Loading documents preview...
Penilaian formasi sebagian besar bersandar pada interpretasi log. Sementara interpretasi log itu sendiri mengandalkan data yang diperoleh dari log. Data itu sendiri membutuhkan pengolahan (treatment) sebelum bisa dianggap layak dan memadai untuk dipergunakan. Ada dua macam kendali mutu (Quality Control), yaitu mutu rekaman dan mutu penyidikan. Kendali mutu rekaman dilakukan dengan meneliti kewajaran hasil rekaman digital. Ini dikoreksi dengan menghapus bagian yang jelas-jelas tidak wajar, mengosongkan bagian itu atau mengambil harga rata-rata dari sekitarnya. Koreksi jenis ini tidak dibahas dalam panduan ini, tetapi diberikan contoh cara melakukannya pada perangkat lunak pendukung sebagai bagian yang mutlak diperlukan sebelum melakukan interpretasi. Kendali mutu penyidikan dilakukan dengan melakukan koreksi dari pengaruh lingkungan (environment corrections) karena meskipun sonde penyidik sudah dirancang sedemikian rupa agar tidak sensitif terhadap keadaan yang berjarak dekat terhadap sonde, karena yang diharapkan justru data mengenai keadaan alamiah bagian yang berada lebih jauh masuk ke dalam formasi, tetapi sinyal parasit itu senantiasa ada. Dengan mengenal kondisi sekitar yang dekat dengan sonde (besarnya lubang bor, densitas lumpur, suhu, dsb.) dapat dilakukan koreksi yang dimaksud. Pengalaman menunjukkan, justru pada kondisi lubang bor yang kurang bagus, biasanya dijumpai reservoir yang bagus, karena buruknya hasil pemboran bisa jadi disebabkan oleh porositas dan permeabilitas yang bagus, sehingga untuk mengapresiasi data pada kondisi lubang bor yang buruk, diperlukan kejelian yang ekstra. Koreksi jenis ini diuraikan pada modul ini. 1. TUJUAN Melakukan koreksi terhadap data logging. Data perlu dikoreksi karena adanya perbedaan atau penyimpangan dari keadaan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh kondisi sumur yang diameternya tidak seragam, pengaruh lumpur pemboran dan lain sebagainya. Penyesuaian harus dilakukan pada pengukuran log untuk mengembalikannya pada kondisi standar, yang sesuai dengan peralatan yang digunakan. Pada bab ini, koreksi yang digunakan adalah koreksi secara matematis, sebagai pengantar untuk software pendamping. 2. METODE DAN PERSYARATAN 2.1. METODE Koreksi Gamma Ray terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi Deep Induction Log terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi Deep Laterolog terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi Laterolog7 terhadap Efek Lubang Sumur. Koreksi Medium Induction Log terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi Medium Laterolog (LLS) terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi 16” normal (R16) terhadap Efek Lubang Sumur. Koreksi Spherically Focused Log (SFL) terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi Micro-Spherically Focused Log (MSF) terhadap Efek Lubang Sumur Koreksi Micro-Laterolog (MLL) terhadap Efek Lubang Sumur. Koreksi Compensated Neutron Log (CNL) terhadap Efek Lubang Sumur. Koreksi Formation Density Compensated Log (FDC) terhadap Efek Lubang Sumur. Koreksi Invasi untuk Induction Log. Koreksi Invasi untuk Laterolog. Perhitungan Diameter Invasi. - Induction Log - Laterolog 2.2. PERSYARATAN Tersedia data log, data lubang sumur dan data lumpur yang akan dikoreksi.
3. LANGKAH KERJA 3.1. Koreksi Gamma Ray terhadap Efek Lubang Sumur
GRc GR 1 0.04 MW 8.3 1 0.06 CAL 8 Misal: Bila CAL = HS maka CAL = HOLE SIZE Bila MW = 8.3, maka GRc = GR
3.2. Koreksi Deep Induction Log terhadap Efek Lubang Sumur Bila CAL 12 , maka G 0.0001 CAL 0.0011 . Bila CAL 12 , maka G 0.00073 CAL 0.0092
Rdeepc
Rdeep RM 1 G
RM G R deep
3.3. Koreksi Deep Laterolog terhadap Efek Lubang Sumur Rdeep X LOG RM Bila X 1 dan X 0 , maka X 1 Bila X 4 , maka X 4 Bila X 0 , maka R deepc Rdeep 0.83 0.4 Bila X 1 , maka Rdeepc Rdeep 0.83 0.46 LOG CAL 0.26 X
Bila X 1 , maka A 0.566 0.46 LOG CAL Rdeepc R deep A A 0.814 0.334 X 1 0.334 X 1
3.4. Koreksi Laterolog7 terhadap Efek Lubang Sumur Rdeep X LOG RM
Y 1 0.157 X 0.067 X 2
A
CAL 11 1 0.498 X 1 X 1
11
Rdeepc Y Rdeep 0.78 0.02 A
3.5. Koreksi Medium Induction Log terhadap Efek Lubang Sumur Bila CAL 8 , maka G 0.0001 CAL 0.0004 Bila CAL 16 , maka G 0.0091 selain itu bila CAL 8 , G 0.001125 CAL 0.0091
Rmedc
Rmed RM 1 G RM G Rmed
3.6. Koreksi Medium Laterolog (LLS) terhadap Efek Lubang Sumur R X LOG med RM Bila X 1 , maka X 1 Bila X 4 , maka X 4 Bila X 0 , maka Rmedc Rmed 1.07 0.029 X CAL 10.2
Bila X 1 , maka Rmedc Rmed 1.03 0.03 X .6 CAL 10.2
CAL 8 Bila X 1 dan X 2 dan CAL 13 , maka Rmedc Rmed 1.04 0.011 X 33 Selain dari itu X 2 ,
CAL 8 R 0.01 1 X 2 CAL 10.2 Rmedc Rmed 1.04 0.011 X med 33
3.7. Koreksi 16” normal (R16) terhadap Efek Lubang Sumur R X LOG med RM 1 0.02 CAL 10 0.9 X 1.07 0.35 CAL X 2 0.035CAL 0.15
Rmedc RM 10
Bila X 0 , maka Rmedc Rmed Bila X 0.95 , maka Rmedc RM 10
X 1 0.02 CAL 10
3.8. Koreksi Spherically Focused Log (SFL) terhadap Efek Lubang Sumur R X LOG med RM Bila X 0 , maka Rmedc Rmed 1.12
Bila X 0 dan X 1 , maka Rmedc Rmed 1.12 0.033 CAL 11 X 0.5
Bila X 1 dan X 2.5 , maka Rmedc Rmed 1.12 0.033 CAL 11 0.03 X 1 Selain itu X 2.5 , maka
Rmedc Rmed 1.12 0.033 CAL 11 0.03 X 1 Rmed 0.01 X 1.5
0.39 CAL 3
3.9. Koreksi Micro-Spherically Focused Log (MSF) terhadap Efek Lubang Sumur Rsh X LOG RMC Bila X 1 , maka X 1 Bila X 4 , maka X 4 Bila X 0 , maka Rshc Rsh 0.72 Selain nilai itu, maka Rshc Rsh 0.7 0.1 X 3.10. Koreksi Micro-Laterolog (MLL) terhadap Efek Lubang Sumur Rsh X LOG RMC Bila X 1 , maka X 1 Bila X 4 , maka X 4 Bila X 0 , maka Rshc Rsh 0.77
Selain nilai itu, maka R shc R sh 0.77 0.06 X 2
3.11. Koreksi Compensated Neutron Log (CNL) terhadap Efek Lubang Sumur
CNLc CNL 1 0.001 TF 75 0.016 MW 8 0.0004 SAL 0.0000053 PSI
3.12. Koreksi Formation Density Compensated Log (FDC) terhadap Efek Lubang Sumur Bila CAL 9 , maka FDC c FDC
2 Selain di atas, FDCc FDC 0.096 0.014 CAL 0.00033 CAL
3.13. Koreksi Invasi untuk Induction Log Bila RESD RESM dan bila RESM RESS , RESM H RESS maka H , B ,C , D 0.59 H 2.21C 1.35 , RESD 1 RESD 1 B
E 1.44 H 2.47 C 2.76 , G 0.5 D 2 4 E
Selain nilai di atas, maka G 1 Rt G RESD
0.5
3.14. Koreksi Invasi untuk Laterolog RESD 1 , maka Rt 1.7 RESD 0.7 RESM Bila RESS RESD 1.1 , maka Rt 1.1 RESD Bila RESM RESM RESD RESS Selain nilai tersebut, maka C RESS RESD RESM
C1 1.78 , maka Bila C 1 1.78 , maka
Rt RESD
Bila
Rt 2.18 C
RESD 1.78 C 1
3.15. Perhitungan Diameter Invasi Induction Log
RESM Rt
C
RESD Rt
RESM RESD 100 Di 33 C 1 min 0.5 C 0.04 10
Laterolog Rt Rt 1 1 , maka RESD Di 10 RESD RESD Rt 1 , maka Di 160 1 Bila Rt RESD Rt Bila 1 , maka Di 0 RESD
Bila
D
4. DAFTAR PUSTAKA 1. E.R. Crain, "The Log Analysis Handbook, Volume 1, Quantitative Log Analysis Methods", PENNWELL Books, Tulsa, Oklahoma, USA, 2000. 2. www.pe.utexas.edu/Dept/Academic/Courses/F2002/PGE368/PDFs/Electrical_Logging.pdf 3. www.geogateways.com/browse.asp?topicID=9&subTopicID=91 4. www.reeves-wireline.com/chartpdfs/CompactCharts.pdf 5. www.crockerdata.com.au/petrolog.html 5. DAFTAR SIMBOL CAL = pembacaan ukuran lubang dari caliper log (in.) RM = resisitivitas lumpur pada temperatur formasi (F) RMC = resisitivitas mudcake pada temperatur formasi (F) MW = berat lumpur (lb/gal) HOLE SIZE = diameter sumur GR = pembacaan log gamma ray (API units) GRC = koreksi gamma ray corrected terhadap ukuran lubang sumur dan berat lumpur (API units) TF = temperatur formasi (oF) SAL = salinitas air formasi (ppm)/1000 PSI = tekanan pada kedalaman tertentu (pounds/in2) CNLC = koreksi CNL CNL = original CNL FDCC = koreksi FDC FDC = original FDC Di = diameter invasi (in) Untuk 3.2. Koreksi Deep Induction Log : Rdeepc = koreksi deep induction Rdeep = original deep induction Untuk 3.3. Koreksi Deep Laterolog : Rdeepc = koreksi deep Laterolog Rdeep = original deep Laterolog Untuk 3.4. Koreksi Laterolog7 : Rdeepc = koreksi deep Laterolog7 Rdeep = original deep Laterolog7 Untuk 3.5. Koreksi Medium Induction Log : Rmedc = koreksi medium induction Rmed = original medium induction Untuk 3.6. Koreksi Medium Laterolog (LLS) : Rmedc = koreksi medium Laterolog Rmed = original medium Laterolog Untuk 3.7. Koreksi 16” normal (R16) : Rmedc = koreksi medium SFL Rmed = original medium SFL Untuk 3.8. Koreksi Spherically Focused Log (SFL) : Rmedc = koreksi medium SFL Rmed = original medium SFL Untuk 3.9. Koreksi Micro-Spherically Focused Log (MSF) : Rshc = koreksi shallow MSF Rsh = original shallow MSF Untuk 3.10. Koreksi Micro-Laterolog (MLL) : Rshc = koreksi MLL Rsh = original MLL Untuk 3.13. Koreksi Invasi untuk Induction Log : RESD = pembacaan log deep induction
Rt = koreksi pembacaan log deep induction untuk invasi RESM = pembacaan log medium induction RESS = pembacaan log shallow induction Untuk 3.14. Koreksi Invasi untuk Laterolog : RESD = pembacaan deep Laterolog RESDC = koreksi pembacaan deep Laterolog untuk invasion RESM = pembacaan log medium Laterolog (ohm-m) RESS = pembacaan log shallow Laterolog (ohm-m) Untuk 3.15. Perhitungan Diameter Invasi : Rt = pembacaan log corrected deep Laterolog RESM = pembacaan log medium Laterolog (ohm-m)
6. LAMPIRAN 6.1. LATAR BELAKANG Pengukuran yang dilakukan pada operasi logging, mengalami penyimpangan dengan keadaan sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh kondisi sumur yang diameternya tidak seragam, pengaruh lumpur pemboran dan lain sebagainya. Penyesuaian harus dilakukan pada pengukuran log untuk mengembalikannya pada kondisi standar, yang sesuai dengan peralatan yang digunakan. Pengukuran yang berbeda membutuhkan koreksi yang berbeda pula. Sebagai contoh, pengukuran resistivitas biasanya membutuhkan koreksi lubang bor, invasi dan shoulder beds, dan mungkin juga dikoreksi terhadap apparent dip, anisotropy dan surrounding beds pada sumur horisontal. Pengukuran density hanya membutuhkan koreksi terhadap ukuran lubang bor, dimana pengukuran neutron porosity membutuhkan koreksi terhadap temperatur, tekanan dan paremeter lubang bor dan formasi, dengan jumlah koreksi yang banyak. Tidak semua koreksi memberikan perubahan signifikan pada setiap kondisi. Koreksi dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan secara manual, menggunakan chart atau menggunakan software. Secara umum, koreksi dilakukan sesuai dengan urutan-urutan tertentu, sebagai contoh pertama-tama dikoreksi terhadap lubang bor, kemudian dikoreksi terhadap invasi. Pada situasi tertentu, seperti kombinasi dari deep invasion dan high apparent dip, pada pengukuran resistivitas, koreksi sangat tergantung pada urutannya, untuk memperoleh hasil yang akurat. Berdasarkan pengalaman, bila dijumpai kondisi lubang bor yang buruk, biasanya reservoir yang dijumpai akan bagus. Kondisi lubang bor yang buruk dapat disebabkan oleh porositas dan permeabilitas yang dimiliki oleh reservoir, sehingga untuk pembacaan pada kondisi lubang bor yang buruk, diperlukan perhatian ekstra. Koreksi Lubang Bor Koreksi lubang bor adalah besaran koreksi yang digunakan pada pengukuran log yang harus disesuaikan, dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh lubang bor. Walaupun pada umumnya pengukuran lubang bor telah didesain untuk sekecil mungkin terpengaruh oleh lubang bor, beberapa pengaruh masih ada. Pengaruh ini dapat dihilangkan dengan menggunakan software atau dengan cara manual dengan menggunakan chart koreksi. Pada log resistivitas, koreksi yang ada menggantikan pengaruh lubang bor dengan resistivitas yang sebanding dengan yang ada pada formasi. Pada log nuklir (radioaktif), koreksi menyesuaikan hasil pembacaan dengan yang seharusnya ditemukan pada keadaan standar, misalnya lubang 8 inch (20 cm) yang terisi dengan fresh water. Borehole Compensation Borehole compensation adalah penyesuaian transducer ke atas maupun ke bawah pada alat logging, yang pada umumnya bertujuan untuk menyesuaikan kesalahan-kesalahan pembacaan yang diakibatkan oleh variasi ukuran lubang bor atau kesalahan pada posisi sonde. Teknik ini digunakan untuk pengukuran yang berdasarkan pada kelakuan gelombang, seperti sonik (gelombang suara), resistivitas dan pengukuran elektromagnetik. Propagation log berdasarkan pada pengukuran perbedaan sifat gelombang pada dua buah penangkap (receiver). Lubang bor mempengaruhi perbedaan ini bila alat mengalami perubahan posisi atau bila ada gerowong pada posisi yang berlawanan pada salah satu receiver. Efek tersebut dapat diatasi dengan menggunakan dua buah transmitter yang meradiasi pada arah yang berlawanan. Pada kondisi ideal, efek dari perubahan posisi receiver atau gerowong selalu berlawanan untuk kedua buah transmitter, jadi nilai rata-rata dari keduanya memberikan hasil yang tepat. Borehole compensation ini berbeda dengan dengan borehole correction (koreksi lubang bor). Step Profile Dengan melihat pada proses invasi, perubahan yang ekstrim dapat terjadi pada peralihan dari flushed zone ke undisturbed zone, tanpa adanya transition zone (annulus). Step Profile adalah model sederhana yang digunakan secara umum untuk menyatakan log resistivity (yang lama),
sejak digunakan tiga parameter untuk mendefinisikan resistivitas, yaitu : resistivitas pada flushed zone, resistivitas pada undisturbed zone dan diameter invasi. Model ini mengasumsikan kedalaman invasi yang sama untuk semua arah. Jenis log yang baru menginterpretasikan model invasi yang kompleks. Pengaruh Gerowong Pengaruh gerowong yang dimaksud di sini adalah perubahan drastis pada diameter lubang bor, misalnya yang disebabkan oleh gerowong (gua), pada log induksi (induction log). Pada lubang bor yang bagus dengan diameter konstan, pengaruh lubang bor dapat dihitung dan dikoreksi. Tetapi, pembesaran drastis pada diameter pada interval yang kecil dapat menimbulkan pembacaan yang berbeda pada sensor tertentu dibandingkan dengan yang lain. Sinyal ini tidak dapat dikoreksi dengan menggunakan koreksi lubang bor yang normal, tetapi dengan melakukan perubahan koreksi pada titik log tersebut. Perubahan ini biasanya signifikan pada saat resistivity tinggi dan terdapat perbedaan yang besar antara resistivitas formasi dan resistivitas lubang bor. Perlunya penyesuaian ini juga tergantung pada desain sensor atau desain proses interpretasinya. Perbedaan antara bagian luar alat logging dan dinding lubang bor mempunyai pengaruh yang penting terhadap respon dari beberapa pengukuran logging, yaitu log induction dan neutron porosity. Untuk peralatan resistivity, efek standoff ini dimasukkan ke dalam koreksi lubang bor. Pada alat neutron porosity, biasanya dilakukan koreksi yang terpisah. Untuk lubang bor normal dengan lubang yang bagus, standoff memiliki nilai konstan dan diperoleh berdasarkan geometri rangkaian alat logging dan lubang bor. Untuk lubang yang tidak bagus (tidak umum), besarnya standoff bervariasi tergantung pada kedalamannya. Sebuah bagian dari alat logging didesain untuk menempatkan rangkaian alat logging tersebut agar berjarak tertentu dari dinding lubang bor. Biasanya alat ini terbuat dari karet keras, terdiri dari empat hingga enam sirip yang panjangnya disesuaikan dengan jarak yang diinginkan.
6.2. GAMBAR DAN GRAFIK
Gambar 1. Pengaruh Lingkungan Yang Ada Pada Pengukuran Log
Gambar 2. Skema Terbentuknya Mud Cake
Gambar 3. Open Hole Logging Environment, Dynamic Mud Filtrate Invasion and Mud Cake Buildup (Oilfield Review, Schlumberger)
Gambar 4. Mud-Filtrate Invasion and Terminology (Baker Atlas)
Gambar 5. Alat Log Elektrik, Low Frequency Excitation : 10 Hz – 500 KHz
Gambar 6. Alat Log Elektrik
Gambar 7. Perbandingan Depth of Investigation untuk Berbagai Alat Log