The Secret Yan Nurindra

  • Uploaded by: Risman Aries
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View The Secret Yan Nurindra as PDF for free.

More details

  • Words: 11,088
  • Pages: 101
Loading documents preview...
Daftar Isi

Napak tilas Prinsip LOA Life Style LoA Perangkat kesadaran Manusia Servomecanism Cara Merubah “Servomechanism" Kompetensi 3 Pilar Dasar Self image Metode C.R.A.F.T.

Anda berhak tidak membaca bagian Secerca Kenangan Yan Nurindra, Dan Asumsi Saya Terhadap perjuangan Almarhum Bapak Yan Nurindra, Karena tulisan itu berasal dari saya, yang mengajak anda mengenang kembali perjuangan beliau dan melihat sedikit sepak terjang beliau didunia training hingga bersama saya mendoakan beliau. Jujur saja tulisan beliau ini pada dasarnya sudah ada dibeberapa website, Namun saya membuatkanya Ebooknya dengan tambahan ajakan mendoakan beliau dan beberapa tulisan yang lain. Ttd Coach Risman.A Human Transformation Specialist

Secerca Kenangan Yan Nurindra

Assalamualaikum.wr.wb Alhamdulillah atas izin rahmat Allah SWT, Allah SWT menggerakkan hati dan pikiran saya sebagai murid Bapak Yan Nurindra, untuk membuat Ebook beliau ini sebagai salah satu jalan amal jariyah beliau. Tak lupa juga saya hanturkan salam dan shalawat atas baginda Rosulullah SAW. Sebelumnya perkenalkan nama saya Coach Risman.A, Saya juga salah satu seorang Master Trainer Neo NLP Society, Instructur Hpnotherapy IBH, Trainer NLP Coach Association, dan NLP Internasional Florida, USA. Bukan hanya saya, Dan mungkin juga anda, Memiliki pengalaman

yang

sangat

Alm.Bapak Yan Nurindra.

indah

bersama

beliau

Saya yang terlahir dari keluarga sangat sederhana yang dahulu hanya memiliki tujuan menjadi seorang pegawai ataupun karyawan berubah ketika mengenal sosok beliau. Ketika saya mengikuti pelatihan dari Trainer beliau, atas nama Heri Himawan S.Psi, yang tadinya hanya berorientasi sebagai pegawai dan karyawan berubah dan berfokus menjadi seorang trainer dan public speaker. Sejak saat itu hidup saya berubah, Tadinya uang jajan saya kurang dari Rp 20.000,- itupun minta sama orang tua hhe, Sekarang Alhamdulillah, Berkat lembaga bapak Yan Nurindra, Saya bisa menjadi seorang trainer juga. Dan memiliki bayaran Rp 10.000.000,-/Jam ketika sebuah perusahaan yang mengundang saya untuk memberikan jasa training. Sekarang public training saya pun sudah berada di nominal Rp 2.600,000,-/orang.

Segala puji bagi Allah, Membuat bapak Yan Nurindra berfikir membuat sebuah perusahaan yang sangat berilian dan berorientasi pada Training & Consulting. Perusahaan yang diberi nama Magna Integra. Dimana didalam perusahaan beliau, mendirikan perkumpulan yang berfokus pada beberapa keilmuan seperti IBH (Indonesian Board of Hypnotherapy), Prana Sakti International Brotherhood, Neo NLP Society dan NCA (NLP Coach Association). IBH (The Indonesian Board of Hypnotherapy) adalah suatu organisasi profesi di bidang Hypnotherapy yang didirikan

pada

Hypnotherapist

tahun Indonesia,

2002

oleh

dengan

sekelompok tujuan

utama

mengembangkan dan mempopulerkan Hypnotherapy kepada masyarakat Indonesia agar dapat lebih diterima dan dimanfaatkan sebagai salah satu metoda terapi yang efektif bagi penyembuhan penyakit mental maupun penyakit fisik yang bersumber dari gangguan atau ketidak seimbangan psikologis (psikosomatis).

IBH merupakan organisasi profesi Hypnotherapy yang pertama di Indonesia, dan pada saat ini keanggotaan IBH telah menyebar di berbagai wilayah di Indonesia, bahkan telah menyebar pula ke beberapa negara tetangga. (Sumber : www.ibhcenter.org). Prana shakti adalah perkumpulan yang selanjutnya beliau bentuk dengan mengambil tradisi energi esoterik yang berakar dari Tibet Kuno, dari pengajaran spiritual seorang rahib Tibet yang diturunkan kepada seorang master esoterik Indonesia, yaitu Grand Master Yan Nurindra (alm). Prana Shakti adalah tradisi esoterik tingkat tinggi, karena akan membangkitkan kesadaran semesta seseorang, sehingga secara ajaib dalam seketika seseorang akan mampu mengakses

seluruh energi

alam semesta

termasuk energi dari ribuan tradisi esoterik yang pernah diciptakan manusia. (sumber : http://pranashakti.com/) Neo NLP Society adalah lembaga Independent yang bergerak untuk mengembangkan dan menyebarluaskan

NLP dimasyarakat umum, Dan sekarang menjadi lembaga terbesar di Indonesia. NCA (NLP Coach Association) adalah organisasi Coach independen Indonesia, berbasiskan komunitas praktisi NLP Indonesia. NCA memiliki Visi untuk menjadi salah satu penggerak utama dalam pembangunan karakter dan pemberdayaan diri bagi masyarakat Indonesia melalui bidang Coaching. Misi

NCA

adalah

mensosialisasikan

pengetahuan

Coaching kepada masyarakat luas, dengan cara yang mudah, efektif, dan efisien, dengan tetap menerapkan standar tertentu yang berlaku di dunia Coaching global. (Sumber : http://ncacenter.net/). Ebook inipun telah mendapatkan persetujuan dari Istri Alm. Bapak Yan Nurindra yaitu Ibu Rini. Dimana Ebook ini diperuntukkan sebagai amal jariyah Alm. Bapak Yan Nurindra. Saya peribadi tidak mengetahui sumber utama dari tulisan ini, Dikarenakan tulisan ini dikutip oleh berbagai

website yang saya temukan seperti www.portalnlp.com, www.vbook.pub.com yang di upload SamidNawa pada tanggal 9 Mey 2016. Dan pikiranbawahsadar.blogspot.com. Dari beberapa literatur ini saya sangat meyakini bahwa tulisan ini adalah betul dari tulisan Alm. Bapak Yan Nurindra. Beberapa literatur dari website tersebut saya menemukan tulisan Alm.Bapak Yan Nurindra yang berjudul The Secret of "The Secret" ditulis pada 18 April 2008. Tujuan dibuatnya Ebook inipun agar semakin meluasnya ilmu yang diberikan oleh Alm. Bapak Yan Nurindra., sehingga membuat amal jariyah beliau makin meluas.

Asumsi Saya Terhadap perjuangan Bapak Yan Nurindra

Tulisan ini hanyalah sebuah asumsi saya selaku murid beliau. Dan mungkin tidak semua orang tau. Dalam mengembangkan berbagai perkumpulan beliau tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Cemooh dan tantangan yang beliau dapatkan begitu luar biasa dari dalam negeri hingga luar negeri sejak 2002. Bagaimana tidak, Beliau yang menurut saya “gila” menyebarluaskan ilmu Hypnosis modern ini, Disaat masyarakat awam mengganggap ilmu ini adalah ilmu hitam dan sesat. Disaat orang ingin mengikuti pelatihan Hypnosis dan Hypnotherapy

ini,

Mereka

harus

membayar

Rp

20.000.000, hingga Rp 25.000.000,- (Standar NGH – National Guild of Hypnotherapy), dengan 100 Jam kelas.

Beliau membuat sebuah perkumpulan yang disebut dengan IBH (Indonesian Board of Hypnotherapy) dimana seseorang bisa mengikuti dan menguasai Hypnosis dan Hypnotherapy tanpa mengurangi esensi dari ilmu tersebut dengan biaya hanya Rp 1.500.000,hingga Rp 2.500.000,- dengan durasi 2x8 jam (2 hari) . Begitupun dengan perkumpulan lainnya seperti Neo NLP Society dan NCA (NLP Coach Association), Dimana biaya pelatihan NLP

nasional

bertara

internasional ataupun berlisensi saat ini berkisar antara Rp

9.000.000,-

hingga

Rp

15.000.000,-/jenjang

(umumnya terdapat 4 Jenjang) dengan durasi 7x8 jam (7 hari) Disaat biaya pelatihan Sertifikasi Coach berkisar antara Rp 7.500.000,- hingga Rp 12.000.000,- dengan durasi 47x8 jam (4-7 Hari) Alm.Bapak Yan Nurindra membuat pelatihan NLP dan NLP Coach dengan standar Indonesia banget. Dimana masyarakat umum bisa menikmati keilmuan yang sungguh luar biasa tersebut hanya dengan Rp 1.500.000,-

hingga Rp 2.500.000,- /Jenjang dengan durasi 2x8 Jam (2 hari) saja. Tanpa mengurangi Esensi dari keilmuan tersebut. Tentu cemooh, dan caci maki beliau dapatkan dari dalam hingga luar negeri. Jika anda alumni NFNLP Florida, US,

Anda

tentu

telah

melihat

diwebsite

NFNLP,Florida,US, Mengatakan : “Tidak menerima dan mengakui Neo NLP Scoiety”. Nah pada saat itu saya ataupun anda semua, bahkan anda selaku muridnya belum tentu memiliki uang sebanyak itu bahkan memiliki waktu sebanyak itu. Mungkin pula anda sebagai karyawan, atau pegawai sangat sulit mengambil cuti 4-7 hari. Namun Alhamdulillah, Segala puji hanya bagi Allah SWT, Membuat sosok Alm. Bapak Yan Nurindra yang sangat bersahaja ini berfikir dan membentuk sebuah perkumpulan yang sangat membantu kami dalam menguasai semua bidang ilmu tersebut.

Tanpa harus mengeluarkan biaya yang semahal itu, itu Dan tanpa harus mengambil cuti ataupun izin. Hingga gga saya dan beberapa alumni beliau bisa menjadi seorang Trainer bertaraf nasional hingga internasional dan dibayar “mahal”. Saya dan puluhan ribu alumni (terus berkembang), berkembang) Alhamdulillah bisa bangkit dari keterpurukan hidup berkat izin Allah lewat sosok Almarhum. Namun, Informasi yang saya dapatkan dari orang kepercayaan beliau sejak 2004, Ibu Mey Moza mengatakan, “Almarhum Almarhum menderita Cancer pada tahun 2010”.

Dengan Cancer tersebut membuat embuat beliau tidak patah semangat, Alhamdulillah atas semangat beliau, Beliau terus menyebarkan keilmuan ini, terus menebar manfaat.

Keluar masuk rumah sakit dengan biaya yang tidak sedikit bahkan hingga keluar negeri, tidak membuat semangat beliau padam. Hingga membawa Indonesian Board of Hypnotherapy menjadi lembaga terbesar didunia, mengalahkan NGH (lembaga pertama dan tertua didunia). Info ini saya dapat dan mendengarkan langsung Alm. Bapak Yan Nurindra mengatakan hal tersebut pada kegiatan TTT IBH periode Desember tahun 2015. Alumni dari lembaga NLP yang ada di Asia Tenggara, Tidak ada yang sebanyak alumni Neo NLP Society. Tidak lepas pula lahirnya puluhan hingga ratusan “Coach” berbasis NLP lahir. Akhirnya bisa berkiprah dan melejitkan potensi setiap orang maupun perusahaan dalam dan luar negeri. Bisa dibayangkan jika pada saat itu, Almarhum tidak berfikir Magna Integra dan beberapa perkumpulan

tersebut. Mungkin saat ini dan semua alumninya tidak bisa seperti sekarang. Hingga kurang lebih 6 tahun beliau membawa penyakit tersebut, Akhirnya beliau wafat pada hari selasa tanggal 30 Agustus 2016 . Perhelatan dunia training merasa sangat kehilangan sosok beliau. Puluhan ribu alumninya merasakan duka yang begitu mendalam. Kini saya peribadi hanya bisa terus mendoakan beliau, Alhamdulillah berkat beliau pulalah yang membuat saya bisa menjadi seperti sekaran. Saya dan beberapa Instruktur lainnya menyematkan beliau sebagai “Father and pioneer of Modern Hipnosis – Hypnotherapy Indonesia. Sekali lagi, Mari kirimkan doa dan Al-Fatiha kepada Almarhum Bapak Yan nurindra dan mari pula kita mendokan istri beliau Ibu Rini dan Anaknya Raka Bayu dan Nadya Ayu Riandini.

Selamat

Mengarungi

Tulisan

Alm.Bapak

Nurindra,

Hormat Saya. Risman.A

Yan

NAPAK TILAS Saya coba menimpali saja tulisan rekan “Gim Hok” yang ditulis sebelum ini, kerena memang “The Secret” adalah suatu fenomena “luar biasa” ….. “booming” “gempar” pokoknya sekali lagi “rrrrruar biasa” ! Dalam

kancah

atas

nama

“motivasi”

atau

“pemberdayaan diri” …. akhirnya terpolarisasi 2 kubu … antara yang “setuju” dengan fenomena “the secret” … ada pula yang komentar-nya “ah ember aja tuh The Secret” … yang berkelimpahan cuma Rhonda Byrne dengan konco-konco-nya ! Emang nasib orang cuma sekedar “dirasa-rasakan” trus benar bisa “menarik” realita ? Kehidupan kok dianggap “lemper” ..? Penyet sana penyet sini … trus jadi ! He … he … he ….! Trus saya sendiri kubu yang mana tuh ? Oke, saya adalah kubu yang “mendukung” The Secret ! Tetapi dengan “amat sangat banyak” catatan kaki alias footnote …….

*** Secara pribadi, jalan hidup saya adalah jalan hidup “The Secret” ! Baik kehidupan “rungsep” yang telah saya jalani, kehidupan “agak enak” sampai yang “lumayan enak” bahkan yang sangat “enek” ! Semua cocok-cocok saja dengan kaidah dasar dari The Secret ! *** Napak tilas sebentar ya ……. Saya mulai menyadari kehidupan “The Secret” sekaligus mempelajari fenomena “The Secret” justru mulai bertahun-tahun silam …. tepatnya ketika saya mulai mempelajari Psychocybernetic (Dr. Maxwell) dan juga ketika saya memperoleh suatu buku “kuno” yaitu “The Magic Power of Your Mind” karangan Walter M. Germain, yang diterbitkan pada tahun 1956. Kisah “penemuan buku ini di tukang loak” pun memenuhi prinsip dasar “The Secret”, yaitu “The Law of Attraction” !

Dari pengetahuan-pengetahuan tersebut, Plus dengan “kisah hidup” saya yang “di suatu masa” benar-benar “diselamatkan” oleh sang “Kekuatan Pikiran”, maka saya mendedikasikannya dalam suatu workshop yang saya beri judul “Alpha Power” yang digelar dalam beberapa versi mulai dari tahun 2003 sampai dengan 2007. Bahkan beberapa rekan kontributor di portal sempat bergabung di versi awal dari workshop ini, versi yang masih sangat “premature”. Sekarang workshop sudah di-“anumerta”-kan, karena mulai “melenceng” dari tujuan semula ! Dinamakan sebagai “Alpha Power” karena menyangkut pemberdayaan diri yang sangat luar biasa yang dilakukan cukup di “Alpha Brainwave” ! Yang diberdayakan apa saja ? Semuanya, yang intinya akan menghasilkan yang diistilahkan oleh “The Secret” sebagai “The Law of Attraction” ! Oleh karena itu dengan segenap “kerendahan hati” …. Saya bermaksud untuk “sharing” kepada para “The Secret Mania”, tentu dengan perspektif yang berbeda ….! Sekali lagi hanya “sharing” …. bukan mau “usaha”

marketing pelatihan ! Toh “Alpha Power” sudah “anumerta” ! *** Akan tetapi, sebelum Sharing ini benar-benar terjadi, maka terlebih dahulu saya akan melemparkan konsep kesemestaan yang mendasari “The Secret” ! Anda harus memberikan persetujuan atau ketidak setujuan terlebih dahulu !

PRINSIP LOA Prinsip Pertama : Kita hidup dalam kesempurnaan ! Kita diberikan berbagai

“perangkat

kesadaran”

yang

“sangat

sempurna” oleh YME, sekaligus alam semesta yang sempurna pula, dengan hukum-hukum yang bersifat tetap dan mengikat segenap penghuninya, hukum ini adalah : “The Alchemy of The Universe” ! Di sini kita mulai masuk ke persimpangan pemikiran yang agak kritis dan sekaligus sensitif …. apakah kita memandang kehidupan dan kesemestaan ini sebagai suatu hubungan “horisontal” atau “vertikal” atau antara “horisontal dan vertikal” ? Maksud saya, kalau “KeTuhanan” dan “Agama” …. sudah pasti suatu hubungan yang kita tempatkan sebagai hubungan “vertikal”, antara mahluk dan “Khalik”-nya ! Tetapi jika kehidupan dan semesta “tempat kita hidup” kira-kira menurut anda masuk ke wilayah “horisontal” atau “vertikal” atau campurannya tadi ?

The Secret atau sejenisnya, hanya dapat dipahami dan diberlakukan dengan efektif jika anda menempatkan diri anda dan alam semesta dalam suatu “hubungan horisontal” murni yang tunduk dengan “The Alchemy of The Universe” ! Lho ? Ya, ini menurut saya ! Jadi ini akan melahirkan Prinsip Kedua yang merupakan penjelasan lebih detail dari Prinsip Pertama. Prinsip Kedua : “Terima

kasih

TUHAN,

karena

KAU

telah

memberikan aku kesempatan untuk menjalani kehidupan,

dan

KAU

telah

memberikan

kesempurnaan yang luar biasa bagi diriku, dan KAU karuniakan pula aku alam semesta yang sempurna dengan segenap hukumnya yang sangat sempurna pula, dimana aku dapat berpikir dan berkehendak bebas, tetapi akan tetap dan selalu terikat dengan kesempurnaan hukum alam semesta ini !”

Dari prinsip yang kedua ini, maka sebaiknya jangan pernah lagi kita mengatakan : “Kenapa ya … saya ini sudah berkelakuan baik, tetapi kok nasib saya semakin hari semakin jelek ?” “Kenapa ya saya yang sekolahnya rajin, lulus Cum Laude pula ! Tetapi kok teman saya yang sering nyontek dulu … malahan sekarang jadi konglomerat ?” “Kenapa ya saya sering menyumbang dan berderma, kok tega-teganya perampok menyatroni rumah saya ?” “Kenapa ya, saya sudah sedemikian rajin beribadah dengan ihlas, kok hidup saya makin terpuruk ?” Karena pernyataan-pernyataan di atas “tidak akan pernah ada jawabnya” ! Karena kita secara “tidak sadar” telah menempatkan diri kita “sangat rendah”, yaitu hanya sekedar menjadi “obyek” kehidupan ….. dan tentu saja “sangat tidak berdaya” ! Bandingkan dengan Tuan Amin, seorang ahli kimia yang menurut dia sangat ahli dalam membuat sesuatu yang

“kimiawi” ! Suatu hari Tuan Amin mencoba membuat pupuk kimia. Nah, setelah campur-sana campur-sini … tiba-tiba “blaaaaaaar” …. boro-boro jadi pupuk …. malahan “mbeledos” jadi “bom kecil” ! Tetapi yang luar biasa, Tuan Amin dengan tenangnya berkata : “Wah, pasti rumusnya salah, atau campurannya kurang pas !” …. he he ….. luar biasa …. karena Tuan Amin walaupun tidak sukses, tetapi menempatkan dirinya sebagai “Subyek” atau Sang “Creator” ! Alam semesta bak kumpulan dari mega-trilyunan unsur kimia, yang melintasi seluruh dimensi energi alam semesta itu sendiri, anda bebas untuk membuat rumus dan mencampur-campurnya ! Salah atau benar soal nanti ! Tidak penting anda memahami atau tidak memahami, tetapi yang jelas andapun kini tengah mencampurcampur unsur-unsur ini pada setiap milidetik dalam hidup anda! Anda adalah Sang Ahli Kimia Alam Semesta ! Anda adalah “Subyek” bagi hidup anda sendiri ! Anda adalah “Sang Alchemist” yang memainkan hidup anda dengan “The Alchemy of The Universe” ! Anda adalah Sang “Creator” bagi hidup anda !

Dari penjelasan yang berazaskan prinsip kedua ini, kita akan memasuki prinsip yang ketiga, yang merupakan konsekwensi logis dari penjelasan ini : Prinsip Ketiga : Apapun yang kita peroleh atau alami pada hari ini, baik atau buruk, kebahagiaan atau kesengsaraan, dan berbagai hitam dan putih lainnya. Pasti benarbenar berasal dari formulasi “Sang Alchemist” yang berada dalam diri kita ! Kalau jelek ya namanya “Sang Alchemist” pasti “sedang salah rumus” ….. dan kalau “oke punya”, pasti “Sang Alchemist” memang “pas rumusnya” atau “kebetulan pas” ! Gitu aja kok repot ! Jadi mulai sekarang sebaiknya kita ngomong seperti ini : Tidak punya uang - “Wah, busyet …. gue pasti pasti mikir apa nih … kok jadinya sekarang nggak punya uang ?”

Dirampok - “Wah, gile beneer …. Pikiran gue pasti ada yang korsleeet nih … kok jadinya rampok jadi demen sama gue ?” Dapat lotere – “Nah ini dia, ini so pasti pikiran gue yang bekerja dengan sangat canggih ….. kebetulan kali ya ? no way ! Nggak ada tuh kebetulan ! Yang ada cuma gue nggak ingetin rumusnya !” *** Oke, ini adalah prinsip-prinsip dasar yang harus disepakati bersama terlebih dahulu ! “The Secret” atau “Alpha Power” atau mungkin bagus juga kalau disebut sebagai “Gaya Hidup LoA”, baru dapat “mulai dipelajari”

bagi

mereka

yang

total

menyetujui

“presupposition” ini ! Silakan

kirimkan

comment

“Setuju”

or

“Tidak

Menyetujui ……..!” baru nanti diputuskan apakah perlu “dilanjutkan disini” atau “dilanjutkan disana” ! He … he ….!

Maap, kalau ada salah-salah kata ! Tabik ! Sebelumnya saya ucapkan terima kasih terhadap rekanrekan yang telah memberikan respon, baik secara terbuka, maupun yang langsung mengirimnya melalui email saya, karena mungkin dianggap berisikan hal-hal yang relatif sensitive

.

GAYA HIDUP LOA (Law of Attraction) “Gaya Hidup LoA (Law of Attraction)” adalah salah satu pilihan diantara “sekian banyak” pilihan “gaya hidup” lainnya ! Tidak penting lagi dia “benar” atau “salah”, karena memang tidak seorangpun yang dapat “menjamin” kebenarannya ! Yang lebih penting adalah apakah masing-masing “gaya hidup” tersebut dapat “memberdayakan” kita ? Seringkali bukanlah “gaya hidup”-nya yang “salah” atau “benar”, tetapi konsistensi dalam sikap bathin kita yang seringkali justru menimbulkan masalah besar ! *** Amat sangat banyak cara untuk menghadapi kehidupan, kita

sudah

sangat

akrab

dengan

berbagai

“presupposition”

yang berasal dari sumber

beragam,

keyakinan,

dari

pemikiran spiritual, dsb !

agama,

yang

pokok-pokok

Kita boleh memilih prinsip : “Kelahiran, jodoh, rejeki, kematian, adalah urusan Tuhan”. Tetapi mengapa seringkali kita “protes” ketika orang yang kita cintai “dipanggil” Tuhan ? Atau kita memilih prinsip : “Jalan hidup kita telah ditulis sebelum kita lahir”. Tetapi mengapa seringkali kita “tidak menerima” ketika kemiskinan tidak mau beranjak dari kehidupan kita ? Kita dapat juga memilih : “Nasib suatu kaum tidak akan

berubah,

jika

kaum

tersebut

tidak

merubahnya”. Tetapi mengapa kita protes ke Tuhan ketika nasib kita tidak juga kunjung berubah ? Bukankah lebih berarti bahwa kita yang tidak terampil dalam mengubah nasib ? Atau kita mengambil pilihan netral, yaitu : “Manusia berusaha,

tetapi

Tuhan

menentukan”.

Tetapi

mengapa kita tidak serta-merta “merelakan” apapun yang akan menjadi hasilnya ?

Dan ketika kita berprinsip “Semuanya sudah ada takdir-nya”. Mengapa kita masih repot-repot berusaha ? Toh semua sudah takdir ? *** “Gaya Hidup LoA” hanya merupakan salah satu “pilihan”, dan tetap saja konsistensi bathin menjadi lebih penting ! Gaya hidup ini akan membuat kita benar-benar “bertanggung-jawab penuh” terhadap kehidupan kita sendiri ! Kita adalah Co-Creator untuk “mengerjakan” alam semesta ini, ketika “batu” telah tersedia, maka kita dapat “membangun gedung”, ketika “uap panas” muncul dari dalam bumi, kita dapat membuat “pembangkit listrik”, dan ketika ada “hukum ketertarikan”, maka kita dapat pula menarik “kebahagiaan”, “penderitaan”, bahkan “keberlimpahan” atau “kemiskinan” ! Dan ini bahkan sangat mewakili dari suatu hal yang telah seringkali kita dengar, bahwa manusia adalah “khalifah di muka bumi” atau “pimpinan di muka bumi”. !

*** “Gaya Hidup LoA” mengasumsikan bahwa di alam semesta berlangsung hukum sebab-akibat yang sangat sempurna dan sangat holistik, mulai dari tingkat fisik sampai dengan tingkat non fisik, melintasi layer eksistensi yang tak berhingga. Sebab Big-Bang maka menyebabkan lahirnya alam semesta fisik ! Sebab lapisan bumi bergeser, maka menyebabkan terjadinya bencana Tsunami ! Sebab pemanasan

global

maka

menyebabkan

punahnya

Mamooth dan binatang purba lainnya ! Sebab aliran lahar yang sangat spektakuler maka lahirlah pulau-pulau baru di Hawaii ! Hal ini semua menunjukkan berlangsungnya hukum semesta di tingkat fisik yang sangat sempurna ! Dan hukum itu diasumsikan juga berlangsung di tingkat yang lebih murni, di tingkat “transcendental” ! Dan memang

benar

berlangsung

!

Jika

kita

pernah

mempelajari esoterisme, maka kita akan sangat “faham” bahwa selain energi-energi fisik di semesta fisik, juga

terdapat energi yang lebih halus di tingkat “ether” yaitu “subtle energy”, yang juga terikat dengan hukum semesta yang tentu saja berlangsung di tingkat “ether” ! Dan bagaimana mengenai manusia ? Ya tentu saja termasuk ! Bahkan manusia memiliki berjuta bentuk, diluar bentuk yang selama ini “kita kenal” dalam kehidupan sehari-hari ! Andaikata anda melihat tubuh saya melalui “Mikroskop Elektron”, maka niscaya anda tidak dapat lagi membedakan manakah “kursi” dan manakah

“saya”,

semuanya

hanyalah

kumpulan

“elektron” ! Apalagi jika kita melakukan proses “transcendental” lebih jauh lagi, maka anda akan melihat saya sebagai “quantum”. Dan yang sangat menarik, bahwa “quantum” bersifat “chaos”, artinya “quantum” saya akan melesat kesana-kemari dan tidak pernah berada di diri saya secara tetap, atau selalu bertukar, tetapi anehnya “quantum” ini juga bersifat “ordered” yang akan membentuk “entitas” diri saya ! Hii … serem juga ya, karena ternyata saya hanya “benar-benar ada” di dimensi “normal” yang kita kenal, tetapi di dimensi yang “setengah transcendental” saja saya sudah berubah

menjadi “quantum” ! Bayangkan jika kita benar-benar “transcendental”, maka kita menjadi “tidak pernah” ada sama sekali ! *** Oke, semoga ilustrasi tadi dapat memberikan gambaran bahwa bentuk murni manusia adalah “tidak pernah ada”, tetapi menggambarkan bahwa sekaligus manusia “ada di-mana-mana” … atau manusia pada tahap tertentu hakikatnya adalah “alam semesta itu sendiri” ! Jadi jelas bahwa jika perdebatan “Gaya Hidup LoA” salah satunya adalah mengenai “apakah benar pikiran dapat bekerja sedahsyat itu ?”, maka saya yakin kini anda dapat menjawabnya sendiri dengan sangat baik ! Wah membingungkan dan malahan membuat makin tidak jelas ? Ya pasti ! Karena kita masih “terbiasa” hanya meng-indera sesuatu yang bersifat fisik, itupun menggunakan sensor berupa panca-indra (VAKGO) ! Deepak Choppra pernah menulis : “Jika anda ingin mengetahui rahasia dunia, maka anda tidak perlu

kemana-mana, cukup di kamar saja, bahkan anda cukup diam saja, maka dunia akan membuka segenap topengnya !” Suatu kalimat yang sederhana, tetapi membutuhkan “pemahaman” dan “kemampuan” untuk memahaminya ! Jika kita mampu melakukan proses “Transcendental”, yaitu menurunkan gelombang otak sampai dengan tingkat yang terendah (NDE Brainwave), tetapi tetap dalam kondisi “Full Awareness”, maka kita akan “mulai memahami” apa yang ditulis oleh Deepak Choppra tersebut ! Kita akan memahami bahwa ada suatu wilayah yang merupakan “Non Sensory Perception World” atau Non VAKGO, yang dulu oleh para tetua kita di Asia Tengah disebut sebagai “Shamballa” atau “Shang-Rilla” ! Atau oleh mbah Marto dari “penghayatan mulat saliro” di solo disebut sebagai “suwung …. wang … wung …!”. Disinilah awal lahirnya pengertian “The Alchemy of The Universe” atau “The Law of Attracton” atau lain-lainnya yang sejenis alias se-ordo ! ***

Dan sekali lagi bahwa “Gaya Hidup LoA” adalah pilihan ! Jika kita tidak nyaman, jangan dipaksakan ! Lebih baik pilih “presupposition” lain yang dapat membuat kita “nyaman” dan “berdaya”, dan yang lebih penting lagi adalah menumbuhkan sikap konsistensi bathin atas pilihan tersebut ! Semuanya benar ! Semuanya dapat memberdayakan ! Kita hanya perlu konsisten ! *** Dan, akhirnya …. semua pendapat, teori, asumsi, atau hipotesa saya ini, masih sangat dapat dan sangat boleh diperdebatkan ! Ada pepatah “Jika anda puas beritahu teman, tapi jika anda kecewa beritahu saya !” …. He he … rumah makan padang …. kaleee …!! Maap, jika ada salah-salah kata ! Tabik ! “Barang lama kemasan baru !” Katanya

:

keberlimpahan

“pikiran

berlimpah”

dalam

akan

bentuk

“menarik riel”.

Katanya : “pikiran sehat” akan “menarik hal-hal yang akan

menciptakan

kondisi

tubuh

yang

sehat”.

Katanya : “pikiran khawatir” akan “menarik realita yang benar-benar

memperkuat

kekhawatiran

dimaksud”.

Dsb ….. Dikatakan secara sederhana bahwa hal ini dikarenakan pikiran manusia dapat “memancarkan magnet” yang akan menarik kondisi yang bersifat selaras dengan “apa yang dipikirkan”, terlepas pikiran yang dimaksud adalah “baik” atau “buruk” ! Nah disini saya akan memulai …….. melalui teori empiris lainnya yang semoga dapat memperkaya wacana para peminat “Gaya Hidup LoA” ! *** Jauh sebelum Rhonda Byrne ….. bahkan jauh sebelum Maxwell Maltz …… sudah dikembangkan suatu teori “kesadaran manusia” berdasarkan pemahaman empiris, dimana

teori

ini

merupakan

bagian

dari

Teori

Parapsikologi atau Psikologi yang ditambah dengan

“Para” (kalau nggak salah artinya “disamping”), jadi maksudnya “disamping ilmu Psikologi” … jadi mirip “anak” dan “keponakan” lah …..! Mirip-mirip gituu deee ..!

PERANGKAT KESADARAN MANUSIA Teori yang saya baca dari buku “The Magic Power of Your Mind” yang nantinya ternyata memiliki referensi dari “buku kuno” lain lagi, membagi “perangkat kesadaran manusia” menjadi 3 bagian utama, yaitu : (1). Conscious Mind (2). UnConscious Mind, dan (3). Supra-Conscious

Mind

(atau

saya

sering

juga

menyebutnya dengan Super-Conscious Mind. Conscious Mind Dapat kita anggap sebagai wilayah dimana kita “berkeinginan”, jadi jika kita “ingin sehat”, “ingin kaya”, nah inilah yang menjadi area dari Conscious Mind. UnConscious Mind Dapat kita anggap sebagai tempat dimana segenap perilaku kita berada, juga kecenderungan sikap, dan kontrol otomatis organ tubuh kita (misal detak jantung). Atau

secara

gampangnya

UnConscious

Mind

berorientasi kepada internal diri kita (fisik, psikologis) atau “internal world” Super-Conscious Mind Merupakan kesadaran kita yang dapat “berhubungan” dengan “external word” atau “alam semesta”. Jika Conscious Mind dan UnConscious Mind lebih sering disebut sebagai bagian dari “otak” kita, atau bersifat “physical”, maka Super-Conscious Mind dapat dianggap sebagai “bagian” atau “extension” dari UnConscious Mind tetapi tidak berada di lapisan “physical” kita, melainkan di lapisan energi, tepatnya adalah

“Subtle

Energy”,

yang

mungkin

secara

tradisional sering juga di-istilahkan sebagai “Chi”, “Ki”, “Manna”, “Huna”, “Barraka”, dsb. (setiap wilayah di muka bumi ini dapat memiliki istilah yang berbeda-beda, note : “territory”-nya sama, “map”-nya beda-beda). Sebenarnya sih “Super-Conscious Mind” bukanlah “energi” tetapi suatu “kesadaran”, tetapi cara kerjanya “menumpang” di “ray” yang dikenal sebagai “subtle

energy”, mirip dengan data (voice) GSM

yang

“menumpang” di gelombang dengan frekwensi tertentu. Untuk

lebih

mudah,

boleh-lah

dianggap

bahwa

“representasi” dari Super-Conscious Mind ini adalah berupa “Subtle-Energy”. *** Nah, dari penjelasan sederhana ini mungkin mulai agak “nyambung”,

bagaimana

sih

mekanisme

ketika

seseorang memberikan “empowerment” ke diri-nya agar “berkelimpahan uang” kemudian dapat benar-benar “menghadirkan uang” ke dalam dirinya ? Dalam hal ini, Conscious Mind adalah pihak yang berkeinginan, kemudian akibat dari “Empowerment” tersebut (jika berlangsung efektif), maka mungkin yang bersangkutan “mendadak” menjadi “rajin”, “netral”, “pintar melihat peluang”, “pintar menilai resiko”, dll, dan ini merupakan kerja

dari

UnConscious

Mind

yang

bertugas

menggerakkan “internal-word” seseorang. Kemudian, mungkin saja yang bersangkutan tiba-tiba secara “ajaib” dipertemukan

dengan

kondisi-kondisi

yang

dapat

membuatnya

benar-benar

dapat

“mewujudkan”

keinginannya tersebut, misalkan “bertemu dengan orang yang tepat di saat yang tepat”. Nah inilah yang merupakan hasil kerja dari “Super-Conscious Mind” yang bermain di area “external word” ! Jadi jika kita berbicara mengenai “The Law of Attraction”, maka mungkin yang dimaksudkan dan diharapkan oleh banyak orang adalah “kesaktian” yang ditimbulkan oleh “Super-Conscious Mind” ini ! *** Dalam

berbagai

pengetahuan

yang

berbasiskan

esoterisme, soal “mewujudkan sesuatu” atau “goal manifestation” adalah sesuatu yang “biasa”, dan sudah jadi “menu standar” dan tidak “diributkan” atau “dihebohkan” seperti halnya “The Secret” ! Walaupun dengan tata-cara yang “berbeda” dikarenakan “map” yang dipergunakan berbeda, tetapi percayalah bahwa semuanya ternyata sama-sama berbicara terhadap “territory” yang 100% sama !

Contohnya : Dalam Reiki dikenal istilah “materialisasi” dengan menggunakan misal : bola energi “chokurei”, dengan afirmasi : “saya senang sekali karena memiliki mobil jaguar pada akhir tahun 3017”, lalu bola dibuang, jangan di-ingat-ingat, biarkan berkelana ke alam semesta, membentuk perwujudannya sendiri. Fenomena

Telepati,

“Thought

Projection”,

ESP,

merupakan fenomena “subtle energy”, hanya saja diaplikasikan secara langsung, karena bersifat relatif sederhana. Tidak seperti “konsep keberlimpahan” yang bisa jadi “super-complex” ! Bukan sekedar “siapa” mentelepati “siapa” ?! Ya, jadinya bagusnya “alam semesta” saja yang di-telepati ! Bahkan ilmu pelet, juga menggunakan mantra-mantra yang notabene akan menghasilkan “subtle energy” yang akan men-transmissikan “keinginan sang pemelet” agar memasuki wilayah “rasa” (baca : UnConscious) dari “Sang Sasaran”. Ini contohnya memang agak tidak tepat, tetapi hal yang mirip adalah mereka sama-sama

“bermain” di tingkatan “Subtle Energy” yang dapat menghubungkan satu orang dengan lainnya. Bukankah “afirmasi”

dalam

LoA

salah

satunya

adalah

menghadirkan “orang yang tepat pada kesempatan yang tepat” bagi kita ? Lewat mana ? Ya lewat media “Subtle Energy” ! *** Semoga dengan penjelasan dari “sudut yang berbeda” ini akan memberikan pemahaman atau wacana tambahan yang akan membuat “Gaya Hidup LoA” dapat dipandang sebagai sesuatu yang “biasa-biasa” saja dan “sudah ada sejak dulu” ! Apalagi fenomena “LoA”-nya sendiri, tidak usah dipelajari-pun ya sudah ada ! Kemudian, mekanisme “LoA” agar dapat lebih dipahami secara lebih “membumi”, bahwa itu “hanya sekedar” penyelarasan antara “Conscious Mind”, “UnConscious Mind” dan “Super-Conscious Mind” yang dapat menjadi sedemikian “sakti”-nya jika ketiganya dapat berjajar bagaikan 3 buah vektor yang memiliki “arah” yang sama ! “Blaaaaar …! Terjadilah …!” ….. he he ……

Ya disini masalahnya ……., untuk membuat ketiga-nya sejajar

?

Susahnya

“minta

ampun”,

perlu

ilmu

pendukung lain ….. mulai dari NLP, Hypnosis, bahkan mungkin “ilmu kudu” ….. yaitu …. “kudu yakin” ….. “kudu manteb” ……“kudu berhasil” ! Hanya sekedar wacana ! Maap, jika ada salah-salah kata ! Tabik !

SERVOMECHANISM Mari kita lanjut perbincangan mengenai “LoA”, dimana khusus untuk pembahasan “LoA” ini saya memang bertujuan “menyuguhkan”-nya melalui sudut pandang yang

berbeda,

yang

mudah-mudahan

dapat

“memperkaya” siapapun para peminat teori “LoA”. Konsep

terpenting

dari

“LoA”

adalah

“Hukum

Ketertarikan” atau “Tarik Menarik”, dan kini saya akan mencoba membahasnya berdasarkan sudut pandang Psychocybernetic-nya Dr. Maxwell. *** Jika kita coba mengamati dengan seksama, maka pada umumnya “perilaku” kita maupun “apa yang kita sering dapatkan dan temui” biasanya merupakan suatu “pola” atau membentuk suatu “pola kecenderungan”, dan pola ini jika tidak di-intervensi atau mengalami “konversi ekstrim”, maka pola ini cenderung semakin “mapan” dan “semakin kuat”.

Orang yang sering bangun “kesiangan”, maka akan cenderung untuk selalu bangun “kesiangan” dan bilamana sudah menjadi pola permanen, bahkan menjadi sangat

“ajaib”,

menemukan

karena

“cara”-nya

perilaku sendiri

ini untuk

benar-benar membuat

“kesiangan” ini terjadi. Orang yang gampang sekali memperoleh “hutang”, pasti disebabkan ia telah melakukannya secara berulang-kali sejak lama, sehingga seakan-akan alam semesta akan mengatakan “ya … dia pantas dan harus diberi hutang” setiap kali ia mengajukan pinjaman. Ini bukan persoalan “baik” atau “buruk”, karena konglomerat pengemplang BLBI-pun pasti sudah memiliki pola ini sejak lama, dan pola ini bertambah kuat dan permanen, sehingga merekapun menjadi sangat “sakti” untuk “diberikan hutang” lagi, bahkan pada saat mereka sangat terpuruk sekalipun ! Bagi mereka yang “tidak pernah berhutang”, percayalah mereka ini tetap akan sulit untuk memperoleh pinjaman,

bahkan ketika mereka memerlukannya untuk urusan “hidup dan mati” ! Tidak adil ya ?! Demikian juga mereka yang hidupnya selalu dirundung “penderitaan” dan “sial”, maka percayalah ini telah menjadi “skill” yang sangat terlatih bagi mereka, walaupun pasti mereka tidak menginginkannya ! Tentu saja mereka yang hidup “berkelimpahan” juga ternyata telah memelihara “skill” dan “kecenderungan” ini sejak lama, walaupun dengan “kualitas” dan “kuantitas” yang mungkin berbeda. Hati-hati jika anda ternyata memiliki kecenderungan untuk “bekerja sangat keras” ! Anda akan “ditarik oleh alam

semesta”

Renungkanlah

untuk kembali,

selalu

“bekerja

apakah

anda

keras”

!

memang

menggemari “kerja keras”, atau sebenarnya anda bekerja keras dengan tujuan untuk memperoleh keberlimpahan ? Tetapi jika anda memang benar-benar hobi “bekerja keras”, ya tentu bukanlah suatu masalah !

Mereka yang sering “jatuh sakit”, ternyata telah memiliki “bakat” ini sejak lama, dimulai dengan “sakitsakit ringan” sampai di kemudian hari mereka menjadi lebih “terlatih” untuk sakit “lebih berat” ! *** Ternyata jika kita amati dengan seksama, semua hal yang kita peroleh dan alami, merupakan bentuk dari suatu “kecenderungan” yang semakin hari semakin kuat ! Inilah yang disebut sebagai “Servomechanism” ! *** Servomechanism

atau

“mekanisme

servo”

dapat

dijelaskan dengan analogi “penembakan peluru kendali” ! Peluru kendali ditembakkan ke sasaran “nun jauh disana” dengan pengaturan koordinat target yang di-set melalui komputer. Ketika peluru kendali meluncur, maka ia akan bergerak dengan pola gerakan “lurus”, tetapi setiap beberapa mili-detik ia akan “dibelokkan” arahnya

oleh pemandu yang telah di-set melalui komputer, dan seterusnya arah ini akan selalu di-“revisi”, dan akhirnya “Blaaaaaar ….!” sasaran-pun diketemukan ! Jadi

ketika

“target

telah

dikunci”,

maka

akan

berlangsung gerakan yang selalu di-revisi arahnya secara terus-menerus, sehingga peluru kendali ini “harus mencapai sasaran” ! *** Demikian juga dengan segenap peristiwa kehidupan. Ketika seseorang sudah “dikunci harus mengalami sesuatu”, maka apapun yang dilakukan akan selalu memperoleh

revisi

dari

“alam

semesta”

yang

menyebabkan akhirnya “Blaaaar ….! Ia mengalaminya !”. Atau dalam bahasa yang lebih manusiawi adalah ketika seseorang sudah memiliki kecenderungan atau pola untuk “menjadi sesuatu”, maka dapat dipastikan ia dengan mudah mencapai apa yang dimaksud dengan “menjadi sesuatu” tersebut !

Dengan

kata

lain,

semuanya

hanyalah

soal

kecenderungan ! Cenderung sakit …. cenderung sehat …. cenderung kaya ….. cenderung miskin …. cenderung ditolak …. cenderung diterima …… cenderung memiliki banyak teman ….. cenderung memiliki banyak musuh …. cenderung “menipu” …. cenderung “ditipu” ….! Dan sekali lagi bahwa “pola” atau “kecenderungan” atau “Servomechanism” ini akan “semakin kuat” jika tidak di-intervensi ! Baik pola baik, maupun pola buruk ! *** Saya

mencoba

memberanikan

diri

untuk

menganalogikan mengenai apa yang disebut dengan “Takdir” dan “Nasib”, sama sekali bukan berdasarkan pengertian agama, tetapi berdasarkan bahasa “Mind Power” yang menjadi landasan dari “LoA” atau sejenisnya, hanya sekedar untuk memperkaya wacana !

“Ada orang menyeberang rel kereta, dan saat yang sama kereta melaju dengan cepat, ia tertabrak, tubuh-nya hancur lebur, mati !” Setiap orang yang ditabrak kereta sampai hancur lebur, pasti mati ! Karena hukum semesta yang berlangsung secara sempurna telah terpenuhi. Mungkin ini yang lebih mendekati dengan pengertian “Takdir”, yaitu sesuatu yang telah menjadi “ketetapan”. Disebut juga sebagai “The Alchemy of Universe”, atau hukum “Alkemia Alam Semesta”, atau “Hukum Semesta”. Tetapi mengapa orang tersebut menyeberang rel kereta tepat di saat kereta tersebut meluncur ? Apalagi anggap saja sebenarnya orang tersebut benar-benar belum siap untuk meninggalkan dunia ? Nah inilah yang mungkin mendekati pengertian dari “Nasib” ! Suatu gerakan, suatu

kecenderungan

“Servomechanism”. ***

!

Disebut

juga

sebagai

Dan sebagai suatu pola atau kecenderungan, maka “Servomechanism” adalah sesuatu yang benar-benar dapat diubah arahnya ! Tentu dengan usaha dan strategi yang tepat ! Artinya jika saja kita dapat membentuk atau merubah “Servomechanism”

kita

menjadi

Servomechanism

“muda foya-foya … tua kaya raya …. hidup sejahtera …. mati masuk surga ….!” kan enak juga tuh ! He … he …..

Lalu Bagaimana cara merubah “Servomechanism” ? Sebelum

kita

merubah

“Servomechanism”,

maka

sebaiknya kita memahami terlebih dahulu, perangkatperangkat manakah dalam diri kita yang membentuk “Servomechanism” ini ? Kita bahas di Artikel berikutnya ……. Bersambung … *** Sekedar suatu sumbangan pengetahuan, untuk memperkaya wacana ! Jauh dari kebenaran mutlak, dan sangat boleh diperdebatkan ! Tinggalkan saja bagian yang tidak memberdayakan, dan ambilah bagian yang mungkin memberdayakan ! Maap, jika ada salah-salah kata ! Tabik !

Pada akhirnya seluruh yang kita peroleh atau kita dapatkan

lebih

dikarenakan

“kecenderungan-

kecenderungan” yang telah melekat dan telah menjadi “pola

permanen”,

atau

disebut

dengan

“Servomechanism”. Sehingga fokus kita kini relatif lebih menyempit, yaitu bagaimana

“menciptakan”

“memberdayakan”,

dalam

Servomechanism arti

dapat

yang

menciptakan

gerakan-gerakan yang membawa kita ke berbagai obsesi dan tujuan dalam kehidupan kita. ***

MEMBENTUK SERVOMECHANISM Sayangnya Servomechanism bukanlah sekedar “buah” dari “keinginan”, jadi tidak penting lagi apa keinginan kita, karena “gerakan sesungguhnya” telah dibentuk oleh Servomechanism ini. Setiap orang pasti ingin “sehat”, tetapi yang seringkali terjadi justru Servomechanism menuju ke wilayah “sakit” ?! Mengapa ? Kenapa ? Ada apa ?

Servomechanism adalah representasi dari vektor atau semacam resultan dari vektor-vektor kesadaran kita, yaitu : Conscious Mind, UnConscious Mind, dan SuperConscious Mind. Keinginan hanyalah salah satu dari kesadaran kita yaitu Conscious Mind, akan tetapi kekuatan sesungguhnya terletak di UnConscious Mind dan Super-Conscious Mind. Dalam kalimat yang lebih mudah, Servomechanism sebenarnya merupakan representasi dari “sesuatu” yang telah menjadi “milik” kita, yaitu “Belief System” dan “Self Image”. Baik “Belief System” maupun “Self Image”

keduanya

merupakan

istilah

yang

menggambarkan “sistem keyakinan” kita. Akan tetapi “Self Image” atau “Citra Diri” lebih menggambarkan “penilaian atau gambaran kita terhadap diri kita sendiri” dan bukannya “diri kita sebenarnya”, identik dengan “The Map is not The Territory” dan “Everyone Lives in Their Own Unique Model of The World” ! ***

Dari penjelasan di atas, maka satu-satunya cara untuk memperoleh “Servomechanism Sukses” adalah dengan membentuk terlebih dahulu “Belief System & Self Image Sukses” ! Atau dengan kata lain “sukses” merupakan sesuatu yang telah menjadi “kompetensi” dalam diri kita ! Loh kok jadi kompetensi ? Ya, karena segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita tidak lebih adalah buah dari kompetensi yang kita miliki ! Mereka yang “gampang sakit” pasti karena mereka memiliki “kompetensi tinggi” di bidang “sakit” ! Mereka yang mudah “menjadi kaya raya”, juga pasti memiliki “kompetensi tinggi” di area itu ! Mereka yang mudah sekali “tertimpa sial”, juga karena telah demikian “kompeten” ! Jadi secara sederhana urutannya menjadi : “Self

Image

“Kompetensi”

&

Belief

System”

menghasilkan

menghasilkan “Hasil”.

menghasilkan

“Servomechanism”

***

KOMPETENSI Apa sih kompetensi ? Saya yakin, kita semua para “pembelajar NLP” pasti ingat mengenai “tahapan pembelajaran” manusia yang dibagi atas 4 tahapan kompetensi, dimana dalam definisi baku-nya adalah : Tahap 1 : Tidak sadar bahwa tidak mampu Tahap 2 : Sadar bahwa tidak mampu Tahap 3 : Sadar bahwa mampu Tahap 4 : Tidak sadar bahwa mampu Nah kompetensi yang dimaksudkan di pembahasan di atas adalah kompetensi yang telah mencapai Tahap 4, karena kompetensi pada tahap inilah yang membentuk “Servomechanism” yang dimaksud ! Sebagai ilustrasi :

Makan ! Saya yakin bahwa kita seluruh pembaca portal ini pasti “tidak pernah terpikirkan” bahwa besok kita semua mampu “mengadakan” atau “membeli” makan atau tidak ? Dan yang luar biasa bahwa tanpa “sempat berpikir”-pun kita semua besok “hampir dipastikan” akan makan seperti biasanya ! Nah, ini yang disebut dengan “kompetensi” pada tahap yang tertinggi (Tahap 4) ! Maaf, di luar sana, masih sangat banyak saudara kita yang benar-benar harus “secara sadar mengusahakan” makan tersebut agar mereka dapat benar-benar makan ! (Kompetensi Tahap 3). Atau bahkan ada yang benarbenar sudah menyadari bahwa dengan cara apapun mereka besok tidak akan dapat menikmati “makanan” (Kompetensi Tahap 2). Ilustrasi lain : Tetapi

apakah

sebagian

besar

kita

tetap

dalam

“Kompetensi Tahap 4” ketika kita diminta untuk “menghasilkan” uang sejumlah 1 Milyar dalam waktu 3 hari ?

Lalu apakah perbedaan kompetensi antara “besok makan” dan “ 1 Milyar dalam 3 hari” ? Di lain pihak kitapun meyakini bahwa bagi “Tuhan YME” dan “Alam Semesta” tidak bedanya antara permintaan “besok makan” dan “1 Milyar dalam 3 hari” ! Silakan merenungi ! Ini benar-benar hanya soal kompetensi ! *** Jadi ….. gaya hidup “LoA” adalah soal mengembangkan diri untuk menjadi “kompeten pada tahap tertinggi”, misal “kompetensi untuk menarik keberlimpahan” ! Jadi …… gaya hidup “LoA” adalah soal melenyapkan “kompetensi-kompetensi tahap tertinggi yang bersifat tidak memberdayakan” yang telah menjadi “Belief System & Self Image” kita semua ! Jadi …… gaya hidup “LoA” adalah “hal yang wajarwajar”

saja,

dimana

untuk

ini

NLP,

Hypnosis,

Psychocybernetic, dll. dapat berperan dengan sangat besar untuk “merubah” isi dari “Belief System & Self

Image” agar membentuk “kompetensi tertinggi yang bersifat positif” ! Dan, percayalah …. Inilah “kejaiban” sesungguhnya dari “LoA” ! Kompetensi akan “menarik” apapun juga ! Dan saat inilah “The Law of Attraction” akan benar-benar bekerja secara nyata ! *** Lalu

kita

memulainya

dari

Kita bahas di artikel berikutnya …..

mana

…??

3 PILAR DASAR Ketika konsep “LoA” sudah dapat kita terima, maka kini kita mulai dapat memasuki “perjalanan panjang yang indah”, yaitu menumbuhkan kompetensi di berbagai hal dalam diri kita, mulai dari “habitual” “mindset” atau apapun yang diperlukan, agar “LoA” dapat “bekerja” untuk kita ! (Baca : sesuai dengan keinginan kita). *** Menurut pemahaman dan pengalaman saya, beserta pengalaman dari berbagai pihak yang merasa terbantu dengan prinsip “LoA” (catatan : Saya banyak menangani Client yang khusus ingin di-treatment untuk memasuki gaya

hidup

“LoA”),

akhirnya

saya

mencoba

memberanikan diri untuk menyusun pilar dasar yang diperlukan untuk me-“LoA”, dan saya berharap hal ini dapat memperkaya para pembaca, yang saya yakin sudah sangat banyak yang “canggih” dalam menerapkan “LoA”. Pilar dasar ini ada 3 buah, yaitu : (1). New

Paradigm (2). Basic Technique (3). Mindset & Lifesyle. Saya coba meng-analogikan dengan : Misalkan ada suatu pendapat, yaitu bahwa dari sebatang pohon yang sangat besar, katanya dapat dibuat berbagai macam furniture dan handycraft yang indah dan berseni. Nah ini saya sebut sebagai “New Paradigm”, yaitu suatu konsep dasar atau semacam presupposition yang dapat kita jadikan sebagai “pegangan” untuk mengetahui apa saja yang mungkin kita capai ! Tetapi konsep dasar ini tidak serta merta akan melahirkan berbagai furniture atau handycraft yang indah. Kita membutuhkan keterampilan dasar, misal : menggergaji, memahat, memaku, mengukir, mengecat, dsb. Ini saya sebut dengan “Basic Technique”, atau semacam infrastruktur. Selanjutnya untuk mewujudkan furniture dan handycraft yang dimaksud, kita masih harus memiliki berbagai hal, yaitu antara lain : semangat, kesabaran, ketelitian, selera

seni, bahkan kita perlu mengembangkan kesehatan dan kebugaran agar kita dapat menggergaji pohon besar tersebut. Tanpa kekuatan dan semangat, mustahil kita dapat menggergaji pohon tersebut. Tanpa ketelitian dan kesabaran, mustahil rasanya kita mengukir sebongkah kayu sehingga menjelma menjadi handycraft yang indah ! Ini saya sebut sebagai “Mindset & Lifestyle”. Nah, mungkin analogi di atas tidaklah terlalu tepat, akan tetapi saya mencoba untuk menggambarkan perlunya langkah yang bersifat “holistik” dalam segenap hal, termasuk saat kita meng-implementasikan gaya hidup “LoA” ! Ingat kita hidup di dunia yang sangat riel, dimana tangan masih terasa sakit jika dicubit, dan perut tetap merasa lapar jika tidak diisi, juga kita masih sering “kesal” jika terjebak macet di jalan tol ! ***

3 Pilar Dasar : New Paradigm Pahami dengan baik “paradigma baru” “LoA” yang memandang alam semesta dengan cara yang sedikit berbeda ini. Pastikan bahwa kita tidak memiliki “konflik bathin” terhadap paradigma ini. Jika kita merasa “tidak pas” dengan Paradigma “LoA”, maka tinggalkan dan pilihlah

paradigma

lain

yang

lebih

dapat

memberdayakan kita ! Basic Technique Untuk mencapai kompetensi “LoA”, akan “amat sangat banyak” proses programming maupun de-programming yang ditujukan untuk merubah “Belief System” dan “Self Image” kita, juga untuk programming berbagai keinginan-keinginan kita (materialisasi), serta untuk memasukkan berbagai mindset baru yang diperlukan. Untuk hal ini silakan pergunakan berbagai teknik pemberdayaan diri yang paling sesuai dan efektif untuk kita, mulai NLP, Hypnosis, Psychocybernetic, atau

apapun juga ! Label tidak lagi penting, yang lebih diperlukan adalah efektivitasnya ! Mindset & Lifestyle “LoA”

merupakan

paradigma

dasar

yang

dapat

dianalogikan seperti halnya “Undang-Undang Dasar”. Untuk

membuatnya

dapat

bekerja

dalam

tataran

kehidupan riel, maka akan sangat banyak “peratuanperaturan” yang harus dibuat berdasarkan “pokok-pokok pikiran” yang berasal dari “Undang-Undang Dasar” tersebut, dengan prinsip bahwa “peraturan-peraturan” harus mendukung dan tidak boleh bertentangan dengan induknya ! Untuk mempercepat kompetensi agar “LoA” dapat bekerja sesuai dengan keinginan kita, maka mungkin akan sangat banyak Mindset yang harus diubah, dan juga amat sangat banyak “gaya hidup” atau “Lifestyle” yang harus diubah pula ! ***

Baiklah kita mulai memasuki detail untuk “memasuki kompetensi” ! Saya tidak akan membahas pilar pertama, karena ini sudah kita sepakati bersama di artikel-artikel awal. Saya akan memulainya dengan Pilar yang kedua, yaitu : Basic Technique. Basic Technique Disebut sebagai teknik yang sangat mendasar, karena dengan

teknik

inilah

kita

akan

melakukan

“programming” atau “de-programming” terhadap diri kita. Silakan pilih berbagai teknik yang paling sesuai bagi kita, dan saya yakin disini banyak para pakar yang akan berbaik hati untuk membagikan tips dalam melakukan

“programming”

dan

“de-programming”

melalui teknik NLP. Yang lebih terpenting lagi adalah kita benar-benar memahami dan meyakini apa hal-hal mendasar yang perlu kita “programming” atau kita “de-programming” terlebih dahulu ! Sebagai contoh :

Apakah mungkin kita dapat mewujudkan keinginan : “memiliki mobil Honda Jazz berwarna silver pada akhir tahun 2008.” ???? Jika ternyata “Self-Image” kita masih berisikan program lama, yaitu : “Saya selalu gagal dalam mencapai cita-cita saya !” Apakah mungkin kita dapat mewujudkan keinginan : “menjadi motivator terkenal Indonesia di akhir tahun 2009”. ??? Jika ternyata “Self-Image” kita masih berisikan program lama, yaitu : “Saya tidak pernah mampu berkomunikasi dengan baik di depan publik !” Apakah mungkin kita dapat mewujudkan keinginan : “memiliki bisnis sendiri yang dapat menghasilkan nettincome Rp. 5 Juta per-bulan sejak Maret 2009”. ??? Jika ternyata “Self-Image” kita masih berisikan program lama, yaitu : “Saya tidak mungkin dapat berbisnis karena

keluarga saya dari 3 generasi semuanya adalah pegawai !” *** Dari ilustrasi di atas, semoga dapat diperoleh gambaran bahwa seringkali suatu “penciptaan” tidak berhasil hanya dikarenakan tidak memiliki “pijakan” yang cukup stabil ! Loh …. Kalau perlu “pijakan” untuk apa ribut-ribut dengan konsep “LoA” dong ? “LoA” kan di-disain untuk menghasilkan “kejaiban” tanpa sebab ?? Ya, disinilah salah satu catatan perbedaan “LoA” dalam versi saya ! Saya tidak pernah percaya adanya “keajaiban” di

alam

semesta ini

! Saya lebih

mempercayai bahwa semuanya benar-benar akan tunduk dengan “hukum alam semesta”, termasuk hal yang kita anggap “ajaib” sekalipun ! Menurut saya, keajaiban sesungguhnya dari prinsip “LoA” adalah bahwa kita akan mengalami “percepatan” yang luar biasa ketika kita benar-benar menghayati hukum ini ! Ingat “percepatan”

adalah sangat berbeda dengan “pengecualian” atau “pelanggaran” ! Percepatan lebih bermakna “lebih cepat memasuki kompetensi untuk selaras dengan hukum alam semesta” ! Memang sih, dalam menerapkan prinsip “LoA” sebagai “gaya hidup” sejak tahun 2003, saya juga cukup sering mengalami kejadian-kejadian “ajaib”, tetapi akhirnya saya pikir lebih positif jika dijadikan saja sebagai “katalis” untuk lebih memasuki penghayatan “LoA”, karena dengan istilah “ajaib”, berarti tetap masih berada “diluar kompetensi saya” alias tidak dijamin bisa diulangi secara tepat ! Seharusnya kita justru dapat memodel

hal-hal

semacam

ini

untuk

menambah

“percepatan” ! Mas Ronny FR pernah menjelaskan kepada saya soal “modelling” (sambil ngobrol soal “onta” dengan Kang Asep), bahwa ada 3 hal kunci dalam modelling, yang singkatnya kira-kira dalam “LoA” ini kita harus menduplikasi “state” saat “melontarkan” materilisasi, belief yang ada, strategi yang diterapkan, sampai ke

fisiologi-nya, nah ini semua yang akan mengantarkan kita ke “kompetensi”, alias mampu mengulang-ulang “keajaiban” ! (Bener nggak ya ? Soalnya kuliah-nya Mas Ronny di jam 18.00 tapi satuan waktu Eropa .. he he ..) *** Dari uraian di atas, maka salah satu obyek penting yang harus dilakukan “Programming” dan “De-Programming” adalah “Self Image”, sebelum kita mem-program berbagai keinginan atau cita-cita besar kita !

SELF IMAGE Self Image atau “Citra Diri” sama sekali bukanlah realita diri kita sendiri, melainkan hanyalah “cara kita memandang dan menilai diri kita sendiri” ! “A Map is Not The Terittory” ! Self Image acapkali bersifat sangat halus, dan tidak tampak, alias bekerja di tingkat UnConscious. Terkadang kita perlu memasuki “keheningan” terlebih dahulu agar kita dapat “menemukan” Self-Image ini ! Diperlukan “kejujuran” dan lepasnya sang “Ego” untuk “melihat” Self-Image kita sendiri secara benar ! Self Image mirip dengan “selubung” atau “filter pemikiran” yang membungkus diri kita, dimana setiap pemikiran yang “tidak sesuai” dengan “Self Image” ini akan segera “dimatikan”, sedangkan pemikiran yang “sesuai” dengan “Self Image” ini akan “hidup” dan semakin diperkuat !

Contoh : Ketika kita memiliki “Self Image” : “Saya orang yang tidak menarik !” Saat kita mencoba berpikir : “Saya di pesta nanti pasti banyak menemukan teman baru !”, maka “Self Image” akan segera “membunuh” pikiran ini, dengan self-talk misalnya : “Ah kamu hanya bermimpi …. orang-orang hanya ingin berkenalan dengan orang yang menarik …. bukan orang seperti kamu yang tidak menarik sama sekali !”. Tetapi saat kita mencoba berpikir : “Saya di pesta nanti …. pasti seperti biasa .. akan diacuhkan orang ….”, maka “Self Image” akan segera “memperkuat” pikiran ini, dengan self-talk misalnya : “ya .. kamu harus berusaha menahan emosi dan bersabar ….. inilah resiko bagi pribadi yang tidak menarik seperti kamu !”. Semoga dari ilustrasi yang sederhana ini, kita dapat mulai melakukan “introspeksi diri”, manakah kiranya hal-hal mendasar yang terdapat di dalam “Self-Image”

kita yang kiranya sangat tidak mendukung untuk mencapai “kompetensi gaya hidup LoA” ? Berikut ini beberapa “program” yang kiranya cukup baik dan bersifat umum yang dapat kita masukkan sebagai “infrastruktur LoA” di “Self-Image” kita, sebelum kita menanamkan program-program besar lainnya : “Tuhan

memberikan

saya

kesempurnaan.”

“Tuhan selalu menuntun saya untuk menemukan kesempurnaan

hukum

semesta”

“Saya selalu dikaruniai Tuhan YME kemakmuran yang melimpah-ruah”. “Saya

selalu

“Saya

bersyukur

berhak

untuk

terhadap meraih

kehidupan” kesuksesan”

“Seluruh pikiran, ucapan, dan tindakan saya, selalu membawa

saya

kepada

keberlimpahan”

“Seluruh kebutuhan dan keinginan saya selalu terpenuhi dengan “Saya “Saya

cara adalah adalah

yang

sangat

mudah”

pribadi

yang

menarik”

magnet

keberlimpahan”

“Saya adalah pribadi yang cerdas, tangguh, dan bijaksana” Walaupun contoh-contoh di atas tidak besifat spesifik, akan tetapi jika kita cukup jeli, maka kita tetap dapat menyelaraskannya dengan prinsip : “Well-Formed Outcome” dari NLP, yaitu dengan membuat “target waktu” kapan kiranya program-program ini dapat menjadi

“Self-Image”

kita

atau

telah

mencapai

“kompetensi” dalam pola-pikir bathin kita ? Untuk urusan ini anda boleh “menodong” mas Ronny FR atau mbak

Issa

Kumalasari

untuk

meng-convert-nya

menjadi “Outcome” sehingga berbagai presupposition ala “LoA” ini dapat ter-install secara permanen dalam diri kita, sehingga dapat menjadi infrastruktur bagi program-program berikutnya ! *** Ok artikel berikutnya akan menyajikan suatu teknik sederhana untuk merubah “Self-Image” Basic Technique Untuk Merubah Self Image

Pada saat ini, ketika “pemberdayaan diri” telah menjadi “bagian hidup” manusia moderen, maka kita dapat mempelajari

berbagai

teknik

untuk

melakukan

“Programming” dan “De-Programming”, beberapa yang telah dianggap sebagai teknik “de-facto” adalah teknik yang dikembangkan oleh NLP dan Hypnosis. Sekali lagi saya sangat yakin di portal ini penuh dengan para pakar yang menguasai kedua hal tersebut. Oleh karena itu sebagai wacana tambahan, saya akan perkenalkan teknik yang sangat sederhana yang berasal dari Psychocybernetic, dimana dalam teknik inipun dapat diterapkan juga jurus-jurus NLP dan Hypnosis ! Tetapi sebelum kita membahas teknik sederhana ini, ada baiknya kita merenungkan Self-Image semacam apakah yang paling ideal untuk kita “implant”-kan ke diri kita ? Ini terkait dengan pertanyaan dari Mas Bobby pada artikel sebelum ini. Pertanyaan ini sangat cerdas dan mendasar ! Karena tidak mudah untuk menjawabnya, bahkan kita akan membahas hal ini lebih jauh lagi di bagian “Mindset &

Lifestyle”, karena “jangan-jangan” kita perlu “berharihari” untuk mendisain “Self-Image” ideal kita sendiri ! Disain Self-Image terkait dengan Visi & Misi kehidupan kita, atau cita-cita dan keinginan kita, yang tentu sangat berbeda untuk setiap orang, setiap profesi, setiap tingkat pengalaman & pemahaman, dan masih banyak parameter lainnya ! *** Sebagai contoh sederhana …. Jika anda menanyakan apa yang paling diinginkan oleh seorang Mahasiswa yang baru di-wisuda ? Maka hampir dapat dipastikan bahwa jawabannya adalah sekitar “mendapat pekerjaan yang baik” dan “memperoleh gaji besar” ! Ya ! Karena lambang-lambang inilah yang umumnya ada dalam “cipta” dan “karsa” pada tingkatan tersebut ! Jangan mencoba untuk menyatakan : “Apakah anda tidak ingin mencapai kedamaian ?” …… karena bagi mereka

yang berusia 25 tahun mungkin belum

“memahami” arti dari “kedamaian” ….. mungkin

malahan bagi mereka ini ….. jika memiliki banyak uang …. bisa mentraktir sana-sini …. mungkin itu akan sama dengan “damai” ???? Jadi mungkin Self-Image yang perlu dan tepat bagi para wisudawan baru …. adalah “Saya adalah profesional yang sangat cemerlang !” atau “Saya adalah eksekutif muda, pujaan setiap wanita !”. Ini bukannya men-“generalisasi” …. Tetapi hanya sekedar suatu ilustrasi …. bahwa Self-Image terkait dengan keinginan, dan keinginan terkait dengan tahapan kehidupan ! *** Kedamaian ?? Apaan tuh ? Yang paling paham “damai” itu apa ? Mungkin salah satu-nya adalah saya ! Loh sombong amat ? Bukan …. sama sekali bukan …… tetapi karena sekian belas tahun dalam hidup saya sangat penuh dengan “kesulitan” …. “dikejar hutang” …. “bersaing dengan kolega” ….. “takut dengan masa

depan” ……. dan “1001 problema hidup” lainnya ! Jadi saya jadi sangat paham artinya “damai” …….! Bagi saya …. damai itu salah satunya adalah bisa makan singkong goreng sambil ngopi, tanpa khawatir telpon berbunyi karena ada Debt Collector menagih Kartu Kredit ! Damai yang lain adalah ketika saya bisa “tidur sangat nyenyak”, sejenak melupakan bahwa anak saya tahun ini harus masuk SMP dan uang pangkal masuk SMP yang “agak berkualitas” sekarang ini adalah nyaris 500 kali lipat dari uang SPP saya per-semester ketika kuliah di Surabaya dulu ! Saya sangat paham artinya “tidak damai” …. karena pada tahun 2002 saya pernah membuat suatu perusahaan yang bergerak di bidang Forex, dan hampir setahun lamanya …. bahkan dalam mimpi-mimpi saya-pun yang keluar adalah lambang-lambang USD/JPY, GBP/CHF, CAD/AUD ????? Mungkin kalau saya direkam saat “mengigau” pasti suaranya adalah : “Hoi ….. ayo .. Buy … Sell ….. Order … Hedging ….. ayo cepet taruh 15 lot …… ya … kalah lagi …. gimana sih ?!”

Jadi percayalah …. jika anda juga punya sejarah hidup yang sama “rungsep”-nya seperti saya …., maka sebetulnya anda termasuk orang yang “beruntung” seperti saya juga ….. karena mungkin programming “Saya selalu mengalami kedamaian” adalah sesuatu yang benar-benar dapat kita rasakan .. benar-benar kita inginkan ……. bahkan mungkin melebihi orang lain ……! Dapet banget rasanya gituu boooo …..! *** Nah dari uraian di atas, maka silakan anda definisikan sendiri “hal-hal apakah” yang benar-benar-benar-benar anda inginkan dalam hidup ini ?? Apakah Visi dan Misi anda ? Silakan transformasikan dalam bentuk sesuatu yang bisa diprogramkan bagi “Self-Image” ! Tetapi jika anda masih bingung …. ya mungkin kita dapat memprogram Self-Image yang umum dan global dulu alias “core”, karena bagaimanapun juga ini akan menjadi “infrastruktur” bagi programming lainnya. Misal : “Saya selalu dikarunai kemudahan dalam segala hal !” lah … kan umum dan cukup oke kan ?

Atau : “Seluruh kebutuhan dan keinginan saya selalu terpenuhi dengan cara yang sangat mudah !” oke juga kan ? Be Creative …..! ***

Metode C.R.A.F.T. Ini adalah salah satu metode Self-Image Programming yang diperkenalkan oleh teknik Psychocybernetic. CRAFT adalah suatu sequence 5 langkah atau 5 hal yang dilakukan terus menerus sampai dengan tercapai kompetensi, artinya Self-Image tersebut sudah terimplant dengan permanen, sudah masuk dalam kategori kompetensi tertinggi, yaitu “tidak sadar bahwa mampu” atau “tidak sadar bahwa sudah memiliki Self-Image baru” ! C = Cancel, R = Replace, A = Affirmation, F = Focus, T = Train.

Jadi misalkan kita ingin memasukkan “Self-Image”, yaitu “Saya adalah pribadi yang sehat !” (maksudnya fisiknya sehat), maka : C = Cancel Sejak itu awasilah segenap ucapan, pemikiran, self-talk kita ! Dan jika kita “kebetulan” berucap yang “bertentangan dengan program kita” misal : “Aaaah …. hari ini badan gue sakit banget ….!” atau misal hanya suatu self-talk atau sikap bathin : “Habis mandi air dingin … kok badan agak meriang ya ? Mau sakit nih kali ?” Nah ! Segera lakukan “Cancellation”, segera ucapkan “batal … batal …. Batal …. nggak jadi ….!”. Walaupun terkesan “main-main”, tetapi sebenarnya kita tengah bermain dengan “awareness” yang luar biasa, bahkan kita dengan sangat sadar membatalkannya agar tidak direcord oleh Sang “Pikiran Bawah Sadar” !

R = Replace Setelah melakukan pembatalan, segera ucapkan kalimat pengganti (Replace), misal : “Saya dikaruniai Tuhan fisik yang sangat sehat dan sempurna !” atau “Gue sangat sehat-sehat …. hat …. hat …. sehat abiissss !” terserah versi mana yang paling “menyentuh” bathin kita ! A = Affirmation Sering-seringlah mengucapkan afirmasi yang bertema “sehat”, juga boleh kita mengkoleksi gambar-gambar atau lambang-lambang yang berkaitan dengan “sehat”, karena ini adalah upaya efektif untuk meng-edukasi Pikiran Bawah Sadar yang notabene adalah mahluk lambang atau citra (image) ! F = Focus Luangkan waktu sekali sehari untuk “Focus”, yaitu melakukan Visualisasi Kreatif, Self-Programming, Self Hypnosis, atau apapun itu. Yang penting kita dapat

memasuki teater imajinatif untuk “menghidupkan” apa yang kita inginkan ! T = Train Entah faktanya kita sudah sehat atau belum sehat ? Tidak penting ! Pada tahapan ini kita “wajib” untuk “bergaya” bahwa seakan-akan kita sudah benar-benar menjadi pribadi yang sehat ! Fisiologis kita harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kita “tampak” sehat ! Ini NLP banget ya ! Pada tahapan ini kita “in action” untuk men“Training” diri kita sendiri ! *** Nah, C.R.A.F.T. ini harus anda lakukan dengan “awareness” yang sangat tinggi ! Untuk itu nanti di bagian “Mindset & Lifestyle” saya akan bahas khusus apakah yang dimaksudkan dengan “Awareness” dalam konteks “LoA” versi saya ! Setiap tema programming membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk mencapai “kompetensi”, tetapi

secara umum untuk programming yang moderat, dibutuhkan waktu sekitar 6 minggu untuk mencapai kompetensi ! Dan saat itulah “Servomechanism” anda siap bergerak tanpa dapat dibendung …. untuk membawa anda ke sasaran !! “LoA” dalam konteks tema tersebut akan mulai bekerja untuk anda ! *** Mungkin untuk saat ini metode C.R.A.F.T di atas masih terlalu “global” ya ? Masih belum begitu detail ya ? Oke …. pada artikel berikutnya saya akan mencoba membahas secara lebih detail beserta contoh-contoh dalam kehidupan nyata ! C.R.A.F.T. merupakan salah satu teknik sederhana untuk merubah

Self-Image

sehingga

mencapai

tahap

kompetensi tertinggi, yaitu “Tidak Sadar Mampu” atau “Sub-Conscious Competence”. C.R.A.F.T. merupakan akronim dari Cancel, Replace, Affirm, dan Training, dimana teknik ini walaupun sederhana, tetapi memiliki efektifitas yang bagus, dengan catatan bahwa Self-Image

yang ingin dicapai benar-benar didukung oleh konsep dan pengertian yang baik. *** Sebelum dilanjutkan dengan penjelasan detail dari CRAFT, maka terlebih dahulu kita akan “melompat” sejenak ke pembahasan mengenai pilar ke-3, yaitu : “Mindset & Life Style”. Kenapa ? Karena salah satu efektivitas

CRAFT

atau

berbagai

metode

“programming” yang ada sebenarnya sangat tergantung dari seberapa “perlu” dan seberapa “mendesak” program tersebut bagi kita ? Jadi sekali lagi, seringkali yang salah bukanlah metode-nya, tetapi justru program-nya tidak memiliki relevansi yang “dekat” dengan kebutuhan kita ! Maksudnya ? Sebagai contoh, saya rasa kita semua sepakat bahwa “tekun” adalah salah satu sifat yang positif, yang pasti sangat berguna untuk situasi & kondisi apapun juga ! Tetapi mengapa kita semua tidak secara otomatis berusaha menjadikan “tekun” sebagai salah satu sifat dasar atau “Self-Image” kita ? Ya ! Karena tidak setiap kita secara langsung dapat

menghubungkan “tekun” dengan hasil

yang kita

harapkan ! Meminjam istilah “NAC”, sifat “tidak tekun” tidak terhubung langsung dengan “kepedihan”, padahal pada umumnya kita sangat mudah terpacu jika sesuatu itu langsung terkait dengan “kepedihan” kita ! *** Sebagai contoh, secara umum pria Indonesia yang berumur sekitar 30 tahun secara “UnConscious” punya keinginan yang amat sangat kuat untuk memiliki rumah sendiri, dalam arti kata rumah yang dimiliki atas nama sendiri, soal bahwa itu adalah rumah via KPR dengan masa 40 tahun adalah soal nanti ! Kenapa ? Karena rumah adalah salah satu “lambang” penting bagi orang Indonesia. Mungkin ini salah satu efek akibat adanya istilah “rumah-tangga” dalam kultur bahasa Indonesia. Berjuta alasan dapat diungkapkan betapa perlunya “rumah” bagi orang Indonesia. Bahkan biarpun “nyelip” di ujung dunia, rasanya masih lebih “nyaman” dan “terhormat” dibandingkan tinggal di kawasan menteng, tetapi dalam status “kontrak” ?!

Dan uniknya, karena ini de-facto sudah menjadi suatu “keharusan”, maka “LoA” umumnya dapat bekerja mudahnya untuk urusan satu ini ! Mulai dari mendapat fasilitas pinjaman kantor untuk DP, sampai dengan ketemu iklan rumah dengan DP 0%, dll. Saya yakin bahwa para pembaca portal ini dapat menceritakan berbagai “kejaiban” saat mewujudkan sang “rumah” impian masing-masing ! Kenapa ? Mungkin status “tidak punya rumah” benarbenar terelasi dengan suatu “kepedihan” kultural & sosial bagi sebagian besar kita ! Tetapi anehnya, memiliki kendaraan dan deposito tetap saja sulit ? Kenapa ya ? Oleh karena itu, mungkin dapat kita usulkan saja untuk mengganti istilah “RumahTangga”

dengan

“Rumah-Mobil-Deposito-Tangga”,

sehingga “LoA”-pun dapat bekerja secara lebih mudah untuk itu ?! Maaf, ilustrasi di atas bukan bermaksud men-generalisir, melainkan benar-benar hanya sebuah contoh yang mungkin sangat umum bagi kultur kita. Pesan moralnya

adalah bahwa sesuatu yang telah menjelma menjadi “keharusan”, maka akan lebih mudah di-programkan ke diri kita ! *** Nah, kaitannya dengan Self-Image dan CRAFT apa ya ? Kaitannya adalah bagaimana merancang Self-Image yang kira-kira bagus dan perlu, terutama untuk me“LoA”, serta beraroma menjadi suatu “keharusan” bagi diri kita ? Karena jika sudah menjadi “keharusan”, maka tentunya programming-nya akan menjadi relatif lebih mudah ?! Sekali lagi ini bukanlah sesuatu yang mudah ! Bahkan ini adalah salah satu “kunci” ! Oleh karena itu saya akan segera “melompat” sejenak untuk memaparkan pilar ke3, agar kita dapat melakukan beberapa “reframing” yang bermanfaat dimaksud ! ***

untuk

menyusun

“Self-Image”

yang

Pilar Ke-3 : Mindset & Lifestyle Mindset & Lifestyle yang dimaksudkan disini adalah beberapa pola pikir dan gaya-hidup yang mungkin dapat dipertimbangkan dalam rangka untuk memasuki “gaya hidup LoA”. Beberapa Mindset & Lifestyle berikut ini mungkin akan bersifat “overlapping”, karena sebenarnya menjelaskan teritori yang sama, akan tetapi dari sudut pandang yang berbeda ! Oke, kita mulai mengurai masing-masing dari Pilar Ke-3 ini. *** Mindset & Life Style : “Awareness” Agak sulit untuk menterjemahkan Awareness dalam Bahasa Indonesia, karena kata ini memiliki makna yang sangat dalam dari sekedar suatu “kesadaran”. Dalam bahasa jawa dan sunda terdapat istilah yang hampir mirip, yaitu “eling” ! Mungkin boleh kita anggap

sementara ini “Awareness” adalah “Kesadaran Diri Setiap Saat” ! Saya pribadi menempatkan “Awareness” sebagai salah satu “kunci kesaktian” manusia yang amat sangat penting ! Pernahkah kita mendengar kalimat klasik semacam ini : “Wah ….. kok tiba-tiba rambut gue jadi banyak ubannya nih

!”

“Gile … gue sekarang kalau naik tangga ngos-ngosan !” Aneh ya ? Hampir setiap hari kita bercermin, tetapi kok tiba-tiba baru hari ini sang “uban” baru terlihat ? Apakah sang “uban” ini tiba-tiba muncul ? Tentu tidak ! Apakah mungkin

cerminnya

rusak,

sehingga

baru

dapat

menampilkan sang “uban” hari ini ? Tentu juga tidak ! Lah terus gimana ? Faktanya baru hari ini kita “tersadarkan” bahwa rambut kita mulai ber-uban ? Ya

ini

adalah

penjelasan

sederhana

mengenai

“Awareness” ! Pada dasarnya tidak ada satupun yang

berlangsung tiba-tiba dalam diri kita atau dalam hidup kita ! Menjadi tua, menjadi sakit, menjadi miskin, menjadi kaya, semuanya tidak pernah berlangsung “tibatiba” ! Semuanya berlangsung secara “kontinyu” …. tetapi kita sering membuatnya menjadi “garis putusputus” dengan tidak bekerjanya “awareness” secara sempurna ! *** Pernahkah kita “aware” terhadap perubahan yang terjadi di setiap milimeter persegi tubuh kita pada setiap pagi ketika kita mandi ? Jangan-jangan kita di suatu hari nanti terkaget-kaget … “Loh kok perut saya sekarang jadi buncit ?”. Pernahkah kita “aware” berapa lembar rambut kita yang rontok atau berubah warna setiap kali kita bercermin ? Jangan-jangan kita di suatu hari nanti terkaget-kaget … “Loh kok saya sudah botak ya ?”. Pernahkan kita “aware” terhadap gerakan emosi kita sendiri ketika kita mengalami “kejadian baik” maupun

“kejadian buruk” ? Jangan-jangan suatu hari ini kita mengatakan : “Saya kok sekarang gampang sedih ya ? Padahal dulu selagi muda saya adalah orang yang periang !”. Pernahkan kita “aware” bagaimana kisah sukses dan gagal tercipta dalam setiap hari kehidupan kita ? Janganjangan kita suatu hari merenungi dan berkata “Sekarang kok saya sial melulu ya ? Padahal dulu saya selalu memperoleh apa yang saya inginkan !” Pernahkan kita “aware” seberapa penurunan yang terjadi pada kemampuan kita berjalan kaki setiap hari ? Janganjangan kita suatu hari merenungi dan berkata “Sekarang kok saya jalan kaki 1 jam saja lutut saya sudah gemetar ya ?” *** Awareness membuat kita tidak pernah “kehilangan” apapun juga ! Sebaliknya “kehilangan” adalah pertanda bahwa kita lepas dari “kontinuitas” hidup kita sendiri akibat tidak ada atau berkurangnya “Awareness” !

Pernahkah kita “aware” terhadap makanan yang kita santap di suatu siang hari dalam hidup kita ? Apakah kita “aware” bahwa ada petani yang telah bersusah payah untuk menanam padi untuk nasi yang kita makan ? Bahwa ada pedagang sayuran keliling yang telah berjasa untuk mendistribusikan sayuran yang sekarang kita santap ? Bahwa ada seekor ikan yang dikorbankan hidupnya agar menjadi lauk kita ? Awareness adalah kesadaran setiap saat di segenap aspek kehidupan

yang

kita

jalani

!

Awareness

akan

membimbing kita untuk menyadari apa yang kita miliki ! Awareness akan membimbing kita untuk memelihara yang kita miliki ! Bahkan Awareness dapat membimbing kita untuk dapat memiliki apa-apa yang kini belum kita miliki

!

Dan

yang

jelas

….

Awareness

akan

membimbing ke rasa syukur ! Dan rasa syukur akan menarik rasa syukur yang lebih besar lagi ! The Law of Attraction ! ***

Hukum Ketertarikan telah dan selalu bekerja ! Tetapi hanya dengan “Awareness” kita dapat membaca “keajaiban” yang ditunjukkan oleh alam semesta bagi kita ! Jadi ….. apakah “Awareness” cukup pantas untuk kita jadikan sebagai salah satu “keharusan” bagi diri kita ? Misal dengan menjadikannya sebagai salah satu program bagi “Self-Image” kita : “Saya adalah pribadi yang sangat sadar dalam setiap detik

kehidupan

saya

?”

“Saya selalu hadir dalam setiap detik kehidupan saya !” *** Latihan Awareness : Perlambat

sedikit

gerakan

kita

!

Rasakan setiap detail saat kita mandi, mengenakan baju, bahkan

mengenakan

tali

sepatu

!

Rasakan setiap detail pergerakan emosi dalam kegiatan sehari-hari

!

Nikmati

makan

siang

dengan

sepenuh

hati

!

Amati siapakah orang yang kita cintai dan siapa pula orang yang kita benci, dan apa yang menyebabkan mereka menjadi orang yang kita cintai dan orang yang kita

benci

?

Hayati apakah kita kaya atau miskin, dan apa yang menyebabkan kita merasa kaya atau merasa miskin ? Mindset & Lifestyle : Living at Present Secara umum kita memahami bahwa terdapat 3 wilayah waktu, yaitu : masa lalu, masa kini, dan ,masa datang. Deepak Choppra, salah satu guru spiritual moderen yang banyak memberikan pengaruh terhadap pemikiranpemikiran saya, menggambarkannya dengan kata-kata yang sangat romantis : The Past is History, The Future is Mistery ….! “The Past is History” mungkin agak mudah kita pahami, yaitu bahwa masa silam adalah sekedar sebuah sejarah …. tidak akan pernah kembali … tidak akan pernah terulang …! Dan uniknya, walaupun kita telah memahaminya dengan baik, tetapi sangat sulit umumnya

bagi kita untuk mengimplementasikannya, apalagi untuk menjadikannya sebagai “presupposition” yang harus kita “install”-kan ke diri kita dengan berbagai konsekwensi yang menyertainya ….! “The Future is Mistery”, suatu kalimat yang mudah untuk diterjemahkan, akan tetapi sangat sulit dipahami filosofinya, apalagi untuk diimplementasikan. Nah, pemahaman terhadap pengertian bahwa “masa datang adalah misteri”, justru merupakan salah satu kunci dari LoA. Dari pernyataan sekaligus fakta bahwa “The Past is History” dan “The Future is Mistery”, maka karunia sesungguhnya atau karunia yang benar-benar riel adalah “saat ini dan disini” ! Kehidupan yang sesungguhnya bukan di kemarin atau di besok, tetapi benar-benar ada di “saat ini dan disini” ! Kemampuan kita untuk menghayati hal ini merupakan kunci penting lainnya dari LoA. ***

Kemampuan merasakan “saat ini dan disini” atau “Living at Present” merupakan kemampuan yang akan membimbing kita untuk menghayati rasa syukur dari apa-apa yang telah kita “miliki”, dan juga merupakan kemampuan yang akan memandu kita untuk membaca tanda-tanda alam semesta terkait dengan berbagai empowerment yang telah kita “lontar”-kan ke alam semesta ! Living at Present akan membuat kita menjadi “waskita” untuk menyaksikan rentetan kejadian yang selalu berada dalam skenario penciptaan kita (sadar atau tidak sadar) ! *** Mari kita sekedar melakukan evaluasi ……. seberapa sering kita berada di “saat ini di sini” ? Atau sebaliknya, seberapa sering kita justru berada di “masa lalu” atau justru di “masa datang” ! Sebagai ilustrasi, misalkan saya bersantai di sebuah kedai kopi, untuk sekedar menikmati “Double Expresso” ……! Lalu kemungkinan saya akan menikmati kopi tersebut sambil :

Pertama : Memikirkan masa depan saya yang tidak jelas, memikirkan bahwa saya belum memiliki simpanan yang cukup untuk bekal menyekolahkan anak saya di perguruan tinggi terbaik pada 6 tahun mendatang ! Atau mungkin dengan sedikit kreativitas, maka saya dengan mudah membayangkan bahwa 15 tahun lagi saya mungkin sudah tidak dapat lagi bekerja, dan tentu saja saya tidak memiliki pensiun, karena bahkan pekerjaan saya hari inipun jauh dari jelas ? Kedua : Saya membayangkan, jika saja pada tahun 1996 atau tahun 2002 saya tidak melakukan kebodohan dalam bisnis, tentu kehidupan saya sudah sangat mendekati mimpi-mimpi di masa muda saya ? Atau lebih jauh lagi, saya berandai-andai jika dulu saya tidak berhenti bekerja dari perusahaan “X”, maka mungkin hari ini saya sudah menjadi CEO dengan berbagai fasilitas dan gaya hidup papan atas ? He … he … yang manapun yang saya pilih …. sudah pasti “Double Expresso” yang seharusnya nikmat itu menjadi terkontaminasi dengan emosi negatif saya ……!

Kenapa saya tidak dapat menikmati “Double Expresso” tersebut dengan kesadaran “saat ini dan disini”, serta kesadaran bahwa saya masih diberikan kesempatan untuk bernafas, diberikan sedikit uang untuk membeli “Double Expresso” tersebut ? Atau jika lebih kreatif lagi saya mungkin dapat menikmati bahwa saat ini saya adalah orang yang “bebas & merdeka” ala pak Marhaen ! Saya masih diberikan kesehatan yang sangat baik ? Saya memiliki keluarga yang lengkap, sepasang anak yang normal dan pintar ? Dan masih ribuan karunia luar biasa lainnya ??! Kenapa saya justru memikirkan “masa datang” yang tidak pernah ada ?! Ya benar-benar tidak pernah ada ! Dia benar-benar hanya merupakan karya dari pikiran saya saat ini ! Bahkan faktanya saya tidak akan pernah benar-benar “mengetahui” apakah besok saya masih hidup ? Apakah lusa saya masih dapat bernafas ? Seekstrim apapun bayangan masa depan …. benar-benar hanyalah karya dari mahluk yang dinamakan “pikiran” ! Masa depan tidak pernah benar-benar ada, sampai dengan kita berada di sana !

Atau saya justru memikirkan “masa silam” yang benarbenar tidak akan pernah kembali bagaimanapun kita mengupayakannya ? ***

,

Foto Alm.Bapak Yan Nurindra Bersama Keluarga

Mari Senantiasa Mendoakan Beliau Dan Mengirimkan Al-Fatiha ataupun doa menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing. Terima Kasih Risman.Aris | www.rismanaris.com|WA 089613612972 | Phone 085398845089| [email protected] | Fb Risman Aris A

Related Documents

The Secret Yan Nurindra
February 2021 0
The Yan Report
January 2021 0
The Secret
February 2021 2

More Documents from "review101"

The Secret Yan Nurindra
February 2021 0
0. Nociones Generales.pdf
February 2021 0
Ppt Fobia
January 2021 1
Dupak Dokter Gigi1.xls
January 2021 1