Loading documents preview...
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA NY.S DENGAN CONGESTIF HEART FAILUR (CHF) DI RUANG ICU RSUD dr. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
Oleh : Totoh Siti Mutoharoh G4D014034
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS PURWOKERTO 2015
Tanggal Pengkajian
: 24 Januari 2015
Jam
: 14.10 WIB
Tanggal masuk ICU : 24 Januari 2015 Jam
: 13.30 WIB
Ruang
: ICU RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
No. Reg Med
: 256493
A. IDENTITAS KLIEN Nama
: Ny. S
Usia
: 70 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: PNS
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Agama
: Islam
Diagnosa
: Congestif Heart Failur (CHF)
No. RM
: 256493
Alamat
: Makam 3/1
Penanggung Jawab Nama
: Tn. I
Usia
: 80 tahun
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: PNS
Alamat
: Makam 3/1
B. PENGKAJIAN 1. Wawancara a. Keluhan utama Pasien sesak nafas. b. Keluhan Tambahan Pasien mengeluh sakit dada dan kepala pusing c. Riwayat Penyakit Sekarang Keluarga mengatakan bahwa sebelumnya pasien mempunyai riwayat tekanan darah tinggi. Kemudian pada tanggal 23 Januari 2015 pasien tiba-tiba tidak sadarkan diri. Keluarga membawa pasien ke IGD. Pada saat di IGD TD pasien 170/90mmHg, RR: 28x/menit. Di IGD pasien mendapatkan terapi RL 20tpm, amplodipin 250mg, ranitidine 50mg, ondansentron 4mg, ketorolak 30mg. Setelah 2 jam pemantauan di IGD pasien dipindah ke ruang gardena. Saat di gardena kondisi pasien semakin memburuk. Setelah itu, pasien dibawa ke ruang ICU dengan sesak nafas, keadaan umum lemah dan kesadaran somnolen. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 24 Januari 2015 pukul 14.10 pasien tampak sesak nafas, keadaan umum lemah, kesadaran somnolen. Pasien terpasang DC dengan produksi urin 900 cc/8 jam, O2 NRM 10 liter/menit, Sa O2 100%, TD: 149/74 mmHg, MAP: 89, Nadi: 180 x/menit, RR: 39 x/menit. d. Riwayat Penyakit Dahulu Keluarga mengatakan bahwa pasien
mempunyai riwayat hipertensi dan biasa
berobat rutin ke dokter keluarga. e. Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga lain yang mempunyai penyakit seperti pasien atau penyakit keturunan seperti DM. f. Riwayat Pekerjaan Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. g. Riwayat Geografi Pasien merupakan warga asli makam, bobotsari Purbalingga h. Riwayat Alergi Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi obat dan makanan.
i. Kebiasaan Sosial Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dan pensiunan. Pasien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar rumahnya. Kebiasaan pasien setiap harinya yaitu bekerja mengurusi keluarga dan rumah. j. Kebiasaan Merokok Pasien tidak mempunyai riwayat merokok.
2. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum
: lemah
Kesadarn:Somnolen
a. Breath (Pernafasan) 1. Inspeksi: bentuk dada normochest, iramanya reguler, gerakan dada simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak terdapat luka di daerah dada, tidak ada bantuan otot-otot tambahan pernapasan, RR: 39x/menit, oksigenasi menggunakan Non Rebreathing Mask (NRM) 10 liter/menit, saturasi O2 100% 2. Palpasi: pengembangan dada simetris 3. Perkusi: bunyi sonor pada semua lapang paru 4. Auskultasi: vesikuler menurun, tidak terdengar ronki dan krekels b. Blood (Kardiovaskuler) HR
: 180 x/menit
Bunyi jantung
: terdapat suara jantung tambahan baik itu gallop
EKG
: ST depresi pada lead I dan aVL (lateral)
TD
: 149/74 mmHg, MAP: 89 mmHg.
JVP
: tidak terdapat peningkatan JVP
Sianosis perifer
: tidak terdapat sianosis di area perifer pasien (area kuku).
Cafillary refill
: < 2 detik
Akral
: dingin
Mata
: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik (putih).
c. Brain (Persyarafan) Tingkat keadaran
: Somnolen
GCS
: E3V1M6
Bentuk kepala
: mesocephal
Mata
: simetris, bersih, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor dan masih berespon terhadap cahaya.
d. Bladder (Perkemihan) Kandung kemih
: tidak terdapat distensi
Urin
: kuning jernih, jumlah urin 900 cc/ 8 jam
Alat bantu
: terpasang kateter two way
e. Bowel (Pencernaan) Inspeksi
: mulut kering, umbilikus simetris, tidak ada scar
Auskultasi : bising usus 10x/menit Perkusi
: terdengar bunyi timpani
Palpasi
: tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada ascites, tidak ada hepatomegali
Mulut
: kering
BAB
: Sejak masuk RS pasien belum BAB
f. Bone (Muskuloskleletal) ROM
: ROM aktif. Pasien dapat menggerakan tangan dan kakinya serta pergerakannya masih normal.
Deformitas ekstremitas
: tidak terdapat cidera tulang pada pasien
Mobilisasi
: Mobilisasi pasien bedrest di tempat tidur. Dalam melakukan pemenuhan ADL, pasien dibantu oleh keluarga dan perawat.
Kekuatan otot
:
Tangan kanan
Tangan kiri
(5)
(5)
Kaki kanan
Kaki kiri
(5)
(5)
Keterangan : 0 = tidak ada kontraksi 1 = hanya kontraksi 2 = hanya bergeser 3 = hanya bisa mengangkat tetapi tidak mampu menahan gravitasi 4 = mampu melawan gravitasi tetapi tidak mampu menahan beban 5 = mampu melawan beban Turgor
: < 2 detik
Akral
: dingin
g. Sosial
Menurut keluarga hubungan dengan keluarga, teman, tetangga, dan masyarakat sekitar rumahnya baik. h. Spiritual Pasien beragama islam.
C. HASIL UJI DIAGNOSTIK 1. Laboratorium Pemeriksaan tanggal 24 Januari 2015 jam 09.30 WIB Pemeriksaan Hematologi HB Leukosit Hematokrit Eritrosit Trombosit MCH MCHC MCV Diff Count Eusonofil Basofil Neutrofil segmen Limfosit Monosit Kimia Klinik GDS Ureum Creatinin
Hasil 15,4 8,6 47 5,2 90 29 33 89 1 0 71 80 9 198.5 140 24,4 0.70
Satuan
Nilai Normal
Keterangan
q/dL 10^3J/ul θ 10^3/uL 10^3/uL Pg q/dL fL
10.6-15.6 4.5-13.5 35-47 3.8-8.8 150-440 22-34 22-36 89-99
Normal Normal Normal Normal Menurun Normal Normal Normal
θ θ θ θ θ
1-3 0-1 50-70 25-40 2-8
Normal Normal Meningkat Rendah Tinggi
mg/dL mg/dL mg/dL
100-180 10-50 0.6-1.1
Normal Normal Normal
D. PROGRAM TERAPI Tanggal 24 Desember 2014 1. Enteral a. Amlodipin 1x1 b. Miniaspi 1x1 2. Parenteral a. Metronidazol 3x500 mg b. Terfacef 1x1gr c. Citicolin 2x500mg d. Ranitidin 2x50mg e. Furosemid 1x f. Fargoxin g. Asam Traneksamat 1x250mg h. Cernevit 1x1gr
E. ANALISA DATA Tanggal Data 24 Januari DS: keluarga pasien 2015 mengatakan bahwa Jam 14.30 pasien mempunyai riwayat TD tinggi DO: - TD: 149/74 mmHg - MAP: 89 mmHg - Nadi: 180 x/menit - RR: 39 x/menit 24 Januari DS: 2015 DO: Jam 14.30 - Pasien tampak lemah - TD: 149/74 mmHg - MAP: 89 mmHg - Nadi: 180 x/menit - RR: 39 x/menit 24 Januari DS:2015 DO: Jam 14.30 Tampak sesak nafas RR: 39x/menit Terpasang oksigenasi NRM 10L/m
Problem Penurunan curah jantung
Etiologi Perubahan kontraktilitas jantung
Intoleransi aktivitas
Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2
Pola nafas tidak efektif
Hiperventilasi
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas jantung 2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2 3. Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi
G. RENCANA KEPERAWATAN Diagnosa Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas jantung
Kriteria Hasil Intervensi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 Cardiac Care x 24 jam, diharapkan curah jantung pasien efektif - Monitor status dengan kriteria hasil : kardiovaskuler A. Cardiac Pump Effectiveness - Monitor adanya perubahan tekanan darah Tujuan No Indikator Awal 1 2 3 4 5 - Monitor toleransi aktivitas 1. TTV dalam batas 2 v pasien normal - Anjurkan pasien untuk 2. Indeks jantung 2 v istirahat dalam batas normal Keterangan skor : Vital Sign Monitoring 1. keluhan ekstrim - Monitor TD, nadi, suhu, dan 2. keluhan berat RR 3. keluhan sedang - Auskultasi bunyi jantung 4. keluhan ringan 5. tidak ada keluhan
- Auskultasi suara paru - Monitor pola pernapasan abnormal Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 Energy Management b.d x 24 jam, diharapkan keletihan pasien teratasi - Monitor respon ketidakseimbangan dengan kriteria hasil : kardiorespirasi terhadap antara suplai dan A. Activity Tollerance: aktivitas (takikardi, dispnea, kebutuhan O2 pucat) - Monitor dan catat pola tidur pasien - Monitor intake nutrisi - Ajarkan teknik dan
Rasional - mengetahui adanya gangguan pada jantung - perubahan tekanan darah mengindikasikan adanya gangguan perfusi - aktivitas berlebih akan memperparah keadaan - istirahat dapat menghemat energi pasien dan mengurangi sesak nafas - untuk mengetahui status keadaan umum pasien - adanya bunyi tambahan menandakan terdapat gagl jantung - adanya cairan pada paru salah satu komplikasi dari gagl jantung kiri - Mengetahui kondisi umum klien
- Mengkaji energi adekuat - Menambah energi - Mencegah keletihan
No
Indikator
1
Kemampuan 2 aktivitas adekuat Mempertahankan 2 nutrisi adekuat Keseimbangan 2 aktivitas dan istirahat
2 3
Awal
Tujuan 4 4 4
Keterangan skor : 1. keluhan ekstrim 2. keluhan berat 3. keluhan sedang 4. keluhan ringan 5. tidak ada keluhan
Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 efektif b.d x 24 jam, diharapkan pola nafas pasien efektif hiperventilasi dengan kriteria hasil : B. Status Respiratory No Indikator 1.
RR dalam batas normal
Awal
Tujuan
2
4
manajemen aktivitas untuk berlanjut mencegah kelelahan - Catat aktivitas yang dapat - Menghindari kelelahan menyebabkan kelelahan dan mempercepat pemulihan - Tingkatkan istirahat pasien - Menghemat energi - Kolaborasi dengan ahli gizi - Mengetahui kebutuhan tentang cara meningkatkan gizi yang tepat bagi pasien intake makanan yang tinggi energi
Airway Management - Auskultasi suara nafas, catat jika terdapat suara tambahan
-
Posisikan pasien semifowler
- Untuk memastikan suara nafas abnormal yang dialami pasien, normalnya adalah vesikuler jika tidak terdengar bunyi nafas maka ada cairan di paruparu. - Posisi semi fowler digunakan untuk memaksimalkan ventilasi
2.
Auskultasi bunyi paru dalam batas normal
Keterangan skor : 1. keluhan ekstrim 2. keluhan berat 3. keluhan sedang 4. keluhan ringan 5. tidak ada keluhan
4
5 -
Monitor respirasi dan saturasi O2
Terapi Oksigen - Monitor aliran oksigen
-
Berikan O2 2L
- Mengetahui kondisi pasien apakah takipnea atau bradipnea
- Oksigen diberikan untuk mengurangi sesak nafas pada pasien sehingga harus diatur sesuai dengan kondisi pasien. - Mengurangi sesak nafas
H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tanggal 24 Januari 2015
Jam 15.00
No. Dx 1,2,3
Implementasi
Respon
Paraf
-
Memonitor tanda-tanda vital pasien
15.10
1,2
-
Memposisikan pasien elevasi kepala O: pasien nampak nyaman dengan posisi elevasi 30o 30o
16.00
1,2,3
-
Memonitor tanda-tanda vital pasien
O: TD: 147/90 mmHg, HR: 115 x/menit, RR: 33 Totoh x/menit, MAP: 115 mmHg, SpO2 100%, EKG sinus rhytm
17.00
1,2,3
-
Memonitor tanda-tanda vital pasien
O: TD: 143/83 mmHg, HR: 137 x/menit, RR: 39 Totoh x/menit, MAP: 94 mmHg, SpO2 100%, EKG sinus rhytm
18.00
1, 2,3
-
Memonitor tanda-tanda vital pasien
O: TD: 147/90 mmHg, HR: 121 x/menit, RR: 29 Totoh x/menit, MAP: 100 mmHg, SpO2 100%, EKG sinus rhytm
18.30
1,2
-
Memonitor pasien adanya kelelahan O: pasien tampak nyaman dengan posisi terlentang fisik dan emosi secara berlebihan
19.00
1,2,3
-
Memonitor tanda-tanda vital pasien
O: TD: 149/74 mmHg, HR: 180 x/menit, RR: 39 Totoh x/menit, MAP: 89 mmHg, SpO2 100%, EKG sinus rhytm. Totoh
Totoh
O: TD: 142/78 mmHg, HR: 142 x/menit, RR: 21 Totoh x/menit, MAP: 122 mmHg, SpO2 100%, EKG sinus
rhytm Totoh
25 Januari 2015
19.16
1,2
-
Memonitor intake nutrisi
O: pasien dipuasakan karena cairan NGT berwarna hitam
20.00
1,2,3
-
Memonitor tanda-tanda vital pasien
21.00
1,2,3
-
Memonitor tanda-tanda vital pasien
O: TD: 158/108 mmHg, HR: 133 x/menit, RR: 33 Totoh x/menit, MAP: 108 mmHg, SpO2 98%, EKG sinus rhytm Totoh O: TD: 172/100 mmHg, HR: 92 x/menit, RR: 36 x/menit, MAP: 120 mmHg, SpO2 100%, EKG sinus rhytm
07.00
1,2,3
-
Memonitor tanda-tanda vital pasien
O: TD: 145/80 mmHg, HR: 79 x/menit, RR: 22 Totoh x/menit, MAP: 98 mmHg, SpO2 99%, EKG sinus rhytm
07.10
1,2
-
Mengkaji keluhan umum pasien
07.20
1,2
-
Memposisikan pasien semifowler
O: pasien tampak lebih baik, kesadaran compos mentis, Totoh sesak nafas berkurang, RR: 22x/ menit Totoh O: Pasien tampak lebih nyaman
08.00
1,2,3
-
Memonitor tanda-tanda vital pasien
O: TD: 148/69 mmHg, HR: 82 x/menit, RR: 25 x/menit, MAP: 108 mmHg, SpO2 100%, EKG sinus Totoh rhytm
08.10
2
-
Menganjurkan pasien untuk istirahat
O: Pasien tampak tertidur pulas
09.00
1,2,3
-
Memonitor tanda-tanda vital pasien
O: TD: 151/93 mmHg, HR: 82 x/menit, RR: 27 Totoh x/menit, MAP: 109 mmHg, SpO2 98%, EKG sinus rhytm
10.00
2
-
Memonitor tanda-tanda vital pasien
10.30
1,2
-
11.00
1,2,3
-
Memonitor tanda-tanda vital pasien
O: TD: 170/98 mmHg, HR: 97 x/menit, RR: 34 Totoh x/menit, MAP: 111 mmHg, SpO2 100%, EKG sinus rhytm
11.10
1,2,3
-
Memonitor kesadaran pasien
O: Kesadaran pasien menurun kembali, somnolen
11.30
1,2
-
Memonitor intake nutrisi
O: pasien masih dipuasakan, karena cairan lambung Totoh masih berwarna hitam
12.00
1, 2,3
-
Memonitor tanda-tanda vital pasien
O: TD: 161/93 mmHg, HR: 97 x/menit, RR: 31 x/menit, MAP: 111 mmHg, SpO2 98%, EKG sinus Totoh rhytm
13.00
1, 2,3
-
Memonitor tanda-tanda vital pasien
O: TD: 120/65 mmHg, HR: 86 x/menit, RR: 24 Totoh x/menit, MAP: 94 mmHg, SpO2 99%, EKG sinus rhytm
O: TD: 175/102 mmHg, HR: 92 x/menit, RR: 20 Totoh x/menit, MAP: 112 mmHg, SpO2 100%, EKG sinus rhytm Totoh Memonitor pasien adanya kelelahan O: pasien tampak nyaman dengan posisi terlentang fisik dan emosi secara berlebihan
Totoh
14.00
1,2,3
-
Memonitor tanda-tanda vital pasien
O: TD: 154/82 mmHg, HR: 102 x/menit, RR: 32 x/menit, MAP: 97 mmHg, SpO2 100%, EKG sinus rhytm
I. EVALUASI Tanggal / Jam 25 Januari 2015 14.00 WIB
Diagnosa Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas jantung
Evaluasi Paraf Totoh S: O: - Pasien tampak lemas - TD: 154/82 mmHg, HR: 102 x/menit, RR: 32 x/menit, MAP: 97 mmHg, SpO2 100%, EKG sinus rhytm A: Masalah belum teratasi Cardiac Pump Effectiveness No
Kriteria hasil
Skor Tujuan 4
Akhir 2
4
2
Awal TTV dalam batas 2 normal 2. Indeks jantung 2 dalam batas normal P: Lanjutkan intervensi : - Anjurkan kepada pasien untuk istirahat 1.
- Monitor adanya perubahan tekanan darah - Monitor TTV 25 Januari 2015 14.00 WIB
Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
S: O:
Totoh -
Pasien tampak masih lemah TD: 154/82 mmHg, HR: 102 x/menit, RR: 32 x/menit, MAP: 97 mmHg, SpO2 100%, EKG sinus rhytm A: masalah belum teratasi Activity Tollerance: No Indikator 1 2 3
25 Januari 2015 14.00 WIB
Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi
Awal
Kemampuan 2 aktivitas adekuat Mempertahankan 2 nutrisi adekuat Keseimbangan 2 aktivitas dan istirahat
Tujuan Akhir 4
2
4
2
4
2
P : Lanjutkan intervensi : - Ajarkan teknik dan manajemen aktivitas untuk mencegah kelelahan - Anjurkan kepada pasien untuk istirahat - Monitor intake nutrisi pasien S: O: - Tampak masih sesak nafas
Totoh
TD: 154/82 mmHg, HR: 102 x/menit, RR: 32 x/menit, MAP: 97 mmHg, SpO2 100%, EKG sinus rhytm A: Masalah pola nafas belum teratasi No Indikator
Awal
Tujuan
1.
RR dalam batas normal
2
4
2.
Auskultasi paru dalam batas normal
4
5
P: Lanjutkan intervensi : - Anjurkan kepada pasien untuk istirahat - Monitor adanya perubahan tekanan darah - Monitor TTV