemudian anda lihat saham MSFT diperdagangkan pada level USD 17.-.

Gambar 3.5 Posisi keempat saham MSFT Coba bayangkan bagaimana perasaan anda jika hal ini benar-benar terjadi pada diri anda. Ketika anda melihat saham yang anda beli di harga USD 25.- bukannya naik malah turun ke level USD 17.- per lembarnya. Anda kini mengalami paper loss 32% hanya dalam kurun waktu 5 bulan. Lagi-lagi anda akan dikejar oleh pertanyaan, “Jual apa ditahan?” Jika dijual, anda tidak akan mengalami kerugian kembali apabila saham bertambah turun lagi, namun anda akan kehilangan momen untuk mengembalikan kerugian anda apabila ternyata sesudah anda jual, saham rebound kembali. Jika tidak dijual, anda akan tetap terekspos pada resiko penurunan harga saham, namun anda masih memiliki peluang apabila sahan bergerak naik kembali. Lagi-lagi pertanyaan favorit dan klasik, Million Dollar Question anda muncul kembali, “Saham ini akan naik atau masih akan turun lagi ?”

Bulan depannya, saham MSFT ternyata bergerak naik menjadi USD 20.- per lembarnya.

Gambar 3.6 Posisi akhir saham MSFT

Kendatipun demikian anda masih mengalami paper loss USD 5.- per lembarnya. Dalam kondisi seperti ini, hampir semua orang yang saya tanyai di Seminar, cenderung untuk tetap menahan sahamnya, dan menunggunya hingga rebound kembali. Pertanyaannya adalah, adakah kemungkinan bahwa ternyata waktu yang dibutuhkan bagi saham tersebut untuk kembali ke level USD 25.- ternyata sangat lama? Suatu ketika, dalam sebuah Seminar ada Partisipan yang nyeletuk, “Tahan aja terus Pak Hary, biarin aja, hitung-hitung buat mas kawinnya anak.” Saya paham betul bahwa anda akan berupaya mempertahankan investasi anda sebisanya. Namun mungkinkah suatu ketika terjadi satu situasi dimana anda sedang dalam kondisi BUC, alias Butuh Uang Cepat ? Sehingga mau tidak mau anda terpaksa harus menjual saham anda, akibatnya paper loss anda sebesar USD 5.- per lembar langsung terealisasi. Investasi anda mengalami kerugian sebesar USD 5.- per lembar atau – 20% (minus dua puluh persen). Total kerugian anda adalah USD 5.- x 1,000 lembar adalah USD 5,000.- atau kurang lebih lima puluh juta rupiah. Sekarang, tantangannya adalah, bagaimana caranya agar ketika terjadi kejadian seperti diatas, yakni saham yang anda beli turun, anda tetap bisa menjual saham anda, tanpa mengalami kerugian? Caranya adalah dengan memanfaatkan satu instrument derivative yang dikenal dengan sebutan Options, tepatnya lagi Put Options.

I.4.1. PROTECTIVE PUT – MENGGUNAKAN PUT OPTION UNTUK MELINDUNGI INVESTASI SAHAM ANDA Kita sekarang kembali ke contoh kita diatas. Mula-mula anda membeli saham MSFT seharga USD 25.- per lembar. Namun kini disamping membeli Saham MSFT, anda juga membeli Put Option MSFT Strike 25 (At The Money), jangka waktu satu bulan seharga USD 1.- per lembarnya. Taruhlah saat ini bulan Maret, maka Put Option yang anda beli adalah, MSFT April 25 Put @ USD 1.-. Put Options adalah suatu kontrak derivative yang memberikan Hak untuk menjual suatu asset (bisa berupa saham, ETF, komoditas, valas) pada harga tertentu, dan memiliki masa berlaku hingga jangka waktu tertentu. Secara umum, Put Option bergerak berlawanan arah dengan harga saham. Dengan kata lain jika Saham naik, maka Put Option turun, sementara jika saham turun, Put Option justru naik 1. Untuk lebih jelasnya coba simak ilustrasi berikut ini : Misalkan saham MSFT turun dari level USD 25.- menjadi USD 22.-, atau dengan kata lain saham MSFT turun USD 3.-. Maka, MSFT April 25 Put yang mula-mula anda beli dengan harga USD 1.- per lembarnya, pada Expiry Day, harganya naik menjadi USD 3.-. Put Option tersebut mengalami keuntungan USD 2.- per lembarnya.2

Gambar 3.7.a. Posisi 1 saham MSFT dengan Protective Put

1

Catatan : Pada tahap ini, guna memudahkan pemahaman anda, saya sengaja menghindari pembahasan mengenai variabel lain yang juga bisa mempengaruhi perubahan harga Put Options terutama dalam hubungannya dengan Implied Volatility Option tersebut. Anda bisa mempelajarinya nanti pada pembahasan tentang Black Scholes Model yang akan dibahas pada bagian lain dalam buku ini. 2 Dalam contoh ini kita mengasumsikan bahwa perhitungan Profit / Loss pada transaksi Put Option tersebut dilakukan pada Expiry Day, sehingga harga MSFT April 25 Put hanyalah Nilai Intrinsiknya saja, yakni USD 3.sementara Nilai Ekstrinsiknya telah menyusut habis.

SAHAM MSFT @ $25

MSFT APRIL 25 PUT @ 1

25 ----> 22 Saham Loss $3

Profit $2 ($3 - $1)

Misalkan saham MSFT turun dari level USD 25.- menjadi USD 20.-, atau dengan kata lain saham MSFT turun USD 5.-. Maka, MSFT April 25 Put yang mula-mula anda beli dengan harga USD 1.- per lembarnya, pada Expiry Day, harganya naik menjadi USD 5.-. Put Option tersebut mengalami keuntungan USD 4.- per lembarnya.

Gambar 3.7.b. Posisi 2 saham MSFT dengan Protective Put SAHAM MSFT @ $25

MSFT APRIL 25 PUT @ 1

25 ----> 20 Saham Loss $5

Profit $4 ($5 - $1)

Perhatikan bahwa tambah dalam penurunan saham MSFT, maka profit yang bisa anda peroleh dari MSFT April 25 Put anda juga semakin besar. Namun bagaimana jika saham MSFT ternyata TIDAK TURUN, melainkan naik. Jika Saham MSFT pada saat Expiry Day, ternyata ditutup diatas harga USD 25.- per lembar, maka MSFT April 25 Put yang mula-mula anda beli dengan USD 1.- per lembarnya kini hangus / kadaluarsa, atau seringkali dikenal dengan sebutan ‘Expired Worthless’. MSFT A pril 25 Put yang mula-mula anda beli dengan USD 1.- kini turun hingga menjadi USD 0.-

Gambar 3.7.c. Posisi 3 saham MSFT dengan Protective Put SAHAM MSFT @ $25

MSFT APRIL 25 PUT @ 1

25 ----> 28 Saham Profit $3

Loss $1 (expired worthless)

I.4.2. MENGGUNAKAN PUT OPTIONS UNTUK MEMPROTEKSI SAHAM YANG ANDA MILIKI Sekarang pada bulan Maret 2010, anda mula-mula membeli saham MSFT seharga USD 25.- per lembarnya, namun kali ini disamping membeli saham anda juga membeli MSFT April 25 Put dengan harga USD 1.- per lembarnya. Bulan berikutnya, Saham MSFT turun dari USD 25,- per lembar menjadi USD 22.- per lembar. Berhubung saham MSFT kini turun USD 3.-, maka MSFT April 25 Put Option anda kini naik menjadi USD 3.- per lembar.

Gambar 3.8.a. Posisi awal saham MSFT dengan Put Options SAHAM MSFT @ $25

MSFT APRIL 25 PUT @ 1

25 ----> 22 maka Loss $3

Profit $2 ($3 - $1)

Yang kita lakukan sekarang adalah Profit Taking Put Option, yakni Sell to Close MSFT April 25 Put seharga USD 3.-. Sehingga dengan demikian, MSFT April 25 Put memberikan keuntungan riil USD 2.-. Sementara itu, berhubung saham MSFT turun USD 3.- maka saham MSFT kita mengalami potensi kerugian 3 sebesar USD 3.- per lembar. Dengan demikian total net laba rugi portofolio investasi anda saat ini adalah keuntungan riil USD 2.- dikurangi potensi kerugian USD 3.-, atau sama dengan Net Potensi Kerugian sebesar USD 1.- per lembar saham. Bandingkan seandainya anda tidak membeli MSFT April 25 Put Option, maka potensi kerugian anda BUKAN USD 1.- per lembar saham, melainkan USD 3.-. MSFT April 25 Put Option yang anda beli berfungsi untuk melindungi saham anda, sehingga berapapun Saham MSFT turun, potensi kerugian anda terbatas maksimum USD 1.- per lembarnya.

3

Perhatikan saya menggunakan istilah ‘potensi kerugian’ BUKAN kerugian. Hal ini dikarenakan saham MSFT belum kita jual, sehingga semua kerugian yang terjadi hanyalah potensi kerugian, atau kerugian di atas kertas.

Berhubung MSFT April 25 Put kini telah anda jual, maka tugas anda selanjutnya adalah lindungi saham anda dengan membeli MSFT May 22 Put @ USD 1. Perhatikan lagi -lagi kita membeli Put Option At The Money untuk melindungi saham anda. Satu bulan kemudian ternyata harga Saham MSFT kini naik menjadi USD 25.- per lembarnya. Akibatnya MSFT May 22 Put yang mula-mula anda beli dengan harga USD 1.- kini Expired Worthless, alias berakhir percuma atau hangus.

Gambar 3.8.b. Posisi kedua saham MSFT dengan Put Options SAHAM MSFT @ $22

MSFT MAY 22 PUT @ 1

22 ----> 25 maka Profit $3

Loss $1 (expired worthless)

Berhubung MSFT May 22 Put anda sudah Expired Worthless, maka kini kembali lindungi saham anda dengan membeli MSFT June 25 Put seharga USD 1.-. Sebulan kemudian ternyata saham MSFT turun menjadi USD 20.- per lembarnya. Saham MSFT mengalami penurunan USD 5.-, akibatnya MSFT June 25 Put, kini diperdagangkan naik menjadi USD 5.- per lembarnya. Lakukan Profit Taking dengan cara menjual MSFT June 25 Put seharga USD 5.- dan anda mengalami keuntungan USD 4.- per lembarnya (USD 5.- - USD 1.-). Perhatikan bahwa saham MSFT tetap tidak kita jual.

Gambar 3.8.c. Posisi ketiga saham MSFT dengan Put Options SAHAM MSFT @ $25

MSFT JUNE 25 PUT @ 1

25 ----> 20 maka Loss $5

Profit $4 ($5 - $1)

Segera sesudah anda menjual MSFT June 25 Put seharga USD 5.- per lembarnya, langsung lindungi kembali saham anda dengan membeli MSFT July 20 Put @ USD 1.-. Sebulan kemudian ternyata MSFT ditutup menguat menjadi USD 22.- per lembarnya. Akibatnya lagi-lagi MSFT July 20 Put anda expired worthless.

Gambar 3.8.d. Posisi keempat saham MSFT dengan Put Options SAHAM MSFT @ $20

MSFT JULY 20 PUT @ 1

20 ----> 22 maka Profit $2

Loss $1 (expired worthless)

Berhubung MSFT July 20 Put kini sudah expired worthless, lindungi saham MSFT anda dengan membeli MSFT August 22 Put seharga USD 1.-. Sebulan kemudian, saham MSFT ternyata kembali mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi USD 17.- per lembarnya. Saham MSFT mengalami penurunan USD 5.-. Akibatnya, MSFT August 22 Put anda kini naik menjadi USD 5.- per lembarnya. Lakukan profit taking dengan cara menjual Put Option tersebut seharga USD 5.- sehingga anda memperoleh keuntungan USD 4.dari MSFT August 22 Put yang anda jual.

Gambar 3.8.e. Posisi kelima saham MSFT dengan Put Options SAHAM MSFT @ $22

MSFT AUG 22 PUT @ 1

22 ----> 17 maka Loss $5

Profit $4 ($5 - $1)

Kembali lindungi saham anda dengan membeli MSFT Sep 17 Put seharga USD 1.-. Ketika sebulan kemudian saham MSFT ditutup naik menjadi USD 20.-, Option MSFT Sep 17 Put kini expired worthless.

Gambar 3.8.f. Posisi akhir saham MSFT dengan Put Options

SAHAM MSFT @ $17

MSFT SEPT 17 PUT @ 1

17 ----> 20 maka Profit $3

Loss $1 (expired worthless)

Jika kini anda bermaksud menjual saham MSFT, maka Saham tersebut, mengalami kerugian USD 20 – USD 25 = - USD 5.- per lembarnya………………………………….……… (i) Namun ingat, disamping transaksi saham, anda juga melakukan transaksi option, atau lebih lengkapnya MSFT Put Option. Berikut ini adalah rincian transaksi yang anda lakukan : 1. Buy to Open MSFT April 25 Put @ USD 1.Sell to Close MSFT April 25 Put @ USD 3.2. Buy to Open MSFT May 20 Put @ USD 1.MSFT May 20 Put Expired Worthless 3. Buy to Open MSFT Jun 25 Put @ USD 1.Sell to Close MSFT Jun 25 Put @ USD 5.4. Buy to Open MSFT July 20 Put @ USD 1.MSFT July 20 Put Expired Worthless 5. Buy to Open MSFT Aug 22 Put @ USD 1.Sell to Close MSFT Aug 22 Put @ USD 5.6. Buy to Open MSFT Sep 17 Put @ USD 1.MSFT Sep 17 Put Expired Worthless

; Profit

= USD 2.-

; Loss

= - USD 1.-

: Profit

= USD 4.-

; Loss

= - USD 1.-

; Profit

= USD 4.-

; Loss

= - USD 1.-

TOTAL Profit / Loss

= +USD 7.-

………………………………………………..…………… (ii)

Dengan demikian, keuntungan yang anda peroleh dari transaksi MSFT Put

Option kini cukup untuk menutupi seluruh kerugian yang terjadi pada saham MSFT anda . Tidak itu saja, anda bahkan masih mengalami keuntungan sebesar USD 2.(USD 7.- – USD 5.-) walaupun saham MSFT anda mengalami penurunan dari harga USD 25.- ketika dulu anda membelinya, menjadi USD 20.- per lembarnya. Luar biasa bukan? Anda akan lebih ‘surprise’ lagi apabila pada bulan terakhir ternyata harga saham MSFT ditutup pada harga USD 25.- atau dengan kata lain MSFT kembali naik ke harga mulamula anda membelinya enam bulan yang lalu. Perhatikan bahwa MSFT Sep 17 Put tetap expired worthless, karena kini saham MSFT naik dari USD 17 menjadi USD 25. -. Total keuntungan yang anda peroleh dari transaksi MSFT Put Option adalah USD 7.- sementara saham MSFT anda tidak mengalami kerugian, karena kini harganya sama dengan harga ketika anda membelinya pertama kali. Total keuntungan yang and peroleh kini adalah USD 7.- per lembar saham. Padahal saham anda TIDAK naik sama sekali. SAHAM MSFT @ $17

MSFT SEPT 17 PUT @ 1

17 -> 25 maka Profit $7

Loss $1 (expired worthless)

Apa yang terjadi jika saham MSFT anda pada bulan terakhir naik dari harga USD 17.menjadi USD 30.- per lembarnya? Jika ini yang terjadi, transaksi MSFT Put Option anda expired worthless, sementara saham MSFT anda juga mengalami keuntungan USD 13.per lembarnya. Total keuntungan anda menjadi USD 12.- ( USD 13.- USD 1.- ).

SAHAM MSFT @ $17

MSFT JUNE 25 PUT @ 1

17 -> 30 maka Profit $13

Loss $1 (expired worthless)

RUMUS : PROTECTIVE PUT = BUY STOCK + BUY ATM PUT OPTIONS

Catatan : Tidak ada keharusan untuk menggunakan PUT OPTIONS dengan jangka waktu 1 (satu) bulan untuk melakukan Protective Put. Beberapa investor bahkan lebih suka menggunakan Put Options dengan Expiry beberapa bulan atau bahkan lebih dari setahun (LEAPS). Pada strategy Protective Put di atas, ATM Put yang anda beli bertindak seolah-olah sebagai Insurance Policy terhadap penurunan harga saham. Analoginya dalam dunia nyata misalnya, anda membeli sebuah rumah seharga Rp. 2 Miliar, kemudian karena khawatir akan seringnya terjadi musibah gempa, anda membeli asuransi properti dengan membayar premi sebesar Rp. 20 juta. Ketika terjadi musibah gempa, Perusahan Asuransi bertanggung jawab untuk mengganti kerugian yang anda alami, namun jika tidak terjadi apa-apa, perusahan Asuransi mengalami keuntungan atas premi Rp. 20 juta yang anda bayarkan4. Sampai tahap ini, jika anda sudah mengenal mekanisme dan dasar-dasar Options sebelumnya, silakan langsung lompati bab berikut ini, dan langsung buka bab mengenai Protective Put. Namun jika anda belum pernah mempelajari dasar-dasar Options sebelumnya, alangkah baiknya anda mempelajari Bab berikut ini mengenai dasar-dasar Options.

4

Hati-hati dalam mengartikan analogi ‘Asuransi’ tersebut di atas. Put Option BUKANLAH Kontrak Asuransi yang diterbitkan oleh suatu Perusahan Asuransi. Tidak ada satupun Perusahan Asuransi yang terlibat disini. Analogi Asuransi yang saya gunakan disini semata -mata HANYA untuk memberikan pemahaman yang lebih dekat dengan dunia kita sehari-hari. Saya sendiri menentang penyebutan Strategi Protective Put sebagai Strategi untuk meng’asuransi’kan saham. Yang benar adalah Strategi Put Option adalah Strategi untuk mengurangi resiko suatu saham dengan menggunakan kontrak Put Option.

BAB II. DASAR-DASAR OPTIONS IV.1. APA ITU OPTION ? Option adalah suatu kontrak derivatif yang memberikan hak beli / hak jual atas asset tertentu, pada suatu harga kesepakatan tertentu, dengan masa berlaku hingga jangka waktu tertentu pula. Dengan demikian berdasarkan definisi di atas ada 4 (empat) komponen dasar suatu option, yakni : 1) Hak Beli / Hak Jual Kontrak derivatif yang memberikan Hak Beli disebut Call Kontrak derivatif yang memberikan Hak Jual disebut Put Option.

Option, sementara

2) Asset Tertentu Misalnya : Saham Apple Corporation (AAPL). 3) Harga Kesepakatan tertentu, Lebih dikenal dengan istilah 'Strike Price'. Misalnya : Jika anda membeli (buy) AAPL Aug 140 Call @ USD 11. - maka anda sudah membeli suatu kontrak derivatif yang memberikan anda Hak Beli, atas Saham AAPL pada harga USD 140 per lembarnya, dimana kontrak yang anda beli ini memiliki masa berlaku hingga Jumat minggu ke-3 bulan Agustus 2007. 4) Masa Berlaku Kontrak Opsi Saham (Stock Option) di Amerika memiliki masa berlaku hingga Jumat minggu ke-3 bulan ybs. Dengan demikian jika anda membeli Option dengan jangka waktu hingga September maka option tersebut akan berakhir masa berlakunya hingga pk 16:00 E.S.T Jumat Minggu ke-3 bulan September (Sabtu minggu ke-3 pk 04:00 WIB). Definisi di atas kiranya bisa memberikan gambaran betapa fleksibel-nya option. Anda bebas memilih option mana yang anda kehendaki, Call Option (Hak Beli) atau Put Option (Hak Jual), selanjutnya anda bebas menentukan Option atas asset / saham yang mana, anda juga bebas memilih strike price (harga kesepakatan) yang anda kehendaki, juga anda bebas memilih jangka waktu yang anda inginkan.

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, anda bisa lihat tabel option berikut ini. Tabel ini diambil dari www.optionsxpress.com.

IV.2. CALL OPTIONS Call Options adalah Kontrak Derivatif yang memberikan Hak Beli atas Saham Tertentu pada harga (Strike Price) tertentu, dengan masa berlaku hingga waktu tertentu.

1

2

4 3

Tabel 1.1 – AAPL Aug Call Option

Keterangan : 1. Tabel di atas adalah Tabel AAPL August Call Option. Perhatikan di pojok kiri atas tertulis Symbol AAPL, diatasnya juga tertulis nama perusahaannya yakni Apple Inc. Last = 143.75 menunjukkan bahwa AAPL terakhir ditutup pada harga USD 143.75 per lembarnya. 2. Tabel di atas adalah Call Option dengan masa berlaku hingga Jumat minggu ke-3 Agustus 2007. Catatan : Semua Stock Option berakir pada Jumat minggu ke-3 bulan yang bersangkutan. 3. Pada tabel di atas terdapat pilihan untuk jual / beli (trading) Option dengan Strike Price 120, 125, 130, 135, 140, 150, 155, 160, 165. Catatan : Tersedia pula Call Option dengan strike price di luar Strike Price di atas, hanya saja dalam tabel di atas tidak ditampilkan. 4. Kolom no 4. adalah daftar harga untuk tiap-tiap Strike Price :  Last Traded Price adalah harga transaksi terakhir.  Ask Price adalah harga yang harus anda bayar jika anda ingin membeli option tersebut, karena saat ini sudah ada seseorang yang ingin menjual di harga tersebut. Ini sama halnya dengan KURS JUAL pada perdagangan valuta asing.  Bid Price adalah harga yang anda terima bila anda menjual options tersebut, karena sudah ada orang yang ingin membeli di harga tersebut. Ini sama halnya dengan KURS BELI pada perdagangan valuta asing. Catatan : Jika anda menawar dengan harga bid price, maka anda harus antre di belakang orang-orang yang sudah menawar Option tersebut dengan harga bid price sebelum anda. Jika anda membeli dengan harga Ask Price, maka berhubung Ask Price adalah harga yang ditawarkan kepada anda, Option tersebut langsung anda dapatkan tanpa harus menunggu. Perhatikan bahwa tersedia Bid Price dan Ask Price, untuk semua Strike Price Option, hal ini menunjukkan bahwa anda bisa beli / jual option tersebut. Seringkali yang menjadi pertanyaan adalah jika Option yang saya beli sudah menguntungkan, dan ingin saya jual, apakah pasti ada yang mau beli ? Selama terdapat bid price dan ask price, anda akan selalu bisa menjual option anda pada harga bid pada saat US Market Hours.

IV.2.1 STRIKE PRICE Berdasarkan Strike Price-nya, Call Option dikategorikan menjadi 3 (tiga), yakni :   

In The Money (ITM), At The Money (ATM), dan Out of The Money (OTM)

Pada Tabel 1.1. di atas, AAPL terakhir kali ditutup pada harga USD 143.75 per lembar. Call Option dengan Strike Price lebih kecil dari USD 143.75 adalah In The Money (ITM), sementara Call option

dengan Strike Price lebih besar dari USD 143.75 adalah Out of The Money (OTM). Selanjutnya, At The Money (ATM) Call Option adalah Call Option yang 'Strike Price'-nya sama dengan harga saham (143.75). Berhubung tidak ada Option dengan Strike Price 143.75, maka untuk Tabel di atas, tidak ada Option yang At The Money (ATM). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, untuk Call Option :

ITM (In The Money) Call Option, adalah Option yang : STRIKE PRICE < HARGA SAHAM

ATM (At The Money) Call Option, adalah Option yang : STRIKE PRICE = HARGA SAHAM

OTM (Out of The Money) Call Option, adalah Option yang : STRIKE PRICE > HARGA SAHAM

IV.2.2. STEP BY STEP DALAM MENENTUKAN ATM, ITM, OTM (Call) Sekarang mari kita lihat Tabel Option di bawah ini :

Tabel 1.2 – QQQQ Aug Call Option

Tabel 1.2 adalah Tabel QQQQ (Nasdaq 100 ETF) August Call Options. Sekarang mari kita tentukan, mana ATM, mana ITM, mana OTM. STEP 1 : Tentukan ATM (At The Money) ATM Call options adalah Option yang 'Strike Price'-nya = Harga ETF (QQQQ). Saat ini QQQQ = USD 50.05 per lembar. Maka QQQQ ATM Call adalah Strike Price 50.05. Berhubung tidak ada Strike Price 50.05, maka untuk QQQQ saat ini tidak ada ATM Call Option. STEP 2 : Tentukan ITM (In The Money) In The Money (ITM) Call Option adalah Call option yang 'Strike Price'-nya < Harga ETF (QQQQ). Dengan demikian, semua Call Option dengan Strike Price < 50.05 adalah In The Money, dan itu adalah : 50, 49, 48, 47, 46, 45, 44, ... Tips : Untuk memudahkan anda, OptionsXpress membedakan warna 'background', khusus untuk Option ITM, warna 'background'-nya kuning. STEP 3 : Tentukan OTM (Out of The Money) Out Of The Money (OTM) Call Option adalah Call option yang 'Strike Price'-nya > Harga ETF (QQQQ). Dengan demikian, semua Call Option dengan Strike Price > 50.05 adalah Out of The Money, dan itu adalah : 51, 52, 53, 54, 55, 56, ... Tips : Untuk memudahkan anda, OptionsXpress membedakan warna 'background', khusus untuk Option OTM, warna 'background'-nya putih.

IV.2.3. OPTION PREMIUM (Call Option) Option Premium (harga option) selalu terdiri atas 2 (dua) komponen, yakni Nilai Intrinsik (Gain Value) dan Nilai Ekstrinsik (Time Value). Dengan demikian :

OPTION PREMIUM = NILAI INTRINSIK + NILAI EKSTRINSIK (GAIN VALUE)

(TIME VALUE)

NILAI INTRINSIK (CALL OPTION) = HARGA SAHAM – STRIKE PRICE, dimana Nilai Intrinsik ≥ 0

Pada table 1.2, perhatikan salah satu ITM Call Option :  

Harga terakhir QQQQ August 44 Call adalah USD 6.34; sementara Harga terakhir dari QQQQ adalah USD 50.05 per lembar

Maka : Dengan Anda memiliki QQQQ August 44 Call maka anda berhak untuk membeli QQQQ diharga USD 44,- walaupun harga QQQQ saat itu USD 50.05. Sehingga : 

Intrisik Value

= Harga Saham – Strike Price = 50.05 – 44 = USD 6.05



Ekstrisik Value

= Options Premium – Intrisik Value = 6.34 – 6.05 = USD 0.29

Pada table 1.2, perhatikan salah satu OTM Call Option :  

Harga terakhir QQQQ August 52 Call adalah USD 0.25; sementara Harga terakhir dari QQQQ adalah USD 50.05 per lembar

Maka : Dengan Anda memiliki QQQQ August 52 Call maka anda berhak untuk membeli QQQQ diharga USD 52,- walaupun harga QQQQ saat itu USD 50.05. Sehingga : 

Intrisik Value

= Harga Saham – Strike Price = 50.05 – 52 = USD –1.95  USD 0.

Siapapun orangnya yang memiliki Call Option ini tidak akan menggunakan haknya, karena justru akan merugi sehingga apabila anda memiliki Call options ini pun anda TIDAK AKAN menggunakan hak anda atas Option tersebut. Oleh karena itu Nilai Intrinsik untuk OT M Option selalu 0 (Nol). 

Oleh karena nilai Intrisik = 0 maka Ekstriksik Value = Options Premium = Time Value = USD 0.25

ITM

50.05

OTM

Tabel 1.3. ATM, ITM, OTM – Call Options

Kesimpulan : 1. Hanya ITM Call Option yang mempunyai Nilai Intrinsik, sementara Nilai Intrinsik ATM dan OTM Call Option adalah 0 (Nol). 2. Karena Nilai Intrinsik ATM dan OTM Option adalah 0 (Nol) maka ATM dan OTM Call Option hanya mempunyai Nilai Ekstrinsik (Time Value). ATM & OTM Call Option Premium = Nilai Ekstrinsik (Time Value). 3. Pada Expiry Day, semua Nilai Ekstrinsik (Time Value) = 0 (Nol) karena tidak ada waktu yang tersisa lagi. Dengan demikian pada Expiry Day, semua ATM dan OTM option harganya 0 (Nol). Hanya ITM Option yang ada harganya, dimana pada saat Expiry Day harga ITM Option = 'Nilai Intrinsik (Gain Value)'-nya.

IV.3. PUT OPTIONS Put Options adalah Kontrak Derivatif yang memberikan Hak Jual atas Saham Tertentu pada harga (Strike Price) tertentu, dengan masa berlaku hingga waktu tertentu.

1 2

3

4

Tabel 2.1 – AAPL Aug Put Option

Keterangan : 1. Tabel 2.1. di atas adalah Tabel AAPL August Put Option. Perhatikan di pojok kiri atas tertulis Symbol AAPL, diatasnya juga tertulis nama perusahaannya yakni Apple Inc. Last = 143.75 menunjukkan bahwa AAPL terakhir ditutup pada harga USD 143.75 per lembarnya. 2. Tabel di atas adalah Put Option dengan masa berlaku hingga Jumat minggu ke-3 Agustus 2007. 3. Pada tabel di atas terdapat pilihan untuk jual / beli (trading) Option dengan Strike Price 120, 125, 130, 135, 140, 150, 155, 160, 165. Catatan : Tersedia pula Put Option dengan strike price di luar Strike Price di atas, hanya saja dalam tabel di atas tidak ditampilkan. 4. Kolom no 4. adalah daftar harga untuk tiap-tiap Strike Price :  Last Traded Price adalah harga transaksi terakhir.  Ask Price adalah harga yang harus anda bayar jika anda ingin membeli option tersebut, karena saat ini sudah ada seseorang yang ingin menjual di harga tersebut. Ini sama halnya dengan KURS JUAL pada perdagangan valuta asing.  Bid Price adalah harga yang anda terima bila anda menjual options tersebut, karena sudah ada orang yang ingin membeli di harga tersebut. Ini sama halnya dengan KURS BELI pada perdagangan valuta asing. Catatan : Jika anda menawar dengan harga bid price, maka anda harus antre di belakang orang-orang yang sudah menawar Option tersebut dengan harga bid price sebelum anda. Jika anda membeli dengan harga Ask Price, maka berhubung Ask Price adalah harga yang ditawarkan kepada anda, Option tersebut langsung anda dapatkan tanpa harus menunggu. Perhatikan bahwa tersedia Bid Price dan Ask Price, untuk semua Strike Price Option, hal ini menunjukkan bahwa anda bisa beli / jual option tersebut. Seringkali yang menjadi pertanyaan adalah jika Option yang saya beli sudah menguntungkan, dan ingin saya jual, apakah pasti ada yang mau beli ? Selama terdapat bid price dan ask price, anda akan selalu bisa menjual option anda pada harga bid pada saat US Market Hours.

IV.3.1. STRIKE PRICE Berdasarkan Strike Price-nya, Put Option dikategorikan menjadi 3 (tiga), yakni :   

In The Money (ITM), At The Money (ATM), dan Out of The Money (OTM)

Pada Tabel 2.1. di atas, AAPL terakhir kali ditutup pada harga USD 143.75 per lembar. Put Option dengan Strike Price lebih tinggi dari USD 143.75 adalah In The Money (ITM), sementara Put

option dengan Strike Price lebih kecil dari USD 143.75 adalah Out of The Money (OTM). Selanjutnya, At The Money (ATM) Put Option adalah Put Option yang 'Strike Price'-nya sama dengan harga saham (143.75). Berhubung tidak ada Option dengan Strike Price 143.75, maka untuk Tabel di atas, tidak ada Option yang At The Money (ATM). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, untuk Put Option :

ITM (In The Money) Put Option, adalah Option yang : STRIKE PRICE > HARGA SAHAM

ATM (At The Money) Put Option, adalah Option yang : STRIKE PRICE = HARGA SAHAM

OTM (Out of The Money) Put Option, adalah Option yang : STRIKE PRICE < HARGA SAHAM

IV.3.2. STEP BY STEP DALAM MENENTUKAN ATM, ITM, OTM (Put) Sekarang mari kita lihat Tabel Option di bawah ini :

Tabel 2.2 – QQQQ Aug Put Option

Tabel di atas adalah Tabel QQQQ (Nasdaq 100 ETF) August Put Options. Sekarang mari kita tentukan, mana ATM, mana ITM, mana OTM.

STEP 1 : Tentukan ATM (At The Money)

ATM Put options adalah Option yang 'Strike Price'-nya = Harga ETF (QQQQ). Saat ini QQQQ = USD 50.05 per lembar. Maka QQQQ ATM Put adalah Strike Price 50.05. Berhubung tidak ada Strike Price 50.05, maka untuk QQQQ saat ini tidak ada ATM Put Option. STEP 2 : Tentukan ITM (In The Money) In The Money (ITM) Put Option adalah Put option yang 'Strike Price'-nya > Harga ETF (QQQQ). Dengan demikian, semua Put Option dengan Strike Price > 50.05 adalah In The Money, dan itu adalah : 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, ... Tips : Untuk memudahkan anda, OptionsXpress membedakan warna 'background', khusus untuk Option ITM, warna 'background'-nya kuning. STEP 3 : Tentukan OTM (Out of The Money) Out of The Money (OTM) Put Option adalah Put option yang 'Strike Price'-nya < Harga ETF (QQQQ). Dengan demikian, semua Put Option dengan Strike Price < 50.05 adalah Out of The Money, dan itu adalah : 50, 49, 48, 47, 46, 45, ... Tips : Untuk memudahkan anda, OptionsXpress membedakan warna 'background', khusus untuk Option OTM, warna 'background'-nya putih.

IV.3.3. OPTION PREMIUM (Put Option) Option Premium (harga option) selalu terdiri atas 2 (dua) komponen, yakni Nilai Intrinsik (Gain Value) dan Nilai Ekstrinsik (Time Value). Dengan demikian :

OPTION PREMIUM = NILAI INTRINSIK + NILAI EKSTRINSIK (GAIN VALUE)

(TIME VALUE)

NILAI INTRINSIK (PUT OPTION) = STRIKE PRICE – HARGA SAHAM, dimana Nilai Intrinsik ≥ 0

Pada table 1.2, perhatikan salah satu ITM Put Option :  

Harga terakhir QQQQ August 52 Put adalah USD 2.03; sementara Harga terakhir dari QQQQ adalah USD 50.05 per lembar

Maka : Dengan Anda memiliki QQQQ August 52 Put maka anda berhak untuk menjual QQQQ diharga USD 52,- walaupun harga QQQQ saat itu USD 50.05. Sehingga : 

Intrisik Value

= Strike Price - Harga Saham = 52 - 50.05 = USD 1.95



Ekstrisik Value

= Options Premium – Intrisik Value = 2.03 – 1.95 = USD 0.08

Pada table 1.2, perhatikan salah satu OTM Put Option :  

Harga terakhir QQQQ August 49 Put adalah USD 0.47; sementara Harga terakhir dari QQQQ adalah USD 50.05 per lembar

Maka : Dengan Anda memiliki QQQQ August 49 Put maka anda berhak untuk menjual QQQQ diharga USD 49,- walaupun harga QQQQ saat itu USD 50.05. Sehingga : 

Intrisik Value

= Harga Saham – Strike Price = 49 - 50.05 = USD –0.95  USD 0.

Siapapun orangnya yang memiliki Put Option ini tidak akan menggunakan haknya, karena justru akan merugi, sehingga apabila anda memiliki Put options ini pun anda TIDAK AKAN menggunakan hak anda atas Option tersebut. Oleh karena itu Nilai Intrinsik untuk OTM Option selalu 0 (Nol). 

Oleh karena nilai Intrisik = 0 maka Ekstrisik Value = Options Premium = Time Value = USD 0.47

OTM

50.05

ITM

Tabel 2.3. ATM, ITM, OTM – Put Option

Kesimpulan :

1. Hanya ITM Put Option yang mempunyai Nilai Intrinsik, sementara Nilai Intrinsik ATM dan OTM Put Option adalah 0 (Nol). 2. Karena Nilai Intrinsik ATM dan OTM Option adalah 0 (Nol) maka ATM dan OTM Put Option hanya mempunyai Nilai Ekstrinsik (Time Value). ATM & OTM Put Option Premium = Nilai Ekstrinsik (Time Value). 3. Pada Expiry Day, semua Nilai Ekstrinsik (Time Value) = 0 (Nol) karena tidak ada waktu yang tersisa lagi. Dengan demikian pada Expiry Day, semua ATM dan OTM option harganya 0 (Nol). Hanya ITM Option yang ada harganya, dimana pada saat Expiry Day harga ITM Option = 'Nilai Intrinsik (Gain Value)'-nya.

II.4. BLACK SCHOLES MODEL Berikut ini adalah beberapa dari pertanyaan-pertanyaan yang paling sering saya terima sepanjang karir saya sebagai Option Trainer : Pak Hary, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan harga option naik / turun? Saya Buy Call Option, dimana sahamnya sudah naik, namun kenapa premi Call Option saya tidak naik malahan turun ? Pak Hary, saya Buy Put Option, dimana harga saham sudah turun cukup banyak, namun kenapa premi Put Option saya kok tidak naik-naik ? Pak Hary, saya Buy Call Option dan Put Option sekaligus (Straddle), harga sahamnya sedikit naik, namun anehnya kenapa kedua option saya kedua-duanya bisa untung ? Ada banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang mirip, dimana jawaban untuk kesemua pertanyaan di atas terletak pada Black Scholes Model. Black Scholes Model adalah Option Model pertama yang diciptakan oleh kedua orang Professor Matematika, yakni Professor Myron Scholes dan Professor Fischer Black, pada tahun 1973. Kendatipun pada perkembangan selanjutnya diciptakan alternatif option model seperti Binomial Model yang diciptakan oleh Cox, Ross dan Rubinstein di tahun 1979, perbedaan hasil Option Theoretical Value yang dihasilkan sangatlah kecil. Itu sebabnya hingga sekarang Black Scholes Model tetap dipergunakan sebagai acuan dalam menentukan Option Theoretical Value (Nilai Teoritis Option). Berdasarkan Black Scholes Model, nilai (harga) teoritis suatu Option ditentukan oleh 5 (lima) variabel, yakni : Harga Saham (Underlying), Strike Price, Sisa waktu (hingga Expiration Day), Volatilitas, dan suku bunga. Dari kesemuanya ini pada suatu option tertentu, hanya Strike Price yang merupakan suatu konstanta (tidak pernah berubah). Keempat variabel lainnya bisa berubah dari waktu ke waktu. Supaya lebih jelas lagi, mari kita lihat contoh berikut ini : Perhatikan Option IBM May 100 Call,

Tabel 3. Call Options IBM Bulan Mei 2009 – Sumber : www.optionsxpress.com

Harga SAHAM IBM Strike Price Sisa waktu Implied Volatility Interest Rate

= = = = =

101.70 100.00 32 hari 25% 1%

Dengan menggunakan Black Scholes Model, Theoretical Value Option tersebut adalah 5.713. Sekarang, jika Harga Saham IBM kita rubah menjadi 102.70, dengan tanpa merubah variabel lainnya, Option Theoretical Value IBM May 100 Call kini berubah menjadi 6.327.

Tabel 4. Call Options IBM Bulan Mei 2009 – Sumber : www.optionsxpress.com

Dengan demikian jika harga saham IBM naik USD 1.-, harga option IBM May 100 Call naik dari 5.713 menjadi 6.327, atau naik USD 0.614. Dalam perdagangan Options, angka USD 0.614 diatas dikenal sebagai salah satu dari lima komponen Greeks, yang disebut dengan DELTA (Δ). Black Scholes Model diciptakan untuk menghasilkan nilai Greeks tersebut.

II.4.1 THE GREEKS Greeks atau Symbol Yunani, dalam option trading dikenal sebagai suatu ukuran yang menentukan perubahan harga option untuk tiap-tiap variabel yang mempengaruhi harga option. Ada 5 (lima) komponen Greeks, yakni Delta, Gamma, Thetta, Vega dan Rho.

II.4.2. DELTA (δ) Delta merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa besar perubahan harga option ketika harga saham (underlying) bergerak naik / turun sebanyak 1 satuan (US$ 1.-). Delta Call Option berkisar antara 0 hingga mendekati 1,sementara Delta Put Opti on berkisar antara 0 hingga mendekati -1.

Perhatikan bahwa semakin OTM nilai Delta Call pada tabel diatas semakin mendekati 0, sementara semakin ITM nilai Delta Call semakin mendekati 1, sementara untuk Put Option, semakin OTM nilai Delta Put pada tabel diatas semakin mendekati 0, sementara semakin ITM nilai Delta Call semakin mendekati -1.

II.4.3. GAMMA (γ) Gamma adalah ukuran yang menentukan seberapa besar perubahan yang terjadi pada Delta apabila harga ‘Underlying Asset’ bergerak 1 pts. Berbeda dengan Delta, nilai Gamma terbesar ada pada Option yang ATM (At The Money), sementara semakin ITM maupun semakin OTM, nilai gamma Option tersebut semakin kecil.

Nilai Gamma, baik untuk Call maupun Put Options, paling tinggi pada ATM, sementara semakin ITM ataupun OTM, nilai Gamma semakin mengecil.

II.4.4. THETA (θ) Theta adalah ukuran Time Decay (Penyusutan Waktu) yang terjadi pada harga Option tertentu. Theta dinyatakan dalam angka negatif, artinya, jika Underlying Asset tidak bergerak, setiap hari berselang, nilai / harga suatu option akan susut sebesar Theta. Sekarang coba perhatikan nilai Theta untuk IBM April 100 Call pada Tabel dibawah ini.

Theta pada Tabel Call Option IBM Bulan April 2009 – Sumber : Lumen Financial Navigator v2

Kemudian perhatikan nilai Theta pada IBM May 100 Call pada tabel di bawah ini.

Theta pada Call Option IBM Bulan Mei 2009 – Sumber : Lumen Financial Navigator v2

Selanjutnya yang terakhir, perhatikan nilai Theta untuk IBM July 100 Call pada Tabel berikut ini.

Theta pada Tabel Call Option IBM Bulan Juli 2009 – Sumber : Lumen Financial Navigator v2

Nilai Theta untuk masing-masing Call Option tersebut di atas adalah sebagai berikut : Theta IBM APRIL 100 Call = -0.1295 Theta IBM MAY 100 Call = -0.0720 Theta IBM JULY 100 Call = -0.0453

; sisa waktu = 4 hari ; sisa waktu = 32 hari ; sisa waktu = 95 hari

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa semakin mendekati Expiration Day, atau semakin sedikit sisa waktu yang tersedia, semakin besar penyusutan Time Value Option.

II.4.5. VEGA (ν)5 Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang Vega, alangkah baiknya kita mempelajari dulu apa yang dimaksud dengan Volatilitas. Volatility (Volatilitas) adalah : Suatu ukuran yang menyatakan seberapa besar tingkat fluktuasi (perubahan harga) pada suatu asset tertentu. Suatu asset (saham) disebut volatile jika saham tersebut memiliki tingkat fluktuasi yang tinggi. Saham-saham seperti itu sering mengalami perubahan harga yang sangat besar (signifikan) dalam waktu singkat. Ada 2 (dua) macam Volatilitas, yakni : 

5

Historical Volatility atau sering juga disebut sebagai Statistical Volatility, adalah adalah suatu ukuran volatilitas yang dihitung secara statistik, berdasarkan pergerakan harga historis atas saham tertentu.

Vega sesungguhnya bukanlah huruf Yunani. Huruf Yunani ‘ν’ (nu) seringkali digunakan untuk Vega.



Implied Volatility, adalah persepsi Options Market atas volatilitas saham tertentu untuk jangka waktu yang akan datang.

Charts diatas menunjukkan Statistical Volatility vs Implied Volatility RIMM (Researc in Motion Ltd.). Charts merah adalah Statistical Volatility, sementara Charts biru adalah Implied Volatility. Catatan : Bagaimana menentukan Implied Volatility RIMM saat ini sedang tinggi atau rendah ? Perhatikan sepanjang tahun 2008 – 2009, Implied Volatility RIMM bergerak antara level 40% (terendah) hingga 120% (tertinggi). Saat ini Implied Volatility RIMM berada di level 60% dengan demikian saat ini Implied Volatility RIMM relatif rendah.

Vega adalah salah satu variabel Greeks, yang menunjukkan besarnya perubahan harga option atas terjadinya perubahan pada volatilitas (Implied Volatility). Untuk lebih jelasnya coba perhatikan yang berikut ini. Saat ini saham RIMM diperdagangkan pada harga USD 64.18 per lembar. Option RIMM JUN 65 Call, memiliki Nilai Teoritis 7.408. Saat ini Implied Volatility RIMM adalah 64.25%.

Theoritical Value pada Tabel Call Options RIMM Bulan Juni 2009 dengan Implied Volatility 64.25% - Sumber : www.optionsxpress.com

Perhatikan apa yang terjadi jika kita merubah hanya Implied Volatility RIMM saja, dan tidak merubah variabel lainnya sama sekali. Implied Volatility kita rubah menjadi 100%.

Theoritical Value pada Tabel Call Options RIMM Bulan Juni 2009 dengan Implied Volatility 100% - Sumber : www.optionsxpress.com

Perhatikan walaupun harga saham RIMM tidak berubah, variabel lainnya juga tidak berubah, hanya Implied Volatility saja yang naik menjadi 100%, dan hasilnya Nilai Teoritis RIMM JUN 65 Call naik menjadi 11.243, atau naik 3.835 dari 7.408. Walaupun saham tetap, hanya Implied Volatility saja yang naik, Nilai teoritis Option RIMM JUN 65 Call naik 51.77% ! Bagaimana jika Implied Volatility RIMM turun menjadi 40% ?

Theoritical Value pada Tabel Call Options RIMM Bulan Juni 2009 dengan Implied Volatility 40% - Sumber : www.optionsxpress.com

Perhatikan tabel di atas, jika Implied Volatility RIMM turun menjadi 40%, Nilai Teoritis option RIMM JUN 65 Call juga turun menjadi 4.782. Itu sebabnya penting sekali memperhatikan Implied Volatility sebelum memutuskan untuk membeli suatu option tertentu.

II.4.6. RHO (ρ) Rho adalah ukuran yang menyatakan besarnya pengaruh perubahan tingkat suku bunga pada harga suatu option. Tingkat suku bunga yang dimaksudkan disini adalah tingkat suku bunga jangka pendek, yang lazimnya diwakili oleh “90 days T-Bill rate”. Rho nilainya sangat kecil untuk Short Term Options, sehingga banyak short term trader yang biasanya mengabaikan nilai Rho ini. Nilai Rho akan lebh berpengaruh jika anda menggunakan Options jangka panjang seperti LEAPS (Long Equity AnticiPation Securities) 6.

6

LEAPS (Long Equity AnticiPation Securities) adalah Options yang memiliki jangka waktu di atas satu tahun.

BAB III. PROTECTIVE PUT (II) Mari kita teliti kembali Strategy Option yang kita gunakan untuk melindungi saham MSFT yang kita bahas pada bagian awal buku ini.Saya yakin di dalam pikiran anda saat ini ada begitu banyak pertanyaan, dan ketahuilah itu sangat wajar. Pernah dalam suatu seminar ada seorang peserta seminar yang bertanya kepada saya, “Pak Hary saya mau bertanya, namun saking banyaknya pertanyaan yang ingin saya sampaikan saya jadi bingung saya ingin bertanya apa?” Baiklah, mari kita bahas strategy option yang satu ini dengan lebih cermat lagi. Strategy ini dikenal dengan sebutan “Protective Put”.Ada beberapa salah kaprah yang diungkapkan orang sehubungan dengan strategy option ini.Ada yang menyebutnya sebagai strategi untuk mengasuransikan saham.Hal ini sering membuat seseorang menjadi bertanya-tanya, perusahan asuransi manakah yang mengeluarkan asuransi saham?Sebelum kesalah-pahaman ini menjadi semakin besar, alangkah baiknya apabila sejak awal, pengertian tentang strategi ini dibuat selurus-lurusnya, tanpa ada kemungkinan timbulnya kesalah-pahaman seperti di atas.Protective Put adalah Strategi option yang memanfaatkan Put Option guna melindungi / memproteksi Saham / Underlying Asset. Selanjutnya coba perhatikan contoh di bawah ini :

Misalkan saat ini ( 01 Oktober 2010 ), anda bermaksud membeli saham MSFT dan ingin memproteksi saham tersebut hingga bulan November 2010 dengan menggunakan Put Option. Anda membutuhkan hak untuk bisa menjual saham MSFT anda minimal seharga harga beli anda mula-mula, yakni USD 24.49, untuk itu anda bisa menggunakan MSFT Nov 25 Put. Berdasarkan harga pasar saat ini (lihat tabel di bawah ini), MSFT Nov 25 Put diperdagangkan pada harga 1.34 (Ask).

Hingga Option Expiry Day November yang jatuh pada tanggal 19 November 2010, saham anda terproteksi oleh MSFT Nov 25 Put yang anda miliki. Jika pada misalkan saham MSFT turun ke level USD 20.- per lembar misalnya, maka Saham anda mengalami kerugian sebesar USD 4.49.(USD 24.49 – USD 20.-), namun harga Put Option anda kini adalah USD 5.- (Nilai Intrinsik = USD 5.- ; Nilai Ekstrinsik / Time Value = 0). Dari Option tersebut anda memperoleh keuntungan sebesar USD 5 - USD 1.34 = USD 3.66. Saham MSFT anda mengalami kerugian sebesar USD 5, namun Put Option anda mengalami keuntungan USD 3.66, sehingga walupun saham anda turun USD 5.- anda TIDAK mengalami kerugian sebesar USD 5.- melainkan hanya USD 0.83 saja. Maximum loss anda hingga Option Expiry day = USD 0.83. Apa yang terjadi jika saham anda naik? Jika pada tanggal 19 November 2010, ternyata saham MSFT anda naik menjadi USD 25.83 maka Saham MSFT anda mengalami keuntungan sebesar USD 1.34 ( harga saat ini USD 25.83 – USD 24.49 (harga beli anda mula2)). Sementara itu MSFT Nov 25 Put yang anda beli seharga USD 1.34 kini expired worthless sehingga Option ini mengalami kerugian sebesar USD 1.34. Akibatnya keuntungan anda di saham sebesar USD 1.34 dikurani kerugian anda di option sebesar USD 1.34 juga.Hasilnya impas. Anda baru memperoleh keuntungan jika Saham MSFT naik di atas USD 25.83 sebelum Option Expiry yakni pada tanggal 19 November 2010 (Jumat minggu ketiga Bulan November). Dengan demikian Break Even (Titik Impas) anda pada Option Expiry Day adalah :

BE (on Expiry Day) = Harga Saham + Option Premium

Bagaimana jika anda tidak menggunakan MSFT Nov 25 Put melainkan anda menggunakan MSFT Nov 24 Put?

Saat ini MSFT Nov 24 Put diperdagangkan pada level USD 0.82 (Ask). Posisi ana menjadi : Buy to Open MSFT @ USD 24.49 Buy to Open MSFT Nov 24 Put @ USD 0.82

Jika menjelang Option Expiry Day, ternyata Saham MSFT turun ke level USD 20.- per lembar, maka saham anda mengalami kerugian sebesar USD 24.49 – USD 20.- = USD 4.49, sementara Option MSFT Nov 24 Put harganya menjadi USD 4.- (Nilai Intrinsik USD 4.- + Nilai Ekstrinsik / Time Value USD 0.-). Put Option anda mengalami keuntungan sebesar USD 4.- - USD 0.82 = USD 3.18. Akibatnya kerugian sebesar USD 4.49 di saham dikurangi keuntungan sebesar USD 3.18 di Option, total net loss anda hanyalah 1.31.Walupun saham yang anda beli turun sebesar USD 4.49, anda tidak mengalami kerugian USD 4.49, melainkan hanya sebesar USD 1.31. Maximum loss anda hingga Option Expiry = USD 1.31. Perhatikan ketika anda menggunakan MSFT Nov 25 Put, Max Loss anda = 0.83, kini ketika anda menggunakan MSFT Nov 24 Put, Max Loss anda = 1.31.

Semakin ITM Put Option yang anda pergunakan untuk melindungi saham anda, semakin kecil resiko maksimum anda, namun biaya proteksi (option premium) juga semakin tinggi, sebaliknya semakin OTM Put Option yang anda pergunakan untuk melindungi saham anda, semakin besar resiko maksimum anda, namun biaya proteksi (option premium) juga semakin rendah. Ada banyak variasi lainyang bisa anda lakukan, anda bisa juga menggunakan Option dengan expiry lebih jauh seperti 3 bulan, 6 bulan atau bahkan diatas 1 tahun (LEAPS 1 ). Di bagian belakang buku ini telah disediakan lampiran untuk membuka Account Trading secara Online di salah satu perusahan sekuritas di AS. Silakan pergunakan petunjuk yang diberikan, dan gunakan virtual trading platform mereka.Virtual Trading Platform ini bisa anda pergunakan secara Gratis.Jadi silakan bereksperimen, dan selamat mencoba. 1

LEAPS = Long Equity Anticipation Strategy, adalah Option dengan jangka waktu di atas 1 (satu) tahun.

Ada satu kelemahan Strategi Protective Put diatas, yakni apabila sesudah anda proteksi, ternyata Saham terjebak dalam ‘trading range’ kisaran sempit, alias saham bergerak Non Trending dalam jangka waktu yang cukup lama (berbulan-bulan), dimana Implied Volatility Option juga turun drastis. Jika kondisi itu yang terjadi, maka anda akan mengalami kerugian membayar premi Put Option dimana, Saham juga tidak mengalami pergerakan yang berarti. Sehubungan dengan itu, ada satu Strategi Option lain yang ingin saya perkenalkan, dan kali ini ketika saham sideways sekalipun, anda justru tidak mengalami kerugian. Untuk itu tibalah saatnya kita mempelajari satu Strategi baru yang dikenal dengan sebutan :

COVERED CALL.

BAB IV. COVERED CALL Di Indonesia, strategi Covered Call ini sangat popular dikenal sebagai Strategi untuk bisa mendapatkan ‘Uang Sewa (Bulanan)’ atas saham yang anda miliki. Saya sendiri dalam hampir semua seminar yang saya berikan, sepenuhnya menolak semua anggapan atau pendapat y ang mengatakan bahwa Covered Call adalah strategi untuk mendapatkan ‘Uang Sewa’ atas saham yang kita miliki. Kenapa demikian? Dasarnya adalah karena jika istilah yang digunakan adalah ‘Uang Sewa’ maka, TIDAK ADA kemungkinan bahwa suatu saat asset yang anda sewakan bisa dibeli paksa (di-excersise) dengan harga yang lebih murah dari harga pasar. Bayangkan anda memiliki sebuah rumah kontrakan.Tiap tahunnya anda menerima Uang Sewa dari orang yang menempati rumah anda tersebut.Penyewa rumah anda ini TIDAK PUNYA hak apa-apa untuk memaksa anda menjual rumah tersebut kepadanya.Pada kenyataannya Strategi Covered Call, tidaklah seperti itu kenyataannya. Namun terlepas daripada hal diatas, Strategy Covered Call tetap bisa berfungsi sebagai salah satu cara yang dalam kondisi tertentu cukup efektif untuk melakukan proteksi / hedging atas saham yang anda miliki.Seperti apakah Strategy Covered Call ini? Jawabnya ada di penjelasan saya berikut ini :

IV.1. MONTHLY COVERED CALL Tergantung dari Call Options yang anda Sell, pada prinsipnya Covered Call bisa digolongkan menjadi tiga, yakni : In The Money Covered Call, At The Money Covered Call, dan Out of The Money Covered Call. IV.1.1. OUT OF THE MONEY (OTM) COVERED CALL

Perhatikan Tabel Option di atas.Misalkan anda sekarang (akhir Maret 2010) bermaksud untuk melakukan OTM Covered Call pada saham RIMM. Maka yang anda lakukan adalah : 1) BUY to Open Saham RIMM @ USD 74.92 2) SELL to Open RIMM May’2010 80 Call @ USD 2.72

Jika pada Expiry Day (21 Mei 2010, atau Jumat Minggu ke-3 Mei 2010), ternyata RIMM tetap diperdagangkan di bawah USD 80.- per lembarnya, maka Option RIMM May’2010 80 Call akan berakhir Out of The Money, sehingga Option tersebut Expired Worthless. Dengan demikian anda mengalami keuntungan USD 2.72 atau USD 272.- per lot atas option yang anda jual tersebut, disamping itu saham RIMM tetap menjadi milik anda. Selanjutnya anda bisa menjual OTM Call kembali seperti yang sudah anda lakukan sebelumnya.Bayangkan jika RIMM ternyata tetap sideways atau bergerak di kisaran sempit, sehingga setiap bulan OTM Call yang anda jual berakhir Worthless. Anda akan memperoleh ‘passive income’ dari semua OTM Call yang anda jual setiap bulannya. Tidak jelas siapa yang paling pertama mengemukakan ide bahwa Covered Call adalah strategy untuk mendapatkan ‘uang sewa’ atas saham yang anda miliki, namun beberapa Buku Option yang beredar di tanah air saat ini menyebut strategi ini sebagai strategi untuk mendapatkan ‘uang sewa’ atas saham yang anda miliki. Sesungguhnya yang dimaksud BUKANLAH UANG SEWA, melainkan premi Call Option yang anda peroleh, karena Option tersebut berakhir OTM, sehingga expired worthless, dan sesudah itu anda bisa sell OTM Call lagi, jika expired worthless lagi, anda bisa Sell OTM Call lagi, begitu seterusnya.Sama sekali TIDAK ADA perjanjian sewa menyewa disini. Misalkan RIMM ternyata naik menjadi USD 90.- per lembarnya. Semula anda membeli saham tersebut pada harga USD 74.92.Anda mengira bahwa anda mengalami keuntungan USD 15.08 per lembarnya?Anda keliru besar. Anda TIDAK mengalami keuntungan USD 15.08, melainkan

anda HANYA mengalami keuntungan USD 5.08 per lembar saham, ditambah USD 2.72, yakni premi Option RIMM May’2010 80 Call yang anda jual. Total Profit = USD 7.80per lembar, dimana saham RIMM anda langsung terjual (ter-exercised). Ketika saham RIMM naik menjadi USD 90.- RIMM May’2010 Call anda akan di-exercise / diassign. Artinya : Pembeli Call Option tersebut menggunakan haknya untuk membeli saham RIMM yang anda miliki seharga USD 80.- (strike price). Ingat, dengan menjual RIMM May’2010 80 Call, berarti anda memberikan hak kepada Pembeli Option tersebut untuk membeli saham RIMM seharga USD 80.-. Ketika RIMM naik di atas USD 80.-, misalkan dalam hal ini menjadi USD 90.- per lembar maka Pembeli Option tersebut kini mempunyai hak untuk membeli / menebus saham RIMM di bawah harga pasar, yakni seharga USD 80. - padahal harga pasar RIMM saat ini adalah USD 90.-.

Pmax = (SP – HS) + PO Pmax SP HS PO

= Profit Maksimum yang anda bisa peroleh, = Strike Price Call Option yang anda jual, = Harga Beli Saham anda, = Premi Option yang anda peroleh, hasil menjual Call Option

Itu sebabnya di setiap seminar / workshop Lumen Capital Resources, saya selalu mengatakan bahwa pendapat yang mengatakan bahwa Covered Call adalah strategy untuk mendapatkan uang sewa dari saham anda,adalah suatu bentuk penyesatan / misleading . Jika anda mempunyai sebuah rumah yang anda sewakan, mungkinkah ketika harga rumah anda naik banyak, tiba-tiba si penyewa rumah anda berhak untuk membeli paksa rumah anda di bawah harga pasar? Penggunaan kata-kata ‘uang sewa’ pada strategy covered call benar-benar merupakan analogi yang tidak tepat, bahkan merupakan suatu bentuk penyesatan / misleading. Jika pada Expiry Day, saham RIMM ternyata turun ke harga USD 72.2.- maka, Option RIMM May’2010 80 Call expired worthless, sehingga anda untung USD 2.72. - dari premi yang anda peroleh dari Call Option yang expired worthless tersebut, namun saham anda mengalami kerugian sebesar USD 74.92 – USD 72.2 = USD 2.72. Dari option RIMM May’2010 80 Call yang expired worthless anda memperoleh keuntungan USD 2.72, namun saham anda mengalami kerugian USD 2.72, akibatnya impas. Dengan demikian USD 72.2 adalah titik impas atau Break Even Point anda.

BE = HS - PO BE = Break Even Point (pada Expiry Day) HS = Harga beli Saham anda, PO = Premi Option yang anda peroleh, hasil menjual Call Option Bagaimana jika ternyata pada expiry day, ternyata saham RIMM turun dibawah USD 72.2? Misalkan saham RIMM pada expiry day turun ke USD 70.-, maka anda akan mengalami kerugian USD 4.92 per lembar saham sementara anda mengalami keuntungan USD 2.72 dari premi RIMM May’2010 80 Call yang expired worthless. Total P/L anda adalah USD 2.72 – USD 4.92 = - USD 2.20. Jika RIMM turun ke USD 60.- maka anda akan mengalami kerugian USD 14.92 per lembar saham sementara anda mengalami keuntungan USD 2.72 dari premi RIMM May’2010 80 Call yang expired worthless. Total P/L anda adalah USD 2.72 – USD 14.92 = - USD 12.20. Jika RIMM turun ke USD 50.- maka anda akan mengalami kerugian USD 24.92 per lembar saham sementara anda mengalami keuntungan USD 2.72 dari premi RIMM May’2010 80 Call yang expired worthless. Total P/L anda adalah USD 2.72 – USD 24.92 = - USD 22.20. Sekarang, coba lihat grafik P/L Covered RIMM May’2010 80 Call di atas. Perhatikan semakin besar penurunan yang terjadi pada saham RIMM, loss anda semakin besar. Berbeda dengan Strategy Protective Put, Covered Call hanya ‘melindungi’ saham anda sebatas premi Call Option yang anda Sell terhadap saham anda.Strategy Covered Call memiliki resiko tak terbatas

(unlimited loss) apabila saham anda terus mengalami penurunan yang semakin dalam. Berhubung kini anda tahu bahwa Titik Impas anda berada di level USD 72.2, pertanyaan selanjutnya, berapakah kemungkinan RIMM diperdagangkan di atas level 72.20 hingga Jumat Minggu ke-3 Mei 2010?

Secara statistic, Probability of winning anda adalah 53.35%.Dengan demikian ada 46.65% kemungkinan anda bisa mengalami kerugian. Adakah cara untuk membatasi resiko anda? Beberapa pengusung strategi ini akan memasang STOP LOSS pada level USD 72.20 (titik impas). Namun tahukah anda bahwa ada kalanya stop loss anda tidak akan bekerja pada level yang sudah anda tetapkan, sebagaimana m estinya. Ketika saham anda ternyata GAP DOWN, misalnya karena suatu hal, bisa berupa karena adanya suatu berita negatif, mulai dari pengumuman hasil earnings yang mengecewakan, perubahan struktur manajemen perusahan, hingga kondisi makro ekonomi global, maka level STOP LOSS anda akan terlampaui. Misal : STOP LOSS anda set pada level 72.20, kemudian suatu ketika RIMM Gap Down ke level USD 70.-, maka saham anda akan terjual pada level USD 70.- BUKAN USD 72.20! Akibatnya kerugian anda menjadi : USD 74.92 – USD 70.- = USD 4.92, dimana premi Option RIMM May’2010 80 Call, sebesar USD 2.72 tidak akan bisa menutup kerugian anda di saham tersebut. Pertanyaan selanjutnya adakah kemungkinan RIMM Gap Down ke lev el USD 65.-?Atau bahkan ke level USD 60.-? Salah satu cara yang bisa anda lakukan untuk memperkecil kemungkinan resiko gap down di atas adalah dengan menghindari saham-saham yang memiliki kecenderungan volatilitas tinggi. Biasanya pelaku Covered Call akan menghindari saham-saham teknologi, pharmaceutical, biotech, internet atau sektor-sektor lain yang memiliki volatilitas tinggi.Namun konsekuensinya,

adalah premi yang anda bisa peroleh dari saham-saham volatilitas rendah tersebut juga kecil, sehingga prosentase ROI yang bisa anda harapkan menjadi kecil pula.Disamping itu jangan lupa bahwa di tahun 2008, tidak peduli apapun sektornya, saham-saham di AS mengalami penurunan yang sangat luar biasa.

Perhatikan Saham Citigroup mengalami penurunan dari kisaran USD 25.- menjadi hanya USD 2.31 di tahun 2008.

IV.1.2. AT THE MONEY COVERED CALL

Perhatikan Tabel Option di atas.Misalkan anda sekarang (akhir Maret 2010) bermaksud untuk melakukan ATM Covered Call pada saham RIMM. Maka yang anda lakukan adalah : 1) BUY to Open Saham RIMM @ USD 74.92 2) SELL to Open RIMM May’2010 75 Call @ USD 4.70 Jika pada Expiry Day (Hari terakhir Option May 2010) RIMM ternyata tetap diperdagangkan pada harga USD 74.92, maka Option RIMM May’2010 75 Call expired worthless sehingga anda memperoleh keuntungan dari Premi Option RIMM May’2010 75 Call sebesar USD 4.70 per lembar. Titik impas anda adalah : USD 74.92 – USD 4.70 = USD 70.22. Perhatikan bahwa titik impas anda kini lebih rendah dibandingkan dengan titik impas bilamana anda melakukan OTM Covered Call. Maksimum profit yang bisa anda peroleh adalah : (USD 75.- - USD 74.92) + USD 4.70 = USD 4.78, atau USD 478 per lot.

Probability of Winning anda, yakni prosentase kemungkinan / peluang RIMM diperdagangkan di atas titik impas USD 70.22 pada May’2010 Option Expiry Day adalah sebesar : 58.78%.

IV.1.3. IN THE MONEY COVERED CALL

In The Money Covered Call, pada prinsipnya sama dengan Covered Call yang lain, hanya saja sekarang Call Option yang anda jual adalah In The Money Call. Perhatikan table RIMM Call option di atas, dan kali ini yang anda lakukan adalah sebagai berikut : 1) BUY to Open Saham RIMM @ USD 74.92 2) SELL to Open RIMM May’2010 70 Call @ USD 7.55 Hingga Expiry Day atau bisa juga sebelumnya, saham RIMM anda kini memiliki potensi untuk di-exercise. Bilamana itu terjadi anda langsung menjual saham RIMM anda seharga USD 70.(ingat anda menjual RIMM May’2010 70 Call yang memberikan hak beli kepada pembeli option anda tersebut untuk menebus Saham RIMM di harga USD 70.- per lembarnya). Berhubung mula-mula anda membeli saham RIMM seharga USD 74.92, maka ketika saham anda diexercise di harga USD 70.- maka anda mengalami kerugian USD 4.92 per lembar saham. Namun tenang, jangan lupa bahwa anda memperoleh premi sebesar USD 7.55 hasil dari menjual Call Option RIMM May’2010 70 Call. Dengan demikian net profit anda adalah : USD 7.55 – USD 4.92 = USD 2.63 per lembar saham, dimana ini adalah profit maksimal yang anda bisa peroleh dari posisi di atas.

Titik impas anda adalah : USD 74.92 – USD 7.55 = USD 67.37. Perhatikan kini titik impas anda lebih dibawah lagi dibandingkan ATM Covered Call. Probability of Winning anda atau prosentase peluang RIMM tetap diperdagangkan di atas USD 67.37 per lembar saham adalah : 66.67%.

IV.1.4. MONTHLY COVERED CALL, OTM vs ATM vs ITM Covered Call Selanjutnya, mari kita buat perbandingan antara OTM Covered Call, ATM Covered Call, dan ITM Covered Call, sebagai berikut : OTM Covered Call

ATM Covered Call

ITM Covered Call

Break Even Point

USD 72.20

USD 70.22

USD 67.37

Max Profit per lot

USD 780.-

USD 478.-

USD 263.-

53.35%

58.78%

66.67%

Probability of Winning

Kesimpulannya adalah : ITM Covered Call memiliki Probability of Winning paling besar, yakni 66.67% namun max profit paling kecil yakni USD 263.- per lot. Sementara itu OTM Covered Call memiliki Probability of Winning paling besar yakni 53.35% namun Max profit paling besar, yakni USD 780.- per lot.

Jika anda perhatikan, berbeda dengan strategi Protective Put yang saya jelaskan di bagian awal buku ini, proteksi pada strategi Covered Call bersifat terbatas, yakni ditentukan oleh seberapa besar premi yang anda peroleh atas Call Option yang anda jual. Semakin besar premi yang anda peroleh, semakin besar pulalah proteksi yang anda peroleh.

BESARNYA PROTEKSI YANG DIBERIKAN OLEH STRATEGI COVERED CALL, BERSIFAT TERBATAS, DAN DITENTUKAN OLEH BESARNYA PREMI CALL OPTION YANG ANDA JUAL.

Dengan demikian maka, semakin besar premi Call Option yang kita peroleh, semakin besar pulalah proteksi atas saham kita.Jika demikian halnya, bagaimana kalau sekarang kita Sell Call Option dengan Expiry yang jauh lebih lama daripada sebulan / dua bulan.Bagaimana kalau kita Sell Call dengan Expiry 6 (enam) hingga 9 (sembilan) bulan? Jawabnya bisa anda dapatkan pada penjelasan tentang Medium Term Covered Call berikut ini.

IV.2. MEDIUM TERM COVERED CALL Sekarang coba perhatikan table option berikut ini :

Misalkan kali ini yang anda lakukan adalah sbb : 1) BUY to Open Saham RIMM @ USD 69.2) SELL to Open RIMM Jan’2011 70 Call @ USD 9.10 Kini Titik Impas anda adalah USD 69 - USD 9.10 = USD 59.90.

Probability of Winning anda menjadi 59.18%.

Jika saham RIMM bergerak naik sehingga saham anda ter-exercised, maka saham RIMM anda terjual pada posisi USD 70.- (strike price anda), dengan demikian anda memperoleh keuntungan USD 1.- per lembar saham, ditambah Option Premium RIMM Jan’11 70 Call sebesar USD 9.10. Total Profit anda bila saham ter-exercised adalah USD 1 + USD 9.10 = USD 10.1.

IV.3. ROLLING DOWN Rolling Down merupakan Repair Strategy yang bisa anda lakukan bilamana saham RIMM mengalami penurunan hingga menyentuh level Titik Impas anda yakni USD 59.90. Misalkan tiga bulan sebelum Expiry, saham RIMM turun ke level USD 59.90, sehingga RIMM Jan’11 70 Call sekarang menjadi Far OTM (Out of the Money), dan preminya turun menjadi USD 1.10. Kali ini anda tidak perlu menjual saham anda, melainkan anda cukup melakukan suatu langkah yang dikenal dengan istilah ‘Rolling Down’, sebagai berikut : 1) Buy to Close RIMM Jan’11 70 Call @ USD 1.10 2) Sell to Open RIMM Jan’12 60 Call @ USD 10.5 Dengan demikian posisi anda menjadi sebagai berikut : 1) Posisi BTO saham RIMM @ 69.- kini mengalami floating loss sebesar USD 9.1 2) Posisi STO RIMM Jan’11 70 Call @ 9.10 ditutup dengan BTC RIMM Jan’11 70 Call @ USD 1.10. Posisi tersebut memberikan profit USD 8.3) Posisi (baru) STO RIMM Jan’12 60 Call @ 10.5 Dari posisi no 1) dan no 2) Net Floating loss anda adalah : USD 9.1 – USD 8.- = USD 1.1. Berhubung posisi no 2) sudah closed, maka posisi anda hanyalah : 1) BTO saham RIMM @ 69.2) STO RIMM Jan’12 60 Call @ 10.5 Titik Impas anda yang baru menjadi :

BE = HS - NetPO1 – PO2 HS = Harga Beli Saham anda mula-mula BE = Titik Impas pada saat Expiry NetPO 1 = Net Profit Transaksi Option yang pertama PO2 = Premi Option yang kedua

BE = USD 69 - USD 8 – USD 10.5 = USD 50.5

Dengan Rolling Down, kendatipun saham yang anda beli mengalami penurunan cukup signifikan, masih ada peluang posisi tersebut bisa terselamatkan, dan berakhir menjadi profit. Namun Rolling Down ini hanya bisa anda lakukan secara terbatas, karena jika saham RIMM ternyata masih mengalami penurunan ke level USD 50.5, maka anda tidak bisa melakukan Rolling Down kembali, karena belum ada Option RIMM yang memiliki Expiry di atas Jan’ 2012. Apa yang harus kita lakukan untuk membatasi resiko anda, jika saham RIMM ternyata turun ke level USD 50.5, dan anda sudah tidak bisa melakukan Rolling Down kembali, sementara anda masih ingin mempertahankan saham RIMM tersebut? Jawabnya adalah dengan merubah posisi anda dari Covered Call menjadi Protective Put.

IV.4. COVERED CALL ON ETF Coba perhatikan kembali, proteksi yang bisa diberikan oleh Covered Call terbatas pada besarnya premi Call Option yang anda terima sebagai hasil atas Call Option yang anda jual. Sehubungan dengan itu, kelemahan dari Strategi ini adalah apabila saham anda mengalami Gap Down, atau yang lebih mengerikan lagi adalah Saham tersebut sesudah Gap Down, terus turun, dan akhirnya perusahannya mengajukan Chapter 11 alias pailit seperti Lehman Brothers di tahun 2008. Jika itu yang terjadi, apapun bentuk Covered Call yang anda lakukan tidak akan bisa menyelamatkan posisi anda. Sehubungan dengan itu, adakah cara yang efektif untuk mencegah terjadinya Gap Down maupun membeli saham yang akhirnya mengalami down trend berkepanjangan dan pailit? Ada begitu banyak pendekatan fundamental analysis yang bisa anda pergunakan untuk memilih saham-saham unggulan yang memiliki fundamental bagus, serta memiliki volatilitas rendah. Namun salah satu cara yang termudah dan efektif untuk menghindari resiko Gap Down maupun Saham yang berpotensi pailit, adalah dengan melakukan Covered Call ini bukan pada Single Stock, melainkan pada ETF (Exchange Traded Fund).

IV.4.1. ETF (Exchange Traded Fund) ETF adalah instrumen unit trust berisi portofolio yang didesain untuk mereplikasikan saham-saham yang tergabung dalam index tertentu.Karena merupakan gabungan saham alias index, maka begitu membeli ETF Anda sudah membeli sebuah portofolio (kumpulan saham) yang terdiri atas semua saham yang tergabung dalam index tertentu. ETF juga bisa diperjualbelikan seperti layaknya sebuah saham.Kalau boleh dibahasaindonesiakan, makna ETF kurang lebih adalah reksadana saham yang diperjual-belikan di bursa. Di Amerika Serikat sendiri saat ini kita mengenal ada 3 (tiga) indeks harga saham gabungan yang paling populer digunakan sebagai acuan guna memantau kondisi pasar modal AS, yakni Dow Jones Index, S&P 500 Index, dan Nasdaq 100 Index. Dow Jones Index Pertama kali diluncurkan pada posisi 40.96 pada tanggal 26 Mei 1896, saat itu dikenal dengan sebutan Dow Jones Industrial Average. Index ini merupakan index tertua kedua sesudah Dow Jones Transportation yang juga diciptakan oleh perusahan yang sama yakni Dow Jones & Company, sebuah Perusahan Penerbit dan Penyedia Informasi Keuangan Amerika Serikat, yang didirikan oleh 3 (tiga) orang wartawan senior, Charles Dow, Edward Jones dan Charles Bergstresser.

S&P 500 Index S&P500 Index adalah Index harga saham gabungan AS, yang terdiri dari 500 Perusahan AS dengan kapitalisasi besar.Index ini adalah index yang paling popular digunakan sebagai acuan atas kinerja Bursa AS serta kondisi ekonomi AS.Pertama kali index ini diciptakan pada tanggal 4 Maret 1957 oleh Standard & Poor’s, salah satu Divisi McGrawHill.Semua saham komponen S&P500 Index diperdagangkan di dua bursa, yakni NYSE (New York Stock Exchange), dan NASDAQ (National Association of Securities Dealers Automated Quotations), dan selanjutnya bisa dilihat pada website berikut ini: http://www2.standardandpoors.com/portal/site/sp/en/us/page.topic/indices_500/2,3,2, 2,0,0,0,0,0,2,3,0,0,0,0,0.html Nasdaq-100 Index Nasdaq-100 Index pertama kali diperdagangkan di bursa pada tanggal 31 Januari 1985.Terdiri dari 100 perusahan Non Finansial AS maupun International terbesar yang terdaftar di Bursa NASDAQ. Daftar lengkap 100 Perusahan komponen NASDAQ-100 Index dapat dilihat pada website berikut ini : http://dynamic.nasdaq.com/dynamic/nasdaq100_activity.stm Masing-masing index tersebut di atas memiliki ETF-nya sendiri.

Dow Jones ETF disebut DIA, S&P-500 ETF adalah SPY (dahulu bernama Standard & Poor’s Depository Receipts atau SPDRs), dan Nasdaq-100 ETF dikenal dengan simbol QQQQ. Dengan demikian, jika Anda membeli SPY itu artinya Anda telah membeli 500 saham Perusahaan Terbesar di AS yang tergabung dalam Index S&P 500. Selain tiga ETF utama tersebut, dewasa ini ada ratusan ETF yang diperdagangkan di Wall Street.Underlying-nya pun tidak terbatas hanya pada Index saham-saham AS saja. Sejak 2003, bursa Asia yang tergolong emerging markets berhasil menunjukkan kinerja luar biasa. Sejak itu pula lahirlah beragam ETF yang mengacu pada indeks atau kumpulan saham unggulan suatu negara. Daftar lengkap seluruh ETF bisa dilihat di Appendix ………………

IV.4.2. Monthly Covered Call on Index (SPY) Sekarang coba perhatikan Tabel Option Chain di bawah ini :

Misalkan saat ini (April 2010), dan yang anda lakukan sekarang adalah : 1) Buy to Open ETF SPY @ USD 119.04 2) Sell to Open SPY May’2010 121 Call @ USD 1.44 Titik impas anda adalah : USD 117.6, sementara maximum profit yang bisa anda harapkan apabila SPY ETF anda ter-exercised, adalah ( USD 121 – USD 119.04 ) + USD 1.44 = USD 3.4.

ROIe = [(PS + PO) / (HS – PO)] x 100% ROIe = Return on Investment apabila underlying (saham / etf) ter-exercised, PS = Profit Underlying (saham / etf) = Selisih Strike Price – Harga Beli Underlying PO = Premi Option yang anda peroleh, HS = Harga Beli Underlying (saham / etf)

Jika SPY naik, dan ETF anda tersebut ter-exercised, maka Return on Investment anda menjadi :

ROIe = [( 121 – 119.04 ) + 1.44] / (119.04 – 1.44) x 100% = 3.4 / 117.6 x 100% = 2.89%

Probability of Winning anda adalah 57.74% sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar di bawah ini :

Untuk memperbesar proteksi atas investasi ETF yang anda lakukan, bagaimana jika kita melakukan Medium Term Covered Call pada SPY ETF?

IV.4.3. Medium Covered Call on Index (SPY) Coba perhatikan Tabel Option Chain berikut ini :

Sekarang, misalkan yang anda lakukan adalah sebagai berikut : 1) BTO SPY @ USD 119.04, 2) STO SPY Dec’2010 121 Call @ USD 5.73 Titik Impas anda adalah USD 119.04 – USD 5.73 = USD 113.31, Maximum Profit yang bisa anda peroleh apabila ETF SPY anda ter-exercised adalah USD 769 per lot. Apabila itu terjadi, Return on Investment anda adalah : USD 7.69 / USD 113.31 x 100% = 6.8%.

Probability of Winning anda adalah : 62.5%.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apabila SPY ternyata mengalami penurunan dan mencapai level titik impas anda, yakni 113.31, apakah yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan posisi tersebut?Betul sekali, jawabnya adalah ROLLING DOWN. Misalkan sekitar tiga bulan sebelum expiry SPY mengalami penurunan sebesar USD 5.73 ke titik impas anda 113.31.Alhasil Premi Option SPY Dec’2010 121 Call kini turun menjadi 0.81. Maka anda bisa melakukan Profit Taking pada Option tersebut dengan cara Buy to Close SPY Dec’2010 121 Call @ 0.81, profit anda atas transaksi option ini menjadi USD 5.73 – USD 0.81 = USD 4.92. Berhubung SPY turun sebesar USD 5.73, maka secara total anda masih mengalami floating loss sebesar USD 5.73 – USD 4.92 = USD 0.81. Segera sesudah anda Buy to Close SPY Dec’2010 121 Call @ 0.81, anda buka posisi baru yakni Sell to Open SPY Dec’2011 115 Call @ USD 7.-. Dengan demikian titik impas anda yang baru adalah : USD 119.04 – USD 4.92 – USD 7 = USD 107.12. Untuk lebih jelasnya, anda bisa lihat rincian posisi anda sebagai berikut : Mula-mula posisi anda adalah sebagai berikut : 1) Buy to Open SPY @ USD 119.04 2) Sell to Open SPY Dec’2010 121 Call @ USD 5.73 Kemudian, SPY turun USD 5.73 ke titik impas 113.31. Anda melakukan Rolling Down : Buy to Close SPY Dec’2010 121 Call @ 0.81 sehingga posisi no 2) diatas mengalami profit USD 4.92. Kemudian anda Sell to Open SPY Dec’2011115 Call @ USD 7.-. Posisi anda menjadi : 1) Buy to Open SPY @ USD 119.04 2) Buy to Close SPY Dec’2010 121 Call @ USD 0.81 3) Sell to Open SPY Dec’2011 115 Call @ USD 7.-

- floating loss = USD 5.73 - profit taking = USD 4.92

Titik Impas baru = USD 119.04 – USD 4.92 – USD 7 = USD 107.12 Anda tidak perlu khawatir apabila SPY masih mengalami penurunan, karena jangan lupa SPY adalah ETF S&P500, yakni indeks 500 saham unggulan AS. Untuk membuat SPY ‘bangkrut’ maka seluruh 500 saham unggulan tersebut harus pailit, itupun SPY masih tidak bangkrut, karena masih ada 500 perusahan lain yang akan menggantikan 500 perusahan pertam a yang bangkrut. Dengan demikian peluang SPY bangkrut hanyalah terjadi jika seluruh perusahan di AS bangkrut semua. SPY sangat ter-diversifikasi, karena terdiri dari berbagai perusahan yang tersebar di berbagai sektor industri.Berbagai studi bahkan menunjukkan bahwa kebanyakan mutual fund justru under-performed S&P500 setiap tahunnya.

IV.5. MENGGUNAKAN COVERED CALL UNTUK OPTIMALISASI PROFIT TAKING

Covered Call juga sering digunakan Professional Trader untuk mengoptimalkan Profit Taking mereka.Misalkan anda membeli suatu saham, baik hanya saham saja tanpa option atau beli saham ditambah dengan Put Option untuk proteksi.Beberapa saat kemudian ternyata saham yang anda beli mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dan anda ingin melakukan profit taking. Salah satu alternatif selain langsung menjual saham anda, adalah dengan cara Sell (deep) ITM Call Option dengan expiry yang paling dekat, sehingga pada expiry day Call Option tersebut ter-exercised, dan saham anda otomatis terjual, namun jangan lupa anda memperoleh tambahan keuntungan dari permi option yang anda terima.

IV.5.1. PROTECTIVE PUT vs COVERED CALL Salah satu pertanyaan yang sering sekali saya terima adalah, “Mana strategi yang lebih baik digunakan, Protective Put atau Covered Call ?” Jawab say a adalah : Tergantung kebutuhan dan implied volatility pada saat anda akan membeli saham tersebut. Bilamana anda lebih memprioritaskan proteksi, maka Protective Put memberikan proteksi yang lebih besar daripada Covered Call, namun apabila anda memprioritaskan probability of winning, maka Covered Call memberikan probability of winning yang lebih besar ketimbang Protective Put. Ketika saham sideways misalnya, jika anda menggunakan Protective Put, maka anda akan mengalami kerugian sebesar premi Put Option yang anda beli, melainkan Covered Call tetap untung, dimana anda memperoleh premi Call option yang akhirnya expired worthless pada expiry day. Faktor kedua yang perlu anda pertimbangkan adalah Implied Volatility. Sehubungan dengan itu tibalah saatnya kita mempelajari Options Implied Volatility sebagai salah satu factor penting yang harus anda perhatikan sebelum menentukan apakah Protective Put ataukah Covered Call yang akan anda pergunakan.

BAB V. IMPLIED VOLATILITY Sampai tahap ini kita sudah mempelajari 2 (dua) strategi untuk melindungi asset kita, apakah itu saham ataupun ETF, yakni Strategi Protective Put dan Covered Call. Untuk lebih jelasnya mari kita perbandingkan kedua strategi tersebut : PROTECTIVE PUT

COVERED CALL

Membeli Options (Put) untukproteksi

Menjual Options (Call) untukproteksi

Proteksi Maksimum

Proteksi terbatas pada Premi Option yang diterima investor

Potensi Profit tak underlying asset naik

terbatas

selama Potensi Profit terbatas. Jika underlying asset naik, ada kemungkinan underlying asset akanter-exercised

Jika underlying asset diperdagangkan flat / sideways, maka investor mengalami kerugian sebesar premi Put Option yang dibelinya.

Jika underlying asset diperdagangkan flat / sideways, maka investor memperoleh ‘passive income’ dari premi Call Option yang dijualnya. Selanjutnya, Investor bias kembali menjual Call Option untuk periode berikutnya.

Titik Impas terletak pada level harga beli Titik Impas terletak pada level harga beli Underlying Asset ditambah Premi Put Underlying Asset dikurangi Premi Call Option yang kita beli. Option yang kita jual.

Sebagaimana saya ungkapkan sebelumnya, bahwa di dalam menentukan apakah Protective Put ataukah Covered Call yang akan anda pergunakan, salah satu factor penting yang selalu saya perhatikan adalah Implied Volatility. Misalkan anda menganalisa suatu saham, dan anda memiliki ‘bullish view’ terhadap saham tersebut, atau dengan kata lain anda optimis bahwa saham tersebut harganya akan naik. Namun demikian, anda ingin melindungi saham tersebut, kalau-kalau ada hal-hal yang tidak anda perhitungkan sebelumnya yang bias mengakibatkan saham tersebut mengalami penurunan. Strategi mana yang anda pilih? Protective Put atau Covered Call? Kebanyakan trader / investor akan menjawab jika anda membutuhkan proteksi maksimal, karena underlying asset yang anda pilih memiliki fluktuasi yang

besar misalnya, maka anda akan memilih Protective Put, sebaliknya jika underlying asset yang anda pilih memiliki fluktuasi yang tidak terlalu besar, maka anda akan memilih Covered Call. Saya sendiri di dalam menentukan apakah Protective Put yang akan saya pergunakan, ataukah Covered Call, adalah dengan kembali ke filosofi dasar dari kedua strategi di atas. Pada prinsipnya kedua strategi diatas adalah sama-sama menggunakan Options untuk memproteksi investasi kita pada underlying asset. Coba perhatikan kembali table perbandingan di atas. Perbandingan yang pertama menunjukkan bahwa pada strategi Protective Put kita membeli Put Option untuk proteksi sementara pada strategi Covered Call kita menjual Call Option untuk proteksi. Pada saat bertransaksi di bursa Options, seorang trader / investor professional selalu meneliti apakah Options saat ini secara keseluruhan sedang diperdagangkan pada harga yang mahal atau murah. Kriteria mahal / murahnya harga options ditentukan oleh Implied Volatility options tersebut. Oleh karena itu, guna menjawab pertanyaan apakah Protective Put ataukah Covered Call yang akan kita pergunakan, saya akan melihat dulu Options Implied Volatility atas Underlying Asset yang akan dibeli. Anda kini tentu bertanya-tanya, apa itu Implied Volatility?

V.1. Apa itu IMPLIED VOLATILITY? Sebelum saya menjelaskan apa itu Implied Volatility, sebaiknya saya bahas dulu apa itu Volatility atau Volatilitas. Volatilitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa besar fluktuasi harga suatu asset dalam jangka waktu tertentu. Semakin besar volatilitas harga suatu asset, semakin fluktuatif-lah harga asset tersebut. Suatu asset dengan volatilitas besar berarti memiliki fluktuasi besar, sehingga seringkali mengalami penurunan drastic ataupun kenaikan harga yang sangat signifikan. Investor pada umumnya menyebut asset tersebut memiliki resiko tinggi. Dalam dunia perdagangan derivatif (options) dikenal 3 (tiga) jenis Volatilitas (Volatility), yakni : 1) Statistical (Historical) Volatility, 2) Implied (Current) Volatility, 3) Future Volatility.

V.1.1. STATISTICAL (HISTORICAL) VOLATILITY Statistical atau Historical Volatility adalah volatilitas suatu asset berdasarkan data historis. Historical Volatility juga disebut Statistical Volatility karena rumus yang digunakan untuk menghitung Historical Volatility tidak lain adalah rumus Standard Deviasi yang biasa dipergunakan dalam ilmu statistik. Standard Deviasi selalu dinyatakan dalam prosentase. Misalnya suatu saham memiliki 30 Days Historical Volatility = 20%. Satu-satunya kegunaan Historical Volatility adalah sebagai studi perbandingan antara suatu asset tertentu dengan asset lainnya. Misalnya coba perhatikan kedua saham berikut ini:

Kedua saham di atas, Altria Group, Inc., (ticker = MO) dan Overstock.com, Inc., (ticker = OSTK) saat ini diperdagangkan pada kisaran harga yang hamper sama, MO = USD 21.36, sementara OSTK = USD 20.15. Namun keduanya memiliki angka Historical Volatility yang sangat berbeda. Historical Volatility MO = 14.8%, sementara Historical Volatility OSTK adalah 53.9%. Sekarang coba perbandingkan charts kedua saham tersebut. Anda bias lihat bahwa saham Overstock.com (OSTK) jauh lebih fluktuatif ketimbang saham Altria Group (MO).

V.1.2. IMPLIED (CURRENT) VOLATILITY Sekarang coba perhatikan Charts di bawah ini.

Implied Volatility AAPL menca paititiktertinggi (46%) s elama 12 bulanterakhir, pa dabulan Jan 2010.

Pa da saatitu Historical Vol a tility AAPL ha nya beradapadakisaran 27%.

Implied Volatility AAPL bera dapada l evel terendah (24%) di bulan April 2010.

Selama 12 (duabelas) bulan terakhir, Mei 2009 – April 2010, Implied Volatility AAPL pernah mencapai level tertinggi pada level 46% di bulan Januari 2010, sedangkan level terendah yakni 24% terjadi di bulan April 2010. Misalkan saat ini Implied Volatility AAPL berada pada level 25.97%.

Perhatikan jika Implied Volatility AAPL = 25.97%, maka:  

Theoretical Value AAPL OCT 270 Call = USD 19.31, Theoretical Value AAPL OCT 270 Put = USD 18.66

Sekarang perhatikan apa yang terjadi jika saat ini Implied Volatility AAPL adalah 45%.

Perhatikan jika Implied Volatility AAPL = 45%, maka:  

Theoretical Value AAPL OCT 270 Call = USD 33.05, Theoretical Value AAPL OCT 270 Put = USD 32.42

Kesimpulan : 1) Mahal atau murahnya harga suatu option ditentukan oleh Implied Volatility, 2) Semakin tinggi Implied Volatility, semakin mahal pula harga optionnya (baik Call maupun Put), sebaliknya semakin rendah Implied Volatility, semakin murah pula harga optionnya (baik Call maupun Put).

Jika Implied Volatility AAPL = 25.97%, dan anda melakukan Covered Call, posisi anda adalah sebagai berikut :  

BUY to Open AAPL @ USD 269.5 SELL to Open AAPL OCT 270 Call @ USD 19.31

Jika anda melakukan Protective Put, posisi anda adalah sebagai berikut :  

BUY to Open AAPL @ USD 269.5 BUY to Open AAPL OCT 270 Put @ USD 18.66

Sementara itu jika Implied Volatility AAPL = 45%, dan anda melakukan Covered Call, posisi anda adalah sebagai berikut :  

BUY to Open AAPL @ USD 269.5 SELL to Open AAPL OCT 270 Call @ USD 33.05

Jika anda melakukan Protective Put, posisi anda adalah sebagai berikut :  

BUY to Open AAPL @ USD 269.5 BUY to Open AAPL OCT 270 Put @ USD 32.42

Ingat, pada saat anda melakukan Covered Call, maka proteksi diperoleh dari besarnya Premi Call Option yang anda terima. Dengan demikian, dalam contoh di atas, semakin besar premi AAPL Oct 270 Call Option yang anda terima, akan semakin baik untuk anda. Sebaliknya, ketika anda melakukan Protective Put, anda membayar premi AAPL Oct 270 Put yang anda gunakan untuk melindungi saham anda. Semakin murah premi AAPL Oct 270 Put yang anda bayarkan, akan semakin baik untuk anda. Ketika Implied Volatility saham sedang tinggi-tingginya, maka cara terbaik untuk melindungi saham anda adalah dengan cara Covered Call, karena anda lebih diuntungkan dengan mahalnya premi Call Option yang anda jual, sebaliknya ketika Implied Volatility saham sedang rendah-rendahnya, maka guna melindungi saham anda, Protective Put adalah strategi yang lebih tepat untuk digunakan.

Kesimpulan :  

Pada saat Implied Volatility sedang tinggi-tingginya: GunakanStrategi Covered Call, Pada saat Implied Volatility sedang rendah-rendahnya: GunakanStrategi Protective Put.

BAB VI. MENGGUNAKAN STOCK SCREENER Sampai saat ini tinggal satu pertanyaan lagi yang belum terjawab. Bagaimana kita menentukan saham mana yang kita pilih untuk investasi. Pada saat kita membeli suatu saham, sesungguhnya kita sudah membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan tersebut. Kita menjadi salah seorang pemegang saham atau seringkali dikenal dengan sebutan ‘share holder’. Sebagai pemilik perusahaan tentu kita ingin agar perusahaan kita ini bisa berkembang, dalam arti total revenue (nilai penjualan) perusahaan semakin berkembang, laba bersih (net income) perusahaan semakin bertumbuh, dan nilai asset perusahaan juga semakin berkembang. Jika anda termasuk ke dalam golongan investor yang memprioritaskan pertumbuhan perusahaan (growth) sebagai criteria utama anda dalam berinvestasi, maka anda termasuk ke dalam golongan Growth Investor. Ada kalanya, seorang investor justru berinvestasi pada suatu saham perusahaan yang harganya sedang tertekan, biasanya akibat suatu pemberitaan yang memicu sentiment pasar yang negatif, namun sesungguhnya tidak berpengaruh terhadap fundamental pertumbuhan perusahaan. Investor seperti ini seringkali dikenal dengan sebutan Value Investor. Metode / cara dalam menentukan kandidat saham mana saja yang akan dipilih untuk investasi adalah sangat berbeda antara Growth Investor maupun Value Investor. Buku ini tidak membahas mana yang memiliki performance lebih unggul, apakah Growth Investor ataupun Value Investor. Keduanya memiliki keunggulan maupun kelemahannya masing-masing. Ketika bursa saham secara keseluruhan berada pada kondisi ‘strong uptrend’ misalnya, seringkali Growth Investor mengungguli Value Investor, namun sebaliknya Value Investing seringkali dikenal sebagai metode investasi yang paling konservatif dan konsisten untuk jangka panjang.

VI.1. STOCK SCREENING Dengan bantuan teknologi computer serta berbagai kemudahan akses data dari internet dewasa ini, stock screening adalah cara yang paling effisien, cepat dan nyaman dalam menentukan saham-saham kandidat, karena kita bias menentukan berbagai criteria untuk memfilter saham-saham yang tidak masuk kriteria, untuk kemudian cukup memfokuskan perhatian kita menganalisa saham-saham kandidat tertentu saja.

VI.2. YAHOO! FINANCE STOCK SCREENER Dewasa ini ada begitu banyak stock screener yang bias anda pergunakan secara gratis. Yahoo! Finance adalah salah satunya. Cara menggunakannya sangat mudah.Ikuti saja langkah-langkah berikut ini: Langkah pertama, pergi ke website yahoo finance di alamat: http://finance.yahoo.com dengan menggunakan web browser anda.

Kemudian arahkan mouse pointer anda ke Tab Investing dan pilih Stock. Selanjutnya akan tampil pilihan menu seperti di bawah ini:

Pada menu di atas klik Stock Screener.

Yahoo! Finance menyediakan 2 (dua) pilihan Stock Screener, yakni Yahoo! Finance Stock Screener, dan Basic HTML Screener. Kendatipun Basic HTML Screener jauh lebih sederhana, namun Yahoo! Finance Stock Screener memiliki fitur yang sangat lengkap dan canggih. Untuk menggunakan Yahoo! Finance Stock Screener, anda membutuhkan software Java minimal versi 1.4.1. Jika computer anda tidak / belum memiliki software Java, tidak perlu khawatir, karena software tersebut bisa di download secara gratis di alamat berikut ini: http://www.java.com/en/download/index.jsp

Lakukan instalasi software Java hingga selesai, dan buka browser anda kembali, masuk ke website Yahoo! Finance (http://finance.yahoo.com) kemudian pilih Investing, Klik Stock, dan pada menu berikutnya klik Stock Screener. Jika software Java sudah ter-install pada computer

anda, silakan klik Yahoo! Finance Stock Screener. Browser anda akan membuka sebuah jendela baru, dan sesudah proses loading selesai akan tampil menu seperti di bawah ini:

Cobalah klik pada tulisan warna hijau ‘Click to add Criteria’, akan tampil drop down menu yang isinya terdiri dari 13 (tiga belas) item sebagai berikut:

Sekarang cobalah memasukkan kriteria di bawah ini: 1) Market Capitalization ≥ USD 1,000,000,000.Caranya :Pilih Valuation, dan klik Market Capitalization, kemudian pada kolom disebelahnya pilih>= dan pada kolom berikutnya masukkan 1b. Market Capitalization menunjukkan ukuran besar kecilnya suatu perusahan, yakni dengan cara mengkalikan harga saham dengan jumlah saham beredar.

Berdasarkan Market Capitalization-nya perusahaan yang terdaftar di bursa Amerika Serikat digolongkan sebagai berikut :     

Mega-cap: di atas $100 billion Large-cap: $10 billion–$100 billion Mid-cap: $1 billion–$10 billion Small-cap: $100 million–$1 billion Micro-cap: $10 million-$100 million

Catatan: Sesudah anda selesai memasukkan criteria pertama, anda bias menyimpan kriteriakriteria anda, sehingga anda mudah untuk membukanya kembali kelak apabila anda ingin melakukan modifikasi terhadap stock screener anda ini. Untuk bisa menggunakan fitur ini anda harus memiliki Yahoo! ID.

2) Price to Sales Ratio (P/S) minimum 2, danmaksimum 9 Caranya: Pilih Valuation, kemudianklik P/S. Pada kolom berikutnya masukkan ‘between’ dan masukkan 1, kemudian pada kolom berikutnya masukkan 10. Price to Sales Ratio di bawah 2, biasanya mengindikasikan kandidat untuk Value Stocks / Value Investing, namun kita disini akan membuat Growth Screener. Price to Sales Ratio sayabatasi 9 untuk membuang saham-saham yang sudah ‘over-priced’. Perhatikan disini, saya menggunakan Price to Sales Ratio dan BUKAN Price to Earning Ratio guna menyaring saham-saham yang over-priced. 3) Earnings Growth Past Five Years minimum 20%

Caranya: Pilih Growth, kemudian klik Earnings Growth Past Five Years. Pada kolom berikutnya masukkan ‘>=’ dan pada kolom berikutnya lagi masukkan angka 20. Disini kita memfilter hanya saham-saham yang memiliki pertumbuhan laba per tahun minimum sebesar 20%.

4) Earning Growth Estimates next five years minimum 25% Caranya: Pilih Analyst Estimates, kemudian klik Earnings Growth est Next 5 Years, kemudian sama seperti sebelumnya, masukkan tanda ‘>=’ pada kolom berikutnya, dan masukkan 25 pada kolom berikutnya.

5) Revenue minimum USD 50 million Yahoo! Finance menggunakan istilah Sales. Revenue / Sales / Omzet adalah angka yang menyatakan total penjualan dalam setahun. Cara memasukkannya: Seperti biasa klik tulisan hijau ‘Click to add criteria’, kemudian pilih ‘Income Statement’ dan pilih Sales (ttm1), kemudian masukkan tanda ‘>=’ dan pada kolom berikutnya masukkan 50m (lima puluh juta USD).

6) Return on Asset minimum 8% Caranya: Click to add criteria, kemudianPilih profitability, dan klik Return on Asset. Selanjutnya, pada kolom berikutnya masukkan tanda ‘>=’ dan masukkan ‘8’ pada kolom berikutnya.

1

(ttm) adalah singkatan dari Trailing Twelve Month, yakni menunjukkan bahwa data tersebut diambil dari data duabelas bulan terakhir.

7) Held by institutions minimal 30% Mutual fund serta Intitutional Buyer lainnyamenyukai Growth Stocks. Jika dalam suatu saham, kepemilikan Institutional sedikit sekali, maka kemungkinan para professional ini beranggapan bahwa saham tersebut kurang memiliki prospek untuk bisa menghasilkan keuntungan untuk mereka. Caranya: ‘Click to add criteria’ kemudian pilih ‘Ownership’, dan pada pull down menu berikutnya pilih ‘Held Institutions’ kemudian masukkan tanda ‘>=’ pada kolom berikutnya, dan ‘30’ pada kolom berikutnya.

8) Current price minimal USD 5.Saham-saham dibawah USD 5.- biasanya adalah saham-saham yang cenderung memiliki resiko yang lebih besar. Klik ‘click add to criteria’ kemudian pilih Share Performance, kemudian pilih Current Price. Masukkan tanda ‘>=’ dan pada kolom berikutnya masukkan ‘5’.

Kalau sudah, cobalah klik ‘Run Screen’. Kemudian tunggu sebentar, sesaat kemudian akan tampil daftar saham seperti di bawah ini2 :

Jangan lupa menyimpan komposisi kriteria stock screener anda, caranya cukup klik ‘save’ seperti berikut ini :

2 Hasil

saham-saham yang tampil di layar akan berbeda dari waktu ke waktu, sehubungan dengan itu hasil sahamsaham yang tampil di layar monitor anda tentunya akan berbeda.

Selanjutnya anda bisa mencatat / mencetak daftar saham hasil stock screener yang anda lakukan.

Sesudah itu, fokuslah pada beberapa saham kandidat di atas, dan anda bisa menggunakan Technical Analysis untuk mempertajam ‘entry point’ anda 3.

3 Buku

ini tidakmembahas mengenai Technical Analysis, akan tetapi, pembahasan mengenai Technical Analysis dapat dibaca pada buku saya sebelumnya, yang berjudul “Rahasia Bebas Finansial dengan Berinvestasi di Pasar Modal”.

VI.3. YAHOO! FINANCE PRESET STOCK SCREENER Yahoo Finance juga menyediakan fitur Preset Screener, dimana anda bisa dengan mudah menscreening saham-saham yang anda butuhkan dengan berbagai kriteria yang sudah disiapkan oleh Yahoo Finance sebelumnya. Anda bias memodifikasi kriteria-kriteria tersebut bilamana dibutuhkan.

Related Documents


More Documents from "Lilianita Ningrum"