Loading documents preview...
• • • • • • •
Kelompok 3 Anniesah Rahayu Sakinah 260110150138 Ulya nabila 260110150139 Shahnaz Desianti Khoiriyah 260110150140 Inge Hilma Nasifa 260110150141 Zakiatun Azma Amani 260110150142 Chika Aulia 260110150143 Anggi Ismi N 260110150144
Asam Mefenamat Analisis Kuantitatif
Analisis Kualitatif
Konvensional
Konvensional
Instrumen
Instrumen
Analisis Kualitatif Konvensional 1. Organoleptik : Serbuk hablur; putih atau hampir putih. 2. Titik Lebur
: Melebur pada suhu lebih kurang 230°C disertai peruraian.
3. Kelarutan
: Larut dalam alkali hidroksida; agak sukar larut dalam kloroform; sukar larut dalam etanol dan dalam metanol; praktis tidak larut dalam air. (Depkes RI, 2015)
Analisis Kualitatif Konvensional 4.
Uji Warna
•
Larutkan 10 mg sampel dalam 1 ml metanol hangat, kemudian dinginkan.
•
Larutkan 10 mg sampel dalam 2 ml asam sulfat dan dipanaskan.
•
Tambahkan 1 ml larutan 4nitrobenzene diazonium fluoroborate
•
Reaksi positif menunjukkan warna kuning.
•
Tambahkan 1 ml natrium hidroksida dan campurkan.
•
Reaksi positif menunjukkan warna orange kemerahan.
(Japanese Pharmacooeia, 2016)
Analisis Kualitatif Konvensional 4.
Uji Warna
• Larutkan sekitar 5 mg sampel dalam 2 ml asam sulfat • Tambahkan 0.05 ml larutan kalium dikromat. • Reaksi positif menimbulkan warna biru intens yang kemudian berubah dengan cepat menjadi hijaukecoklatan. (British Pharmacopoeia, 2009)
Analisis Kualitatif Instrumen
Spektroskopi IR Analisis Kualitatif metode instrumen Spektroskopi UV
Analisis Kualitatif Instrumen 1. Spektroskopi IR Sampel dan baku pembanding dilarutkan dengan Alkohol secara terpisah
Diuapkan hingga kering (British Pharmacopeia, 2009)
Dibuat pelet KBr
Didapat λ max yang sama dengan Asam Mefenamat BPFI (Depkes RI, 1995)
Diamati dengan spektroskopi IR
Analisis Kualitatif Instrumen 2. Spektroskopi UV 25 mg sampel dilarutkan ke dalam 15 mL Metilen Klorida
Diamati menggunakan sinar UV pada λ= 365 nm
Terjadi fluorosensi hijaukekuningan
Tidak terjadi fluorosensi
Diamati menggunakan sinar UV pada λ= 365 nm
Ditambahkan 0,5 mL larutan jenuh Asam trikloroasetat tetes demi tetes
Analisis Kuantitatif Konvensional Menggunakan Metode Titrasi Bebas Air
Asam Mefenamat bersifat asam lemah (pKa= 4,2).
Asam Mefenamat praktis tidak larut dalam air (Poerwono, et, al. 2004)
Analisis Kuantitatif Konvensional • Metode yang cocok untuk asam atau basa yang sangat lemah • Pelarut yang digunakan adalah pelarut organik yang juga mampu melarutkan analit dan yang tidak berkompetisi dengan analit (asam lemah) dalam hal memberikan proton (Gandjar dan Rohman, 2007).
Air dapat bersifat asam lemah atau basa lemah
Air dapat berkompetisi dengan analit (asam lemah ataupun basa lemah) dalam hal menerima atau memberi proton
Deteksi titik akhir sangat sulit
Analisis Kuantitatif Instrumen
Spektrofotometri
Analisis Kuantitatif
UV-Vis
Instrumen KCKT
Analisis Kuantitatif Instrumen 1. Spektrofotometri UV-Vis Pembuatan larutan standar Asam mefenamat
Pembuatan Kurva baku
Penentuan kadar asam mefenamat
Pengukuran absorbansi sampel
Analisis Kuantitatif Instrumen Kenapa menggunakan Spektrofotometri UV-Vis
Absorbansi asam mefenamat maksimal pada panjang gelombang 284,50 nm. (Uno dkk, 2015)
Asam mefenamat dapat menyerap sinar UV dikarenakan adanya gugus kromofor dan ausokrom dalam strukturnya (Eka, 2007)
Analisis Kuantitatif Instrumen Struktur asam mefenamat
Gugus hidroksil
Gugus amina
Gugus Karbonil
Analisis Kuantitatif Instrumen 2. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Timbang baku asam mefenamat BPFI 50 mg
Masukan ke labu ukur 250 ml
Ditambahkan 5 ml tetrahydrofur an
Encerkan dengan fase gerak
Kocok hingga larut
Analisis Kuantitatif Instrumen Timbang larutan uji 100 mg
Masukan ke labu ukur 500 ml
Ditambahkan 10 ml tetrahydrofur an
Lakukan kromatografi terhadap larutan baku
Encerkan dengan fase gerak
Kocok hingga larut
Analisis Kuantitatif Instrumen • Prosedur suntikan secara terpisah (larutan baku dan larutan uji masing-masing 10µL), ukur respon puncak utama • Hitung jumlah dalam mg, C15H15NO2 dengan rumus:
500 C
𝑟𝑢 ( ) 𝑟𝑠
C = Kadar as.mefenamat BPFI (mg/ml lar baku)
ru dan rs = respon puncak larutan uji dan larutan baku (Depkes RI,1995)
Analisis Kuantitatif Instrumen • Fase gerak yang dipakai Tetrahidrofuran:air:asetonitril = 9:8:3 • PH diatur hingga 2.2 dengan asam fosfat, disaring • Kadar asam mefenamat BPFI 0,2 mg/ml • Factor ukuran untuk puncak analit tidak lebih dari 2,0. • Simpang baku relative pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,5%
Analisis Kuantitatif Instrumen Kenapa digunakan HPLC? • Hasil linear pada konsentrasi yang digunakan • Selektifitas dan spesifitas tinggi • Presisi tinggi dan memadai
Daftar Pustaka British Pharmacopoeia. 2009. British Pharmacopoeia. Volume 1 & 2. London: The British Pharmacopoeia Commission. Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Dirjen RI. Depkes RI. 2015. Farkomakope Indonesia Edisi V. Jakarta : Dirjen RI. Eka. 2007. Metode Analisa Kimia Spektrofotometri. Jakarta: Gramedia. Gandjar, I.G., dan Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Japanese Pharmacopoeia Committee. 2016. The Japanese Pharmacopoeia. Tokyo: The Ministry of Health, Labour and Welfare. Poerwono, H, et al. 2004. Mefenamic Acid: Analytical Profile. Profiles of Drug Substances, Excipients, and Related Methodology. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research. Vol 31: 281330. Uno, N.R., Sri, S., dan Widya A. 2015. Validasi Metode Analisis Untuk Penetapan Kadar Tablet Asam Mefenamat Secara Spektrofotometri Ultraviolet. PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT. November 2015. Vol 4(4): 156-167.