Makalah Saham

  • Uploaded by: Julaekah Jul Ijul
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Saham as PDF for free.

More details

  • Words: 2,015
  • Pages: 13
Loading documents preview...
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2

“SAHAM”

Di susun oleh : Kelompok 3 1. M. Nur Khakim

(14030009)

2. Julaekah

(14030011)

3. Mudrikah

(14030013)

4. Emi Setyorini

(14030070)

Semester 4

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi STIE YPPI Rembang 2016

0

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi sasaran bagi para pengusaha dalam negeri maupun luar negeri untuk menambah kekayaan dengan membeli saham dalam bentuk investasi. Saham

merupakan salah satu jenis surat berharga yang

diperdagangkan di bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti dia ikut menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Para pembeli saham membayarkan uang pada perusahaan melalui bursa efek dan mereka menerima sebuah sertifikat saham sebagai tanda bukti kepemilikan mereka atas saham-saham dan kepemilikan mereka dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para pemegang saham dari sebuah perusahaan merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak untuk mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh perusahaan dalam bentuk deviden.

B. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. Dapat menjelaskan pengertian saham. 2. Dapat menjelaskan jenis-jenis saham. 3. Dapat menjelaskan perhitungan penjualan dan pembelian saham. 4. Dapat menjelaskan pertukaran saham.

1

BAB II

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain yang dilakukan perusahaan kepada pemegang saham lainnya. Saham merupakan salah satu dari beberapa alternatif yang dapat dipilih untuk berinvestasi. Investasi dengan membeli saham suatu perusahaan, berarti investor telah menginvestasikan dana dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kembali saham tersebut. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut dan porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut (Darmadji, 2001:5). Sifat dasar investasi saham adalah memberikan peran bagi investor dalam memperoleh laba perusahaan. Setiap pemegang saham merupakan sebagian pemilik perusahaan, sehingga mereka berhak atas sebagian dari laba perusahaan. Namun hak tersebut terbatas karena pemegang saham berhak atas bagian penghasilan perusahaan hanya setelah seluruh kewajiban perusahaan dipenuhi. Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai tiga tujuan investasi utama sebagaimana yang dikemukakan oleh Kertonegoro (2000:108) yaitu: a. Sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamakan keamanan prinsipal, sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham non-spekulatif lainnya. b. Untuk pemupukan modal, berarti investor mengutamakan investasi jangka panjang, sehingga mereka akan mencari saham pertumbuhan untuk memperoleh capital gain atau saham sumber penghasilan untuk mendapat dividen.

2

c. Sebagai sumber penghasilan, berarti investor mengandalkan pada penerimaan dividen sehingga mereka akan mencari saham penghasilan yang bermutu baik dan hasil tinggi.

B. Jenis-jenis Saham Dalam transaksi jual dan beli di Bursa Efek, saham merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Menurut Darmadji (2001:6), ada beberapa sudut pandang untuk membedakan jenis-jenis saham yaitu: a. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim: 1) Saham Biasa (common stock) Saham biasa merupakan saham yang memiliki hak klaim berdasarkan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan. Bila terjadi likuidasi, pemegang saham biasa yang mendapatkan prioritas paling akhir dalam pembagian dividen dari penjualan asset perusahaan. Menurut Siamat (2004:385), ciri-ciri dari saham biasa adalah sebagai berikut: a) Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba. b) Memiliki hak suara (one share one vote). c) Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan paling akhir apabila bangkrut setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi. 2) Saham Preferen (Preferred Stock) Saham preferen merupakan saham dengan bagian hasil yang tetap dan apabila perusahaan mengalami kerugian maka pemegang saham preferen akan mendapat prioritas utama dalam pembagian hasil atas penjualan asset. Saham preferen mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Adapun ciri-ciri dari saham preferen menurut Siamat (2004:385) adalah: a) Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden. b) Tidak memiliki hak suara. c) Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus. d) Memiliki hak pembayaran sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditu rapabila perusahaan dilikuidasi.

3

b. Ditinjau dari cara peralihan: 1) Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks) Pada saham atas unjuk tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindah tangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapapun yang memegang saham ini, maka akan diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS. 2) Saham Atas Nama (Registered Stocks) Saham atas nama merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu. c. Ditinjau dari kinerja perdagangan: 1) Blue Chip Stocks Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. 2) Income Stocks Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara   teratur membagikan dividen tunai. Emiten   ini tidak suka   menekan   laba dan tidak mementingkan potensi. 3) Growth Stocks   Saham-saham dari emiten   yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai   leader   di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. 4) Speculative Stock   Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai

kemungkinan

penghasilan

yang

tinggi

dimasa

mendatang, meskipun belum pasti. 5) Counter Cyclical Stocks   Saham   yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi   ekonomi, harga saham   ini tetap   tinggi, di mana emitennya   mampu   memberikan dividen yang tinggi   sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam   memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi. 4

C. Perhitungan Pembelian & Penjualan Saham Pada suatu saham terdapat 3 (tiga) macam nilai : 1. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham tersebut. 2. Nilai efektif adalah nilai yang tercantum pada kurs resmi kalau saham tersebut diperdagangkan di bursa, sedangkan 3. Nilai instrinsik adalah nilai saham pada saat diperdagangkan. Contoh investasi sementara pada saham Tgl. 6 Mar 2006 PT. B membeli 1000 lembar saham milik PT. A dengan harga Rp 1.200 per lembar. Saham tersebut mempunyai nilai nominal Rp 1.000 per lembar. Untuk transaksi itu, perusahaan dibebani biaya komisi broker sebesar Rp 50.000 Perhitungan : Harga beli = Rp 1.200 x 1000 lbr

= Rp 1.200.000

Biaya komisi

= Rp

Harga Perolehan

= Rp 1.250.000

50.000

Tgl. 10 April 2006, PT. B menerima dividen tunai sebesar Rp 150 per lembar Perhitungan : Dividen = 1000 lbr x Rp 150 = Rp 150.000 Tgl. 5 Juni 2006, PT. B menjual semua sahamnya dengan kurs 130% dan berkaitan dengan hal itu, perusahaan dikenakan biaya komisi broker 1% Perhitungan : - Harga Jual = 130% x 1000 lembar x Rp 1.000,-

= Rp 1.300.000

- Biaya komisi = 1% x Rp 1.300.000,-

= Rp

- Hasil Penjualan Saham

= Rp 1.287.000

- Harga Perolehan

= Rp 1.250.000 +

- Laba Penjualan Saham

= Rp

13.000 –

37.000

5

D. Pertukaran Saham Apabila saham yg dimiliki ditarik dan ditukar dengan saham jenis lain, maka saham baru yg diterima dicatat sebesar harga pasar dan apabila terjadi perbedaan antara harga pasar saham baru dengan harga perolehan saham lama dicatat sebagai laba/rugi. Misalnya PT. Bermuda menarik kembali saham prioritas yang beredar dan menukarnya dengan saham biasa, nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 10.000 nona Risa yang memiliki 100 lembar saham PT Bermuda untuk investsi jangka panjang, yang dulu dibelinya dengan harga perolehan sebesar Rp 1.000.000 menukarkannya dengan 100 lembar saham biasa. Pada saat pertukaran, saham biasa laku di pasar dengan harga Rp 11.000 per lembar. Pertukaran saham diatas dicatat dalam buku Nona risa dengan jurnal sebagai berikut : Penanaman modal dlm saham biasa

1.100.000

penanaman modal dalam saham prioritas laba pertukaran saham

1.000.000 100.000

Jika saham perusahaan adalah convertible stock maka pemegang saham dapat menukarkan saham yang dimilikinya dengan saham jenis lain 1. Pertukaran Saham dengan Aktiva selain Kas kadang – kadang modal saham dikeluarkan dengan menerima aktiva (selain dari kas). Dalam keadaan seperti ini besarnya jumlah yang akan di catat dalam rekening modal rekening aktiva didasarkan pada yang lebih muda ditentukan dari : a. Harga pasar saham yang di keluarkan b. Nilai wajar aktiva tang diterima PSAK No.21 paragraf 13 (f) menyatakan bahwa saham dicatat berdasarkan nilai wajar aktiva bukan kas yang diterima (butir b). Apabila kedua penilaian diatas tidak dapat ditentukan,biaasanya dilakukan terhadap aktiva yang diterima. Penilaian ini bisa juga dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Kecendrungan yang sering terjadi jika penilaian dilakukan oleh pimpinan perusahaan aadalah menghindari adanya disagio saham,sehingga aktiva dan modal saham akan dicatat terlalu besar maka modal saham itu

6

disebut “watered”. Tetapi jika dicatat terlalu kecil maka neraca yang disusun mengandung “cadangan rahasia”. Contoh : PT Risa Fadila menerbitkan 10.000 lembar saham nominal Rp.1.000,00 per lembar dan ditukar dengan sebuah gedung. maka: 1. Apabila harga pasar saham tidak diketahui,tetapi harga pasar gedung diketahui sebesar Rp 15.000.000,00,maka jurnal yang dibuat adalah : Gedung Rp.15.000.000,00 Modal saham Rp.10.000.000,00 Agio saham Rp. 5.000.000,00 2. Apabila harga pasar gedung tidak di ketahui tetapi harga pasar saham diketahui sebesar Rp.14.000.000,00,maka jurnalnya adalah : Gedung Rp.14.000.000,00 Modal saham Rp.10.000.000,00 Agio saham Rp. 4.000.000,00 3. Apabila harga pasar saham dan bangunan keduanya tidak di ketahui dan pimpinan perusahaan menetapkan harga perolehaan bangunan sebesar Rp.12.500.000,00,maka jurnalnya adalah : Gedung Rp.12.500.000,00 Modal saham Rp.10.000.000,00 Agio saham Rp. 2.500.000,00 2. Ditukar dengan aktiva non-kas Dasar pencatatan: a. Harga pasar saham yang ditukarkan, atau b. Harga pasar aktiva yang diterima, mana yang dapat ditentukan secara lebih andal Contoh: Pertukaran Saham dengan Aktiva Nonkas PT KFC menukarkan 2.000 lembar sahamnya sebesar nilai nominal @ Rp.10.000 dengan sebidang tanah pada tanggal 1 April 2004. Harga pasar saham biasa perusahaan pada saat itu adalah Rp.12.500 per saham. Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi pertukaran saham dengan tanah, pada tanggal 1 April 2004 tersebut sebagai berikut: Tgl 1/4/04

Rekening dan Deskripsi Tanah Modal Saham Biasa Modal Disetor-Agio Saham

Debit Kredit 25.000.000 20.000.000 5.000.000 7

(Pertukaran

saham

dengan

sebidang tanah) Akan tetapi, apabila harga pasar tanah dapat ditentukan sebesar Rp.22,5 juta, sedang saham perusahaan tidak ada harga pasarnya, maka harga pasar tanah harus dipakai sebagai dasar pengukuran dan pencatatan transaksi pertukaran saham dengan tanah tersebut sebagai berikut: Tgl 1/4/04

Rekening dan Deskripsi Tanah

Debit 25.000.000

Modal Saham Biasa Modal

Kredit 20.000.000

Disetor-Agio

5.000.000

Saham (Pertukaran

saham

dengan

sebidang tanah) 3. Pertukaran saham dengan aktiva Jumlah yang akan dicatat dalam rekening modal atau aktiva didasarkan: harga saham yang dikeluarkan atau nilai aktiva yang diterima. Harga pasar saham biasa/prioritas (nilai aktiva) Nilai nominal saham biasa/prioritas: jml lb x nom / lb : Agio/disagio saham biasa/prioritas Jurnal: Tanah (misalnya) Disagio saham biasa/prioritas Modal saham biasa / prioritas Atau ..... Tanah (misalnya) Modal saham biasa / prioritas Agio saham biasa/prioritas -

xxxx xxxx – xxxx xxxx xxxx

xxxx

xxxx

xxxx xxxx

8

BAB III Penutup Kesimpulan Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain yang dilakukan perusahaan kepada pemegang saham lainnya. Saham merupakan salah satu dari beberapa alternatif yang dapat dipilih untuk berinvestasi. Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara: 1. Meningkatnya nilai kapital (capital gain). 2. Mendapatkan dividen.

9

DAFTAR PUSTAKA https://id.wikipedia.org/wiki/Saham http://coki002.wordpress.com/pengertian-saham-dan-jenis-jenis-saham/ http://ekonomi.kabo.biz/2011/01/stock-split.html

10

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA. Karena, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas makalah kelompok kami dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun makalah kami yang berjudul “SAHAM” disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 2, dan mencapai kompetensi yang diharapkan yaitu mampu memahami, menjelaskan perhitungan penjualan dan pembelian saham, serta dapat memahami pertukaran saham. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami tujukan untuk semua pihak yang telah mendukung dan memberi bantuan dalam kegiatan penulisan makalah ini. Walaupun makalah ini sudah kami susun dengan sebaik-baik bentuk, tentu masih banyak kekurangannya sebagaimana pepatah mengatakan, “Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah kami. Akhir kata, dengan harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada kita semua. Amin. . Rembang, 2 Maret 2016 Penyusun

i 11

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................. i DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. Latar Belakang..............................................................................................1 B. Rumusan Masalah.........................................................................................1 BAB II ANALISA DAN PEMBAHASAN.............................................................2 A. Pengertian Saham..........................................................................................2 B. Jenis-jenis Saham..........................................................................................3 C. Perhitungan Pembelian & Penjualan Saham.................................................5 D. Pertukaran Saham.........................................................................................6 BAB III PENUTUP.................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

ii 12

Related Documents


More Documents from "Arsitama Adhika"