Askep Pada Agregat Kep Komunitas Lansia.pptx

  • Uploaded by: Mutiara Mamanua
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Askep Pada Agregat Kep Komunitas Lansia.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,210
  • Pages: 53
Loading documents preview...
ASKEP PADA AGREGAT DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS LANSIA Shesmitha Rumbiak Orlando Caninggia Mutiara Mamanua

Gerontologi adalah cabang ilmu yang memabahas atau menangani proses penuaan dan masalah yang timbul pada orang yang telah berusia lanjut. Geriatrik berkaitan dengan penyakit atau kecacatan yang terjadi pada orang yang berusia lanjut. Keperawatan geriatric adalah keperawatan yang berkaitan dengan penyakit pada proses penuaan. Keperawatan gerontik adalah suatu pelayanan professional yang berdasarkan ilmu dan kiat atau teknik keperawatan yang berbentuk bio, psiko, sosial, spiritual, dan kultural yang holistik yang ditujukan pada klien usia lanjut, baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

KRITERIA LANSIA (WHO) • 45-59 tahun: usia pertengahan (middle age) • 60-74 tahun: usia lanjut (elderly) • 75-90 tahun: usia tua (old) • di atas 90 tahun: usia sangat tua (very old)

PROSES PENUAAN DAN PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA Proses penuaan merupakan proses alamiah pada manusia yang tidak dapat dihindari oleh setiap individu, dimana pertambahan usia akan menimbulkan perubahan-perubahan pada struktur dan fisiologis dari berbagai sel/jaringan/organ dan sistem yang ada pada tubuh manusia. .

• Lansia harus senantiasa berada dalam kondisi sehat,yang diartikan sebagai kondisi: • Bebas dari penyakit fisik, mental, dan sosial • Mampu melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

• Mendapatkan dukungan secara sosial dari keuarga dan masyarakat

2 JENIS PENUAAN

• Primer: terdapat perubahan pada tingkat sel • Sekunder: proses penuaan akibat faktor lingkungan fisik dan sosial, stress fisik/psikis, gaya hidup & diet yang mempercepat proses penuaan

PERUBAHAN FISIOLOGIS LANSIA (SECARA UMUM)

• Mikro:

perubahan kecil tak kasat mata, tidak terlihat & tidak teramati • Makro: perubahan yang terlihat atau teramati

TREN DAN ISU KECENDRUNGAN MASALAH KESEHATAN GERONTIK

Masalah kehidupan seksual Perubahan perilaku Pembatasan aktivitas fisik Palliative care Penggunanan obat Kesehatan mental Hukum dan etik dalam perawatan gerontik JPKM lansia

HUKUM DAN ETIK PERAWATAN GERONTIK • Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjujungnya hukum dan pemerintahannya itu dengan tidak ada kecualinya.” ayat (2): “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaannya dan penghidupannya yang layak bagi kemanusiaan.” • Pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945 “Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dioelihara oleh negara.” Berpedoman pada hukum tersebut,sebagaia perawat kesehatan masyarakat kita memiliki tanggung jawab dalam mencegah penganiyaan. Peganiyaan yang dimaksud dapat berupa penyianyiaan,penganiyaan yang disengaja,dan eksploitasi. Sedangkan pencegahan yang dapat dilakukan berupa perlindungan di rumah,perlindungan hukum, dan perawatan di rumah.

HUKUM DAN ETIK PERAWATAN GERONTIK • Perawat harus memberikan rasa hormat kepada klien tanpa memerhatikan suku, ras, golongan, pangkat, jabatan, status sosial, dan masalah kesehatan • Mejaga rahasia klien • Melindungi klien dari campur tangan pihak yang tidak kompeten, tidak etis, dan praktik illegal • Perawat berhak menerima jasa dari hasil konsultasi dan pekerjaannya • Perawat menjaga kompetensi keperawatan • Perawat memberikan pendapat dan menggunakan kompetensi individu serta kualifikasi dalam memberikan konsultasi • Berpartisipasi aktif dalam kelanjutan perkembangan body of knowledge • Berpartisipasi aktif dalam meningkatkan standar pemberian asuhan yang professional • Berpartisipasi dalam usaha mencegah masyarakat dari informasi yang salah, misinterprestasi, dan menjaga integritas perawat • Perawat melakukan kolaborasi dengan profesi kesehatan lain atau para ahli dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat,termasuk lansia.

PERMASALAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA

Masalah terkait pencapaian kesejahteraan

Masalah kesehatan utama

Respons obat

Peningkatan stressor

Post Power Syndrome

Masalah terkait pemenuhan kesejahteraan a. Masalah b/d pencapaian kesejahteraan - Ketidakberdayaan fisik - Ketidakpastian ekonomi - Membuat teman baru - Mengembangkan aktivitas baru

- Belajar memperlakukan anak yang telah dewasa

b. Permasalahan umum

c. Permasalahan khusus

•Makin besar jumlah lansia yang berada di bawah garis kemiskinan •Makin melemahnya nilai kekerabatan,sehingga anggota keluarga yang berusia lanjut kurang diperhatikan, dihargai, dan dihormati •Lahirnya kelompok masyarakat industri •Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga professional pelayanan usia lanjut •Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan pada lansia

-Berlangsungnya proses penuaan yang berakibat pada timbulnya masalah fisik, mental, sosial -Berkurangnya integrasi sosial lansia -Rendahnya produktivitas kerja lansia -Banyaknya lansia yang miskin, terlantar, dan cacat -Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan masyarakat individualistic -Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat mengganggu kesehatan fisik lansia

Masalah kesehatan utama Penyakit jantung, penyakit keganasan seperti kanker, penyakit ginjal, penyakit paru akut seperti pneumonia dan edema paru, arthritis, kelainan pada kulit, dan kecelakaan

Peningkatan stresor Hal ini dapat diakibatkan adanya hemiplegi, defisit sensorik, hospitalisasi, tinggal di rumah perawatan, kesulitan berbicara, kehilangan anak dan teman, pemindahan benda yang memiliki arti, cara kerja yang tidak bisa dilakukan sebagaimana pada waktu dahulu (muda).

Respons obat • Menurunnya absorpsi obat, • Perubahan distribusi obat • Perubahan metabolisme obat • Menurunnya ekskresi obat

Post Power Syndrome keadaan maladjustment mental dari seseorang yang mempunyai kedudukan “dari ada menjadi tidak ada” dan menunjukkan gejala-gejala di antaranya frustasi, depresi, dll. Faktor-faktor yang mempengaruhi: •Perkembangan kepribadian yang kurang dewasa •Kedudukan yang relatif memberikan kekuasaan dan kepuasan •Proses kehilangan kedudukan yang relatif cepat •Lingkungan yang mungkin memberikan suasana terhadap timbulnya post power syndrome

PROSES ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

PROSES PENUAAN USIA LANJUT • Suatu peristiwa yang dialami setiap orang

• Merupakan tahap lanjut dari suatu kehidupan yang ditandai dengan menurunnya kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap stres. • Usia harapan hidup semakin meningkat. Populasi penduduk indonesia berusia di atas 60 tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 1970 sebanyak 5,2 juta penduduk lansia, tahun 1990 sebanyak 11,5 juta, dan tahun 2000 sebanyak 15,4 juta. • Sesuai degan pasal 19 Undang-Undang No.23 tahun 1992 lansia perlu mendapat perhatian.

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA Pengkajian Keperawatan Tujuan Pengkajian  Melengkapi dasar-dasar rencana perawatan individu  Menentukan kemampuan klien untuk pemelihara diri sendiri  Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien  Memberikan waktu pada klien untuk menjawab

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA Proses pengkajian terdiri atas pengumpulan data, analisis data, perumusan masalah, dan prioritas masalah. Pengumpulan Data 1. Riwayat Kesehatan

2. Aspek Pengkajian  Fisik atau biologis, Psikologis, Sosial ekonomi, Spiritual, Kognitif, Status mental

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA Analisa Data • Analisis data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki, sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi lansia. Apakah yang dihadapi oleh masyarakat masalah kesehatan atau masalah keperawatan. • Tujuan analisis data di antaranya :  Menetapkan kebutuhan lansia  Menetapkan kekuatan  Mengidentifikasi pola respon lansia  Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA Penentuan Masalah atau Perumusan Masalah Kesehatan

Berdasarkan analisis data, dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat. Selanjutnya dengan masalah tersebut perawat dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang selanjutnya dapat dilakukan intervensi. Masalah-masalah yang telah dirumuskan terkadang tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu, diperlukan suatu prioritas masalah.

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA Prioritas Masalah

Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H.Maslow, yaitu: • Keadaan yang mengancam kehidupan • Keadaan yang mengancam kesehatan • Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA Perumusan Diagnosis Keperawatan • Diagnosis keperawatan adalah respons individu pada masalah kesehatan. Baik aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian. • komponen utama, diagnosis keperawatan: PES (problem, etiology. dan symptom). • diagnosis keperawatan yang sering muncul pada lansia.:  Fisik/Biologis  Psikologis dan Sosial

 Spritual

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA Intervensi Keperawatan • Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien.

• Tujuan tindakan keperawatan lansia diarahkan untuk membantu lansia berfungsi seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan kondisi Mk. psikologis, dan sosial dengan tidak bergantung pada orang lain, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dasar lansia. • kebutuhan dasar Iansia:

1. Pemenuhan kebutuhan nutrisi. 2. Meningkatkan keamanan dan keselamatan. 3. Memelihara kebersihan diri. 4. Memelihara keseimbangan istirahat/tidur. 5. Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi efektif

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA Intervensi Keperawatan (pemenuhan nutrisi lansia) Peran pemenuhan gizi pada lansia untuk mempertahankan kesehatan, kebugaran, dan menghambat timbulnya penyakit degeneratif, sebingga menjamin han tua tetap sehat dan aktif. Penyebab yang sering dihadapi lansia adalah penurunan indra penciuman dan pengecapan, pengunyahan kurang sempurna, rasa kurang nyaman saat makan karena gigi kurang lengkap, rasa penuh di perut, dan sulit buang air besar karena melemahnya otot Iambung dan usus, sehingga nafsu makan berkurang. Masalah gizi yang sering timbul pada lansia di antaranya gizi berlebih, gizi kurang, kekurangan vitamin, atau sebaliknya kelebihan vitamin. Kebutuhan nutrisi pada lansia: Kalori, Karbohidrat, Lemak, Protein,Vitamin, mineral, dan air

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA Meningkatkan Keselamatan dan Keamanan pada Lansia Berikut ini adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan keselamatan dan keamanan pada lansia 1. Penyebab Kecelakaan Kecelakaan

2. Lingkungan 3. Kebersihan Diri 4. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur

5. Meningkatkan Hubungan Personal dan Komunikasi

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN LANSIA

ASKEP KELUARGA DENGAN LANSIA Pengertian

1. Lansia adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan atau adoyisi, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dalam perannya untuk menciptakan dan mempertahankan suatu budaya (Bailon G. Salvaclon, 1978) 2. Lansia adalalah individu yang berusia di atas 60 tahun. pada umumnya memiliki tanda-tanda terjadinya penurunan fungsi-fungsi biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi (BKKBN, 1995).

ASKEP KELUARGA DENGAN LANSIA Tujuan

• Agar lansia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dengan peningkatan kesehatan. pencegahan penyakit. dan pemeliharaan kesehatan, sehingga ia memiliki ketenangan hidup dan letap produktif sampai akhir hayat. Fokus Asuhan Keperawatan Lansia • Fokus asuhan keperawatan yang diberikan pada lansia adalah peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengoptimalan fungsi fusik dan mental. serta bagaimana mengatasi gangguan kesehatan yang umum pada lansia. Intervensi keperawatan untuk mengatasi gangguan kesehatan sebagai akibat mekanisme adaptasi yang tidak efektif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan proses keperawatan (bio, psiko, sosial, dan spritual).

ASKEP KELUARGA DENGAN LANSIA

Peeran Keluarga dalam meraawat lansia: 1. Menjaga dan merawat kondisi fisik anggota keluarga yang berusia lanjut agar tetap dalam keadaan optimal atau produktif. 2. Mempertahankan dan meningkatkan status mental lansia. 3. Mengantisipasi adanya perubahan sosial dan ekonomi pada lansia. 4. Memotivasi dan memfasilitasi lansia untuk memenuhi kebutuhan spiritual, sehingga ketakwaan lansia kepada Tuhan Yang Maha Esa meningkat.

ASKEP KELUARGA DENGAN LANSIA Tugas perkembangan keluarga dengan lansia

1. Mengenal masalah kesehatan lansia. 2. Mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan lansia. 3. Merawat anggota keluarga lansia. 4. Memodifikasi lingkungan fisik dan psikologis sehingga lansia dapat beradaptasi terhadap proses penuaan. 5. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan dan sosial dengan tepat sesuai dengan kebutuhan lansia.

ASKEP KELUARGA DENGAN LANSIA Tugas perkembangan keluarga dengan lansia

1. Mengenal masalah kesehatan lansia. 2. Mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan lansia. 3. Merawat anggota keluarga lansia. 4. Memodifikasi lingkungan fisik dan psikologis sehingga lansia dapat beradaptasi terhadap proses penuaan. 5. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan dan sosial dengan tepat sesuai dengan kebutuhan lansia.

ASKEP KELUARGA DENGAN LANSIA

Alasan lansia perlu dirawat di lingkungan keluarga

• Keluarga merupakan unit pelayanan keperawatan dasar • Tempat tinggal bersama keluarga merupakan lingkungan yang alamiah dan damai bagi lansia

• Kesejahteraan dan kemampuan keluarga untuk menentukan pilihan merupakan prinsip-prinsip untuk mengarah kepada pengambilan keputusan • Pengambilan keputusan yang terkait dengan kesehatan keluarga adalah proses aktif yang merupakan kesepakatan antara keluarga dan pemberi pelayanan kesehatan • Perawat keshatan masyarakat memberikan pelayanan kesehatan utama kepada keuaga untuk mempertahakan dan meningkatkan kesehatan

ASKEP KELUARGA DENGAN LANSIA

Alasan lansia perlu dirawat di lingkungan keluarga (cont)

• Pelayanan kesehatan sekunder dan tersier dilakukan apabila perawatan kesehatan dilakukan oleh keluarga dengan bimbingan tenaga kesehatan • Proses keperawatan dapat memfasilitasi pengambilan keputusan yang terkait dengan kesehatan

• Kontrak keluarga dan perawat dalam pelayanan keperawatan merupakan cara yang efektif untuk mencapai tujuan • Konseling dan pendidikan kesehatan merupakan cara untuk mengarahkan interaksi keluarga dan perawat • Pelayanan keperawatan yang dilakukan di rumah oleh keluarga atau lansia, dengan perawat ahli pemberi pelayanan, konselor, pendidik, pengelola, fasilitator, dan koordinator pelayanan kepada lansia

ASKEP KELUARGA DENGAN LANSIA Langkah-langkah perawatan keluarga dengan lansia: • Mengadakan hubungan kerja sama yang baik dengan keluarga.

• Melaksanakan pengkajian tahap pertama dalam menentukan masalah kesehatan • Menggolongkan masalah kesehatan dalam ancaman kesehatan, tidak sehat/kurang sehat, dan keadaan krisis yang dapat diketahui • Menentukan sifat dan luasnya kesanggupan keluarga untuk melaksanakan tugas-tugas kesehatan terhadap masalah kesehatan yang ada pada poin 3 di atas, kemudian merumuskan diagnosis keperawatan keluarga yang tepat • Cara menentukan prioritas masalah kesehatan dari daftar masalah kesehatan: • Mempertimbangkan sifat masalah • Menilai kemungkinan untuk mengubah masalah

• Menilai potensi-potensi yang dapat ddilakukan untuk menghindari masalah • Menilai persepsi keluarga terhadap sifat maslah (dalam hal berat dan mendesaknya) sehingga memerlukan tindakan segera

ASKEP KELUARGA DENGAN LANSIA Langkah-langkah perawatan keluarga dengan lansia (cont) • Menyusun masalah sesuai dengan prioritas • Menentuan masalah mana yang harus dilaksanakan sesuai dengan prioritas • Menetapkan tujuan yang nyata dan dapat diukur bersama dengan keluarga • Merencanakan pendekatan, tindakan, kriteria, dan standar untuk evaluasi

• Mengimplementasikan rencana keperawatan • Mengevaluasi keberhasilan dari aspek-aspek rencana perawatan yang telah dilaksanakan • Meninjau kembali masalah perawatan dan membuat rumusan baru mengenai sasaran sesuai dengan hasil evaluasi

ASKEP KELUARGA DENGAN LANSIA Masalah kesehatan yang dapat muncul

• Ancaman kesehatan: risiko terjadinya cedera atau bahaya fisik, risiko terjadinya kekuranga atau kelebihan nutrisi • Keadaan kurang sehat/tidak sehat. Lansia dalam keluarga ang mengalami penyakit DM, hipertensi, arthritis, penyakit jantung, kanker, penyakit ginjal, penyakit paru obstruksi menahun, penyakit kulit, kasus fraktur atau luka, lansia dengan menarik diri atau isolasi sosial, kasus depresi, dan koping yang tidak efektif • Krisis, lansia yang memasuki masa pensiun atau kehilangan pekerjaan, kesepian karena ditinggal pasangan hidup (suami atau istri), dan kesepian karena anak sudah berkeluarga

PERAN PERAWAT DALAM TIGA TINGKAT PENCEGAHAN PADA LANSIA PENCEGAHAN PRIMER • Meninkatkan kesehatan dengan secara rutin berinteraksi dengan perawat, • Penyediaan informasi kesehatan • Pembentukan kesadaran akan pilihan terhadap sumber-sumber yang tersedia,

PENCEGAHAN TERSIER

PENCEGAHAN SEKUNDER

• Melaporkan penemuan kasus dan melakukan pendekatan untuk merujuk

• strategi atau rehabilitasi selama fase sakit

• mempertahankan komunikasi dengan • mengkaji respons terhadap sakit dan jaringan kemasyarakatan kesesuaiannya dengan terapi • membantu pelayanan tindak lanjut

• memberikan informasi tentang obatobatan dan terapi • • melibatkan klien dalam perumpulan • Menasihati klien dan anggota di masyarakat, keluarga, serta mengidentifikasi • • mengajarkan klien untuk adanya atau ancaman penyakit bertanggung jawab atas dirinya dalam kesehatan

(follow up) memberikan program konsultasi dan pendidikan memberikan dukungan legislasi, dan kebijaksanaan yang dapat memberi dampak positif terhadap lansia

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA KELOMPOK KHUSUS

Kelompok khusus merupakan sekelompok masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik, mental, sosial budaya, dan ekonominya perlu mendapat bantuan, bimbingan, pelayanan kesehatan, serta asuhan keperawatan karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan terhadap dirinya.

PERAWATAN KELOMPOK KHUSUS Merupakan suatu upaya di bidang keperawatan masyarakat yang ditujukan kepada sekelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, usia, permasalahan keshatan, dan rawan terhadap maslah kesehatan. Dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya. Perawatan ini lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan kepada mereka yang tinggal di panti serta kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat yang dierikan oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan.

TUJUAN TUJUAN UMUM

Meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk dapat menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak bergantung pada pihak lain

TUJUAN KHUSUS

• Agar kelompok khusus mampu: • Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan kelompok khusus • Menyusun perencanaan asuhan keperawatan • Mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan berdasarkan rencana yang dibentuk • Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam memelihara ksehatan mereka sendiri • Mengurangi ketergantungan kelompok husus dari pihak lain dalam pemeliharaan dan perawatan diri sendiri • Meningkatkan produktifitas kelompok khusus, meningkatkan kemampuan diri mereka sendiri • Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan keperawatan

SASARAN • Institusi-institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap kelompok khusus • Pelayanan kelompok khusus yang ada di masyarakat yang telah diorganisasikan secara baik atau melalui posyandu, atau kelompok-kelompok khusus dengan ciri khas tertentu

RUANG LINGKUP KEGIATAN • Pelayanan kesehatan dan keperawatan

• Penyuluhan kesehatan • Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota kelompok, kader kesehatan, dan petugas panti

• Penemuan kasus secara dini • Melakukan rujukan medis dan kesehatan • Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan masyarakat, kader, dan petugas panti atau pusat-pusat rehabilitasi kelompok khusus • Alih teknologi dalam bidang kesehatan serta keperawatan kepada petugas panti dan kader kesehatan

PR I NSI P DASAR P E R AWATAN K E L OMP OK K H USUS

• Meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok khusus dalam meingkatkan kesehatan mereka sendiri • Menekankan upaya preventif dan promotif, tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif • Pendekatan menyeluruh menggunakan proses keperawatan secara konsisten dan berkesinambungan • Melibatkan peran serta aktif petugas panti, kader kesehatan, dan kelompok sebagai subjek maupun objek pelayanan • Dilakuan di institusi pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan kelompok khusus di masyarakat terhadap kelompok khusus yang mempunyai masalah yang sama • Ditekankan kepada pembinaan perilaku penghuni panti, petugas panti, lingkungan panti bagi yang di institusi, dan masyarakat yang memppunyai masalaha yang sama ke arah perilaku sehat

TAHAP PERAWATAN KELOMPOK KHUSUS

Tahap persiapan

Tahap perencanaan

Tahap pelaksanaan

Tahap penilaian

TAHAP PERSIAPAN • Mengidentifikasi jumlah kelompok khusus yang ada di masyarakat dan jumlah panti atau pusat-pusat rehabilitasi yang ada di suatu wilayah binaan • Mengadakan pendekatan sebagai proses penjajakan awal pembinaan kelompok khusus kepada institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap kelompok khusus dan kelompok khusus yang ada di masyarakat • Identifikasi masalah kelompok khusus melalui pengumpulan data

• Menganalisis data kelompok khusus di masyarakat dan di institusi • Merumuskan masalah, prioritas masalah kesehatan, serta keperawatan kelompok khusus • Memulainya dari tahap identifikasi masalah, analisis data, perumusan masalah, dan prioritas masalah kesehatan/keperawatan kelompok khusus yang melibatkan kader kesehatan dan petugas panti

TAHAP PERENC ANAAN

• Menyusun perencanaan penanggungan masalah kesehatan/keperawatan bersama petugas panti (bagi yang di institusi) dan kader kesehatan (yang di masyarakat), menyangkut jadwal kegiatan (tujuan, sasaran, jenis pelayanan, biaya, kriteria hasil); jadwal kunjungan; dan tenaga pelaksana pengorganisasian kegiatan; dll TAHAP PELAKSANAAN

Pelaksanaan didasarkan atas rencana kerja yang telah disepakati bersama disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Dapat berupa pendidikan, pelatihan kader, dan petugas panti, pelayanan kesehatan, keperawatan, penyuluhan kesehatan, imunisasi, penemuan kasus dini, rujukan, pencatatan, dan pelaporan kegiatan

TAHAP PENILAIAN

• Penilaian keberhasilan kegiatan didasarkan atas kriteria yang telah disusun. Penilaian dapat dilakukan selama kegiatan berlangsung dan setelah kegiatan dilaksanakan secara keseluruhan. Setelah itu akan dinilai apakah itu penilaian terhadap program jangka pendek, menengah, atau jangka panjang

PROSES KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS 1. Pengkajian 2. Analisis data 3. Perumusan masalah dan prioritas masalah 4. Diagnosis keperawatan kelompok

5. Perencanaan asuhan keperawatan 6. Pelaksanaan 7. Evaluasi atau penilaian

PERTIMBANGAN PERUMUSAN MASALAH

• Sifat masalah yang dihadapi kelompok

• Tingkat bahaya yang mengancam kelopok • Kemungkinan masalah untuk dapat diatasi • Berat ringannya masalah yang dihadapi kekompok

• Sumber daya yang tersedia dalam kelompok

DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELOMPOK • Masalah kesehatan yang dijumpai pada kelompok dengan mempertimbangkan faktor risiko dan potensial terjadinya masalah/penyakit • Kemampuan kelompok dalam memecahkan masalah dilihat dari segi sumber daya kelompok yangn berkaitan degnan kemampuan finansial, pengetahuan, dukungan keluarga masing-masing anggota kelompok, dan sebagainya

PERTIMBANGAN PERENCANAAN ASKEP

• Keterlibatan pengurus dan anggota kelompok dalam menyusun perencanaan keperawatan • Keterpaduan dengan pelayanan kesehatan lainnya, baik tenaga, biaya, sarana, maupun waktu • Kerja sama lintas program dan lintas sektoral, sehingga program pelayanan yang diberikan bersifat menyeluruh

PELAKSANAAN • Tindakan keperawatan dapat dilaksanakan oleh tenaga keperawatan, petugas/pengurus panti atau kader kesehatan sesuai dengan kewenangan yang diberikan • Dilakukan dalam rangka alih teknologi dan keterampilan keperawatan • Di institusi lebih ditekankan kepada penghuni panti, penelola/pengurus panti, dan lingkungan panti • Di masyarakat lebih ditekankan kepada anggota kelompok, kader kesehatan, pengurus kelompok, dan keluarga • Bila ada masalah yang tak tertanggulangi dilakukan rujukan medis dan rujukan kesehatan • Adanya keterpaduan pelayanan dengan sektor lain • Dicatat dalam catatan keperawatan yang telah ditetapkan

Related Documents


More Documents from "Rahmat Hidayat"