Loading documents preview...
ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
Didukung
Gedung Bursa EfekIndonesia , Tower II Lantai 1, Jl. Jend.Sudirman Kav -52 53, Jakarta Selatan 12190 | Telp (021) 515 0 515 ext. 8102, 8103 www.ticmi.co.id
Modul WPPE AEK |
PI
DAFTAR ISI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ................................................................ 1 PENGANTAR .............................................................................................................. 1 I.
ANALISIS HORIZONTAL ........................................................................................ 1
II.
ANALISIS VERTIKAL ............................................................................................. 2
III. ANALISIS RASIO .................................................................................................. 2 IV. KATEGORI RASIO KEUANGAN ................................................................................ 3 IV.1. Rasio Likuiditas ........................................................................................... 3 IV.2. Rasio Pembiayaan: ...................................................................................... 4 IV.3.
Rasio
Aktivitas: ........................................................................................... 4 IV.4. Rasio Kinerja: ............................................................................................. 5 V.
EVALUASI RASIO KEUANGAN ................................................................................ 6
VI. ANALISIS DUPONT ............................................................................................... 6 VII. LATIHAN SOAL .................................................................................................... 8
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016
i
Modul WPPE AEK |
PI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
Learning Objectives: Peserta dapat memahami kegunaan Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan untuk menghasilkan keputusan investasi yang terbaik dengan belajar menerapkan langkahlangkah beberapa metode analisis.
PENGANTAR Setelah mengenal akuntansi dan pelaporan keuangan perusahaan pada sub modul sebelumnya, dalam sub modul ini kita akan mengenal lebih jauh bagaimana cara menganalisa data keuangan tsb agar dapat menilai kondisi perusahaan untuk menghasilkan keputusan investasi. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan analisa laporan keuangan perusahaan, seperti analisa horizontal, vertikal, serta penggunaan beberapa rasio.
I. ANALISIS HORIZONTAL Disebut juga dengan Trend Analysis. Adalah metode analisis yang dilakukan dengan membandingkan suatu pos (akun) pada laporan keuangan di dalam satu periode terhadap pos yang sama di periode sebelumnya. Periode yang menjadi patokan biasanya adalah tahunan atau kuartalan. Contoh:
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016
1
Modul WPPE AEK |
PI
Berdasarkan contoh Neraca Keuangan diatas, apabila digunakan metode analisis horizontal, kita dapat mengetahui bahwa peningkatan Aset (Total Assets) perseroan yang mencapai 15% lebih banyak disebabkan oleh peningkatan Laba ditahan (Retained Earning), karena jumlah Hutang (Long Term Liabilities) mengalami penurunan 1,9%. Metode ini juga dapat diterapkan pada Laporan Laba Rugi untuk melihat pertumbuhan Penjualan, Laba, dst.
II. ANALISIS VERTIKAL Disebut juga Common Size Analysis. Adalah metode analisis dengan membandingkan 2 pos (akun) dalam periode yang sama. Pos (akun) Total Aset dan Pendapatan Penjualan biasanya menjadi faktor pembagi utama dalam metode ini. Contoh:
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016
2
Modul WPPE AEK |
PI
Dari contoh Laporan Laba Rugi diatas, kita dapat mengetahui bahwa Marjin Laba Kotor dan Laba Bersih yang mengalami peningkatan menunjukkan perseroan sedang mengalami pertumbuhan bisnis yang positif dan menguntungkan. Metode ini juga dapat digunakan pada Neraca Keuangan, misalnya dengan membandingkan Hutang Jangka Panjang terhadap Modal (Ekuitas).
III.
ANALISIS RASIO
Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan (emiten) dalam suatu periode tertentu. Aktivitas ini kemudian dituangkan dalam angka, baik dalam mata uang Rupiah maupun dalam mata uang asing. Angka-angka ini menjadi lebih berarti apabila diperbandingkan antara satu pos (akun) dengan yang lainnya. Setelah melakukan perbandingan, kemudian dapat diperoleh kesimpulan mengenai posisi keuangan suatu emiten untuk periode tertentu. Pada akhirnya kita dapat menilai kinerja manajemen dalam periode tersebut. Perbandingan ini kita kenal dengan nama Analisis Rasio Keuangan. Apabila analisis Horizontal dan Vertikal terbatas pada satu emiten atau beberapa periode saja, maka Analisis Rasio dapat membandingkan kinerja keuangan antar emiten, maupun terhadap sektor industrinya. Rasio menghubungkan pos-pos yang terdapat pada laporan keuangan, baik itu antara laporan laba rugi dengan laporan laba rugi, laporan laba rugi dengan neraca, ataupun antar pos yang ada di dalam neraca. Analisis rasio memberikan pemahaman yang lebih baik dalam membandingkan kinerja keuangan emiten untuk tiap periodenya. Seorang manajer harus berhati-hati dalam menilai apakah suatu rasio baik atau buruk dalam menyimpulkan penilaian atas suatu perusahaan berdasarkan suatu perangkat rasio-rasio. Apabila analisis rasio keuangan suatu perusahaan menunjukkan pola yang
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016
3
Modul WPPE AEK |
PI
berbeda dengan norma-norma sektor industrinya, tidak berarti hal ini menunjukkan ada yang kurang beres dengan perusahaan tersebut. Sebaliknya, kesamaan dengan rasiorasio sektor industri bersangkutan tidak menjamin bahwa perusahaan berjalan dengan normal dan dikelola dengan baik.
IV. KATEGORI RASIO KEUANGAN Banyaknya jumlah pos pada laporan keuangan perusahaan yang dapat diperbandingkan satu sama lain untuk menampilkan kinerja perusahaan pada akhirnya juga menghasilkan banyak rasio keuangan. Berikut ini adalah pembagian rasio keuangan berdasarkan 4 kategori besar, yaitu: Rasio Likuiditas, Pembiayaan, Aktivitas, dan Kinerja. Sumber: Investopedia Tautan: http://www.investopedia.com/university/ratio-analysis/using-ratios.asp IV.1. Rasio Likuiditas: mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar pokok kewajiban jangka pendek dan bunga kewajiban jangka panjangnya. Semakin tinggi rasionya, maka perusahaan dianggap memiliki margin of safety yang cukup tinggi pula. Disebut juga Liquidity Warning Ratio, terdiri dari: a. Acid Test: mengukur kecukupan aset lancar perusahaan (yang dianggap likuid) untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Dikenal juga dengan quick ratio. Dianggap lebih baik dari current ratio, karena mengeluarkan Inventory, yang dianggap kurang likuid, dari perhitungan asset lancar.
Acid Test =
Cash + Acc Rcvbl + ST Investments Current Liabilities
b. Interest Coverage: menjelaskan tingkat kemudahan suatu perusahaan membayar bunga atas pinjamannya. Disebut juga times interest earned.
untuk
EBIT Interest Coverage Ratio = Interest Expense
c. Working Capital: dapat mengukur kecukupan aset lancar suatu perusahaan yang dapat menutupi kewajiban lancarnya.
Capital Ratio =
Current Assets Working Current Liabilities
Working Capital = Current Assets - Current Liabilities
IV.2. Rasio Pembiayaan: menunjukkan besarnya pembiayaan terhadap modal atau penghasilan perusahaan, sehingga dapat mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya. Disebut juga Financing Ratio, atau Financial Leverage Ratio. Terdiri dari:
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016
4
Modul WPPE AEK |
PI
a. Debt to Equity Ratio: mengindikasikan besarnya hutang yang digunakan perusahaan untuk permodalannya dalam menjalankan bisnis. Mencakup shortterm dan long-term debt. Debt-to-equity ratio yang meningkat mengindikasikan pembayaran bunga yang meningkat, sehingga pada suatu titik tertentu dapat mempengaruhi peringkat kredit perusahaam, dan membuatnya semakin mahal untuk memperoleh pinjaman baru (berupa obligasi atau pinjaman bank). Total Debt Debt to Equity = Total Equity b. Debt to Asset Ratio: menunjukkan besarnya asset yang diperoleh dari hutang. Semakin besar rasionya dapat diartikan perusahaan memiliki resiko keuangan yang juga besar.
Debt to Asset =
Total Debt Total Asset
c. Solvency Ratio: mengukur kecukupan Cash Flow perusahaan untuk membayar hutang jangka panjang dan jangka pendeknya. Dianggap dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan masalah (solvency), terutama yang terkait dengan hutang.
Solvency Ratio =
Net Income + Depreciation ST Liab + LT Liab
Earning After Tax + Depreciation Solvency Ratio = ST Liab + LT Liab
IV.3. Rasio Aktivitas: mengukur kemampuan perusahaan untuk merubah aset dan modal yang dimiliki untuk dijadikan Kas atau Penjualan. Terdiri dari: a. Asset Turnover: mengukur besarnya pemanfaatan aset oleh perseroan untuk dijadikan pendapatan penjualan.
Asset Turnover =
Revenue Total Assets
b. Average Collection Period: memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh perseroan untuk menerima pembayaran atas piutangnya.
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016
5
Modul WPPE AEK |
PI
Days x Avg Amount of Acc Receivables
Avg Collection Period =
Net Credit Sales During The Period
Rata-rata piutang dihitung dari rata-rata saldo piutang pada awal dan akhir tahun. c. Inventory Turnover: menunjukkan berapa kali persediaan dapat dijual dalam suatu periode tertentu. Sales Inventory Turnover = Inventory COGS Inventory Turnover = Avg Inventory Rata-rata Persediaan dihitung dari rata-rata saldo Persediaan pada awal dan akhir tahun. IV.4. Rasio Kinerja: mengukur kinerja perseroan pada suatu periode tertentu, terhadap periode sebelumnya. Rasio ini tidak akan banyak berguna apabila tidak dibandingkan terhadap perseroan lain yang ada di dalam satu sektor industri. Pada dasarnya memiliki metode yang sama seperti pada Analisa Vertikal. Terdiri dari:
Net Income Outstanding Shares
a. Earnings Per Share =
Share Price EPS
b. Price to Earnings =
Total Common Equity c. Book Value Per Share =
Outstanding Shares
Share Price d. Price to Book Value =
BVPS
Net Income e. Return on Assets =
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016
6
Total Assets
Modul WPPE AEK |
PI
Cash Flow from Operation f.
ROA
Cash Return on Assets =
Total Dividend g. Dividend Payout Ratio =
Net Income
Dividend Per Share h. Dividend Yield =
Share Price
Gross Profit i.
Gross Profit Margin =
Revenue
Net Income j.
Net Profit Margin =
Revenue
Net Income k. Return on Equity = Total Shareholder's Equity
V. EVALUASI RASIO KEUANGAN Berikut ini adalah tabel yang menterjemahkan secara singkat bagaimana kinerja perusahaan apabila suatu rasio keuangan mengalami kenaikan atau penurunan. Rasio Rasio Likuiditas Acid Test Interest Coverage Working Capital Rasio Pembiayaan DER Debt to Asset Solvency Rasio Aktivitas Asset Turnover Average Collection Period Inventory Turnover
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016
7
Perubahan
Kinerja Perusahaan
Naik Naik Naik
Baik Baik Baik
Naik Naik Naik
Kurang Baik Kurang Baik Baik
Naik Naik Naik
Baik Kurang Baik Baik
Modul WPPE AEK |
PI
Rasio Kinerja EPS P/E BVPS P/BV ROA Cash ROA DPR Div Yield Gross Profit Margin Net Profit Margin ROE
Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik
Baik Kurang Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
VI. ANALISIS DUPONT Persamaan DuPont memberikan cara lain dalam melakukan analisis terhadap ROE, di mana ROE dibagi-bagi berdasarkan komponen pembentuknya untuk kemudian dilakukan analisis terhadap masing-masing komponen tsb, agar dapat diketahui pada area mana kinerja perusahaan perlu untuk ditingkatkan. Penjelasan: Sumber: Alex Drost Tautan: http://alexdrost.blogspot.co.id/2014/04/dupont-analysis.html Bentuk yang paling sederhana dari metode analisis DuPont adalah membagi ROE menjadi dua bagian, yaitu ROA dan Financial Leverage Ratio. ROA dapat dilihat sebagai ukuran seberapa efisien perusahaan memanfaatkan aset yang mereka miliki sementara Financial Leverage Ratio menunjukkan porsi jumlah utang yang dapat membentuk atau mempengaruhi ekuitas perusahaan.
Ini menunjukkan bahwa perubahan dalam ROE dapat dihubungkan ke salah satu perubahan dalam ROA atau jumlah utang (leverage) yang digunakan dalam bisnis. Setelah mengetahui persamaan dasar ini, kita dapat melanjutkan untuk memecahnya.
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016
8
Modul WPPE AEK |
PI
Berikutnya adalah memecah ROA menjadi dua faktor yang terpisah, yaitu Net Profit Margin dan Asset Turnover.
Dalam melakukan penjabaran ini, kita masih belum dapat dapat menentukan bahwa perubahan dalam ROE dapat dikaitkan dengan perubahan dalam marjin laba bersih, efisiensi aset (asset turnovers) dan penggunaan leverage (hutang). Langkah terakhir dalam menjabarkan persamaan DuPont adalah melihat marjin laba bersih. Adapun marjin laba bersih dapat dipecah ke dalam 3 fungsi utama, yang pertama adalah marjin laba sebelum bunga dan pajak (EBIT), biasa disebut juga dengan operating margin. Ini adalah pendapatan perusahaan yang Diperoleh dari operasi normal tanpa pertimbangan struktur permodalan. Faktor yang kedua adalah beban bunga, yang membagi laba sebelum pajak (setelah bunga) dengan EBIT. Hal ini akan menunjukkan berapa banyak penghasilan perusahaan yang digunakan untuk membiayai hutang dalam struktur modal. Faktor terakhir yaitu beban pajak yang menunjukkan tingkat pajak perusahaan.
Ini memungkinkan kita untuk menganalisa perubahan pada marjin laba bersih perusahaan berdasarkan perubahan operasional (EBIT margin), perubahan utang biaya jasa keuangan (beban bunga) dan tarif pajak. Akhirnya, kita dapat menggabungkan semua perhitungan ini untuk berakhir dengan lima langkah analisis DuPont.
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016
9
Modul WPPE AEK |
PI
Terapkan perkalian silang sederhana pada persamaan diatas, maka kita akan memperoleh ROE. Dengan ini, kita dapat melihat ROE perusahaan dan menentukan faktor-faktor apa telah membantu perusahaan mencapai ROE tsb. Lebih penting lagi, kita dapat menganalisa serial data dan menentukan apa yang menyebabkan perubahan dalam bentuk ROE pada satu periode dengan yang lain. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki 10% peningkatan pada ROE yoy dan analisis DuPont menunjukkan bahwa perubahan ini disebabkan oleh peningkatan penggunaan leverage, maka akan jauh lebih menguntungkan untuk berinvestasi pada perusahaan lain yang juga memiliki pertumbuhan ROE 10% karena peningkatan efisiensi atau margin (asset turnover atau EBIT margin).
VII.
LATIHAN SOAL
Dibawah ini adalah laporan keuangan terbaru dari PT XYZ PT XYZ Neraca untuk Tahun 2014 dan 2015 (dalam jutaan) Aset
Utang dan Ekuitas 2014
2015
Aset Lancar Kas Piutang Usaha Persediaan Total Aset Lancar
Total Aset
815
906
Utang Usaha
983
1292
720
840
105
188
Total Utang Jangka Pendek
1.808
2.320
Utang Jangka Panjang
4.817
4.960
10.000
10.000
Laba Ditahan
6.367
10.209
Total Ekuitas
16.367
20.209
Total Utang dan Ekuitas
22.992
27.489
2.405
2.510
Utang bank jangka pendek
4.608
4.906
Utang jangka pendek lainnya
7.828
8.322
Ekuitas 15.164
22.992
19.167
27.489
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016
10
2015
Utang Jangka Pendek
Aset Tetap Gedung dan Bangunan (net)
2014
Saham Biasa dan PIC
Modul WPPE AEK |
PI
PT XYZ Laporan Laba Rugi 2015 (dalam jutaan) Penjualan
33.500
Beban Pokok Penjualan
18.970
Beban Depresiasi
1.980
Laba Operasi Beban Bunga Laba Sebelum Pajak Beban Pajak (35%)
12.550 486 12.064 4.222
Laba Bersih
7.842
Dividend
4.000
Tambahan terhadap laba ditahan 3.842 Stock outstanding 1000.000 lembar Harga saham Rp 15.000/lembar Soal: Buatlah analisis Dupont PT. XYZ untuk periode tahun 2015.
Jawab: Analisis Du-pont dari PT. XYZ pada tahun 2015 ROE = Profit margin x total asset turnover x equity multiplier
Kuis: Buatlah rasio-rasio keuangan PT. XYZ untuk periode tahun 2015.
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016
11
Modul WPPE AEK |
PI
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016
12